You are on page 1of 11

MAKALAH EVOLUSI

“PETUNJUK EVOLUSI”
Dosen Pengampu : Dr. Jirana, M. Pd.

OLEH :

1. TIARA HANDAYANI (H0321025)


2. ERLIANA (H0321
3. SALSABILA (H0321
4. NARWASTU (H0321320)
5. NURPADILA (H0321

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah mata kuliah “Evolusi” ini
dengan baik. Adapun maksud penyususnan makalah ini sebagai tugas untuk mata
kuliah “Evolusi”.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyususan makalah
ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah ini. Kami juga berharap semoga makalah ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada zaman dahulu para ilmuan mencari asal mula bumi hingga mereka
mengemukakan pendapat yang berbeda-beda. Evolusi adalah perubahan dari
generasi ke generasi yang memiliki sifat turun temurun yang berbeda-beda dari
nenek moyangnya dalam waktu yang lama. Dalam kajian ilmu pengetahuan,
evolusi didasarkan pada keanekaragaman maupun keseragaman makhluk hidup
dalam tingkat komunitas. Dalam perjalanan teori-teori evolusi, dari pertama kali
dikemukakan hingga sekarang telah mengalami banyak perubahan melalui
tahapan-tahapan yang begitu penting (Sari, 2020).
Sampai saat ini, evolusi masih menjadi perdebatan di berbagai kalangan.
Pandangan pro dan kontra terhadap teori evolusi sampai sekarang terjadi dalam
kalangan para ilmuan, akademisi, pemuka agama sampai pada masyarakat awam.
Gagasan para ilmuan mengenai evolusi dimana adanya perubahan menuju ke arah
yang sesuai dengan perkembangan zaman (Saputra, 2017).
Teori Darwin mendasari setiap teori yang dikemukakan orang-orang. Sebagai
ilmuan mereka selalu mencari bukti yang dapat mendukung teori yang terdahulu.
Dari beberapa prinsip yang digunakan Darwin dapat memberikan petunjuk
adanya evolusi, seperti variasi diantara individu-individu dalam satu keturunan,
adanya pengaruh penyebaran geografi, ditemukannya fosil-fosil diberbagai
lapisan batuan bumi, adanya data sebagai hasil studi tentang komaratif
perkembangan embrio yang menunjukkan adanya perubahan (Ferry, 2019).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan evolusi ?
2. Bagaimana teori evolusi ?
3. Bagaimana petunjuk adanya evolusi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian evolusi
2. Untuk mengetahui teori-teori evolusi
3. Untuk mengetahui petunjuk-petunjuk adanya evolusi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evolusi
Teori evolusi merupakan salah satu konsep utama yang menghubungkan
konsep-konsep yang ada dalam biologi. Teori evolusi yang mengangkat konsep
descent with modification dan natural selection dikemukakan pertama kali oleh
Charles Darwin pada tahun 1859. Akan tetapi, teori evolusi Darwin masih
menjadi perdebatan hingga saat ini (Candramila et al, 2016).
Biologi mengenal kata “evolusi” yang berarti bahwa makhluk hidup
mengalami perubahan (modifikasi) dari makhluk hidup sebelumnya. Implikasi
hadirnya Teori evolusi tidak memperkenankan keanekaragaman hayati terjadi
melalui proses revolusi. Teori evolusi sejalan dengan teori asal usul kehidupan
yaitu teori biogenesis dimana makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
sebelumnya. Walaupun demikian, teori evolusi memiliki keterbatasan dalam
menjelaskan asal-usul kehidupan. Teori ini pun sejalan dengan hukum Mendel
yang dikemukakan pada tahun 1920-an mengenai sifat yang diturunkan kepada
generasi berikutnya melalui substansi tertentu (yang akhirnya dikenal dengan
sebutan “gen”. Pengurutan gen pada DNA pada akhir abad ke 20 melahirkan
filogenetik molekuler dan merombak pohon kehidupan menjadi tiga sistem
domain. Seiring perkembangan zaman, pandangan saintis mengenai evolusi
terpusat pada gen sebagai “kode kehidupan” (Taufik, 2019).
B. Teori-Teori Evolusi
Menurut Eka (2021), pemikiran-pemikiran evolusi tentang nenek moyang
bersama dan transmutasi spesies telah ada paling tidak sejak abad ke-6 SM ketika
hal ini dijelaskan secara rinci oleh seorang filsuf Yunani, Anaximander. Beberapa
