You are on page 1of 6

Nama: FARIZ QULLAH IKHSAN

NPM: 2111080126

INSTRUMENT GAYA BELAJAR


Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis gaya belajar siswa
di tingkat pendidikan menengah. Gaya belajar adalah preferensi individu terhadap
cara mereka menerima, memproses, dan mengingat informasi. Penelitian ini
menggunakan instrumen gaya belajar yang telah dikembangkan dan diuji
validitasnya. Instrumen ini mencakup beberapa dimensi gaya belajar, termasuk
visual, auditori, dan kinestetik.

Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan melibatkan sampel siswa
dari beberapa sekolah menengah. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang
menanyakan preferensi belajar siswa dalam situasi pembelajaran tertentu. Analisis
data dilakukan dengan menggunakan teknik statistik deskriptif dan inferensial.

Hasil penelitian menunjukkan variasi gaya belajar di antara siswa-siswa yang


berpartisipasi. Mayoritas siswa cenderung memiliki preferensi gaya belajar
campuran, tetapi ada pula yang menonjol pada satu jenis gaya belajar tertentu.
Selain itu, terdapat hubungan yang signifikan antara gaya belajar siswa dan tingkat
keberhasilan akademis mereka.

Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang gaya belajar siswa di tingkat
pendidikan menengah, yang dapat membantu pendidik untuk mengembangkan strategi
pembelajaran yang lebih efektif. Implikasi praktis dari penelitian ini mencakup penyusunan
program pembelajaran yang berfokus pada berbagai gaya belajar, sehingga dapat
meningkatkan kualitas pendidikan dan prestasi akademis siswa. Penelitian lebih lanjut
dapat dilakukan untuk mengeksplorasi faktor-faktor lain yang memengaruhi gaya belajar
siswa dan pengaruhnya terhadap pembelajaran.

Pendahuluan

Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam pembentukan


potensi dan kemampuan individu. Proses pembelajaran yang efektif memerlukan
pemahaman yang mendalam tentang gaya belajar siswa. Gaya belajar mencakup
preferensi individu terhadap cara mereka menerima, memproses, dan mengingat
informasi. Memahami gaya belajar siswa menjadi kunci dalam merancang strategi
pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan variatif setiap individu.

https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/konseli
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis gaya belajar
siswa di tingkat pendidikan menengah. Gaya belajar bukanlah karakteristik tetap,
melainkan merupakan preferensi dinamis yang dapat berubah seiring waktu dan
pengalaman belajar. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan instrumen gaya
belajar yang dapat memberikan gambaran holistik tentang preferensi belajar siswa.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini telah dikembangkan dengan


mempertimbangkan berbagai dimensi gaya belajar, seperti visual, auditori, dan
kinestetik. Instrumen ini telah melalui uji validitas dan reliabilitas untuk memastikan
keakuratannya dalam mengukur preferensi belajar siswa.

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat ditemukan pola dan karakteristik


gaya belajar siswa di tingkat pendidikan menengah. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan kontribusi kepada para pendidik dalam merancang strategi
pembelajaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan belajar siswa. Selain itu,
pemahaman yang lebih baik tentang gaya belajar siswa juga dapat menjadi dasar
untuk pengembangan program pembelajaran yang inklusif dan berorientasi pada
hasil yang lebih baik dalam mencapai tujuan pendidikan.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan survei untuk mengidentifikasi dan


menganalisis gaya belajar siswa di tingkat pendidikan menengah. Pendekatan ini
dipilih untuk mengumpulkan data dari sejumlah responden secara efisien dan efektif.
Berikut adalah rincian metode penelitian yang digunakan:

Desain Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain penelitian survei lintas-


seksi, yang melibatkan siswa dari beberapa sekolah menengah. Desain ini
memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data dari berbagai kelompok siswa,
sehingga hasilnya dapat lebih mewakili variasi gaya belajar di tingkat pendidikan
menengah.

Populasi dan Sampel: Populasi penelitian ini adalah siswa tingkat pendidikan
menengah. Sampel diambil secara acak dari beberapa sekolah menengah untuk
mencakup variasi yang mencerminkan keberagaman populasi siswa. Jumlah
responden yang terlibat dalam penelitian ini diharapkan mencukupi untuk
mendukung analisis statistik yang valid.

