You are on page 1of 5

Gaya Rococo mulai menyebar bersama seniman yang berasal dari Perancis bersama dengan publikasi karya-karya

mereka. Setelah itu Rococo mulai diterima oleh sebagian umat Katolik yang berada di Jerman, Bohemia, dan
Austria yang mana menyatu dengan tradisi kehidupan Barok Jerman. Rococo di Jerman disambut dengan cukup
antusias untuk gereja dan istana.

Di Britania Raya, Rococo tidak pernah diadopsi sebagai gaya arsitekturnya karena selalu dianggap sebagai “citarasa
Perancis” meskipun pada saat itupengaruh Rococo sangat kuat pada bidang produksi perak, sutra, dan porselen.
William Hogarth membantu dalam melakukan pengembangan terhadap dasar teoritis keindahan Rococo. William
Hogarth berpendapat pada Analysis of Beauty (1753) bahwa garis bergelombang dan lengkungan S yang terkandung
di gaya Rococo adalah dasar dari rahmat dan keindahan alam, tidak seperti garis lurus atau lingkaran pada
Klasisisme. Di Britania Raya, perkembangan gaya Rococo dianggap memiliki keterkaitan dengan kebangkitan
Gothic yang berkaitan dengan arsitektur Gothic di awal abad ke-18.

Arsitektur Rococo merupakan sebuah gaya arsitektur yang memberikan penekanan pada bagian interior dan seni
dekoratif pada bangunannya. Seni dekoratif tersebut berlaku pada interior dan ornamentasi pada bagian-bagian
bangunan Rococo. Umumnya bentuk interior sangat ramai dengan ornament sedangkan eksterior bangunan
cenderung terlihat biasa saja. Desain Rococo yang banyak berkembang pada masanya dapat dijumpai dalam bentuk
ornamen-ornamen pada setiap sisi ruangannya. Pola ornament pada bangunan Rococo sendiri biasanya berupa
hiasan daun bunga, pita, dan karangan bunga.

Arsitektur Rococo termasuk bagian dari Arsitektur Barok Akhir atau biasa disebut dengan Late Baroque. Gaya
Rococo merupakan salah satu bentuk gaya yang berkembang dari Gaya Barok, bukan dari sebuah gaya yang lahir
sendiri. Arsitektur Rococo berkembang di Perancis sekitar tahun 1700 hingga 1780 Masehi. Rococo menonjolkan
ekspresi pada gaya formal gedung pemerintahan masa transisional pada saat periode pencerahan di Eropa.

Arsitektur Rococo merupakan sebuah perkembangan lanjutan dari Arsitektur Barok yang bentuk-bentuknya masih
tidak banyak berubah. Sebagai contoh adalah kolom interior pada bangunan Le Camus, Cplisee, dan Champs
Elysees di Paris. Contoh lainnya adalah Gereja Karlskirche yang dirancang dan digarap oleh Arsitek Johan Fischer
Von Erlach pada tahun 1715 hingga tahun 1737.

Kata Rococo berasal dari kombinasi bahasa Perancis yaitu Roccaile dan Coquille yang berarti kerang, yang
melambangkan bentuk alami popular di Italia pada saat gaya Barok berlangsung, terutama pada dekorasi interior dan
taman. Dari hal tersebut, kata Rococo sedikit demi sedikit mulai banyak dikenal di seluruh penjuru Eropa. Sejak
pertengahan abad ke-19, istilah Rococo mulai diterima oleh sejarawan. Beberapa muncul perdebatan tentang makna
historis gaya Rococo pada saat itu dan kemudian mulai dikenal public sebagai periode awal di dalam perkembangan
seni di Eropa.
Gereja de Sao Francisco de Assis yang berada di Sao Joao del Rei yang dibangun oleh arsitek Brazil, Aleijadinho
pada tahun 1749-1774.

