You are on page 1of 8

A.

JUDUL
Pengukuran Tekanan dan Rapat Massa Zat Cair dengan Manometer Cairan.
B. TOPIK KAJIAN
Fluida Statis.
C. DESKRIPSI SINGKAT
Tekanan dan rapat massa adalah dua properti fisik yang sering digunakan untuk
menggambarkan sifat-sifat zat cair. Mari kita bahas keduanya secara lebih rinci:
1. Tekanan:
Tekanan adalah gaya per unit luas yang diberikan oleh zat cair atau gas pada suatu
permukaan. Satuan umum untuk tekanan adalah pascal (Pa), meskipun satuan lain
seperti atmosfer (atm) dan bar juga sering digunakan. Tekanan dapat diukur
menggunakan berbagai alat seperti manometer atau barometer.
Pada zat cair, tekanan tergantung pada kedalaman dalam cairan, gravitasi, dan
densitas zat cair tersebut. Persamaan dasar yang menggambarkan hubungan antara
tekanan, kedalaman, densitas, dan gravitasi adalah sebagai berikut:
P = ρgh
Di mana:
- P adalah tekanan (dalam pascal, Pa).
- ρ adalah densitas zat cair (dalam kilogram per meter kubik, kg/m³).
- g adalah percepatan gravitasi (sekitar 9.81 m/s² di permukaan Bumi).
- h adalah kedalaman dalam cairan (dalam meter, m).
2. Rapat Massa :
Rapat massa, juga dikenal sebagai kerapatan, adalah besaran yang mengukur
seberapa banyak massa yang terkandung dalam suatu volume tertentu dari zat cair.
Satuan umum untuk rapat massa adalah kilogram per meter kubik (kg/m³) atau
gram per sentimeter kubik (g/cm³).

Rumus umum untuk rapat massa adalah:


ρ=m/V
Di mana:
- ρ adalah rapat massa (dalam kg/m³ atau g/cm³).
- m adalah massa zat cair (dalam kilogram atau gram).
- V adalah volume zat cair (dalam meter kubik atau sentimeter kubik).
Rapat massa adalah sifat intrinsik dari zat cair yang bergantung pada
komposisinya. Berbagai zat cair memiliki rapat massa yang berbeda-beda.
Sebagai contoh, air memiliki rapat massa sekitar 1.0 g/cm³ atau 1000 kg/m³ pada
suhu dan tekanan standar.
Jadi, dalam menjelaskan sifat-sifat zat cair, penting untuk memahami bagaimana
tekanan dan rapat massa berinteraksi dalam situasi tertentu, seperti dalam
konteks hidrostatika atau perhitungan kekentalan fluida.
D. TUJUAN
1. Mempelajari teknik dasar pengukuran dengan manometer cairan.
2. Memahami konsep tekanan dan rapat massa pada zat cair.
3. Menentukan rapat massa berbagai jenis zat cair dengan menggunakan manometer
cairan.
E. IDENTIFIKASI VARIABEL
Kegiatan 1. Pengukuran rapat massa dua jenis zat cair (air dan minyak)
• Variabel manipulasi : Minyak
• Variabel kontrol : Air
• Variabel respon : Perbandingan ketinggian
Kegiatan 2. Pengukuran rapat massa empat jenis zat cair (air, minyak, alkohol, dan oli).
• Variabel manipulasi : Minyak, alkohol, dan oli
• Variabel kontrol : Air
• Variabel respon : Perbandingan ketinggian
F. DEFINISI IDENTIFIKASI VARIABEL
Kegiatan 1. Pengukuran rapat massa dua jenis zat cair (air dan minyak).
• Variabel manipulasi : Minyak, secara fisika, adalah suatu zat cair yang
biasanya bersifat hidrofobik atau tidak bercampur dengan air. Ini berarti minyak
memiliki kecenderungan untuk membentuk lapisan terpisah di atas air dan tidak
mudah larut di dalamnya. Minyak dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk
tumbuhan, hewan, atau sumber fosil seperti minyak bumi. Sifat fisika minyak
dapat bervariasi tergantung pada komposisi kimianya dan pengolahan yang
telah dilakukan.
• Variabel kontrol : Dalam fisika, air adalah zat cair yang sangat umum
yang terdiri dari dua atom hidrogen (H) yang terikat pada satu atom oksigen
(O), dan rumus kimianya adalah H2O. Air adalah komponen penting dalam
berbagai proses fisika dan kimia, serta menjadi unsur utama dalam kehidupan,
karena hampir semua bentuk kehidupan membutuhkan air untuk bertahan. Sifat
fisika air memengaruhi banyak aspek kehidupan sehari-hari dan fenomena
alam.
• Variabel respon : Perbandingan ketinggian antara zat cair adalah
perbandingan antara ketinggian atau level permukaan zat cair yang berbeda
dalam dua wadah atau dalam satu wadah dengan waktu yang berbeda.
Fenomena ini sering muncul dalam konteks berbagai eksperimen fisika dan
ilmu alam. Perbandingan ketinggian antara zat cair dapat digunakan dalam
berbagai konteks, seperti dalam manometer untuk mengukur tekanan, dalam
hukum Archimedes untuk mengukur volume benda terendam dalam zat cair,
atau dalam eksperimen yang melibatkan perpindahan fluida. Memahami
prinsip-prinsip fisika yang mendasari perbandingan ketinggian zat cair penting
untuk berbagai aplikasi ilmiah dan teknis.