orang dengan pemikiran yang sama meliputi Empedocles, Lucretius, biologiawan
Arab Al Jahiz, filsuf Persia Ibnu Miskawaih, Ikhwan As-Shafa, dan filsuf Cina
Zhuangzi. Berikut teori-teori evolusi:
1. Teori Evolusi Zaman Aristoteles
Teori evolusi zaman Aristoteles dan rekan-rekannya ini seringkali dikenal
dengan masa fiksisme. Pemikiran mereka lebih bercorak pada fiksi ilmiah
yang berdekatan dengan mitos. Salah satu konsep yang berkembang sampai
abad ke-18 adalah anggapan bahwa organisme merupakan ciptaan Tuhan yang
kemudian dikenal sebagai teori ciptaan khusus. Selain itu, mereka juga
berpendapat bahwa cacat pada anggota tubuh merupakan kutukan, bukan
perubahan makhluk hidup akibat seleksi alam maupun mutasi genetik.
2. Teori Evolusi Lamarck
Naturalis besar Prancis Jean-Baptiste de Monet, chevalier de Lamarck,
berpendapat bahwa organisme hidup mewakili suatu kemajuan, dengan
manusia sebagai bentuk tertinggi. Pandangan ini kemudian diusulkan sebagai
teori evolusi kehidupan pada awal abad ke-19. Menurutnya, organisme
berevolusi selama ribuan tahun dari bentuk yang lebih rendah ke bentuk yang
lebih tinggi, sebuah proses yang masih berlangsung dan puncaknya adalah
manusia. Perbedaan antar individu terjadi karena kebiasaan yang dilakukan
oleh individu tersebut.
Menurut teori ini, karakteristik organisme akan diwariskan. Gagasan ini
kemudian dikenal sebagai Lamarckisme. Meskipun teorinya tidak sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, Lamarck memberikan kontribusi
penting dalam tahapan evolusi biologis dan mendorong penelitian selanjutnya
yang tak terhitung jumlahnya.
3. Teori Evolusi Darwin
Darwin atau dengan nama asli Charles Robert Darwin, memperkenalkan
teori evolusi melalui seleksi alam. Teori ini pertama kali dirumuskan dalam
buku Charles Darwin "On the Origin of Species" pada tahun 1859, yang
menjelaskan bagaimana organisme berevolusi dari generasi ke generasi
melalui pewarisan sifat fisik atau perilaku. Dalam pandangan Darwin,
individu dengan sifat yang memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan
lingkungannya akan membantu mereka bertahan hidup dan memiliki lebih
banyak keturunan, yang akan mewarisi sifat-sifat tersebut. Darwin
mengumpulkan bukti yang menunjukkan bahwa evolusi telah terjadi. Ia
menyimpulkan bahwa beragam organisme memiliki nenek moyang yang sama
dan makhluk hidup telah berubah secara drastis sepanjang sejarah bumi.
4. Teori Evolusi Weismann
August Friedrich Leopold Weismann mempelajari bagaimana ciri-ciri
organisme berkembang dan berevolusi dalam berbagai organisme,
kebanyakan serangga dan hewan air, di Jerman pada akhir abad ke-19 dan
awal abad ke-20. Weismann mengajukan teori kontinuitas plasma nutfah,
sebuah teori hereditas. Dia berpendapat bahwa hanya perubahan pada sel
germinal saja yang dapat diwariskan, bukan sel tubuh.
Pada tahun 1896, berdasarkan teori plasma nutfahnya, Weismann
mengusulkan teori seleksi germinal sebagai perluasan teori evolusi melalui
seleksi alam dalam Über Germinal-Selection: eine Quelle bestimmt
gerichteter Variation (On Germinal Selection as a Source of Definite
Variation).
C. Petunjuk-Petunjuk Adanya Evolusi
Menurut Munawir (2020), beberapa bukti yang dianggap memberikan
petunjuk adanya evolusi antara lain:
1. Variasi mahluk hidup
Variasi adalah perbedaan yang ditemukan pada individu-individu dalam
satu spesies. Jika varian tersebut hidup pada lingkungan yang berbeda, maka
akan menghasilkan keturunan yang berbeda pula. Jadi, adanya variasi
merupakan petunjuk adanya evolusi yang menuju ke arah terbentuknya
spesies baru.
Gambar Variasi Genetik Pada Ayam
2. Fosil
Fosil-fosil yang ditemukan dalam lapisan bumi dari lapisan tua sampai
muda menunjukkan adanya perubahan secara berangsur-angsur. Dengan
membandingkan fosil-fosil yang ditemukan di berbagai lapisan bumi dapat
diketahui adanya proses evolusi. Sejarah perkembangan kuda merupakan satu
contoh yang paling dikenal untuk menerangkan adanya perubahan-perubahan
bentuk dari masa ke masa.

