You are on page 1of 13

Manusia dan Agama

Manusia dan Agama- Hubungan


Manusia dan Agama.mp3
Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bertemu kembali
dengan saya di Islamic Education Channel. Di video pembelajaran kali ini, materi tentang
manusia dan agama,
kita akan membahas topik kedua, yaitu hubungan manusia dan agama. Bersama saya, saya
Pulang Wali.
Bismillahirrahmanirrahim. Kita masuk ke video kedua dari materi manusia dan agama. Kita
akan membahas tentang bagaimana hubungan manusia dan agama.
Di video pembelajaran kali ini, Anda akan menemukan jawaban tentang kenapa agama itu
hanya ada di dunia manusia dan jin tentunya.
Kenapa hewan tidak ada agama? Seolah-olah. Lantas, peran agama dalam kehidupan manusia
itu ada di mana? Anda akan menemukan jawabannya di video ini.
Selamat menyaksikan. Salah satu pertanyaan,
dari sekian banyak pertanyaan filosofis yang pernah diajukan oleh manusia, ada satu
pertanyaan yang sampai detik ini manusia belum menemukan jawaban yang memuaskan
terkait harta sepuluh,
yaitu pertanyaan tentang manusia. Apa sebabnya? Karena manusia bukan pencipta manusia.
Logika manusia, manusia mengatakan,
dan ini merupakan hal yang paling rasional dalam kehidupan manusia adalah, yang mengetahui
sesuatu itu adalah yang menciptakan. Jadi yang tahu tentang laptop adalah yang menciptakan
laptop.
Jadi, yang mengetahui manusia adalah yang menciptakan manusia. Dan agama
mempertemukan manusia dengan sang pencipta.
Sebelum kita membahas tentang, bagaimana agama mampu memfasilitasi manusia untuk
mencari hakikat tentang dirinya,
kita awali pembahasan di video kali ini dengan membicarakan konsep manusia secara umum.
Dari beragam literatur yang membahas tentang manusia,
kita bisa menyimpulkan bahwa manusia itu memiliki dua dimensi. Yang pertama adalah dimensi
fisik dan dimensi non-fisik. Yang kedua adalah dimensi fisik dan dimensi non-fisik.
Dimensi fisik adalah sesuatu yang nampak pada diri manusia atau jasmaninya. Sementara
dimensi non-fisik adalah dimensi yang bersifat rohani. Nah, dimensi rohani ini,
yang ada pada diri manusia itu ada, dimensi rohani manusia itu ada tiga unsur. Yang pertama
adalah jiwa. Jiwa itu ibarat bensinnya kalau dalam mobil.
Jadi yang membuat manusia itu hidup, yang membuat manusia itu sadar tentang dirinya dan
sadar tentang kehidupan adalah jiwa.
Yang kedua, dimensi rohani yang kedua adalah dimensi pikiran. Nah, dimensi ini yang
membedakan manusia dengan makhluk hidup lain pada umumnya.
Karena lewat pikiran ini, manusia bisa mengembangkan seluruh potensinya. Karena dimensi
fisik dan non-fisik manusia itu sifatnya potensial. Beda dengan hewan.
Kalau hewan itu instintif. Jadi ikan itu dari awal, dia sudah memiliki kemampuan berenang.
Jadi tidak perlu ikan mempelajari renang. Tidak ada ceritanya ikan tidak bisa berenang.
Tapi, kemampuan fisik dan non-fisik yang dimiliki manusia itu sifatnya potensial. Nah, dengan
pikiran ini,
manusia bisa mengembangkan, memunculkan potensi fisik dan non-fisik. Dan yang ketiga,
dimensi rohani yang dimiliki manusia adalah rasa.
Rasa di sini, yang dimaksud rasa di sini adalah sense atau kesadaran manusia.
Nah, secara umum, ada tiga kesadaran yang dimiliki oleh manusia. Dan ini tidak dimiliki oleh
makhluk selain manusia.
Dan juga dimiliki oleh jin. Yang pertama, itu adalah sense of ethic. Apa yang dimaksud dengan
sense of ethic?
Sense of ethic itu adalah kesadaran manusia akan kepatukan. Jadi manusia, ya, anda silahkan
melakukan refleksi terhadap diri anda sendiri.
Tidak ada satupun manusia yang berani, kalau ke kolam renang, misalkan berenang pakai
toksedo. Atau sebaliknya, datang ke undangan, dia pakai baju renang.
Kenapa? Karena dia tahu mana yang layak, mana yang tidak, mana yang patut, mana yang
tidak. Karena manusia punya sense of ethic. Kesadaran akan kepatukan. Beda dengan hewan.
Dia dalam kondisi apapun, sama. Gitu ya. Tidak pakai baju, tapi manusia.
Itu punya aware, kesadaran terhadap apa yang patut, apa yang tidak patut, untuk dirinya. Lalu
yang kedua, sense of aesthetic. Apa itu?
Sense of aesthetic itu adalah kesadaran akan keindahan. Kalau yang pertama, manusia
salurkan lewat ilmu pengetahuan. Yang kedua, manusia salurkan lewat seni.
Jadi manusia sadar. Manusia memiliki kesadaran tentang hal-hal yang bersifat estetik.
Makanya, kalau ke pesta,
pakaiannya ini, kalau ke pengajian, pakaiannya ini. Kalau santai, pakaiannya ini. Dan itu
sifatnya subjektif. Tapi, manusia itu punya kesadaran akan keindahan.
Bisa merasakan keindahan. Tidak ada bahasa yang lain. Beda dengan hewan. Hewan itu tidak
punya,
misalkan, pemandangan itu indah. Tidak. Makanya, bagi lalat, hidup di tempat sampah nyaman-
nyaman saja.
Tapi manusia yang punya sense of estetik, sepakat hidup di tempat sampah itu tidak
menyenangkan. Punya sense itu.
