Professional Documents
Culture Documents
Modul Ajar Makhluk Hidup Dan Lingkungannya
Modul Ajar Makhluk Hidup Dan Lingkungannya
B. PEMBELAJARAN
Pertemuan ke : 1-2
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat mengidentifikasi ciri ciri makhluk hidup secara
mandiri dengan tepat
2. Siswa dapat menyebutkan contoh komponen biotik dan abiotik
dengan tepat
3. Siswa dapat mengidentifikasi interaksi antar sesama makhluk
hidup dengan tepat
4. Siswa dapat mengidentifikasi interaksi antara makhluk hidup
dan lingkungan dengan tepat
5. Peserta didik dapat melaksanakan pengamatan dan
mengomunikasikan hasil diskusinya tentang lingkungan biotik
dan abiotik, saling ketergantungan pada lingkungan biotik dan
abiotik, tipe dan penyebab terjadinya perubahan lingkungan
secara gotong royong dengan benar.
Pemahaman Bermakna : Populasi adalah sekelompok makhluk hidup yang memiliki
(berkaitan dengan karakteristik yang sama, yang hidup pada waktu yang sama, dan
kompetensi atau produk wilayah geografis yang sama Jumlah populasi dari satu ekosistem
yang dibuat atau dapat berubah dari waktu ke waktu
kehidupan sehari – hari) Komunitas terdiri dari bermacam-macam populasi makhluk hidup
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungan hidupnya
yang saling berinteraksi atau membentuk hubungan timbal balik.
Dalam suatu habitat atau tempat berjenis-jenis makhluk hidup
(komunitas) melangsungkan kehidupannya, komunitas ini tidak
terlepas dari pengaruh lingkungan abiotik di sekitarnya, seperti
dengan air, tanah, udara, dan sinar matahari.
Pertanyaan Pemantik : 1. Apa yang kalian ketahui tentang makhluk hidup?
2. Apa saja makhluk hidup itu?
3. Apa yang kalian ketahui tentang lingkungan beserta
komponennya?
Model Pembelajaran : Model Project Based Learning
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan menunjuk salah satu siswa untuk
memimpin berdoa sebelum memulai pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran dengan
pemberian ice breaking di awal pembelajaran atau di tengah KBM ketika siswa mulai jenuh
4. Guru memberikan instrumen tes diagnostik non kognitif kepada peserta didik
5. Review materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya
6. Menyampaikan tujuan pembelajaran
7. Membuat apersepsi mengenai materi yang akan dipelajari dengan mengaitkan masalah yang
ada di sekitar peserta didik dengan materi pengetahuan ilmiah.
8. Membentuk kelompok sesuai dengan karakteristik atau minat siswa
Kegiatan Inti
1. Peserta didik dengan bimbingan guru melakukan pengamatan dan menanggapi topik yang
disajikan, yaitu makhluk hidup dan lingkungannya
2. Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mengajukan pertanyaan tentang materi
tersebut
3. Peserta didik beserta kelompok dengan bimbingan guru mendiskusikan LKPD tentang makhluk
hidup dan lingkungannya dan melakukan observasi di lingkungan sekolah
4. Peserta didik menyajikan dan mempresentasikan hasil observasi dan diskusi kelompok di depan
kelas dengan media presentasi sesuai keinginan siswa secara bergantian dan ditanggapi oleh
kelompok lain
Kegiatan Penutup
1. Peserta didik melakukan refleksi dan membuat simpulan dengan dibimbing oleh guru terhadap
hasil diskusi yang telah dilaksanakan
2. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas untuk pertemuan selanjutnya dan
bersama peserta didik berdoa sebagai penutup belajar.
Asesmen v Diagnostik
v Formatif
v Sumatif
Pengayaan dan Remedial : Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM), maka guru bisa memberikan pembelajaran remidial di luar
jam pelajaran dan memberikan soal tambahan sesuai dengan
indikator yang belum tuntas
Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai nilai
KKM dengan memberikan materi masih dalam cakupan atau
melebihi cakupan Capaian Pembelajaran dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan
Pertemuan ke : 3
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat mengidentifikasi interaksi antar sesama makhluk
hidup dengan tepat
2. Siswa dapat mengidentifikasi interaksi antara makhluk hidup
dan lingkungan dengan tepat
3. Peserta didik dapat menyelesaikan permainan tentang interaksi
antar makhluk hidup secara online
Pemahaman Bermakna : Populasi adalah sekelompok makhluk hidup yang memiliki
(berkaitan dengan karakteristik yang sama, yang hidup pada waktu yang sama, dan
kompetensi atau produk wilayah geografis yang sama Jumlah populasi dari satu ekosistem
yang dibuat atau dapat berubah dari waktu ke waktu
kehidupan sehari – hari) Komunitas terdiri dari bermacam-macam populasi makhluk hidup
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungan hidupnya
yang saling berinteraksi atau membentuk hubungan timbal balik.
