Professional Documents
Culture Documents
Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah
OLEH :
RINA EKA WIJAYA.S
NIM. P00331015. 045
1
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “ Studi
Kasus Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Jantung Koroner Di Ruang Rawat
Inap Rsu Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2018” sebagai salah satu
syarat dalam menyelesaikan pendidikam Diploma III Bidang Gizi.
Proses penyusuanan Karya Tulis Ilmiah ini telah melewati perjalanan panjang
dalam penyusunannya yang tentunya tidak lepas bantuan moril dam materil dari pihak
lain. Karena itu sudah sepatutnya penulis dengan segala kerendahan dan keiklasan hati
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
2. Ibu Sri Yunanci, VG., SST., MPH, selaku Ketua Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes Kendari.
3. Ibu Dr. Fatmawati SKM, M.Kes selaku pembimbing utama yang senantiasa
memberi masukan dan bimbingan guna keberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Ibu Evi Kusumawati, SST., M.Si, Med selaku pembimbing akademik yang
6. Bapak/Ibu Dosen Pengajar dan Staf Jurusan Gizi Poltekes Kemenkes Kendari.
7. Teruntuk sahabat terbaikku Siti Suryani, Almh Tati Kirana, Mega Sari dan
Novianti terima kasih karena telah menjadi sahabat terhebat dalam proses
penyelesaian tugas akhir penulis yang tiada henti memberi semangat dan
motivasi.
Misdanayanti, Rezki Yulianti, Gita Suci, Husnaeni, Gusti Ayu Putu Wulandari
iii
dan Fauziah yang telah membantu penulis dalam penyusunan hingga selesainya
Ucapan terima kasih yang teristimewa dan tidak ternilai harganya penulis
Hasna, karena telah menjadi orang tua terhebat, yang selalu memberikan
motivasi, nasehat, cinta perhatian, dan kasih sayang serta doa sehingga penulis
mampu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, dan untuk adik-adik tercinta
penulis Nirwana Dwi Yahya, Bayu Tri Hanggara dan Anggraeni Nawang Wulan
yang senantiasa memberikan doa yang tulus dan terima kasih karena telah
kekurangan dan kekeliruan, karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................i
RINGKASAN.....................................................................................................................ii
ABSTRACT........................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iv
DAFTAR ISI......................................................................................................................vi
Daftar Tabel.......................................................................................................................viii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................3
C. Tujuan......................................................................................................................3
D. Manfaat Penelitian...................................................................................................4
v
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................................
A. Hasil.........................................................................................................................31
B. Pembahasan.............................................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................56
vi
Daftar Tabel
Halaman
Tabel 1 Klasifikasi Tekanan Darah.................................................................................9
Tabel 2 Kategori Kadar Kolestrol Total........................................................................12
Tabel 3 Kategori Kadar LDL..........................................................................................13
Tabel 4 Kategori Kadar HDL.........................................................................................14
Tabel 5 Kategori Kadar Trigliserida...............................................................................15
Tabel 6 Kategori Status Gizi Berdasarkan IMT.............................................................21
Tabel 7 Pemeriksaan Klinis Pasien.................................................................................35
Tabel 8 Pemeriksaan Biokiam Pasien.............................................................................35
Tabel 9 Hasil Recall 24 Jam...........................................................................................36
Tabel 10 Perkembangan Antropometri Pasien...............................................................42
Tabel 11 Perkembangan klinis Pasien............................................................................43
Tabel 12 Perkembangan Laboratorium Pasien...............................................................43
Tabel 13 Perkembangan Asupan Gizi.............................................................................44
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini penyakit jantung koroner (PJK) menjadi masalah kesehatan yang
cukup serius baik di negara maju maupun negara berkembang termaksud Indonesia.
Di Amerika Serikat (USA) dan negara Eropa, 30-50% kematian disebabkan oleh
yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit jantung koroner antara lain hipertensi,
harapan hidup. Dampak dari bertambahnya umur harapan hidup adalah masyarakat
lebih serang terkena masalah gizi dan penyakit jantung koroner. Akibat asupan
lemak yang tinggi dalam jangka waktu lama lambat laun dapat meningkatkan kadar
yang manifestasinya adalah penyakit jantung koroner. Selain itu asupan kalori total,
Faktor risiko terjadinya PJK antara lain asupan lemak yang tinggi dan
asupan tinggi lemak, kolesterol, dan asupan rendah lemak tidak jenuh akan
1
Kadar kolesterol darah tinggi, dipengaruhi oleh seringnya mengkonsumsi
akan semakin besar peluangnya untuk menaikkan kadar kolesterol total dan
menurunkan kadar High Density Lipoprotein (HDL). Kadar HDL darah yang
rendah akan berpengaruh pada rasio total kolesterol dan HDL, yang dapat
digunakan untuk memprediksi risiko PJK. Semakin tinggi angka rasio total
kolesterol dan HDL akan semakin tinggi pula risiko kejadian PJK (Bronchu, 2000
kadar kolestrol yang 220 mg/dl, sedangkan profil lipid darah subyek menunjukan
bahwa kadar kolestrol total, trigliserida maupun LDL sebagian besar nilainya
diatas batas maksimal sedangkan HDL sebagian besar dibawah batas minimal.