Dan yang ketiga, terkait dengan pembahasan di video ini adalah, manusia memiliki sense of
taste. Apa itu? Kesadaran akan kebertuhanan.
Manusia memiliki kesadaran akan keberadaan, kekuatan yang maha di luar dirinya.
Pengetahuan manusia tentang sesuatu yang maha itu, berdasarkan pengalaman sejarah
kehidupan manusia sampai hari ini, kalau dipetakan, itu diperoleh melalui tiga cara.
Yang pertama, itu adalah material experience of humanity. Jadi ada manusia, atau sekelompok
manusia, yang bisa menemukan Tuhan, melalui,
pengamatan, terhadap fenomena alam semesta. Seperti yang dilakukan oleh para filosof. Jadi
ketika mereka, mengamati gejala alam, meneruk, merenungkannya, dan seterusnya,
misalkan keteraturan alam semesta, mereka bisa menemukan. Lalu yang kedua, inner
experience of humanity. Yaitu, manusia,
bisa membuktikan keberadaan Tuhan, itu melalui kesadaran batiniah dirinya. Misalkan, yang
pernah dialami oleh, salah satu tokoh dalam agama,
misalkan Siddhartha Gautama, atau Jaras Thuta, dan lain sebagainya. Jadi pengalaman yang
sifatnya batiniah. Ketika, para nabi,
salah satunya nabi Muhammad, bertahanus di Gua Hiro, itu pengalaman batiniah, bertemu
dengan malaikat judul, dan seterusnya. Saat itu, Tuhan ditemukan.
Atau, seperti nabi Ibrahim . Lalu yang ketiga, manusia bisa menemukan yang maha itu, melalui
spiritual experience. Atau,
karena dipilih oleh Tuhan, dan manusia tersebut, diberikan wahyu. Contohnya, para nabi, dan
para rasul, setelah mereka menjadi nabi dan rasul tentunya. Jadi itu tiga,
cara manusia menemukan Tuhan. Sekali lagi, yang pertama, melalui pengamatan terhadap
fenomena alam. Yang kedua, pengalaman yang sifatnya batiniah. Yang ketiga,
itu adalah pengalaman spiritual, yaitu menerima wahyu. Atas tiga pengalaman tersebut, lahirlah
beragam-agam. Makanya, kita bisa berkesimpulan,
sense of theistic, atau kesadaran manusia akan sesuatu yang maha, atau Tuhan, itu disalurkan
melalui lembaga yang namanya agama.
Jadi posisi penting agama terhadap manusia, itu adalah untuk menyalurkan sense of theistic.
Karena memang, sejatinya kebertuhanan,
atau pencarian manusia terhadap sesuatu yang maha, itu merupakan fitrah. Jadi agama itu,
beragama itu, dalam konteks ini adalah,
percaya terhadap Tuhan, itu merupakan fitrah manusia. Dan kalau bicara tentang ateis,
sebetulnya ateis itu bukan dari rahir dia ateis. Kenapa seseorang ateis?
Sebenarnya bukan karena tidak percaya Tuhan, kalau menurut saya. Karena dia mendapatkan
informasi yang salah, atau misinformasi tentang Tuhan. Sehingga saat itu,
sebelum menjadi ateis, dia menerima konsep yang salah tentang Tuhan, lalu dia berpikir, tidak
mungkin Tuhannya seperti itu.
Daripada Tuhan saya seperti itu, lebih baik saya tidak memiliki Tuhan. Itu awalnya. Jadi orang
ateis itu, bukan dari awal dia memang ateis,
tidak percaya terhadap Tuhan, tapi berawal dari ketidakpuasan terhadap konsep Tuhan, atau
karena misinformasi yang dia dapatkan tentang Tuhan.
Nah itu posisi agama sekali lagi ya. Jadi agama itu berfungsi untuk menyalurkan sense of taste,
yang merupakan salah satu fitrah manusia.
Sekarang berbicara tentang agama. Apa itu agama? Kita lihat dari sisi bahasa dan sisi istilah.
Secara bahasa, setidaknya yang pertama,
agama itu ada yang menyatakan berasal dari dua kata, A dan Gama. A itu artinya tidak, Gama
itu artinya kacau.
A artinya tidak, Gama artinya kacau. Sehingga agama bermakna tidak kacau. Nah dalam
konteks ini,
berarti agama itu artinya sesuatu yang bertujuan untuk membimbing manusia mencapai
kehidupan yang baik sesuai dengan jalan Tuhan.
Sehingga dia hidup sebagaimana mestinya sebagai manusia. Ingat video yang pertama.
Jadi membimbing manusia untuk menjadi atau untuk mencari hakikat tentang dirinya.
Dan ketika dia menemukan hakikat dirinya, dia akan menemukan Tuhan. Man arofa nafsahu
fakad arofa rabbahu.
Dalam sebuah kajian sofistik seperti itu. Yang kedua,
makna agama dalam bahasa adalah religion dalam bahasa Inggris. Kata ini berasal dari bahasa
Yunani yaitu re-re-gere yang berarti mengikat kembali. Nah dalam makna ini,
agama merupakan satu sistem yang menunjukkan hubungan yang sangat terikat antara
manusia dengan Tuhan. Lalu yang ketiga, dalam bahasa Arab,
kata agama berasal dari kata ad-ad. Yang dalam kamus bahasa Arab, setidaknya kata ad-din
ini memiliki lebih dari 15 makna.
Yang oleh Muhammad Abdullah Daraj, itu dikelompokkan menjadi 3 makna besar. Yang
pertama, ad-din berarti satu sistem yang mengatur, mengurus,
mensiasati kehidupan manusia. Jadi ad-din itu isinya adalah aturan-aturan terkait kehidupan
manusia. Karena memang agama itu mengatur kehidupan manusia.
