You are on page 1of 102

SKRIPSI

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


(Classroom Action Research Plan)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG


SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL ALAT PERAGA MEKANISME PEMAHAMAN PADA SISWA
KELAS V SDN INPRES HEDAM DI KOTA JAYAPURA
TAHUN AJARAN 2023

Di ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Seminar Proposal
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

OLEH

APIRI KEROMAN
NIM: 20180111134364

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2023
PENGESAHAN PENGUJI

I. Judul: Meningkatkan Hasil Belajar Tentang IPA Tentang Sistem Pernapasan


Manusia Dengan Menggunakan Model Alat Peraga Mekanisme
Pemahaman Pada Siswa Kelas V Sdn Inpres Hedam Di Kota
Jayapura Tahun Ajaran 2022-2023

I. Identitas peneliti
A. Nama : Apiri Keroman
B. Nim 20180111134364
C. Bidang Kajian : Pengetahuan Alam Ipa
D. Sekolah : Sd N Inpres Hedam
E. Pokok bahasan : Ipa System Pernapasan Manusia
F. Sumber dana : Pribadi
II. Lama penelitian : 3 bulan
Menyetujui;
Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Daud Kaigere, M.Pd Drs, Aisyah Ali, M.Kes


NIP. 19650021994031003 NIP. 196707051991042001

Mengetahui
Ketua Program Studi

Drs, Aisyah Ali, M.Kes


NIP. 196707051991042001
PENGESAHAN PENGUJI

Telah diuji dan diterima oleh panitia b ujian skripsi Sarjana Pendidikan,
Pendidikan Guru Sekolah Dasar , Jurusan Pendidikan, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Cenderawasih Jayapura Tahun 2023
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada:

Hari : kamis
Tanggal : 6 Juli 2023
Tempat : Ruang rapat II

Mengesahkan
Panitia ujian sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Cenderawsih

Ketua Program Studi PGSD

Dra Aisyah Alih, M,kes


NIP : 19707051994042001

Mengesahkan
Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

1. Drs Daud Kaigere, M.Pd 1...............................................


NIP : 19651002 199403 1003

2. Dra Aisyah Alih M,Kes 2...............................................


NIP : 19670705 199404 2001

3. Golden Ringgo SC Ayomi S,Pd, M,Pd 3................................................


NIP : 19760507 201012 1001

4. Aplonia D. Yonggom S,Pd, MA 4.............................................


NIP : 19771204 200604 2002
Motto
Jadi seperti air mata berguna bagi banyak orang

Kupersembahkan karja ini kepada ayah dan ibu serta saudara -


saudara tercinta dan Tersayang yang selalu Mendukung dan
mendoakan saya selama pendidikan hasilnya mendoakan kesuksesan
saya
ABSTRAK

Apiri keroman 2023 Meningkatkan Hasil Blejar IPA Tentang Sistem


Pernapasan Manusia Melalu Pembelajaran Model STAD project Based Learning
TPACK Pada Siswa Kelas V SD N Inpres Hedam Kota Jayapura ,Skripsi
dibimbing Oleh Drs Daud Kaigere dan Dr,Dra C, Tanta, Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Cenderawasi .
Model yang diPakai adalah ,Model alat peraga mekanisme pemahaman
Adalah salah satu Model belajar Kooperatif yang paling sederhana Sehingga
Model belajar tersebut dapat digunakan Oleh Guru-guru yang baru Memulai
Menggunakan Model belajar Kooperatif. Dan Model alat peraga mekanisme
pemahaman siswa pada dapat Meningkatkan Hasil belajar Sistem Pernapasan
Manusia Pada Siswa Kelas V SD N Inpres Hedam Kota Jayapura . Dalam
Pembelajaran Model alat peraga mekanisme pemahaman Siswa ditempatkan
dalam Kelompok belajar beranggotakan 5-6 orang, Sehingga dalam setiap
Kelompok terdapat Siswa yang berpretasi tinggi , dan Remdah.
Tujuan penelitian adalah untuk Meningkatkan hasil Belajar Sistem Pernapasan
Manusia Pada Siswa Kelas V SD N Inpres Hedam Kota Jayapura Melalui
Pembelajaran Model alat peraga mekanisme pemahaman siswa. Adapun
Tujuan Khususnya adalah Sebagai berikut : untuk Mengatasi Kesulitan belajar
Siswa Dalam Memahami Pokok bahasan Sistem Pernapasan Manusia Pada
Siswa Kelas V SD N Inpres Hedam Kota Jayapura Melalui Pembelajaran
sistem pernapasan manusia Siswa Kelas V SD N Ipres Hedam Kota Jayapura
Pada Pokok bahasan Sistem Pernapasan Manusia Melalui Penerapan
Pembelajaran model alat peraga mekanisme pemahaman pada siswa
dikelas V .
Hasil diperoleh Yaitu Penggunaan Pembelajaran Kooperatif model alat
peraga mekanisme pe,mahaman Dapat Mmepermudah siswa dalam Memahami
Materi Sistem Pernapasan Manusia dan dapat Meningkatkan Hasil belajar Sistem
Pernapasan Manusia Pada Siswa Kelas V SD N Inpres Hedam Kota Jayapura.
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa .Yang
telah berikan Rahmatnya sehingga Hasil Skripsi Yang berjudul: Meningkatkan
Hasil Belajar IPA Tentang Sistem Pernapasan Manusia Dengan Menggunakan
Model ALAT PERAGA MEKANISME PEMAHAMANPada Siswa Kelas V
SDN Inpres Hedam Di Kota Jayapura Tahun Ajaran 2023 dapat diselesaikan
dengan baik.
Penulis Menyadari dalam Proses Menuis proposal ini banyak Mengalami
Kendala. Namun berkat Tuhan bahwa Dalam Doa berkat dari Tuhan Yang Maha
Esa sehingga Kendala-kendala yang di hadapi tersebut dapat di atasi. Untuk
itu Penulis Menyampaikan Ucapan terimakasih Sebanyak–banyak nya Kali
Kepada Bpk Drs, Daud Kaigere, M,Pd Selaku Pembimbing 1 dan Ibu Dra
Aisyah, M,Kes Selaku pembimbing II Karena Sudah Dengan sabar, Tekun,
Tulus, dan Meluangkan Waktu, Tenaga, dan Pikiran Memberikan bimbingan,
Motivasi,Arahan, dan Saran-saran yang sangat berharga Kepada Penulis Selama
Menyusun PROPOSAL ini .

Jayapura, 08 Mei 2023

Penulis.

Apiri Keroman
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................1

PENGESAHAN PEMBIMBING.................................................................................2

KATA PENGGANTAR................................................................................................3

DAFTAR BAGAN.......................................................................................................4

DAFTAR ISI..................................................................................................................5

DAFTAR
LAMPIRAN...................................................................................................................6

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang......................................................................................................9

D. Rumusan Masalah................................................................................................9

E. Pemecahan masalah.............................................................................................11

F. Tujuan Penelitian.................................................................................................12

G. Manfaat Penelitian...............................................................................................13
H. KAJIAN PUSTAKA..........................................................................................14
a. Pembelajaran Di sekolah............................................................................15
b. pembelajaran ilmu pengetahuan Alam (IPA) Disekolah Dasar.............15
c. Materi Sistem Pernapasanan Manusia......................................................16
d. Media Pembelajaran....................................................................................16
e. Alat Peraga Mekanisme Pemahaman.......................................................17
f. Alat Peraga Dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa...........................18
G. Metode Penelitian Tindakan Kelas..................................................................19
a. Metode Penelitian........................................................................................19
b. Setting Subjek Penelitian............................................................................20
c. Lokasi Waktu Penelitian Dan Bariabel Yang Diteliti........................20
d. Sumber Data Dan Rencana Tindakan.......................................................21
E. Subjek Penelitian.........................................................................................22
f. Instrumen Penilaian.....................................................................................22
g. Teknik Analisis Data..................................................................................23
h. Prosedur Penggumulan Data......................................................................23
i. Indikator Keberhasilan Kinerja..................................................................24
j. Tempat Dan Waktu Penelitian..................................................................25
k. Subjek Penelitian.........................................................................................25
l. Prosedur Penelitian......................................................................................26
m. Data Dan Sumber Data.............................................................................27
n. Indikator Keberhasilan Tindakan...............................................................27
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................28
LAMPIRAN............................................................................................................28
DAFTAR TABEL

Bagan 1.1 Kerangka Berbikir dalam PTK.............................................................20

Bagan 1.2 Siklus PTK Menurut kemmmis dan mc Tanggar................................25


DAFTAR LAMPIRAN

Data Awal....................................................................................................................20

RPP SIKLUS I Dan II................................................................................................25


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Perdasarkan hasil tes awal di lakukan peneliti pada 23 Maret 2023 di
kelas V SD N Inpres hedam abepura diketahui bahwa siswa masih
mengalami kesulitan belajar hasil tes awal yang di peroleh dari 26
siswa, terdapat 17 (54%) siswa yang belum mencapai KKM, dan 7 (45%)
siswa yang belum dinyatakan tuntas, Pembelajaran dikatakan berhasil apa
bila siswa mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) adapun
KkM yang di tentukan untuk mata pelajaran ilmu pengetahuan alam
(IPA) adalah 70.
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan diatas untuk meningkatkan
hasil pembelajaran di kelas pada materi sistem pernapasan manusia perlu
dilaksanakan penelitian tindakan kelas ( PTK ) . maka peneliti
melakukan PTK dengan judul Meningkatkan Hasil belajar sistem
pernapasan manusia Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Menggunakan model
Alat Peraga Mekanisme Pemahaman pada siswa di Kelas V SD N
Inpres Hedam kota jayapura Tahun Ajaran 2022/2023.
Pemahaman siswa, usaha sadar dan terencana untuk menwujudkan
suasan belajar dan proses Pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagaman, pengadilan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Pendidikan Nasional sendiri berfungsi Mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka Mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan Potensi Peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertagwa kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Didalam dunia Pendidikan, terdapat banyak cabang ilmu
Pengetahuan salah satunya yaitu ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ilmu
Pengetahuan Alam atau biasa disebut IPA Merupakan dasar ilmu yang
melahirkan teknologi modern yang membelajari tentang gelaja alam dan
kebendaan yang terjadi di sekitar kita yang tersusun secara teratur serta
teratur serta cara pemecahaan masalah nya berdasarkan hasil observasi
Maupun eksperimen. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) juga termasuk
salah satu mata pelajaran yang sudah dipelajarai pada jenjang sekolah
Dasar.
Pendidikan IPA disekolah dasar sendiri pada hakikatnya bertujuan
agar siswa Menguasai Pengetahuan dan fakta tentang alam sekitar
berdasarkan kehidupan sehari-hari. Pendidikan IPA juga Menekakan pada
Pengalaman siswa secara langsung untuk Mencari tahu Permasalahan
yang ada disekitar serta cara Pemecahan masalahnya, sehingga siswa
mampu Menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah . Mata
Pelajaran ini juga termasuk salah satu mata pelajaran yang dianggap
sulit bagi sebagaian siswa pada tingkat sekolah dasar.
Hal ini dibuktikan dari hasil ulangan harian maupun ulangan
semester yang siswa sebagaian besar Nilainya dibawah KKM (kriteria
Ketuntasan Minimal). Kemampuan pemahaman sangatlah Penting dalam
Proses Pembelajaran. Akan tetapi , Berdasarkan fakta dilapangan masih
banyak siswa yang kurang memahami Penjelasan guru, ada siswa yang
dinilainya selalu Rendah, bahkan ada siswa yang tidak bisa Mengerjakan
soal atau jika mengerjakan soal pun jawaban tidak sesuai dengan
seharusnya. Berdasarkan Penelitian yang dilakukan disekolah, Hasil
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas V SD N Inpres
Hedam Masih Rendah. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil Penilaian
terakhir pada materi Sistem Pernapasan Manusia. Menurut hasil
Wawancara dengan Guru IPA kelas V SD N Inpres Hedam kota
jayapura yaitu, sebanyak 23,07% siswa mendapatkan Nilai diatas KKM,
7,65 % Mendapatkan Nilai sama dengan KKM dan 69,23 %
Mendapatkan Nilai dibawah KKM Sedangkan KKM pada mata
pelajaran IPA di SD N Inpres Hedam kota jayapura yaitu 70.
Pemahaman Menurut Wahyono,B dan Nurachmandani S. 2008.
Adalah satu Kemampuan seseorang Dalam Mengartikan, Menafsirkan,
menerjemahkan, atau Menyatakan sesuatu dengan cara nya sendiri
tentang Pengetahuan yang Pernah. seorang siswa dapat dikatakan
Paham jika mampu memberikan uraian dan penjelasan yang lebih
kreatif, tidak hanya memberikan gambaran dalam satu contoh saja,
melainkan lebih luas dan baru sesuai dengan kondisi saat ini.
Kesulitan yang di alami siswa pada materi sistem Pernapasan
manusia yaitu karena siswa kurang memahami bagaimana proses
terjadinya Pernapasan. Pada materi Pernapasan perut, sehingga mereka
sulit Memahami bagaimana proses pernapasan itu terjadi. Selain itu,
siswa juga kurang mampu menghafal organ organ Pernapasan Manusia
secara urut. Rendahnya Pemahaman siswa mendorong guru harus untuk
selalu Mengadakan perbaikan secara terus menerus dalam
Pembelajarannya, agar masalah-masalah kesulitan belajar siswa dapat
diatasi , sehingga hasil belajar siswa mencapai tujuan yang diharapkan.
Masalah-masalah yang dialami oleh siswa dalam Pembelajaran tidak
muncul begitu saja, tetaip ada faktor-faktor Penyebabnya. Hal ini
mungkin karena Penjelasan guru tidak disertai media /alat menggambar-
gambar atau media alat gambar-menggambar kurang atau bahkan tidak
sesuai.
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajran di sekolah dasar,
(Jakarta: Kencana,2013),6-7.
Ada beberapa hal Penting di perhatikan dalam Pembelajaran IPA
yaitu tersedianya sarana dan prasarana beruba ruang laborattorium alat
Praktek (alat gambar mengggambar beraga ) yang sesuai. Kegiatan
Pembelajaran Menggunakan alat peraga adalah wujud perpaduan konsep
yang abstrak dengan dunia nyata sehingga nampak korelasi antara apa
yang dipelajari siswa dari teori dan praktek-prakteknya alat Peraga
menggambar didefinisikan sebagai alat bantu untuk mendidik anak-anak
atau mengajar anak-anak supaya konsepan yang diajarkan guru mudah
dimengerti oleh siswa dan menjadi alat bantu dalam Proses
Pembelajaran yang dibuat oleh guru atau siswa dari bahan sederhana
yang sudah didapat dari Lingkungan sekitar. Alat ini berfungsi untuk
Membantu dan Mempermudah dalam Mencapai Kompentensi
Pembelajaran.
Ditinjau dari teori Perkembamgan kognitif, anak-anak tingkat
sekolah dasar, Memasuki tahap operasional konkret, dimana mereka
belajar berdasarkan Pengalaman yang telah di alami nya. Bagi anak usia
sekolah dasar, Penjelasan guru akan lebih dipahami jika mereka terlibat
langsung didalam Pembelajaran. Pada usia sekolah dasar. Karakteristik
siswa akan cenderung menyukai Pembelajaran yang memungkinkan
adanya unsur permainan, bergerak,/berpindah tempat, bekerja dalam
kelompok , dan merasakan /melakukan memperagakan A,Widi Sesuatu
secara Langsung dengan demikian , sebagai guru hedaknya Merancang
Pembelajaran dimana siswa terlibat didalam Pembelajaran tersebut,
sehingga Pembelajaran lebih bermakna dan menumbuhkan keaktifan
pada siswa.
Pembelajaran konsektual adalah konsep Pembelajaran yang
Menghubungkan Materi Pembelajaran dengan situasi pada dunia nyata-
nyata pada Pembelajaran ini, seorang guru dapat mencontohkan
Pembelajaran pada Kehidupan nyata /yang biasa dialami siswa dalam
kehidupan sehari-hari, seperti yang dikemukakan oleh jean piaget bahwa
Perkembangan kognitif siswa tingkat sekolah dasar adalah tahap
operasional konkret. Media merupakan alat bantu guru dalam
Menyampaikan isi dan memperlanjar proses Pembelajaran.

B. RUMUSAN MASALAH
Apakah hasil belajar System bernapas manusia dapat di tingkatkan
melalui Penerapan Pembelajaran Model Meningkatkan Hasil Belajar Ipa
Tentang Sistem Pernapasan Manusia Dengan Menerapkan Model
Pembelajaran alat Peraga Mekanisme Pemahaman Pada Siswa Kelas V
SDN Inpres Hedam kota Jayapura. Berdasarkan latar belakang diatas, maka
masalah penelitian di rumuskan sebagai berikut:
1. Apakah hasil belajar system bernapasan manusia dapat di tingkatkan
melalui Penerapan Pembelajaran model alat Peraga Mekanisme
Pemahaman pada siswa kelas V SD N Inpres Hedam kota jayapura?
2. Bagimana berdasarkan hasil observasi data Awal wawancara dengan
guru dan siswa kelas V SD N inpres Hedam kota jayapura dalam tahap
penyusunan proposal / skripsi
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah penelitian di rumuskan
sebagai berikut: apakah hasil belajar system bernapasan manusia dapat di
tingkatkan melalui Penerapan Pembelajaran alat peraga mekanisme
pemahaman pada siswa kelas V SD N Inpres Hedam kota jayapura yaitu.
1. Baagaimana Penggunaan alat Peraga mekanisme Pernapasan
Manusia pada Materi sistem Pernapasan Manusia Meningkatkan
Pemahaman siswa Kelas V SD N Inpres Hedam kota jayapura.
2. Bagaimana Peningkatan Pemahaman siswa Kelas V pada Materi
Sistem Pernapasan Manusia Dengan Menggunakan alat Peraga
Mekanisme Pernapasan Manusia, di SD N Inpres Hedam Kota
Jayapura.

C. PEMECAHAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah penelitian di rumuskan
sebagai berikut:
1. Apakah hasil belajar system bernapasan manusia dapat di tingkatkan
melalui Penerapan Pembelajaran model alat Peraga Mekanisme
Pemahaman pada siswa kelas V SD N Inpres Hedam kota jayapura?
2. Bagimana berdasarkan hasil observasi data Awal wawancara dengan
guru dan siswa kelas V SD N inpres Hedam kota jayapura dalam tahap
penyusunan proposal / skripsi
3. Persiapan Pembelajaran ,yakni menyiapkan perangkat pembelajaran
tentang system pernapasan manusia dan menempatkan siswa dalam
kelompk kecil yang beranggotakan 5-6 orang secara heterogen
(campuran menurut pretasi ,jenis kelamin dan suku) serta menentukan
skor dasar.
4. Penyajian materi , yakni guru mulai menjelaskan materi pelajaran dengan
menggunakan metode ceramah menggali pengetahuan awal siswa.
5. Belajar kelompok, yakni guru memberikan tugas kepada kelompok untuk
di kerjakan dan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan LKS.
Anggota kelompok yang sudah memahami materi,di harapkan
menjelaskan apa yang sudah di mengerti kepada anggota kelompok lain
samapai setiap anggota kelompok tersebut memahami materi pelajaran
yang di maksud.
6. Evaluasi kerja kelompok, yakni setiap kelompok mempersentasikan hasil
kerjanya di depan kelas dan kelompok lain memberikan tanggakpan
terhadap jawaban kelompok penyaji.
7. Evaluasi kerja individu yaitu, guru memberikan evaluasi berupa soal-
soal tidak tes yang dikerjakan siswa secara individu ,dalam
menyelesaikan tes siswa tidak boleh kerja sama.
8. Pemeriksaan hasil tes dengan membuat daftar Skor pertingkat individu
dan dimasukan menjadi Skor kelompok.
9. Penghargaan kelompok ,yakni kelompok yang mendapat nilai tertinggi
di beri penghargaan.

