Professional Documents
Culture Documents
UP Anwary Mahsa
UP Anwary Mahsa
OLEH:
ANWARY MAHSA
NIM. 2006112493
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
i
USUL PENELITIAN
OLEH:
ANWARY MAHSA
NIM. 2006112493
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
1
USUL PENELITIAN
OLEH:
ANWARY MAHSA
NIM. 2006112493
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Ir. Ardian, M.S
sebagai dosen pembimbing I dan Ibu Sri Yoseva, SP, MP sebagai dosen
selesainya usul penelitian ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan usul penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan usul penelitian ini masih jauh
bermanfaat bagi kita semua baik untuk saat ini maupun untuk masa yang akan
datang.
Anwary Mahsa
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iii
KATA PENGANTAR................................................................................ iv
DAFTAR ISI............................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... vi
I PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Tujuan............................................................................................ 3
1.3 Hipotesis........................................................................................ 3
II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 4
2.1 Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)....................... 4
2.2 Kompos jagung.............................................................................. 6
2.3 Pupuk NPK.................................................................................... 7
III METODOLOGI................................................................................... 10
3.1 Tempat dan Waktu......................................................................... 10
3.2 Bahan dan Alat............................................................................... 10
3.3 Metode Penelitian.......................................................................... 10
3.4 Pelaksanaan Penelitian................................................................... 11
3.5 Pengamatan.................................................................................... 14
3.6 Analisis Data.................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 17
LAMPIRAN
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
iv
I PENDAHULUAN
dan obat-obatan. Bawang merah memiliki segi ekonomis yang tinggi, maupun
dari kandungan gizinya. Menurut Saragih dan Manalu (2020), bawang merah
merah di Provinsi Riau pada tahun 2021 yaitu sebesar 329 ton dengan luas panen
67 ha-1 dan produktivitas 4,91 ton.ha-1. Pada tahun 2022 terjadi penurunan jumlah
produksi bawang merah sebesar 195 ton dengan luas panen 63 ha-1 dan
produktivitas hanya 3,09 ton.ha-1. Penurunan produksi bawang merah dan seiring
daerah lain seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah dan Jawa
Timur.
dengan penggunaan pupuk organik. Pupuk kompos merupakan salah satu pupuk
organik yang berasal dari bahan-bahan organik yang mengalami proses pelapukan
panjang dan lambat. Teknologi pengomposan saat ini sangat penting artinya
1
terutama untuk mempercepat proses dekomposisi bahan organik seperti limbah
tanaman.
Limbah tanaman merupakan hasil dari tanaman budidaya yang kaya akan
tanaman. Limbah tanaman yang jarang dimanfaatkan yaitu serasah jagung, limbah
jagung bisa diolah menjadi pupuk organik berupa kompos yang akan berperan
dalam siklus produksi tanaman karena bermanfaat bagi tanah dan tanaman dalam
Ditinjau dari sisi ekonomi, limbah dari serasah jagung dapat menimbulkan
masalah sosial dan lingkungan, namun limbah serasah jagung yang semulanya
tidak memiliki nilai ekonomis ternyata dapat diubah menjadi produk yang
bermanfaat dan bernilai ekonomis. Limbah serasah jagung dapat dijadikan pupuk
Lestari dan Palobo (2019), pemakaian pupuk majemuk lebih efisien karena
didalam pupuk majemuk NPK mengandung unsur hara yang dapat diberikan
faktor utama karena digunakan dalam proses metabolisme dan biokimia sel
tanaman.
(vegetatif maupun generatif), unsur hara tersebut bisa didapat dalam kandungan
2
yang berfungsi dalam pembentukan akar, batang dan daun. Unsur P (fosfor)
berperan penting dalam pertumbuhan akar agar tanaman dapat tumbuh dan
Lingga dan Marsono (2008) menyatakan bahwa dosis pupuk NPK yang
hasil penelitian Efendi et al. (2017) pupuk NPK Mutiara dengan dosis 250 kg.ha-1
meningkatnya jumlah anakan per rumpun dan berat umbi per rumpun.
interaksi yang terjadi antara kombinasi penggunaan kompos jagung dan pupuk
Pupuk Kompos Jagung dan Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Produksi
kompos jagung dan pupuk NPK, untuk mengetahui interaksi antara pemberian
pupuk kompos jagung dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi
1.3 Hipotesis
Pemberian kompos jagung dan pupuk NPK pada dosis yang tepat
3
II TINJAUAN PUSTAKA
sayuran unggulan yang sudah sejak lama dibudidayakan oleh petani secara
(Tjitrosoepomo, 2010).
