Professional Documents
Culture Documents
Uji Makanan
Uji Makanan
Kegiatan Praktikum :
25
6. Sendok 1 buah
7. Kemiri 2 butir
8. Margarin 1 sendok kecil
9. Wortel 1 buah
10. Selesdri 1 tangkai
11. Biji jagung kering 1 genggam
12. Singkong kering 1 iris
13. Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 buah
14. Papaya 1 potong kecil
15. Santan 1-3 sendok teh
16. Minyak goring 5 ml
17. Susu 1-3 sendok teh
18. Air 5 ml
D. Landasan Teori
Lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen dan oksigen dengan struktur yang
berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.
Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging, jerohan, krim, susu,
mentega dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan yang mengandung lemak
adalah minyak goreng, margarine, kacang tanah, kemiri dan lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika
dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas
tersebut.
Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air akan menguap sehingga kertas akan
kering kembali maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak menguap.
1. Struktur Kimia Lemak
26
Lemak atau lipida tersusun oleh C, H, dan O, dan kadang-kadang fosforus (P) serta nitrogen (N). Lemak
merupakan ester dari asam lemak dengan gliserin yang membentuk trigliserida, yaitu zat yang tersusun oleh
satu senyawa gliserol dan tiga senyawa asam lemak. Berdasar komposisi kimianya, lemak dibedakan menjadi
tiga macam yaitu lemak sederhana, lemak campuran, dan derivat lemak. Berdasarkan ikatan kimianya, asam
lemak dibedakan menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
2. Sumber Lemak
Lemak nabati adalah lemak tumbuhan yang dapat diperoleh dari kelapa, zaitun, kemiri, berbagai jenis tanaman
kacang, dan buah avokado. Lemak hewani adalah lemak hewan yang dapat diperoleh dari keju, lemak daging,
mentega, susu, ikan basah, minyak ikan, dan telur.
3. Fungsi Lemak
a. Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah b. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K
c. Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital ( antra lain jantung dan lambung), yaitu sebagai bantalan lemak
f. Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol)
g. Sebagi salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat dan hormon seks
4. Metabolisme Lemak
Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak, dan selanjutnya diangkut oleh pembuluh
getah bening usus atau pembuluh kil menuju ke pembuluh getah bening kiri pembuluh dada terus ke
pembuluh balik bawah selangka. Selanjutnya lemak disimpan dijaringan adiposa ( jaringan lemak). Hal ini
terjadi apabila masih ada glukosa yang dipergunakan sebagi sumber energi. Jika dibutuhkan, lemak
akan diangkut ke hati dalam bentuk senyawa lesitin.
27
E. Prosedur Percobaan
1. Buatlah 2 buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan ukuran 10 x
10 cm 2.
2. Ambil pipet, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas coklat.
3. Ambil pipet yang lain, isap minyak dengan pipet dan teteskan diatas kertas coklat yang lainnya. Biarkan
selama 10 menit. Setelah itu periksa keduanya dengan menghadap cahaya. Amati dan catat keadaan
permukaan kertas tersebut
4. Ambilan sepuluh kertas yang sama. Berilah nomor dan nama jenis bahan makanan yang diuji, yaitu : 1)
kemiri, 2) margarine, 3) seledri 4) wortel 5) biji jagung 6) singkong kering 7) kacang tanah kering
8) papaya 9) santan 10) susu
5. Haluskan kemiri, usap di kertas kira-kira 10 kali, bersihkan sisa kemiri kemudian biarkan 5-
10 menit
6. Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan makanan lainnya.