Sumber gambar : https://id.wikipedia.org/wiki/Rokoko

Ciri-ciri yang diungkapkan pada bangunan gaya Rococo antara lain adalah penggunaan warna-warna terang dan
kuat pada masa sebelumnya digantikan dengan penggunaan warna-warna pastel. Selain hal tersebut, arsitektur gaya
Rococo juga melakukan permainan cahaya difus yang melingkupi seluruh interior bangunan. Permukaan yang
bertekstur kasar digantikan oleh tekstur yang lebih halus dengan menggunakan penekanan pada titik-titik tertentu.
Struktur dari bangunan juga diperhalus dah diringankan untuk memberikan kesempatan pada interior bangunan agar
dapat berkomunikasi dengan penikmatnya. Gaya Rococo mencoba memainkan imajinasi dari penggunan bangunan
melalui implementasi detail-detail yang lebih halus akan tetapi cukup rumit. Rococo juga sedikit memasukkan
unsur-unsur detail dari bumi belahan timur, khususnya Arab dan Cina. Bentuk yang menonjol dari arsitektur gaya
Rococo adalah bentuk dengan ciri lengkung, kurva, dan asimetris. Struktur bangunan Rococo umumnya disertai
dengan lukisan dan patung dekoratif yang terlihat menyatu.

Pendekatan desain untuk membuat ruang menjadi lebih menyatu umumnya dilakukan oleh arsitek-arsitek pada masa
Rococo. Para arsitek menekankan pada penyelesaian struktur dengan membuat skema pada dekorasi bangunan.
Selain hal tersebut, yang tidak kalah menarik, arsitek pada masa ini juga melakukan perubahan pada plafon
bangunan dengan cara menaikkan tinggi plafon pada bangunan yang sebelumnya dianggap kalah hierarki.
Penaikkan plafon tersebut contohnya dilakukan pada lorong (aisle) dan menyamakan dengan ketinggian plafon dari
bangunan inti (nave) untuk memberikan kesan terciptanya kesatuan ruang antar dinding bangunan. Kolom-kolom
struktur dapat dibuat menjadi lebih kecil dan seminimal mungkin dengan teknologi pada masa tersebut agar tidak
mengganggu kesan bangunan.

Dalam konteks continental, gaya Rococo memiliki makna secara penuh terkendali, sportif, ajaib, dan memiliki
pahatan yang berbentuk dekorasi interior ruangan yang bermain dengan cahaya yang abstrak, motif-motif
menyerupai kerang atau hiasan yang berbentuk kurva, semuanya memberikan isyarat bagaimana gaya Rococo
memberikan suatu gaya yang berbeda pada bidang arsitektur. Pada bagian interior ruang, dinding-dinding diberikan
hiasan atau dekorasi yang indah dan dipenuhi oleh motif-motif tidak biasa yang dinyatakan dalam permainan
material yang diukir. Dinding, plafon, dan furniture dibuat dari bahan metal dan porselein.

Perkembangan arsitektur Rococo dapat dilihat dari tampak depan bangunan katedral di Eropa. Beberapa kritikus
arsitektur memberikan gambaran bahwa gaya Rococo mengalami perkembangan yang sangat pesar pada tahun
1720-an dan sedikit demi sedikit mulai masuk ke dalam seni arsitektur seluruh Eropa. Gaya Rococo memiliki bentuk
yang unik dan bermaca-macam yang membuat gaya ini mulai berkembang memasuki kawasan Jerman dan Inggris.
Salah satu perkembangan yang terlihat di Inggris adalah Lukisan Hoghart yang membentuk sebuah cerita kesusilaan
yang diukir menggunakan gaya Rococo npada tahun 1745. Lukisan tersebut menggambarkan ruang pawai dari
sebuah rumah bertema London yang memiliki gaya Rokoko yang unik dan sedikit tidak terkendali atau berantakan
pada langit-langit dan furniturenya.