Dalam suatu habitat atau tempat berjenis-jenis makhluk hidup
(komunitas) melangsungkan kehidupannya, komunitas ini tidak
terlepas dari pengaruh lingkungan abiotik di sekitarnya, seperti
dengan air, tanah, udara, dan sinar matahari.
Pertanyaan Pemantik : 1. Apa yang kalian ketahui tentang makhluk hidup?
2. Apa saja makhluk hidup itu?
3. Apa yang kalian ketahui tentang lingkungan beserta
komponennya?
Model Pembelajaran : Team Games Tournament
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan menunjuk salah satu siswa untuk memimpin
berdoa sebelum memulai pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran dengan
pemberian ice breaking di awal pembelajaran atau di tengah KBM ketika siswa mulai jenuh
4. Review materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran
6. Membuat apersepsi mengenai materi yang akan dipelajari dengan mengaitkan masalah yang ada
di sekitar peserta didik dengan materi pengetahuan ilmiah.
7. Peserta didik mencari pasangan sesuai dengan keinginan atau tema games
Kegiatan Inti
1. Guru membagikan link games sesuai dengan minat peserta didik
a. Ekosistem pegunungan :
https://www.pbslearningmedia.org/resource/plum14_int_mountainscramble/mountain-
scramble-an-ecosystem-game/
b. Ekosistem mangrove
https://www.pbslearningmedia.org/resource/plum14_int_mountainscramble/mountain-
scramble-an-ecosystem-game/
c. Ekosistem gurun pasir
https://www.pbslearningmedia.org/resource/plum14.sci.life.feeddingo/feed-the-dingo-an-
ecosystem-game/
d.
2. Peserta didik beserta pasangannya memilih games dan memainkan games dengan menyusun
komponen biotik menjadi suatu jaring jaring makanan sehingga menjadi ekosistem yang
seimbang selama 14 hari
3. Tiga pasangan peserta didik dengan skor tertinggi mendapatkan reward dari guru dan teman
temannya
4. Guru memberikan kesempata pada peserta didik untuk mengeksplorasi games dan pertanyaan
jika ada yang belum difahami
Kegiatan Penutup
1. Peserta didik melakukan refleksi dan membuat simpulan dengan dibimbing oleh guru terhadap
hasil diskusi yang telah dilaksanakan
2. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas untuk pertemuan selanjutnya dan
bersama peserta didik berdoa sebagai penutup belajar.
Asesmen v Formatif
v Sumatif
Pengayaan dan Remedial : Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM), maka guru bisa memberikan pembelajaran remidial di luar
jam pelajaran dan memberikan soal tambahan sesuai dengan
indikator yang belum tuntas
Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai nilai
KKM dengan memberikan materi masih dalam cakupan atau
melebihi cakupan Capaian Pembelajaran dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan
Pertemuan ke : 4
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat mengidentifikasi ciri ciri makhluk hidup secara
mandiri dengan tepat
2. Siswa dapat menyebutkan contoh komponen biotik dan abiotik
dengan tepat
3. Siswa dapat mengidentifikasi interaksi antar sesama makhluk
hidup dengan tepat
4. Siswa dapat mengidentifikasi interaksi antara makhluk hidup dan
lingkungan dengan tepat
5. Peserta didik dapat menyelesaikan games berupa TTS yang
bertema ekosistem dan pengolahan sampah dlingkungan
sekolah, saling ketergantungan pada lingkungan biotik dan
abiotik, tipe dan penyebab terjadinya perubahan lingkungan
secara gotong royong dengan benar.
Pemahaman Bermakna : Populasi adalah sekelompok makhluk hidup yang memiliki
(berkaitan dengan karakteristik yang sama, yang hidup pada waktu yang sama, dan
kompetensi atau produk wilayah geografis yang sama Jumlah populasi dari satu ekosistem
yang dibuat atau dapat berubah dari waktu ke waktu
kehidupan sehari – hari) Komunitas terdiri dari bermacam-macam populasi makhluk hidup
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungan hidupnya
yang saling berinteraksi atau membentuk hubungan timbal balik.
