Professional Documents
Culture Documents
T2-Aksi Nyata-UUD-ETNO SASAMBO - Anisa Afwania
T2-Aksi Nyata-UUD-ETNO SASAMBO - Anisa Afwania
NIM : E4E12310123
KELAS : PGSD A
Topik 2. Aksi Nyata
UNDANG-UNDANG NASIONAL
Undang-undang Republik Indonesia No. 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan, Menimbang :
a. bahwa Negara memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dan
menjadikan Kebudayaan sebagai investasi untuk membangun masa depan dan peradaban
bangsa demi terwujudnya tujuan nasional sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. bahwa keberagaman Kebudayaan daerah merupakan kekayaan dan identitas bangsayang
sangat diperlukan untuk memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia di tengah dinamika
perkembangan dunia;
c. bahwa untuk memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia, diperlukan langkah strategis
berupa upaya Pemajuan Kebudayaan melalui Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan,
dan Pembinaan guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaulat secara politik,
berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam Kebudayaan;
d. bahwa selama ini belum terdapat peraturan perundang-undangan yang memadai sebagai
pedoman dalam Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia secara menyeluruh dan terpadu;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan
huruf d perlu membentuk Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan.
GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT
TENTANG
PEMAJUAN KEBUDAYAAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,
Menimbang : a. bahwa kebudayaan daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan
bagian dari kekayaan budaya bangsa yang diakui, dihormati dan
merupakan identitas budaya daerah yang lestari, tumbuh dan
berkembang serta dijunjung tinggi sebagai bentuk dari hasil
cipta, rasa, karsa dan karya masyarakat serta mampu menjadi
penggerak dalam haluan pembangunan nasional yang
berlandaskan Pancasila dan nilai-nilai luhur yang
berkepribadian;
b. Bahwa untuk memajukan kebudayaan daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat, perlu pengaturan mengenai pelindungan,
Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan;
c. bahwa sesuai lampiran Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah dan Perubahannya huruf V tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Kebudayaan sub
urusan kebudayaan, dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017
tentang Pemajuan Kebudayaan, daerah diberi kewenangan untuk
menyelenggarakan urusan kebudayaan yang masyarakat
pelakunya lintas daerah kabupaten/kota;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Daerah
tentang Pemajuan Kebudayaan;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1649);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6573);
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan
Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6055);
5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 130);
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun
2018 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 157);
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun
2018 tentang Pedoman Penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
1820);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2019 tentang
Penyidik Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 166);
dan
BAB
KETENTUAN
UMUM
Pasal 1
a. toleransi;
b. keberagaman;
c. kelokalan;
d. lintas wilayah;
e. partisipatif;
f. manfaat;
g. keberlanjutan;
h. kebebasan berekspresi;
i. keterpaduan;
j. kesederajatan;dan
k. gotong-royong.
Pasal 3
Pasal 4
Pemajuan Kebudayaan bertujuan untuk :
a. mengembangkan nilai-nilai luhur budaya bangsa;
b. memperkaya keberagaman budaya;
c. memperteguh jati diri bangsa;
d. memperteguh persatuan dan kesatuan bangsa;
e. mencerdaskan kehidupan bangsa;
f. meningkatkan citra bangsa;
g. mewujudkan masyarakat madani;
h. meningkatkan kesejahteraan rakyat;
i. melestarikan warisan budaya bangsa;dan
j. mempengaruhi arah perkembangan peradaban dunia.
Pasal 5
Bagian Kesatu
a. tradisi lisan;
b. cagar budaya;
c. manuskrip;
d. adat istiadat;
e. ritus;
f. pengetahuan tradisional;
g. teknologi tradisional;
h. seni;
i. bahasa;
j. permainan rakyat;
l. indikasi geografis.
Bagian Kedua
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
Bagian Keempat
Paragraf 1 Pelindungan
dan Pengembangan
Pasal 12
b. pengamanan;
c. pemeliharaan/pelestarian;
d. penyelamatan; dan
e. publikasi.
b. penetapan;dan
c. pemutakhiran data.
(3) Pengamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
dilakukan dengan cara:
a. mendaftarkan Objek Pemajuan Kebudayaan Daerah sebagai
kekayaan intelektual dan melakukan pemutakhiran data secara
terus-menerus;
b. mewariskan Objek Pemajuan Kebudayaan Daerah kepada
generasi berikutnya; dan
c. memperjuangkan Objek Pemajuan Kebudayaan Daerah sebagai
warisan budaya dunia.
(4) Pemeliharaan/pelestarian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c dilakukan dengan cara:
a. menjaga nilai keluhuran dan kearifan Objek Pemajuan
Kebudayaan Daerah;
b. mendayagunakan Objek Pemajuan Kebudayaan Daerah;
b. repatriasi; dan/atau
c. restorasi.
b. penerbitan;dan
c. penyiaran.
Pasal 13
b. pengkajian;dan
c. pengayaan keberagaman.
(2) Penyebarluasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
meliputi:
a. diseminasi;dan
b. diaspora.
b. adaptasi;
c. inovasi;dan
d. akulturasi.
Pasal 14
Paragraf 2
Pemanfaatan
Pasal 15
(1) Pemerintah Daerah dan/atau Setiap Orang dapat melakukan
Pemanfaatan Objek Pemajuan Kebudayaan Daerah melalui:
a. aktualisasi nilai dan kearifan lokal;
b. kegiatan sosial-ekonomi;
b. pameran ;
c. sayembara;
d. pengornamenan;
e. lanskap; dan
(4) Industri kreatif khas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
meliputi kegiatan pembelian atau penggunaan hasil produksi
industri kreatif lokal.
(5) Kolaborasi antar budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
d meliputi:
a. pertukaran budaya;
Paragraf 3
Pembinaan
Pasal 16
(1) Pemerintah Daerah melakukan Pembinaan Pemajuan
Kebudayaan Daerah untuk meningkatkan jumlah dan mutu:
a. SDM Kebudayaan;
c. Pranata Kebudayaan.
Pasal 17
d. memelihara kebinekaan;
Pasal 18
b. perguruan tinggi;dan
b. penelitian;
f. pertukaran budaya;
h. repatriasi;
i. investasi; dan/atau
j. pendanaan.
BAB IV
DKD
Pasal 20
b. pengurus harian.
b. akademisi;
d. SDM Kebudayaan.
b. wakil ketua;
c. sekretaris; dan
d. komisi.
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
b. SDM Kebudayaan;
c. Lembaga Kebudayaan;
e. apresiasi budaya.
d. kearifan lokal.
Pasal 25
b. Pemerintah Kabupaten/Kota;
c. lembaga pendidikan;
BAB VI
PERAN
SERTA
Pasal 26
c. publikasi/sosialisasi;
Pasal 27
BAB VIII
PENDANAAN
Pasal 28
BAB IX
LARANGA
N
Pasal 29
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 30
b. teguran tertulis;
f. denda administratif.
BAB XI
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 31
(2) Selain oleh Pejabat Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
penyidikan atas tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Daerah ini dapat juga dilakukan oleh Penyidik Pegawai
Negeri Sipil (PPNS) di lingkungan Pemerintah Daerah yang
pengangkatannya ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
BAB XII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 32
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 33