You are on page 1of 3

MATERI ARTIKEL

 PENGERTIAN
 CIRI
 STRUKTUR
 KEBAHASAAN
 LANGKAH MEMBUAT

ARTIKEL : Tulisan lengkap dalam media massa, yang membahas isu atau topik tertentu yang actual
secara lugas. Artikel disajikan berdasarkan fakta dan dikupas secara objektif. Uraian dalam artikel
berangkat dari sesuatu yang dipikirkan dan bukan sesuatu yang dirasakan.

Ciri artikel :
1. Berbasis fakta
2. Menyatukan opini dengan isu actual
3. Pembahasan objektif
4. Struktur sistematis
5. Bahasa baku

PRINSIP PENYUSUNAN OPINI UNTUK ARTIKEL :


1. Opini harus relevan dengan masalah dan diperkuat fakta pendukung.
2. Opini harus logis/ masuk akal
3. Opini harus jelas

STRUKTUR ARTIKEL
1. Pendahuluan : pengenalan isu/ gagasan umum (tesis)
2. Pembahasan : rangkaian argumen
3. Penutup : penegasan ulang (harapan, saran)

Unsur kebahasaan dalam artikel :


1. Fakta dan opini
2. Kata rujukan
Terbagi menjadi 3 bagian:
a. Rujukan orang (kata ganti orang/pronomina)
Tunggal Jamak
1 aku, gue, saya, hamba, kita, kami
2 kamu, engkau, kau, Anda , Kalian
Saudara
3 Dia, ia, beliau Mereka

b. Rujukan tempat : di sana, di sini, di situ


c. Rujukan tunjuk : ini, itu, tersebut

3. Istilah asing (tergantung topik pembahasan)

4. Kohesi dan koherensi


a. Kohesi: proses yang terlibat dalam membuat teks mudah dipahami karena adanya hubungan antara
bagian-bagian teks. Piranti yang digunakan dalam kohesi:
1. Penggunaan konjungsi dan kata penghubung. Konjungsi seperti “dan”, “atau”, “tetapi”, dan
kata penghubung seperti “karena”, “sehingga”, “oleh karena itu” dapat digunakan untuk
menghubungkan kalimat-kalimat dalam sebuah teks. Contohnya, “Saya suka bermain sepak bola
dan berenang di waktu luang saya.”
2. Penggunaan sinonim atau kata-kata pengganti. Dalam sebuah teks, kita dapat menggunakan
sinonim atau kata-kata pengganti untuk menghindari pengulangan kata yang berlebihan. Misalnya,
“Ani pergi ke pasar. Dia membeli beberapa buah.”
3. Penggunaan kata penghubung referensial. Kata penghubung referensial seperti “ini”, “itu”,
“mereka”, dapat digunakan untuk menghubungkan kalimat-kalimat yang merujuk pada objek atau
orang yang sama. Misalnya, “Buku ini sangat menarik. Saya sangat merekomendasikannya.”

b. Koherensi: merujuk pada hubungan makna antara kalimat-kalimat dalam sebuah teks. Ketika
sebuah teks memiliki koherensi yang baik, pembaca akan lebih mudah memahami pesan yang
ingin disampaikan oleh penulis. Berikut adalah beberapa cara untuk mencapai koherensi dalam
sebuah teks:
1. Menggunakan struktur teks yang teratur, memiliki struktur awal, tengah, dan akhir yang
jelas.
2. Menggunakan kalimat yang berhubungan, misalnya, jika sebuah teks membahas tentang
manfaat olahraga, maka kalimat-kalimat dalam teks tersebut harus berkaitan dengan topik
olahraga.
3. Menggunakan kata-kata yang sesuai dengan konteks. Misalnya, jika sebuah teks
menggambarkan suasana pantai, maka penggunaan kata-kata yang berkaitan dengan pantai seperti
“pasir”, “ombak”, “matahari” akan membantu menciptakan koherensi dalam teks tersebut.

Fakta merupakan pernyataan yang menggambarkan suatu kenyataan secara apa adanya. Dengan
demikian, suatu fakta merupakan suatu yang pasti benar. Setiap orang akan menyatakan hal yang sama
tentang sebuah fakta.
Contoh :
1. Gedung SMAK 1 terletak di Jalan Tanjung Duren Raya 4 Jakarta Barat, Gedung tersebut terdiri dari 8
lantai.
2. Presiden Jokowi sebelum menjabat menjadi Presiden Republik Indonesia, pernah menjadi walikota
Solo dan Gubernur DKI Jakarta.
3. Prof. Dr. Muhajir Effendy pernah menjadi Rektor Universitas Muhamadiyah Malang selama tiga
periode.
4. Di lingkungan Kementerian Pendidikkan dan Kebudayaan Indonesia, ada Badan Standar Pendidikan
Nasional (BNSP), Pusat Perbukuan dan Kurikulum (Puskurbuk), Pusat Penilaian Pendidikan
(Puspendik), Badan Bahasa dan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Tenaga Kependidikan
(P4TK).
5. Menurut penelitian PISA tahun 2012, Indonesia berada pada posisi terbawah kedua dari 65 negara
yang diteliti dalam pencapaian mutu pendidikan.