Dalam suatu habitat atau tempat berjenis-jenis makhluk hidup
(komunitas) melangsungkan kehidupannya, komunitas ini tidak
terlepas dari pengaruh lingkungan abiotik di sekitarnya, seperti
dengan air, tanah, udara, dan sinar matahari.
Pertanyaan Pemantik : 4. Apa yang kalian ketahui tentang makhluk hidup?
5. Apa saja makhluk hidup itu?
6. Apa yang kalian ketahui tentang lingkungan beserta
komponennya?
Model Pembelajaran :Model Project Based Learning
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan menunjuk salah satu siswa untuk
memimpin berdoa sebelum memulai pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran dengan
pemberian ice breaking di awal pembelajaran atau di tengah KBM ketika siswa mulai jenuh
4. Review materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran
6. Membuat apersepsi mengenai materi yang akan dipelajari dengan mengaitkan masalah yang
ada di sekitar peserta didik dengan materi pengetahuan ilmiah.
7. Membentuk kelompok sesuai dengan karakteristik atau minat siswa
Kegiatan Inti
1. Guru membagikan link TTS https://www.xwordsgenerator.de/en/solve/kpqmz
2. Peserta didik bersama kelompok menyelesaikan TTS
3. Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mengajukan pertanyaan tentang materi
tersebut
4. Guru membuat quiz berdasarkan pada TTS yang telah dikerjakan oleh siswa secara
berkelompok, kelompok tercepat dan benar mendapatkan poin
5. Kelompok dengan poin tertinggi mendapatkan reward atau hadiah
Kegiatan Penutup
1. Peserta didik melakukan refleksi dan membuat simpulan dengan dibimbing oleh guru terhadap
hasil diskusi yang telah dilaksanakan
2. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas untuk pertemuan selanjutnya dan
bersama peserta didik berdoa sebagai penutup belajar.
Asesmen Diagnostik
v Formatif
v Sumatif
Pengayaan dan Remedial : Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM), maka guru bisa memberikan pembelajaran remidial di luar
jam pelajaran dan memberikan soal tambahan sesuai dengan
indikator yang belum tuntas
Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai nilai
KKM dengan memberikan materi masih dalam cakupan atau
melebihi cakupan Capaian Pembelajaran dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan
Pertemuan ke : 5
Tujuan Pembelajaran : 1. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan hidroponik,
2. Menjelaskan macam-macam teknik hidroponik
Pemahaman Bermakna : Hidroponik (bahasa Inggris: hydroponic) adalah salah satu
(berkaitan dengan kompetensi metode dalam budidaya menanam dengan memanfaatkan air
atau produk yang dibuat atau tanpa menggunakan media tanah dengan menekankan pada
kehidupan sehari – hari) pemenuhan kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan
air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada
budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang
lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki
pasokan air yang terbatas
Pertanyaan Pemantik : 1. Apakah syarat tumbuh tanaman?
2. Untuk menanam tanaman apakah harus selalu
menggunakan media tanah?
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan menunjuk salah satu memimpin berdoa
untuk memulai pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran dengan
pemberian ice breaking di awal pembelajaran atau di tengah KBM ketika siswa mulai jenuh
4. Review materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya
5. Guru memberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran dan penilaian
serta memberikan apersepsi dengan mengaitkan masalah yang ada di sekitar peserta didik
dengan materi (hidroponik) yang akan dipelajari. Permasalahan yang diangkat adalah tentang
ketersediaan lahan pertanian yang semakin berkurang
6. Membentuk kelompok sesuai dengan karakteristik siswa
Kegiatan Inti
1. Peserta Didik menyimak Video pembelajaran tentang macam macam teknik hidroponik
2. Berdasarkan video pendek tersebut, peserta didik dipersilakan mengajukan tanya jawab yang
difasilitasi oleh guru
3. Peserta didik beserta kelompok dengan bimbingan guru membuat main map/power point/poster
yang berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan hidroponik, teknik hidroponik, komponen
budidaya hidroponik, media tumbuh, penyemaian tanaman sayur secara hidroponik, nutrisi
hidroponik, pemeliharaan tanaman secara hidroponik
4. Peserta didik menyajikan dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas secara
bergantian dan ditanggapi oleh kelompok lain
Kegiatan Penutup
• Peserta didik melakukan refleksi dan membuat simpulan dengan dibimbing oleh guru terhadap
hasil diskusi yang telah dilaksanakan
• Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas untuk pertemuan selanjutnya dan
bersama peserta didik berdoa sebagai penutup belajar.