kelompok umur 65 -74 tahun yaitu 2,0 persen dan 3,6 persen, menurun sedikit
salah satu penyakit yang masuk dalan 10 besar dalam tren penyakit degeneratif
atau penyakit tidak menular yang selalu ada dalam daftar ini adalah Hipertensi
2
penyakit disamping obat-obatan, serta merupakan salah satu indikator untuk
Diet Pada Penderita Penyakit Jantung Koroner di Ruang Rawap Inap RSU
B. Rumusan Masalah
Tahun 2018?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Koroner
Koroner
3
D. Manfaat Penelitian
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Terdapat beberapa faktor memicu penyakit jantung ini yaitu gaya hidup,
faktor genetik, usia dan penyakit penyerta lain. (Norhasimah, 2010) dalam
(Gani, 2016).
dinding nadi koroner karena adanya endapan lemak, dan kolestrol sehingga
hidup, pola makan dan stress juga dapat mengakibatkan terjadinya penyakit
tubuh. Sistem ini memiliki tiga komponen utama yaitu jantung, pembuluh
darah dan darah itu sendiri. Jantung adalah alat pemompa dan pembuluh
5
limbah yang perlu di buang (Virtual medical Centre, 2013 dalam Sarwinda
2016).
a. Nyeri dada
yang paling banyak dan paling kentara adalah nyeri dada. Nyeri dada
Nyeri dada ini dapat menjalar ke lengan kiri dan rahang kiri. Nyeri dada
b. Berdebar-debar (palpitasi)
Debaran jantung lebih keras dari biasa atai irama jantung yang tidak
teratur (aritmia), kadar rasa debar-debar juga diikuti keluhan lain seperti
(Sarwinda 2016)
c. Sesak Nafas
2016)
6
4. Patofisiologi Penyakit Jantung Koroner
endotel), dan akhirnya ke tunika media (lapisan otot polos). Arteri yang
paling sering terkena adalah arteri koroner, aorta dan arteriarteri sereberal.
disfungsi lapisan endotel lumen arteri, kondisi ini dapat terjadi setelah cedera
pada sel endotel atau dari stimulus lain, cedera pada sel endotel
asam lemak dan triglesirida, sehingga zat ini daspat masuk kedalam arteri,
imun, termasuk menarik sel darah putih, terutama neutrofil dan monosit,
banyak sel darah putih dan trombosit ke area lesi, menstimulasi proses
7
dinding pembuluh darah, hasil akhir adalah penimbunan kolesterol dan
berasal dari trombosit dan proliferasi sel otot polos sehingga pembuluh
faktor yatiu jeins kelamin pria. PJK pada orang tua atau keluarga sebelum
serebrivaskular atau vaskular perifer, dan kelebihan berat badan lebih dari
30%. Mann (2002) membagi faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit
1). Merokok
8
berbayaha bagi kesehatan, seperti nikotin, yang bersifat adiktif dan
2). Hipertensi
maupun pembuluh darah yang lain, tekanan darah yang tinggi akan
Tabel 1
Klasifikasi Tekanan Darah
9
kadar kolestrol yang tinggi dan penyakit diabetes. (kencing manis).
lebih sehat, namun apabila timbunan itu merupakan lemak jahat maka
yang terlalu gemuk sering terjadi pula kadar gula yang tidak
darah dari organ yang kurang aktif ke organ yang aktif. Aktivitas
aerobik secara teratur menurunkan risiko PJK. Olah raga secara teratur
10
5). Diabetes
2013)
2016)
1. Kolestrol
11
Tingginya kadar kolestrol dalam tubuh menjadi pemicu munculnya berbagai
penyakit. Pola makan sehat merupakan faktor utama untuk menghindari hal
ini. Akan tetapi, tidak semua kolestrol berdampak buruk bagi tubuh. Hanya
kolestrol yang termasuk kategori LDL saja yang berakibat buruk sedangkan
jahat dalam tubuh. Batas normal kolesterol dalam tubuh adalah 160–200 mg.