2. Tujuan Penelitian
Secara umum Tujuan Penelitian adalah untuk Meningkatkan Hasil
belajar System pernapasan manusia pada siswa kelas V SDN inpres Hedam
Kota Jayapura Melalui Pembelajaran model alat Peraga Mekanis
Pemahaman , Adapun tujuan khususnya adalah sebagai berikut:

1). Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar system pernapasan


manusia siswa kelas V SD N Inpres Hedam kota Jayapura pada pokok
bahasan System Pernapasan Manusia Melalui penerapan Model
Pembelajaran alat peraga Mekanisme pernapasan manusia pada materi
sistem pernapasan manusia untuk meningkatkan Pemahaman Siswa
Kelas V SD N Inpres Hedam kota Jayapura.
2). Untuk Mengetahui Peningkatkan Pemahaman Siswa kelas V Pada
materi sistem pernapasan manusia dengan menggunakan alat peraga
mekanisme pernapasan manusia SD N Inpres Hedam abepura.

3. Manfaat Hasil Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian tindakan kelas ini
adalah untuk meningkatkan hasil belajar system pernapasan manusia
tentang IPA sebagai ilmu pengetahuan alam dengan menggunakan
Model pembelajaran alat peraga mekanisme pemahaman pada siswa
kelas V SD N inpres hedam kota jayapura minimal mencapai KKM 70.
4. Hasil penelitian
Penelitian yang diadakan dengan permasalahan diatas, antara lain.
a) bagi Siswa
1. Meningkatkan aktivitas belajar khususnya mata pelajaran IPA , Dapat
Mengembangkan Pengetahuan dan Keterampilan serta
membangkitkan rasa Percaya diri sehingga akan selalu
bersamngat untuk Memnberbaiki Pembelajaran nya secara terus
menerus.
2. Meningkatkan perhatian siswa, sehingga menjadi aktif dalam
mengikuti pembelajaran , dan peneliti tindakan kelas ini
bermanfaat bagi guru yang mau memberbaiki pembelajaran
terutama pada pelajaran IPA dengan Menggunakan media /alat
peraga edukatif.
3. Memotivasi siswa agar lebih menyukai pelajaran IPA .
b. Bagi Guru
1) Menambah variasi model pembelajaran dalam proses belajar
mengajar.
2) Membantu dalam memngembangkan model pembelajaran yang tepat
dalam mengajarkan bidang kajia ipa .
3) Membantu meningkatkan profesinalisme guru.
Guru SD dapat memiliki pengetahuan tentang teori pembelajaran model
alat peraga mekanisme pemahaman pada siswa , sebagai salah satu
bentuk inovasi pembelajaran SD. Sehingga dapat menjadi masukan
dalam mengkaji lebih luas tentang penerapan pemberian games pembuka
dan penutup pembelajaran ,khususnya dalam meningkatkan motivasi
belajar.
c. Bagi sekolah.
1) Meningkatkan kualitas pembelajaran bagi sekolah.
2) Meningkatkan kualitas pembelajaran ipa dan prestasi belajar siswa di
kelas V SD N inpres hedam .
Membantu sekolah dalam mengembangkan dan menciptakan lembaga
pendidikan yang lebih bermutu Berdasarkan Di SD N Inpres hedam
Mengunakan Hasil peneliti diharapkan dapat memberikan masukan bagi
SD N Inpres Hedam kota jayapura sebagai salah satu alternatif guna
perbaikan dan peningkatkan mutu proses belajar mengajar (PBM)
penerapan pemberian games pembuka dan penutup pembelajaran
,khususnya dalam meningkatkan motivasi belajar.
dan pengalaman belajar IPA dalam suasana yang menyenangkan.
3) Meningkatkan hasil belajar pada pokok bahasan system pernapasan
manusia.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. HASIL BELAJAR IPA


1. Hakikat IPA
Pengetahuan alam adalah pengetahuan tentang alam semesta dengan
segala isinya.Adapun pengetahuan itu sendiri artinya segala sesuatu yang
di ketahui oleh manusia.jadi, menurut hendro dengan segala isinya .lebih
lanjut, Nash (2006:2) menyatakan bahwa : IPA itu adalah suatu cara atau
mengamati dunia ini bersifat analisis, lengkap,cermat, serta
menghubungkan antara satu fenomena dengan lain, sehingga keseluruhan
nya membentuk suatu yang baru tentang yang diamati Ilmu pengetahuan
alam merupakan terjemahan dari bahasa inggris, yaitu the of sciences,
artinya ilmu pengetahuan Alam (IPA) ,berhubungan dengan alam atau
bersangkut paut dengan alam sciences ,artinya illmu pengetahuan jadi,
ilmu pengetahuan alam atau science itu pengertiannya dapat di sebut
sebagai ilmu tentang alam atau ilmu yang mempelajari peristiwa yang
terjadi di dalam ini.
IPA membalas tentang gejala gejala alam yangdi susun secara
sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang
di lakukan oleh manusia.hal ini sebagaimana yang di kemukakan oleh
lukman (1997) bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan
gejala-gejala alam dan kebedaan yang sistematis yang tersusun secara
teratur,berlaku umum yang beruba kumpulan dari hasil observasi dan
eksperimen.sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam
suatu system ,tidak berdiri sendiri, satu dengan lainnya saling
berkaitan,saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu
kesatuan yang utuh.
Sedangkan berilaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya
berlaku oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi
yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten. Lebih
lanjut.Hadiat (1996) menyantakan bahwa tidak hanya merupakan
kumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk, tetapi merupakan
cara kerja, cara berbikir,dan cara memecahkan masalah.
2. Pembelajaran sekolah Dasar
a. Pendidikan Tingkat Sekolah Dasar
Mmenurut Mirasa, tujuan Pendidikan sekolah Dasar adalah
sebagai Proses Mengembangkan kemampuan dasar dari masing
masing siswa, dimana setiap siswa belajar secara aktif karena
dorongan dalam dirinya dan memberikan kemudahan bagi
Perkembangan dirinya secara optimal.
Dengan demikian, sekolah dasar /pendidikan dasar tidak
semata mata membekali anak didiknya berupa kemampuan
membaca, menulis,dan berhitung, tetapi harus mengembangkan
potensi yang dimiliki masing masing siswa baik potensi
mental,sosial dan spiritual.
Sekolah dasar sendiri memiliki visi mengembangkan manusia
yang beriman dan bertagwa kepada Tuhan yang maha Esa.
Berakhlak mulia, sehat , beriman cakap,kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis dan berztanggung jawab.
Masa usia sekolah dasar adalah masa kanak-kanak akhir yang
berlangsung dari usia enam sampai kira-kira usia sebelas /dua
belas tahun. Sesuai dengan karakteristik anak usia sekolah dasar
yang suka bermain, memiliki rasa ingin tahu yang besar, mudah
terpengaruh oleh lingkungan, dan gemar membentuk kelompok
sebaya. Oleh karena itu, pembelajaran di sekolah dasar bertujuan
untuk menciptakan suasana yang kondusif dan menyenangkan.
Pendidikan dasar juga bertujuan untuk memberikan bekal berupa
Kemampuan baca tulis, hitung, Pengetahuan, dan keterampilan
dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai tingkat keterampilan
dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai tingkat perkembangan
nya serta mempersiapkan mereka mengikuti jenjang pendidian
selanjutnya.
b. Karakteristik anak usia sekolah dasar
Sebagai tenaga Pendidikan, guru hendaknya memahami
bagaimana karakteristik siswa yang diajarinya. Siswa sekolah
dasar merupakan siswa yang masih tergolong anak usia dini,
terutama siswa yang berada di kelas awal Masa usia sekolah
dasar Merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupan
seseorang anak. Pada masa ini, seluruh potensi yang dimiliki
seorang anak perlu di dorong sehingga akan berkembangan secara
optimal.
Tahap Perkembangan kognitif siswa menurut Jean Piaget
mwelalui empat stadium.
a. Sensori motorik (0-2 tahun)
Bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan mendorong
mengeksplorasi dunianya.
b. Pra operasional (2-7 tahun)
Anak belajar Menggunakan dan merepresentasikan objek dengan
gambar dan kata-kata. Tahap pemikirannya yang lebih simbolis
tetapi tidak melibatkan pemikiran operasinal dan lebih bersifat
egosentris dan intuitif ketimbang logis.
c. Operational kongkrit (7-11 tahun).
Penggunaan logika yang memadai. Tahap ini telah memahami
operasi logis dengan bantuan benda konkrit.
d. Operasional Formal (12-15 tahun )
Kemampuan untuk berbikir secara abstrak, menalar secara logis,
dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia.
3. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA di sekolah dasar.
1. Pengertian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau biasa disebut sains dalam
arti sempit adalah sebagai disiplin ilmu dari physical sciences
(Ilmu astronomi, kimia , geologi, mineralogi , meteorologi, dan fisika
) dan life sciences biologi anatomi, fisiologi, zoologi, citologi, dll).
IPA Membahas tentang gelaja gelaja alam yang disusun secara
sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan Pengamatan
yang dilakukan oleh manusia, Hal ini sebagaimana yang
dikemukkan oleh powler bahwa IPA Merupakan ilmu yang
berhubungan dengan gelaja Alam dan kebendaan yang tersusun
secara teratur, berlaku umum ) artinya Pengetahuan itu tidak hanya
berlaku oleh seseorang atau beberapa orang) dan cara pemecahan
masalahnya berupa hasil observasi dan ekspermen. Selanjutnya,
Winaputra Mengemukkan bahwa tidak hanya kumpulan
Pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi memerlukan
kerja, cara berbikir, dan cara memecahkan masalah.
Pembelajaran IPA di SD seharusnya membuka kesempatan
untuk memupuk rasa ingin tahu siswa secara alamiah , Hal ini akan
membantu siswa mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari
jawaban berdasarkan bukti serta mengembangkan cara berbikir
ilmiah , Fokus Prorgram Pengajaran IPA di SD seharusnya ditujukan
untuk memupuk minat dan pengembangan anak didik terhadap
dunia mereka dimana mereka hidup.
4. Tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Pendidikan IPA disekolah dasar bertujuan agar siswa menguasai
Pengetahuan , fakta , konsep, prinsip,proses, penemuan,serta memiliki
sifat imliah yang akan bermanfaat bagi siswa dalam mempelajari
diri dan alam sekitar, Pendidikan IPA menekankan pada pemberian
Pengalaman langsung untuk mencari tahu dan berbuat sehingga
mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Menurut Badan Nasional Standar Pendidikan, tujuan
pembelajaran IPA di sekolah dasar yaitu.
1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan dalam
kehidupan Sehari-hari.
2. Mengembangkan Pengetahuan dan Pemahaman konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan Sehari-
hari.
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran
adanya hubungan saling Mempengahuri antara IPA, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat.
4. Mengembangkan Keterampilan Proses untuk Menyelidiki alam
sekitar, memecahkan Masalah dan Membuat Kebutusan.
5. Berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan
Lingkungan alam.
6. Menghargai Alam dan segala keteraturan nya sebagai salah satu
ciptaan Tuhan.
7. Memiliki Pengetahuan, konsep dan Keterampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidikan jenjanng selanjutnya.

B. Hipotesis Tindakkan , Materi Sistem Pernapasan Manusia


Manusia bernapas dengan cara menghirup udara dan
Menghembuskannya kembali. Kegiatan pernapasan tersebut berlangsung
terus menerus secara otomatis. Ketiga bernapas, kita dapat membantu
keluar masuknya gas dari dalam ke dalam tubuh. Udara Mengandung
berbagai macam gas, alat pernapasan kita hanya Menghirup gas yang di
perlukan saja, yaitu oksigen, oksigen sangat, dibutuhkan oleh semua
Makhluk hidup karena digunakan untuk Proses Pembakaran sari-sari
makanan. Proses Pekabaran, sari-sari makanan bertujuan untuk
Menghasilkan energi dan berlangsung dalam setiap sel tubuh.
1). Organ Pernapasan Manusia
Sistem Pernapasan terdiri atas organ-organ Pernapasan. Organ-
organ ini Meliputi rongga hidung, faring,laring, trakea, bronkus, dan
Paru-paru.
a. Hidung
Hidung Merupakan indera Penciuman Hidung terdiri atas dua
bagian, yaitu Lubang, Hidung, dan rongga, hidung, Ketiga
Manusia Menghirup udara, udara masuk kedalam tubuh melalui
hidung, di dalam rongga hidung terdapat rambut dan lendir.
Rambut dan lendir berguna untuk menyaring udara yang masuk.

Gambar 2.1 Bagian-bagian hidung manusia


sumber : http://yohandi99.blogpot.co.id.
Udara yang dihirup melalui hidung lebih baik dari pada masuk
melalui mulut, kelebihan pernapasan melalui hidung, antara lain sebagai
berikut:
1. Hidung Mempunyai Ramput Hidung dan selaput Lendir
Ramput hidung dan selaput lendir akan menyaring debu dan
kotoran dalam udara yang terhisap.
2. Hidung Mengatur Suhu Udara yang masuk
Suhu tubuh yang normal atau sehat berkisar antara 36%-37% C. Jika
udara yang masuk suhunya lebih rendah, hidung akan melepaskan
Panas dari dalam tubuh agar udara tersebut menjadi hangat.
Demikian pula sebaliknya.
3). Hidung Mengatur Kelembabpan Udara yang masuk
Jika udara yang masuk terlalu kering, maka dinding -dinding
lubang hidung akan menambahkan udara yang dihirup dengan uap
air cadangan. Sebaliknya, jika udara yang masuk terlalu Lembab,
maka hidung akan menyerap Kelebihan uap air yang terkandung
dalam udara tersebut.
b. Tenggorokan
Tenggorokan merupakan bagian dari organ pernapasan manusia.
Organ tenggorokan berupa satu pipa yang dimulai dari pangkal
tenggorokan (laring), batang tenggorokan (trakea), dan cabang
batang Tenggorokan (bronkus),

Gambar 2.2
Bagian-bagian tenggorakan manusia Sumber:google.co.id
1) Pangkal Tenggorakan (Laring)
Udara yang masuk melalui hidung, kemudiaan melewati pangkal
Tenggorakan (laring) melalui faring. Faring terletak di hulu
tenggorokan dan merupakan persimpangan antara rongga mulut ke
kerongkongan dan rongga hidung ke tenggorokan.
2) Batang Tenggorokan (Trakea)
Setelah melewati laring, udara akan menuju ke batang tenggorakan
(trakea). Pada batang tenggorakan ini, terdapat katup epiglotis.
Katup ini bekerja dengan cara membuka jika bernapas atau
berbicara dan menutup saat menelan makanan.Di bawah epiglotis,
terdapat pita suara.Ketika udara melewati pita suara, pita suara anak
bergetar dan menghasilkan suara. Di dalam rongga dada, batang
tenggorokan bercabang dua. Setiap cabangnya masuk menuju paru-
paru kensn dan paru-paru kiri.
3) Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)
Cabang batang tenggorokan (bronkus) merupakan cabang dari
trakea. Bronkus terbagi menjadi dua, yaitu menuju paru-paru kana
dan menuju paru-paru kiri.Bronkus berbagi menja di dua, yaitu
menuju paru-paru kanan dan menuju paru-paru kiri.Bronkus
bercabang lagi menuju bronkiolus.Setiap cabang tersebut berakhir
pada gelembung paru-paru atau aveolus. Setiap cabang tersebut
berakhir pada gelambung paru-paru atau alveolus.Alveolus
merupakan tempat terjadinya difusi oksigen ke dalam darah.Pada
pangkal tenggorokan udara masuk ke tenggorokan (trakea).Di dalam
dada, trakea bercabang menjadi dua yang disebut bronkus, setiap
bronkus menuju ke paru-paru kanan dan paru-paru kiri.
c. Paru-paru
paru-paru (pulmo) terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dan
perut dibatasi oleh sekat rongga badan yang disebut diafragma. Paru-
paru manusia berjumalah sepasang , yaitu Paru-paru kiri dan kanan.
Terdiri atas tiga gelambir. Paru-paru terbungkus oleh suatu selaput paru-
paru (Pleura). Peradangan pada selaput pleura disebut pleuritis.

Gambar 2.3 penampakan organ paru-paru manusia.


Di dalam Paru-paru terjadi proses pertukaran udara kotor dengan
udara bersih yang diberlukan tubuh. Didalam Paru-paru terdapat
gelembung paru-paru yang disebut alveolus (bentuk jamak: alveoli).
Jumlah alveolus kurang lebih 300 juta buah. Gelembung ini berfungsi
menangkap udara bersih dan melepaskan udara kotor.
2). Proses Pernapasan Manusia
Bernapas Meliputi dua Proses, yaitu menarik napas (inspirasi ). Dan
menggeluarkan napas (ekspirasi). Berdasarkan cara masuknya udara
dalam baru-baru, maka proses pernapasan dapat dibedakan menjadi
dua,yaitu pernapasan dada dan pernapasan Perut.

Gambar 2.4 Proses Pernapasan manusia sumber : http://murid


info/mekanisme -pernapasan.
a. Pernapasan dada
Pernapasan dada terjadi karena otot antara tulang rusuk berkontraksi,
sehingga rusuk, sehingga rusuk dan akibatnya volume rongga dada
Membesar.

Gambar 2.5 Proses Pernapasan dada


sumber : https://arsydriyadi.blogspot.co.id
1) Waktu Menarik Napas
Otot yang bekerja pada waktu Menarik napas adalah otot
tulang rusuk sebelah luar dan di afragma. Diafragma adalah sekat
antara rongga Perut dan rongga dada. Pada Waktu Menarik
Napas; otot tulang rusuk naik ke atas, tulang dada naik ke atas
dan ke depan, diafragma akan Mendatar karena otot nya berkerut.
Rongga dada Membesar, Paru-paru berkembang sehingga udara
masuk ke dalam Paru-Paru.
2) Waktu Menghembus Napas.
Pada Waktu Menghembus Napas, otot tulang rusuk sebela luar
mengendur, diafragma kembali keadaan semula, yaitu berbentuk
cembung, Rongga dada mengecil sehingga udara keluar.
b. Pernapasan Berut
Pernapasan berut terjadi karena adanya gerakan dari diafragma.
Ketiga otot diafragma berkontraksi, rongga dada akan Membesar dan
Paru-Paru Mengembang.