Asesmen v Diagnostik
v Formatif
Sumatif
Pengayaan dan Remedial : Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan
minimal (KKM), maka guru bisa memberikan pembelajaran
remidial di luar jam pelajaran dan memberikan soal tambahan
sesuai dengan indikator yang belum tuntas
Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai
nilai KKM dengan memberikan materi masih dalam cakupan
atau melebihi cakupan Capaian Pembelajaran dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
Pertemuan ke : 6
Tujuan Pembelajaran : Mempraktikkan menanam sayuran secara hidroponik
Pemahaman Bermakna : Hidroponik adalah salah satu metode dalam budidaya menanam
(berkaitan dengan dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah dengan
kompetensi atau produk menekankan pada pemenuhan kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman.
yang dibuat atau Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air
kehidupan sehari – hari) pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih
efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air
yang terbatas
Pertanyaan Pemantik : 1. Apakah syarat tumbuh tanaman?
2. Untuk menanam tanaman apakah harus selalu menggunakan
media tanah?
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan menunjuk salah satu memimpin berdoa
untuk memulai pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran dengan
pemberian ice breaking di awal pembelajaran atau di tengah KBM ketika siswa mulai jenuh
4. Guru menanyakan kembali materi minggu lalu, apakah masih ada peserta didik yang mengingat
5. Guru mengajukan beberapa pertanyaan terkait materi minggu lalu. Guru memberi apresiasi
untuk peserta didik yang berani menjawab.
6. Membentuk kelompok sesuai dengan karakteristik siswa
Kegiatan Inti
7. Guru menayangkan video berikut tentang hidroponik sederhana system sumbu (wick).
8. Guru membimbing peserta didik berdiskusi menyusun rencana pembuatan proyek budidaya
sayuran secara hidroponik sederhana menggunakan system wick.
9. Guru memfasilitasi Peserta didik berdiskusi bersama kelompoknya untuk menyusun rencana
pembuatan proyek pemecahan masalah yang meliputi alat, bahan, media, sumber yang
dibutuhkan.
10. Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan proyek (tahapan
sampai dengan pengumpulan laporan).
11. Guru memastikan setiap peserta didik memilih dan mengetahui prosedur pembuatan
proyek/produk yang akan dihasilkan.
Kegiatan Penutup
12. Guru menyampaikan ke peserta didik, rencana pembuatan proyek yang sudah dibuat
13. Peserta didik melakukan refleksi dan membuat simpulan dengan dibimbing oleh guru terhadap
hasil diskusi yang telah dilaksanakan
14. Guru menyampaikan kegiatan berikutnya yaitu tentang progress proyek yang dilakukan dan
bersama peserta didik berdoa sebagai penutup belajar.
Asesmen Diagnostik
v Formatif
Sumatif
Pengayaan dan Remedial : Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM), maka guru bisa memberikan pembelajaran remidial di luar jam
pelajaran dan memberikan soal tambahan sesuai dengan indikator
yang belum tuntas
Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai nilai
KKM dengan memberikan materi masih dalam cakupan atau melebihi
cakupan Capaian Pembelajaran dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan
Pertemuan ke : 7
Tujuan Pembelajaran : Mempraktikkan menanam sayuran secara hidroponik
Pemahaman Bermakna : Hidroponik adalah salah satu metode dalam budidaya menanam dengan
(berkaitan dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah dengan menekankan
kompetensi atau produk pada pemenuhan kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air
yang dibuat atau pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya
kehidupan sehari – hari) dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok
diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas
Pertanyaan Pemantik : 1. Apakah syarat tumbuh tanaman?
2. Untuk menanam tanaman apakah harus selalu menggunakan
media tanah?
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan menunjuk salah satu memimpin berdoa untuk
memulai pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran dengan
pemberian ice breaking di awal pembelajaran atau di tengah KBM ketika siswa mulai jenuh
4. Guru menanyakan kembali materi minggu lalu, apakah sudah menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan untuk praktek pembuatan hidroponik
5. Guru mengajukan beberapa pertanyaan terkait materi minggu lalu. Guru memberi apresiasi untuk
peserta didik yang berani menjawab.