Supaya manusia tidak sesat. Seperti makna agama. A dan gama. Tidak kacau. Nah ini makna
pertama ad-din. Lalu yang kedua, makna ad-din itu adalah
ato-ahu. Artinya menaati perintah yang maha dan tuntuh kepadanya. Yang penting adalah
Tuhan. Jadi ketika seseorang tunduk patuh menaati perintah Tuhan, dia berarti sudah
beragama. Itu konteks makna ad-din yang kedua. Lalu yang ketiga,
kata Muhammad Abdullah Daraj, ad-din itu bermakna mazhab atau toriqoh. Artinya sesuatu
yang diikuti oleh seseorang, baik secara teoritik
ataupun secara praktik, dalam kehidupannya untuk menemukan sesuatu yang maha atau untuk
menemukan Tuhan. Jadi ad-din itu dalam konteks ini berarti satu wadah,
satu sarana yang digunakan oleh seseorang untuk menemukan Tuhan. Nah itu makna agama
secara bahasa. Nah sementara secara istilah, para ahli menyimpulkan
setiap agama pasti ada empat unsur. Jadi yang namanya agama itu harus memiliki setidaknya
empat unsur. Kalau salah satu unsurnya tidak ada, berarti itu bukan agama. Jadi agama itu
adalah pertama,
ajaran tentang doktrin ketuhanan atau aspek kredia. Jadi unsur pertama dalam satu agama, itu
ada ajaran tentang doktrin-doktrin ketuhanan.
Misalkan dalam Islam, Qul huwallahu ahad, Tuhan itu Esa, Allah itu Esa. Katakanlah Tuhan itu
Esa. Nah konsep Tauhidullah itu adalah ajaran Islam
atau aspek kredial dari ajaran Islam. Yang kedua adalah aspek ritual. Jadi agama itu adalah
sesuatu yang mengajarkan cara
berhubungan dengan Tuhan. Ritual ini dalam bahasa sederhana adalah aspek ibadah. Ajaran
agama tentang cara berkomunikasi dengan Tuhan. Kalau dalam Islam ada di rukun Islam,
puasa, sholat, jakat, haji, itu cara berkomunikasi dengan Tuhan. Agama lain pun ada. Yang
kedua adalah aspek moral. Apa itu? Ajaran agama
tentang baik guru. Halal, haram. Cara berlaku dan bertindak yang benar dan baik bagi individu
ataupun
masyarakat pada umumnya. Dan yang keempat, agama itu memuat aspek sosial. Yaitu ajaran
tentang aturan hidup bermasyarakat.
Misalkan harus menghormati tetangga. Bahkan dalam Islam, barang siapa yang perutnya
dalam kondisi kenyang, sementara tetangganya kelaparan, maka dia haram
mencium bau surga. Jangankan masuk. Jangankan masuk ke surga. Mencium bau surga saja
dia tidak bisa. Dan setelah lagi, agama dalam teks istilah adalah
satu sistem yang memiliki empat aspek ini. Aspek kredial, ajaran tentang doktrin ketuhanan.
Aspek ritual, ajaran tentang cara berkomunikasi dengan Tuhan
atau ibadah. Aspek moral, ajaran tentang aturan berlaku dan bertindak yang benar. Yang
keempat, aspek sosial, yaitu
ajaran tentang aturan hidup bermasyarakat. Kita lanjutkan bahasan yang terakhir di video
kedua kali ini adalah tentang klasifikasi agama.
Yang pertama, dari konteks asal-usul, agama itu terbagi ke dalam dua kelompok besar. Yang
pertama adalah agama ardi, yang kedua
adalah agama samawi. Agama ardi itu adalah agama non-wahyu. Agama yang lahirnya bukan
karena wahyu yang diterima oleh seseorang yang mengaku
sebagai nabi. Agama ardi ini ada dua tipe. Yang pertama adalah agama budaya, yang kedua
adalah agama filosofi. Maksudnya agama budaya adalah agama yang lahir dari, berawal
dari budaya masyarakat setempat, lalu dirituskan, disakralkan, jadilah agama. Contoh adalah
agama hindu
yang berawal dari budaya orang-orang yang hidup di sekitar daerah Hindustan. Lalu yang
kedua adalah agama, kategori
agama filosof. Maksudnya apa? Agama yang lahir berawal dari pemikiran seorang filosof.
Seperti misalkan agama budak yang
dibawa oleh Sidra Taga Utama atau agama Zoroaster yang dibawa oleh Jarastruta di sekitar
Persia. Yang oleh orang Arab disebut sebagai agama Majusi.
Atau di Cina ada Taoisme. Gitu ya. Sementara agama Samawi itu adalah agama yang lahir dari
wahyu yang diberikan kepada seseorang. Jadi di agama Samawi itu muncul dari seseorang
yang mengaku sebagai nabi. Contohnya adalah agama Islam.
Dan yang kedua dalam konteks ideologinya atau dalam konteks ajaran tentang Tuhan
klasifikasi dari agama itu yang pertama adalah animisme
yang kedua adalah dinamisme yang ketiga adalah politeisme dan yang keempat adalah
monoteisme. Apa itu animisme? Animisme itu adalah
satu bentuk kepercayaan kepada adanya kekuatan yang bersumber dari roh, nenek, moya. Itu
animisme. Jadi
para pendahulu kita yang sudah meninggal dunia itu dianggap sebagai Tuhan. Jadi orang-
orang zaman dulu
meminta pertolongan kepada roh-roh, nenek, moya, pendahulu-pendahulu mereka yang sudah
meninggal dunia. Lalu yang kedua ada dinamisme. Apa itu dinamisme?
Dinamisme itu adalah satu bentuk kepercayaan terhadap adanya kekuatan pada benda-benda
bertuah. Sehingga dia meyakini semakin banyak benda bertuah yang dimiliki
semakin aman dan berjaya kehidupannya. Misalkan jimat misalkan ya. Kepercayaan terhadap
sesuatu yang di, misalkan
dia punya kalung. Kalau dia tidak pakai kalung itu makanya maka kehidupannya bisa kacau.
Kehidupannya bisa tidak bahagia. Misalkan. Percaya terhadap kekuatan benda-benda tertentu.
