Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH PIS Julia Salsbila
MAKALAH PIS Julia Salsbila
Disusun Oleh:
JULIA SHALSHABILA
NIM: 235110865
KELAS 1A
DOSEN PENGAMPU:
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ..................................................................................ii
DAFTAR ISI ...............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................1
A. Latar Belakang ............................................................................
B. Rumusan masalah........................................................................
C. Tujuan..........................................................................................
BAB II HYGIENE KERJA PADA PELAYANAN ASUHAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT .................................................
A. Pengertian Pelayanan Asuhan Kesehatan....................................
B. Faktor-Faktor Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut.................
C. Tujuan Dan Jenis-Jenis Pelayanan Kesehatan.............................
BAB III ALAT PERLINDUNGAN DIRI ..................................................
A. Definisi Alat Perlindungan Diri...................................................
B. Jenis-Jenis Alat Perlindungan Diri..............................................
C. Penyimpanan Dan Pemeliharaan Alat Perlindungan
Diri...............................................................................................
BAB IV INFEKSI NOSOKIMIAL..............................................................7
A. Pengertian Infeksi Nosokimial....................................................
B. Penularan Infeksi Nosokimial.....................................................
C. Penyebab Infeksi Nosokimial......................................................
D. Tanda Dan Gejala Infeksi Nosokimial........................................
E. Pencegahan Infeksi Nosokimial..................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia dan merupakan
modal setiap warga negara dan setiap bangsa dalam mencapai tujuannya dan
mencapai kemakmuran. Seseorang tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan
hidupnya jika dia berada dalam kondisi tidak sehat sebagaimana dimaksud dalam
Pancasila dan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Untuk mewujudkan hal tersebut, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu
dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan
masyarakat, dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang
dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan (Menteri
Kesehatan RI, 2016).
Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah
keselamatan kerja. Perusahaan perlu memelihara kesehatan para karyawan,
kesehatan ini menyangkut kesehatan fisik ataupun mental. Kesehatan para
karyawan yang buruk akan mengakibatkan kecenderungan tingkat absensi yang
tinggi dan produksi yang rendah. Adanya program kesehatan yang baik akan
menguntungkan para karyawan secara material, karena mereka akan lebih jarang
absen bekerja dengan lingkungan yang menyenangkan, sehingga secara
keseluruhan akan mampu bekerja lebih lama berarti lebih produktif. Keselamatan
kerja erat kaitannya dengan peningkatan produksi dan produktivitas. Dengan
tingkat keselamatan kerja yang tinggi, kecelakaan yang dapat menyebabkan sakit,
cacat dan kematian pada pekerja dapat ditekan sekecil-kecilnya. Tingkat
keselamatan yang tinggi sejalan dengan pemeliharaan dan penggunaan peralatan
kerja, mesin yang produktif dan efisien, bertalian dengan tingkat produksi dan
produktivitas yang tinggi. Masih tingginya angka kecelakaan kerja pada pekerja,
serta adanya tuntutan global dalam perlindungan tenaga kerja, maka diperlukan
upaya-upaya untuk meminimalisasi kecelakaan kerja. Faktor sumber daya
manusia memegang peranan yang sangat penting dalam meminimalisasi
kecelakaan kerja, seperti kurangnya kesadaran untuk bekerja dalam kondisi sehat
sampai dengan tidak menggunakan alat pelindung diri saat bekerja.
(Tempatpenampung1) (salsa, 2021)
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan seperangkat alat yang digunakan
oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh atau sebagian timbulnya terhadap
kemungkinan adanya potensi bahaya kecelakaan kerja pada tempat kerja.
Penggunaan alat pelindung diri sering dianggap tidak penting ataupun remeh oleh
para pekerja. Padahal penggunaan alat pelindung diri ini sangat penting dan
berpengaruh terhadap keselamatan dan kesehatan kerja pekerja. Kedisplinan para
pekerja dalam menggunaakan alat pelindung diri tergolong masih rendah sehingga
risiko terjadinya kecelakaan kerja yang dapat membahayakan pekerja cukup
besar.
Penggunaan alat pelindung diri sudah seharusnya menjadi keharusan, namun tidak
digunakan oleh pekerja. Hal ini disebabkan masih lemahnya kedisplinan dan
kesadaran para pekerja. Pengendalian bahaya bisa dilakukan dengan berbagai
cara, salah satunya adalah dengan menggunakan alat pelindung diri (APD).
