You are on page 1of 14

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

MARET 2019
Klinik Validasi Peta Indikatif Tumpang Tindih Antar IGT (PITTI)
Kabupaten/Kota di Wilayah Pulau Sulawesi

Jakarta, 12-14 Agustus 2019


© Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta, 2019
1
KEBUTUHAN KLINIK DAN SURVEI DALAM RANGKA SINKRONISASI PKSP

Untuk menguji tipologi dan akurasi Peta Indikatif Tumpang Tindih IGT (PITTI), Sekretariat Tim PKSP melaksanakan
Klinik Validasi untuk setiap wilayah pulau dengan melibatkan K/L/P terkait.

IDENTIFIKASI AWAL KLINIK VALIDASI PEMBAHASAN PENETAPAN PRODUK


TUMPANG TINDIH PITTI DENGAN K/L/P PKSP
Sekretariat Tim PKSP telah Bersama dengan K/L, Sekretariat Data dan informasi yang Sekretariat Tim PKSP akan
melakukan overlay terhadap Tim PKSP melaksanakan Klinik dikumpulkan akan dibahas memfinalisasi dan
IGT-IGT yang telah Validasi yang bertujuan untuk bersama K/L/P sebagai bahan menyampaikan Peta Indikatif
dikompilasi dan diintegrasi dari memperoleh tanggapan dari penetapan Peta Indikatif Tumpang Tindih IGT (PITTI)
K/L Walidata. Hasil overlay Pemerintah Daerah terkait Tumpang Tindih IGT (PITTI) kepada Menko Perekonomian
telah diidentifikasi tipologi ketepatan identifikasi untuk di tetapkan
tumpang tindihnya berdasar permasalahan tumpang tindih
ketentuan regulasi

Dilaksanakan di tanggal
12-14 Agustus 2019
© Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta, 2019
2
ASPEK-ASPEK UNTUK DIDISKUSIKAN
DALAM KLINIK VALIDASI PITTI
Kesesuaian Skema Kesesuaian Tipologi
Tumpang Tindih Permasalahan Tumpang
Pemda diharapkan Tindih
memberikan tanggapan Skema tumpang tindih yang
perihal apakah skema diidentifikasi telah
permasalahan tumpang ditipologikan
tindih yang diidentifikasi permasalahannya
(atribut peruntukan ruang, berdasarkan regulasi.
fungsi Kawasan Hutan, Validasi PITTI Diperlukan tanggapan
Izin/Hak) Sekretariat Tim apakah pentipologian
PKSP sudah tepat Sekretariat Tim PKSP akan permasalahan tersebut
menyampaikan PITTI untuk sudah tepat
divalidasi bersama dengan
Pemda. Diperlukan
Identifikasi Peraturan
tanggapan dari Pemda atas
Permasalahan Tumpang Daerah yang Relevan
berbagai aspek berikut:
Tindih Lain Diperlukan tanggapan dari
Diperlukan tanggapan dari Pemda apabila terdapat
Pemda apabila terdapat peraturan daerah yang
permasalahan tumpang telah berlaku atau tengah
tindih yang ditemukan di dirancang untuk
daerah tetapi belum mengatasi permasalahan
teridentifikasi dalam tumpang tindih di daerah
PITTI

© Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta, 2019


3
3
IDENTIFIKASI TUMPANG TINDIH
Provinsi Sulawesi Selatan
Keterangan Tipologi
LUAS WILAYAH PROVINSI SULAWESI SELATAN (KEMENDAGRI) Tumpang Tindih:

4.559.336 Ha 1 Tidak Bermasalah

2 Tidak Bermasalah,
LUAS WILAYAH PROVINSI SULAWESI SELATAN (DATA GIS) dalam Kondisi Tertentu

4.468.637 Ha 3 Indikasi Bermasalah

LUAS TUMPANG TINDIH DI SULSEL

2.276.219 Ha
50,94% DARI LUAS
WILAYAH
SULAWESI SELATAN

TOTAL JUMLAH LOKUS


TUMPANG TINDIH 204.398 Persentase Permasalahan

44,79%
DI PROV SULAWESI SELATAN
Tatakan (Ketidaksinkronan
RTRW-P, RTRW-K, dan Kaw.
Hutan)
Catatan :
*Total luas tumpang tindih dihitung dari hasil overlay tumpang tindih dengan tipologi 2 dan 3.
Seluruh perhitungan luas berdasarkan hasil perhitungan data spasial (GIS)

© Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta, 2019


4
IDENTIFIKASI TUMPANG TINDIH
Provinsi Sulawesi Barat
Keterangan Tipologi
LUAS WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT (KEMENDAGRI) Tumpang Tindih:

1.677.985 Ha 1 Tidak Bermasalah

2 Tidak Bermasalah,
LUAS WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT (DATA GIS) dalam Kondisi Tertentu

1.677.988 Ha 3 Indikasi Bermasalah

LUAS TUMPANG TINDIH DI SULBAR

293.199 Ha
17,47% DARI LUAS
WILAYAH
SULAWESI BARAT

TOTAL JUMLAH LOKUS


TUMPANG TINDIH 17.393 Persentase Permasalahan

6,00%
DI PROV SULAWESI BARAT
Tatakan (Ketidaksinkronan
RTRW-P, RTRW-K, dan Kaw.
Hutan)
Catatan :
*Total luas tumpang tindih dihitung dari hasil overlay tumpang tindih dengan tipologi 2 dan 3 .
Seluruh perhitungan luas berdasarkan hasil perhitungan data spasial (GIS)

© Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta, 2019


5
IDENTIFIKASI TUMPANG TINDIH
Provinsi Sulawesi Tengah
Keterangan Tipologi
LUAS WILAYAH PROVINSI SULAWESI TENGAH (KEMENDAGRI) Tumpang Tindih:

6.129.783 Ha 1 Tidak Bermasalah

2 Tidak Bermasalah,
LUAS WILAYAH PROVINSI SULAWESI TENGAH (DATA GIS) dalam Kondisi Tertentu

6.175.252 Ha 3 Indikasi Bermasalah

LUAS TUMPANG TINDIH DI SULTENG

3.680.980 Ha
59,61% DARI LUAS
WILAYAH
SULAWESI TENGAH

TOTAL JUMLAH LOKUS


TUMPANG TINDIH 155.539 Persentase Permasalahan

43,10%
DI PROV SULAWESI TENGAH
Tatakan (Ketidaksinkronan
RTRW-P, RTRW-K, dan Kaw.
Hutan)
Catatan :
*Total luas tumpang tindih dihitung dari hasil overlay tumpang tindih dengan tipologi 2 dan 3 .
Seluruh perhitungan luas berdasarkan hasil perhitungan data spasial (GIS)

© Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta, 2019


6
IDENTIFIKASI TUMPANG TINDIH
Provinsi Gorontalo
Keterangan Tipologi
LUAS WILAYAH PROVINSI GORONTALO (KEMENDAGRI) Tumpang Tindih:

1.208.785 Ha 1 Tidak Bermasalah

2 Tidak Bermasalah,
LUAS WILAYAH PROVINSI GORONTALO (DATA GIS) dalam Kondisi Tertentu

1.203.588 Ha 3 Indikasi Bermasalah

LUAS TUMPANG TINDIH DI GORONTALO

393.114 Ha
32,66% DARI LUAS
WILAYAH GORONTALO

TOTAL JUMLAH LOKUS


TUMPANG TINDIH 33.613 Persentase Permasalahan

16,19%
DI PROV GORONTALO
Tatakan (Ketidaksinkronan
RTRW-P, RTRW-K, dan Kaw.
Hutan)
Catatan :
*Total luas tumpang tindih dihitung dari hasil overlay tumpang tindih dengan tipologi 2 dan 3 .
Seluruh perhitungan luas berdasarkan hasil perhitungan data spasial (GIS)

© Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta, 2019


7
IDENTIFIKASI TUMPANG TINDIH
Provinsi Sulawesi Utara
Keterangan Tipologi
LUAS WILAYAH PROVINSI SULAWESI UTARA (KEMENDAGRI) Tumpang Tindih:

1.448.596 Ha 1 Tidak Bermasalah

2 Tidak Bermasalah,
LUAS WILAYAH PROVINSI SULAWESI UTARA (DATA GIS) dalam Kondisi Tertentu

1.448.687 Ha 3 Indikasi Bermasalah

LUAS TUMPANG TINDIH DI SULUT

434.467 Ha
29,99% DARI LUAS
WILAYAH SULUT

TOTAL JUMLAH LOKUS


TUMPANG TINDIH 35.389 Persentase Permasalahan

17,49%
DI PROV SULAWESI UTARA
Tatakan (Ketidaksinkronan
RTRW-P, RTRW-K, dan Kaw.
Hutan)
Catatan :
*Total luas tumpang tindih dihitung dari hasil overlay tumpang tindih dengan tipologi 2 dan 3 .
Seluruh perhitungan luas berdasarkan hasil perhitungan data spasial (GIS)

© Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta, 2019


8
KEBIJAKAN SATU PETA
PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM KLINIK VALIDASI DAN SURVEI

SEKRETARIAT PEMDA TERKAIT K/L TERKAIT


TIM PKSP

• Bappeda
PIC validasi PITTI dari masing- • Dinas PUPR
• Perwakilan Kementerian LHK
masing K/L/P
PIHAK YANG

• Dinas Kehutanan dan BPKH


TERLIBAT

PIC verifikasi dokumen PITTI


• Dinas ESDM • Perwakilan Kementerian ATR/
• Ketentuan Tipologi Tiap Skema
• Dinas Perkebunan BPN dan Kanwil/ Kantah BPN
Tumpang Tindih IGT
• Ketentuan Validasi PITTI • Disnakertrans • Perwakilan Kementerian
• SHP PITTI ESDM
• BLHD/ Dinas LH
• DPMPTSP

• Menyiapkan data-data yang • Mendampingi Tim Sekretariat


dibutuhkan: (1) IGT terkait Tim PKSP dalam Klinik Validasi
Penyampaian Peta PITTI dan
PERAN SAAT

dari Pemda, (2) dokumen IGT dari Pemda


validasi Bersama dengan K/L/P
KLINIK

kronologi izin, (4) data • Mendukung verifikasi data


menggunakan IGT dasar pendukung sosio ekonomi dan yang akan dilakukan terhadap
pembuatan PITTI dari masing- lingkungan dokumen-dokumen yang telah
masing K/L/P • Mendampingi Sekretariat Tim diperoleh dari Pemda
PKSP dan K/L terkait dalam sekembalinya dari Klinik
Klinik Validasi Validasi dan Survei Lapangan

© Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta, 2019


9
KEBIJAKAN SATU PETA
TATA CARA PEMBACAAN SKEMA DAN TIPOLOGI

CONTOH TIPOLOGI 20 SKEMA BERDASARKAN LUASAN TERBESAR PROVINSI BANTEN

© Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta, 2019


10
KEBIJAKAN SATU PETA
CONTOH TEMPLATE TANGGAPAN
TERHADAP REKAPITULASI SKEMA DAN TIPOLOGI DI PROVINSI BANTEN

© Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta, 2019


11
KEBIJAKAN SATU PETA

TAHAPAN VALIDASI DALAM KLINIK DAN SURVEI

4 1 Sekretariat menyerahkan PITTI kepada K/L/P


untuk divalidasi
K/L/P memberikan tanggapan validasi sesuai
2
peraturan perundang-undangan
Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
Sekretariat Tim PKSP menyampaikan perbaikan
(Diketuai Menko Perekonomian) 3
PITTI berdasar hasil validasi
Tim Percepatan KSP menetapkan PITTI dalam
4
3 bentuk Keputusan Menko

K/L memberikan tanggapan paling


lambat 20 hari kerja sejak PITTI diterima.
2 Jika tidak, K/L diangap menyetujui PITTI

Kementerian/Lembaga

1
Pemda memberikan tanggapan paling
Sekretariat Tim lambat 30 hari kerja sejak PITTI diterima.
Percepatan KSP Jika tidak, Pemda diangap menyetujui

Pemerintah Daerah
© Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta, 2019
12
KEBIJAKAN SATU PETA
AGENDA PELAKSANAAN KLINIK DAN SURVEI

1 2

HARI HARI
PERTAMA KEDUA

 Rapat Koordinasi Persiapan  Klinik Validasi


Klinik Validasi
 Kabupaten/Kota di Provinsi Sulut
 Simulasi dan Pembagian Akun  Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo
Geoportal Kebijakan Satu Peta  Kabupaten/Kota di Provinsi Sulteng
 Kabupaten/Kota di Provinsi Sulbar
 Kabupaten/Kota di Provinsi Sulsel

© Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta, 2019


13
TERIMA KASIH

© Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta, 2019


14

You might also like