You are on page 1of 10
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS PENGARAYAN ‘Alamat: JI. Litas Komering Desa Pongarayan Kec Tanjung Lubuk Kab OKI (30671) & "0m Call Conter 0821-6933-043: KEPUTUSAN PIMPINAN PUSKESMAS PENGARAYAN NOMOR : 445 / OLG/KPTSIPKM.PNGII/2023 TENTANG PELAYANAN KLINIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PIMPINAN PUSKESMAS PENGARAYAN, Menimbang : a. bahwa Penyelenggaraan Pelayanan klinis mulai dari proses pemulangan dilaksanakan penerimaan penerimaan pasien pasien ‘sampai dengan pemulangan dengan memperhatikan kebutuhan pasien dan mutu pelayanan; b. bahwa penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari penerimaan Pasien dilakukan dengan elekit dan efisien sesuai dengan kebutuhan pasien, serta pemertimbangkan hak dan kewajiban Pasien; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir a dan b perlu deetapkan dengan Keputusan Pimpinan Puskesmas engarayan tentang Pelayanan Klinis; Mengingat/: 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang kesehatar; 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 11 Tahun 2017 tentang keselamatan pasien; 3. Peraturan Menten Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 tentang pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di fasiltas pelayanan Kesehatan; 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 47 tahun. 2018 Tentang Pelayanan Kegawat daruratan; 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 © Dipindai dengan CamScanner ‘Tahun 2010 Tontang Pusat Kesehatan Masyarakat; 6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2022 tontang Akroditas! Puskosmas, Klinik Pratama, Tompat Praktok Mandi Doktor dan Dokter Gigl ; MEMUTUSKAN Maenotapkan —; PELAYANAN KLINIS DI PUSKESMAS PENGARAYAN; Kosatu : Polayanan kiinls di mula darl sejak penerimaan pasien sampal dengan pomulangan; Kedun Polayonan kins yang dimagsud dalam diklum kesatu lampiran yang Kotiga + merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini; Surat Koputusan ini berlaku sojak tanggal ditetapkan, dengan kotontuan apablla dikemudian harl terdapat kekliruan akan diadakan porbalakan atau porubahan sebagaimana mestinya; Ditetapkan di; Pengarayan Pada tanggal : Januari 2023 “TAN PIMPINAN PUSKESMAS PENGARAYAN ( one -@AHARUDDIN iain C> a © Dipindai dengan CamScanner Lampiran —_: Surat keputusan Pimpinan Puskesmas Nomor 445/ of6 IKPTS/PKM.PNG/N/2023. Tanggal ©: Januari 2023 Tentang _: Pelayanan Klinis Di Puskesmas Pengarayan 1. Persetujuan umum dan persetujuan tindakan medik. 4, Persetujuan umum (General Consent) Persetujuan umum (general consent) diminta saat pasien atau keluarga pasien datang pertama kali untuk rawat jalan sesuai prosedur 2. Persetujuan tindakan medik (Informed Consent) 1) Pasien atau keluarga pasien dapat memberikan persetujuan atau Penolakan setelah memperoleh informasi mengenai tindakan medis/ pengobatan tertentu. yang berisiko, termasuk konsekuensi dan keputusan penolakan tersebut 2) Pasien atau keluarga pasien berhak melanjutkan atau tidak ‘melanjutkan pelayanan atau pengobatan atau a rujukan ke fasilitas yang memadai II. Pendaftaran pasien harus mempethatikan kebutuhan dan keselamatan pasien 1. Proses pendaftaran dilakukan sesuai hasil penapisan (skrining) pasien ditetapkan dalam pedoman dan prosedur yang jelas dengan memperhatikan keselamatan pasien. 2. Identifikasi pasien minimal dengan dua identitas (nama lengkap minimal dua kata, jika satu kata maka mengunakan birvbinti dan tanggal lahir. 