(Wikipedia 2017)
Tabel 2
Kategori Kadar Kolestrol Total
200mg/Dl Normal
(Kurniadi, 2013)
bervariasi dalam ukuran (diameter 18-25 nm) dan isi, serta berfungsi
berbagai bagian tubuh. Secara lebih spesifik, fungsi utama dari LDL adalah
kolesterol jahat karena kadar LDL yang tinggi berhubungan dengan penyakit
(pembuluh nadi) bila kadar LDL terlalu tinggi. LDL terbentuk akibat
endapan senyawa NEFA yang tidak terserap oleh FATP. Saat LDL
12
(kolesterol jahat) yang terlalu banyak di dalam darah dapat membentuk
dinding pada bagian dalam pembuluh nadi secara perlahan. Bersama dengan
senyawa lain, LDL dapat membentuk plak, lapisan tebal yang dapat
(Wikipedia, 2017).
Tabel 3
Kategori Kadar
LDL
(Kurniadi, 2013)
tubuh di dalam sel di luar air. Mereka biasanya terdiri dari 80-100 protein
per partikel dan mengangkut hingga ratusan molekul lemak per partikel.
Partikel HDL mengeluarkan molekul lemak dari sel yang perlu mengekspor
13
partikel HDL sangat terkait dengan penurunan akumulasi aterosklerosis di
sehat, sekitar 30% kolesterol darah, bersama dengan lemak lainnya, dibawa
oleh HDL. Hal ini sering dikontraskan dengan jumlah kolesterol yang
disebut LDL-C.
Tabel 4
Kategori kadar HDL
(Kurniadi, 2013)
4. Trigliserida
adalah sebuah gliserida, yaitu ester dari gliserol dan tiga asam lemak.
14
meningkatkan risiko tersebut hingga 32% pada pria dan 76% pada
wanita, tanpa dipengaruhi oleh kadar HDL-C, sering kali simtoma ini
penyakit kardiovaskular.
Tabel 5
Kategori kadar Trigliserida
(Kurniadi, 2013)
yang tidak normal menyebabkan sesak napas (dyspnea), rasa lelah dan rasa sakit
15
fungsi ginjal, hati otak serta tekanan darah, yang berakibat terjadinya resorpisi
natrium. Hal ini akhirnya menimbulkan edema. Penyakit jantung menjadi akut
bial disertai infeksi (Endocarditis atau carditis), gagal jantung, setela Myocard
1. Tujuan Diet
2. Syarat Diet
berikut:
c. Lemak sedang yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total, 10% berasal
16
j. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan dalam
porsi kecil
gizi.
a. Diet Jantung I
diberikan berupa 1-1,5liter cairan/hari selama 1-2 hari pertama bila pasien
dapat menerimanya. Diet ini sangat rendah energi dan semua zat gizi,
b. Diet Jantung II
Diet diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung I, atau setelah fase akut
dapat diatasi. Jika di sertai hipertensi dan/atau edema, diberikan sebgai diet
jantung II garam Rendah. Diet ini rendah energi, protein, kalsium, dan
tiamin.
Diet jantung III diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa.
Diet diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung II atau kepada pasien
jantung dengan kondisi yang tidak terlalu berat. Jika di sertai hipertensi
dan/atau edema, diberikan sebgai diet jantung III garam Rendah. Diet ini
17
d. Diet Jantung IV
diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung III atau kepada pasien
sebgai diet jantung IV garam Rendah. Diet ini rendah energi, protein,
dihentikan, namun bila tujuan tidak tercapai atau tujuan awal tercapai tetapi
terdapat masalah gizi baru maka proses berulang kembali mulai dari assessment
gizi.
1. Langkah-langkah PGAT
a. Asesment Gizi
18
(1). Riwayat gizi dengan kode FH (Food History)
yang merujuk.
(1) Asupan makanan dan zat gizi, yaitu pola makanan utama dan
(2) Cara pemberian makan dan zat gizi yaitu menggali mengenai
19
penggunaan obat dengan resep dokter ataupun obat bebas,
5) Antropometri (AD)
IMT = BB/TB2
20
Dengan kategori sebagai berikut:
Tabel 6
Kategori berdasarkan IMT
a) Laboratorium (BD)
inflamasi, profil laju metabolik, profil mineral, profil anemia gizi, profil
nafsu makan.
medis, keluarga dan sosial. Data riwayat klien tidak dapat dijadikan
21
karena merupakan kondisi yang tidak berubah dengan adanya intervensi
(1). Riwayat personal yaitu menggali informasi umum seperti usia, jenis
kondisi pada klien atau keluarga dan terapi medis atau terapi
Diagnosis gizi bersifat sementara sesuai dengan respon pasien. Diagnosis gizi
adalah masalah gizi spesifik yang menjadi tanggung jawab dietisien untuk
menanganinya.
problem gizi.
asuhan gizi. Asupan makanan dan zat gizi yang tidak sesuai dengan
22
kondisi klinis tubuh. Karena itu, dalam menganalisis data asesmen gizi
bersama-sama.