Kegiatan Inti
6. Guru membimbing peserta didik untuk menyiapkan alat bahan serta prosedur yang akan dilakukan
7. Guru memastikan setiap peserta didik memilih dan mengetahui prosedur pembuatan proyek/produk
yang akan dilakukan
8. Guru mendampingi peserta didik melaksanakan praktek pembuatan hidroponik, peserta didik
mencatat setiap tahapan, mendiskusikan masalah/kendala yang muncul selama pelaksanaan.
9. Guru mengingatkan peserta didik untuk mengamati dan melakukan perawatan secara berkala selama
proses pertumbuhan tanaman hidroponik
10. Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek, memantau realisasi
perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan, mengukur ketercapaian standar
Kegiatan Penutup
11. Peserta didik melakukan refleksi dan membuat simpulan dengan dibimbing oleh guru terhadap hasil
diskusi yang telah dilaksanakan
12. Guru menyampaikan kegiatan berikutnya yaitu tentang progress proyek yang dilakukan dan bersama
peserta didik berdoa sebagai penutup belajar.
Asesmen Diagnostik
v Formatif
Sumatif
Pengayaan dan Remedial : Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM), maka guru bisa memberikan pembelajaran remidial di luar jam
pelajaran dan memberikan soal tambahan sesuai dengan indikator yang
belum tuntas
Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai nilai KKM
dengan memberikan materi masih dalam cakupan atau melebihi cakupan
Capaian Pembelajaran dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
C. LAMPIRAN
Lembar Kerja / Jobsheet Terlampir
Instrumen Asesmen beserta Rubrik Kriteria Terlampir
Asesmen
Bahan Bacaan (handout, acuan Terlampir
standarisasi, link video, dll)
Glosarium Terlampir
Mengetahui
Malang, 16 Juli 2022
Kepala SMKN 11 Malang Guru Mata Pelajaran
Bahan diskusi
1. Identifikasi ciri makhluk hidup berdasarkan hasil pengamatanmu
2. Kelompokkan benda-benda hasil pengamatanmu yang berperan sebagai :
a. Produsen
b. Konsumen
c. Pengurai
3. Apakah yang dimaksud dengan :
a. Populasi
b. Komunitas
c. Ekosistem
4. Buatlah rantai makanan atau jaring-jaring makanan berdasarkan benda-benda hasil pengamatan
5. Apakah yang dimaksud dengan :
a. Kompetisi
b. Simbiosis
c. Predasi
6. Tentukan interaksi yang terjadi antara komponen biotik dan abiotik sesuai hasil pengamatanmu
Presentasikan hasil pengamatan dan diskusi kelompok di depan teman-teman sekelas
anda dengan membuat media presentasi sesuai dengan kesepakatan bersama.
Lampiran 2
ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF
Untuk mengetahui gaya belajar Peserta Didik. Bentuk berupa angket melalui Google Form,
berikut adalah formatnya:
Tandailah kotak yang sesuai untuk setiap pertanyaan dan jumlahkan nilainya
1) ( … ) Saya perlu satu ilustrasi dari apa yang diajarkan supaya bisa memahaminya.
2) ( … ) Saya tertarik pada obyek yang mencolok, berwarna, dan yang merangsang
mata.
3) ( … ) Saya lebih menyukai buku-buku yang menyertakan gambar atau ilustrasi.
4) ( … ) Saya terkesan sedang “melamun”, saat membayangkan apa yang sedang saya
dengar.
5) ( … ) Saya mudah mengingat apabila saya bisa melihat orang yang sedang berbicara.
6) ( … ) Apa yang harus saya ingat harus saya ucapkan dulu.
7) (…) Saya harus membicarakan suatu masalah dengan suara keras untuk
memecahkannya.
8) ( … ) Saya akan mudah menghafal dengan mengucapkannya berkali-kali.
9) ( … ) Saya mudah mengingat sesuatu apabila itu didendangkan.
10) ( … ) Saya lebih suka mendengarkan rekamannya daripada duduk dan membaca
bukunya.
11) ( … ) Saya tidak bisa duduk diam berlama-lama.
12) ( … ) Saya lebih mudah belajar apablla ada keterlibatan sejumlah anggota tubuh.
13) ( … ) Saya hampir selalu melakukan gerakan tubuh.
