You are on page 1of 8

Kerangka Acuan Kerja

(Term of Reference)
Focus Group Discussion

Rencana Program Kerja


Komisi Kejaksaan Republik Indonesia
Tahun 2024

Komisi Kejaksaan Republik Indonesia


2024
Term of Reference
Focus Group Discussion
Rencana Program Kerja
Komisi Kejaksaan Republik Indonesia
Tahun 2024

A. Pendahuluan
Pemerintah seringkali membentuk Lembaga Non Struktural (LNS) melalui
peraturan perundang-undangan tertentu untuk mengatasi tantangan dalam
melaksanakan beragam tanggung jawab dan fungsinya. Meskipun tugas dan fungsi
utama diatur dalam peraturan perundang-undangan, seringkali terdapat
kebutuhan untuk mengatasi permasalahan atu fungsi tambahan yang dianggap
penting untuk kesejahteraan masyarakat dan kelancaran operasional
administrasi.1 Beberapa LNS keberadaannya didefinisikan secara eksplisit dalam
peraturan perundang-undangan. Misalnya, Komisi Kepolisian Nasional
disebutkan secara tegas dalam Pasal 37 UU Nomor 2 Tahun 2002.
Meski demikian, tidak semua LNS keberadaannya dinyatakan secara
eksplisit dalam peraturan perundang-undangan. Misalnya, Komisi Kejaksaan
Republik Indonesia (KKRI) tidak memiliki ketentuan yang secara tegas
menyebutkan keberadaannya dalam UU Nomor 16 Tahun 2004. Komisi ini
merupakan salah satu LNS yang dibentuk berdasarkan Perpres Nomor 18 Tahun
2005 yang kemudian dicabut dengan Perpres Nomor 18 Tahun 2011.
Pembentukan lembaga ini bertujuan untuk memenuhi amanat yang termaktub
dalam Pasal 38 UU Nomor 16 Tahun 2004.
Aspek penting lainnya dari keberadaan LNS adalah struktur organisasi dan
prosedur operasionalnya. Organisasi dan prosedur di LNS bukan sekadar
formalitas administratif. Sebaliknya, elemen-elemen ini menjadi landasan penting

1 Johannes Ronald Elyeser Roparulian Hutagalung, “Peraturan Kepegawaian di Sekretariat Komisi


Kejaksaan Republik Indonesia,” SIGn Jurnal Hukum Vol. 5, No. 1 (September, 2023): hlm. 222, DOI:
https://doi.org/10.37276/sjh.v5i1.286.
dalam menentukan efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas suatu lembaga,
khususnya dalam konteks penyelenggaraan pelayanan publik. Umumnya, LNS
akan memiliki pejabat fungsional dan struktural yang bertanggung jawab
memenuhi kebutuhan operasional dan strategis lembaga.
Menggali lebih dalam struktur organisasi LNS, terdapat unsur pendukung
yang berperan penting dalam memastikan kelancaran operasional dan pelayanan.
Misalnya dalam konteks KKRI, keberadaan Sekretariat Komisi Kejaksaan Republik
Indonesia (SKKRI) merupakan instrumen yang sangat diperlukan. Keberadaan
dan fungsi Sekretariat diatur dalam Perpres Nomor 18 Tahun 2011. Dengan tugas
utama memberikan dukungan teknis dan administratif, Sekretariat berfungsi
sebagai tulang punggung kegiatan dan keputusan yang diambil oleh KKRI.
Pembentukan KKRI bertujuan untuk meningkatkan kualitas kinerja
Kejaksaan meliputi peningkatan kinerja dan perilaku Jaksa dan Pegawai Kejaksaan
RI sehingga menjadi semakin profesional, bersih dan berwibawa, antara lain
melalui pengawasan sikap dan perilaku, pemberian penghargaan, pemenuhan
sarana dan prasarana, peningkatan profesionalitas sumber daya manusia, dan
penataan organisasi yang efektif dan efisien.
Membuat program kerja KKRI adalah penting karena membantu dalam
mengawal dan mensukseskan program kerja pembangunan yang telah dibuat
dalam meningkatkan kualitas kinerja Kejaksaan meliputi peningkatan kinerja dan
perilaku Jaksa dan Pegawai Kejaksaan RI. Program kerja adalah rencana strategis
yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu. Dalam
konteks pemerintah, program kerja adalah rencana strategis yang diperlukan
untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu. Program kerja dapat
berupa program prioritas, program strategis, atau program operasi.2
KKRI memiliki program kerja prioritas yang diperlukan untuk mencapai
tujuan tertentu dalam waktu tertentu. Berikut adalah beberapa program kerja
prioritas Kejaksaan RI Tahun 2024:
1. Rekomendasi Terkait Arah Kebijakan Kejaksaan;
2. Layanan Hubungan Masyarakat dan Informasi;
3. Layanan Umum;