Cairkan margarin diatas sendok mengunakan panas lilin, teteskan pada kertas dan biarkan 10 menit
7. Usapkan seledri sekitar 10 kali pada kertas kemudian biarkan 10 menit, potong wortel, usapkan pada kertas,
usapkan biji jagung pada kertas sekitar 10 kali, lakukan hal yang sama pada singkong kering dan kacang tanah
kering. Potong papaya usap pada kertas coklat, teteskan air santan pada kertas, tetesan susu pada kertas coklat
kemudian biarkan 10 menit
8. Setelah 10 menit, amati satu per satu. Pergunakan lampu senter kearah bekas usapan dari bahan yang di uji.
Kertas mana yang meninggalkan bekas noda minyak? Catatlah hasil pengaatan pada table di lembar kerja
F. Hasil Pengamatan
Tabel
Hasil pengamatan uji lemak
1 Kemiri √
2 Margarie √
3 Seledri √
4 Wortel √
6 Singkong kering √
8 Papaya √
9 Santan √
10 susu √
G. Pertanyaan-pertanyaan
2. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya. Bagaimanakah terasanya bekas
usapan/tetesan tersebut di tangan anda?
Jawab : bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan papaya tidak dak
terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas coklat biasa.
3. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan lampu senter, bagaimana terlihatnya?
Jawab : setelah didiamkan selama sepuluh menit, kertas kemiri ketika disorot dengan lampu senter kelihatan
transparan sedangkan pada kertas seledri dan papaya tidak transparan.
2. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber lemak?
Jawab : bahan makanan yang mengandung lemak antara lain : kemiri, margarin,kacang tanah , santan dan
susu. Bahan makanan yang tidk mengandung lemak antra lain : seledri, wortel,biji jangung kering, singkong,
dan papaya.
29
H. Pembahasan
Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di ketahui
bahwa :
B. Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10
menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal
itu menunjukkan bahwa kemiri mengandung lemak.
C. Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit
kemudian setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan
pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak.
D. Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai
10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel
mengandung vitamin A yang bermanfaat buat kesehatan mata.
E. Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai
10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak.
F. Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak
mengandung lemak.
G. Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa singkong kering tidak
mengandung lemak.
30
H. Kacang tanah kering
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kacang tanah kering mengandung
lemak.
I. Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai
10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa papaya tidak mengandung lemak.
J. Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit
kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan
pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.
K. Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai
10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa susu mengandung lemak.
I. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan diatas , dapt disimpulkan bahwa dari bahan-bahan yang telah diuji terdiri dari
(kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah kering, papaya, santan,
dan susu), maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang
teridentifikasi tidak mengandung lemak seperti sebagai berikut:
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering dan santan
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering dan papaya
J. Daftar Pustaka
31
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Tidak ada kesulitan dalam melaksanakn praktikum uji lemak, karena bahan bahan yang di uji mudah didapat
L. Foto/Video Praktikum
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Link video:
https://youtu.be/3fYrM9Tx578
Deskripsi foto/video
32
Proses kegiatan :
Menggunakan 2 kertas coklat untuk meneteskan air dan
minyak
Setelah 10 menit , kertas yang telah ditetesi
minyak meninggalkan jejak, itu artinya minyak
mengandung lemak
Sedang kan pada kertas coklat yang ditetesi
air, setelah 10 menit tidak meninggalkan jejak, itu
artinya air tidak mengandung lemak.
Hasil dari kedua bahan tersebut digunakan
sebagai pembanding untuk bahan yang mengandung
lemak atau tidak.
Video dapat dilihat di :
https://youtu.be/3fYrM9Tx578
Proses Kegiatan
Tahap Akhir :
Melihat hasil uji bahan makanan setelah didiamkan
selama 10 menit.
Bahan yang mengandung lemak antara
lain : kemiri, margarin, kacang tanah, santan dan susu
Bahan yang tidak mengandung lemak
antara lan :seledri, wortel, biji jagung kering, singkong
kerig, dan papaya.
