Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Bima Hidayatullah (011.22.028)
M Viky Andesta (011.22.034)
M Bima Kesmua W (011.22.035)
Muh Shafa Adhin Sastro Wardanu (011.22.036)
Zean Prayoga (011.22.039)
Amzar Reihan (011.22.049)
Yuni Apriana (011.22.055)
Ike Sentiya (011.22.062)
Nadya Rasbina Br Sitepu (011.22.066)
Tentang transformator 1 fasa, transformator atau trafo adalah perangkat listrik yang
terdiri dari dua atau lebih kumparan kawat yang digunakan untuk mentransfer energi listrik
dengan cara mengubah medan magnet. Transformator pada dasarnya adalah perangkat listrik
pasif elektromagnet statis yang sangat sederhana yang bekerja berdasarkan prinsip hukum
Faraday induksi dengan mengubah energi listrik dari satu nilai ke nilai lainnya.
Transformator melakukan ini dengan menghubungkan bersama dua atau lebih rangkaian
listrik menggunakan rangkaian magnetis berosilasi umum yang dihasilkan oleh
transformator itu sendiri. Sebuah transformator beroperasi berdasarkan prinsip “Induksi
Elektromagnetik”, dalam bentuk Mutual Induksi. Induksi Timbal-balik atau Mutual Induksi
adalah proses dimana kumparan kawat secara magnetis menginduksi tegangan ke kumparan
lain yang terletak di dekatnya. Transformator 1-fasa tunggal dapat beroperasi untuk
menambah atau mengurangi tegangan yang diterapkan pada gulungan primer. Ketika sebuah
transformator digunakan untuk “menambah” tegangan pada gulungan sekundernya
sehubungan dengan primer, itu disebut transformator Step-up.
Transformator termasuk pada mesin listrik yang tidak memiliki bagian yang
bergerak . Tranformator ini mampu menyalurkan daya dari suatu rangkaian ke rangkaian
lain melalui koping magnetic . Secara umum transformator terdiri dari tiga bagian utama ,
yaitu :
1 3
2
𝑃0 = 𝑉0 𝐼0 𝑐𝑜𝑠ϕ0
𝐼𝑚 = 𝐼0 𝑐𝑜𝑠ϕ0
𝐼𝑐 = 𝐼0 𝑠𝑖𝑛ϕ0
𝑋𝑚1 = 𝑉0 / 𝐼𝑚
𝑅𝑐1 = 𝑉0/𝐼𝑐
1.4 Langkah Kerja
1. Transformator satu fasa beban nol.
a. Siapkan peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan percobaan seperti Gambar 1.5
Kemudian buat rangkaian pegawatan sesuai dengan gambar .
Main switch Single phase trafo
AC 1 fasa
24 V
12 V
0V
40 - 80v AC
24 V
12 V
0V
5W
15 44 0,29
20 55 0,34
25 55 0,36
Pada hasil data di atas dapat di ketahui bahwa perbandingan antara a dan N1 / N2 saling
mendekati,sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil yang di dapat saat praktikum benar
V1 V2 a : 3,33
5 1.2 4.16
10 2.6 3.84
15 3.8 3.94
20 5.6 3.57
25 7.5 3.47
Pada hasil data di atas dapat di ketahui bahwa perbandingan antara a dan N1 / N2 saling
mendekati,sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil yang di dapat saat praktikum
benar,tetapi ada pada data V1 = 5 dan V2 = 1.2 saat di badingkan hasilnya sedikit jauh,ini
bisa terjadi karena salah saat melakukan praktikum atau terjadi error pada alat yang sedang
digunakan
70 1.7 3
75 2.2 5
80 2.7 7
Vs Ios Pos
25 1.2 2
30 1.7 3
35 2 4
40 2.2 6
45 2.4 7
Uji polaritas 1000-500
Vtt Vxx
25 80
Dikrenakan alat yang kurang memadai sehingga ujipolaritas tidak dapat di lakukan di
praktikum kali ini
1.8 Kesimpulan
-Trafo 1 fasa step up dan step down adalah jenis trafo yang dapat mengubah
tegangan listrik pada sistem tenaga listrik satu fasa. Trafo 1 fasa step up dan step
down terdiri dari satu kumparan primer dan satu kumparan sekunder yang
dihubungkan dengan inti besi. Trafo 1 fasa step up dan step down bekerja
berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik antara kumparan primer dan
sekunder.
-Trafo 1 fasa step down digunakan untuk menurunkan tegangan dari kumparan
primer ke kumparan sekunder. Trafo 1 fasa step down memiliki jumlah lilitan
kawat sekunder yang lebih sedikit dari lilitan kawat primer. Trafo 1 fasa step
down memiliki tegangan input yang lebih tinggi dari tegangan output, tetapi arus
input yang lebih rendah dari arus output.
-Perbedaan trafo 1 fasa step up dan step down dapat dilihat dari besaran
tegangan, arus, dan jumlah lilitan kawat pada kumparan primer dan sekunder.
Trafo 1 fasa step up dan step down memiliki fungsi yang berkebalikan dalam
mengubah tegangan listrik.
-Untuk cara kerja trafo 1 fasa yaitu dengan menggunakan prinsip induksi
elektromagnetik. Trafo 1 fasa terdiri dari dua kumparan kawat yang disebut
primer dan sekunder, yang dihubungkan dengan inti besi. Kumparan primer
menerima tegangan input dari sumber listrik, sedangkan kumparan sekunder
menghasilkan tegangan output yang diinginkan. Ketika arus listrik mengalir di
kumparan primer, medan magnet terbentuk di sekitar inti besi. Medan magnet
ini menginduksi tegangan di kumparan sekunder, yang bergantung pada jumlah
lilitan kawat pada kedua kumparan. Jika kumparan sekunder memiliki lilitan
kawat lebih banyak dari kumparan primer, maka tegangan output akan lebih
tinggi dari tegangan input. Ini disebut trafo 1 fasa step up. Sebaliknya, jika
kumparan sekunder memiliki lilitan kawat lebih sedikit dari kumparan primer,
maka tegangan output akan lebih rendah dari tegangan input.
1.9 Saran
Selalu berhati hati saat menggunakan listrik,karena bisa tersetrum dan mengakibatkan
luka atau kematian,di sarankan untuk menggunakan APD. Disaat menaikan tegangan listrik di
sarankan untuk menaikan tegangan dari kecil terlebih dahulu untuk menghindari alat kelebihan
arus dan mengalamin kerusakan.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal,lakukanlah perhitungan secara berkali kali agar
data yang didapatkan akurat dan minim mengalamin eror pada data.
• Ahmad. “Apa itu Transformator Satu Fasa: Konstruksi dan Cara Kerjanya.”
Abdulelektro, 4 April 2021. Diakses pada 7 Januari 20241
• “MESIN LSITRIK - Teknik Elektro - Universitas Islam Sultan Agung.”
Universitas Islam Sultan Agung, n.d. Diakses pada 7 Januari 20246
• “Perbedaan Transformator 1 Fasa Dengan 3 Fasa - EDUKASIKINI.COM.”
EDUKASIKINI, 12 Juni 2022. Diakses pada 7 Januari 20247
• “Trafo (Transformator): Pengertian, Fungsi, Karakteristik, dan Jenis.”
Gramedia, n.d. Diakses pada 7 Januari 20248
• “Teori Dasar Transformator (trafo) - Belajar Elektronika - Blogger.”
Abdulelektro, 16 Juli 2019. Diakses pada 7 Januari 20249