You are on page 1of 10

International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE)

Vol. 1, No. 1, January 2023, pp. 1~1x


ISSN: 2252-8822, DOI: 10.11591/ijere.v99i1.paperID  1

STUDI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA


MIKROHIDRO DI BENDUNGAN SEMBAT
IRIGASI KAMPAR
Deru Al Azmi 1, Syarifah Adriana2, Dimas Pramudya 3
123
Faculty of Science and Technology, Department of Electrical Engineering, Sultan Syarif Kasim State Islamic University
Pekanbaru, Riau Indonesia

Article Info ABSTRACT


Article history: An abstract is often presented separate from the article, so it must be able to
stand alone. A well-prepared abstract enables the reader to identify the basic
Received 12 06, 2023 content of a document quickly and accurately, to determine its relevance to
Revised 12 27, 2023 their interests, and thus to decide whether to read the document in its
Accepted 01 03, 2024 entirety. The abstract should be informative and completely self-explanatory,
provide a clear statement of the problem, the proposed approach or solution,
and point out major findings and conclusions. The Abstract should be 100
Keywords: to 200 words in length. References should be avoided, but if essential, then
cite the author(s) and year(s). Standard nomenclature should be used, and
First keyword non-standard or uncommon abbreviations should be avoided, but if essential
Second keyword they must be defined at their first mention in the abstract itself. No literature
Third keyword should be cited. The keyword list provides the opportunity to add 5 to 7
Fourth keyword keywords, used by the indexing and abstracting services, in addition to those
Fifth keyword already present in the title (9 pt).
This is an open access article under the CC BY-SA license.

Corresponding Author:
Azlina Mohd Kosnin
Faculty of Social Sciences and Humanities, School of Education, Universiti Teknologi Malaysia
Sultan Ibrahim Chancellery Building, Jalan Iman, 81310 Skudai, Johor, Malaysia
Email: p-azlina@utm.my

1. PENDAHULUAN
Berbagai jenis sumber energi memberikan kontribusi penting dalam memenuhi kebutuhan energi
manusia, dan penelitian terus dilakukan untuk menemukan solusi yang bersih dan efisien mengingat
meningkatnya permintaan energi. Dalam konteks ini, energi air menonjol sebagai pilihan yang berkelanjutan
dalam ranah sumber energi terbarukan. Metode ini menggunakan tenaga air, khususnya debit, energi
potensial dan kinetik air, untuk menghasilkan tenaga poros yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan mekanis. Salah satu aplikasi utama dari energi air adalah melalui pembangkit listrik tenaga air,
baik dalam skala besar maupun kecil. Metode ini tetap menjadi salah satu kontributor utama dalam produksi
listrik berkelanjutan, menghasilkan sekitar 19% dari total listrik di seluruh dunia [1] .
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebuah fasilitas pembangkit listrik dengan skala
kecil yang memanfaatkan tenaga air, dengan kapasitas di bawah 1 MW. Sumber air dapat berasal dari saluran
irigasi, sungai, atau air terjun alam. PLTMH menggunakan prinsip pemanfaatan tinggi terjun dan jumlah
debit air untuk menghasilkan listrik [2].
Indonesia, yang terletak di sepanjang garis khatulistiwa dengan iklim tropisnya, memiliki potensi
besar dalam bidang energi terbarukan, mencapai 3.643 GW. Namun baru 0.3 % atau 11.6 GW yang
dimanfaatkan. Berdasarkan data Dewan Energi Nasional pada tahun 2021, Indonesia memiliki potensi tenaga
hidro sebesar 95 GW untuk dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit
Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), tersebar di berbagai wilayah di Indonesia [3]. Meski demikian,
kapasitas tenaga hidro yang telah terpasang sebagai pembangkit listrik saat ini hanya mencapai 7% atau 6.6