33
Video dapat dilihat di :
https://youtu.be/3fYrM9Tx578
Tahap Akhir
B. Tujuan Percobaan
34
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
C. Alat dan Bahan
1) Piring Keramik 12 buah
2) Pipet 1 buah
3) Pisang 1 iris kecil
4) Apel 1 iris kecil
5) Nasi 2-3 butir
6) Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
7) Tahu putih 1 iris kecil
8) Margarin seujung sendok
9) Biskuit 1 potong kecil
10) Tepung terigu 1 sendok kecil
11) Gula pasir 1 sendok kecil
12) Kentang 1 iris kecil
13) Kalium Iodida 0,1 M 10 ml diganti larutan betadine
D. Landasan Teori
Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O)
yang umumnya dikenal sebagai senyawa gula. Ada 3 (tiga) golongan karbohidrat yaitu :
a) Golongan Monosakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus kimia: C6H12O6. Contoh:
glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Contoh pada makanan adalah: madu dan rasa manis pada air buah. b)
Golongan Disakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus kimia: (C6H12O6)2. c) Golongan
Polisakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus kimia: (C6H12O6)n. Contoh:
amilium (pati/zat tepung). Contoh pada bahan makanan adalah: semua makanan yang
35
mengandung zat tepung (amilium), misalnya nasi (beras), roti (terigu), ubu, keladi, sagu. Pada buah- buahan
misalnya : alpukat, durian, nangka, mangga manalagi (harum manis).
E. Prosedur Percobaan
1) semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar kerja yang diperuntukkan bagi
percobaan ini.
2) Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji di atas piring keramik seperti
gambar berikut.
3) Tetesi satu persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan betadin. Perhatikan dan catat
perubahan warna pada bagian makanan yang ditetesi larutan betadine. Catatlah bahan yang diuji manakah
yang menunjukkan warna ungu-biru setelah ditetesi larutan betadin
4) Catat semua hasil pengamatan ke dalam Lembar Kerja dan buatlah kesimpulan tentang zat-zat manakah yang
mengandung amilum.
F. Hasil Pengamatan
G. Pertanyaan-pertanyaan
1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir, setelah diberi
larutan yodium, apakah semuanya menunjukan warna biru ungu? Jika tidak, mengapa. Bukankah
36
semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika ya, jelaskan mengapa? Jawab:
Tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi dengan larutan yodium tidak
semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau hitam. Ada beberapa yang coklat, putih kekuningan,
dan ada pula yang tetap seperti warna semula.
2. Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang
tidak setelah ditetesi larutan yodium?
Jawab : Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak
mengandung karbohidrat.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang
termasuk sumber karbohidrat ?
Jawab: Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
3. Apa simpulan dari kegiatan praktikum di atas?
Jawab: Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung amilum dan yang tidak, dan kita tahu bahan
yang mengandung amilum itu tidak semua sama kandungan amilumnya dari bahan yang satu dengan yang
lainnya. Ketika bahan yang mengandung Amilum warnya berubah menjadi Biru keunguan.
H. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen lugol/ betadin yang digunakan untuk
mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol/Betadin digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau tidak.
Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat.
Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai pernyataan di atas di
peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
1) Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan betadin dan tidak menghasilkan
warna ungu kebiruan. Hal itu berarti pisang mengandung karbohidrat (amilum).
37
2) Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan betadin berubah warna menjadi cokelat.
Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak mengandung karbohidrat (amilum).
3) Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan betadin berubah warna ungu pekat /
menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat (amilum).
Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan betadin menghasilkan warna
putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat
(amilum), karena bila memiliki karbohidrat (amilum), setelah di uji seharusnya memiliki warna biru
kehitaman / hitam / ungu.
5) Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan betadin berubah warna menjadi putih
kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak mengandung karbohidrat (amilum).
6) Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan betadin tidak berubah warna. Hal itu
menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat (amilum).
7) Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan betadin berubah warna menjadi
hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit mengandung karbohidrat (amilum).
8) Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan betadin berubah warna menjadi biru
kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat (amilum).
38
9) Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan betadin berubah warna menjadi cokelat. Hal itu
menunjukkan bahwa gula pasir tidak mengandung karbohidrat (amilum).
10) Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan betadin berubah warna menjadi hitam .
Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat (amilum).