Gambar 2:6 proses pernapasan berut


4) Waktu Menarik Napas
Otot tulang rusuk sebelah luar diafragma berkontraksi lebih kuat.
Rongga dada Membesar, isi rongga perut tertekan, tekanan dalam
rongga dada mengecil , selanjutnya, udara masuk kedalam Paru-Paru.
5) Waktu Menghembuskan Napas
Pada waktu Menghembuskan napas, otot tulang rusuk sebelah
dalam berkerut. Otot berkerut Menekam diafragma. Rongga dada
Mengecil. Akibat , udara dalam paru-paru keluar.
c. Penyakit pada Saluran Pernapasan Manusia.
Penyakit Pada kehidupan Manusia, seringi ditemui Penyakit yang
Menyerang alat Pernapasan Manusia. Misalnya TBC (tuberculosis) yang
disebabkan oleh virus tuberculosis, Penyakit Asma yang di sebabkan
tersumbat nya saluran Pernapasan, radang tenggorakan, batuk bronkitis,
dan pilek.
Gangguan Pernapasan biasanya berupa kelainann atau penyakit yang
menyebabkan terganggunnya proses pernapasan.Penyakit pada alat
pernapasan tibul karena kualitas udara yang kotor.Selain itu, kebiasaan
merokok juga meningkatkan risiko terjadinya penyakit-penyakit tersebut
beberapa penyakit lain pada sistem pernapasan manusia yaitu:
a. Emfisema: pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya
kemasukan udara.
b. Asfiksi: gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan atau
penggunaan O2 oleh jaringan .Gangguan ini disebebkan oleh hal-hal
sebagai berikut:
3) Gangguan pada bagian paru-paru, antara lain karena tenggelam,
pneumonia (alveolus terisi lendir dari cairan limfa), serta keracunan
CO dan HCN (asam sianida).
4) Gangguan pada peredaran darah,yaitu terjadinya afinitas (daya
gabung) Hb terhadap CO2 dan HCN lebih tinggi dari pada
terhadap O2.
c. Asidosis: Kenaikan kadar usam karbonat dan kader asam
bikarbonat dalam darah senggah pernapasan terganggu.
d. Difteri: penyumbatan lendir baik pada rongga faring maupun
laring yang disebabkan oleh kuman.
e. Polip dan amandel: pembegkakan kelenjar limfa di daerah
hidung (polip) dan di daerah tekak (amandel),

C. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan bentuk jamak dari
kata Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar,
Maksudnya adalah sarana atau alat yang digunakan untuk
menyampaikan sesuatu.
Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi
Menyampaikan Pesan Pembelajaran. Sedangkan Pembelajaran sendiri
adalah proses komunikasi antara Pembelajar, Pengajar, dan bahan
ajar. Jadi bentuk komunikasi dalam sebuah Pembelajaran tidak akan
berjalan tanpa adanya bantuan / sarana untuk Menyampaikan Pesan.
2. Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran
Media juga Mempunyai tujuan dan Manfaat Dalam Suatu
Pembelajaran. Tujuan Media Pembelajaran adalah sebagai alat bantu
Pembelajaran untuk anak peserta didik.
a. Mempermudah Proses Pembelajaran di kelas.
b. Meningkatkan efisiensi Proses Pembelajaran
c. Menjaga relevansi antara materi Pembelajaran dengan tujuan
belajar.
d. Membantu Konsentrasi Pembelajaran Dalam Proses Pembelajaran
selain tujuan Media Pembelajaran, ada juga manfaat dari media
Pembelajaran, yaitu Manfaat bagi Pengajar dan Manfaat bagi
Pembelajaran.
6) Manfaat Media Pembelajaran bagi Pengajaran
a. Mmeberikan Pedoman, arah untuk Mencapai tujuan
Pembelajaran
b. Menjelaskan struktur dan urutan Pengajaran secara baik.
c. Memberikan Kerangka Sistematis Mengajar secara baik.
d. Memudahkan Kendali Pengajar terhadap materi Pelajaran
e. Membangkitkan rasa percaya diri seorang Pelajar
f. Meningkatkan kualitas Pengajaran
g. Memberikan Dan Meningkatkan variasi belajar
h. Menyajikan inti informasi, Pokok-Pokok secara Sistematis,
sehingga Memundahkan Penyampaian
i. Menciptakan kondisi dan situasi belajar yang Menyenangkan
dan tanpa tekanan.
7) Manfaat Media Pembelajaran bagi Pembelajar.
a. Meningkatkan motivasi belajar Pembelajaran
b. Memberikan dan Meningkatkan variasi belajar bagi Pembelajaran
c. Memudahkan Pembelajar untuk belajar
d. Merangsang Pembelajaran untuk berpikir dan beranalisis
e. Pembelajaran Dalam Kondisi dan situasi belajar yang
Menyenangkan dan tanpa tekanan.
f. Pembelajaran dapat Memahami Materi Pelajaran secara sistematis
yang disajikan.
3. Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran
Banyak usaha yang dilakukan oleh para ahli untuk
Mengidentifikasi Jenis-Jenis Media Pembelajaran. Ada yang
Melihat dari sisi aspek fisiknya dan ada yang melihat dari sisi
aspek panca indera. Pembagian Jenis dan Karakteristik media
Pembelajaran sebagai berikut:
a. Media Pembelajaran dilihat dari aspek bentuk fisik, dengan
membagi jenis dan karakteristik.
1). Media elektronik seperti televisi, film , radio, slide, video,
VCD, DVD, LCD, Komputer internet dll.
2) .Media non elektronik seperti buku, handout, modul, diktat,
media, grafis, dan alat peraga.
b. Media Pembelajaran dilihat dari panca indera:
1). Media audio (dengar)
2). Media Visual (melihat) , termasuk media grafis
3). Media audio -visual (dengar dan melihat )
c. Media Pembelajaran dilihat dari aspek alat dan bahan yang
digunakan :
1). Alat Perangkat keras (hardware) sebagai sarana yang
Menampilkan pesan
2). Perangkat Lunak (software) sebagai Pesan Informasi.

D. Model Alat Peraga Mekanisme


1. Pengertian alat Peraga
Beberapa ahli Mengemukan alat Peraga Dengan istilah
teaching material atau instruksional material yang artinya
keperagaan yang berasal dari kata”raga” artinya sesuatu benda yang
dapat diraba, dilihat , didengar, dan dapat diamati oleh panca indera.
Media Pembelajaran terdiri dari banyak jenis. Pada dasar nya , alat
peraga adalah bagian dari media pembelajaran. Alat Peraga
Merupakan salah satu jenis media yang ditinjau dari bentuk
fisiknya, Alat Peraga sendiri juga termasuk dalam dalam jenis
Media Pembelajaran tiga dimensi yang dapat dilihat, diraba, dan
dapat digerakan.
Alat Peraga Merupakan suatu media fisik Pendidikan yang
digunakan untuk Menyampaikan isi materi Pengajaran yang dapat
merangsang siswa untuk belajar.
Nyoman kartiasa Menyatakan pengertian Alat Peraga/alat
praktik IPA sederhana atau di sebut juga alat IPA buatan sendiri
adalah alat yang dapat dirancang dan dibuat sendiri dengan
memanfaatkan alat atau bahan disekitar lingkungan, dalam waktu
relatif singkat dan tidak memerlukan keterampilan khusus dalam
penggunaan alat dan bahan, dapat menjelaskan , Menunjukkan, dan
Mmebuktikan konsep-konsep atau gelaja-gelaja, yang sedang
dipelajari.
Alat Peraga didefinisikan sebagai alat bantu untuk mendidik
atau mengajar supaya konsep yang diajarkan guru mudah
dimengerti oleh siswa dan menjadi alat bantu dalam proses
Pembelajaran yang dibuat oleh guru atau siswa dari bahan
sederhana yang mudah didapat dari lingkungan sekitar, alat ini
berfungsi untuk perantara atau pengantar pesan Pembelajaran serta
membantu mempermudah dalam mencapai kompetensi Pembelajaran.
Pembelajaran Menggunakan alat peraga berarti Mengoptimalkan
fungsi seluruh panca indra siswa untuk Meningkatkan efektivitas
belajar siswa dengan cara melihat , meraba dan menggunakan
pikirannya secara logis dan realistis. Alat Peraga Merupakan
Wahana Penyalur pesan atau informasi belajar. Melalui konsep yang
tertuang dalam alat peraga, fungsi alat peraga dalam Pembelajaran
tidak hanya sekedar alat bantu guru melainkan Pembawa Pesan dari
apa yang di sampaikan oleh guru kepada siswanya sesuai
kebutuhan.
2. Alat Peraga Mekanisme Pernapasan Manusia.
Alat Peraga Mekanisme Pernapasan Manusia adalah alat Perang
yang dibuat untuk memberikan gambaran kepada kepada siswa
bagaimana proses pernapasan pada manusia terjadi Alat peraga ini
merupakan alat bantu Pembelajaran IPA yang murah yang dapat
ditemukan di Lingkungan Paling dekat disekitar kita, misalnya botol
air mineral, dan balon.
Pembelajaran dengan Menggunakan Alat Peraga mekanisme
pernapasan manusia sangat menguntungkan, hal itu dikarenakan
pada materi sistem pernapasan manusia siswa tidak dapat melihat
secara langsung bagaimana proses pernapasan terjadi dan organ -
organ apa saja yang berperan dalam proses Pernapasan . pada sistem
pernapasan manusia berlangsung didalam tubuh, sehingga siswa
tidak dapat melihat secara langsung proses pernapasan yang terjadi
melainkan hanya mempraktekan dan merasakan bagaimana cara
siswa bernafas (menghirup dan mengeluarkan udara).
a. Alat dan bahan untuk membuat alat Peraga Mekanisme
pernapasan manusia.
Alat dan bahan yang digumakan untuk membuat alat Peraga
mekanisme pernapasan manusia adalah.
Alat:
 Cutter
 Solder/paku yang telah dipanaskan ujingnya
 Gunting
Bahan:
- Botol air Mineral ukuran 1,5 liter
- Pipa Y
- 3 bulan balon
- Selotip
- Karet gelang

E. langkah-Langkah Pembuatan Alat Peraga Mekanisme Pernapasan


Mnusia.
a. alat peraga meningkatkan pemahaman .
1) Potong botol air mineral menjadi dua bagian.
2) Ambil tutup botol dan lubanggi dengan Menggunakan solder /ujung
paku yang telah dipanaskan. Kemudian tutupkan (sesuaikan ukuran
lubang tutup botol dengan menggunakan karet.
3) Ambil pipa Y, kemudian ikatkan balon pada masing- masing ujung
pipa Y, yang sama panjang dengan menggunakan karet.
4) Masukan ujung Pipa Y kedalam botol melalui bagian bawah hingga
menembus tutup botol yang telah di Lubangi.
5) Ambil 1 buah balon, kemudian gunting menjadi dua bagian bawah
botol.
6) Ambil bagian balon , yang tidak terdapat ujung Penipunya
(berbentuk setengah lingkaran), kemudian tutupkan pada bagian
bawah botol.
7) Rekatkan balon dengan botol dengan menggunakan selotip secara
melingkar / Menggelilingi sisi botol agar tidak lepas ketka ditarik.
8) Alat Peraga Mekanisme pernapasan manusia siap digunakan.
b. Cara kerja alat peraga mekanisme pernapasan manusia.
Seperti telah Di uraikan terdahulu,bahwa hasil belajar Pada Hakikat
nya adalah Perubahan tingkah Laku individu Yang relative menetap sebagai
hasil interaksi dengan Lingkungan. Hasil belajar IPA tentu saja harus di
kaitkan dengan Tujuan Pendidikan IPA yang telah di Cantumkan Dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP) Di sekolah dengan tidak
melupakan hakikat IPA itu sendiri. Oleh sebab itu tujuan Pembelajaran
Menggambarkan hasil belajar yang harus di miliki siswa Memperoleh hasil
belajar tersebut.
Hasil belajar IPA di kelompokan berdasarkan Hakikat IPA itu sendiri
Yaitu Sebagai Produk Proses. Hal ini berdasarkan pendapat Hingerford
(2006:18,Bundu ) Yang Menyatakan bahwa IPA terbagi atas dua yaitu (1)
the investigation (Proses) seperti Mengamati , Menglasifikasi, Mengukur,
Meramalkan, dan Menyimpulkan, (2) the knowledge (Produk) seperti fakta ,
konsep, Prinsip, hokum, dan terori IPA.
Dengan Demikian,Sebagai Produk Hasil belajar IPA beruba
Pemahaman terhadap fakta, konsep,dan hokum IPA sebagai Proses, hasil
belajar IPA berupa sikap, nilai, dan Keterampilan ilimah, Di Samping itu,
Sumaji (2006:18 Bundu) Memandang hasil belajar dai dua aspek Yakni:
Aspek konitif dan nonkognitif.
Aspek kognitif adalah Hal-hal Dengan berkaitkan dengan Pengetahuan
,Pemahaman dan keterampilan intelektual lainnya . sedangkan Aspek
nonkognitif eret kaitannya dengan sikap, emosi (apektif), serta keterampilan
fisik atau kerja otot (spikomotor). Jika tujuan Pendidikan IPA di SD, dapat
dikatakan bahwa tujuan tersebut telah berorientasi pada terori hasil belajar
tersebut diatas pada Pencapaian IPA dari segi Proses ,Produk, dan sikap
keilmuwan. Dari segi Produk, Siswa diharapkan dapat Memahami Konsep-
konsep IPA dan keterkaitkannya dengan kehidupan sehari-hari, sedangkan
dari sikap dan nilai, siswa diharapkan mempunyai minat untuk mempelajari
benda-benda di lingkungan nya, bersikap ingin tahu, tekun, kritis,
mawas,diri,bertanggung jawab, dapat bekerja sama dan mandiri, serta
mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sehingga menyadari
keagungan Tuhan Yang maha Esa . Dari uraian diatas, dapat di artikan bahwa
hasil belajar IPA di SD hendaknya mencakup hal-hal sebagai berikut.
1. Dari uraian diatas, dapat diartikan bahwa hasil belajar IPA Mengacu
pada seberapa besar siswa Mengalami Perubahan dalam Pengetahuan
dan Pemehaman tentang IPA baik berupa fakta, konsep, Prinsip, hokum,
maupun terori.
2. Penguasaan Proses ilmiah atau Proses IPA Mengacu pada sejauh mana
Siswa Mengalami Perubahan dalam Kemampuan Proses keilmuwan yang
terdiri atas Keterampilan Proses IPA dasar Kterampilan IPA terintegrasi.
Uuntuk tingkat Pendidikan dasar di SD, maka Penguasaan proses IPA di
fokuskan pada Keterampilan proses IPA dasar (basic science process
skills) yang meliputi Ketemapilan Mengamati (observasi),
menggolongkan (klasifikasi). Menghitung (kuantifikasi), meramal
(prediksi), Menyimpulkan (inferensi), dan mengkomonikasikan
(komunikasi).
3. Penguasaan sikap ilmiah atau sikap IPA merujuk pada sejauh mana siswa
mengalami Perubahan dalam sikap dan system nilai dalam proses
keilmuwan .sikap ilmiah yang sangat penting dimiliki pada semua
tingkatan pendidikan IPA adalah hasrat ingin tahu, menghargai
kenyataan (fakta dan data) ingin menerima ketidak pastian, refleksi kritis
dan hati-hati, tekun, ulet, tebah,kreatif untuk penemuan baru, berfikir
terbuka, sensitive pada lingkungan sekitar, bekerjasama dengan orang
lain. Gega (2006:19,Bundu) Menyarakan bahwa pada tingkat pendidikan
ada empat sikap yang perlu dikembangkan Yakni sikap ingin tahu
(curiocity), penemuan (invensistencss), berfikir kritis (critical thinking),
dan teguh Pendirian (persistence), keempat sikap ini sebenarnya tidak
dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya karena saling melengkapi.
4. Hasil belajar IPA SD adalah segenap Perubahan tingkah Laku yang
terjadi pada siswa dalam bidang IPA sebagai hasil mengikuti proses
Pembelajaran IPA. Hasil belajar biasa dinyatakan dalm skor yang
diperoleh dari suatu tes hasil belajar yang diadakan setelah selesai
menikuti suatu program Pembelajaran.Hal ini sesuai dengan di mensi tipe
kinerja (proses), dan dimensi tipe sikap(sikap ilmiah).

F. Hasil belajar system pernapasan manusia


Hasil belajar pada dasarnya adalah hasil dan proses yang mengakibatkan
perubahan tingkah laku dalam diri individu. Dengan kata lain, hasil belajar
Merupakan hasil yang di capai seseorang setelah belajar yang di tandai
dengan adanya perubahan pada diri orang tersebut. Perubahan yang di
maksud adalah perubahan tingkah laku hasil belajar dan penguasaan.untuk
Mengukur hasil belajar harus ssuai dengan tujuan mencapai kognitif yang
sesuai dengan kemampuan siswa. Jika di kaitkan dengan materi tentang
system pernapasan ,maka hasil belajar system pernapasan manusia
merupakan hasil yang dicapai seseorang setelah belajar materi system
pernapasan manusia yang di tandai dengan tingkat hasil belajar.
Hasilkan belajar tidak akan pernah dihasilkan,jika tidak melakukan
kegiatan belajar. Kenyataan Menunjukkan bahwa untuk mendapatkan hasil
belajar yang baik tidak mudah yang di bayangkan ,tetapi penuh dengan
perjuangan dan tantangan yang di hadapi untuk mencapainya.
Materi System Pernapasan Manusia adalah manusia Pernapas untuk
Memasukan udara ke dalam tubuh.Udara Mengandung Oksigen.Oksigen
dibutuhkan untuk Mendapatkan eneregi dari Makanan. Eneregi itu
Menggerakan Semua Proses Kehidupan yang Sangat Penting Pada tubuh.
Organ Pernapasan Manusia terdiri atas hidung ,faring,
laring,trakea,bronkus,bronkiolus, dan Paru-Paru (alveolus).
Materi yang di pelajari pada semester satu kelas V SD. Adapun tujuan
pembelajaran dari Pokok bahasan ini adalah agar siswa dapat menjelaskan
Pengertian system pernapasan manusia ,siswa dapat menyebutkan 4 alat
dalam membuat gambar manusia kertas , siswa dapat membuat gambar kertas
napas manusia ,siswa dapat menjelaskan hubungan antara gambar kertas
napas manusia. Sedangkan indicator dari pokok bahasan ini diantaranya,
siswa dapat Menjelaskan Pengertian Sistem pernapasan manusia, siswa
dapat merancang napas paru-paru kertas ,siswa dapat membuat paru-paru
kertas , siswa dapat merancang dan siswa dapat membuat parasut.
Dari sekian banyak indicator pembelajaran pada pokok bahasan
SIstem pernapasan manusia ini, penusi mencoba Memotivasi siswa untuk
belajar melalui model pembelajaran alat peraga mekanisme pemahaman
Sesuai dengan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2013 (KTSP)
2006 IPA kelas V ,materi Sistem pernapasan manusia yaitu penerapan udara
masuk kedalam tubuh.melalui lubang hidung,lalu masuk kedalam batang
Tenggorakan.

G. KERANGKA PIKIR
Pemecahan masalah dalam penelitian ini, melakukan tindakan
perbaikan dengan mengggunakan pembelajaran model alat peraga
mekanisme pemahaman siswa kelas V. Alasan peneliti
mengggunakan pembelajaran model alat peraga mekanisme
pemahaman dalam pembelajaran sistem pernapasan manusia dengan
sub pokok bahasan membuat botol kertas karena model
pembelajaran alat peraga mekanisme pemahaman tersebut dapat
membantu siswa dalam memudahkan memahami pokok bahasan
sistem pernapasan manusia . Pencapaian proses dan hasil belajar
dilakukan dalam beberapa tahap yaitu Persiapan pembelajaran,
penyajian materi, belajar kelompok, tes,pemeriksaan, hasil tes, dan
Penghargaan kelompok.
Tahap-tahap tersebut diatas, penulis akan melaksanakan proses
pembelajaran dalam tiga siklus. Siklus I membahas tentang sub
pokok bahasan membuat botol kertas, menyampaikan tujuan
pembelajaran dan motivasi siswa, menanamkan cara kerja kelompok
model alat peraga mekanisme pemahaman menyampaikan target
yang di capai dan hambatan-hambatan yang kemungkinan dialami
oleh siswa selama proses pembelajaran. Pada siklus ini terlaksana
tahap persiapan pembelajaran, penyajian materi, belajara kelompok,
tes, penetuan skor peningkatkan individu dan penghargaan kelompok.
Pencapaian tahap ini ditunjukan melalui evaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah dipelajari.
Pelaksanakan tindakan siklus II direncanakan masih membahas
tentang materi membuat botol kertas. Hal ini disebabkan apabila
pada tindakan siklus I belum berhasil. Pada siklus ini, tahap-tahap
yang dilakukan pada observasi siklus I masih digunakan hal ini
untuk mengetahui peningkatkan kemampuan siswa dalam memahami
materi sistem pernapasana manusia dengan sub pokok bahasan
membuat botol kertas melalui Pembelajaran model alat peraga
mekaisme pemahaman. Apabila pelaksanaan tindakan Observasi siklus
I, hasil belajar siswa secara klasikal belum mencapai indikator yang
diharapkan, maka pembelajaran dilajutkan ke siklus II, untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
BAB III