3. Tersedia bagan alur pendaftaran, informasi tentang pendaftaran, jenis pelayanan. prosedur dan alur pelayanan, jadwal pelayanan dan informasi lain tentang ssarana pelayanan yang didapat diakses oleh pelanggan serta tentang kerjasama dengan fasiltas njukan untuk menjamin kesinambungan pelayanan kinis 4. Identifkasi pasien dengan berkebutuhan khusus 4. Melakukan identifkasi jenisjenis pasien dengan kendala/berkubutuhan khusus antara lain gangguan disabilitas (gangguan berjalan, gangguan bicara gangguan quan tuna rungu), kendala bahasa dan budaya. 2. Menyusun rencana tindak lanjut untuk mengatasi kendala pada pasien berkebutuhan khusus. 3. Menyiapkan fasilitas pelayanan bagi pasien dengan kendala atau berkebutuhan 5 Identiikasi pasien dengan resiko © Dipindai dengan CamScanner NO TovJam TO 7 | Cansia Ruang Pelayanan Lansia 2. | Ibu Hamil Ruang KIA 3. | AnakBalita Ruang Anak 4.__| Penyakit Menular Ruang Pelayanan Infeksius %. | Penyakit Penurunan Imunitas ‘Ruang Pelayanan Infeksius 6.Proses pendaftaran dan pelayanan pasien tetap menerapkan protokol Kesehatan untuk mencegah terjadinya transmisi. Ill. penyampaian hak pasien, keluarga dan petugas diinformasikan pada saat pendaftaran, baik pasien maupun petugas pemberi pelayanan dapat memahami hak- hak pasien dan penyampaian informasi mengenai hak pasien tersebut dimulai sejak ‘wal proses pendaftaran dengan cara dan bahasa yang dipahami oleh pasien dan atau keluarga. 4. Hak —hak pasien meliputi 1) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Puskesm: 2) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien; 3) Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi; 4) Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profes dan standar prosedur intemasional 5) Memperoleh pelayanan yang tidak efektif dan efisien sehir 19a pasien erhindar dari kerugian fisik dan materi; 6) Pengajuan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan, 7) Memilih dokter dan dokter gigi serta ketas perawatan sesuai dengan keinginann nnya dan peraturan yang berlaku di Puskesmas, 8) Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada doiter dan dokter igi lain yang mempunyai Surat izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun diluar puskesmas; 9) Mendapatkan privasi dan karahasiaan penyakit yang diderita termasuk data- data medisnya; 10) Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis. tujuan tindakan medis, alternative tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan: 11) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya 12) Didampingi kaluarganya dalam keadaan kritis © Dipindai dengan CamScanner 13) Momperoloh knamanan dan Kavolanatan divin selatnis dilaen yormniten a uskosmnas 14) Mongajukan usul, satan, porbaizan ates portaiuan Pustmnnas Uthiaday donee 16) Mondapathan porindungan ata rahisia Vode tern tarrninsit bavrmsaninn 1/8. 