Yang ketiga politeisme itu adalah bentuk kepercayaan. Politeisme itu satu bentuk kepercayaan
kepada banyak dewa-dewa.
Dan keyakinan ini menisayakan adanya dewa-dewa besar di dunia dan berusaha mendekatinya
dengan berbagai ritus penyembahan dan lain sebagainya.
Seperti yang dilakukan oleh masyarakat Yunani pada tempo dulu gitu ya. Yang menempatkan
dewa Je sebagai dewa tertinggi. Sementara
monoteisme yang keempat itu adalah ajaran yang meyakini tentang Tuhan yang satu. Itu
monoteisme. Umumnya agama
Samamaik adalah monoteisme. Saya kira itu saja untuk video yang kedua ini. Kita nanti
bertemu lagi di video ketiga tentang Islam
sebagai agama yang fitnah. Terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Manusia dan Agama- Islam sebagai


Hidayah Agama.mp3
Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bertemu kembali
dengan saya di Islamic Education Channel. Kita masuk ke topik ketiga dari materi manusia dan
agama,
yaitu Islam dan fitrah beragama manusia. Bersama saya, saya Paul Anwar.
Bismillahirrahmanirrahim. Akhirnya kita materi manusia dan agama.
Di video pertama, kita memahami manusia dengan melihat kehidupan hewa.
Di video kedua, kita lebih detail membahas tentang bagaimana hakikat manusia,
apa itu manusia, dan fungsi atau peran agama sebagai salah satu wadah atau satu-satunya
wadah yang menyalurkan salah satu fitrah dasar manusia,
yaitu fitrah untuk mengenal Tuhannya, fitrah untuk mengenal Sang Pencipta,
dan di video ketiga kali ini, saya akan membahas tentang Islam sebagai hidayah agama
yang diberikan Tuhan sebagai anugerah yang paling indah, anugerah yang paling berharga
yang Tuhan berikan kepada manusia.
Di akhir video ini, Anda akan bersyukur bahwa Anda telah mengenal Islam. Selamat
menyaksikan.
Di video kedua sebelumnya, tentang hubungan manusia dan agama,
kita bisa menyimpulkan bahwa untuk manusia percaya terhadap Tuhan, mempercayai sesuatu
yang maha, yang kita sebut dengan Tuhan, itu merupakan fitrah,
merupakan sifat dasar manusia. Artinya tidak mungkin ada satupun manusia yang tidak
percaya Tuhan. Lantas kenapa ada ateis?
Nah, ateis itu muncul bukan dari awalnya, makanya dia tidak percaya terhadap Tuhan.
Tapi ateis muncul karena orang tersebut mendapatkan informasi yang salah tentang Tuhan.
Atau sebelum dia jadi ateis,
dia menerima konsep Tuhan yang salah dari agama sebelumnya. Atau konsep Tuhan yang
diajarkan oleh agama sebelum dia jadi ateis,
itu tidak memuaskan fitrah dasarnya. Artinya, terlepas dari itu semua, sekali lagi, percaya pada
Tuhan merupakan fitrah manusia.
Jadi tidak mungkin ada manusia yang tidak percaya pada Tuhan. Dalam surat Az-Zariyat,
karanya Allah SWT berfirman, ‫ َو َم ا َخ َلْق ُت ِلِج َّن َو ِإْلْن َس ِإاَّل ِلَي ْع ُهُد‬Kata Allah,
tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah. Artinya apa? Tuhan secara
khusus menciptakan manusia
dan jinn untuk melakukan pengabdian kepadanya dalam konteks ibadah. Dan untuk
mewujudkan tujuan penciptaannya itu, Tuhan tidak tinggal diam.
Sebagaimana pencipta-pencipta pada umumnya di dunia manusia, orang yang buat laptop,
supaya laptop itu dijalankan sebagai laptop, buatlah manual.
Orang yang membuat televisi, supaya televisi itu berjalan sebagaimana mestinya sebagai
televisi, dia buat pedoman penggunaan televisi. Nah sama, apalagi Tuhan.
Tuhan ketika menciptakan makhluk terkhusus manusia dan jinn yang tujuan penciptaannya
untuk beribadah,
Tuhan tidak membiarkan makhluknya tanpa petunjuk.
Artinya untuk menjalankan kehidupannya dalam konteks beribadah kepada Tuhan, manusia
diberikan hidayah.
Apa itu hidayah? Hidayah itu sedangkan, secara bahasa adalah petunjuk. Manual book.
Petunjuk yang diberikan Tuhan kepada setiap makhluk hidup. Tujuannya untuk apa?
Untuk mempermudah agar makhluk hidup itu mampu menjalankan kehidupannya. Dalam
konteks manusia, hidayah itu, Tuhan berikan kepada manusia,
supaya dia tahu caranya bagaimana untuk mengabdi kepada Tuhan. Dengan demikian, orang
yang mengikuti petunjuk, petunjuk Tuhan, petunjuk Allah,
dia akan mampu menjalankan kehidupannya dengan baik. Artinya, dia bisa melakukan kegiatan
ibadah. Makanya, di surat Al-Baqarah ayat 38, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,
‫َأ ُذ‬
‫ ُعو ِباِهَّلل ِمَن الَّش اَط اِن الَّر ِج يِم‬Anda lihat ini, ‫ َفَم ْن َك ِبَي ُهَد َي ا‬Kata Allah, barang siapa yang mengikuti petunjukku
ketika hidayah itu datang.
‫ َف اَل َخ ْو ٌف َع َلْي ِه ْم‬Niscaya, tidak ada kekhawatiran atas mereka, ‫ َو اَل ُه ْم َي َز ُنوا‬dan tidak pula mereka
bersedih hati. Kenapa? Sekali lagi,
karena hidayah itu merupakan alat bantu yang diberikan oleh Allah kepada makhluk hidup
untuk mempermudahnya menjalani kehidupan. Bagi manusia,
adalah untuk melakukan aktivitas ibadah kepada sang pencipta. Apakah hidayah itu Tuhan
berikan kepada orang tentu saja? Makhluk hidup tentunya tidak.