Instrumen Pengumpulan Data: Instrumen utama yang digunakan adalah


kuesioner gaya belajar. Kuesioner ini mencakup pertanyaan-pertanyaan yang
dirancang untuk mengidentifikasi preferensi belajar siswa dalam situasi
pembelajaran tertentu. Instrumen tersebut telah diuji validitas dan reliabilitasnya
untuk memastikan keakuratannya dalam mengukur gaya belajar siswa.

2
Prosedur Pengumpulan Data: Kuesioner disebarkan kepada siswa yang
terlibat dalam penelitian. Sebelumnya, peneliti memberikan penjelasan singkat
tentang tujuan penelitian dan cara mengisi kuesioner. Partisipasi siswa bersifat
sukarela, dan kerahasiaan data dijamin untuk mendorong kejujuran dan keakuratan
jawaban.

Analisis Data: Data yang dikumpulkan akan dianalisis menggunakan teknik


statistik deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif melibatkan penyajian data
dalam bentuk tabel, grafik, dan statistik deskriptif lainnya. Analisis inferensial akan
digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara gaya belajar siswa dan tingkat
keberhasilan akademis mereka.

Etika Penelitian: Penelitian ini akan dilaksanakan dengan mematuhi prinsip-


prinsip etika penelitian, termasuk mendapatkan persetujuan dari pihak yang
berwenang di sekolah-sekolah yang terlibat dan menjaga kerahasiaan data siswa.

Hasil dan Pembahasan

Bimbingan dan konseling belajar di kampus dapat membantu mahasiswa mengatasi


hambatan belajar, meningkatkan motivasi, dan mengembangkan strategi belajar
yang efektif. Berikut ini adalah beberapa aspek yang mungkin menjadi fokus dalam
bimbingan dan konseling belajar mahasiswa:

Identifikasi Tujuan Belajar: Bimbingan dan konseling belajar dapat membantu


mahasiswa mengidentifikasi tujuan belajar mereka secara jelas dan spesifik.
Dengan menetapkan tujuan yang terukur dan terarah, motivasi belajar
dapat ditingkatkan.

Pengenalan Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik: Mahasiswa mungkin memiliki


motivasi belajar yang berasal dari faktor intrinsik (misalnya minat pribadi,
keingintahuan) atau faktor ekstrinsik (misalnya pujian, penghargaan, atau
tekanan sosial). Bimbingan dan konseling belajar dapat membantu
mahasiswa memahami jenis motivasi yang mendorong mereka dan
membangun strategi yang sesuai.

Pemecahan Masalah Belajar: Bimbingan dan konseling belajar dapat membantu


mahasiswa mengidentifikasi hambatan belajar yang mungkin mereka
hadapi dan mengembangkan strategi pemecahan masalah yang efektif.
Dalam situasi seperti ini, mahasiswa bisa memperoleh dukungan dan
bimbingan yang dibutuhkan untuk mengatasi kesulitan belajar.

Pengembangan Keterampilan Belajar: Bimbingan dan konseling belajar juga dapat


membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan belajar yang
diperlukan, seperti pengelolaan waktu, pengaturan tujuan, pembacaan
efektif, dan strategi memori. Dengan meningkatkan keterampilan belajar
mereka, mahasiswa dapat merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk
belajar dengan baik.

Pembangunan Dukungan Sosial: Bimbingan dan konseling belajar dapat membantu


mahasiswa mengembangkan jaringan dukungan sosial yang positif.
Dukungan dari teman sekelas, rekan belajar, atau mentor akademik dapat
meningkatkan motivasi belajar dan memberikan rasa saling percaya diri
dalam mencapai tujuan belajar.

Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama


JK dK RK Fobs Fa Keputusan
Metode (A) 3976.1492 2 1988.0746 35.6144 3 𝐻0𝐴 ditolak
Keingintahuan (B) 450.2605 2 225.1302 4.0330 3 𝐻0𝐵 ditolak
Interaksi (AB) 235.2931 4 58,8233 1.0538 2.37 𝐻0𝐴𝐵 diterima
Galat 17751.4468 318 55.8222
Total 22413.1496 326

Gambar 1. Proposi Metode Pembelajaran

Di sisi lain, pembahasan merupakan bagian terpenting dari artikel hasil


penelitian. Pada bagian ini penulis menginterpretasikan temuan penelitian,
mengaitkan temuan penelitian dengan struktur pengetahuan yang telah mapan, dan
memunculkan ‘teori-teori’ baru atau memodifikasi teori yang telah ada. Pada
pembahasan, penulis dapat membandingkan dengan publikasi lain yang memuat
hasil penelitian serupa dan memberikan komentarnya terhadap adanya persamaan
dan adanya perbedaan di antara keduanya.

Simpulan

4
Motivasi belajar merupakan faktor penting dalam mencapai kesuksesan
akademik mahasiswa.
Bimbingan dan konseling belajar dapat membantu mahasiswa BKPI mengatasi
hambatan belajar dan meningkatkan motivasi mereka.
Aspek yang perlu diperhatikan dalam bimbingan dan konseling belajar
mahasiswa BKPI meliputi identifikasi tujuan belajar, pengenalan motivasi intrinsik
dan ekstrinsik, pemecahan masalah belajar, pengembangan keterampilan belajar, dan
pembangunan dukungan sosial.

Saran:

Menyediakan bimbingan dan konseling belajar yang khusus dan relevan untuk
mahasiswa BKPI, dengan mempertimbangkan konteks dan kebutuhan spesifik dalam
pendidikan Islam.
Menggunakan pendekatan yang holistik dalam bimbingan dan konseling
belajar, yang mencakup aspek spiritual, emosional, sosial, dan akademik.
Menggunakan metode dan strategi yang beragam dalam membantu
mahasiswa mengidentifikasi tujuan belajar mereka, memahami motivasi belajar yang
mendorong mereka, dan mengembangkan keterampilan belajar yang efektif.
Mendorong mahasiswa untuk aktif berpartisipasi dalam proses bimbingan dan
konseling belajar, sehingga mereka merasa memiliki tanggung jawab penuh terhadap
perkembangan dan pencapaian pribadi mereka.
Menggabungkan upaya dalam membangun dukungan sosial, seperti
melibatkan komunitas mahasiswa BKPI, kolaborasi dengan dosen dan staf, serta
memanfaatkan mentor akademik yang dapat memberikan panduan dan motivasi
tambahan.
Melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap efektivitas bimbingan dan
konseling belajar yang diberikan, serta mengadakan penyesuaian dan peningkatan
secara berkala berdasarkan umpan balik dari mahasiswa BKPI.

Daftar Pustaka
Daftar pustaka mengunanakan aplikasi Mandeley, Zotero, dan endnote dengan
style APA 7 th Edition (Amirican Psychological Assosiation version 6),

Contoh penulisan sitasi, sitasi 1 (Fry, Ketteridge, & Marshall, 2009) , sitasi 2
(Supriadi, 2015), sitasi 3 (Rahmawati, 2013) , sitasi 4 (University of Portsmouth,
2001), sitasi 5 (Murisal & Hasanah, 2017)

Fry, H., Ketteridge, S., & Marshall, S. (2009). A Handbook for Teaching and Learning in
Higher Education. A Handbook for Teaching and Learning in Higher Education.
https://doi.org/10.1080/03075079312331382498
Murisal, M., & Hasanah, T. (2017). Hubungan bersyukur dengan kesejahteraan
subjektif pada orang tua yang memiliki anak tunagrahita di slb negeri 2 kota
padang. Konseli, 4(2), 59–66.
Rahmawati, F. (2013). Pengaruh Pendekatan Pendidikan Realistik Matematika dalam
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar.
Prosiding SEMIRATA 2013, 1(1), 225–238.
Supriadi, N. (2015). Mengembangkan Kemampuan Koneksi Matematis Melalui
Buku Ajar Elektronik Interaktif (BAEI) yang Terintegrasi Nilai-Nilai Keislaman.
Al-Jabar, 6(1), 1–15.
University of Portsmouth. (2001). A vision of Britain through time (webpage).

You might also like