You are on page 1of 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/372940475

Mengenal Robert Oppenheimer, sang perintis bom atom

Article · July 2023

CITATIONS READS

0 184

1 author:

Darius von Guttner-Sporzynski


Australian Catholic University
91 PUBLICATIONS 27 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Darius von Guttner-Sporzynski on 06 August 2023.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


06/08/2023, 12:45 Mengenal Robert Oppenheimer, sang perintis bom atom

Academic rigour, journalistic flair

IMDB

Mengenal Robert Oppenheimer, sang perintis bom atom


Published: July 26, 2023 11.58am AEST

Darius von Guttner Sporzynski


Historian, Australian Catholic University

 
Languages

Bahasa Indonesia
English
Robert Oppenheimer sering disejajarkan dengan Albert Einstein sebagai fisikawan paling terkenal di
abad ke-20.

Dia akan selamanya menjadi “bapak bom atom” setelah senjata nuklir pertama berhasil diuji coba
pada tanggal 16 Juli 1945 di gurun Meksiko. Peristiwa itu mengingatkannya pada kata-kata dari kitab
suci Hindu: “Sekarang aku telah menjadi Maut, penghancur dunia”.

https://theconversation.com/mengenal-robert-oppenheimer-sang-perintis-bom-atom-210266 1/7
06/08/2023, 12:45 Mengenal Robert Oppenheimer, sang perintis bom atom

J. Robert Oppenheimer: "I am become Death, the destroyer of w…


w…

Robert Oppenheimer mengucapkan kata-kata yang terkenal itu.

Siapakah Robert Oppenheimer?

Lahir pada 1904 di sebuah keluarga kaya asal New York, Oppenheimer lulus dari Harvard jurusan
kimia pada 1925.

Dua tahun kemudian, ia menyelesaikan gelar PhD dalam bidang fisika di salah satu institusi
terkemuka untuk fisika teoretis, University of Göttingen, Jerman. Saat itu ia berusia 23 tahun dan
sangat antusias hingga mengasingkan diri dari orang lain.

https://theconversation.com/mengenal-robert-oppenheimer-sang-perintis-bom-atom-210266 2/7
06/08/2023, 12:45 Mengenal Robert Oppenheimer, sang perintis bom atom

Robert Oppenheimer, 1944. Wikipedia

Sepanjang hidupnya, Oppenheimer akan dinilai sebagai sosok yang suka menyendiri atau seseorang
narsisis yang gelisah. Apa pun kontradiksinya sebagai individu, keeksentrikannya tidak membatasi
pencapaian ilmiahnya.

Sebelum pecahnya perang dunia kedua, Oppenheimer bekerja di Universitas California, Berkeley, dan
Institut Teknologi California. Penelitiannya terkonsentrasi pada astronomi teoretis, fisika nuklir, dan
teori medan kuantum.

Meskipun ia mengaku tidak tertarik dengan politik, Oppenheimer secara terbuka mendukung ide-ide
progresif secara sosial. Dia prihatin dengan munculnya antisemitisme dan fasisme. Pasangannya,
Kitty Puening, adalah seorang radikal kiri dan lingkaran sosial mereka termasuk anggota dan aktivis
Partai Komunis. Kelak, pergaulan ini akan menandai dia sebagai simpatisan komunis.

Sebagai seorang peneliti, Oppenheimer menerbitkan dan mengawasi generasi baru mahasiswa
doktoral. Salah satunya adalah Willis Lamb, yang pada 1955 dianugerahi Hadiah Nobel dalam bidang
fisika. Hadiah Nobel gagal diraih Oppenheimer sebanyak tiga kali.

https://theconversation.com/mengenal-robert-oppenheimer-sang-perintis-bom-atom-210266 3/7
06/08/2023, 12:45 Mengenal Robert Oppenheimer, sang perintis bom atom

Albert Einstein dan Robert Oppenheimer, c. 1950. Wikipedia

Perang dunia kedua

Dua tahun setelah Jerman dan Soviet Rusia menyerang Polandia, Amerika Serikat memasuki Perang
Dunia II. Oppenheimer direkrut untuk mengerjakan Proyek Manhattan yang terkenal itu.
Gagasannya tentang reaksi berantai dalam bom atom mendapatkan pengakuan di kalangan
komunitas pertahanan Amerika Serikat. Dia memulai pekerjaannya dengan mengumpulkan tim ahli.
Beberapa di antaranya adalah murid-muridnya.

Pada 1943, terlepas dari pandangan politiknya yang beraliran kiri, dia tidak memiliki karier yang
terkenal dan tidak memiliki pengalaman dalam mengelola proyek-proyek yang kompleks,
Oppenheimer ditunjuk sebagai direktur Laboratorium Nasional Los Alamos di New Mexico. Dia
sangat antusias. Dia tampaknya memiliki “cadangan kekuatan yang tidak terikat”, kenang fisikawan
Isidor Isaac Rabi. Tugasnya adalah mengembangkan senjata atom.

Laboratorium Los Alamos berkembang pesat seiring dengan meningkatnya kompleksitas proyek,
dengan jumlah personel melebihi 6.000 orang. Kemampuannya untuk menguasai tenaga kerja
berskala besar dan menyalurkan energi mereka untuk kebutuhan proyek membuatnya dihormati.

Dia terbukti lebih dari sekadar administrator dengan terlibat dalam tim interdisipliner di seluruh
tahap teoretis dan eksperimental pengembangan senjata.