Tuhan memberikan hidayah kepada setiap makhluk hidupnya tanpa kecuali
hanya saja yang bersangkutan mau tidak mengambil hidayah itu. Setidaknya, hidayah yang
Tuhan berikan kepada makhluk hidup itu ada empat.
Yang pertama adalah hidayah gharijya, yang kedua hidayah hisya, yang ketiga hidayah akhliya,
dan yang keempat hidayah dininya. Apa itu hidayah gharijya?
Hidayah gharijya itu adalah hidayah yang sifatnya instinktif. Tuhan berikan bersamaan dengan
proses penciptaan. Atau bahasa sederhananya,
petunjuk Tuhan berupa kemampuan untuk bertahan hidup. Survival. Misalkan kalau lapar, Anda
langsung nyari makan. Ada bahaya, lari.
Ini hidayah pertama. Tuhan berikan pada setiap makhluk hidup, termasuk hewan. Bahkan
kadang-kadang hidayah gharijya, hanya hewan, itu lebih tinggi daripada manusia.
Dan manusia kadang-kadang untuk bertahan hidup, melihat gejala alam. Salah satunya adalah
gejala alam. Yang kedua adalah hidayah hisya. Hidayah hisya itu adalah hidayah yang sifatnya
indrawi.
Kemampuan hidayah berupa kemampuan untuk menangkap citra lingkungan. Sehingga setiap
makhluk hidup mampu melakukan adaptasi dengan lingkungan di mana ia tinggal.
Kemampuan menangkap citra lingkungan hewan itu lebih tinggi daripada manusia. Fungsi
indranya terutama. Misalkan,
indra penciuman anjing itu lebih tajam daripada indra penciuman manusia. Penglihatan burung
elang, burung hantu ketika menangkap mangsa
itu lebih tinggi daripada kemampuan manusia. Kemampuan gigi, ikan, hiu, kemampuan gigi
buaya,
tajamnya itu jauh melebihi tajamnya gigi manusia. Kekuatan tenaga orangutan misalkan
dibandingkan dengan manusia
itu lebih besar daripada manusia. Kekuatan kulit badak. Kulit manusia lembek. Tapi badak
kulitnya tebal luar biasa.
Kemampuan adaptif pinguin. Di cuaca ekstrim di kutub utara misalkan.
Ketika nyelam di kedinginan itu lebih tinggi daripada manusia. Manusia tanpa alat bantu gak
bisa bangun. Nah, untuk hidayah pertama dan kedua Tuhan berikan kepada setiap makhluk
hidup.
Termasuk hewan, tumbuhan, dan sebagainya. Bahkan untuk hewan, biasanya lebih tinggi
daripada kemampuan adaptifnya. Jadi lebih tinggi daripada manusia. Itu dua hidayah pertama.
Lalu hidayah ketiga adalah hidayah akliyah. Itu hidayah yang bersifat intelektual. Yaitu petunjuk
yang diberikan Allah kepada manusia berupa kemampuan berfikir.
Sehingga manusia dengan adanya hidayah akliyah ini mampu mengolah segala informasi yang
ditangkap melalui indera. Dan dengan kemampuan ini,
manusia mampu mengembangkan ilmu pengetahuan. Memanipulasi dan merekayasa
lingkungan untuk menciptakan kemudahan, kesejahteraan, dan kenyamanan hidup. Dan
dengan hidayah ini pula,
manusia mampu mengatasi keterbatasan dua hidayah sebelumnya. Yaitu hidayah gorija dan
hidayah isya.
Walaupun manusia tidak bisa melakukan penciuman lebih tajam secara langsung dengan
hidungnya. Dari mendingan dengan anjing atau hewan yang lainnya.
Tapi dengan ilmu pengetahuan, manusia mampu mengembangkan alat yang mampu
mendeteksi lebih detail,
lebih hebat daripada kemampuan hidung anjing untuk mendeteksi. Salah satunya misalkan
dengan menciptakan alat pemindai dan seterusnya. Itu hidayah ketiga.
Dan hidayah keempat adalah hidayah dininya. Apa itu hidayah dininya? Hidayah dininya itu
hidayah berupa ajaran agama. Yaitu petunjuk yang diberikan Allah berupa ajaran-ajaran praktis
untuk diterapkan dalam meneliti kehidupan secara individual dan menatak kehidupan secara
komunal. Sehingga manusia dapat mendapatkan kebahagiaan dan kenikmatan yang hakiki
serta ketintangan batin dalam menjalani kehidupan. Intinya hidayah di Hindu adalah hidayah
berupa ajaran agama. Dalam konteks ini, hidayah itu adalah Islam.
Apa itu Islam? Kita lihat dari bahasa dan istilah. Secara bahasa, Islam itu berasal dari tiga akar
kata.
Setidaknya. Yang pertama adalah Aslama. Yang kedua adalah Salam. Yang ketiga adalah
Salama. Apa itu Aslama? Aslama itu artinya berserah diri.
Dengan demikian ketika seseorang sudah menjadi muslim, maka dia harus menyerahkan diri,
harus berserah diri,
atau tunduk padu pada aturan-aturan hidup yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Apa itu Islam? Kita lihat secara bahasa dan istilah. Secara bahasa, Islam itu terdiri dari tiga akar
kata. Yang pertama adalah Aslama. Yang kedua adalah Salam.
Yang ketiga adalah Salama. Aslama artinya adalah berserah diri. Dengan demikian, seorang
muslim adalah seseorang yang menyerahkan diri atau berserah diri,
tunduk padu pada aturan-aturan hidup yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Kenapa seorang
muslim memilih demikian? Karena ingat, Islam itu adalah hidayah.