23
3. Langkah Intervensi
a. Intervensi Gizi
untuk merubah perilaku gizi, kondisi lingkungan, atau aspek status kesehatan
individu meliputi:
2) Preskripsi Diet
3) Syarat Diet
a. Intervensi Edukasi
24
a. Edukasi gizi tentang konten/materi yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan (E.1) .
apakah tujuan atau hasil yang diharapkan telah tercapai. Hasil asuhan
i. Monitor perkembangan :
intervensi gizi.
ditetapkan.
tercapai.
25
2. Mengukur hasil
diinginkan.
3. Evaluasi hasil
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Waktu
2. Tempat
Tenggara.
1. Populasi
penyakit Jantung Koroner yang di rawat di ruang inap Rumah Sakit Umum
2. Sampel
berikut:
27
b. Pasien yang sudah melakukan pemeriksaan Laboratorium
d. Tanpa komplikasi
1. Data primer
IMT = BB/TB2
2. Data sekunder
28
b. Data gambaran umum RS diperoleh dari penulisan dokumen dan
Bahteremas.
1. Pengolahan Data
berat badan tingkat ringan, normal, kelebihan berat badan tingkat ringan
2. Penyajian data
tujuan terapi dengan menggunakan diet jantung (I, II, III, dan IV).
29
3. Langkah penyusunan NCP
makan
intervensi gizi.
30
b. Diagnosa gizi meliputi:
1. Domain Intake
2. Domain Klinis
c. Intervensi meliputi:
meningkatkan kesehatan
1. Monitor Perkembangan
2. Mengukur hasil
3. Evaluasi
31
BAB IV
A. HASIL
a. Letak Geografis
sejak tanggal 21 November 2012 pindah lokasi dari jalan Dr. Ratulanggi
32
Mulut, Poliklinik Kulit dan Kelamin, Poliklinik Orthopedy,
Akupuntur.
PICU/NICU).
Farmasi/Apotik.
4) Pelayanan Lain
33
2. Gambaran Umum Sampel
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 48 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
No. RM 515898
b. Assesment
1) Pengukuran Antropometri
diketahui bahwa:
BB : 65 kg
TB : 154 cm
= 65/ 1,542
= 65/ 2,37
34
Status Gizi = 27 (Kelebihan berat badan tingkat
ringan)
2) Pemeriksaan Fisik
pusing.
3) Pemeriksaan Klinis
Tabel 7
Tanggal
Tensi darah
140/100 () 120/80mmHg
Nadi
100 () 60-80x/mnt
Suhu
36 37⁰C
Respirasi
20x/mnt 16-20x/mnt
4) Pemeriksaan Biokimia
35
Tabel 8
Pemeriksaan
01/08/2018
setiap pagi. pasien suka minum teh yang dibuat sendiri hingga
Tabel 9
36
(kkal) (gram) (gram) (gram)
Asupan dari
1.157,2 42,5 28,9 224,1
makanan
Tingkat
68% 106% 61% 80%
konsumsi
Defisit
Ringan
Pola makan :
37
Pasien sangat menyukai daging sapi terutama dengan
teh.
+ PJK
mengalami hipertensi.
38
Dari hasil wawancara pasien diketahui bahwa Ayah dan
c. Diagnosa Gizi
(NI-5.4)
konro. (NB-1.4)
d. Intervensi Gizi
Tujuan Diet:
jantung
39
3) Menghilangkan dan mencegah penimbunan garam dan air
Prinsip Diet:
2) Rendah Natrium
Syarat Diet:
5) Serat diberikan >35 gram/ hari utamanya serat yang larut didalam
40
7) Diberikan rendah kolestrol yaitu kurang dari 200mg/dl
BB Ideal = TB (m)2 x 21
= 1,542 x 21
= 50 kg
= 1.171,2
TEE = BEE x FA X FS
= 1.686,52 kkal
9%
41
Sumber : Konsensus Nutrisi Pada PGK 2011, Buku Pedoman Diet
e. Intervensi Edukasi
1) Tujuan
2) Sasaran
3) Metode
5) Tempat
6) Media
7) Materi
42
b) Prinsip dan syarat diet jantung, Bahan makanan yang
8) Evaluasi
1) Perkembangan Antropometri
Tabel 10
BB 65Kg - - - 65 Kg
TB 154 154
27
2) Perkembangan Klinis
Tabel 11
43
Perkembangan Klinis Pasien
saan
Tensi 110/70
140/ 130/ 110/70 110/80 130/80
darah
100 () 100 () (Normal) (Normal) mmHg
(Normal)
Nadi
60-80
100 () 96 () 70 72 80
x/mnt
Suhu 37 ⁰C
36 36,6 36,5 36 36
Respirasi 16-20
20 20 20 20 26 ()
x/mnt
tensi darah pasien tinggi akan tetapi pada hari berikutnya hingga
3) Perkembangan Laboratorium
Tabel 12
44
Jenis Tanggal pemeriksaan
Nilai
pemerik 31/7/18 1/8/18 2/8/18 3/8/1 4/8/18
normal
Saan 8
Kolestrol <200
- 194 - - -
Total mg/dl
LDL <100
- 147 () - - -
mg/dl
Trigliseri <150
- 121 - - -
da mg/dl
pasien tinggi atau diatas normal dan HDL pasien turun di bawah
normal.