2 H. A. Rusdiana, Manajemen Operasi Cetakan I, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2014), hlm. 13.
4. Layanan Data dan Informasi;
5. Penyusunan Dokumen Evaluasi dan Tindak Lanjut;
6. Layanan Perkantoran;
7. Operasional dan Pemeliharaan Kantor;
8. Layanan Sarana Internal;
9. Layanan Perencanaan dan Penganggaran;
10. Layanan Pemantauan dan Evaluasi;
11. Layanan Manajemen Keuangan.

B. Dasar Hukum
1. Pasal 38 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik
Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2011 tentang Komisi
Kejaksaan Republik Indonesia;
7. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Komisi Kejaksaan Republik Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja;
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
10. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian Koordinator Bidang
Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia Nomor SP DIPA-
34.01.1.427743.2024 tanggal 28 November 2023.
C. Tujuan Kegiatan
Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Rencana Program Kerja Komisi
Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2024 yang akan dilaksanakan pada hari
Senin tanggal 29 Januari 2024 sampai dengan hari Rabu tanggal 31 Januari 2024
bertempat di Amanuba Hotel and Resort Rancamaya Bogor, Jalan Rancamaya
Nomor 37 RT 03 / RW 04, Kelurahan Bojongkerta, Kecamatan Bogor Selatan, Kota
Bogor, Provinsi Jawa Barat, 16139, bertujuan untuk:
1. Mendiskusikan Rencana dan Program Kerja: FGD dapat digunakan untuk
mendiskusikan rancangan program kerja yang akan dilaksanakan oleh KKRI.
Melalui diskusi ini, berbagai pihak terkait dapat memberikan masukan dan
validasi data terkait rencana dan program kerja yang akan dijalankan oleh
KKRI.
2. Mendapatkan Masukan dan Validasi Data: FGD bertujuan untuk memperoleh
masukan dari berbagai pihak terkait, seperti perwakilan pemerintah,
masyarakat, dan lembaga terkait, guna memperkaya pembahasan,
memberikan rekomendasi, serta mengoptimalkan potensi sumber daya. Selain
itu, FGD juga bertujuan untuk memvalidasi data terkait rencana dan program
kerja yang akan dilaksanakan.
3. Merumuskan Permasalahan dan Strategi Penyelesaian: Tujuan lain dari FGD
adalah untuk merumuskan permasalahan, strategi penyelesaian masalah, dan
rekomendasi kebijakan, rencana, serta program berdasarkan diskusi aktif dan
partisipasi berbagai pihak terkait. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa
program kerja yang akan dilaksanakan oleh KKRI dapat mencakup berbagai
sudut pandang dan memperoleh dukungan dari berbagai pihak terkait.

D. Narasumber
Berkenaan dengan uraian di atas, maka demi terlaksananya tujuan
kegiatan, maka KKRI akan menghadirkan Sdr. Tiyas Widiarto, S.H., M.H. Kepala
Biro Perencanaan pada Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan Kejaksaan Agung
Republik Indonesia sebagai narasumber.
E. Jadwal Kegiatan

Hari / Tanggal : Senin, 29 Januari 2024 sampai dengan Rabu,


31 Januari 2024
Pukul : 14.00 WIB sampai dengan selesai
Tempat : Amanuba Hotel and Resort Rancamaya Bogor,
Jalan Rancamaya Nomor 37 RT 03 / RW 04,
Kelurahan Bojongkerta, Kecamatan Bogor
Selatan, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat,
16139.