Tokoh arsitektur Rococo salah satunya adalah seorang seniman Swiss-Italia yang bernama Bagutti dan Artari dan
seorang arsitek bernama James Gibb yang bekerja sebagai arsitek dekorasi rumah yang bergaya Rococo di Irlandia.
Gaya Rococo ini pada umumnya juga dapat ditemukan di Versailles yang membentang di sepanjang Kota Paris
terutama Hotel Soubise. Di Jerman dan Perancis, Cuvillies, Neuman, dan Knobelsdorff juga memfokuskan pada
gaya Rococo. Beberapa kawasan yang terkenal dengan gaya Rococonya adalah Amalienburg, Postdam, Bruhl,
Wurzburg, Bruchsal, dan Schonbrunn.

Masa akhir Rococo dimulai pada awal tahun 1760-an ketika muncul kritik terhadap pendangkalan dan degenerasi
seni oleh tokoh Voltaire dan Jacques-Francois Blondel. Blondel melakukan pencelaan terhadap Rococo dengan
menyebut “kekonyolan dalam campur aduk antara kerang-kerangan, naga-naga, buluh-buluh, pohon-pohon, pohon-
pohon kelapa, dan tanaman-tanaman” di interior kontemporer.

Rococo telah habis masanya di wilayah Perancis sejak tahun 1785 dan mulai digantikan oleh gaya baru dari seniman
Neoklasik seperti Jacques Louis David. Di Jerman, Rococo mulai mengalami kemunduran setelah dikatakan sebagai
Zopf und Perucke (rambut kepang dan rambut palsu), dan pada fase ini disebut sebagai Zopfstil. Di Italia, Rococo
dapat bertahan hingga periode kedua Neoklasisisme hingga munculnya “Gaya Kekaisaran” pada masa pemerintahan
Napoleon sehingga Rococo mulai tersingkirkan.

Pada tahun 1820 hingga 1870, terdapat beberapa pembaruan ketertarikan pada gaya Rococo. Inggris merupakan
salah satu yang mengawali bangkitnya “Gaya Louis XIV” dan melakukan pembayaran pada barang-barang bekas
mewah Rococo dengan harga yang melambung tinggi yang dapat diperoleh di Paris. Selain itu juga terdapat seniman
lain yang menonjol seperti Delacroix bersama dengan pelanggannya yang bernama Eugenie de Montijo yang juga
mulai kembali membangkitkan kembali nilai-nilai dari gaya Rococo.
Gereja St. Andrew yang berada di Kiev. Gereja ini dirancang oleh Francesco Bartolomeo Rastrelli pada tahun 1744-
1767.

Sumber gambar : https://id.wikipedia.org/wiki/Rokoko

Ciri-ciri bangunan Rococo adalah :

1. Penggunakan warna-warna pastel yang lebih lembut. Pada masa sebelumnya menggunakan warna-warna
terang dan kuat.
2. Permainan cahaya difus yang digunakan pada seluruh interior bangunan.
3. Permainan tekstur dengan mengganti permukaan yang kasar dengan yang lebih halus dengan memberikan
penekanan pada titik-titik tertentu.
4. Struktur bangunan yang dibuat menjadi lebih ringan agar bangunan dapat berkomunikasi dengan pengguna
bangunan.
5. Permainan imajinasi penggunan bangunan yang dilakukan pada detail-detail bangunan yang lebih halus dan
rumit.
6. Masuknya unsur detail yang berasal dari bumi bagian timur, khususnya Cina dan Arab.
7. Memiliki ciri bentuk lengkung, kurva, dan asimetris.
8. Patung bersifat dekoratif dan terdapat beberapa lukisan yang menyatu dengan struktur bangunan.

REFERENSI
Wikipedia. 2017. Rokoko. Available from : https://id.wikipedia.org/wiki/Rokoko.
[Accessed 8 Desember 2017].
Rachmiati, Anisya. 2014. Seni Barok dan Rococo. Available from :
https://prezi.com/d2shedjm1dv4/seni-barok-dan-rococo/. [Accessed 9 Desember
2017].
Martana, Salmon Priaji. ARSITEKTUR ROKOKO. Available from :
https://repository.unikom.ac.id/30797/1/Arsitektur%20Rokoko.PDF. [Accessed 9
Desember 2017].

You might also like