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Metode penelitian
Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh Peneliti dalam
mengumpulkan data Penelitian.Metode yang di gunakan dalam Penelitian
ini adalah Penelitian kelas, Penelitian Tindakan kelas dalam bahasa
inggris disebut dengan istilah classroom action research. Pada istilah
sebut terkandung tiga kata yaitu Penelitian, Tindakan, “ dan: kelas,,
Penelitian adalah kegiatan Meceramati Suatu Objek , Menggunakan
Aturan Metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informsi yang
bermanfaat bagi Peneliti atau orang-orang yang perkebentingan dalam
rangga Peningkatan kualitas diberbagai bidang , Tindakan adalah suatu
gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tiujuan tertentu yang
dalam Pelaksanaan nya terbentuk rangkaian Periode / siklus Kegiatan .
Semua Penelitian Tindakan Kelas Memiliki dua tujuan utama, yakni
untuk Meningkatkan dan melibatkan Siswa , sehingga tujuan dalam
Pembelajaran tercapai.
Penilitian tindakan kelas Merupakan ragam Penelitian Pembelajaran
yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk berbaiki
mutu dan hasil Pembelajaran serta mencoba hal-hal baru dalam
Pembelajaran demi Meningkatkan mutu dan hasil Pembelajaran .PTK
digambarkan sebagai sesuatu Proses yang dinamis meliputi aspek,
Perencanaan , tindakan observasi dan refleksi yang berhubungan dengan
siklus berikut.
PTK mempunyai karakteristik tersendiri yang membedakan dengan
Penelitian lain, yaitu masalah yang diangkat adalah masalah yang yang
dihadapi oleh guru dikelas dan memerlukan adanya tindakan (aksi)
tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Pada Prinsipnya
diterapkan PTK atau CAR (Clasromm Action Research ) Memungkinkan
para guru mempelajari ruangan kelas mereka sendiri agar mendapatkan
pemahaman yang lebih baik dan lebih mampu Meningkatkan Kualitas
atau efektifitas mereka.pada peneliti tindakan kelas (PTK) Terdapat
beberapa model atau desain Penelitian yang digunakan ketiga peneliti
melakukan ( PTK ) Desain-desain tersebut diantara adalah (1) model kurt
Lewin , (2) model Kemmis Mc taggart (3) model Jhon Elliiot (4) model
Hopkins (5) model Mc Kernan (6) model Daver Ebbut.
Dalam Pelaksanaan nya, Penelitian tindakan kelas ini Menggunakan
Model Kurt Lewin , yang Menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri
dari empat langkah pokok yaitu: (1) Perencanaan (Planning) (2) aksi
atau tindakan (acting) (3) observasi (observing) (4) refleksi (refecting)
Langkah pada siklus berikutnya adalah Perencanaan yang sudah di
revisi, tindakan, Pengamatan, dan Refleksi. Sebelum masuk pada siklus
I dilakukan tindakan, Pendahuluan yang beruba identifikasi masalah,
Secara Keseluruhan, Empat tahap dalam PTK tersebut Membentuk
suatu siklus PTK digambarkan dalam bentuk spiral, yaitu menyusun
Perencanaan (planing), Melaksanakan tindakan (acting) Pengamatan
(observasi ), Mengadakan refleksi (reflection), dan selanjutnya akan di
ikuti siklus berikutnya jika dirasa perlunya adanya perbaikan.
1. Perencanaan (Planing)
Dalam tahap ini Peneliti Menjelaskan tentang apa, Mengapa , kapa,
dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan kelas akan dilakukan
.idealnya, Penelitian (peneliti) dan pihak yang mengamati Proses
penelitian (guru dan teman sejawat).
2. Melaksanakan Tindakan ( Acting)
Tahap ini merupakan pelaksanakan /penerapan isi rancang Penelitian
tindakan.
3. Pengamatan (0bserving)
Pada tahap ini, Pengamat (guru dan teman sejawat) mencacat apa
yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk Perbaiki pada
siklus berikutnya jika perlu.
4. Refleksi (Refleksi)
Mengemukan kembali apa yang sudah dilakukan , Pada tahap ini
peneliti berusaha menemukan hal-hal yang sudah dilakukan. Apakah
sudah sesuai dengan rancangan, ataupun ada yang perlu diberbaiki.
Pada saat penelitian ini, peneliti Menggunakan alur siklus yang

B. Setting Subjek Dan Penelitian


Lokasi penelitian dilakukan di SD N Inpres Hedam Tahun Ajaran
2022/2023 Kota Jayapura
 Setting dan subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
Setting dalam penelitian ini meliputi tempat penelitian, waktu
Penelitian, dan siklus PTK. Berikut setting Penelitian:
a. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD N Ipres
Hedam abepura
b. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD N
Inpres Hedam abepura
c. Siklus PTK
PTK ini dilakukan melalui 2 siklus , setiap siklus
dilaksanakan Mengikuti Prosedur yaitu Perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi. Melalui kedua siklus tersebut dapat
diamati Penggunaan alat peraga mekanisme pemahaman
pernapasan manusian pada mata Pelajaran IPA materi sistem
pernapasan manusia untuk Meningkatkan Pemahaman siswa
kelas V SD N Inpres Hedam kota jayapura
2. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian ini adalah siswa-siswi kelas V SD N Inpres
Hedam Kota Jayapura. Dengan jumalah siswa 26 anak
C. Lokasi Waktu Penelitian Dan variabel yang diteliti
Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2022/2023.
penelitian direncanakan selama 3 bulan terhitung mulai bulan maret sampai
dengan bulan mei 2023 dan subjek penelitian ini adalah siswa-siswi
kelas V SD N Inpres Hedam dengan jumlah siswa 26 orang.
a. Variabel yang menjadi sasaran dalam PTK ini adalah Penerapan
Pembelajaran IPA dengan Menggunakan alat peraga mekanisme
pernapasan manusia materi sistem pernapasan manusia untuk
Meningkatkan Pemahaman siswa kelas V SD N Inprea Hedam
kota Jayapura jika di spesifikan yaitu:
1. Variabel Input : siswa kelas V SD N Inpres Hedam abepura
2. Variabel Proses : Penggunaan alat peraga mekanisme pernapasan
manusia materi sistem pernapasan manusia.
3. Variabel Output : Peningkatkan Pemahaman siswa kelas V SD N
inpres Hedam kota jayapura.

D. Sumber Data dan Rencana tindakan


1. Sumber Data :
data diperoleh peneliti dalam penelitian ini bersumber dari hasil belajar
siswa kelas V SD N Inpres Hedam abepura setelah peneliti melakukan
pembelajaran tes data awal di kelas dan hasil observasi kelas V di SD N
Inpres Hedam kota jayapura
2. rencana tindakan:
Adapun Penggunaan alat Peraga dalam Penelitian Tindakan Kelas
dilakukan dengan dua siklus I yaitu dilaksanakan dengan satu kali
pertemuan dan siklus II dilaksanakan dengan satu kali pertemuan.
Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu : Perecanaan (planing) ,
aksi atau tindakan (acting), observasi (observing), refleksi
(reflecting).
a. Siklus I
 Perecanaan ( Planing)
Tahap Perecanaan ini berdasarkan identifikasi masalah, analisis
dan rumusan masalah yang ditentukan selama Proses belajar
Mengajar.
Peneliti selanjutnya Menyiapkan alat dan sumber Pembelajaran,
skenario Pembelajaran berupa validasi RPP Peserta Lembar
Evaluasi, Menyusun Lembar Kerja (LKS) dan Menyiapkan
Pedoman observasi guru maupun Siswa , dan rubrik Penilaian
tes.
 Implementasi tindakan (Acting)
Pada Kegiatan ini, Peneliti didampingi oleh observer (guru)
yang bertindak sebagai Pengamat. Obsever ini bertugas
Mengamati aktifitas, Memberi, komentar, saran, masukan, dan
kritikan, kepada peneliti, dalam melaksanakan Pembelajaran,
Proses Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP
Pembelajaran yang telah dirancang.
 Pengamatan (Observing)
Pada tahap ini observer (guru atau teman sejawat) Mengamati
Proses belajar mengajar yang dilakukan oleh peneliti untuk
selanjutnya Hasil Pengamatan disebut diolah, di Analisis, dan
diinterpretasikan.
Sasaran Observasi Pada tahapan ini adalah Kegiatan guru
dan Siswa selama Proses Pembelajaran berlangsung dengan
Penerapan Penggunaan Alat Peraga. Instrumen yang dugunakan
untuk mengamati pada tahapan ini adalah Instrumen Kegiatan
guru dan Lembar observasi Hasil belajar siswa yaitu.
a. Situasi belajar mengajar dengan menggunakan alat peraga
mekanisme Pernapasan manusia.
b. Aktifitas Siswa dalam Pembelajaran IPA materi Sistem
Pernapasan Manusia dengan Menggunakan Alat Peraga
mekanisme pemahaman.
c. Aktifitas guru dalam Mengelola dan Menyampaikan
Pembelajaran IPA Materi Sistem Pernapasan Manusia,
dengan Menggunakan Alat Peraga Mekanisme Pemahaman.
d. Hasil Belajar siswa dalam Pelajaran IPA Materi Sistem
Pernapasan Manusia, dengan Menggunakan Alat Peraga
Mekanisme Pemahaman.
 Refleksi (Reflecting)
Pada Tahap ini Peneliti Menganalisis informasi yang telah di
peroleh dari observasi.
Kegiatan ini dilakukan untuk Mengukur kekurangan dan
kelebihan yang dapat pada saat Proses Pembelajaran . jika
Hasil Penelitian Belum Mencapai atau belum sesuai harapan,
maka akan dilakukan Pembelajaran dengan siklus selanjutnya.
Kelebihan yang ada pada siklus Pertama dipertahankan dan
memperbaiki Kekurangan yang ada siklus Pertama, sehingga
Hasil refleksi ini dijadikan Patokan dan Penentu keberhasilan
siklus selanjutnya Pada Proses Pembelajaran IPA Materi
Sistem Pernapasan Manusia.
b. Siklus II
a. Perencanaan (planing)
Kegiatan Awal yang dilakukan oleh peneliti pada tahap
Perencanaan siklus II yaitu membuat rencana Pembelajaran
berdasarkan Refleksi dan hasil Analisis yang telah
dilaksanakan pada siklus I pada tahap ini, Peneliti mulai
menetapkan alternatif pemecahan masalah pada siklus II
dan mengembangkan program tindakan II, Kemudian
dilanjutkan dengan menyusun RPP siklus II menyiapkan
lembar kerja siswa (LKS), serta menyusun lembar
pengamatan dan menyusun instrumen tes.
b. Implementasi tindakan (Acting)
Pada tahap ini, guru melakukan proses Pembelajaran sesuai
dengan Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
telah dibuat dengan memberbaiki kekurangan pada proses
pembelajaran saat siklus ke I.
Guru membahas materi yang seperti siklus pertama. Yakni
Sistem pernapasan manusia. Pada siklus ke II, siswa
mengisi lembar kerja diberikan oleh guru, kemudian
masing- masing kelompok Mempresentasikan hasil pekerjaan
didepan kelas.
c. Pengamatan (Observing)
Dalam kegiatan ini, observer mengumpulkan serta menyusun
data yang diperoleh dari proses pembelajaran. Fokus
Pengamatan yang dilakukan oleh observer adalah aktivitas
guru peserta didik dalam proses pembelajaran, situasi
belajar mengajar dengan menggunakan alat peraga
mekanisme pemahaman siswa, dan hasil belajar siswa
setelah menerapkan pembelajaran menggunakan alat peraga
mekanisme pemahaman siswa dikelas V SD.
d. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap ini, peneliti melakukan refleksi terhadap
pelaksanaan siklus kedua seperti pada siklus pertam.
Selanjutnya, data-data yang diperoleh pada siklus I dan
siklus II dianalisis untuk membuat kesimpulan dari
pelaksanaan pembelajaran dalam rangka meningkatkan
pemahaman siswa kelas V SD N Inpres hedam kota
jayapura , materi sistem pernapasan manusia.

E. Data dan cara pengumpulan


1. Sumber data
Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas, ada dua jenis
data yang dikumpulkan peneliti, yaitu:
a. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah kumpulan informasi deskritif yang
dikontruksi dari percakapan atau dalam bentuk naratif
berupa kata-kata. Adapun data kiantitatif adalah data yang
berhubungan dengan nilai dalam bentuk angka.data kuantitatif
yang termasuk dalam penelitian ini.aktivitas manusia
1) Data jumlah siswa kelas V SD N Inpres Hedam
abepura
2) Data persentase ketuntasan minimal
3) Data nilai siswa melalui lembar penugasan dan
penilaian akhir.
b. Data kualitatif
Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi
berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspersi
siswa berkaitan dengan tingkat pemahaman terhadap suatu
mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa
terhadap metode yang baru (afektif), aktivitas manusia
menikuti pelajaraan, perhatian, antusias dalam pelajar,
kepercayaan diri, motivasi dan sejenisnya dapat di analisis
secara kualitatif.
Data kualitatif yang termasuk dalam penelitian ini.
1) Gambaran umum subjek penelitian yakni SD N Inpers
kota jayapura.
2) Materi yang disampaikan dalam penelitian tindakan
kelas.
3) Pelaksanaan Pembelajaran dengan pemanfaatan alat peraga
mekanisme pemahaman siswa.
4) Literatur-literatur terkait pelaksanaan pembelajaran di SD
N Inpres Hedam Kota Jayapura.
2. Teknik pengumpulan data
Menurut sugiyono, merupakan penggumpulan data
dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai
cara. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dari segi cara atau
teknik pengumpulan data,maka teknik pegumpulan data dapat di lakukan
dengan interview (wawancara),
Observasi (pegamatan),tes, dokumentasi.
a. Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan
seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya
degan megajukan pentanyaan- pertanyaan berdasarkan tujuan
tertentu. Wawancara di gunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila penelitian ingin melalukan studi pendauluan untuk
menentukan permasalahan yang harus di teliti,dan juga apabila
penelitian ingin, megetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennya sedikit.
Pada penelitian ini, penelitian melakukan wawancara untuk
mendapatkan informasisebanyak- banyaknya megenai data yang di
perlukan, sehingga data yang di peroleh dapat di olah menjadi
informasih yang berguna pada penelitian ini .kegiatan wawancawa
inidi lakukan pada sahat prasiklus dengan nara sumber guru mata
pelajaran IPA, yaknik sebelum menerapkan pembelajarann
menggunakan alat peraga mekanisme pernapasan manusia.
Kemudian ,wawancara kembali di lakukan ketika siklus telah di
terapkan dengan nara sumber siswa untuk menggali informasiberupa
keputusan siswa pada pembelajaran setelah menggunakan alat
peraga mekanisme pernapasan manusia.
b. Observasi
Observasi merupakan teknis pengumpulan data yang di lakukan
dengan cara melakukan pegamatan dan pencatatan megenai
pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung tampa menggunakan
kegiatan proses belajar megajar. Pada penelitian
ini,observasi di lakukan secara langsung pada proses pembelajaran.
Pada kegiatan observasi ini, di lakukan untuk megamati aktivitas
guru di siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Instrumen
observasi yang di gunakanpada penelitian ini berupa lempar
gengamatan aktivitas guru dan lempar pengamatan aktivitas siswa.
c. Tes
Merupakan teknis mengumpulan data yang di gunakan untuk
megukur kemampuan siswa sebelum implementasi tindakan maupun
sesudah inpelementasi tindakan berupa pre test dan post tes.
Merupakan Rasyid dan masyur menyatakan bahwa tes adalah jumlah
peranyaan yang membutukan jawabanatau sejumlah pertanyaanyang
harus di berikan anggapan dengan tujuan megukur tingkat
kemampuan seseorang atau megungkap aspek tertentu dari orang
yang di kenai tes. Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia
tes didefenisikan sebagai ujian secara tertulis,lisan,atau wawancara
untuk megetahui pegetahuan, kemampuan, bakat, dan kepribadian
seseorang.
Pada penelitian ini, tes yang di gunakan yaitu berupa tes tulis berupa
10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Tes ini dua gunakan
penelitian untuk megumpulkan dara dan sebagai salah satu tolak
ukur untuk menentukan peningkatan pemahaman siswa pada mareri
sistem pernapasan manusia.
d. Dokumentasi merupakan pembuatan dan penyimpanan bukti -bukti
(gambar,tulisan,suara) terhadap segala hal, baik objek atau juga
peristiwa rang terjadi. Data-dat tersebut dapat berupa prangkat
pembelajaran, hasil belajar siswa,foto, dan lain sebagainya. Metode
dokumentasi di gunakan untuk memperoleh informasi yang tidak
dapat di lakukan degan mengunakan metode wawancara dan
observasi.
Pada penelitian ini, metode dokumentasi di gunakan peneliti untuk
megumpulkan data berupa nilai siswa, buku yang di gunakan siswa,
obsensi, RPP guru,foto kegiatan pembelajaran, serta dokumen-
dokumen lainnya yang di butukan selama proses pembelajaran
berlangsun pada siswa kelas V SD N Inpres Hedam Kota
Jayapura
F. Subjek Penelitian
Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas V SD N Inpres Hedam
abepura yang belum mencapai KKM , yaitu sebanyak 26 siswa, yang
terdiri dari 8 laki- laki dan 18 perempuan

G. .Instrumen Penilaian penelitian


1) Lembar Tes Hasil Belajar
2) Lembar Observasi
3) RPP Tindakan Siklus

F. TekniK Analisis data


1) Observasi ( Observing)
Observasi merupakan teknik Pengumpulan data yang di lakukan
dengan cara melakukan pengamatan dan Pencatatan Mengenai
Pelaksanaan Pembelajaran yang dilakukan yang berlangsung tanpa
mengganggu kegiatan Proses belajar mengajar. Pada penelitian ini,
observasi dilakukan secara langsung pada proses Pembelajaran.
Pada kegiatan observasi ini, dilakukan mengamati aktifitas guru
dan siswa Selama Proses Pembelajaran berlangsung.
Instrumen observasi yang digunakan pada Penelitian ini berupa
lembar Pengamatan aktifitas guru dan Lembar Pengamatan aktifitas
siswa.
2) Tes Hasil Belajar
Tes Hasil Belajar Merupakan teknik Pengumpulan data yang
digunakan untuk Mengukur Kemampuan Siswa sebelum Implementasi
tindakan maupun sesudah Implementasi tindakan berupa pre test dan
post tes. Menurut Rasyid dan Masyur Menyatakan bahwa tes adalah
sejumlah peranyaan yang Membutuhkan jawaban atau sejumlah
Pertanyaan yang harus diberikan anggapan dengan tujuan mengukur
tingkat kemampuan seseorang atau Mengungkap aspek tertentu dari
orang yang dikenai tes. Sedangkan dalam kamus besar bahasa
Indonesia tes didefinisikan sebagai ujian secara tertulis, lisa, atau
Wawancara untuk Mengetahui Pengetahuan, Kemampuan, bakat, dan
Kepribadian seseorang.