10–15 cm. Bawang merah memiliki jumlah perakaran yang dapat mencapai
20-200 akar. Diameter bervariasi yaitu antara 2-5 mm. Akar cabang tumbuh dan
terbentuk antara 3-5 akar. Bentuk umbi bawang merah beragam yaitu bulat,
bundar, seperti gasing terbalik dan pipih. Umbi berdiameter 2–3 cm dan
tipis dan pendek, sebagai tempat melekatnya akar dan mata tunas (titik tumbuh)
dan pada bagian atas terdapat batang semu yang tersusun dari pelepah-pelepah
daun. Batang semu yang berada di dalam tanah akan berubah bentuk dan fungsi
dan memanjang antara 50-70 cm. Bagian ujung daun berbentuk runcing, berwarna
hijau tua dan letak daun melekat pada tangkai yang ukurannya relatif pendek.
memiliki benang sari dan putik. Bunga bawang merah keluar dari ujung tanaman
(titik tumbuh) dan terdapat 50-200 kuntum bunga yang tersusun melingkar seolah
berbentuk payung. Kuntum bunga terdiri dari enam daun bunga berwarna putih,
enam benang sari berwarna hijau dan sebuah putik. Jumlah kuntum bunga yang
banyak namun bunga yang berhasil melakukan pembungaan relatif sedikit. Buah
bawang merah berbentuk bulat, didalamnya terdapat biji yang berbentuk agak
pipih dan berukuran kecil. Bawang merah pada waktu masih muda, biji berwarna
putih bening dan setelah tua akan berubah menjadi warna hitam (Wulandari,
2013).
atas permukaan laut. Ketinggian tempat yang optimal untuk pertumbuhan dan
bawang merah cocok ditanam di dataran rendah, namun bawang merah juga dapat
tumbuh didaerah dataran tinggi. Dataran tinggi umur bawang merah lebih panjang
setengah bulan sampai dengan satu bulan (Yani, 2020). Bawang merah
50-70% dengan suhu 25–32oC serta curah hujan berkisar antara 300-2500
Bawang merah dapat tumbuh dengan baik pada tanah subur yang
mengandung humus (gembur) dan tidak tergenang air memiliki iklim kering
dengan suhu agak panas, dan mendapat sinar matahari lebih dari 12 jam, serta
5
memiliki aerasi yang baik. Bawang merah tidak tahan kekeringan karena sistem
perakaran yang dimiliki pendek. Kebutuhan air terutama selama pertumbuhan dan
pembentukan umbi cukup banyak. Tanaman bawang merah tidak tahan atau
rentan terhadap curah hujan yang lebat, sehingga tanaman bawang merah
sebaiknya ditanam pada musim kemarau atau di akhir musim penghujan dan
Kompos merupakan sumber hara makro dan mikro mineral secara lengkap
meskipun dalam jumlah yang relatif kecil (N, P, K, Ca, Mg) (Atkana et al., 2019).
terhadap limbah padat organik dalam kondisi anaerob (Adi et al., 2018). Proses
akan diubah menjadi kompos yang kaya dengan unsur hara baik makro maupun
Limbah hasil pertanian dan non pertanian (limbah kota dan limbah
industri) dapat digunakan sebagai sumber pupuk organik (Sulistiani, 2014). Bahan
organik tidak dapat digunakan secara langsung oleh tanaman. Umumnya bahan–
bahan organik akan mengalami penguraian secara alami dengan bantuan mikroba
maupun biota tanah lainnya dan membutuhkan waktu yang panjang dan lambat
6
Kompos termasuk pupuk organik padat yang tergolong pupuk slow release
(Hayati et al., 2012). Bahan dasar pupuk organik berasal dari kotoran ternak yang
pertanian banyak menggunakan jerami, sekam padi, kulit kacang tanah, ampas
Umumnya setelah panen, sisa dari tanaman jagung akan dibakar, ini cara
paling mudah untuk membersihkan lahan dari limbah pertanian. Batang jagung ini
bisa diolah menjadi kompos. Kompos dari batang jagung ini akan sama dengan
kompos dari bahan lainnya, sangat bagus untuk menyuburkan lahan pertanian.