sakit
Table 13
45
Energi Protein Lemak KH Kolestrol
46
B. PEMBAHASAN
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri didada dan merasa
sesak. Pasien didiagnosa jantung koroner tahun lalu yaitu tahun 2017 pada
laboratorium kadar LDL tinggi dan HDL rendah. Faktor risiko terjadinya
PJK antara lain asupan lemak yang tinggi dan kurangnya tubuh dalam
rendah lemak tidak jenuh akan meningkatkan kadar total kolesterol Kadar
yang rendah akan berpengaruh pada rasio total kolesterol dan HDL, yang
dapat digunakan untuk memprediksi risiko PJK. Semakin tinggi angka rasio
total kolesterol dan HDL akan semakin tinggi pula risiko kejadian PJK.
(Rahmawati 2008).
2. Anamnese Gizi
keluarga pasien pun Bapak dan Kakak mengalami hal sama. Kebiasaan
hidup pasien jarang melakukan aktivitas fisik diluar rumah seperti olahraga
47
maupun aktifitas lainnya, dapat menajdi faktor yang turut menentukan
Hasil anamnese gizi pasien berupa pola makan pasien diketahui setiap
terhadap daging sapi 3-4 kali perminggu hampir setiap hari, jika diketahui
bahwa didalam minyak kelapa, kuning telur dan juga daging sapi tersebut
dan jika dikonsumsi dalam waktu yang lama maka akan menimbulkan
klinis, status gizi, dan status metabolisme tubuh pasien. Kegiatan pelayanan
gizi di RS tersebut dibagi menjadi 4, yaitu asuhan gizi rawat jalan, asuhan
intervensi gizi, serta monitoring evaluasi gizi. Asuhan gizi rawat inap ini
48
mempertahankan maupun meningkatkan status gizi pasien (Kemenkes,
2013).
tiga kali makanan pokok dan dua kali makan selingan yang di sesuaikan
dengan siklus menu tujuh hari yang berlaku di rumah sakit. Jadwal
pendistribusian makanan untuk pagi hari yaitu pada pukul 6.00 – 7.00 Wita,
selingan pagi pada pukul 9.00 – 10.00 Wita, makan siang pada pukul 12.00 –
12.30 Wita, selingan sore pada pukul 15.30 – 16.00 Wita, dan terakhir
jumlah yang besar, setelah itu makanan dibagikan di dapur ruangan (pantry)
dengan kategori ruang perawatan kelas II yaitu, untuk beras putih 250 gr,
beras merah 200 gr, ayam potong 100, daging 50 gr, ikan 100 gr, telur 50 gr,
tempe 40 gr, tahu 40 gr, sayur 150 gr, buah 200 gr.
makanan yang disediakan dirumah sakit tergolong kurang dan tidak adanya
nafsu makan dikarenakan kondisi pasien Yang masih merasa sesak didada,
49
sehingga asupannya pada awal pengamatan masih kurang. Pasien menerima
makanan diantarkan pada pukul 7.00, pada siag hari makanan dintarkan
pada pukul 12.45 dan untuk makan malam, makanan diantarkan pada pukul
sakit sudah diatur dalam Pedoman Gizi Rumah Sakit (PGRS 2013).
a) Terapi Diet
energy, protein, lemak (lemak jenuh dan lemak tak jenuh), karbohidrat
serta Kolsetrolnya.
makanan yaitu untuk sumber karbohidrat diberikan bubur pada pagi hari
dan nasi putih pada siang dan sore/malam hari, untuk sumber protein
hewani diberikan ikan, ayam, dan telur, untuk sumber protein nabati
diberikan tahu atau tempe, sayuran dan buah sesuai dengan siklus menu
makan rumah sakit begitu pula dengan jadwal makan pasien disesuaikan
pasien makan didapatkan dari hasil recall asupan makan pasien selama
50
lima hari pengamatan, rata-rata intake makanan pasien untuk energy
74%, protein 138 %, lemak 88% dan Karbohidrat 71%. Untuk energy
dan karbohidrat masuk dalam kategori deficit hal ini dikarenakan pasien
makanan yang pasien konsumsi dari luar rumah sakit adalah berupa
biskuit dan teh hangat, akan tetapi makanan tersebut masih kurang untuk
kebutuhan pasien.
penyuluhan dan konsultasi gizi seputar penyakit pasien. Oleh karena itu
b) Edukasi Gizi
51
penjelasan singkat mengenai Jantung Koroner berupa pengertian
Rizki).