10) Mondopatkan akoos tortiadap inl roksan ener, 17) Mormborikan porsotujuan atau menchsk untuk mend bangin dation sity ponoltian Kosohatan 16) Monyampaikan kaluban atau ponyaduan stax poliyanan ya0ry Serena, 2. Kewajiban Paston, moliputi 1) Momatuhi poraturan yang barlaku di Puskasenins, 2) Momborikan jin kepada fasiltas polayanan Lesshatan terhadap aksss rekarn modi, baik rokam medis non elekdronik vaupun reksamn meds ehetsr onde 3) Monggunakan fasilias Puskesmas secara berlanggungjawab 4) Menghormati hak-hak pasion lain, pongunjung dan hak Tenaga Kasshatan Serta petugas lainnya yang bekera di Pushesenas 5) Memberikan informasi yang jujur, lenghap dan akurat sesual Hemampuan dan pongetahuannya tentang masalah kevetatannya 8) Memberikan informasi mengenai vemampuan finansial dan jaminan kegohatan yang dimilkinys, 7) Mematuhi rencana terapi yang di direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan di Puskesnas dan disetujui oleh Pasien yang bersangkutan setelah mendapatkan penjolasan sesual ketentuan peraturan perundang-undargan. 8) Manerima segala konsskuensi atas Keputusan pribadinya untuk menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan darvatau tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh Tenaga Kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau masalah keehatannya, 9) Membayar uang retribusl pendaftaran dan tindakan bagi pasien umus sesuai Perwall no 1 tahun 202 IV Pergkajian, Rencana Asuhan, dan Pemberian Asuhan, 1, Kajian dilakukan eecara paripuma, dilakukan oleh tenaga yang kompeten atau tim antarprofesi 2. Kajian meliputi data dan informasi tentang kondisi fisik, psikologis, status sosiain dan siwayat penyakit yang didapatkan melalui anamnesis (S), Pemeriksaan fisik (0) dan/atau penunjang analisis identifikasi kebutuhan pasien (A) dan rencana asuhan (P) untuk mengatasi stay memenuhi kebutuhan pasien, 3. Kajian awal dilakukan pada saat kunjungan awal pasien dan kajian ulang ‘secara berkisanambungan pada kunjungan selanjutnya © Dipindai dengan CamScanner 4, Kajjan awal paripuma dilakukan oleh tenaga medis, keperawatanvkebidanan dan tenaga kesehatan pemberi asuhan yang lain meliputi status fisis atau neurologis atau mental, psikososialspiritual, ekonomi, riwayat kesehatan, rivayat alergi, asseemen nyeri, rsiko jatuh, fungsional, risiko gizi, kebutuhan edukasi dan rencana pemulangan. 5. Kajian pasien dan penetapan diagnosis dilakukan oleh tenaga kesehatan yang profesional dan kompeten 6. Jika dipertukan eecara tim, kajian pasien dapat dilakukan oleh tim kesehatan antar profesi yang meliputi dokter, dokter gigi, perawat, bidan dan tenaga kesehatan pemberi asuhan sesuai kebutuhan pasien. 7. Hasil kajian awal maupun ulang harus dicatat dalam rekam medik 8, Tenaga medis dapat memberikan pelimpahan wewenang secara tertulis untuk melakukan tindakan kedokteran/kedokteran gigi tertentu atau kajian awal medis, kepada perawat, perawat gigi, bidan atau tenaga kesehatan pemberi asuhan lainnya. 9. Pelimpahan wewenang dilakukan jika tenaga medis tidak berada di tempat, dan atau karena keterbatasan ketersediaan tenaga medis 10. Tindakan yang dilimpahkan termasuk dalam kemampuan dan keterampilan yang telah dimiliki oleh penerima pelimpahan 11. Terdapat proses penyusunan rencana asuhan Kiinis dan terpadu yang efehtit 12. Reneana asuhan klinis dan/atau rencana asuhan terpadu disusun sesuai kebutuhan pasien. 13, Tersedia panduan praktk Kiinis dan prosedur asuhan kKiinis, 14, Rencana asuhan klinis disusun bersama pasien dengan memperhatikan kebutuhan biologis, psikologis, social, spiritual dan tata nilai budaya pasien 15, Rencana asuhan memuat pendidikan/penyuluhan pasien, 16. Risiko dan efek samping yang mungkin terjadi harus diinformasikan kepada pasien. 17. Asuhan pasien diberikan oleh tenaga yang berkompeten atau yang didelegasikan wewenang 18. Asuhan pasien dilakukan sesuai prosedur dan harus menghindari Pengulangan yang tidak perlu. 