Professional Documents
Culture Documents
Sejarah Proto Melayu
Sejarah Proto Melayu
1. Berambut lurus
2. Warna kulit kunik kecoklatan
3. Bermata sipit
Dari daratan Cina bagian selatan (Yunan), orang – orang tersebut kemudian
bermigrasi ke Indocina dan ke Siam lalu menyebar ke kepulauan Indonesia.
Pada awalnya bangsa Proto Melayu menempati pantai – pantai Sumatera Utara,
Kalimantan Barat dan Sulawesi Barat. Proto Melayu datang ke Indonesia
membawa peradaban batu.
Ketika datang imigran baru dari bangsa Deutero Melayu atau ras Melayu Muda,
bangsa Proto Melayu berpindah ke pedalaman dan mencari tempat – tempat
baru di hutan – hutan sebagai tempat hunian. Bangsa Proto Melayu mulai
memudar dan terisolasi dari dunia luar. Setelah itu antara penduduk asli
Indonesia dengan bangsa Proto Melayu mulai melebur menjadi suatu suku yang
bernama Suku Batak, Suku Dayak, Suku Toraja, Suku Alas, dan Suku Gayo.
Keadaan yang terisolasi bangsa Proto Melayu membuat bangsa ini sedikit
mendapat pengaruh Hindu Buddha maupun Islam. Kelak ras Proto Melayu lah
yang mendapat pengaruh Kristen. Persebaran suku Dayak hingga ke Filipina
Selatan, Serawak dan Malaka menunjukkan rute persebaran dan perpindahan
mereka ke Indonesia. Sementara itu suku Batak mengambil rute ke barat
menyusuri pantai – pantai Burma dan Malaka Barat. Terdapat kesamaan
penggunaan bahasa oleh suku bangsa Karen di Burma yang memiliki kemiripan
bahasa dengan bahasa suku Batak.
Deutero Melayu
Deutero Melayu merupakan ras yang berasal dari daratan Indocina bagian
selatan. Ras Deutero Melayu datang ke Indonesia membawa budaya baru
berupa perkakas dan senjata besi (kebudayaan Dongson). Deutero Melayu juga
disebut sebagai orang – orang Dongson. Bila dibandingkan dari peradabannya,
bangsa Deutero Melayu dianggap lebih tinggi daripada Proto Melayu. Deutero
melayu telah mampu membuat perkakas dari perunggu. Peradaban Deutero
Melayu ditandai dengan keahlian mereka mengerjakan logam dengan sempurna.
Perpindahan Deutero Melayu dari Indocina dapat dilihat dari rute persebaran alat
– alat yang ditinggalkan di beberapa kepulauan di Indonesia. Alat yang
ditinggalkan berupa kapak persegi panjang. Peradaban tersebut dapat dijumpai
di Malaka, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Filipina, Sulawesi, Jawa dan Nusa
Tenggara Timur.
Melanesoid
Selain ras Proto dan Deutro Melayu, di Indonesia juga terdapat ras lain yaitu ras
Melanesoid. Ras ini tersebar di lautan pasifik salah satunya ada di Papua.
Menurut Daljoeni, sekitar 70% dari ras Melanesoid mendiami Papua dan 30%
lainnya tinggal di kepulauan sekitar Papua dan Papua Nugini. Ras Melanesoid
pada awalnya datang ketika zaman es berakhir yaitu 70000 SM saat kepulauan
Indonesia belum berpenghuni. Ketika suhu di bumi mencapai kedinginan
maksimal dan air laut menjadi membeku, maka permukaan laut menjadi lebih
rendah sekitar 100 m dibandingkan saat ini. Pada saat itulah muncul pulau –
pulau baru. Adanya pulau – pulau tersebut memudahkan makhluk hidup
berpindah dari Asia menuju Oceania.
Ras Melanesoid datang dari wilayah timur menuju Papua dan Australia yang
sebelumnya merupakan satu kesatuan. Pada saat itu, ras Melanesoid mencapai
100 jiwa yang meliputi Papua dan Australia. Ketika masa es berakhir dan air laut
mulai naik lagi pada tahun 5000 SM, kepulauan Papua dan Australia terpisah
seperti saat ini. Adapun asal dari ras Melanesoid adalah berasal dari Proto
Melanesoid. Proto Melanesoid merupakan manusia Wajak yang tersebar ke
timur dan menempati Papua, sebelum zaman es berakhir dan sebelum kenaikan
permukaan laut terjadi pada saat itu.
Manusia Wajak di Papua mendiami sepanjang muara sungai dan hidup dengan
menangkap ikan di sungai, meramu tumbuhan dan akar, serta berburu di hutan
belukar. Tempat tinggalnya berupa perkampungan yang mirip dengan kemah
atau tadah angin yang sering menempel pada dinding gua yang besar.
Setelah itu bangsa Proto Melanesoid terdesak oleh bangsa Melayu dan belum
sempat sampai di kepulauan Papua dan melakukan percampuran dengan
bangsa Melayu. Percampuran ini menghasilkan ras Melanesoid – Melayu yang
kini mendiami wilayah Nusa Tenggara Timur dan Maluku.