Journal homepage: http://ijere.iaescore.com


2  ISSN: 2252-8822

GW dari total kapasitas. yang dimiliki. Sesuai PP Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional,
target bauran energi baru dan terbarukan pada tahun 2025 paling sedikit 23% dan 31% pada tahun 2050 [4].
Oleh karena itu, untuk mewujudkan pencapaian target tersebut, penulis melakukan studi potensi Pembangkit
Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) pada Bendungan Irigasi Sembat di Kabupaten Kampar.
Kabupaten Kampar pada umumnya beriklim tropis dengan suhu rata-rata 270 C - 330 C.
Kelembaban nisbi rata-rata 78-94 persen. Curah hujan rata-rata 271,25 mm pertahun. Curah hujan tertinggi
terjadi pada bulan April sebesar 417 mm [5], [6].
Bendungan Irigasi Sembat Kampar, awalnya dirancang untuk pengelolaan air irigasi dan sebagai
tempat wisata bagi warga lokal, memiliki keliling sebesar 748,66 m dan luas 30,4 m3. Dengan tinggi terjun
yang ada dan debit air yang melimpah, terdapat peluang untuk menghasilkan listrik dengan memanfaatkan
perbedaan tinggi air (tinggi terjun) dan jumlah air yang mengalir (debit). Hasil wawancara pada warga
setempat di Bendungan Irigasi Sembat Kampar selama musim kemarau menunjukkan bahwa bendungan ini
bahkan tidak pernah mengalami kekeringan. Keadaan ini menciptakan potensi yang sangat baik untuk
pemanfaatan energi air sebagai pembangkit listrik tenaga mikrohidro di lokasi ini.

Gambar 1. Peta Keliling dan Luas Bendungan Irigasi

Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
(PLTMH) di Bendungan Irigasi Sembat, Kabupaten Kampar. Selanjutnya, penelitian ini akan melakukan
perhitungan dan pemilihan jenis turbin yang sesuai dengan karakteristik bendungan tersebut. Manfaat dari
penelitian ini melibatkan penyediaan informasi terkait potensi yang dimiliki oleh Bendungan Irigasi Sembat,
Kampar, sebagai tempat yang layak untuk pengembangan PLTMH. Dengan demikian, penelitian ini
diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan PLTMH di bendungan tersebut dan membuka peluang
bagi masyarakat sekitar untuk memanfaatkan energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tersebut.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro


Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) merupakan teknologi untuk memanfaatkan energi air
dalam skala kecil, yang dapat menjadi pertimbangan dalam menyediakan energi yang ramah lingkungan dan
efisien biaya. PLTMH adalah jenis pembangkit listrik kecil yang menggunakan tenaga air sebagai sumber
daya penggeraknya, seperti melalui saluran irigasi, sungai, atau air terjun alam. Hal ini dilakukan dengan
memanfaatkan tinggi jatuh air (head, dalam meter) dan jumlah debit air (m³/detik). Semakin tinggi jatuh air,
semakin besar potensi energi potensial yang dapat diubah menjadi energi listrik. Energi kinetik atau potensial
air dikonversi menjadi energi listrik menggunakan alat konversi seperti turbin dan generator, dan kemudian
didistribusikan ke konsumen [7].

Int J Eval & Res Educ, Vol. 99, No. 1, Month 2099: 1-1x
3Int J Eval & Res Educ ISSN: 2252-8822 

Gambar 2. Tampak Bendungan Irigasi Sembat Kampar

Berikut adalah komponen-komponen pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) [2]:
1. Bendungan (Dam)
2. Saringan (Sand Trap)
3. Pintu Pengambilan Air (Intake)
4. Pipa Pesat (Penstock)
5. Katub Utama (Main Valve)
6. Rumah Pembangkit (Power House)
7. Turbin

Gambar 3. Intake Bendungan Irigasi Sembat Kampar

2.2. Turbin Air


Turbin air berfungsi untuk mengkonversi energi air, baik itu energi potensial, tekanan, maupun energi
kinetik, menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran poros. Putaran poros pada turbin ini akan diubah oleh
generator menjadi energi listrik [2].
a. Turbin Impuls
1) Turbin Crossflow
2) Turbin Pelton
b. Turbin Reaksi
1) Turbin Francis
2) Turbin Kaplan/Propeller
Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), tidak semua tingkat ketinggian air dapat
dimanfaatkan. Seleksi turbin didasarkan pada tinggi jatuh dan debit air, sebagaimana ditunjukkan dalam
Paper’s should be the fewest possible that accurately describe … (First Author)
4  ISSN: 2252-8822

gambar di bawah ini. Proses pemilihan jenis turbin dilakukan dengan merujuk pada grafik yang menunjukkan
karakteristik hubungan antara tinggi jatuh bersih [m] dan debit aliran [m3/s]. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan jenis turbin yang sesuai dengan kondisi operasional PLTMH [3]. Setelah mendapatkan jenis
turbin yang digunakan maka kita dapat mengetahui efisiensi dari turbin tersebut dari gambar 3.