I. Kesimpulan
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan ( pisang, apen, nasi,
telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung terigu, gula pasir, dan kentang) yang ditetesi dengan
larutan yodium/reagen lugol maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada
pula yang tidak mengandung karbohidrat seperti sebagai berikut :
Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu, margarin, dan gula pasir.
J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Kesulitan yang dialami dalam melakukan praktikun uji karbohidrat ini adalah menemukan lugol, sehingga
disini diganti dengan betadin
L. Foto/Video Praktikum
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
39
Awal / Pembukaan
Tahap Awal : menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Deskripsi foto/video
Proses Kegiatan
Proses kegiatan :
Mencampurkan semua bahan makanan dengan betadin
Mengamati perubahan warna pada bahan makanan
Video dapat dilihat di :
https://youtu.be/Xbru4BD77qA
Tahap Akhir :
Melihat hasil perubahan warna dari bahan makanan yang telah ditetesi dengan betadin
Bahan makanan yang mengandung karbohidrat antara lain : pisang, nasi, biscuit, tepung terigu dan kentang.
Tahap Akhir
Video dapat dilihat di :
https://youtu.be/Xbru4BD77qA
40
AR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD PDGK4107 MODUL 3
UJI MAKANAN
B. Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein
C. Alat dan Bahan
1. Piring plastk 1 buah
41
2. Pipet 2 buah
3. Lilin 1 buah
4. Alas piring kecil (untuk menyimpan lilin yang menyala) 1buah
5. Cangkir plastik 1 buah
6. Sendok makan 1 buah
7. Korek api 1 buah
8. Jepitan jemuran 1 buah
9. Kertas label
10. Air kapur 10 mL
D. Landasan Teori
Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan, mengganti bagian yang rusak
dan sebagainya. Protein terdapat dalam bahan makanan seperti susu, daging, kacang- kacangan dan lain-lain.
Perlu diketahui protein tidak dapat dibuat atau disimpan sebagai bahan cadangan tubuh. Jadi, harus
dikonsumsi secara teratur.
Secara sederhana, keberadaan protein dapat diuji dengan cara pembakaran bahan yang diuji atau dengan cara
pemberian larutan tembaga sulfat. Perlu diingat bahwa larutan tembaga sulfat adalah racun. Jadi hati-hati,
jangan sampai tertelan. Bahan makanan yang mengandung protein jika dibakar akan menghasilkan bau seperti
bau bulu ayam yang terbakar.
Dalam pemakaian larutan penguji tembaga sulfat, terhadap bahan makanan yang diuji sebelumnya diberi
larutan air kapur dulu. Baru kemudian diberi larutan tembaga sulfat. Dengan pemberian air kapur dan larutan
tembaga sulfat akan terbentuk warna ungu. Semakin gelap warna ungu yang terjadi semakin tinggi kadar
protein dalam bahan uji tersebut.
42
2. Sumber Protein
Protein nabati adalah biji kacang-kacangan, gandum, kelapa, dan beberapa jenis sayuran seperti daun
melinjo. Protein hewani adalah protein yang terkandung dalam tubuh hewan.
3. Fungsi Protein
Protein berfungsi sebagai pengembang tubuh, sebagai enzim, antibodi, dan hormon. Protein pembangun tubuh
disebut protein struktural. Protein sebagai enzim, antibodi, atau hormon dikenal sebagai protein fungsional.
4. Metabolisme Protein
Protein diserap tubuh dalam bentuk asam amino. Asam amino tersebut merupakan hasil pembongkaran
protein oleh enzim tertentu. Penyerapan asam amino terjadi di dalam usus halus dan berlangsung secara
osmosis. Selain itu terdapat pula protein yang masuk ke dalam usus melalui pinositosis atau faogositosis
E. Prosedur Percobaan
Uji Melalui Pembakaran
1. Nyalakan lilin, berdirikan di atas gelas (piring kecil). Jepitlah bulu ayam dengan penjepit jemuran atau
tabung reaksi, kemudian bakarlah di atas nyala lilin. Amati dan jelaskan bau yang ditimbulkannya.