19, Asuhan yang diberikan kepada pasien harus tercatat dalam rekam medik 20. Asuhan terpadu dikoordinir oleh dokter dan dilaksanakan secara kolaboratif, dan tercatat dalam rekam medik pasien. 21, Kondisi tertentu yang memerlukan penanganan secara terpadu, antara lain: a. Tuberculosis dengan malnutrisi e. Gastroenterit b. HIV dengan malnutrisi f. Balita dengan gizi kurang/buruk © Dipindai dengan CamScanner 6. THC dengan OM. @. Sindrom motabolik Ibu hamil dengan KEK, 22, Pelakeanaan avuhan terpadu diovaluas! dan ditindaklanjutl 29, Ponylapan, penggunaan, dan pomberian obat darvatau calran 24, Penyuluhanipendidikan Kesehatan dengan menggunakan bahasa yang tmudah dipaham! oleh pasion danvatau keluarga. 25, Efektivitas penyampaian informas! dievaluasi dan ditindaktanjuti V. 1. Prioritas pada pasion gawat darurat, 4) Identitkas! triase pasion gawat darurat berdasarkan Panduan Praktik Klinis pasion gawat darurat, 2) Prinslp prioritas triase berdasarkan 4, Ancaman jwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit 2, Dapat meninggal dalam hitungan jam, 3. Trauma tingan. 4, Sudah meninggal. 3) Pasion yang akan diryjuk harus distabilkan terlebih dahulu. 4) Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan triase 5) Penanganan pasien gawat darurat dan/atau risiko tinggi dilakukan sesuai prosedur, 6) Pemberian asuhan pada pasien gawad darurat dan/atau beresiko tinggi dilaksanakan sesuai dengan rencana asuhan 7) Pelaksanaan penanganan pasien gawat darurat dievaluasi_ dan ditindaklanjuti 2.\dentifkasi kasus gawat darurata dan/atau berisiko tinggi Wo KASUS GAWAT DARURAT KASUS RISIKO TINGGI 7 | Benda asing ditelinga Te Panu 2 | Luka tusuk paku Varicella 3 _| Luka bakar derajat sata Herpes zoster 4 | Luka robek HIVIAIDS ® _ | Vulnus morsum Sif 6 _ | Pendarahan pervaginam Campak 7_[Kejang pada kehamilan Covid 18 @ _| Hiperemesis gravidarium Frambusia VI. Pelayanan Anastesi Lokal dan Pembedahan, 1. Pelayanan Anestesi Lokal 1) Pelaksanaan anestes! Ickal dilakukan sesual peraturan dan prosedur yang berlaku © Dipindai dengan CamScanner 2 3. 2) Rencana pelayanan aneste: pertimbangan khusus. lokal disusun berdasarkan usia pasien atau 3) Pelayanan anestesi lokal diinformasikan kepada pasien atau keluarga dan didokumentasikan, 4) Pelayanan anestesi lokal dilakukan setelah mendapatkan persetujuan tindakan medis dari pasien/keluarga 5) Pelayanan anestesi lokal dilakukan oleh dokter, dokter gigi, perawat, perawat gigi, dan bidan. 6) Jenis, teknik, desis anestesi lokal ditulis dalam rekam medik Pelayanan Bedah Minor a. Pelayanan pembedahan dilakukan sesuai prosedur. b. Petugas kesehatan yang akan melakukan pembedahan minor membuat kajian untuk menyusun rencana pembedahan. c. Petugas menjelaskan nsiko, manfaat, komplikasi potensial, dan alternatif tindakan kepada pasien/keluarga pasien. 4. Laporan/catatan operasi tertulis dalam rekan medis e. Pemantauan status fisiologis selama dan setelah pembedahan ditulis dalam rekam medis Penyiapan, penggunaan, dan pemberian obat dan/atau cairan intravena a. Penggunaan dan pemberian oliat dan/atau cairan intravena yang bensiko Untuk terjadinya infel indu olch prosedur yang jelas. b. Pemberian obat dan/atau cairan intravena menggunakan prinsip-prinsip aseptik sesuai dengan prosedur. Vil Asuhan Gizi 1. 