Uji coba nuklir

Pada tanggal 16 Juli 1945, uji coba nuklir dengan nama sandi Trinity berlangsung.
https://theconversation.com/mengenal-robert-oppenheimer-sang-perintis-bom-atom-210266 4/7
06/08/2023, 12:45 Mengenal Robert Oppenheimer, sang perintis bom atom

Bom atom pertama berhasil diledakkan pada pukul 5:29 pagi di gurun Jornada del Muerto. Seperti
yang diceritakan oleh asisten utamanya, Thomas Farrell:

Muncullah semburan cahaya yang luar biasa, diikuti dengan suara gemuruh ledakan yang
dahsyat.

Oppenheimer kemudian mengingat bahwa “beberapa orang tertawa, beberapa orang menangis,
sebagian besar orang terdiam”. Yang dia tahu pasti adalah bahwa dunia tidak akan sama lagi.

Sudah terlambat bagi bom atom untuk digunakan melawan Jerman dalam perang - Nazi telah
menyerah pada tanggal 8 Mei. Sebagai gantinya, Presiden Amerika Serikat Harry Truman
memutuskan untuk menggunakan bom tersebut untuk melawan sekutu Jerman, Jepang.

Tak lama setelah bom atom dijatuhkan di kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang pada Agustus 1945,
Oppenheimer berhadapan dengan menteri perang Amerika Serikat, Henry Stimson, menuntut agar
senjata nuklir dilarang.

Demikian pula, ketika berbicara dengan Truman, Oppenheimer berbicara tentang perasaannya akan
nyawa yang hilang oleh tangannya. Truman menolak ledakan emosi Oppenheimer. Tanggung jawab
atas penggunaan bom atom, bagaimanapun juga, berada di tangan panglima tertinggi (dirinya
sendiri).

Sanggahan Truman tidak menghalangi Oppenheimer untuk mengadvokasi pembentukan kontrol


pada persaingan senjata nuklir.

J Robert Oppenheimer dan rokok khasnya. Wikipedia

Kontrol senjata

Pada tahun-tahun pascaperang, Oppenheimer menetap di Princeton, New Jersey, di Institute for
Advanced Study. Dia banyak membaca. Dia mengoleksi karya seni dan furnitur. Dia belajar bahasa.
Posisinya yang bergaji tinggi memungkinkannya untuk mengejar pemahaman yang lebih dalam
tentang kemanusiaan melalui pemeriksaan kitab-kitab kuno. Ia memperjuangkan kesatuan tujuan
antara ilmu pengetahuan dan humaniora.

Dukungan Oppenheimer membantu dan mendorong para ilmuwan lain dalam penelitian mereka.
Namun, perhatian utamanya adalah persaingan senjata yang tidak dapat dihindari. Dia
menganjurkan pembentukan badan internasional yang akan mengontrol pengembangan energi nuklir
dan penggunaannya.

Pada 1947, sebuah badan sipil bernama Komisi Energi Atom mulai bekerja. Oppenheimer mendesak
dengan kuat untuk kontrol senjata internasional.

https://theconversation.com/mengenal-robert-oppenheimer-sang-perintis-bom-atom-210266 5/7
06/08/2023, 12:45 Mengenal Robert Oppenheimer, sang perintis bom atom

Uji coba bom atom pertama Uni Soviet pada Agustus 1949 mengejutkan Amerika Serikat dan
mendorong para peneliti Amerika untuk mengembangkan bom hidrogen. Pemerintah Amerika
Serikat memperkuat posisinya. Pada tahun 1952, Truman menolak untuk menunjuk kembali
Oppenheimer sebagai penasihat Komisi Energi Atom.

Setelah 1952, advokasi Oppenheimer terhadap uji coba pertama bom hidrogen mengakibatkan
penangguhan izin keamanannya. Penyelidikan yang dilakukan pada 1954 mengungkap hubungan
komunis Oppenheimer di masa lalu dan berujung pada pencabutan izin keamanannya.

McCarthyisme dan kebebasan akademik

Di era perburuan penyihir Joseph McCarthy, rekan-rekan ilmuwannya menganggap Oppenheimer


sebagai martir kebebasan akademik. “Di Inggris”, komentar Wernher von Braun, mantan Nazi yang
menjadi perintis teknologi roket Amerika, “Oppenheimer akan dianugerahi gelar kebangsawanan”.

Setelah 1954, Oppenheimer tidak berhenti menyuarakan kebebasan dalam mengejar pengetahuan.
Dia melakukan tur internasional dengan ceramah-ceramah tentang peran kebebasan akademis yang
tidak terkekang oleh pertimbangan politik. Ia berpendapat bahwa ilmu pengetahuan dan humaniora
bukanlah upaya manusia yang terpisah, melainkan saling terkait dan tak terpisahkan.

Oppenheimer meninggal dunia pada usia 62 tahun pada 18 Februari 1967.

Rahma Sekar Andini dari Universitas Negeri Malang menerjemahkan artikel ini dari bahasa
Inggris

https://theconversation.com/mengenal-robert-oppenheimer-sang-perintis-bom-atom-210266 6/7
View publication stats

06/08/2023, 12:45 Mengenal Robert Oppenheimer, sang perintis bom atom

This article was originally published in English

https://theconversation.com/mengenal-robert-oppenheimer-sang-perintis-bom-atom-210266 7/7

You might also like