14) ( … ) Saya lebih suka membaca buku atau mendengarkan cerita-cerita action.
1
2
3
dst
No Indikator Deskripsi
1. Masuk kelas dengan tepat waktu
2. Mematuhi perintah guru
1 Disiplin
3. Melakukan kegiatan diskusi dengan kondusif
4. Menggunakan seragam sesuai dengan ketentuan sekolah
1. Aktif berdiskusi dengan baik
Kerja 2. Bekerja sama dengan teman kelompok dalam menyelesaikan masalah
2
sama 3. Bekerja sama dengan teman kelompok dalam menyusun media berupa charta
4. Bekerja sama dengan teman kelompok dalam mengkomunikasikan hasil diskusi
1. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
Tanggung 2. Mengumpulkan tugas yag diberikan oleh guru
3 3. Bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan kelas
jawab
4. Menjalankan peran wayang sesuai dengan pembagian tugas dalam kelompok
Skala Penilaian:
4 = Apabila memenuhi 4 indikator Rentang
Nilai Huruf Predikat
3 = Apabila memenuhi 3 indikator Nilai
2 = Apabila memenuhi 2 indikator 0 – 39 Kurang
E
1 = Apabila memenuhi 1 indikator Sekali
D 40 – 59 Kurang
C 60 – 74 Cukup
Rumus Perhitungan:
B 75 – 84 Baik
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ A 85 – 100 Sangat Baik
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑥 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
2. Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik
PRESENTASI
Rubrik
Aspek yang dinilai Skor Penilaian
1 2 3
1 Substansi kurang sedang mendalam
2 Wawasan kurang sedang luas
3 Komunikasi Terbata-bata sedang Lancar &baik
4 Penampilan/peroformance kurang sedang baik
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟
Skor : 𝑥 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑜𝑎𝑙
PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Pembelajaran Remedial
Pembelajaran Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
Nilai Peserta Didik (x) Kegiatan Pembelajaran Keterangan
NKB ≤ N ≤ NMakx Diberikan materi masih dalam cakupan NKB = Nilai Ketuntasan Belajar
Capaian Pembelajaran dengan NMaks = Nilai maksimal ideal
pendalaman sebagai pengetahuan
N = Nilai yang dicapai peserta
tambahan
didik
N = NMaks Diberikan materi melebihi cakupan
Capaian Pembelajaran dengan
pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan.
REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU
Refleksi Guru
1. Apakah peserta didik sudah memahami dan dapat mengerjakan semua tugas yang diberikan!
2. Hal baik apa yang muncul terkait kegiatan pembelajaran?
3. Apa yang perlu ditingkatkan selama kegiatan pembelajaran?
Pada sesi sebelumnya, kalian telah melaksanakan pembelajaran tentang Makhluk Hidup dan
Lingkunganmya yang sudah dijelaskan sebelumnya. Dari pengalaman tersebut, mari kita melakukan
refleksi dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut:
EKOSISTEM
Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lain, serta dengan
benda tak hidup di lingkungannya, membentuk ekosistem. Ekosistem terdiri atas dua komponen
utama, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik.
1. Komponen Biotik
Komponen biotik meliputi komunitas makhluk hidup. Setiap makhluk hidup dalam
ekosistem menempati suatu tempat hidup yang spesifik. Tempat hidup yang spesifik
tersebut dikenal dengan istilah habitat. Setiap makhluk hidup yang memiliki peran khusus
di dalam habitatnya. Peran atau cara hidup yang khusus dari setiap makhluk hidup di
dalam habitatnya disebut relung ekologi (nisia).
Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai
konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai decomposer, juga meliputi tingkatan-
tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer.
Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling
berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu sistemyang menunjukkan kesatuan.
a. Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing, sebatang
pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia.
b. Populasi merupakan Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan
waktu tertentu
c. Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan
daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas
memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu
dan populasi
d. Ekosistem merupakan interaksi anatara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen
(herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme).
Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara
komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.
e. Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup
menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya. Lingkungan atau tempat yang
cocok untuk kehidupannya disebut habitat. Dalam biologi kita sering membedakan
istilah habitat untuk makhluk hidup mikro, seperti jamur dan bakteri, yaitu disebut
substrat.