Gambar Perbandingan fosil kuda


3. Homologi dan analogi organ tubuh
Homologi adalah organ-organ makhluk hidup yang mempunyai bentuk
asal (dasar) yang sama, kemudian berubah strukturnya sehingga fungsinya
berbeda. Misalnya, sayap burung homolog dengan tangan manusia. Kaki
depan kuda homolog dengan sirip dada ikan paus. Analogi adalah organ-
organ tubuh yang mempunyai fungsi sama tetapi bentuk asalnya berbeda.
Contoh: sayap serangga dengan sayap burung.
Gambar Homologi perbandingan

Gambar Analogi perbandingan


4. Embriologi perbandingan
Beberapa kelas vertebrata, seperti: ikan, reptil, burung dan mamalia,
walaupun tubuh individu dewasanya berbeda jenis satu sama lainnya, namun
fase awal dari perkembangan embrionya sangat mirip. Makin mirip, makin
dekat kekeluargaannya. Ontogeni adalah perkembangan individu dari satu sel
menjadi individu dewasa. Filogeni adalah sejarah perkebangan makhluk
hidup dari makhluk yang hidup sebelumnya. Para ahli berpendapat bahwa
ontogeni (perkembangan individu) adalah ulangan dari revolusi filogeni
(perkembangan hubungan kekerabatan organisme).

Gambar Kemiripan embriologi


5. Petunjuk secara Biokimia
Jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara organisme satu dengan
lainnya dapat ditunjukkan dengan uji secara biokimia yang disebut uji
presipitin. Uji presipitin adalah uji adanya reaksi antara antigen-antibodi.
Banyak sedikitnya endapan yang terbentuk akibat reaksi tersebut dapat
digunakan untuk menentukan jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara
suatu organisme dengan organisme lainnya.
6. Perbandingan fisiologi Organisme
Organisme mempunyai ciri-ciri fisiologi yang sama, seperti respirasi,
ekskresi, dan sebagainya. Meskipun ciri morfologi dan jumlah sel yang
membentuk setiap organisme berbeda-beda, terdapat kemiripan-kemiripan
dalam fisiologinya.
7. Petunjuk alat tubuh yang tersisa
Pada manusia dan beberapa jenis hewan dapat dijumpai berbagai alat
tubuh yang tidak berfungsi. Alat tubuh manusia yang tersisa antara lain
umbai cacing (apendiks) dan tulang ekor. Pada burung kiwi, burung yang
tidak dapat terbang, terdapat alat tubuh yang tersisa sebagai akibat
penyusutan sayap.

Gambar Apendiks
DAFTAR PUSTAKA

Candramila, W., Adrianto, O. M., & Ariyati, E. (2016). Pemahaman konsep evolusi
di Perguruan Tinggi. Jurnal Pendidikan. 1(3), 12-24.
Eka, S. (2021). EVOLUSI (DIKTAT KULIAH) (Doctoral dissertation,
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG).
Munawir. (2020). Biologi. Jakarta: Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD,
DIKDAS dan DIKMEN.
Taufik, L. M. (2019). Teori Evolusi Darwin: Dulu, Kini, Dan Nanti. Jurnal Filsafat
Indonesia, 2(3), 98-102.

You might also like