You are on page 1of 9

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK TENAGA LISTRIK TRASFORMATOR 3 FASA


Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Tenaga Listrik Semester Ganjil
Dosen Pengampu : Ir. H. Deni Rachmat, M.T.

Disusun Oleh :
Bima Hidayatullah (011.22.028)
M Viky Andesta (011.22.034)
M Bima Kesmua W (011.22.035)
Muh Shafa Adhin Sastro Wardanu (011.22.036)
Zean Prayoga (011.22.039)
Amzar Reihan (011.22.049)
Yuni Apriana (011.22.055)
Ike Sentiya (011.22.062)
Nadya Rasbina Br Sitepu (011.22.066)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAWIT


FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SAINS BANDUNG
2024
1.1 Tujuan
Setelah melaksanakan percobaan ini maka mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mahasiswa mampu memahami prinsip dasar cara kerja Transformator satu fasa.
2. Mahasiswa mampu menghitung parameter dasar dari rangkaian ekivalen Transformator .

1.2 Alat Alat Yang Digunakan


1. Trasfomator 1 fasa
2. Power Supply 1 fasa
3. Kabel
4. Terminal kabel
5. Amperemeter
6. Wattmeter
7. Multimeter

1.3 Dasar Teori

Tentang transformator 1 fasa, transformator atau trafo adalah perangkat listrik yang
terdiri dari dua atau lebih kumparan kawat yang digunakan untuk mentransfer energi listrik
dengan cara mengubah medan magnet. Transformator pada dasarnya adalah perangkat
listrik pasif elektromagnet statis yang sangat sederhana yang bekerja berdasarkan prinsip
hukum Faraday induksi dengan mengubah energi listrik dari satu nilai ke nilai lainnya.
Transformator melakukan ini dengan menghubungkan bersama dua atau lebih rangkaian
listrik menggunakan rangkaian magnetis berosilasi umum yang dihasilkan oleh
transformator itu sendiri. Sebuah transformator beroperasi berdasarkan prinsip “Induksi
Elektromagnetik”, dalam bentuk Mutual Induksi. Induksi Timbal-balik atau Mutual
Induksi adalah proses dimana kumparan kawat secara magnetis menginduksi tegangan ke
kumparan lain yang terletak di dekatnya. Transformator 1-fasa tunggal dapat beroperasi
untuk menambah atau mengurangi tegangan yang diterapkan pada gulungan primer. Ketika
sebuah transformator digunakan untuk “menambah” tegangan pada gulungan sekundernya
sehubungan dengan primer, itu disebut transformator Step-up.

Transformator termasuk pada mesin listrik yang tidak memiliki bagian yang
bergerak . Tranformator ini mampu menyalurkan daya dari suatu rangkaian ke rangkaian
lain melalui koping magnetic . Secara umum transformator terdiri dari tiga bagian
utama , yaitu :

1 3
2

Gambar 1.1 Induksi Lilitan Trafo pada Inti Besi


1. Kumparan primer yang dihubungkan dengan sumber tegangan . Kumparan ini dapat
merupakan kumparan tegangan tinggi atau rendah tergantung dari pemakaian .
2. Kumparan sekunder yang dihubungkan dengan beban . Kumparan ini merupakan
kumparan tegangan tinggi atau rendah tergantung pemakaian .
3. Inti Transformator . Pada inti ini kumparan primer dan sekunder dililitan , dan rangkaian
ini merupakan rangkaian magnetis tempat dibangkitkannya fluksi magnetic.
Di dalam keadaan ideal , suatu transformator diharapkan tidak memiliki rugi rugi
yang dapat mempengaruhi daya yang disalurkan . Akan tetapi dalam kenyataannya, sebuah
tranformator akan selalu memiliki rugi-rugi yang disebabkan adanya resistansi dan
reaktansi baik dalam kumparan maupun inti transformator tersebut . Untuk memudahkan
didalam melakukan perhitungan dan analisa , maka sebuah transformator dapat dituangkan
menjadi suatu bentuk rangkaian ekivalen . Rangkaian ekivalen ini terdiri dari besaran
listrik yang dapat mewakili keadaan dalam suatu transformator .

Gambar 1.2 Rankaian Equivalen Trafo Satu Phasa


dan dengan adanya perbandingan lilitan yang merupakan factor transformasi :
𝑛1 𝐸1
𝐴= =
𝑛2 𝐸2

Maka rangkaian ekivalen tersebut dapat ditransformasikan kembali baik terhadap


primwe maupun terhadap sisi sekundernya.
Transformasi terhadap sisi primer

Gambar 1.3 Transformasi Terhadap Sisi Sekunder

Gambar 1.4 Rangkaian Transformasi Sisi Primer dan Skunder Trafo


Untuk mengetahui berapa besar parameter rangkaian ekivalen suatu
transformator , maka dilakukan dalam dua buah bentuk tes , yaitu tes beban nol (open
circuit) dan hubung singkat (short circuit) .