Hasil panen tanaman akan menjadi lebih baik dengan mengolah batang jagung
menjadi kompos. Hasil dari penelitian Ginanjar et al. (2016), pemberian pupuk
kompos dengan dosis 15 ton/ha menunjukkan hasil cenderung lebih baik untuk
Pupuk majemuk (NPK) adalah salah satu pupuk anorganik yang dapat
hara makro (N, P dan K) (Kaya, 2013). Pupuk majemuk memiliki keunggulan
dibandingkan dengan pupuk tunggal, yaitu mengandung lebih dari satu jenis hara,
tunggal. Keuntungan lain dari penggunaan pupuk majemuk tersebut adalah lebih
Pupuk NPK memiliki unsur penting yang harus tersedia bagi tanaman dan
berfungsi dalam membantu proses metabolisme dan biokimia sel tanaman. Unsur
7
nitrogen digunakan untuk pembangun asam nukleat, protein, bio enzim dan
klorofil. Unsur fosfor sebagai pembangun asam nukleat, fosfolipid, bio enzim,
senyawa metaboit yang berperan penting dalam transfer energi, sedangkan unsur
hara N (16%) yang terbagi dalam dua bentuk yaitu 9,5% NH4 dan 6,5% NO3,
P (16%) dalam bentuk P2O5 dan K (16%) dalam bentuk (K2O). Pupuk NPK
Mutiara tidak hanya mengandung unsur hara N, P dan K namun juga mengandung
1,5% MgO dan 5% CaO. Pupuk majemuk Mutiara disebut pupuk majemuk
berimbang dan lengkap serta dapat dipakai pada semua fase pertumbuhan (Sinaga,
2012).
Unsur nitrogen (N) merupakan unsur penyusun protein dan enzim, nitrogen
organik lainnya dan unsur nitrogen memegang peranan penting sebagai penyusun
klorofil yang menjadikan daun berwarna hijau. Unsur fosfor (P) berperan dalam
dalam transfer energi di dalam sel tanaman, mendorong perkembangan akar dan
pembuahan lebih awal, memperkuat batang sehingga tidak mudah rebah. Unsur
kalium (K) berperan penting dalam proses membuka dan menutupnya stomata,
8
Produksi tanaman bawang merah dapat meningkat apabila unsur hara yang
(2021), pemberian pupuk NPK dengan dosis 750 kg.ha-1 dapat meningkatkan
pemberian dosis pupuk yang tinggi dapat mengganggu kesehatan tanah, sehingga
Kecamatan Bina Widya, Kota Pekanbaru. Penelitian ini akan berlangsung selama
empat bulan dimulai dari Oktober sampai dengan Januari 2023. (Jadwal kegiatan
varietas Lokananta (deskripsi tanaman dapat dilihat pada Lampiran 2), kompos
jagung, pupuk NPK 16-16-16, dithane M-45, decis 25 EC, mulsa plastik dan air.
shading net, gembor, ember, sprayer, kertas label, kamera, timbangan digital,
36 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdiri dari 25 tanaman, tiga diantaranya
jagung. Kompos jagung yang diperlukan yaitu sebanyak 180 ton.ha-1 dengan dosis
memiliki topografi datar dan dekat dengan sumber air. Persiapan tempat penelitian
tanah dan pembuatan bedengan dengan ukuran 100 cm x 100 cm dengan jarak
11
3.4.3 Pemberian perlakuan kompos jagung
penelitian dengan waktu 7 hari sebelum tanam, kompos limbah jagung tersebut
kompos jagung, K1: kompos jagung 15 ton.ha-1, K2: kompos jagung 20 ton.ha-1
air secara merata menggunakan gembor agar kondisi tanah lembab. Pemasangan
dibentangkan sepanjang bedengan. Pasak bambu dipasang pada setiap sisi mulsa.
setiap bedengan.
3.4.5 Penanaman
Sebelum ditanam umbi dipotong 1/3 bagian pada ujung umbi agar umbi
Penanaman dilakukan dengan cara membuat lubang tanam sedalam 2-3 cm.
12
3.4.6 Pemberian perlakuan pupuk NPK
Pemberian pupuk NPK sesuai dengan dosis perlakuan yaitu N0: 15 gram
per bedengan, N1: 25 gram per bedengan dan N2: 35 gram per bedengan. Pupuk
NPK diberikan pada saat tanaman berumur 1 MST dan 4 MST. Pemberian pupuk
dilakukan dengan cara dilarutkan dalam 1 L air dan disiramkan pada tanaman,
kemudian disiram pada tanah di sekitar tanaman (Perhitungan dosis pupuk NPK
3.4.7.1 Penyiraman
3.4.7.2 Penyulaman
dipersiapkan.
3.4.7.3 Penyiangan
bedengan dan sekitar areal penelitian. Penyiangan dilakukan sebanyak 2-3 kali
13
3.4.7.4 Pengendalian hama dan penyakit
2 ml.l-1 air dan insektisida Decis 25 EC 2 ml.l-1 air. Pemberian insektisida Decis
3.4.7.5 Panen
menguningnya, 60% daun tanaman sudah melemas, pangkal daun sudah lunak,
sebagian besar umbi telah muncul ke permukaan tanah sehingga terlihat lapisan
umbi yang penuh berisi dan berwarna merah. Panen dilakukan dengan cara
membongkar rumpun.
