Professional Documents
Culture Documents
Corresponding Author:
Azlina Mohd Kosnin
Faculty of Social Sciences and Humanities, School of Education, Universiti Teknologi Malaysia
Sultan Ibrahim Chancellery Building, Jalan Iman, 81310 Skudai, Johor, Malaysia
Email: p-azlina@utm.my
1. PENDAHULUAN
Berbagai jenis sumber energi memberikan kontribusi penting dalam memenuhi kebutuhan energi
manusia, dan penelitian terus dilakukan untuk menemukan solusi yang bersih dan efisien mengingat
meningkatnya permintaan energi. Dalam konteks ini, energi air menonjol sebagai pilihan yang berkelanjutan
dalam ranah sumber energi terbarukan. Metode ini menggunakan tenaga air, khususnya debit, energi
potensial dan kinetik air, untuk menghasilkan tenaga poros yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan mekanis. Salah satu aplikasi utama dari energi air adalah melalui pembangkit listrik tenaga air,
baik dalam skala besar maupun kecil. Metode ini tetap menjadi salah satu kontributor utama dalam produksi
listrik berkelanjutan, menghasilkan sekitar 19% dari total listrik di seluruh dunia [1] .
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebuah fasilitas pembangkit listrik dengan skala
kecil yang memanfaatkan tenaga air, dengan kapasitas di bawah 1 MW. Sumber air dapat berasal dari saluran
irigasi, sungai, atau air terjun alam. PLTMH menggunakan prinsip pemanfaatan tinggi terjun dan jumlah
debit air untuk menghasilkan listrik [2].
Indonesia, yang terletak di sepanjang garis khatulistiwa dengan iklim tropisnya, memiliki potensi
besar dalam bidang energi terbarukan, mencapai 3.643 GW. Namun baru 0.3 % atau 11.6 GW yang
dimanfaatkan. Berdasarkan data Dewan Energi Nasional pada tahun 2021, Indonesia memiliki potensi tenaga
hidro sebesar 95 GW untuk dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit
Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), tersebar di berbagai wilayah di Indonesia [3]. Meski demikian,
kapasitas tenaga hidro yang telah terpasang sebagai pembangkit listrik saat ini hanya mencapai 7% atau 6.6
GW dari total kapasitas. yang dimiliki. Sesuai PP Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional,
target bauran energi baru dan terbarukan pada tahun 2025 paling sedikit 23% dan 31% pada tahun 2050 [4].
Oleh karena itu, untuk mewujudkan pencapaian target tersebut, penulis melakukan studi potensi Pembangkit
Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) pada Bendungan Irigasi Sembat di Kabupaten Kampar.
Kabupaten Kampar pada umumnya beriklim tropis dengan suhu rata-rata 270 C - 330 C.
Kelembaban nisbi rata-rata 78-94 persen. Curah hujan rata-rata 271,25 mm pertahun. Curah hujan tertinggi
terjadi pada bulan April sebesar 417 mm [5], [6].