52
dengan pola makan sehari-hari dan makanan yang harus pasien
batasi.
kali dimana kadar kolestrol total sebesar 194 mg/dl masih dalam kategori
kadar LDL adalah 147 mg/dl diatas normal dan kadar trigliserida
pasien 65 kg dan tinggi badan pasien adalah 154 cm, sedangkan status
gizi pasien dengan menggunakan IMT tergolong status gizi lebih yaitu
badan pasien pada akhir penelitian diperoleh hasil bahwa berat badan
53
Indeks massa tubuh (IMT) berkorelasi langsung dengan tekanan darah
besar pada orang yang kelebihan berat badan tingkat ringan maupun
tingkat berat. Kelebihan berat badan tingkat berat memiliki risiko lima
kali lebih tinggi dibandingkan orang yang memiliki indeks massa tubuh
yang normal.
sakit dari hasil recall asupan makan pasien selama lima hari pengamatan,
rata-rata intake makanan pasien untuk energy 74%, protein 138 %, lemak
88% dan Karbohidrat 71%. Untuk energy dan karbohidrat masuk dalam
kategori deficit tetapi dalam tingkat ringan, kemudai untuk intake protein
lebih tingkat ringan dan kolestrol 26% hasil ini menunjukan bahwa nilai
kalori yang terkandung dari diet yang diberikan adalah kurang, hal ini
sehingga pada akhir penelitian kondisi fisik pasien mulai membaik dan
tetapi tidak dengan asupan karbohidrat yang masih kurang dari kebuthan
pasien.
54
kepatuhan pasien dalam menjalani diet yang diberikan rumah sakit.
dari stimulus (pengetahuan) pasien yang kurang tentang hal-hal apa saja
55
BAB V
A. Kesimpulan
1. Pasien menderita penyakit jantung koroner sejak 8 bulan yang lalu dan
riwayat hipertensi. Kadar kolstrol total 194 mg/dl (normal), HDL (22 mg/dl )
Bihavioral (NB-1.4).
3. Hasil recall 24 jam sebelum pengamatan yaitu energy deficit, protein baik,
peningkatan asupan protein menjadi dan lemak menjadi baik serta kolestrol
tekanan darah pasien diatas batas normal akan tetapi setelah pengamatan
pemberian diet jantung, prinsip dan syarat diet jantung, makanan yang boleh
56
B. Saran
makanan yang mengandung serat yang tinggi seperti sayuran dan buah-
pedoman diet dan menyajikan makanan sesuai dengan komposisi zat gizi
yang seharusnya .
4. Perlunya promosi gizi tentang diet yang diberikan sewaktu makanan diantar
ke ruangan pasien oleh petugas gizi. Hal ini diakukan agar pengetahuan dan
57
DAFTAR PUSTAKA
https://www.sciencedaily.com/terms/coronary_heart_disease.htm.[Di
akses pada tanggal 3 januari 2018]
Supariasa, dkk. 2001. Penilaian Status Gizi. Penerbit Buku Kedokteran, EGC
58
Indonesia
Ruliana, dkk.2014. Buku Panduan Diet. Instalasi Gizi RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang. Malang
59
LAMPIRAN
60
Lampiran 1
LEMBAR
PERSETUJUAN
SEBAGAI
RESPONDEN
Saya adalah mahasiswa Prodi DIII Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Kendari yang
saat ini sedang melakukan penelitian. Oleh karena itu, saya memohon kesediaan waktu
ibu/bapak untuk menjadi responden saya. Saya akan merahasiakan seluruh informasi
yang ibu/bapak berikan. Perlu saya informasikan bahwa keikut sertaan ibu/bapak dalam
wawancara ini bersifat suka rela.
Setelah dijelaskan mengenai tujuan dan manfaat studi tentang “Studi Kasus
Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Jantung Koroner Di Ruang Rawat Inap RSU
Bahnteramas Provinsi Sulaewi Tenggara”, maka saya:
Secara suka rela dan tanpa ada paksaan setuju untuk menjadi responden dan di
wawancarai dalam studi ini.
Bahteramas
,....................................... 2018
Tanda tangan Responden
Nama:………….….........…….………….
.