Gambar 4. Chart Pemilihan Jenis Turbin Gambar 5. Efisiensi Turbin Air

2.3 Generator
Generator memiliki peran dalam mengkonversi energi mekanik yang dihasilkan dari putaran poros
menjadi energi listrik. Proses konversi energi ini terjadi melalui interaksi dengan medan magnet. Dalam
instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), generator sinkron dan generator induksi dapat
dipilih sebagai opsi yang sesuai [2].

3. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan di Aliran Bendungan Irigasi Sembat, Sawah Baru, Kabupaten Kampar, Riau yang
berada pada posisi 0°20'19"N 101°10'51"E dengan waktu penelitian yaitu pada 16 & 23 Desember tahun
2023. Pemilihan Lokasi ini dengan pertimbangan bahwa Bendungan Iriagasi Sembat memiliki potensi air
yang cukup melimpah sepanjang tahun. Bentuk bendungan irigasi dan lokasi penelitian dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

Gambar 6. Bendungan Irigasi Sembat Kampar Gambar 7. Lokasi Bendungan Irigasi Sembat Kampar

3.2 Metode Yang Digunakan


Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-analitis dengan pengumpulan data primer melalui
survei lapangan, wawancara, dan pengukuran langsung dan tidak langsung yang menggunakan Google Earth
[8]. Data sekunder juga akan digunakan untuk mendukung analisis potensi pembangkit listrik tenaga
mikrohidro di Bendungan Irigasi Sembat Kampar.

Int J Eval & Res Educ, Vol. 99, No. 1, Month 2099: 1-1x
5Int J Eval & Res Educ ISSN: 2252-8822 

3.3 Teknik Analisis Data


3.3.1. Perhitungan Luas Penampang
Luas penampang (A) merupakan hasil perkalian antara lebar rata-rata (L) saluran/aliran dengan
kedalaman rata-rata (H) saluran/aliran air [9].

A = L rata-rata x H rata-rata (1)

Keterangan:
A= Luas Penampang (m2)
L rata- rata = Lebar rata-rata (m)
H rata-rata = Kedalaman rata-rata (m)
Lebar rata-rata didapatkan dari Google Earth dan kedalaman bendungan pada bagian tengah sedalam 4
meter dan pada bagian tepi 3,5 meter, hasil kedalaman didapatkan ketika pengumpulan data di lokasi dengan
mengikat sebuah batu dengan sebuah tali dan menengelamkan nya hingga batu menyentuh dasar bendungan.

Gambar 8. Pengukuran Kedalaman Air

3.3.2. Perhitungan Kecepatan (v)


Panjang saluran/lintasan pengukuran (P), (panjang lintasan harus tetap). Kecepatan (v) adalah hasil
pembagian antara panjang saluran/aliran (P) dibagi dengan waktu rata-rata (T rata-rata)[9].

¿P (2)
V=
T rata−rata

Keterangan:
V= Kecepatan (m/s)
P= Panjang saluran (m)
T rata-rata= Waktu rata-rata (s)
Pengukuran kecepatan dilakukan dengan menggunakan benda ringan (terapung) sebagai alat bantu.
Tahapan ini dimulai dengan mengapungkan benda dari suatu titik awal dan membiarkannya mengikuti arus
air hingga mencapai titik batas yang telah ditetapkan. Dalam rentang waktu tersebut, catat durasi yang
diperlukan oleh benda terapung dalam menempuh jarak yang telah diukur dengan akurat. [9].

Paper’s should be the fewest possible that accurately describe … (First Author)
6  ISSN: 2252-8822

Gambar 2. Pengukuran Kecepatan Aliran

Dengan demikian, waktu yang diperlukan oleh benda terapung pada jarak tertentu dapat diidentifikasi.
Untuk menjalankan eksperimen ini, alat-alat yang digunakan mencakup benda terapung (sendok plastik)
sebagai sarana untuk mengamati aliran air. Selain itu, waktu tempuh diukur menggunakan perangkat
stopwatch atau alat perekam waktu lainnya dan alat ukur panjang (meteran). Hasil pengukuran waktu dan
jarak kemudian digunakan untuk menghitung kecepatan aliran air [9].