G .Prosedur Pengumpulan data


a. Teknik Analisis data
Analisis data Merupakan cara yang digunakan dalam Pengolahan
data yang berhubungan erat dengan Perumusan Masalah yang telah
diajukan, sehingga dapat digunakan untuk menarik Kesimpulan. Data
yang diperoleh akan diolah dan di analisis secara kualitatif, yaitu data
yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan gambaran
kenyataan atau fakta sesuai data yang diperoleh dengan tujuan untuk
Mengetahui respon siswa terhadap kegiatan serta aktivitas siswa selama
Proses Pembelajaran berlangsung.
Analisis data juga dapat digunakan untuk membandingkan hasil
sebelum dan sesudah Penerapan alat peraga mekanisme paemahaman.
Analisis ini dihitung dengan Menggunakan statistiksederhana sebagai
berikut.
1. Penilaian tes individu
Penilaian tes individu ini diperoleh dari hasil tes tulis sistem
pernapasan manusia yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 5
soal uraian yang dinyatakan dengan rumus:

skor diperoleh
skor maksimal 𝑥 100 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎi

Rumusan 3.1
Rumusan Penilaian tes individu

Setelah nilai siswa diketahui, Peneliti Menjumlahkan nilai yang


diperoleh siswa, selajutnya dibagi menjadi jumlah siswa, sehingga
diperoleh nilai rata-rata. Ronaldo menyatakan bahwa untuk
Menghitung rata-rata kelas dihitung dengan Menggunakan rumus:
∑×
X = ∑𝜋
Rumus 3.2.
Rumus Menghitung Nilai rata-rata kelas
Dengan :
X = Nilai rata-rata
∑ × = jumalah semua nilai
∑π = Jumlah siswa.
2. Data Aktifitas siswa
Observasi terhadap aktifitas guru, akan dicari b persentase
kemampuan guru Menyampaikan Pembelajaran IPA materi sistem
Pernapasan manusia dengan menggunakan Model alat peraga
mekanisme pemahaman berlangsung. Adapun Analisisi Observasi
dihitung dengan Menggunakan Rumus:
𝑃=ƒ N x 100%
Rumus 3.3
Rumus Menghitung observasi aktifitas guru
Keterangan :
P = Persentase aktifitas guru
F = Jumlah aktifitas guru yang teramati
N = jumalah aktifitas guru yang di
harapkn Adapun nilai yang diperoleh dari lembar
Observasi Pengamatan aktifitas guru, dapat dikategorikan nilai akhir
guru sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kriteria tingkat keberhasilan guru.
NO kategori Persentase
1. Sangat baik 91-100%
2. baik 81-90%
3. Cukup 71-80%
4. Kurang 61-70%
5. Sangat Kurang 0-60%
3. Data aktivitas siswa
Observasi terhadap aktivitas siswa, dicari persentase
kemampuan siswa pada saat proses pembelajaran IPA berlanggsung
dengan menggunakan alat peraga mekanisme pemahaman pada
materi sistem pernapasan manusia . Adapun analisis observasi
dihitung menggunakan rumus:
ƒ
P P = x 100%
𝑛

Rumus 3.4
Rumus menghitung observasi aktivitas siswa
Keterangan :
P = persentase aktivitas siswa
f = jumlah aktivitas siswa yang teramati
n = jumlah aktivitas siswa yang diharapkan
Adapun Nilai yang didapat siswa dari lembar observasi
pengamatan siswa, peneliti dapat mengkategorikan nilai akhir
siswa sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kriteria tingkat keberhasilan siswa
No kategori persentase
1. Sangat baik 91-100%
2. baik 81-90%
3. cukup 71-80%
4. kurang 61-70%
5. Sangat kurang 0-60%

4. Nilai ketuntasan Belajar


Penilaian ketuntasan belajar berdasarkan petunjuk pelaksanaan
belajar mengajar, seorang siswa dikatakan berhasil jika telah
mencapai taraf pengusaan minimal nilai 70. Untuk menghitung
persentase kuantitas belajar digunakan rumus sebagai berikut:
siswa yang tuntas belajar
𝑝=∑ ∑siswa x100%
Rumus 3.5
Rumus menghitung bpersentase ketuntasan belajar
Adapun kriteria ketuntasan/ kelulusan belajara siswa secara
keseluruhan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
No kategori persentase
1. Sangat baik 91-100%
2. Baik 81-90%
3. Cukup 71-80%
4. Kurang 61-70%
5. Sangat kurang 0-60%

H .Indikator keberhasilan Kinerja


Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan melihat
tingkat keberhasilan suatu kegiatan Penelitian tindakan kelas dalam
Meningkatkan atau Memberbaiki mutu Proses belajar Mengajar dikelas.
Dalam Penelitian tindakan kelas ini yang akan dilihat indikator
kerjanya selain siswa adalah guru, karena guru Merupakan fasilitator
yang sangat berpengaruh terhadap kinerja siswa dalam proses
pembelajaran. Tolak ukur atau kriteria keberhasilan Penelitian Penelitian
ini dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi Proses dan Hasil. Dari sisi
proses, keberhasilan penelitian dengan Menggunakan Alat Peraga
Mekanisme pemahaman ini dipilih sebagai alternatif Pencegahan
Masalah Pembelajaran yang dapat dilihat dari observasi dikelas dan
adanya Perubahan dari sisi Pemahaman siswa dalam materi sistem
Pernapasana Manusia secara bertahap.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan ,karena penelitian berada
di sekolah dari awal sampai akhir penelitian,menganalisis keadaan dan
melihat kesenjangan ,kemudian merumuskan rencana tindakan dan ikut
melaksanakan rencana tersebut serta memantau nya. Berpatisipasi aktif dan
terlibat langsung dalam proses penelitian semenjak awal sampai akhir
penelitian serta memberikan kerangkakerja secara teratur dan sistematis
tentang keefetifan, belajar model alat peraga mekanisme pemahaman
siswa dengan pokok bahasan simtem pernapasan manusia. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif ,karena (1) peneliti melihat
Keefektifan pembelajaran system pernapasan manusia dengan menggunakan
pembelajaran alat peraga mekanisme pemahaman siswa dan (2) akan
memperoleh gambaran tentang pemahaman sukjek penelitian yang muncul
selama proses pembelajaran berlangsung .penelitian dengan menggunakan
pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang datanya Di datanya di nyatakan
dalam bentuk verbal dan dianalisis dengan statistic non parametric
Jenis peneliti ini yang digunakan yaitu penelitian Tindakan kelas PTK
dengan merujuk pada model kemmis dan mc tangga ( dalam sugiyono ,2014
Adapun model PTK yang digunakan meliputi empat langkah yaitu 1)
perencanaan 2) pelaksanaan 3) Pengamatan dan 4) Refleksi Subjek
penelitian ini yaitu siswa kelas 5 V SD N Inpres Hedam sebanyak 38 orang
Dan jumlah siswa perempuan 22 orang laki laki 16 siswa Penelitian
dilaksanakan dalam 2 siklus dan masing masing siklus terdiri dari 2
pertemuan siklus 1 dilaksanakan tanggal 6 maret 2023 Dan siklus II
dilaksanakan Pada tanggal 13 maret 2023 Sedangkan objek penelitian yang
menulis gunakan adalah hasil belajar siswa pada mata Belajar IPA dengan
materi tentang system pernapasan manusia .
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan notes Teknik
tes melalui tes Evaluasi belajar pada materi system pernapasan manusia yang
di laksanakan pada Akhir siklus dalam bentuk tes esaay , sedangkan teknik
non tes di lakukan dengan teknik obsevasi dan menggunakan instrumen
lembar observasi
Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan
kualitatif indicator kerberhasilan dalam penelitian ini adalah hasil belajar
siswa dengan nilai ketuntasan diatas 73% dari seluruh siswa sedangkan nilai
ketuntasan belajar
minimal (KBM ) adalah 70.
1. Peneliti tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila peserta
didik telah mampu meningkatkan pemahaman materi sistem
pernapasan manusia mencapai KKM 70
2. Persentase ketuntasan memahami siswa pada materi sistem
pernapasan manusia 80%
3. Persentase aktivitas guru mencapai 80%
4. Persentase aktivitas siswa mencapai 80%

I. Tempat dan Waktu


Penelitian ini dimulai pada semester genap termasuk kegiatan
pembelajaran juga dilaksanakan pada semester genap 2023/2024 selama 3
minggu dan bertempat di SD N inpres Hedam kota jayapura Alasan
memilih SD N inpres Hedam kota jayapura karena berdasarkan hasil
belajar IPA dan siswa kelas V SDN inpres Hedam kota jayapura karena
berdasarkan hasil Wawancara dan observasi menulis dengan guru mata
pelajaran IPA dan siswa kelas V SDN inpres Hedam kota jayapura
.terungkap bahwa hasil belajar IPA mereka hanya 22 dari 16 orang siswa
kelas V yang memperoleh nilai 70 dan sisanya memperoleh nilai dibawah
7,0 selain itu , jarak antara tempat tinggal penulis dengan SDN Inpres
Hedam kota jayapura mudah di jangkau.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelian
Data hasil Pnelitian ii diperoleh melalui hasil observasi ,
Wwancara, dan Penilaian yang dilakukan Pada Siswa Kelas V SD N
Inpres Hedam Kota Jayapura Hasil Observasi bertujuan untuk
Mengamati aktifitas guru da siswa dalam Kegiatan belajar dan
Mengajar, selain itu peneliti Memperoleh data melalui Wawancara yang
dilakukan dengan guru untuk menemukan Permasalahan dan tingkat
Pemahaman Siswa terhadap materi Sistem Pernapasan Manusia Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dikelas V SD N Inpres Hedam
di kota Jayapura.
Pada Penelitian ini ada dua data yang di butuhkan oleh peneliti
yaitu data tingkat Pemahaman Siswa dan data Penerapan Pembelajaran.
Data tingkat Pemahaman Siswa diperoleh dari hasil belajar siswa
melalui tes yang dilakukan Siswa pada dua siklus ,Data Penerapan
Pembelajaran Menggunakan alat Peraga diperoleh selama berlangsung
nya Kegiatan belajar Mengajar, yakni dari lembar observasi guru dan
siswa, Tahapan dalam penelitian ini terdiri dari prasiklus, Siklus I dan
Siklus II.

1. Tahapan Prasiklus
Pada tahapan ini peneliti Mengumpulkan data melalui hasil
Wawancara. Kegiatan wawancara dilakukan Penelitian dengan guru kelas
V SD N Inpres Hedam Kota Jayapura. Ibu Fransina Hamowarong
S,Pd yang dilakukan pada tanggal 6 Juni 2023 pukul 09:00 WIB,
Kegiatan wawancara siklus I dilakukan untuk mencari informasi terkait
dengan medote yang digunakan guru, Media yang digunakan guru saat
kegiatan Pembelajaran Perlangsung, dan juga untuk mencari informasi
terkait Tingkat Pemahaman Siswa terhadap materi Sistem Pernapasan
Manusia mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang diketahui
Peneliti Nilai Ulangan Harian Siswa.
Hasil Wawancara Peneliti dengan guru menjelaskan bahwa metode
yang digunakan adalah dengan metode ceramah, dan media yang
pernah digunakan oleh guru adalah dengan Mengguanakan gambar dan
buku Paket IPA kelas V kurikulum KTPS. Akan tetapi dengan
Menggunakan media gambar tersebut, guru mengganggap siswa relatif
bosan karena gambar yang yang digunakan guru hampir sama dengan
gambar yang ada pada buku paket milik siswa, selain itu gambar yang
digunakan juga tidak terlalu besar sehingga sebagaian siswa tidak dapat
melihat gambar dengan jelas.
Berdasarakan data yang diperoleh saat kegiatan prasiklus , Jumalah
Siswa yang tuntas pada Pembelajaran materi Sistem Pernapasan
Manusia sebanyak 8 siswa dari Jumlah keseluruhan siswa sebanyak 26
siswa . Berikut ini adalah rekapitulasi hasil belajar siswa SD N Inpres
Hedam kota Jayapura, pada saat prasiklus.
a). Jumlah Siswa yang Tuntas = 8 Siswa
b). Jumlah Siswa yang belum Tuntas = 18 siswa
c). Jumlah keseluruhan siswa = 26 siswa
d). Jumlah Skor Maksimal = 100
e). Nilai rata-rata yang diperoleh
×= ∑ × 1775 = 68,26....rumus 4.1
─ = ─
∑π 26
KETERANGAN :

× = Nilai rata-rata
∑× = Jumlah seluruh Nilai siswa
∑π = Jumlah Siswa

f). Persentase Ketuntasan:

P=

Berdasarkan Hasil Nilai siswa yang diperoleh peneliti Pada saat


Kegiatan Prasiklus Menunjukkan bahwa dari Jumlah keseluruhan nilai
siswa yaitu 26 siswa, hanya 8 siswa yang diangkap tuntas atau
memenuhi nilai KKM dengan Persentase ketuntasan 30,76%, sedangkan
18 siswa Mendapatkan nilai dibahwa KKM dan dianggap tidak tuntas
dengan Persentase 69,23% Adapun nilai rata-rata siswa dapat dilihat
dari jumlah nilai seluruh, siswa yaitu 1.775 dibagi dengan jumlah
seluruh siswa yaitu 26 siswa danperoleh hasil 68,26. Perolehan nilai
siswa tertinggi yaitu 100 dan nilai terrendah yaitu 50.
Dari total siswa seluruhnya masih banyak siswa yang dinyatakan
belum tuntas, sehingga perlu adanya tindakan perbaikan untuk mengatasi
Permasalahan tersebut, sehingga siswa dapat Memperoleh nilai 70.
Daftar nilai yang diperoleh peneliti merupakan tolak ukur yang dipakai
untuk mengukur Peningkatkan Pemahaman materi sistem pernapasan
manusia pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan
menggunakan alat Peraga mekanisme pernapasan manusia pada siswa
kelas V SD N Inpres Hedam kota Jayapura.
2. Tahapan siklus I.
Tahapan Pertama yang dilakukan sebelum melakukan siklus I,
yaitu Mempersiapkan rencana kegiatan, berikut ini adalah rencana
kegiatan yang dilakukan:
a. Perencanaan
Pada Tahap Perrencanaan ini Peneliti Mempersiapkan Rencana
Pelaksanakan (RPP) yang dibuat untuk merencanakan Kegiatan
Pembelajaran dalam satu kali Pertemuan/ tatap muka.
Rencana Pelaksanakan Pembelajaran (RPP) dibuat dengan
memfokuskan Pada Perencanaan Langkah-langkah Pembelajaran guna
Meningkatkan Pemahaman siswa dalam materi sistem Pernapasan
Manusia Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan
Menggunakan alat Peraga Mekanisme Pemahaman selain Menyusun
RPP, Peneliti juga Menyusun instrumen Penilaian, Lembar Kerja Siswa,
Instrumen Lembar Kerja Observasi aktifitas guru dan aktifitas siswa,
lembar kerja siswa disusun berisi 15 butir soal, dengan rincian 10 soal
pilihan ganda dan 5 soal uraian Observasi akan dilakukan terhadap
guru dan siswa saat proses Pembelajaran berlangsung.
Setelah Semua instrumen yang telah disusun selesai, Penelitian
memvalidasikan instrumen-instrumen tersebut kepada ibu Raden S,Pd
sebagai validator. Hasil dari validator yang telah dilakukan, semua
instrumen dapat digunakan untuk Langkah Selanjutnya dengan catatan
revisi kecil. Setelah semua instrumen sudah divalidasi, selanjutnya
peneliti menunjukkan kepada guru mata pelajaran IPA kelas V yang
bertugas sebagai guru kolaborator pada Pelaksanaan siklus I Selain
Mempersiapakan instrumen Penelitian, Peneliti juga membuat alat
Peraga mekanisme Pemahaman sebagai media Pembelajaran pada
Penelitian ini.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan Pembelajaran pada siklus I dilakukan satu
kali Pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 Menit. Kegiatan
Pembelajaran Siklus I dll aksanakan pagi hari ,pada hari selasa tanggal 6
juni 2023 mulai dari pukul 09 30 sampai 11 : 00 WIB Pada Kegiatan
Pembelajaran ini Peneliti bertindak sebagai Pelaksanaan sedangkan
guru mata pelajaran bertindak sebagai observasi
Mata pelajaran yang dijadikan fokus Pada Penelitian ini yaitu
Ilmu Pengetahuan Alam kelas dengan standar kompentensi
mengidentifikasi fungsi organ tubuh Manusia dan Hewan, dan
kompentensi dasar Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia.
Tahapan yang akan dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran ini dibagi
menjadi tiga kegiatan tersebut sebagai berikut:
1. Kegiatan Awal
Pada awal kegiatan pembelajaran guru memulai dengan
menucapkan salam dan diikuti siswa menjawab salam dari guru
dengan antusiasi.Guru mengecek kehadiran siswa pada itu.Sebelum
mulai pembelajaran guru dilakukan kegiatan tanya jawab secara
singkat bersama siswa mengenai pembelajaran yang akan
dilaksanakan.Kemudian guru menjelaskan materi apa yang akan
dipelajari.
2. Kegiatan Inti
Setelah tanya jawab secara singkat pada kegiatan awal, Kemudian
guru memulai kegiatan inti dengan meminta siswa untuk mengamati
alat peraga mekanisme pernapasan manusia yang ada didepan
kelas.Guru memberikan penjelasan singkat mengenai organ pernapsan
manusia menggunakan alat peraga.Setelah kegiatan tersebut,guru
meminta siswa untuk membuka buku pelajaran IPA dan membaca
materi tentang organ pernapasan manusia yang ada didalam buku
tersebut.Setelah siswa selesai membaca,guru melakukan kegiatan tanya
jawab untuk mengetahui pemahaman siswa setelah membaca materi
yang ada di buku
Kegiatan berikutnya pada kegiatan inti ini yaitu tugas
kelompok.Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok.Masing-masing
kelompok berisi 5-6 siswa.Setelah semua anggota kelompok sudah
lengkap,guru mulai menjelaskan tugas yang harus dikerjakan oleh masing-
masing kelompok.Guru mulai memberikan penjelasan mengenai tugas
kelompoknya yaitu setiap kelompok diberikan lembar kerja
kelompok.Pada lembar kerja kelompok,terdapat gambar organ
pernapasan manusia berserta nomor yang menujukkan masing-masing
organ pernapasan ter sebut.Selanjutnya, masing-masing kelompok
mengisi tabel dan menjawab organ apa yang ditunjukkan oleh masing-
masing nomor beserta fungsi organ pernapasan tersebut. Setelah tugas
diselesaikan oleh seluruh kelompok, perwakilan setiap kelompok diminta
oleh guru maju ke depan kelas untuk membacakan hasil pekerjaan
yang telah didiskusikan bersama kelompoknya.Setiap perwakilan
kelompok yang telah membacakan hasil pekerjaannya didepan kelas
guru memberikan apresiasi berupa tepuk tangan dan memberikan
umpan balik.
Kegiatan berikutnya yang dilakukan pada proses Pembelajaran
yaitu Mengerjakan lembar kerja individu. Setelah semua . Perwakilan
kelompok maju membacakan hasil Pekerjaannya, berikut guru
membagikan lembar kerja individu kepada setiap siswa. Seluruh
siswa diminta kepada untuk mengerjakan soal yang disiapkan oleh
guru. Soal yang diberikan berupa soal pilihan ganda sebanyak 10
butir dan soal uraian 5 butir. Setelah selesai menggerjakan, siswa
Menggumpulkan hasil Pekerjaan nya didepan kelas , pada kegiatan
pada kegiatan itu guru juga , guru tidak melakukan Langkah
Pembelajaran mengkoreksi bersama dengan siswa, Hal tersebut
dikarenakan dengan waktu yang tidak mencukupi Guru Menlanjutkan
pada kegiatan penutup .
3. Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup guru bersama-sama dengan siswa
melakukan kegiatan refleksi yaitu dengan membuat kesimpulan hasil
belajar yang telah dilaksanakan. Guru meminta siswa untuk
Membelajari kembali materi yang telah disampaikan dirumah kegiatan
akhir yang dilakukan guru pada kegiatan Penutup ini Yaitu guru
Mengakhiri bPembelajaran dengan mengajak siswa mengucap
hamdalah bersama-sama serta Guru Mengucapkan salam yang
menandakan Pembelajaran telah diakhiri.
c. Observasi
Selama Proses Pembelajaran berlansung guru kolabotarot yang
bertindak sebagai observer menjalankan tugasnya yaitu Melakukan
Pengamatan terhadap kegiatan guru (Peneliti) dalam Proses
Pembelajaran dan Mengamati aktifitas yang dilakukan siswa selama
Proses Pembelajaran berlangsung. Observer melakukan observasi yang
dilakukan dengan Menggunakan Lembar Instrumen observasi yang
telah disediakan . Adapun rincian Hasil Observasi yang dilakukan
observer selama Proses Pembalajaran pada Siklus Ib berlangsung
sebagai berikut:
1). Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama Proses
Pembelajaran di dalam kelas, diketahui bahwa selama Pembelajaran ,
masih ada beberapa aspek yang harus ditingkatkan kembali oleh guru
berikut paparan data dan rekapitulasi hasil observasi aktivitas guru
pada siklus I. Pada lembar observasi aktifitas guru, terdapat 30
aspek aktifitas guru yang perlu diamati oleh observasi. 30 aspek
tersebut terbagi kedalam 5 tahaapan, yakni tahapan Persiapan
sebanyak 3 aspek, Kegiatan awal sebanyak 5 aspek kegiatan inti
sebanyak 16 aspek, kegiatan akhir sebanyak 3 aspek dan
Pengelolahan waktu sebanyak 3 aspek.
Dari hasil paparan tersebut skor yang diperoleh guru adalah 4
aspek dengan skor 1,5 aspek dengan skor 2,11 aspek dengan skor 3,
dan 10 aspek mendapatkan skor, 4 skor total yang diperoleh dari
hasil observasi kegitan guru adalah 87’ sedangkan skor maksimal
yang dapat diperoleh adalah 120. Berdasarkan Perolehan Skor tersebut
maka didapat nilai akhir sebagai berikut:
f
P= = x 100%............rumus4.3
N