Bendungan Irigasi Sembat Kampar, awalnya dirancang untuk pengelolaan air irigasi dan sebagai
tempat wisata bagi warga lokal, memiliki keliling sebesar 748,66 m dan luas 30,4 m3. Dengan tinggi terjun
yang ada dan debit air yang melimpah, terdapat peluang untuk menghasilkan listrik dengan memanfaatkan
perbedaan tinggi air (tinggi terjun) dan jumlah air yang mengalir (debit). Hasil wawancara pada warga
setempat di Bendungan Irigasi Sembat Kampar selama musim kemarau menunjukkan bahwa bendungan ini
bahkan tidak pernah mengalami kekeringan. Keadaan ini menciptakan potensi yang sangat baik untuk
pemanfaatan energi air sebagai pembangkit listrik tenaga mikrohidro di lokasi ini.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
(PLTMH) di Bendungan Irigasi Sembat, Kabupaten Kampar. Selanjutnya, penelitian ini akan melakukan
perhitungan dan pemilihan jenis turbin yang sesuai dengan karakteristik bendungan tersebut. Manfaat dari
penelitian ini melibatkan penyediaan informasi terkait potensi yang dimiliki oleh Bendungan Irigasi Sembat,
Kampar, sebagai tempat yang layak untuk pengembangan PLTMH. Dengan demikian, penelitian ini
diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan PLTMH di bendungan tersebut dan membuka peluang
bagi masyarakat sekitar untuk memanfaatkan energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tersebut.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Int J Eval & Res Educ, Vol. 99, No. 1, Month 2099: 1-1x
3Int J Eval & Res Educ ISSN: 2252-8822
Berikut adalah komponen-komponen pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) [2]:
1. Bendungan (Dam)
2. Saringan (Sand Trap)
3. Pintu Pengambilan Air (Intake)
4. Pipa Pesat (Penstock)
5. Katub Utama (Main Valve)
6. Rumah Pembangkit (Power House)
7. Turbin
gambar di bawah ini. Proses pemilihan jenis turbin dilakukan dengan merujuk pada grafik yang menunjukkan
karakteristik hubungan antara tinggi jatuh bersih [m] dan debit aliran [m3/s]. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan jenis turbin yang sesuai dengan kondisi operasional PLTMH [3]. Setelah mendapatkan jenis
turbin yang digunakan maka kita dapat mengetahui efisiensi dari turbin tersebut dari gambar 3.
2.3 Generator
Generator memiliki peran dalam mengkonversi energi mekanik yang dihasilkan dari putaran poros
menjadi energi listrik. Proses konversi energi ini terjadi melalui interaksi dengan medan magnet. Dalam
instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), generator sinkron dan generator induksi dapat
dipilih sebagai opsi yang sesuai [2].
3. METODE PENELITIAN
Gambar 6. Bendungan Irigasi Sembat Kampar Gambar 7. Lokasi Bendungan Irigasi Sembat Kampar
Int J Eval & Res Educ, Vol. 99, No. 1, Month 2099: 1-1x
5Int J Eval & Res Educ ISSN: 2252-8822
Keterangan:
A= Luas Penampang (m2)
L rata- rata = Lebar rata-rata (m)
H rata-rata = Kedalaman rata-rata (m)
Lebar rata-rata didapatkan dari Google Earth dan kedalaman bendungan pada bagian tengah sedalam 4
meter dan pada bagian tepi 3,5 meter, hasil kedalaman didapatkan ketika pengumpulan data di lokasi dengan
mengikat sebuah batu dengan sebuah tali dan menengelamkan nya hingga batu menyentuh dasar bendungan.
¿P (2)
V=
T rata−rata
Keterangan:
V= Kecepatan (m/s)
P= Panjang saluran (m)
T rata-rata= Waktu rata-rata (s)
Pengukuran kecepatan dilakukan dengan menggunakan benda ringan (terapung) sebagai alat bantu.
Tahapan ini dimulai dengan mengapungkan benda dari suatu titik awal dan membiarkannya mengikuti arus
air hingga mencapai titik batas yang telah ditetapkan. Dalam rentang waktu tersebut, catat durasi yang
diperlukan oleh benda terapung dalam menempuh jarak yang telah diukur dengan akurat. [9].
Paper’s should be the fewest possible that accurately describe … (First Author)
6 ISSN: 2252-8822
Dengan demikian, waktu yang diperlukan oleh benda terapung pada jarak tertentu dapat diidentifikasi.
Untuk menjalankan eksperimen ini, alat-alat yang digunakan mencakup benda terapung (sendok plastik)
sebagai sarana untuk mengamati aliran air. Selain itu, waktu tempuh diukur menggunakan perangkat
stopwatch atau alat perekam waktu lainnya dan alat ukur panjang (meteran). Hasil pengukuran waktu dan
jarak kemudian digunakan untuk menghitung kecepatan aliran air [9].
Keterangan:
Q= Debit Aliran (m3/s)
A= Luas Penampang Saluran (m2)
V= Kecepatan aliran air (m/s)
Keterangan:
P: Daya teoritis (watt atau joule per detik).