Gunakanlah bulu ayam terbakar ini sebagai kontrol.
2. Jepitlah satu per satu bahan yang akan diuji, kemudian bakarlah di atas nyala lilin. Bahan yang diuji adalah
seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, dan daging ayam. Amati bau yang ditimbulkannya. Manakah yang
baunya seperti bau bulu yang terbakar!
1. Larutkan dua sendok makan tembaga sulfat ke dalam satu cangkir air.
2. Aturlah bahan makanan yang akan diuji di atas piring plastik. Bahan makanan yang akan diuji meliputi
gula pasir, putih telur, roti, tempe, ikan, seledri, tepung terigu dan kangkung.
3. Siapkan pipet sebanyak dua buah, satu untuk menghisap air kapur dan yang lainnya untuk
menghisap larutan tembaga sulfat. Harus diingat bahwa kedua pipet tersebut jangan saling tertukar,
43
artinya jika sejak pertama dipakai untuk menghisap air kapur seterusnya dipakai untuk menghisap air kapur
demikian pula jika pertama dipakai untuk menghisap larutan tembaga sulfat maka seterusnya untuk larutan
tembaga sulfat.
4. Berikan dua tetes larutan kapur untuk setiap bahan makanan yang diuji. Pada daerah bekas tetesan air
kapur, berikan pula 2 tetes tembaga sulfat. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi.
F. Hasil Pengamatan
G. Pertanyaan-pertanyaan
1. Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang sama?
Jawab : tidak
2. Perhatikan putih telur rebus, roti, tempe waktu dibakar. Indentifikasi bau yang
ditimbulkannya, jelaskan kira-kira bau apa dari masing-masing bahan makanan yang di bakar tersebut!
44
Jawab: a. Putih telur setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan oleh bulu ayam yang
dibakar; b. Roti setelah di bakar baunya tidak seperti/tidak sama dengan bau yang ditimbulkan oleh bulu ayam
yang dibakar. c. Tempe setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan oleh bulu ayam
yang dibakar.
3. Pada saat diberi air kapur dan larutan tembaga sulfat terhadap putih telur rebus,
tempe, dan daging ayam, manakah yang menunjukkan warna ungu? Apakah keunggulannya sama? Manakah
yang ungunya lebih muda dan yang paling tua? Mengapa demikian?
Jawab: Yang berwarna ungu adalah putih telur rebus, tempe, dan daging ayam. Keunggulannya tidak sama.
Warna ungu lebih muda pada daging ayam dan tempe sedangkan umgu yang lebih tua pada putih telur rebus.
Karena Putih telur rebus kandungan proteinnya lebih besar daripada pada daging ayam dan tempe yang
ditunjukkan dengan warna ungu lebih muda pada kedua bahan tersebut.
4. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber protein?
Jawab: a. Bahan yang mengandung sumber protein: Putih telur, tempe, daging ayam, b. Bahan yang tidak
mengandung protein: Roti dan kangkung.
H. Pembahasan
Setelah kami melakukan pengamatandalam uji protein, kami menyiapkan berbagai bahan makanan seperti
seledri, kangkung, putih telur yang telah direbus, roti, tempe, dan daging ayam sebagai bahan makanan yang
akan di ujikan melalui proses pembakaran. Bahan makanan seperti gula pasir, putih telur yang telah direbus,
roti, tempe,daging ayam, dan tepung terigu kami uji melalui proses penetesan dengan larutan kapur dan
asam sulfat.
Dalam proses pembakaran, kami terlebih dahulu mengambil sampel bahan makanan dan menyalakan lilin
kemudian kami menyiapkan bulu ayam untuk kemudian dibakar sebagai kontrol dalam percobaan ini. Kami
pun membakar bulu ayam tersebut dan mengamati/mencium aroma bulu ayam yang dibakar tersebut.
Kami membakar seledri kemudian mencium aroma seledri yang telah dibakar dan membandingkan aromanya
dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami membakar kangkung kemudian mencium aroma
kangkung yang telah dibakar dan membandingkan aromanya dengan aroma bulu ayam yang
45
dibakar, kami membakar putih telur yang telah direbus kemudian mencium aroma putih telur yang telah
dibakar dan membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang dibakar.