Islam itu adalah hidayah yang diberikan oleh Allah untuk mempermudah masyarakat. Untuk
mempermudah masyarakat untuk menjalankan kehidupannya. Maka wajar,
ketika seorang muslim itu berserah diri pada aturan yang Allah SWT ciptakan untuk dirinya.
Karena hanya dengan mengikuti aturan itu,
dia akan mendapatkan kemudahan dalam menjalankan kehidupan. Yang kedua adalah Salam.
Salam itu artinya adalah damai.
Dengan demikian, seorang muslim itu akan mendapatkan kemudahan dalam hidupnya. Dia
akan mendapatkan rasa damai dan mendebarkan kedamaian dalam dirinya. Kenapa? Karena
sekali lagi,
sebagaimana yang Tuhan tirmankan dalam surat Al-Baqarah 38 yang sebelumnya sudah saya
sampaikan. Orang yang mengikuti petunjuk Tuhan.
Dia akan mendapatkan ketenangan. Tidak ada rasa khawatir dan kesetiaan.
Sehingga dia akan memperoleh kedamaian dalam hidupnya. Karena dia mengikuti petunjuk
sang pencipta. Dan yang ketiga, secara bahasa,
Islam itu artinya Salamah. Yang berarti keselamatan. Karena memang Islam sebagai hidayah
menjamin manusia
untuk bisa menjalankan kehidupannya dengan benar. Karena Islam adalah petunjuk Tuhan
yang atau petunjuk untuk kehidupan manusia yang diberikan oleh sang pencipta.
Ingat, dalam logika manusia, dalam kehidupan manusia, hal yang paling rasional di dunia ini
adalah
kalau Anda ingin hidup bahagia, ikuti petunjuk sang pencipta. Karena yang paling tahu tentang
kita adalah
yang menciptakan kita, yaitu Tuhan. Dan Islam, itu adalah perdoman Tuhan. Tuhan yang
menciptakan kita untuk hidup bagi manusia supaya manusia bisa menjalankan kehidupannya
dengan baik.
Salah satunya adalah untuk menjalankan fungsi ibadah. Nah, itu makna Islam secara bahasa.
Sementara secara istilah, kita bisa lihat dari dua sisi.
Makna Islam secara umum dan makna Islam secara khusus. Islam secara khusus, Islam secara
umum maksud saya, itu adalah agama yang diturunkan oleh Allah kepada para Nabi.
Mulai dari Nabi Adim, sampai Nabi Muhammad SAW. Artinya, Islam dalam konteks ini adalah
Islam atau satu ajaran yang memiliki misi Tauhidullah. Jadi semua agama yang dibawa oleh
para Nabi, semua ajaran para Nabi,
misinya sama, yaitu adalah Tauhidullah. Jadi Islam dalam konteks ini adalah Islam sebagai
ajaran yang dibawa oleh para Nabi.
Yang memiliki misi Tauhid. Sementara Islam dalam konteks khusus, itu adalah Islam yang
dibawa, atau apa namanya, agama,
satu nama untuk agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Kita lihat di surat Al-Maidah ayat
3. A'udzubillahiminasyallahu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Allah subhanahu wa ta'ala
berfirman.
Al-Yawmah, kata Allah. Pada hari ini, Aqmal tulakum dinakum. Telah kusempurnakan untuk
kamu agamamu. Wa'tmamtu alaikum.
Dan telah kucukupkan kepadamu ni'mati ni'matku. Waraditulakumul islamadina. Dan aku ridu'a,
kata Allah,
Islam jadi agamamu. Jadi Islam ini nama untuk agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad
SAW. Sehingga,
untuk menjadi Muslim, dia harus melakukan syahadat. Hanya saja, dalam kenyataannya, ada
orang yang bersahabat, bersyahadat maksud saya, tanpa iman,
dan ada orang yang bersyahadat dengan iman atau Islam yang sesungguhnya. Di surat Al-
Bakara, eh, di surat Al-Huzurat ayat 14. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman.
Orang-orang Arab bodhi itu berkata, Amana, kami sudah beriman. Kata Allah, Katakanlah
Muhammad. Mereka itu sebetulnya belum beriman. Walakin kulu.
Makanya, katakan, Aslamna kami telah tunduk. Wala mayadukul imanu fi kullu bikum. Karena
iman belum masuk ke dalam hatimu, kata Allah. Jadi Islamnya mereka tanpa disertai iman.
Itu dalam bahasa sederhananya adalah . Jadi itu tipu yang pertama. Orang yang bersyahadat,
bersaksi tentang keislaman, tapi tanpa iman. Yang kedua,
Orang yang bersyahadat atau bersaksi tentang keislaman, disertai dengan iman. Atau Islam
kafah. Seperti di dalam surat Al-Bakara ayat 131, tentang keimanan Nabi Ibrahim.
Kata Allah, Ingatlah ketika Tuhannya berfirman kepada Ibrahim. Aslim. Tunduk dan patuliah.
Kola.
Ibrahim berkata, Aslam tulirab bila'alami. Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta. Jadi,
mudah-mudahan kita termasuk orang yang bersaksi akan keislaman kita,
tapi disertai dengan iman. Yang kedua, Islam dalam konteks ajaran Muhammad, itu adalah
syariat. Yang membedakan antara ajaran Muhammad dengan yang lainnya. Jadi satu sistem
ajaran.
Itu Islam. Sekali lagi ya, Islam itu secara bahasa, ada tiga akar kata. Pertama, berserah diri.
Kedua, damai. Yang ketiga, selamat. Sementara secara istilah,
dalam konteks umum, Islam itu adalah agama yang dibawa oleh para nabi, yang membuat misi
tawhidullah. Sementara secara khusus, Islam itu adalah sebuah nama untuk syariat, atau
ajaran yang dibawa oleh Nabi Ahmad SAW.