87
= = 120 x 100%

= 72,5%

Berdasarkan hasil perhitungan nilai akhir dari skor yang


diperoleh dari aktifitas guru selama Proses Pembelajaran diketahui
bahwa kegiatan Pembelajaran yang dilakukan oleh guru termasuk
dalam kriteria cukup dengan perhitungan nilai akhir yang di dapat
sebesar 72,5% idealnya guru bisa Mendapatkan Persentase maksimal
yang diperoleh sebesar 100% dalam kegiatan Pembelajaran.
2). Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I
Observasi juga dilakukan observer terhadap aktivifitas siswa
selama berlangsungnya Proses Pembelajaran Berdasarkan hasil
observasi terhadap, Keterlibatan Siswa secara aktif masih sangat
diperlukan selama Proses pembelajaran. Setelah Kegiatan observasi
terhadap aktifitas yang dilakukan siswa, maka didapatkan hasil yang
dapat diuraikan sebagai berikut.
Hasil observasi aktifitas siswa mendapatkan skor I sebnyak 3,
skor 2 sebanyak 4, skor 3 sebanyak 7, dan skor 4 sebnyak 12
dengan ketentuan skor Maksimal yaitu 104.
Dengan demikian, skor diperoleh aktifitas siswa pada siklus I
yaitu 80. Berdasarkan hasil perolehan skor tersebut maka hasil nilai
akhir yang didapat adalah sebagai berikut:
f
P = =N
x 100%............rumus 4.4

87
= = 120 x 100%

= 76,92%
Bedasarkan hasil Perhitungan nilai akhir skor yang diperoleh
dari hasil observasi aktifitas siswa selama proses pembelajaran,
diketahui bahwa aktifitas siswa saat proses Pembelajaran berlangsung
termasuk dalam kriteria cukup dengan perhitungan nilai akhir yang
didapat sebesar 76,92%, idealnya aktifitas siswa bisa mendapatkan
persentase Maksimal yang diperoleh sebesar 100% selama proses
pembelajaran berlangsung.
3). Hasil Tes Evaluasi Siswa Siklus I
Setelah Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran dengan
Menggunakan alat bantu beruba alat Peraga, Kemudian siswa diberikan
tes untuk mengetahui sejauh manakah pemahaman yang didapat siswa
pada materi sistem pernapasan manusia sesuai dengan pedoman
penilaian hasil belajar yang telah dibuat sebelumnya, maka didapatkan
hasil nilai tes akhir pada Siklus I seebagai berikut:
a) Jumlah siswa yang tuntas = 8 siswa
b) Jumlah siswa yang belum tuntas = 18 siswa
c) Jumlahlah keseluruhan siswa = 26 siswa
d) Jumlah Skor Maksimal = 10
e) Nilai rata -rata yang diperoleh :
─ =∑× = 1927 = 74,11............rumus 4,5
X ∑π 26

Keterangan :
X = Nilai rata-rata
∑× = Jumlah seluruh nilai siswa
∑π = Jumlah siswa

f) Persentase ketuntasan :

P= Jumlah siswa yang tuntas belajar x 100%......rumus


4.6 Jumlah seluruh siswa

17
x 100% = 65,38%
20

Setelah Melakukan perhitungan sebagaimana diatas, dapat


dijelaskan bahwa penerapan Pembelajaran dengan Menggunakan alat
Peraga Pada materi sistem pernapasan manusia pada siklus I siswa
memperoleh nilai rata - rata sebesar 74,11 hasil ketuntasan belajar siswa
mencapai persentase sebesar 65, 38% dengan jumlah siswa yang tuntas
sebanyak 17.
Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai klasikal yang dicapai siswa
masi belum tuntas. Persentase ketuntasan belajar yang didapat siswa
masih lebih kecil dari persentase ketuntasan belajar yang telah
ditetapkan sebelumnya yaitu sebesarnya 80% . berdasarkan perhitungan
persentase ketuntasan belajar siswa dapat disimpulkan bahwa
pemahaman siswa terhadap materi di kategorikan masih masih kurang
tetapi telah mengalami Peningkatan jika dibandingkan dengan prasiklus
yang persentasenya hanya mencapai 30,76%.
Nilai rata -rata yang diperoleh siswa sebelumnya pada prsiklus
sebesar 68,26 Mengalami Peningkatan pada siklus I menjadi 74, 11
Persentase Ketuntasan pada siklus I masih belum Mencabai target yang
telah ditetapkan Peneliti yaitu sebesar 80% , maka Penelitian masih
akan dijanjutkan pada siklus ke II.
Refleksi
Berdasarkan Hasil Observasi yang dilakkukan selama Proses
Pembelajaran dapat disimpulkan bahwa Penerapan Pembelajaran
Menggunakan Alat Peraga Mekanisme Pemahaman Telah berhasil untuk
meningkatkan Pemahaman siswa kelas V SD N Inpers hedam Kota
Jayapura Pada Materi Sistem Pernapasan Manusia, Namun
Peningkatkan Pemahaman siswa pada siklus I belum belum dicabai
secara Maksimal. Pelaksanan Kegiatan Pembelajaran Pada siklus I
masih terdapat sekurang-kurangan nya dari tindakan yang dilakukan
guru yang menyebabkan Peningkatkan Pemahaman siswa tidak dapat
maksimal.
Setelah melakukan diskusi dengan guru mata pelajaran IPA kelas
V dapat diperoleh Kesimpulan Mengenai hal-hal yang menyebabkan
hasil belajar siswa kurang Maksimal terhadap materi Sistem Pernapasan
manusia, antara lain yaitu:
1) Aktifitas guru dan siswa belum maksimal karena Permanfaatan
Waktu yang tersedia belum cukup baik.
2) Beberapa siswa masih asyik mengobrol sendiri dengan temannya
3) Kegiatan kelompok kurang terlaksana dengan baik Hanya
sebagaian siswa saja yang mengerjakan tugas kelompoknya,
sedangkan siswa yang lain masih belum bisa bekerjasama dan ramai
sendiri.
4) Pada saat menerangkan proses Pernapasan manusia Menggunakan
Alat Peraga, guru belum melipatkan siswa secara Penuh.
5) Beberapa Siswa Masih Malu-malu untuk mempersentasikan hasil
diskusinya ke depan kelas.
3.Tahapan Siklus II
Siklus ke II Merupakan siklus berbaikan yang dilakukan setelah
siklus I dengan Menggunakan media pembelajaran yang sama , yaitu
alat peraga mekanisme pemahaman Namun, terhadap perbaikan dalam
proses pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan hasil Refleksi
pada siklus I Tahapan-tahapan yang dilakukan pada sikus II sama
dengan tahapan pada siklus I yaitu melalui 4 (empat) tahapan. Yaitu
tahapan Perencanaan, tahapan Pelaksanaan, tahapan observasi, tahapan
refleksi.
a. Perencanaan
Tahapan pertama yang dilakukan sebelum melakukan siklus II,
Yaitu mempersiapkan rencana pembelajaran yang akan digunakan pada
siklus II dikelas V SD N Inpres Hedam kota Jayapura dengan
mengacau pada perbaikan rencana Pembelajaran pada siklus I
Penyusunan RPP pada siklus II hampir sama dengan siklus I hanya
saja pada kegiatan inti dibuat sedikit berbeda jika pada siklus I
kegiatan diskusi kelompok hanya mempersentasikan hasil diskusi
didepan kelas, pada siklus II itu Persentase hasil diskusi ditambah
dengan menjelaskan proses pernapasan manusia dengan menggunakan
alat peraga mekanimse pemahaman oleh masing-masing perwakilan
tiap kelompok. Hal ini dilakukan agar Pembelajaran dapat lebih
maksimal lagi dibandingkan siklus I.
1) Guru dan siswa lebih Memberhatikan dan menggunakan waktu
dengan sebaik mungkin.
2) Guru dapat mengkondisikan siswa sebelum pembelajaran dimulai
sehingga siswa aktif, berpartisipasi dalam Pembelajaran
3) Guru dapat berkeliling kesetiap kelompok saat siswa melakukan
diskusi dan menjelaskan kepada siswa mengenai cara berdiskusi
yang baik dann benar.
4) Beberapa siswa diminta untuk maju kedepan kelas mempraktekan
atau mengoperasikan alat peraga sesuai dengan intruksi guru.
5) Pada saat Persentase, guru dapat memberikan motivasi dan reward
kepada siswa yang ingin maju untuk mempresentasikan hasil
diskusi.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan kelas tindakan kelas untuk siklus II ini
dilaksanakan pada hai kamis tanggal 7 juni 2023 Pelaksanaan
Penelitian ini berlangsung pada pukul 10: 30 sampai dengan pukul
12:30 WIB Pembelajaran Siklus II Mengacu pada Perencanaan yang
telah disusun dengan Memperhatikan kendala yang terjadi pada Siklus
I. Adapun kegiatan Pembelajaran Siklus II sama dengan Siklus I,
meliputi kegiatan Awal, Kegiatan Inti, Kegiatan Penutup.
1) Kegiatan Awal
Kegiatan Awal pada Siklus II hampir sama dengan Kegiatan
Kegiatan Awal saat Siklus I . Guru Memulai Membuka pelajaran
dengan mengucap salam dan siswa menjawab salam dari guru
dengan serentak di lanjutkan dengan berdoa bersama-sama
Membaca bermasalah kegiata selanjutnya adalah guru menanyakan
kabar baik kepada siswa dijawab dengan semangat. Kegiatan
Pembelajaran selanjutnya yang dilakukan guru yaitu mengajukan
beberapa pertanyaaan untuk mengingatkan siswa kembali materi apa
yang sudah dipelajarai.
Pertanyaan yang diajukan guru yaitu’’ Pertemuan sebelumnya
kita sudah belajar tentang apa saja ?’’ Siswa menjawab’’ Sistem
Pernapasan Manusia; Setelah Mengajukan Pertanyaan selanjutnya
guru menyampaikan tujuan Pembelajaran. Seluruh siswa
Memberhatikan guru menjelaskan di depan kelas dan memberhatikan
guru dengan seksama.
2) Kegiatan Inti
Pada Kegiatan Inti guru memulai dengan meminta siswa
membuka buku pelajaran nya dan meminta siswa untuk membaca
materi sistem pernapasan manusia.
Guru Memberikan Waktu 5 menit untuk siswa membaca, hal
tersebut diharapkan agar siswa lebih konsentrasi dalam membaca
materi dan lebih memperhatikan waktu. Setelah seluruh siswa selesai
membaca materi, Proses Pembelajaran dilanjutkan dengan guru
menerangkan materi sistem pernapasan manusia. Pada Saat Guru
Menerangkan materi Sistem Pernapasana Manusia .
Pada saat guru Menerangkan, guru tidak sepenuhnya berceramah
akan tetapi guru juga mendemonstrasikan Proses Pernapasan Manusia
dengan Menggunakan Alat Peraga Mekanisme Pemahaman di depan
kelas.
Tindakan hanya itu, guru melakukan tanya jawab kepada siswa
pada kegiatan inti terkait dengan materi yang dipelajari. Langkah
berikutnya guru meminta siswa untuk membentuk kelompok menjadi
5 Pembenukan kelompok dilakukan sama seperti pada kelompok
Siklus I Guru mulai menjelaskan tugas kelompok setelah semua
siswa berkumpul dengan masing-masing kelompoknya, tugas
kelompok yang diberikan guru masih sama dengan Siklus I . Siswa
terlihat lebih kondusif dalam mengerjakan tugas kelompok guru
memeriksa Pekerjaan setiap kelompok nya dengan berkeliling
mendekati masing-masing kelompok. Kegiatan selanjunya adalah guru
meminta perwakilan kelompok untuk presentasi kedepan kelas setelah
semua tugas kelompok selesai dikerjakan.
Pada Siklus II ini ada yang sedikit berbeda pada saat
presentasi . Perbedanya terletak pada saat siswa maju membacakan
hasil diskusi. Saat Presentasi guru meminta dua siswa Perwakilan
kelompok untuk maju. Dua Siswa tersebut Memiliki tugas masing-
masing siswa yang Pertam Membacakan Hasil diskusi sedangkan
siswa yang kedua mempraktikan Proses Pernapasan Manusia pada
manusia dengan Menggunakan Alat Peraga Mekanisme Pemahaman.
Seluruh Kelompok maju secara bergantian dan guru memberikan
apresiasi dengan tepuk tangan kepada setiap Perwakilan Masing-
masing kelompok.
Kegiatan berikutnya setelah Mempresentasikan hasil diskusi yaitu
mengerjakan lembar kerja individu. Lembab Kerja individu yang
dikerjakan pada penelitian tindakan kelas Siklus II sama dengan
Lembar kerja individu yang dikerjakan saat Penelitian tindakan kelas
siklus I. Setelah Semua Siswa Selesai mengerjakan kemudian guru
meminta siswa untuk menukar hasil Pekerjaannya dengan teman
sebangku untuk mencocokkan jawabannya. Guru juga memberi
Motivasi kepada siswa untuk tetap Semangat dalam belajar.
3). Kegiatan Penutup
Pada kegiatan Penutup langkah yang dilakukan guru adalah
membuat kesimpulan mengenai hasil Pembelajaran yang telah
dilakukan pada Pembelajaran yang telah dilakukan pada pembelajaran
tersebut Langkah berikutnya guru menutup Pembelajaran dengan
mengajak siswa berdoa’’ dan di ikuti guru mengucapkan salam .
Guru juga mengingkatkan siswa untuk mempelajari kembali
materi yang telah dipelajari dirumah.
c. Observasi
1) . Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus II
Berdasarkan hasil observasi selama proses Pembelajaran
berlangsung diperoleh hasil bahwa aktivitas guru dalam pelaksanaan
pembelajaran sudah sangat baik dan lanjar dalam melakukan
Kegiatan Pembelajaran secara keseluruhan guru mendapatkan skor
115 dari skor Maksimal yang bisa didapatkan skor 124. Berdasarkan
Perolehan skor tersebut maka di dapatkan nilai akhir sebagai
berikut:
P = f × 100%........rumus 4.7
N
115
== 𝑥 100%
124

= 92,74%

Aktivitas guru pada siklus II sudah termasuk dalam kategori


sangat baik dengan nilai akhir sebesar 92,74% hasil nilai akhir
tersebut di dapatkan dari perhitungan skor pada tabel Lembar
observasi guru, Hasil skor yang didapat aktivitas guru pada siklus II
bisa dikatakan meningkat pada siklus II guru sudah dapat
meningkatkan bimbingan kepada siswa sehingga proses Pembelajaran
didalam kelas dapat berjalan dengan baik dan lanjar.
2) Hasil Observasi Aktivitas siswa Siklus II
Berdasarkan Hasil Observasi aktivitas siswa pada saat
mengikuti proses Pembelajaran dikelas, dapat diketahui bahwa pada
saat proses pembelajaran berlangsung siswa sudah sangat aktif .
melihat Data dari hasill Pengamatan yang telah dilakukan, maka di
dapatkan hasil yang dapat diuraikan sebagai berikut:
=𝑃= ƒ
𝑥 100% ...........rumus 4:8
𝑁

= 102 X 100%
100
= 94,44%

Berdasarkan Perhitungan Keseluruhan pada lembar instrumen


observasi siswa diketahui bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan
belajar tergolong dalam kategori sangat baik dengan Presentase
94,44%, Berdasarkan Perolehan Skor pada saat obserbasi, siswa dapat
dikategorikan sudah mampu mengikut kegiatan Pembelajaran dengan
baik. Pada Siklus II ini siswa lebih antusias, lebih aktif, dan mampu
bekerja sama dengan baik sehingga Proses Pembelajaran berjalan
dengan baik dan lancar.
3) Hasil Tes Evaluasi siswa siklus II
Setelah Melakukan Pembelajaran dengan Penggunaan alat Peraga
siswa Kemudian diberi tes berupa lembar kerja untuk Mengetahui
sejauh mata tingkat Pemahaman siswa dalam memahami materi
sistem Pernapasan Manusia Berdasarkan Pedoman Penilaian yang
telah dibuat, maka didapatkan hasil akhir nilai tes siswa pada Siklus
II sebagai berikut:
a) Jumlah siswa yang tuntas = 24 siswa
b) Jumlah siswa yang belum tuntas = 2 Siswa
c) Jumlah keseluruhan siswa = 26 siswa
d) Jumlah skor maksimal = 100
e) Nilai rata-rata yang diperoleh:
− ∑×
𝑥= = 2120 = 81,53 … … … 𝑟𝑢𝑚𝑢𝑠 4,9
∑ 26
Keterangan
=b Nilai rata-rata
𝑥
∑× = jumlah seluruh nilai siswa

∑π = jumlah siswa
f) Persentase ketuntasan
j𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠i𝑠w𝑎 𝑦𝑎𝑛g 𝑇𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝐵𝑒𝑙𝑎j𝑎𝑟 𝑥100%
𝑥= jumlah seluruh siswa rumus 4: 10
24 X 100%
= 26 = 92,30%

Berdasarkan data diatas dapat dijelaskan bahwa kemampuan


siswa dalam memahami pelajaran IPA pada materi sistem pernapasan
manusia pada Siklus II mengalami Peningkatkan . Pada Siklus ini
nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 81, 53 dan persentase
ketuntasan belajar siswa mencapai 92,30% , dengan 24 siswa yang
tuntas. Hasil tersebut telah Menunjukkan bahwa nilai klasikal yang
dicapai oleh siswa sudah dapat memenuhi persentase dan kriteria
Ketuntasan yang di kehendaki. Melihat dari persentase ketuntasan
belajar diatas, maka hasil belajar siswa dalam kategori baik dan
telah mengalami Peningkatkan.
d. Refleksi
Secara umum, Penerapan Pembelajaran Menggunakan Alat Peraga
Mekanisme Pemahaman dapat di katakan telah berjalan sesuai dengan
rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun
Penggunaan Alat Peraga Mekanisme Pemahaman yang telah di
terapkan pada Penelitian ini Menunjukkan hasil yang Positif. Hal ini
terlihat dari Peningkatkan Nilai yang diperoleh peserta didik, sebagai
besar peserta didik telah Mencapai KKM hingga mencapai persentase
ketuntasan belajar sebesar 92,30% .
Peningkatkan Nilai yang diperoleh siswa tersebut menjadi dasar
bagi peneliti untuk mengakiri Penelitian yang dilakukan dikelas V

B. Pembahasan
1. Penggunaan Alat Peraga Mekanisme Pernapasan Manusia
Penggunakan Alat Peraga Mekanisme Pemahaman pada mata
pelajaran IPA materi sistem pernapasan manusia telah Menunjukkan
bahwa proses Pembelajaran dapat dilakukan dengan baik melalui
perbaikan yang dilakukan pada setiap siklus nya, Berdasarkan Hasil
Pengamatan pada siklus I dan siklus II maka didapatkan hasil sebagai
berikut:
a. Data Aktivitas Guru dalam Kegiatan belajar Mengajar pada Siklus I
dan Siklus II diperoleh sebagai berikut:

Siklus I Siklus II

Diagram 4.2 Diagram Peningkatkan Aktivitas Guru

Data aktivitas guru diperoleh dari observasi selama kegiatan


belajar mengajar berlangsung. Observasi yang dilakukan meliputi lima
tahapan. Lima tahapan tersebut antara lain tahap Persiapan, kegiatan
awal, kegiatan inti, kegiatan akhir, dan Pengelolahan waktu Merupakan
kegiatan kependidikan yang dilakukan agar kegiatan belajar mengajar
berlangsung secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
Persiapan Guru Merupakan Suatu tindakan yang terremcana oleh
seorang guru yang memberikan ilmu Pengetahuan kepada siswanya
disekolah dalam kegiatan Proses belajar mengajar.
Melihat Pertanyaan trsebut, dapat simpulkan bahwa Persiapan
Pembelajaran dan Pengelolaan Waktu dalam kegiatan belajar Mengajar
yang termasuk pernagkat Pembelajaran sangat penting agar guru dapat
mencapai Pembelajaran yang di inginkan . Pada lima tahapan observasi
guru yang telah direncang oleh peneliti, terdapat Peningkatkan yang
cukup signifikan Pada Masing-masing tahapan.
Peningkatkan terjadi pada tahapan awal. Taapan inti, tahapan akhir,
dan pengelolahan waktu. Tahapan pengelolahan waktu merupakan
Kegiatan Mengalokasikan Pekerjaan sesuai dengan prioritas agar tujuan
dapat tercapai dalam jangkau waktu tertentu. Pengelolahan waktu bagi
guru Sangatlah Penting Dalam Pelaksanaan tugasnya. Pengelolahan
waktu yang baik dapat Membantu guru untuk mendapatkan
Pembelajaran yang efektif dalaam Mencapai tujuan yang diharapkan.
Berdasarkan Pertanyaan tersebut Menunjukan bahwa Pengelolahan waktu
sangat Penting untuk Kelanjaran Proses Pembelajaran maka
Peningkatkan pada tahap Pengeolahan waktu terjadi pada tiap Siklus.
Aktivitas guru pada proses belajar mengajar Mengalami
Peningkatan pada setiap Siklusnya. Persentase yang di dapa pada
aktivitas guru Meningkat dari 72,5% Pada Sikus I Meningkat Menjadi
92,74% pada Siklus II Peningkatan pada aktivitas guru terjadi karena
perbaikan- perbaikan yang di lakukan pada setiap Siklusnya . Guru
Melakukan Perbaikan pada setiap Kekurangan Sikus I serta selalu aktif
melibatkan siswa dalam kegiatan Pembelajaran.
Pada Siklus II guru melakukan Pembelajaran dengan Lebih baik
dibandingkan pada saat Siklus I. Peningkatkan aktivitas guru selama
Proses Pembelajaran juga diperkuat berdasarkan hasil Wawancara yang
dilakukan dengan guru mata Pelajaran IPA setelah Siklus terlaksana .
melalui kegiatan Wawancara tesebut diketaui bahwa guru setuju dengan
Penerapan Penggunaan Alat Peraga Mekanisme Pemahaman juga
diterapkan dengan baik saat berlangsung nya Proses Pembelajaran.
Perbaikan selalu dilakukan guru dalam Proses Pembelajran pada
setiap Siklus nya agar dapat Mencapai Hasil belajar yang Maksimal
oleh siswa.
b). Aktivitas Siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajarb pada Siklus I
dan Siklus II di peroleh Data sebagai Berikut:
Observasi Aktivitas siswa pada siklus I dan Siklus II Memiliki 4
yang telah dirancang oleh Peneliti, yaitu tahap Persiapan, tahap
Kegiatan awal , tahap kegiatan inti, dan tahap kegiatan akhir. Pada 4
tahapan tersebut terjadi Peningkatan yang cukup signifikan pada setiap
tahapannya. Hal tersebut didukung karena aktivitas siswa yang mulai
bisa di kendalikan oleh guru, dan secara tidak langsung aktivitas siswa
Memberikan kontribusi dalam meningkatkan Pemahaman siswa.
Pada kegiatan belajar mengajar kegiatan awal adalah kegiatan
yang sangat penting dilakukan. Pada kegiatan awal ini salah satu cara
untuk membangun persiapan belajar siswa. Guru perlu memberikan
apersepsi agar siswa mengingat kembali Pembelajaran apa saja yang
telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya.
Pada tahap kegiatan inti, Peningkatkan dalam Pembelajaran
perlu dilakukan oleh guru. Pemberian motivasi kepada siswa memiliki
peranan penting sebagai penggerak tinggkah laku dan pikiran serta
emosi yang berpengaruh bagi siswa. Menurut soetomo motivasi
merupakan segala tenaga yang membangkitkan atau mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan.
Tahapan Kegiatan akhir pada Proses Pembelajaran juga
sangat Perlu untuk dilakukan. Pada kegiatan akhir menutup pelajaran
sangat penting sebagai
Kunci keberhasilan guru dalam Mencapai Tujuan yang di inginkan
dan untuk mengetahui tingkat ketercapaian keberhasilan guru dalam
Proses Pembelajaran.
Kegiatan menutup pelajaran dimaksudkan untuk dalam Proses
Pembelajaran. Kegiatan Menutup Pelajaran di maksudkan untuk memberi
gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajarai siswa, serta
mengetahui tingkat Pencapaian anak didik dan tingkat keberhasilan guru
dalam Proses pembelajaran. Berdasarkan dari Pernyataan tersebut maka
kegiatan akhir pada proses Pembelajaran perlu diterapkan dengan baik.
Aktivitas Siswa Mengalami Peningkatan pada Kegiatan belajar
Mengajar Setiap Siklus nya Persentase yang di dapat pada aktivitas
siswa selama Siklus I sebesar 76,92% dan meningkat menjadi 94,44%
pada Siklus II Hasil observasi aktivitas siswa yang didapat selama
Penelitian Mengalami Peningkatkan Kekurangan -kekurangan aktivitas
siswa pada Siklus I yang tidak dilaksanakan secara maksimal selama
Proses Pembelajaran lebih dimaksimalkan kembali pada Siklus II agar
memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
Hasil tersebut didukung dengan hasil wawancara yang dilakukan
dengan salah satu siswa kelas V setelah Siklus selesai dilaksanakan
melalui Wawancara tersebut didapatkan bahwa siswa merasa lebih
senang dalam melakukan Pembelajaran tersebut karena Pembelajaran
dilakukan sambil bermain. Siswa juga merasa lebih memahami materi
dengan Sistem Pernapasan Manusia Menggunakan Alat Peraga
Mekanisme Pemahaman Hasil aktivitas guru dan aktivitas siswa secara
ringkas dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1
Hassil Penelitian Aktivitas Guru dan Siswa
No Aspek Siklus I Siklus II Peningkatan
1. Observasi aktivitas guru 72,5% 92,74% 20,24%
2. Observasi aktivitas siswa 76,92% 94,44% 17,52%

2. Peningkatan Pemahaman Siswa


Nilai hasil tes siswa dapat diartikan bahwa meningkatkan pula
Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Karena pada saat
mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru Pemahaman siswa
terhadap materi sangat dibutuhkan terbukti dari persentase ketuntasan
siswa sebagai berikut

Diagram 4.3
Diagram Peningkatan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Pada gambar 4.3 dapat di lihat persentase ketuntasan hasil belajar
siswa sebesar 30,76% pada prasiklus (8 siswa tuntas dan 18 siswa
tidak tuntas), meningkat menjadi 65,38% pada siklus I (17 siswa tuntas
dan 9 siswa tidak tuntas), dan 92,30 % pada siklus II (24 siswa tuntas
dan 2 siswa tidak tuntas).
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pembahasan siswa
terhadap materi sistem pernapasan manusia sudah baik dan tidak perlu
diulang lagi pada siklus selanjutnya. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Syifa’ul Ummah dalam
Penelitiannya yang berjudul Peningkatan Pemahaman Materi Sistem
Peredaran Darah Manusia Menggunakan Media Botol Blood Stream
Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas V MI Darun Najah Sidoarjo. Dalam
hasil penelitian tersebut juga mengalami peningkatan pemahaman siswa
pada saat menerapkan pembelajaran menggunakan alat peraga
mekanisme pernapasan manusia.
Pada saat Peneliti melakukan penelitian, peneliti menyimpulkan
bahwa penggunaan alat peraga siswa dapat melihat secara konkret
materi yang di jelaskan oleh guru. Tidak hanya itu penulis juga
menuliskan bahwa penggunaan alat peraga dapat merubah siswa untuk
berkreativitas dan berfikir yang bersifat konkret menuju yang bersifat
abstrak.
Penggunaan alat peraga dalam penerapan pembelajaran pada
penelitian kali ini juga sangat sesuai dengan cara pengajaran menurut
piramida belajar. Pada awal pembelajaran, siswa terlebih dahulu
dijelaskan mengenai materi yang dipelajari dengan metode ceramah.
Selanjutnya siwa membaca materi yang ada buku paket siswa, dengan
begitu siswa akan mengingat materi 10% bila siswa tersebut
memperoleh materi dari membaca, 20% pada saat mendengar, hal itu
terjadi pada saat guru memberi penguatan mengenai materi yang telah
dibaca siswa, 30% saat melihat, terjadi pada saat siswa mengamati alat
peraga yang telah disediakan guru di depan kelas, 50% saat siswa
melihat dan mendengarkan guru menjelaskan materi serta memberikan
contoh mengenai proses pernapasan yang terjadi pada manusia
menggunakan alat peraga mekanisme pernapasan manusia.
Siswa akan mengingat materi 75% bila siswa melakukan kerja
praktik dalam pembelajaran. Hal ini terjadi pada saat siswa
mendemontrasikan proses pernapasan manmusia dengan menggunakan
alat peraga mekanisme pernapasan manusia. Pemahaman siswa yang
dilakukan dengan cara pembelajaran berdiskusi dan mempraktikan atau
melakukan akan meningkat dibandingkan dengan pembelajaran yang
hanya dilakukan dengan ceramah. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
menerapkan pembelajaran untuk siswa dengan menggunakan alat peraga
dapat meningkatkan pemahaman siswa.
Berdasarkan penjabaran dari hasil penelitian tindakan kelas yang
telah dilakukan oleh peneliti sebagaiman diatas telah menunjukkan hasil
peningkatan pemahaman siswa pada setiap siklusnya. Hasil belajar yang
pada tiap siklusnya menunjukkan peningkatan, maka dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran dengan menerapkan penggunaan alat peraga dapat
dijadikan sebagai salah satu alternatif guru untuk meningkatkan
pemahaman siswa. Dengan demikian, penggunaan alat peraga
mekanisme pernapasan manusia dapat membantu tercapainya peningkatan
pemahaman siswa. Dengan demikian, penggunaan alat peraga
mekanisme pernapasan manusia dapat membantu tercapainya peningkatan
pemahaman materi sistem pernapasan manusia pada siswa kelas V SD
YPM Wonocolo Sidoarjo.
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang telah
dilaksanakan, penggunaan alat peraga mekanisme pemahaman untuk
meningkatkan pemahaman materi sistem pernapasan manusia mata pelajaran
IPA kelas V di SD N Inpres Hedam, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penggunaan alat peraga mekanisme pernapasan manusia pada materi
sistem pernapasan manusia pada siswa kelas V menunjukkan adanya
peningkatan yang dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas guru dan
siswa. Peningkatan dalam penerapan pembelajaran pada penelitian ini
tergolong baik. Hal ini terbukti dengan hasil observasi aktivitas siswa
yang diperoleh pada siklus I mendapatkan persentase sebesar 76,92% dan
mengalami peningkatan pada siklus II sebanyak 94,44%. Hasil observasi
aktivitas guru pada siklus I memperoleh persentase sebesar 72,5% dan
mengalami peningkatan
2. Pada mendapatkan persentase sebesar 76,92% dan mengalami
peningkatan pada siklus II sebanyak 94,44%. Hasil observasi aktivitas
guru pada siklus I memperoleh persentase sebesar 72,5% dan mengalami
peningkatan pada siklus II menjadi 92,74 mengalami peningkatan pada
siklus II. Hal tersebut terbukti dari persentase yang diperoleh dari
prasiklus sebesar 30,76% meningkat menjadi 65,38% pada siklus I dan
meningkat kembali pada siklus II hingga mencapai 92,30%, sedangkan
untuk nilai rata-rata yang diperoleh pada saat pra siklus yaitu 68,26
meningkat menjadi 74,11 pada siklus I dan pada siklus II nilai rata-rata
kelas mengalami peningkatan menjadi 81,53.

B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka beberapa saran
yang dapat diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut :
1. Bagi Guru Penggunaan alat peraga mekanisme pernapasan manusia pada
mata pelajaran IPA khususnya pada materi sistem pernapasan manusia
dapat dijadikan alternative dalam meningkatkan aktivitas dan
pemahaman siswa. Agar penggunaan alat peraga mekanisme pernapasan
manusia dapat terlaksana dengan baik dalam proses pembelajaran, guru
hendaknya memotivasi siswa lebih ekstra, khususnya pada siswa yang
kurang aktif.
2. Bagi Siswa Siswa hendaknya dapat berperan aktif dalam proses
pembelajaran di kelas agar proses belajar mengajar lebih interaktif dan
dapat berjalan dengan lancar sehingga mendapat hasil belajar yang
optimal.
3. Bagi peneliti berikutnya
Alat peraga mekanisme pernapasan manusia dapat digunakan dalam
pembelajaran IPA khususnya pada materi sistem pernapasan manusia
pada penelitian selanjutnya, hendaknya guru lebih banyak memfasilitasi
siswa dalam membangun keterkaitan-keterkaitan materi yang dipelajari
dengan pengalaman siswa agar memudahkan siswa belajar sehingga hasil
belajar pun meningkat
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 2011. Penggunaan Alat Peraga Dari Bahan Bekas Dalam Menjelaskan

Sistem Respirasi Manusia Di Man Sawang Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian


Tindakan Kelas. (Banda Aceh: Perpustakaan Intitut Agama Islam
Negeri Banda Aceh).

Agustina, Gusti Ayu Tri. 2014. Konsep Dasar IPA Aspek Biologi. (Yogyakarta:
Ombak). Alimah, Fita. 2016. Peningkatan Pemahaman Penggolongan
Makhluk Hidup Pelajaran IPA Melalui Media Mind Mapping Pada
Siswa Kelas III Mi Miftahul Ulum Mergobener Sidoarjo. Penelitian
Tindakan Kelas. (Surabaya: Perpustakaan UIN Sunan Ampel
Surabaya)

Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya). Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. (Jakarta: PT

Rineka Cipta).

Arini Nur Hidayati, siswa kelas V-B, wawancara pribadi, Sidoarjo 15 Mei 2018.

Athi’ Islamiyah, S.Si, Guru mata Pelajaran IPA, wawancara pribadi, Sidoarjo 11
Mei 2018. Darwis, et.al.. “Peningkatan Pemahaman Siswa Pada
Materi Volume Kubus dan Balok Menggunakan Alat Peraga di Kelas
V SDN Pabatae Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali.” Jurnal
Kreatif Tadulako Online, Vol.1, No.1,

Ekawarna. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Referensi Gp Press Group).

Fatimah, Siti. 2018. “Penggunaan Alat Peraga Pada Materi Alat Pencernaan
Manusia Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas V di MI
Masyhudiyah Giri Kebomas Gresik”, Penelitian Tindakan Kelas,
(Surabaya: Perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya).

Hariyanto, Sati. 2015. Buku Pintar Superkomplet Biologi A-Z Materi Biologi
SMA/MA, (Jogjakarta: Literindo).

Haryadi, Dodik. Alat Peraga Paru-paru dari Botol Bekas. 5 Desember 2017.
https://sdn7kampungdalem.wordpress.com/2015/08/10/alat-peraga-
paru-parudari-botol-bekas/ diakses pada tanggal 5 Desember pukul
21.32. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dig

Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai pengembang


Profesi Guru. (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada).
Kuswana, Wowo Sunaryo. 2012. Taksonomi Kognitif Perkembangan Ragam
Berpikir. (Bandung: Rosdakarya).

Larlen. 2013. “Persiapan Guru Bagi Proses Belajar Mengajar.” Pena, Vol. 3 No.1.
Metler, Craig A. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: PT
Indeks). Mulyana, Dedy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif
Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya.
(Bandung: PT Rosdakarya).

Priyono, dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas V. (Jakarta:
Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional).

Purwanto, Ngalim. 2012. Prinsip-prinsip Teknik Evaluasi Pengajaran. (Bandung:


PT Remaja Rosdakarya).

Ramadhani, Ihsan. Indikator Pemahaman Konsep Menurut Badan Standar


Nasional Pendidikan. 5 Desember 2017.
http://ihsandikdas.blogspot.co.id/2016/08/indikator-pemahaman-
konsepmenurut_23.html.

Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam V Untuk SD/MI


Kelas V. (Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan
Nasional).

Sabri, Ahmad. 2012. “Pengelolaan Waktu dalam Pelaksanaan Pendidikan Islam.”


Jurnal Al-Ta’lim, jilid I, No.3. Samatowa, Usman. 2011.
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. (Jakarta: Indeks).

Sanaky, Hujair AH. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. (Bantul:


Kaukaba Dipantara).

Somadyo, Samsu. 2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca.


(Yogyakarta: Graha Ilmu). Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi
Pendidikan. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada).

Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung

Sugiyanto. Karakteristik Siswa SD. 5 Desember 2017.


http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Karakteristik%20Siswa%2
0SD.pdf. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
dan R&D. (Bandung: Alfabeta).

Sumantri, Syarif. 2015. Strategi Pembelajaran Teori dan Praktek di Tingkat


Pendidikan Dasar. (Jakarta: Rajawali Pers).
Supriatna, Eka dan Muhammad Arif Wahyupurnomo. 2015. “Keterampilan Guru
dalam Membuka dan Menutup Pelajaran Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan Di SMAN Se-Kota Pontianak.” Jurnal
Pendidikan Jasmani Indnesia, Vol.11 No.1.

Suryani, Nunuk dkk. 2012. Strategi Belajar Mengajar. (Yogyakarta: Ombak).


Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah
Dasar. (Jakarta: Kencana). Thoha, Chabib. 2009. Evaluasi Pendidikan
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada).

Ummah, Syifa’ul. 2016. Peningkatan Pemahaman Materi Sistem Peredaran Darah


Manusia Menggunakan Media Botol Blood Stream Mata Pelajaran
IPA Siswa Kelas V MI Darun Najah Sidoarjo. Penelitian Tindakan
Kelas. (Surabaya: Perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya).

Ushansyah. 2017. “Pentingnya Administrasi Sekolah Untuk Kemajuan


Pendidikan.” Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan, Vol.15
No.27.

Utari, Retno. Taksonomi Bloom. 28 Nopember 2017.


http://www.bppk.depkeu.go.id/webpkn/attachments/766_1-
TaksonomiBloomRetno-ok-mima.pdf

Wakhidah, Nur. 2016. Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) Dalam


Pembelajaran Ditinjau Dari Berbagai Perspektif Teori Belajar.

Widiyatmoko, A. dkk. Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Mengembangkan


Alat Peraga IPA dengan Memanfaatkan Bahan Bekas Pakai. Laporan
Penelitian. (Semarang: Universitas Negeri Semarang).

Yaumi, Muhammad dkk. 2014. Action Research. (Jakarta: Kencana).


LAMPIRAN I
TES AWAL
POKOK BAHASAN : SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
SUB POKOK BAHASAN : MEMBUAT BOTOL DAN MENGGAMBAR
TENGKORAK
WAKTU : 30 MENIT
NAMA :
Petunjuk : Pilihan salah satu jawaban yang paling tepat
1. Sistem pernapasan manusia adalah
A. Manusia bernapas dengan cara menghirup udara dan
menghembuskan kemba
B. Hidung adalah udara masuk melalui lubang hidung ke dalam
rongga hidung.
C. Faring merupakan Persimpangan antara saluran Pernapasan.
D. Laring atau tekak (jakun) itu dibagian belakang faring.
E. Rongga hidung
F. Hidung
G. Batang tengkorakan
H. Paru-paru kiri
I. Kerongkongan
J. Bronkus
K. Diafragma
2. Dibawah ini bahan-bahan untuk membuat botol dan menggambar
A. Kerta tulis B. Botol plastik
C. Pensil
B. Gunting D. Penghapus pensil
C. Pengaris E. Warna-warni
3. Dibawah ini yang tidak termasuk cara pembuatan botol kertas dan
mengambar adalah........
A. Menutup botol
B. Membentuk menutup kepala botol
C. Mengambar alis mata dan tulang tenggorakan
D. Tidak melibat botol
E. Menutup kembali botol kearah luar sehingga terbentuk
model botol dan menggambar yang melebar.
4. Bahan-bahan yang untuk membuat parasut adalah Air, Korek Api,
Plastik Kaleng Bekas Atau Botol Bekas Penggaris, Gunting,Tali, Rafia,
Dan Kayu. (A Dan B Benar)
5. Dibawah ini yang termasuk cara membuat parasut adalah
a. Mengggunting plastik berbentuk persegi
b. Mengikat setiap sudut plastik
c. Menutup botol
d. Melipat plastik
LAMPIRAN 2
RENCANA PELAKSANAKAN SIKLUS I

MATA PELAJARAN : IPA


POKOK BAHASAN : SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
SUB POKOK BAHASAN : MEMBUAT KALENG BOTOL
KELAS/SEMESTER : V /2
ALOKASI WAKTU : 2X35 MENIT

STANDAR KOMPENTENSI
Memahami berbagai bentuk sistem pernapasan manusia Dan Penggunaannya
dalam kehidupannya sehari-hari.
KOMPENTENSI DASAR
Membuat suatu karja/model alat peraga mekanisme pemahaman pada siswa
dikelas V untuk mennunjukkan Perubahan sistem pernapasana manusia akibat
Pengaruh udara , Misalnya roket botol dari kertas/baling-baling /kertas tulang
tenggoragkan kertas/parasut.