Opini merupakan pernyataan yang mengungkapkan hasil pemikiran, pandangan, perkiraan, sangkaan,
dan sejenisnya tentang suatu fakta. Oleh karena itu, sangat mungkin terdapat perbedaan pendapat antara
pihak satu dengan pihak yang lain.
Contoh :
1. Penanganan dalam dunia pendidikan di negeri ini perlu disertai dengan pembenahan kualitas pendidik
dan tenaga kependidikan secara berkesinambungan.
2. Kementerian Pendidikan merupakan kementerian yang strategis dalam membangun masa depan
bangsa sehingga seharusnya memanfaatkan peluang tersebut untuk mendidik anak-anak bangsa
dengan lebih baik.
3. Kemendikbud diharapkan dapat melakukan sejumlah pembenahan secara komprehensif, mulai dari
perekrutan guru hingga perningkatan kualitas pendidik.
4. Guru harus menjadi fokus utama pembaharuan mutu pendidikan Indonesia secara menyeluruh dan
merata di setiap daerah.
5. Kejelasan kewenangan dan optimalisasi peran dari Lembaga-lembaga pendidikan perlu mendapat
perhatian yang serius dari menteri yang baru.

KAIDAH KEBAHASAAN ARTIKEL


Karakteristik artikel menggunakan :
1. Kata baku
2. Makna denotasi
3. Menggunakan istilah sesuai masalah yang ditulis

Contoh:
Biologi : glukosa, metamorphosis, khlorofil
Pemerintahan : legislative, yudikatif, suksesi, parlemen
Matematika : integral, matriks, ekuivalen, geometri, aljabar
Kimia : molekul, nitrifikasi, asam, basa
Fisika : paralel, kumparan, elektromagnet

Jadi,
 Artikel merupakan tulisan lengkap dalam media massa yang membahas isu atau topik tertentu secara
aktual dan lugas.
 Artikel bertujuan untuk memberikan wawasan, pengetahuan, meyakinkan, mendidik, dan
menghibur.
 Artikel termasuk teks nonfiksi yang relatif lebih pendek dibandingkan dengan teks nonfiksi lainya,
seperti makalah atau laporan penelitian.
 Artikel menggunakan ragam bahasa baku, selalu menggunakan fakta-fakta dan pendapat yang logis
untuk meyakinkan pembacanya. Hal tersebut berbeda dengan esai yang pembahasannya lebih bersifat
subjektif, lebih banyak menggunakan persepsi dan menggunakan sudut pandang pribadi.
 Fakta merupakan pernyataan yang menggambarkan suatu kenyataan secara apa adanya. Dengan
demikian, sesuatu fakta merupakan suatu yang pasti benar adanya.
 Opini merupakan pernyataan yang mengungkapkan hasil pemikiran, pandangan, perkiraan,
sangkaan, dan sejenisnya tentang suatu fakta.

Langkah-langkah Menyusun artikel :


1. Menentukan topik
2. Mengenali karakter media massa
3. Mengumpulkan bahan
4. Menyiapkan kerangka
5. Menjabarkan kerangka menjadi artikel dengan memperhatikan kaidah kebahasaan yang berlaku.

Masalah Vaksinasi tidak menjamin kekebalan terhadap covid 19


yang
dibahas
Fakta Tiga jenis vaksin corona yakni Sinovac, Sinopharm dan AstraZeneca saat ini
tentang digunakan di Indonesia. Masing-masing dari ketiga jenis vaksin corona ini
masalah memiliki kelebihan dan kekurangannya, namun ketiganya juga telah mengantongi
izin penggunaan dari organisasi Kesehatan dunia WHO.
Efikasi
Secara efikasi, berdasarkan uji klinis dari Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) , Efikasi dan Sinovac sebesar 65,3% dimana angka ini telah memenuhi
persyarakan WHO yakni di atas 50%. Efikasi Dari studi di lancet, uji klinis tahap
ke-3 di Brasil, Afrika Selatan dan Inggris menunjukkan efikasi vaksin COVID-19
Sinoprharm70,4 persen. Sedangkan WHO menyatakan AstraZeneca 63,09%
mampu mencegah gejala pada infeksi COVID-19

Opini  Meskipun sudah vaksin, masyarakat harus tetap menerapkan protokol


tentang kesehatan.
masalah  Waspada dan berhati=hati jika ada dalam kerumunan massa.
 Peduli dan lindungi diri sebaik mungkin dengan tetap menerapkan prokes
di manapun.

Tujuan  Menginformasikan kepada agar mengetahui bahwa efikasi vaksin yang


artikel diberikan di Indonesia tingkat efikasinya bukan 100 persen.
 Mengingatkan anggota masyarakat meskipun sdh vaksin bukan berarti
kebal dari covid 19.
 Mengajak masyarakat untuk tetap menerapkan prokes.

You might also like