3.3.3. Debit Air (Q)


Q= A × V (3)

Keterangan:
Q= Debit Aliran (m3/s)
A= Luas Penampang Saluran (m2)
V= Kecepatan aliran air (m/s)

3.3.4. Daya Teoritis


Pteoritis =ρ × g ×Q × H (4)

Keterangan:
P: Daya teoritis (watt atau joule per detik).
ρ: Massa Jenis air (1.000 kg/m³).
g: Percepatan gravitasi (m/s²).
Q: Laju aliran volume fluida (m³/s).
H: Tinggi atau ketinggian fluida (m).

3.3.5. Daya Turbin


Perhitungan Daya turbin bisa dilakukan setelah diketahui nilai debit air.
PT =Pteoritis ×ƞT (5)
Keterangan:
PT = Daya turbin (watt)
ƞT = Efisiensi turbin

3.3.6. Daya Generator


Generator mengubah gerakan turbin menjadi energi listrik berbentuk arus bolak-balik (AC).
Kemampuan generator dalam memproduksi listrik diukur dalam VoltAmpere (VA) atau Kilo Volt Ampere
(kVA). Untuk menghubungkan turbin ke generator atau sistem transmisi energi mekanik, koneksi dapat
langsung dilakukan pada poros turbin.

Int J Eval & Res Educ, Vol. 99, No. 1, Month 2099: 1-1x
7Int J Eval & Res Educ ISSN: 2252-8822 

P g ( kW )=PT × ƞg (6)
Keterangan:
P g= Daya generator
PT = Daya turbin
ƞg= Efisiensi generator

3.3.7. Daya akhir PLTMH


Pakhir =ƞtotal × P teoritis (7)

Keterangan:
Pakhir= Daya akhir PLTMH
Ƞtotal = Efisiensi keseluruhan
Pteoritis = Daya teoritis

3.3.8. Efisiensi PLTMH


Efisiensi sendiri berkaitan dengan hasil atau kinerja PLTMH dalam menghasilkan daya listrik.
Apakah efisiensi tinggi atau rendah, dapat diukur dengan menggunakan indikator perhitungan tertentu [9].
P Akhir PLTMH (8)
1. Eff = ×1 00 %
P Teoritis PLTMH

3. HASIL PENELITIAN
In this section, it is explained the results of research and at the same time is given
the comprehensive discussion. Results can be presented in figures, graphs, tables and others that make
the reader understand easily [14], [15]. The discussion can be made in several sub-sections.

Table 1. Internal consistency reliability of biology test


SN Indicator Value
1 Number of Item 60
2 Kuder Richardson (KR-20) 0.620
3 Cronbach's Alpha Based on 0.617
Standardized Items
4 Mean Item Difficulty 0.56
5 Mean Item Difficulty 0.4

3.1. Sub section 1


Equations should be placed at the center of the line and provided consecutively with equation
numbers in parentheses flushed to the right margin, as in (1). The use of Microsoft Equation Editor or
MathType is preferred.

h
E v −E= ¿) (1)
2. m
All symbols that have been used in the equations should be defined in the following text.

3.2. Sub section 2


Proper citation of other works should be made to avoid plagiarism. When referring to a reference
item, please use the reference number as in [16] or [17] for multiple references. The use of ”Ref [18]...”
should be employed for any reference citation at the beginning of sentence. For any reference with more than
3 or more authors, only the first author is to be written followed by et al. (e.g. in [19]). Examples of reference
items of different categories shown in the References section. Each item in the references section should be
typed using 8 pt font size [20]–[25].

3.2.1. Subsub section 1


yy

Paper’s should be the fewest possible that accurately describe … (First Author)
8  ISSN: 2252-8822

3.2.2. Subsub section 2


zz

4. KESIMPULAN
Provide a statement that what is expected, as stated in the "INTRODUCTION" section can
ultimately result in "RESULTS AND DISCUSSION" section, so there is compatibility. Moreover, it can also
be added the prospect of the development of research results and application prospects of further studies into
the next (based on result and discussion).

ACKNOWLEDGEMENTS (10 PT)


Author thanks ... . In most cases, sponsor and financial support acknowledgments.