Selanjutnya kita berbicara tentang tujuan dari syariat Islam. Dalam konteks ajaran Muhammad
tentunya. Semua ajaran Islam,
yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, itu dibangun atas dasar lima prinsip utama. Yang
pertama, adalah menjaga dan melihara agama. Yang kedua,
adalah menjaga dan melihara jiwa. Yang ketiga, adalah menjaga dan melihara akal. Yang
keempat, adalah menjaga dan memelihara harta. Serta yang kelima, itu menjaga dan melihara.
Keturunan. Yang kelima tujuan ini terkenal dengan istilah makasid syariah. Ketujuan dari syariat
Islam. Yang pertama adalah menjaga dan memelihara agama. Maksudnya apa?
Syariat Islam diturunkan bertujuan untuk menjaga manusia dari segala kepercayaan dan
keyakinan syirik kepada Allah. Jadi misinya adalah tawhidullah. Tapi di samping itu,
Islam menjamin kebebasan manusia untuk berkeyakinan. Dalam praktiknya. Tidak ada paksaan
dalam agama.
Sebagaimana Allah subhanahu wa ta'ala beriman dalam surat al-Baqarah ayat 256 ‫َأُعوُذ ِباِهَّلل ِمَن‬
‫ الَّش ْي َط اِن الَّر ِج يِم اَل ِإْك َر ْو ا َح اِفِّد يَن‬Kata Allah. Tidak ada paksaan dalam beragama. Dalam ayat lain,
‫ َفَم ْن َش اَء َف اْلُيْؤ ِميَن َو َم ْن َش اَء َف اْلَي ْقُفوَن‬Barangsiapa yang mau beriman, bangga. Yang mau tidak beriman,
silahkan. Itu yang pertama.
Dan seorang muslim dirarang untuk menjelekkan agama yang lain, juga sesembahan agama
yang lain. Itu kata Nabi Muhammad. Jelas di dalam hadis. Yang kedua, menjaga dan melihara
jiwa atau ‫ِه ْف ُد الَّن اْو ا‬
Apa maksudnya? Setiap syariat dan aturan dalam Islam bertujuan untuk menjaga nyawa atau
kehidupan. Jadi disini ajaran Islam dibangun atas prinsip
memelihara kehidupan. Larangan membunuh. Bahkan hukumannya serius. Dikisos. Dibunuh
lagi. Dan hukuman itu tujuannya agar manusia tidak melakukan itu.
Bahkan dalam ayat Al-Qur'an dinyatakan Barangsiapa yang telah membunuh satu manusia ‫َفَق َع‬
‫ الَّن َم ى َفَق َع الَّن َم ى‬Maka seolah-olah dia telah membunuh manusia secara keseluruhan.
Kita lihat dalam surat Al-Mu'da ayat 32 ‫ َأُعوُذ ِباِهَّلل ِمَن الَّش ْي َء َو َط َو اٍن َو ِهَّللا َو ِهَّللا‬Kata Allah. Ini. ‫َم ْن َم ْن َقَت َل َن ْف ًسا‬
‫ِبَغ ْي ِر َن ْف ٍس‬
‫ َأْو َفَس اٍد ِفي اَأْلْر ِض َفَق َع الَّن َم ى َقَت َل الَّن اَس َج ِميًع ا‬Kata Allah. Barangsiapa yang membunuh satu jiwa manusia
Bukan karena orang itu membunuh orang lain Atau karena Bukan membuat kerusakan di muka
bumi Maka seolah-olah dia sudah membunuh manusia secara keseluruhan.
‫ َو َم ْن َأْح َيَه ا‬Maka barangsiapa Yang memelihara kehidupan seorang manusia ‫َفَق َع الَّن َم ى َأْح َي َّن ا َس َج ِميًعا‬
Maka seolah-olah
Dia sudah memelihara kehidupan untuk manusia secara keseluruhan. Nah itu ‫ َم َق ْو ِص ْد َش ِر َعِه‬Yang
ketiga
‫ َم َق ْو ِص ْد َش ِر َعِه‬Islam itu adalah ‫ ِه ْف ُض اْلَع ْق ِل‬Jaminan untuk penggunaan akal. Makanya setiap bentuk
hal yang bisa merusak
Atau menghalangi fungsi akal Itu diharamkan dalam sejarah Islam. Karena ‫ ِه ْف ُض اْلَع ْق ِل‬Dalam
agama Islam Itu sesuatu yang Mesti ditegakkan
Karena kalau akalnya tidak berfungsi Dia tidak akan bisa menjalankan kehidupannya dengan
baik. Bahkan Dalam Al-Qur'an Kita sering mendengar ayatnya. Yang berbunyi
‫ َأَفاَل َت ْع ِقُل‬Atau ‫ َو ُه ْم اَل َي ْع ِقُل‬Jadi itu yang ketiga. Jadi jaminan untuk Melakukan
Atau mengembangkan potensi akal. Itu tiga. Lalu yang keempat adalah ‫ ِه ْف ُض اْلَم اِل‬Atau menjaga
harta. Nah dalam konteks ini
Syariat Islam menghormati Hak kepemilikan manusia di alam semesta. Makanya Larangan
mencuri. Ancamannya serius. Potong tangan.
Bahkan Nabi Muhammad juga untuk menegakkan Hukum had ini. Kata Nabi Muhammad Kalau
seandainya Fatimah putri Muhammad mencuri Nisaya aku yang akan langsung memotong
tangan.
Dan yang terakhir adalah ‫ ِه ْف ُض اْلَم اِل‬Atau menjaga keturunan kehormatan. Dalam konteks ini
Islam sangat memahami Manusia yang memotong tangan. Dan memiliki fitrah untuk
Menyenangi lawan jenis. Makanya Islam Mempermudah Pernikahan. Tadi ya. Ketinggalan ini.
Untuk
Menjaga dan melakkan Di dalam surat Al-Maidah ayat 90 ‫َي ا َأُّيُه َلِذيَن َأَم ُنوا ِإَّن َم ْلَخ ْم ُر َو اْلَم ْيُسُر َع ْص ِر ي‬
‫ َو اَأْلْن َص اُب َو اَأْلْز َر اُم ِر ْج ٌز ِو ْن َأَم ِن الَّش ْي َط اِن‬Allah mengharamkan khumar.