61
Lampiran 2
NCP
BAGIAN I
ASSESMENT
A. Anamnesis
1. Identitas Pasien
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaaan :
Agama :
No RM :
Ruang :
Tgl masuk RS :
Alamat :
Diagnosa Medis :
2. Riwayat Penyakit
- Keluhan utama :
- Riwayat penyakit sekarang :
- Riwayat penyakit dahulu :
- Riwayat penyakit keluarga :
3. Riwayat Gizi
- Data sosiol ekonomi
Penghasilan :
Jumlah Anggota Keluarga :
61
Suku :
- Aktivitas fisik :
- Alergi makanan :
- Masalah gastrointestinal :
- Penyakit kronik :
Jenis Penyakit :
Jenis dan Lama Pengobatan :
- Kesehatan mulut :
- Perubahan berat badan :
- Pola makan/ Riwayat makanan :
B. Antropometri
Berdasarkan hasil pengukuran
BB :
TB :
BBI :
IMT :
Kesimpulan :
C. Pemeriksaan Biokimia
D. Pemeriksaan Fisik/Klinis
1) Fisik :
2) Klinis :
E. ASUPAN ZAT GIZI
Asupan
Kebutuhan
% Kebutuhan
Keterangan
61
Keterangan :
Klasifikasitingkatkecukupangizi :
F. IdentifikasiMasalah
BAGIAN II
DIAGNOSIS GIZI
P E S
64
BAGIAN III
INTERVENSI GIZI
A. Planning
Tujuan Diet :
Prinsip Dan Syara tDiet :
Cara Pemesanan Diet
65
Lampiran 3
Tgl :
Waktu Hidangan Bahan Urt Berat Energi Protein Lemak KH
Makanan (gr) (gr) (gr) (gr) (gr)
Total
Kebutuhan
%Kebutuhan
Keterangan
65
Lampiran 4
67
Kembang kol
Brokoli
Timun
Kacang panjang
Buncis
Lainnya
Buah-buahan
Jeruk
Papaya
Apel
Pisang
Mangga
Lainnya
Susu dan Hasil Olahannya
Yougurt
Keju
Ice cream
Lainnya
Makanan jajanan
Fried chiken
Spaghetti
French fries
Donat
Bakso
Somay
Batagor
Pempek
Roti
Cake
Pudding/agar-agar
Lainnya
Soft Drink
Coca-cola
Fanta
Sprite
Pepsi
Pop ice
Lainnya
68
Recall Hari Pertama
1
Recall Hari Kedua
Waktu Menu sat.
Bahan Makanan Berat Energy Protein Lemak carbohydr. FA PUFA cholesterol
g kcal g G g g g mg
Pagi Bubur beras putih giling 50 180,4 3,3 0,3 39,8 0,2 0,2 0
07.00 Telur Rebus telur ayam lokal* 60 28,4 7,8 9,2 0,5 0 0 0
Siang Nasi Putih beras putih giling 75 270,7 5 0,5 59,6 0,2 0,2 0
12.30 Ikan goreng ikan kembung 40 44,8 8,6 0,9 0 0,1 0,3 13,2
minyak kelapa sawit 5 43,1 0 5 0 4,1 0,1 0
Cah labu saim+ wortel labu siam mentah 25 5 0,2 0,1 1,1 0 0 0
wortel* 25 2,2 0,3 0,2 2 0 0 0
Selingan Teh Teh 3 1,5 0 0 0,3 0 0 0
15.00 gula pasir 20 77,4 0 0 20 0 0 0
Malam Nasi beras merah giling 75 268,5 5,6 1,9 56,4 0,5 0,8 0
18.00 Ayam goreng daging ayam 50 142,4 13,4 9,4 0 2,5 2,1 39,5
minyak kelapa sawit 5 43,1 0 5 0 4,1 0,1 0
Tahu bumbu Tahu 50 38 4,1 2,4 0,9 0,3 1,4 0
minyak kelapa sawit 5 43,1 0 5 0 4,1 0,1 0
Soup wortel* 10 0,9 0,1 0,1 0,8 0 0 0
Kentang 20 18,6 0,4 0 4,3 0 0 0
buncis mentah 10 3,5 0,2 0 0,8 0 0 0
1
Recall Hari Ketiga
Waktu Menu Bahan Makanan Berat Energy Protein Lemak carbohydr. sat. FA PUFA cholesterol
g kcal g g g g g Mg
Pagi Bubur beras putih giling 50 180,4 3,3 0,3 39,8 0,2 0,2 0