ρ: Massa Jenis air (1.000 kg/m³).
g: Percepatan gravitasi (m/s²).
Q: Laju aliran volume fluida (m³/s).
H: Tinggi atau ketinggian fluida (m).
Int J Eval & Res Educ, Vol. 99, No. 1, Month 2099: 1-1x
7Int J Eval & Res Educ ISSN: 2252-8822
P g ( kW )=PT × ƞg (6)
Keterangan:
P g= Daya generator
PT = Daya turbin
ƞg= Efisiensi generator
Keterangan:
Pakhir= Daya akhir PLTMH
Ƞtotal = Efisiensi keseluruhan
Pteoritis = Daya teoritis
3. HASIL PENELITIAN
In this section, it is explained the results of research and at the same time is given
the comprehensive discussion. Results can be presented in figures, graphs, tables and others that make
the reader understand easily [14], [15]. The discussion can be made in several sub-sections.
h
E v −E= ¿) (1)
2. m
All symbols that have been used in the equations should be defined in the following text.
Paper’s should be the fewest possible that accurately describe … (First Author)
8 ISSN: 2252-8822
4. KESIMPULAN
Provide a statement that what is expected, as stated in the "INTRODUCTION" section can
ultimately result in "RESULTS AND DISCUSSION" section, so there is compatibility. Moreover, it can also
be added the prospect of the development of research results and application prospects of further studies into
the next (based on result and discussion).
Int J Eval & Res Educ, Vol. 99, No. 1, Month 2099: 1-1x
9Int J Eval & Res Educ ISSN: 2252-8822
[1] S. Lajqi, Q. Bresa, A. Bresa, I. Doçi, and B. Ðurin, “Design, Implementation and Analysis of The
Overall Performance of a Micro Hyrdro Turgo Turbine,” Journal of Thermal Engineering, vol. 7,
no. 4, pp. 806–822, 2021.
[2] U. R. H. Jawadz, H. Prasetijo, and W. H. Purnomo, “Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro (PLTMH) di Aliran Sungai Desa Kejawar Banyumas,” Dinamika Rekayasa, vol. 15,
no. 1, pp. 11–24, 2019.
[3] Y. La Elo, Rusliadi, M. Mokan, and Febriyan, “Studi Potensi Daya Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTMH) di Kampung Ubadari Kabupaten Fakfak,” Jurnal JEETech, vol. 4, no. 2, pp.
109–115, Oct. 2023.
[4] DEN, “Outlook Energi Indonesia 2022,” Jakarta, Dec. 2022.
[5] BPS, “Curah Hujan,” Badan Pusat Statistik Provinsi Riau.
[6] KOMINFO Kab. Kampar, “Peta Wilayah,” Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian
Kabupaten Kampar.
[7] K. D. S. Widiarta, I. W. A. Wijaya, and I. M. Suartika, “Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTMH) di Desa Aan, Kabupaten Klungkung Provinsi Bali,” Jurnal Spektrum, vol. 8,
no. 3, 2021.
[8] R. N. Ashari, “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Disertai Google
Earth Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri Kebakkramat,” Jurnal
Geografi, vol. 3, no. 1, 2023.
[9] S. Sukamta, H. Ananta, and M. K. Aini, “Studi Analisi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di
Kedung Sipingit Desa Kayupuring Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan,” Edu
Elektrika Journal, vol. 7, no. 1, 2018.
Paper’s should be the fewest possible that accurately describe … (First Author)
10 ISSN: 2252-8822
Azlina Mohd Kosnin received the Ph.D. degree in education from the
University of Newcastle, U.K. She has over 20 years of experience as an Academician with
the Universiti Teknologi Malaysia (UTM), where she is currently an Associate Professor
and the Chair of the School of Education, Faculty of Social Sciences and Humanities. Her
current research interest includes students’ learning and development at various levels and
areas of education. Her publication topics imcluding ecology, educational courses,
educational institutions, engineering education, natural resources, recycling, sustainable
development. She can be contacted at email: p-azlina@utm.my.
Int J Eval & Res Educ, Vol. 99, No. 1, Month 2099: 1-1x