5. Rencana asuhan gizi disusun berdasar kajian kebutuhan gizi pada pasien sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pasien (R.D.W). Pelayanan pembenan makanan pada ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) Melakukan pengelolaan dan penyimpanan Pemberi Makanan Tambahan dengan baik Proses kolaboratif digunakan untuk merencanakan, memberikan, dan memantau pelayanan gizi (D, W). Respons pasien pelayanan Gizi dipantau dan dicatat dalam rekam medisnya (D). Vill . Pemulangan dan Tindak Lanjut 1. Pemulangan dan tindak lanjut pasien dilakukan oleh dokter/dokter gigi sesuai prosedur dan kriteria yang jelas, kriteria pemulanganftindak lanjut pasien 1) Kondisi pasien memang layak untuk dipulangkan. 2) Pasien rawat jalan yang tidak memerfukan rawat inap. 3). Pasien yang kondisinya memang memerlukan rujukan ke FKTL © Dipindai dengan CamScanner 4) Pasien yang karena kondisinya dapat dirawat di rumah. 5) Pasien yang menolak untuk perawatan rawat inap. 6) Pasien/keluarga yang meminta pulang atas permintaan sendit. 7) Pasien dan keluarga pasien mendapatkan penjelasan tentang rencana 2, Pasien dan keluarga pasion mendapatkan penjelasan tentang rencana penulangan dan tindak lanjut yang perlu dilakukan 3. Dokter/dokter gigi memyusun rencana pemulangan dan rencana tindak lanjut yang di dokumentasikan di dalam resume medis. 4, Dokteridokter gigi, perawatibidan dan pemberi asuhan lain melaksanakan pemulangan dan asuhan tindak lanjut sesuai dengan rencana tindak lanjut yang disusun, 1X. Rujukan 1. Prosedur Rujukan 1) Pasien/keluarga pasien berhak untuk memperoleh informasi rencana rujukan, meliputi alasan dirujuk dan fasilitas kesehatan rujukan serta alternatif rujukan. 2) Pasien dengan kondisi gawat darurat dapat dirujuk setelah diperiksa dan distabilisasi terleih dahulu. 3) Pasien/keluarga berhak memberikan persetujuan untuk dilakukan rujukan. 4) Proses rujukan dilakukan berdasarkan kebutuhan pasien dan kriteria rujukan, Kriteria rujukan a. Hasil pemeriksaan fisik dan/atau penunjang sudah dipastikan tidak mampu diata: puskesmas b. Memertukan pemeriksaan penunjang yang lebih lengkap. c, Pasien yang sudah mendapatkan pengobatan di puskesmas, tetapi masih memerlukan pemeriksaan atau perawatan lanjutan. 4d. Tidak termasuk dalam 155 penyakit yang mampu diatasi di FKTP sesuai Permenkes No.5 tahun 2014, 5) Dilakukan komunikasi dengan FKRTL untuk memastikan fasilitas rujukan. melalui sisrute. 6) Pasien yang akan dirujuk dilakukan stabilisasi terlebih dahulu. 7) Penolakan diryjuk yang dilakukan oleh pasien/keluarga pasien, harus dinyatakan secara tertulis, setelah mendapatkan informasi tentang konsekuensi dan tanggung jawab apabila menolak dirujuk dan alternatif pelayanan yang mungkin dilakukan. 2, Rujukan Langsung 1. Tersedia fasiitas transportasi untuk merujuk langsung 2, Selama proses rujukan langsung, pasien dipantau dan dicatat oleh petugas yang kompeten. © Dipindai dengan CamScanner 3 Kompatanal petagan yrntanpng jeter anlibat wrstanarbann bonelieh Pasion 4 Flown hia panto ki fining baw MH sigue torn angan pasion 1) Konutot pasion 2) rower dan laa yan 4) Ketututian pasian untuk potayana ania {ahha so ore psn vat nl ha (AMAT epee Dolugan di FART 3. Tindlak Langu Rujukan Bath 1, Doktorttokter gigh nalakuikan hayiar mand WA 2 Doktordtoktor gal nyalakuban tinal lanl (4 tuukan, {olay dilabuibal) julia riven fawlerh vata cohen yA He Doitotaphan al | Pengarayan Hada languel Januar 2089 PIMPINAN PRKBAMAR RHOAHAYAN (wom: “aunnnunpi @ Dipindai dengan CamScanner

You might also like