Int J Eval & Res Educ, Vol. 99, No. 1, Month 2099: 1-1x
9Int J Eval & Res Educ ISSN: 2252-8822 

REFERENCES (10 PT)

[1] S. Lajqi, Q. Bresa, A. Bresa, I. Doçi, and B. Ðurin, “Design, Implementation and Analysis of The
Overall Performance of a Micro Hyrdro Turgo Turbine,” Journal of Thermal Engineering, vol. 7,
no. 4, pp. 806–822, 2021.
[2] U. R. H. Jawadz, H. Prasetijo, and W. H. Purnomo, “Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro (PLTMH) di Aliran Sungai Desa Kejawar Banyumas,” Dinamika Rekayasa, vol. 15,
no. 1, pp. 11–24, 2019.
[3] Y. La Elo, Rusliadi, M. Mokan, and Febriyan, “Studi Potensi Daya Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTMH) di Kampung Ubadari Kabupaten Fakfak,” Jurnal JEETech, vol. 4, no. 2, pp.
109–115, Oct. 2023.
[4] DEN, “Outlook Energi Indonesia 2022,” Jakarta, Dec. 2022.
[5] BPS, “Curah Hujan,” Badan Pusat Statistik Provinsi Riau.
[6] KOMINFO Kab. Kampar, “Peta Wilayah,” Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian
Kabupaten Kampar.
[7] K. D. S. Widiarta, I. W. A. Wijaya, and I. M. Suartika, “Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTMH) di Desa Aan, Kabupaten Klungkung Provinsi Bali,” Jurnal Spektrum, vol. 8,
no. 3, 2021.
[8] R. N. Ashari, “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Disertai Google
Earth Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri Kebakkramat,” Jurnal
Geografi, vol. 3, no. 1, 2023.
[9] S. Sukamta, H. Ananta, and M. K. Aini, “Studi Analisi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di
Kedung Sipingit Desa Kayupuring Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan,” Edu
Elektrika Journal, vol. 7, no. 1, 2018.

Paper’s should be the fewest possible that accurately describe … (First Author)
10  ISSN: 2252-8822

BIOGRAPHIES OF AUTHORS (10 PT)


The recommended number of authors is at least 2. One of them as a corresponding author.
Please attach clear photo (3x4 cm) and vita. Example of biographies of authors:

Masitah Shahrill is a Senior Assistant Professor and Teacher Educator at the


Sultan Hassanal Bolkiah Institute of Education (SHBIE), Universiti Brunei Darussalam
(UBD). She was appointed lecturer in the university in 2001 and went on to pursue her
graduate studies in mathematics education at the University of Melbourne, Australia. She
was appointed as Senior Lecturer in 2013 and as Senior Assistant Professor in 2017. She is
passionate about raising the quality of teaching and learning of students and their
development in the schools and in the higher education settings. Dr Masitah’s research
interests lie in the teacher and teacher education, mathematics education, higher education,
21st Century teaching and learning, school-based assessment, classroom research, and youth
practices and their education. She can be contacted at email: masitah.shahrill@ubd.edu.bn.

Hanif Cahyo Adi Kistoro is a Ph.D. Candidate, Department of Educational


Research and Evaluation, Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta, Colombo Street
No.1 Yogyakarta, Yogyakarta 55281, Indonesia & Lecturer, Department of Islamic
Education, Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia. His research focuses on physics
education, Scaffolding in education, Scientific literacy, project-based learning,
Supersymmetry in Quantum, STEM education and literacy. He can be contacted at email:
hanifcahyo.2018@student.uny.ac.id; hanif.kistoro@pai.uad.ac.id.

Azlina Mohd Kosnin received the Ph.D. degree in education from the
University of Newcastle, U.K. She has over 20 years of experience as an Academician with
the Universiti Teknologi Malaysia (UTM), where she is currently an Associate Professor
and the Chair of the School of Education, Faculty of Social Sciences and Humanities. Her
current research interest includes students’ learning and development at various levels and
areas of education. Her publication topics imcluding ecology, educational courses,
educational institutions, engineering education, natural resources, recycling, sustainable
development. She can be contacted at email: p-azlina@utm.my.

Int J Eval & Res Educ, Vol. 99, No. 1, Month 2099: 1-1x

You might also like