Alat pelindung diri adalah perlengkapan yang wajib dikenakan saat bekerja
sesuai kebutuhan untuk menjaga keselamatan dan Kesehatan pekerja. Peralatan
pelindung diri tidak menghilangkan atau mengurangi bahaya yang ada, peralatan
ini hanya mengurangi jumlah kontak dengan bahaya dengan cara penempatan
penghalang antara tenaga kerja dengan bahaya. Penggunaan alat pelindung diri
(APD) yang tidak baik termasuk ke dalam salah satu tindakan tidak aman (unsafe
action) yang mengakibatkan kecelakaan kerja. Menurut (Peraturan Menteri
Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia No Per 08 Tahun 2010)
tentang alat pelindung diri yang selanjutnya disingkat menjadi APD adalah suatu
alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seorang yang fungsinya
mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja. Alat
Pelindung Diri (APD) berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap bahaya-bahaya
kecelakaan kerja dan mengurangi tingkat keparahan dari kecelakaan kerja yang
terjadi.
B. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan Hygiene kerja pada asuhan
pelayanan Kesehatan gigi dan mulut.
Apa yang dimaksud dengan alat perlindungan diri.
Apa yang dimaksud dengan infeksi nosokimial.
C. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud
dengan Hygiene kerja pada asuhan pelayanan
Kesehatan gigi dan mulut.
Untuk mengetahui dan memahami tentang alat
perlindungan diri.
Untuk mengetahui dan memahami tentang infeksi
nosokimial.
BAB II
HYGIENE KERJA PADA PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Alat pelindung mata yang bisa kamu gunakan, yaitu kacamata khusus atau
spectacles dan goggles. Sementara alat pelindung wajah adalah tameng wajah
(face shield) atau full face masker yang menutupi seluruh bagian wajah. (Fadli,
2023)
Ini berfungsi melindungi organ pernapasan dengan menyalurkan udara bersih atau
menyaring zat atau benda berbahaya. Termasuk mikroorganisme (virus, bakteri,
dan jamur), debu, kabut, uap, asap, dan gas kimia tertentu. (Fadli, 2023)
Dengan mengenakan alat pelindung saluran pernapasan, zat asing tidak terhirup
dan masuk ke dalam tubuh. Jenis alat pelindung saluran pernapasan, di antaranya:
Masker
Respirator
Tabung atau cartridge khusus untuk menyalurkan oksigen.
Tangki selam dan regulator, untuk pekerja di dalam air.
Sarung tangan adalah salah satu jenis APD untuk melindungi tangan.
Perlengkapan ini ini bisa terbuat dari material khusus, tergantung pada kebutuhan
dan pekerjaan. Ada yang terbuat dari logam, kulit, kanvas, kain, karet, atau bahan
khusus untuk melindungi tangan dari zat kimia tertentu. (Fadli, 2023)
Kaki juga harus terlindungi, dan karena itu, ada alat pelindung diri khusus untuk
kaki. Alat kesehatan ini bisa melindungi dari benturan atau tertimpa berat, dan
tertusuk benda tajam, selain itu juga melindungi dari terkena cairan panas atau
dingin dan bahan kimia berbahaya, serta terpeleset karena permukaan lantai yang
licin. Jenis APD yang dapat kamu gunakan berupa sepatu karet (boots) dan safety
shoes. (Fadli, 2023)
7. Pakaian Pelindung
Jenis APD yang dapat kamu gunakan untuk melindungi tubuh adalah:
Rompi (vests).
Celemek (apron atau coveralls).
Jaket.
Pakaian terusan (one piece coverall). (Fadli, 2023)
Sabuk dan tali keselamatan adalah APD yang umum digunakan untuk membatasi
gerakan pekerja supaya tidak jatuh atau terlepas dari posisi aman. Alat ini
digunakan untuk pekerja yang aktivitasnya di ketinggian atau dalam ruangan yang
sempat di bawah tanah. (Fadli, 2023)
9. Pelampung
Pekerja yang aktivitasnya di permukaan air memerlukan alat pelindung diri ini
supaya bisa mengambang dan tidak tenggelam. Jenis yang dapat kamu gunakan
yaitu life jacket atau life vest. (Fadli, 2023)
Aulia, R., Adhani , R., Taufiqurrahman, I., & Hatta, I. (2017). Pengaruh kualitas
pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Jurnal Kedokteran Gigi, ll(1), 95-100.
Fadli, d. R. (2023). Jenis Alat Pelindung Diri dan Fungsinya. jurnal kesehatan, 14-19.
Hermawan, R., Warastuti, W., & Kasianah. (2015). Faktor faktor yang mempengaruhi
kesehatan gigi dan mulut. Jurnal Keperawatan, 6(2), 132-141.
K, P., & Sjahriani, T. (2016). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tenaga Paramedis
Terhadap Tindakan Pengendalian Infeksi Nosokimial. Jurnal Medika Malahayati,
3(3), 138-146.
Yuliani, I., & Amalia, R. (2019). Faktor faktor yang berhubungan dengan perilaku pekerja
dalam penggunaan alat pelindung diri. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 8(1),
14-19.