Bukan hanya Karena termasuk perbuatan syaitan. Tetapi khumar itu Merusak potensi akal. Lalu
terkait Menjaga dan memilahi harta
Di dalam surat Al-Maidah ayat 38 Allah bersabda Berfirman ‫َو الَّساِر ُك َو الَّساِر َك ُة َف ْق َت ْو ا َأْي ِدَيَه ا َأَم ا َج َز ٰى َأْم ِبَم ا‬
‫َك َس َب ٰى َنَك اَلْم ِمَن ِهَّللا‬
‫ ُهَّللا َع ِز يٌز َع َلْيِه‬Pencuri laki-laki Dan perempuan yang melakukan Pencurian Potonglah tangan
keduanya. Itu kata Allah. Hukuman syait berat. Dan yang terakhir
Tadilah ‫ ِح ْف ُت الَّن َص ل‬Menjaga dan mengarah Keturunan Islam memudahkan syariat pernikahan.
Kita lihat di surat An-Nisa ayat 1 Allah berkata
‫ َي ا َأُّيَه ا َن اُس َّتُقوا َر َّبُك ُم اَّلِذي َخ َلَقُك ُم الَّنْف ِس َو ِع يٌد‬Wahai manusia Bertakwalah kepada Tuhanmu Yang telah
menciptakan kamu Dari seorang Dia Dari diri
Dan daripadanya Tuhan menciptakan ‫ َو َخ َلَق ِم ْن َه ا‬Dan daripadanya Tuhan menciptakan ‫َز ْو َز َه ا‬
Pasangannya Istrinya ‫َو َب َّث ا ِم ْن ُهَّما‬
Dan dari keduanya Tuhan memperkembang Biakan Dari jalan ‫ َق ِص ُر َو ِنَس اَء‬Laki-laki dan
perempuannya Bahkan di dalam hadis Bapak Rasul
Wahai pemuda ‫ َم ِنْس َت ُط َع ِمْي ُك ُم اْلَب ْع ِه‬Berangsi Dan di dalam hadis Siapa yang mampu ‫ َف ْلَي َت َز ْو َز َه ا‬Maka
menikah Itu kita langsung Maka langsung mengatakan
‫ َأْن ِنَك ُه ُس َّن ِتي َفَم ْن َر ِغ َب َأْن ُس َّن ِتي َف َلْي َس ِمِني‬Nikah itu adalah sunnahku Berangsi Siapa yang tidak menyukai
sunnahku Maka dia bukan termasuk Salah satunya adalah Pernikahan
Umbatku Setelah kita membahas tentang Tujuan dari ajaran Islam Kita selanjutnya akan
membahas tentang Tujuan dari ajaran Islam Misi dari ajaran Islam
Secara umum misi ajaran Islam itu ada empat Yang pertama adalah misi kredial Yang kedua
misi ritual Yang ketiga misi etika Dan yang keempat adalah misi sosial
Apa misi kredial dari ajaran Islam? Adalah Tawahidullah Artinya membebaskan manusia Dari
ketergantungan kepada selain Allah Ajaran Islam
Memiliki misi Bagaimana agar manusia Mampu mengimplementasikan Konsep Tawahidullah
Dalam setiap dimensi kehidupannya Sehingga dimanapun
Kapanpun Dia berada Dia akan selalu merasa diawasi oleh Allah Dan dia tidak akan
Bergantung kecuali Kepada Allah
Itu misi pertama misi kredial Yang kedua adalah misi ritual Misi ajaran Islam adalah Misi ritual
Apa maksudnya?
Ajaran Islam memiliki misi Untuk mengajarkan Bagaimana agar umat Islam itu Mampu
menjadikan Setiap detik Kehidupannya itu adalah
Ibadah Itu misi kedua Tanpa membeda-bedakan antara ritual Sosial Dua bidang itu adalah
ibadah Setiap detik yang dilakukan oleh
Seorang Muslim itu harus Bernilai ibadah Karena ingat! Tujuan penciptaan manusia Adalah
untuk beribadah
Lalu yang ketiga Misi etika Apa yang dimaksud dengan misi etika Dari ajaran Islam? Ajaran
Islam Ingin mengajarkan pada Setiap pemeluknya
Untuk selalu berperilaku baik Bukan hanya pada diri sendiri Kepada sesama Kepada
lingkungan Termasuk kepada Allah swt Bahkan dalam sebuah hadis
Rasulullah bersabda Inna mabu'ithu li'utami ma'a makari mar'a ahlak Tujuan utama Dari
diutusnya Nabi Muhammad adalah untuk Menyempurnakan ahlak manusia
Bahkan Dalam hadis yang lain Kata Nabi, manusia yang terbaik adalah Manusia yang paling
banyak Memberikan manfaat
Makna yang lain dari misi etika Ajaran Islam itu adalah Menjadikan Ajaran Islam sebagai
standar Etika manusia Dalam berperilaku
Dan yang terakhir Misi dari Ajaran Islam itu adalah misi sosial Yaitu muamalah Misi Islam dalam
aspek muamalah ini Adalah bahwa
Tidak boleh ada sesuatu Pun dari tindak tanduk Manusia yang lari Dari prinsip-prinsip ajaran
Islam Allah swt Telah memberikan konsep
Dan prinsip-prinsip umum Bagi manusia dalam Berhubungan dengan sesamanya Dengan
demikian Maka seluruh aktivitas dan Tindak tanduk manusia itu
Harus sesuai Menjurus dan sinergis Dengan apa yang telah Ditetapkan di dalam nas Baik itu
Al-Quran Ataupun hadis
Intinya misi sosial Bertujuan untuk menciptakan Keseimbangan Dalam kehidupan muamalah
Manusia
Demikian penjelasan panjang.

You might also like