Kami membakar roti kemudian mencium aroma roti yang telah dibakar dan membandingkannya
dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami membakar tempe kemudian mencium aroma tempe yang telah
dibakar dan membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang telah dibakar, dan kami membakar
daging ayam kemudian mencium aroma daging ayam yang telah dibakar dan membandingkannya dengan
aroma bulu ayam yang dibakar.
Hasil pembakaran tersebut kami mengamati adanya perubahan aroma-aroma tertentu. Seledri yang dibakar
ternyata tidak menghasilkan seperti aroma bulu ayam yang dibakar, kangkung yang dibakar tidak
menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang dibakar, putih telur yang dibakar menghasilkan
aroma seperti aroma bulu ayam yang dibakar, roti yang dibakar menghasilkan aroma lain, tempe yang
dibakar menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang dibakar, dan daging ayam menghasilkan aroma
seperti aroma bulu ayam yang dibakar.
Dalam uji protein melalui proses penetesan dengan larutan kapur dan tembaga sulfat, kami menyiapkan
bahan-bahan makanan tersebut ke dalam plate tetes. Gula pasir, putih telur yang telah di rebus, roti, tempe,
daging ayam, dan tepung terigu kami ambil sampelnya ke dalam plate tetes.
Kami meneteskan larutan kapur sebanyak 2-3 tetes ke dalam gula pasir, putih telur yang telah direbus, roti,
tempe, daging ayam, dan tepung terigu kemudian dilanjutkan dengan meneteskan larutan tembaga sulfat
kedalam sampel bahan makanan yang telah ditetesi larutan kapur tersebut. Kami mengamati adanya
perubahan warna pada beberapa bahan makanan tersebut.
Sebelum di beri lerutan kapur dan tembaga sulfat warna bahan makanan tersebut masih berupa warna dasar
bahan makanan semula akan tetapi setelah diberi larutan kapur dan tembaga sulfat menunjukkan adanya
perubahan warna. Gula pasir tidak berubah dari warna putih tetap berwarna putih. Putih telur yang telah
direbus berubah warna dari putih menjadi ungu.
46
Roti tidak berubah dari warna putih tetap berwarna putih. Tempe berubah warna dari putih menjadi ungu.
Daging ayam berubah warna dari cokelat menjadi ungu. Tepung terigu berubah warna dari putih menjadi
ungu.
I. Kesimpulan
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan ( pisang,
Setelah kami melakukan praktikum dari hasil pengamatan diatas, bahwa bahan makanan yang berbau seperti
bau bulu ayam yang terbakar diantaranya putih telur, tempe dan daging ayam. Sedangkan bahan makanan
yang tidak berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar yaitu kangkung, seledri,roti. Berdasarkan hasil
pengamatan diatas bahwa bahan makanan yang tidak berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar
menunjukkan bahan makanan tersebut tidak mengandung protein sedangkan bahan makanan yang berbau
seperti bau bulu ayam yang terbakar mengandung protein.
Adapun bahan makanan yang ditetesi larutan kapur disertai larutan tembaga sulfat yang mengalami perubahan
warna menjadi ungu diantaranya putih telur (telur yang di rebus), tempe, daging ayam, dan tepung terigu.
Sedangkan bahan makanan yang tidak mengalami perubahan warna menjadi ungu yaitu roti dan gula
J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Tidak ada kesulitan dalam melakukan praktikum uji protein kearena alat dan bahan mudah untuk diketemukan
L. Foto/Video Praktikum
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
47
akan digunakan.
Link video:
https://youtu.be/V7rlYkNax2o
Deskripsi foto/video
Tahap Awal / Pembukaan
Proses kegiatan :
Membakar bahan-bahan makanan jika
berbau seperti bulu ayam menunjukan
Tahap Akhir