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik meliputi benda-banda tak hidup.
a. Sinar Matahari: Jika tidak ada, tidak akan ada kehidupan
b. Air: ±70% Struktur penyusun makhluk hidup. fungsi: untuk reaksi kimia pada tubuh yg
disebut juga metabolisme dan juga untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil.
c. Senyawa organik: karbohidrat, lemak dan protein. senyawa organik harus memiliki
unsur C, H, O. khusus untuk protein, harus memiliki C, H, O, N.
d. Udara: ±80% udara bebas adalah Nitrogen (N). fungsi N: membentuk protein bagi
tubuh. N bisa didapat dari atmosfer langsung, tetapi harus dirubah ke dalam bentuk
N2 . Proses pengubahan N menjadi N2 dinamakan Proses Biogeokimia. sisanya,
udara bebas adalah Oksigen (O2). fungsi O2: untuk respirasi. tetapi untuk respirasi
yang tidak menggunakan O2 dinamakan Respirasi anaerob.
e. Tanah: sebagai substrat bagi tumbuhan dan sebagai tempat tinggal bagi hewan.
f. Suhu: mempengaruhi reaksi kimia. jika suhu tinggi, zat/unsur yang direaksikan lebih
cepat bereaksi karena dalam suhu yang tinggi terdapat zat katalis yang berfungsi
untuk mempercepat reaksi kimia. dalam tubuh manusia, terdapat zat katalis yang
disebutbiokatalisator yang berbentuk enzim. suhu yang tinggi juga dapat
mengakibatkan enzim rusak. Sedangkan suhu rendah menyebabkan melambatnya
kinerja enzim
g. Mineral: membantu proses reaksi kimia
h. Kelembaban udara: kandungan air di udara
i. PH: derajat keasaman suatu zat. ukuran PH: 0-14. PH 0-7 mengindikasikan zat
tersebut asam. PH 7 mengindikasikan zat tersebut normal. PH 7-14 mengindikasikan
zat tersebut basa.
a. Netral → Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama
yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral.
Contohnya : antara capung dan sapi.
b. Predasi → Di dalam sebuah interaksi antarmakhluk hidup terdapat hubungan satu spesies
memakan yang lain. Dalam hal ini, konsumernya disebut predator, sedangkan spesies
yang dimakan dikenal sebagai mangsa.
c. Simbiosis → Hubungan yang dekat antara dua spesies makhluk hidup berbeda disebut
simbiosis yang berarti hidup bersama
▪ Parasitisme merupakan bentuk interaksi yang dapat menyebabkan satu pihak
mendapat keuntungan, sedangkan pihak yang lain menderita kerugian.Suatu parasit
dapat memperoleh makanan atau sumber-sumber yang diperlukan dari tubuh makhluk
hidup lain, disebut inang atau hospes.
▪ Komensalisme merupakan bentuk interaksi yang menyebabkan satu pihak
mendapatkan keuntungan, sedangkan yang lain tidak terpengarug (tidak diuntungkan
maupun dirugikan)
▪ Mutualisme merupakan bentuk interaksi yang menyebabkan kedua spesies sama-
sama mendapat keuntungan. Interaksi mutualisme kadang-kadang disebut juga
simbiosis obligat
Interaksi Antar Populasi
Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau
tidak langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi antar populasi adalah sebagai berikut.
▪ Alelopati merupakan interaksi antar populasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat
yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut
(juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang
bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh,
jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri tertentu.
▪ Kompetisi merupakan interaksi antar populasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan
yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh,
persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput.
HIDROPONIK
1. Definisi Hidroponik
System hidroponik diartikan suatu system budidaya menggunakan air yang
mengandung nutrisi dan mineral tanpa tanah. Pada prinsipnya tanaman dapat hidup di
tanah Karen atersedianya nutrisi dan jika nutrisi tersebut dapat disediakan dalam air
dengan perlakuan maka tanaman juga dapat hidup dan memberikan hasil yang sama.
Menurut Swastika, dkk., 2018 ada beberapa teknik dalam menerapkan budidaya
sayuran secara hidroponik, diantaranya teknik hidroponik system terapung, Standing
Aerated Nutrient Solution, Butrient Film Technique (NFT), aeroponics, Ebb-And-Flow
Nutrient Solution Sistem, dan drip or pass – Through Inorganic Medium System.