07.00 Telur rebus telur ayam lokal* 60 28,4 7,8 9,2 0,5 0 0 0
Siang Nasi putih beras putih giling 75 270,7 5 0,5 59,6 0,2 0,2 0
12.40 Ikan bumbu
tumis Ikan 40 44,8 8,6 0,9 0 0,1 0,3 13,2
minyak kelapa sawit 5 43,1 0 5 0 4,1 0,1 0
Cah wortel+
buncis+touge buncis mentah 25 8,7 0,5 0,1 2 0 0 0
wortel* 25 2,2 0,3 0,2 2 0 0 0
toge 10 12,2 1,3 0,7 1 0,1 0,4 0
Selingan Teh Teh 3 1,5 0 0 0,3 0 0 0
15.00 gula pasir 20 77,4 0 0 20 0 0 0
Biskuit biskuit wfp 10 40 0,8 1 7 0 0 0
Malam Nasi putih beras putih giling 75 270,7 5 0,5 59,6 0,2 0,2 0
18.00 Ikan goreng ikan 40 44,8 8,6 0,9 0 0,1 0,3 13,2
minyak kelapa sawit 5 43,1 0 5 0 4,1 0,1 0
Opor tempe tempe kedelai murni~ 50 23,8 9,5 3,8 8,5 0,6 2,2 0
Santan 10 7,1 0,1 0,7 0,3 0,6 0 0
3
Recall Hari Keempat
Waktu Menu makanan Berat Energy Protein Lemak carbohydr. sat. FA PUFA cholesterol
Bahan Makanan
g kcal g G g g g Mg
Pagi Bubur beras putih giling 50 180,4 3,3 0,3 39,8 0,2 0,2 0
07.00 Telur rebus telur ayam lokal* 60 28,4 7,8 9,2 0,5 0 0 0
Siang Nasi beras putih giling 75 270,7 5 0,5 59,6 0,2 0,2 0
12.45 Ikan goreng Ikan 40 44,8 8,6 0,9 0 0,1 0,3 13,2
minyak kelapa sawit 5 43,1 0 5 0 4,1 0,1 0
Pecel kacang panjang mentah 20 7 0,4 0,1 1,6 0 0 0
Kangkung 20 3 0,5 0 0,4 0 0 0
toge kacang kedele
mentah 10 12,2 1,3 0,7 1 0,1 0,4 0
kacang tanah kulit 10 41,4 1,9 3,6 1,2 0,5 1,1 0
Buah Semangka 100 32 0,6 0,4 7,2 0,2 0 0
Malam Nasi beras putih giling 75 270,7 5 0,5 59,6 0,2 0,2 0
18.00 Ayam goreng daging ayam 50 142,4 13,4 9,4 0 2,5 2,1 39,5
minyak kelapa sawit 5 43,1 0 5 0 4,1 0,1 0
Tahu bumbu Tahu 50 38 4,1 2,4 0,9 0,3 1,4 0
minyak kelapa sawit 5 43,1 0 5 0 4,1 0,1 0
Suop Makaroni Makaroni 50 176,5 6 0,9 35,4 0,2 0,4 0
4
Recall Hari Kelima
Waktu Menu Berat Energy Protein Lemak carbohydr. sat. FA PUFA cholesterol
Bahan Makanan
g Kcal g g G g g Mg
Pagi Bubur beras putih giling 50 180,4 3,3 0,3 39,8 0,2 0,2 0
07.00 Telur Rebus telur ayam lokal* 60 28,4 7,8 9,2 0,5 0 0 0
Selingan Teh 3 1,5 0 0 0,3 0 0 0
10.00 gula pasir 20 77,4 0 0 20 0 0 0
Siang Nasi beras putih giling 75 270,7 5 0,5 59,6 0,2 0,2 0
12.40 Opor Ayam daging ayam 50 142,4 13,4 9,4 0 2,5 2,1 39,5
santan 20 14,2 0,1 1,3 0,6 1,2 0 0
Tempe mendoan tempe kedelai
murni~ 50 23,8 9,5 3,8 8,5 0,6 2,2 0
minyak kelapa sawit 5 43,1 0 5 0 4,1 0,1 0
Buah semangka 100 32 0,6 0,4 7,2 0,2 0 0
Malam Nasi beras putih giling 75 270,7 5 0,5 59,6 0,2 0,2 0
18.00 Ayam goreng daging ayam 50 142,4 13,4 9,4 0 2,5 2,1 39,5
minyak kelapa sawit 5 43,1 0 5 0 4,1 0,1 0
Tahu goreng tahu 50 38 4,1 2,4 0,9 0,3 1,4 0
minyak kelapa sawit 5 43,1 0 5 0 4,1 0,1 0
Cah
kangkung+wortel kangkung 30 4,5 0,7 0,1 0,6 0 0 0
wortel* 20 1,7 0,2 0,1 1,6 0 0 0
5
Lampiran 6
1
Lampiran 7
2
Dokumentasi Pada Waktu Penelitian
3
4
4
6
6
6
9