3.5 Pengamatan
Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal umbi sampai ujung daun
setelah tanam (14 HST) dengan interval dua minggu sekali sampai tanaman
Jumlah umbi per rumpun dilakukan dengan cara menghitung jumlah umbi
yang ada pada setiap tanaman sampel. Pengamatan dilakukan setelah tanaman
14
3.5.3 Diameter umbi (cm)
yang telah dipanen menggunakan jangka sorong. Jangka sorong diposisikan pada
diameter umbi yang paling besar, kemudian dilihat nilai atau skala yang
menghitung rentang waktu yang dibutuhkan tanaman sampel mulai dari tanam
Bobot umbi segar per tanaman diukur dengan cara membersihkan umbi
tanaman sampel yang telah dipanen dari daun dan akar. Langkah selanjutnya
Bobot umbi layak simpan per tanaman diamati setelah panen. Pengamatan
ini dilakukan dengan cara umbi ditimbang setelah dikering anginkan selama
3-5 hari.
15
Keterangan:
Yijk = Nilai pengamatan pada faktor konsentrasi air kelapa taraf ke-i, pupuk NPK
(AN)ij = Pengaruh interaksi konsentrasi air kelapa taraf ke-i dengan pupuk NPK
taraf ke- j.
Εijk = Efek galat pada faktor konsentrasi air kelapa taraf ke- i dan faktor pupuk
Hasil analisis ragam dilanjutkan dengan uji lanjut menggunakan uji jarak
berganda Duncan pada taraf 5%. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
16
DAFTAR PUSTAKA
Adi H, D, Winarti, C dan Warsiyah. 2018. Kualitas pupuk organic limbah ampas
kelapa dan kopi terhadap pertumbuhan tanaman. Jurnal Rekayasa
Lingkungan. 18(2): 1–18.
Atkana, Y, A. Noya dan R. Siburian. 2019. Analisis kompos sampah organik dan
aplikasinya terhadap anakan gaharu. Jurnal EnviroScienteae. 15(2): 263-
270.
Badan Pusat Statistik. 2022. Luas Panen dan Produksi Bawang Merah Indonesia.
www.bps.go.id. Diakses tanggal 9 September 2023.
Balai Penelitian Tanaman Sayuran. 2018. Bawang Merah Varietas Bima Brebes.
Balai Penelitian tanaman Sayuran. http://balitsa.litbang.pertanian.go.id.
Diakses tanggal 9 September 2023.
Dewi, N. 2012. Untung Segunung Bertanam Aneka Bawang. Pustaka Baru Press.
Yogyakarta.
Firmansyah, I., M. Syakir dan L. Lukman. 2017. Pengaruh kombinasi dosis pupuk
N, P, dan K terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung (Solanum
melongena L.). Jurnal Hortikultura. 27(1): 69.
Ginanjar, A., H. Yetti & S. Yoseva. 2016. Pemberian pupuk tricho kompos jerami
jagung terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium
ascalonicum L.). JOM Faperta. 3(1):1-11.
Kaya, E. 2013. Pengaruh kompos jerami dan pupuk NPK terhadap N-tersedia
tanah, serapan-N, pertumbuhan dan hasil padi sawah (Oryza sativa L).
Jurnal Ilmu Budidaya Tanaman. 2(1): 43–50.
17
Kristina, N. N., dan S. S. Syahid. 2012. Pengaruh air kelapa terhadap multiplikasi
tunas in vitro, produksi rimpang, dan kandungan xanthorrhizol temulawak
di lapangan. Jurnal Litri. 18(3): 125-134.
Saragih, M. K. dan A. Manalu. 2020. Pengaruh pemberian pupuk organik cair dan
abu vulkanik terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium
ascalonicum L.). Majalah Ilmiah Methoda. 10: 149–152.
Wulandari, Y. 2013. Sukses Bertanam Bawang Merah dari Nol Sampai Panen.
ARC Media. Jakarta.
18
LAMPIRAN
Bulan
Kegiatan November Desember Januari Febuari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan lahan
Pemberian kompos
jagung
Penanaman
Pemberian pupuk
NPK
Pemeliharaan
Pengamatan
Panen
Penyusunan skripsi
19
Lampiran 2. Deskripsi bawang merah varietas Lokananta
50 cm
21
Keterangan:
22
23