Prinsipnya tanaman dapat hidup di tanah karena tersdianya nutrisi dan jika
nutrisi tersebut dapat disediakan dalam air dengan perlakuan maka tanaman juga dapat
hidup dan memberikan hasil yang sama. Salah satu factor penentu yang paling penting
dari hasil dan kualitas tanaman adalah nutrisi. Nutrisi yang paling pokok adalah larutan
makro dari unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg),
dan Sulfur (S) yang juga dilengkapi dengan larutan nutrisi mikro seperti Boron (B),
Tembaga (Cu), Seng atau Zinc (Zn), Besi atau Ferro (Fe), Molibdenum (Mo), Mangan
(Mn), Khlor (Cl), Natrium (Na), Cobalt (Co), Silicon (Si), dan Nikel (Ni). Tanaman
menyerap ion dari larutan nutrisi yang diberikan secara terus menerus dalam tingkatan
konsentrasi yang rendah. Larutan dengan konsentrasi yang tinggi menyebabkan
penyerapan nutrisi yang berlebihan dan dapat menyebabkan keracunan pada tanaman
(Libia et al, 2012).
b. Kekurangan
Kekurangan system hidroponik yaitu : larutan nutrisi dengan konsentrasi tinggi
menyebabkan penyerapan nutrisi yang berlebihan dan dapat menyebabkan keracunan
pada tanaman yang kita budidayakan, distribusi penyakit lebih mudah karena sirkulasi
air nutrisi terus berputar, hambatan lumut pada instalasi, riskan bocor, mayoritas system
bergantung listrik dan biaya relative tinggi.
3. Teknik Hidroponik
a. Nutrient Film Technique (NFT)
Larutan nutrisi secara terus menerus dialirkan menggunakan pompa dengan teknik
resirkulasi mengenai akar tanaman menggunakan pipa.
Sumber : agroniaga.com
Sumber : laylanasution.home.blog
c. Drip Irrigation/Fertigation
System ini menggunakan 2(dua) buah container terpisah yaitu bagian atas dan
bawah. Container atas untuk tanaman dan yang bawah untuk larutan nutrisi. Larutan
nutrisi dipompa naik dan menyiram batang tanaman dan larutan sisa akan turun ke
container bawah setelah melewati media tanam dan akar tanaman.
Sumber : hidroponiq.com
d. Wick System
Sumber : tanamanhidroponikku.com
e. Floating System
Pengaturannya mirip dengan system infus, dimana ada dua container, yang satu
diatas berisi tanaman dalam pot dengan substrat dan yang ada di bagian bawah
yang mengandung larutan nutrisi. Pemberian nutrisi untuk tanaman dilakukan
dengan system pasang surut, yaitu bergantian memenuhi container atas dengan
larutan nutrisi dan kemudian mengosongkan larutan nutrisi dan kembali ke container
bawah.
Sumber : ilmukebun.com
5. Media Tumbuh
Pemilihan media tumbuh dalam system hidroponik harus memenuhi persyaratan
untuk ketersediaan air dan udara bagi pertumbuhan tanaman. Media tumbuh yang ideal
untuk hidroponik antara lain dapat menopang pertumbuhan tanaman, memiliki pori untuk
aerasi, tidak menyumbat instalasi hidroponik, dan tidak mempengaruhi larutan nutrisi.
Media tidak berfungsi menyediakan nutrisi dan harus bersifat lembam. Media tanam
selain tanah yang dapat digunakan anatar lain air, busa, kerikil, rockwool, pasir, serbuk
gergaji, gambut, sabut kelapa, perlit, batu apung, kulit kacang, poiester, atau vermikulit.
Media tanam pada system hidroponik hanya berfungsi sebagai pegangan akar dan
perantara larutan hara, untuk mencukupi kebutuhan unsur hara makro dan mikro perlu
pemupukan dalam bentuk larutan yang disiramkan ke media tanam. Kebutuhan pupuk
pada system hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk pada penanaman system
konvensional (Purbajanti, 2017).
6. Penyemaian
Benih lunak (seperti kangkung, bayam, selada, caisim, pokcoy) direndam
dengan air hangat kuku kurang lebih 15 menit. Benih keras (seperti cabai, paprika,
semangka, dan melon) direndam dengan air hangat kuku kurang lebih 1 jam.
Persiapan media tanam diawali dengan rockwool diremdam kemudian ditiriskan,
dipotong dengan ukuran 2,5x2,5 cm dilubangi dengan kedalaman sekitar 0,5 cm.
penyemaian benih berkisar 3-4 hari dan selanjutnya dipindahkan ke instalasi hidroponik.