Waktu (WIB) Kegiatan Penanggungjawab


Senin,
29 Januari 2024
14.00 – selesai Check In / Registrasi Sdr. Andri Basuki, S.H.
Sdr. Riki Handoyo, S.H.
14.00 – 18.00 Rapat Pleno Para Komisioner KKRI
(Laporan Pengaduan Masyarakat) dan Tim SKKRI
18.30 – 21.00 Makan Malam Restoran Hotel
Selasa,
30 Januari 2024
06.00 – 08.30 Makan Pagi Restoran Hotel
08.30 – 08.45 Pembukaan Ketua KKRI
08.45 – 09.45 Penyampaian Rencana Kerja dan Kepala SKKRI dan
Anggaran KKRI Tahun 2024 Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK)
09.45 – 10.00 Coffee Break Restoran Hotel
10.00 – 12.00 Pembahasan Program Kerja Kejaksaan Kepala Biro
Republik Indonesia Tahun 2024 Perencanaan
Kejaksaan RI
12.00 – 13.30 Ishoma Seluruh Peserta
13.30 – 14.30 Lanjutan Pembahasan Rencana Kerja dan Para Komisioner
Anggaran KKRI Tahun 2024 KKRI, Tim SKKRI dan
PPK
14.30 – 15.30 Tanya Jawab Terkait Pembahasan Peserta FGD
15.30 – 16.00 Coffee Break Restoran Hotel
16.00 – 21.00 Ishoma dan Makan Malam Restoran Hotel
Rabu,
31 Januari 2024
06.00 – 09.00 Makan Pagi Restoran Hotel
09.00 – 11.00 Penyusunan Laporan Tim Panitia Kegiatan
11.00 – 12.00 Penutupan dan Check Out Seluruh Peserta
Catatan:
1. Susunan acara dapat berubah sewaktu-waktu menyesuaikan situasi dan kondisi.
2. Seluruh Peserta diwajibkan membawa laptop.
F. Peserta
Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Rencana Program Kerja Komisi
Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2024, diikuti oleh:
1. Ketua KKRI;
2. Para Komisioner KKRI;
3. Kepala Sekretariat KKRI;
4. Para Kepala Bagian Sekretariat KKRI;
5. Para Kepala Subbagian Sekretariat KKRI;
6. Jaksa Ahli Muda diperbantukan pada Sekretariat KKRI;
7. Para Staf Sekretariat KKRI;
8. Para Staf Kejaksaan Agung RI;
9. Para PPNPN Sekretariat KKRI.

G. Biaya
Biaya yang timbul dari kegiatan ini dibebankan pada Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum
dan Keamanan Republik Indonesia Nomor SP DIPA-034.01.1.427743.2023
Tanggal 28 November 2023.

H. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (Term of Reference) Kegiatan Focus Group
Discussion (FGD) Rencana Program Kerja Komisi Kejaksaan Republik Indonesia
Tahun 2024 ini disusun untuk menjadi acuan dalam memberikan saran dan
masukan kepada peserta, agar dapat mendapatkan rekomendasi untuk
peningkatan kinerja KKRI dan Sekretariat KKRI dengan melakukan perbaikan,
penyesuaian atau penyempurnaan struktur organisasi yang ada agar sesuai
dengan lingkungan strategis, beban kerja dan kebutuhan saat ini, serta
memperoleh nilai capaian efektivitas kelembagaan perangkat KKRI dan
Sekretariat KKRI seiring dengan kebijakan reformasi birokrasi bidang
kelembagaan dalam melaksanakan tugas kedinasan sesuai amanat Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2011 tentang Komisi Kejaksaan
Republik Indonesia dan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum
dan Keamanan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2011 tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Komisi Kejaksaan Republik Indonesia dalam
memberikan dukungan teknis dan administratif kepada KKRI.

You might also like