INDIKATOR
1. Menjelaskan Pengertian sistem pernapasan manusia
2. Merancang membuat agua botol
3. Membuat tulang tenggorakan kertas

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa Dapat Menjelaskan Pengertian Sistem Pernapasan Manusia
2. Siswa Dapat Menyebutkan 4 Alat dalam Membuat agua botol
3. Siswa Dapat Membuat Kertas Tulang Tenggorakan
4. Siswa Dapat Menjelaskan Hubungan antara agua Botol dan Kertas
Tulang Tenggorakan

METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Pratikum
4. Kerja Kelompok
5. Penugasan

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal (10 Menit)
a. Mengucapkan salam
b. Hening Sejenak (berdoa) untuk Memusatkan Perhatian
c. Mengecek Kehadirian Siswa
d. Menyampaikan Materi yang di Pelajari Tentang Sistem
Pernapasan Manusia dan Membuat Agua botol dan kertas
Tulang Tenggorakan
e. Menjelaskan Tujuan Pembelajaran yang Ingin di capai
f. Membagi Siswa Dalam 6 Kelompok
g. Memeberikan Motivasi Untuk siswa
h. Mengali Pengetahuan Persyaratan siswa
2. Kegiatan Inti (45 Menit)
a. Peneliti Menyajikan Materi Pelajaran Tentang Membuat
agua botol dan kertas Tulang Tenggorakan Sekaligus
Memberaktekkan Membuat Agua botol dan kertas tulang
tenggorakan
b. Menyerakan Lembar Kerja Kegiatan (LKS) Kepada Siswa
setiap Kelompok.
c. Menjalaskan Tahap Pembelajaran model Alat peraga
Mekanisme Pemahaman
d. Mendorong Siswa agar Meminta Bantuan Kepada teman
kelompok sebelum meminta bantuan kepada guru.
e. Peneliti berkeliling singgah di setiap kelompok untuk
melihat Perkembangan Siswa.
f. Peneliti membetulkan konsep siswa yang salah dalam
membuat parasut
g. Mewakili dari setiap kelompok melaporkan hasil pekerjaan
didepan kelas secara bergantian ,kemudian,kelompok,lain
menangkapinya.
h. Peneliti Memberikan Kunci Jawaban kepada
kelompok,kemudian anggota kelompok Mencocokkan
jawabannya sesuai kunci jawaban.
i. Peneliti Memberikan tes kepada semua siswa,kemudian siswa
mengerjakan secara individu.
j. Peneliti Memberikan hasil tes siswa.
k. Peneliti Memberikan Penghargaan terhadap kelompok yang
memperoleh Penghargaan.
3. Kegiatan Akhir (15 Menit )
A. Guru meminta siswa membuat rangkuman materi pembelajaran
sistem pernapasan manusia dengan sub pokok membuat Agua
botol kertas dan kertas tulang tengggorakan.
B. Guru memberikan motivasi kepada siswa.
C. Guru memberikan tindakan lamjut.
D. Guru mengajak siswa berdoa sebelum menghakiri pertemuan
E. Guru mengucapan salam.
ALAT DAN SUMBER
1. .Alat
a. Kertas tulis
b. Pensil
c. Penggaris
d. Gunting
e. Botol Agua
f. Warna warn
2. Sumber
a. Kurikulum tingkat satuan Pendidikan (KTSP) 2006
b. Buku Paket Sains IPA kelas V

PENILAIAN
1. Prosedur Penilaian : Proses dan Hasil
2. Bentuk Penilaian : Tertulis dan lisan
3. Aspek yang dinilai : Keaktifan Keterlihatan siswa
Keberanian
LAMPIRAN 3
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN SISWA

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Nama Guru : Apiri keroman
Materi Pokok : Sistem Pernapasan Manusia
Hari/Tanggal : 7 juni 2023
Sub Pokok Bahasan : Membuat Botol Agua Dan Kertas Tulang
Tenggorakan

Pentunjuk :
1. Pengamatan yang diajukkan pada semua kelompok.
2. Pengamatan yang diberikan tanda Cek ( ) pada kategori
Keterampilan kooperatif yang terjadi.
N0 Keterampilan kooperatif Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok
I II III IV V
1. Berada dalam tugas
a) Terlibat aktif dalam
tugas kelompok
b) Meneruskan tugas yang
menjadi Tanggung
Jawabnya.
2. a) Mengambil giliran dan
berbagai tugas
b) Bersedia menerima
tugas
c) Memberi Kepercayaan
kepada teman dalam
menyelesaikan tugas
d) Bekerja Sama dalam
kelompok bersedia
membantu teman dalam
menyelesaikan tugas
3. Mendorong Partisipasi
Memotivasi teman untuk
memberi Pendapat/ide
4. Mendengarkan Dengan Aktif
a. Memberhatikan
informasi /Penjelasan
Pendapat yang
disampaikan teman
kelompok/ guru
b. Menghargai Pendapat
Teman
5. Pertanyaan pada
teman/guru
LAMPIRAN 4
KERJA SISWA

Materi : Membuat Botol Agua


Nama siswa :
Kelompok :

INDIKATOR
1. Menjelaskan Pengertia sistenm pernapasan manusia
2. Merancang kertas Tulang Tenggorakan dan botol agua
3. Membuat Alat Peraga sprimen.

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui Kegiatan bekerja Kelompok Siswa mampu membuat model
sederhana alat pernapasan manusia pada siswa sesuai dengan Petunjuk
Pembuatan medol
2. Dengan mempresentasikan hasil pembuatan model sederhana alat
pernapasan pada manusia dan siswa mampu membuat.
3. Menjelaskan fungsi sistem pernapasan manusia dengan kalimat nya
sendiri.
4. Dengan melihat tayangan video siswa mampu menyebutkan informasi
terkait dengan pertanyaan apa,dimana,kapan,sesuai dengan informasi
pada video.

AYO MEMBACA ???


SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
Manusia bernapas untuk Masukan udara kedalam tubuh.
Udara mengandung Oksigen. Oksigen dibutuhkan untuk mendapatkan Energi
dari makanan.Energi itu menggerakan semua proses kehidupan yang sangat
penting pada tubuh.
Orga Pernapasan manusia terdiri atas hidung,faring
laring,trakea,bronkus bronkiolus,dan paru-paru (alveolus).
1. Hidug
a. Udara masuk melalui lubang hidung kedalam rongga
hidung.Didalam rongga hidung terdapat ramput - ramput
Pendek dan tebal untuk menyaring dan menangkap kotoran
yang masuk bersama udara.Selain disaring udara yang masuk
dilembabkan oleh selaput hidung.
2. Faring
a. Faring Merupakan Persimpangan antara saluran pernapasan pada
bagian depan dan saluran Pencernaan pada bagian belakang.
3. Laring
a. Laring atau tekak (jakun) terdapat dibagaian belakang
faring,laring, terdiri atas sempilan susunan tulang rawan
berbentuk kotak.
4. Trakea (batang Tenggorakan).
5. Pada trakea terdapat jaringan yang disebut silia yang akan bergerak dan
mendorong keluar Debu-Debu dan Bakteri yang masuk.
6. Bronkus
a. Bronkus merupakan Percabang dari bronkus.
7. Bronkiolus
8. Bronkiolus terdapat didalam paru-paru merupakan tempat terjadinya
Pertukaran Oksigen dan Karbon di Oksida. Alveolus dikelilingi kapiler-
kapiler darah.Alveolus berbentuk seperti buah anggur.

Keterangan gambar
Udara masuk kedalam tubuh melalui lubang hidung,lalu masuk kedalam batang
tenggorakan.Batang tenggorakan adalah sebuah Pipa mulai dari belakang
hidung,dan mulut, lalu turun ke Paru-Paru.Dari Batang Tenggorakan udara
masuk kedalam Paru-paru.Di dalam paru-paru,Oksigen terserap ke dalam
Pembuluh darah Halus. Sebaliknya,gas korban dioksida dari Pembuluh darah
masuk ke dalam Paru-paru dan selanjutnya dibuang saat kita Menghembuskan
Napas.

AYO MENYANYI ????

Organ Pernapasan manusia.


(nada Anak Kambing saya)
Ayo belajar
Sistem pernapasan
Oksigen ke hidung, faring,laring, trakea,
Lewati bronkus
Juga bronkiolus
Sampai alveolus ditukar CO2
Hirup oksigen hey hey
Hirup oksigen Hey Hey
Hirup Oksigen Hembuskan C02
LAMPIRAN 5.
METODE PEMBELAJARAN 1

Satuan Pendidikan : SD N Inpres Hedam


Kelas / semester : 5/6
Materi pokok : Sistem Pernapasan manusia
Nama Media /metode : Video Pembelajaran/ STAD

Petunjuk Penggunaan
1. Amati Video dengan Seksama
2. Catat Informasi Penting yang Terdapat Dalam
Video Metode pembelajaran 2
Satuan Pendidikan : SD N Inpres
Kelas / semester : 5/2
1. Gunakan Informasih dari Untuk Mengerjakan
LKPD Materi pokok :
Nama Media /metode : STAD , Menyebutkan informasi
terkait dengan Pertanyaan apa, dimana,kapan,dan siapa
Nama Media /metode : Sprimen tanya jawab

Metode Pembelajaran 3
Satuan Pendidikan : SD N Inpres Hedam
Kelas / Semester : 5/2
1. Amati Pertanyaan pada tayangan slide
2. Jawablah Pertanyaan tersebut dengan Mengacungkan jari-jari
terlebih dahulu?
Materi Pokok : Sistem Pernapasan Manusia
Nama Media : Metode STAD Alat Peraga
Mekanisme Pemahaman
LAMPIRAN 6.

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD ) 1


Satuan pendidikan :SD INPRES HEDAM
ABEPURA
Mata pelajaran : IPA
Kelas/semester : 5/2
Materi/pokok bahasan : sistem
bernapasan manusia

A. Identitas :
Nama :...................................................
No.Presensi .Sprimen :..................................................
Kelas :..............................................
B. Tujuan Pembelajaran
 .kita akan belajar membuat model pernapasan sederhana pada manusia
 .Melalui kegiatan membuat model pernapasan sederhana,kita
akan menganalisisorgan pernapasan dan cara kerjanya sesuai
model pernapasan sedeerhana yang dibuat.
C. Petunjuk
 Istilah identitas pada bagian identitas yang tersedia diatas.
 Cermati dan ikuti alangkah kegiatan dibawah ini sebagai
panduan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
D. Langgkah kegiatan
 Cermati prosedur pembuatan metode Kooperatif STAD , pernapasan
sederhana.
 Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
 Ikuti langkah-alangkah pembuatan Metode STAD pernapasan
sederhana dengan teliti.
 Kerjakan soal mengenai proses pernapasan perut sesuai dengan
metode STAD pernapasan yang kamu buat.
 Presentasikan hasil kerjamu didepan
kelas. E.Alat dan Bahan
1. Botol plastik bekas (1 Buah )
2. Sedotan plastik dengan kerut ( 2 buah )
3. Balon kecil ( 1 buah )
4. Plastik ( 1 bauh )
5. Selotip
6. Gunting/cutter
F .Langkah Pembuatan.
1. Potong botol plastic bekas besar kira-kira setengah bagian.
2. Lubangi bagian tengah tutup botol dengan mengunakan gunting seukuran
sedotan plastic
3. Siapkan 2 buah sedotan,rekatkan ujung 2 sedotan kecil dengan ujung
sedotan besar sehinggah membentuk huruf “Y ,tutup ujung
sambungan dengan plastik kecil yang untuk menghindari kebocoran
udara.
4. Ambil 2 balon kecil dan masing-masing diikat pada sedotan plastik
kecil yang dibentuk huruf Y , kemudian ikat dengan karet gelang.
5. Masukan sedotan yang sudah diikatkan balon ke dalam botol.
6. Sisipkan ujung sedotan yang panjang dimasukan ke dalam lubang
ditutup botol,kemudian tutup rapat mulut botol. Tambahkan plastisin
pada tutup botol di sekitar sedotan agar tidak ada celah udara masuk.
7. Ambil 1 buah balon besar,potong bagian ujungnya kemudian
tutupkan pada bagian bawah botol.
8. Tarik balon bagian bawah botol ke bawah perhatikan apa yang
terjadi dengan balon yang ada di dalam botol.
9. Berhati-hatilah dalam menggunakan cutter dan gunting.
LAMPIRAN 7.
SOAL EVALUASI

INSTRUMEN PENILAIAN :
1. Bentuk LKPD dan soal Evaluasi Ilmu Pengetahuan Alam IPA
yaitu dibacakan langsung olehb guru yang dirakamkan
menggunakan voice Note (VN) atau berbentuk foto yang
dikirim melalui via what.
2. Penilaian Keterampilan ( Psikomotor)
a. Teknik Penilaian : Tes praktik
b. Bentuk Instrumen : skala Penilaian
c. Kisi-Kisi :

1) Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA)


 Rubrik Praktik
N0 kriteria Sangat baik Baik Cukup Keterangan
(4) (3) (2) (1)
1. Menjawab Pertanyaan Hanya Hanya Belum
pertanyaan dijawab memenuhi memenuhi dapat
berdasarkan dengan 2 kriteria 1 kriteria menjawab
kegiatan baik, benar. pertanyaan
pengamatan Dan
lengkap

Keterangan
SB (Sangat Baik) 4,B (Baik) 3, C (cukup) 2 (Kurang) 1

Skor yang diperoleh


Nilai Siswa Skor Maksimal x 100
Nilai dikualifikasi menjadi pretiket sebagai berikut
Sangat Baik (SB) = 80-100
Baik (B) = 70-79
Cukup (C) = 60-69
Kurang (D) = <60
LAMPIRAN 8.
Tabel Hasil Tes awal siklus observasi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
tentang sistem pernapasan gaya magnet pada siswa kelas V SD N
Inpres Hedam Kota Jayapura Tahun Ajaran 2022/2023

KKM Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) : 68


Data awal observasi
Nilai
N0 Nama KKM tuntas keterangan Belum tuntas
siswa
1. Kasih 68 75 
Risky
2. Alfret 68 100 
3. Kristin 68 100 
4. Trivena 68 80 
5. Yunus 68 90 
6. Delon 68 80 
dewis
7. ASSon 68 95 
8. Erwin 68 75 
9. ahmad 68 100 
10. Faldo 68 85 
siska
11. Ramos 68 84 
12. Fitri 68 100 
13. Yeslina 68 84 
14. Herman 68 84 
15. Erson 68 90 
16. Depora 68 85 
17. yerben 68 100 
18. Axamina 68 75 
19. Marselina 68 84 
20. Ronal 68 95 
21. Cristi 68 95 
22. Yermia 68 85 
23. jerebeam 68 100 
24. Nasril 68 75 
25. Yerimia 68 75 
26. Yunus 68 85 
Jumlah 29 0
persentasi
0%
LAMPIRAN 9

Tabel Hasil Tes Siklus I dan siklus II Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
tentang sistem pernapasan gaya magnet pada siswa kelas V SD N
Inpres Hedam Kota Jayapura Tahun Ajaran 2022/2023
Tindakan I Tindaka II
N0 Nama L/P Skor Skor Skor Skor Skor Skor kemajuan
siswa Das Tes kemajuan dsr tes %
r% % % %r %
1. Kasih P 20 50 10 60 65 5
Risky
2. Alfret L 40 80 20 70 75 25
3. Kristin P 80 95 25 90 95 30
4. Trivena P 40 70 30 80 75 10
5. Yunus L 60 65 15 80 80 25
6. Delon L 40 75 10 80 85 20
dewis
7. ASSon L 40 70 20 70 90 25
8. Erwin L 20 70 15 75 65 20
9. ahmad L 80 95 30 95 100 25
10. Faldo siska L 40 70 10 60 70 15
11. Ramos L 60 60 20 70 80 15
12. Fitri P 80 90 30 85 100 25
13. Yeslina P 40 70 20 65 60 20
14. Herman L 40 70 15 70 75 10
15. Erson L 80 80 30 85 85 25
16. Depora P 40 80 20 60 80 10
17. yerben L 90 80 30 90 100 25
18. Axamina P 40 65 15 60 70 15
19. Marselina P 60 80 40 70 60 20
20. Ronal L 40 60 30 70 75 20
21. Cristi P 70 90 40 75 70 25
22. Yermia L 60 70 30 60 80 15
23. jerebeam L 90 95 50 85 100 25
24. Nasril L 70 80 40 75 80 15
25. Yerimia L 40 65 30 70 75 5
26. Yunus L 60 75 20 80 80 20
LAMPIRAN 10

Tabel Persentasi Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Siklus I Dan Siklus II


Tentang gaya magnet dengan menggunakan metode Demonstrasi
pernapasan manusia Berbantuan Video Pembelajaran Pada Siswa Kelas
V SD N Inpres Hedam Abepura
N0 Nilai Siklus II
Siklus I
Banyak persentase Banyak siswa persentase
siswa
1. > 68 20 69% 29 100%
2. < 68 9 31% 0 0%

jumah 29 100% 29 100%

LAMPIRAN 11
DAFTAR HASIL KELOMPOK METODE STAD
Kelompok I
Anggota 1 2 Keterangan L/P
Kelompok

1.Kasih Risky 20 30 P
2.Herman saud 30 30 L
3.Ramos 30 30 L
4.Yeslina 30 3o L
P
Nilai Total
Kelompok
Nilai rata- rata 27,5 27,5 55 13,15
kelompok
Nilai Predikat Baik
Kelompok II

Anggota 1 2 Keterangan L/P


Kelompok
P
1.Depora 30 30 L
2.Jerpen 40 50 L
3.JereBeam 50 60 P
4.siska 30 30
Nilai Total Kelompok
Nilai rata- rata 28,5 28,5 55
kelompok
Nilai Predikat 13,27 Baik
Kelompok III
Anggota 1 2 Keterangan L/P
Kelompok
1.Yeremia 3o 30 L
2.Yosias 30 20 L
3.Yunus 30 30 L
4.Delon 40 40 L
Dewis

Nilai Total
Kelompok
Nilai rata- 27,5 20 47,5 11,87
rata
kelompok
Nilai Baik
Predikat
Kelompok IV
Anggota 1 2 Keterangan L/P
Kelompok
1.Erson 40 40 L
2.Edwin 20 30 L
3.Faldo 30 30 L
4.Asson 30 40 L

Nilai Total
Kelompok
Nilai rata- 26,5 25,6 62 16,8
rata
kelompok
Nilai Baik
Predikat
Kelompok V

Anggota 1 2 Keterangan L/P


Kelompok

1.Ronal 30 30 L
2.Nasril 30 20 L
3.Marselina 30 30 P
4.Kristina P
logoya
5.Fitri P
Nilai Total
Kelompok
Nilai rata- 36,5 29,5 50 13,75
rata
kelompok
Nilai Baik
Predikat

Kelompok VI
Anggota 1 2 Keterangan L/P
Kelompok

1.Cristi J 40 40 P
Pandu
2.Alfret 30 30 L
3.Axamina 20 30 P
4.Ahmad 50 60 L
5.Trivena 30 40 P
Nilai Total
Kelompok
Nilai rata- 40,6 56,5 55 14,75
rata
kelompok
Nilai Baik
Predikat
Gambar Dokumentasi
D0kumentasi belajar megajar Data Awal observasi

Gambar 1
Dokumentasi bagi kelompok

Gambar 2
Dukemntasi wawancara dengan guru kelas V
Gambar 3
Dokumentasi wawancara dengan kepala sekolah

Gambar 4
Dokumentasi siklus I dan DAN Siklus II
Gambar 5
Dokumentasi memriksa hasil kerja kelompok

You might also like