Tes Beban Nol ( Open Circuit )


Pada tes ini , sisi primer transformator diberi tegangan nominalnya . Lalu di ukur
besar arus dan daya yang terjadi disisi primer . Pada keadaan ini akan diukur besar rugi-
rugi inti transformator . Rangkaian ekivalen transformator pada keadaan beban nol
adalah sebagai berikut :
Gambar 1.5 Rangkaian Equivalen Trafo Beban Nol Rumus:

𝑃0 = 𝑉0 𝐼0 𝑐𝑜𝑠ϕ0

𝑐𝑜𝑠ϕ0 = 𝑉/0𝑃 0𝐼0

𝐼𝑚 = 𝐼0 𝑐𝑜𝑠ϕ0

𝐼𝑐 = 𝐼0 𝑠𝑖𝑛ϕ0

𝑋𝑚1 = 𝑉0 / 𝐼𝑚

𝑅𝑐1 = 𝑉0/𝐼𝑐
1.4 Langkah Kerja
1. Transformator satu fasa beban nol.
a. Siapkan peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan percobaan seperti Gambar 1.5
Kemudian buat rangkaian pegawatan sesuai dengan gambar .
Main switch Single phase trafo
AC 1 fasa

Gambar 1.5 rangkaian transformator satu fasa beban nol

24 V

12 V

0V

40 - 80v AC
24 V

12 V

0V

5W

Gambar 1.6 rangkaian pemasangan trafo beban nol

b. Atur catu daya AC 1 fasa mengeluarkan tegangan sebesar 40 volt.


c. Ubah posisi saklar utama ke posisi “ON”.
d. Lalu catat besar arus beban nol sisi primer (Io) dan daya beban nol (Po) untuk setiap
kenaikan tegangan primer (Vo) pada table 1.1
e. Matikan catu daya bila telat selesai .
f. Dari data yang telah didapat , maka parameter beban nol transformator dapat diketahui

1.5 Analisis Data


Tabel 1.1 Data Hasil Percobaan Trafo Step Up
N1= 150
N2= 500
N1 / N2 = 150/500 = 0,3
V1 V2 a : 0,3
5 22 0,45
10 34 0,22

15 44 0,29
20 55 0,34
25 55 0,36

Tabel 1.2 Data Hasil Percobaan Trafo Step Down


N1= 500
N2= 150
N1 / N2 = 500/150 = 3,33

V1 V2 a : 3,33
5 1.2 4.16
10 2.6 3.84

15 3.8 3.94
20 5.6 3.57
25 7.5 3.47

Uji beban nol


Vo(V) Io(A) Po(W)
60 0.9 2
65 1.2 2.5

70 1.7 3
75 2.2 5
80 2.7 7

Uji hubung singkat

Vs Ios Pos
25 1.2 2
30 1.7 3

35 2 4
40 2.2 6
45 2.4 7

Uji polaritas 1000-500

Vtt Vxx
25 80

Dikrenakan alat yang kurang memadai sehingga ujipolaritas tidak dapat di lakukan di
praktikum kali ini

1.8 Kesimpulan
Trafo 1 fasa step up dan step down adalah jenis trafo yang dapat mengubah
tegangan listrik pada sistem tenaga listrik satu fasa. Trafo 1 fasa step up dan step
down terdiri dari satu kumparan primer dan satu kumparan sekunder yang
dihubungkan dengan inti besi. Trafo 1 fasa step up dan step down bekerja
berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik antara kumparan primer dan
sekunder.

Trafo 1 fasa step up digunakan untuk menaikkan tegangan dari kumparan primer
ke kumparan sekunder. Trafo 1 fasa step up memiliki jumlah lilitan kawat
sekunder yang lebih banyak dari lilitan kawat primer. Trafo 1 fasa step up
memiliki tegangan input yang lebih rendah dari tegangan output, tetapi arus
input yang lebih tinggi dari arus output.

Trafo 1 fasa step down digunakan untuk menurunkan tegangan dari kumparan
primer ke kumparan sekunder. Trafo 1 fasa step down memiliki jumlah lilitan
kawat sekunder yang lebih sedikit dari lilitan kawat primer. Trafo 1 fasa step
down memiliki tegangan input yang lebih tinggi dari tegangan output, tetapi arus
input yang lebih rendah dari arus output.

Perbedaan trafo 1 fasa step up dan step down dapat dilihat dari besaran tegangan,
arus, dan jumlah lilitan kawat pada kumparan primer dan sekunder. Trafo 1 fasa
step up dan step down memiliki fungsi yang berkebalikan dalam mengubah
tegangan listrik.

1.9 Saran
2.0 Daftar Pustaka

You might also like