Kegiatan 2. Pengukuran rapat massa empat jenis zat cair (air, minyak, alkohol, dan oli).
• Variabel manipulasi : (1) Minyak, secara fisika, adalah suatu zat cair yang
biasanya bersifat hidrofobik atau tidak bercampur dengan air. Ini berarti minyak
memiliki kecenderungan untuk membentuk lapisan terpisah di atas air dan tidak
mudah larut di dalamnya. Minyak dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk
tumbuhan, hewan, atau sumber fosil seperti minyak bumi. Sifat fisika minyak
dapat bervariasi tergantung pada komposisi kimianya dan pengolahan yang
telah dilakukan. (2) Dalam konsep fisika, alkohol mengacu pada kelompok
senyawa kimia yang termasuk dalam kelompok alkohol. Alkohol adalah
senyawa organik yang memiliki struktur dasar dengan satu atau lebih gugus
hidroksil (-OH) yang melekat pada atom karbon dalam rantai karbon. Senyawa
kimia ini umumnya mengandung karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
Contoh alkohol yang paling umum adalah etanol (alkohol etil). Alkohol,
terutama etanol, juga digunakan dalam berbagai aplikasi fisika dan ilmu alam,
termasuk sebagai pelarut dalam eksperimen kimia, sebagai pendingin dalam
termometer, dalam kalorimeter untuk mengukur energi panas, dan dalam
berbagai metode analisis laboratorium. Selain itu, alkohol juga digunakan
sebagai bahan bakar dalam mesin pembakaran internal dan dalam berbagai
proses industri. Oleh karena itu, pemahaman sifat fisika alkohol penting dalam
konteks ilmu fisika dan kimia. (3) Dalam konsep fisika, istilah "oli" merujuk
pada cairan minyak atau bahan pelumas yang sering digunakan dalam mesin
dan mekanika. Oli berfungsi untuk mengurangi gesekan antara permukaan
logam yang bergerak satu sama lain, sehingga mengurangi keausan dan panas
yang dihasilkan selama operasi. Ini adalah aplikasi utama oli dalam dunia fisika
dan rekayasa. Dalam konteks fisika, penggunaan oli umumnya terkait dengan
prinsip-prinsip mekanika, termal, dan kinematika, terutama dalam studi mesin,
peralatan mekanik, dan perpindahan panas. Keberadaan oli dalam mesin dan
sistem mekanik memengaruhi berbagai aspek fisika, termasuk performa,
gesekan, suhu, dan efisiensi.
• Variabel kontrol : Dalam fisika, air adalah zat cair yang sangat umum
yang terdiri dari dua atom hidrogen (H) yang terikat pada satu atom oksigen
(O), dan rumus kimianya adalah H2O. Air adalah komponen penting dalam
berbagai proses fisika dan kimia, serta menjadi unsur utama dalam kehidupan,
karena hampir semua bentuk kehidupan membutuhkan air untuk bertahan. Sifat
fisika air memengaruhi banyak aspek kehidupan sehari-hari dan fenomena
alam.
• Variabel respon : Perbandingan ketinggian antara zat cair adalah
perbandingan antara ketinggian atau level permukaan zat cair yang berbeda
dalam dua wadah atau dalam satu wadah dengan waktu yang berbeda.
Fenomena ini sering muncul dalam konteks berbagai eksperimen fisika dan
ilmu alam. Perbandingan ketinggian antara zat cair dapat digunakan dalam
berbagai konteks, seperti dalam manometer untuk mengukur tekanan, dalam
hukum Archimedes untuk mengukur volume benda terendam dalam zat cair,
atau dalam eksperimen yang melibatkan perpindahan fluida. Memahami
prinsip-prinsip fisika yang mendasari perbandingan ketinggian zat cair penting
untuk berbagai aplikasi ilmiah dan teknis.
G. ALAT DAN BAHAN
1. Pipa U berbahan kaca.
2. Air.
3. Minyak.
4. Alkohol.
5. Oli.
6. Alat pengukur (mistar).
7. Papan kayu.
H. DESAIN SKEMA DAN PRINSIP KERJA
Kegiatan 1. Pengukuran Rapat Massa Dua Jenis Zat Cair (Air dan Minyak).

Kegiatan 2. Pengukuran Rapat Massa Empat Jenis Zat Cair (Air, Minyak, Alkohol, dan
Oli).

Pengukuran rapat massa (density) dengan menggunakan manometer cairan adalah salah
satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur rapat massa suatu benda atau zat.
Prinsip kerja dari pengukuran ini didasarkan pada hukum Pascal, yang menyatakan
bahwa tekanan dalam fluida (cairan atau gas) akan sama di semua arah dalam fluida
tersebut. Berikut adalah prinsip kerja pengukuran rapat massa menggunakan
manometer cairan:
• Prinsip Pascal: Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada
fluida akan merambat dengan cara yang sama ke semua arah dalam fluida. Ini
berarti jika kita memberikan tekanan pada suatu titik di dalam cairan, tekanan
ini akan terdistribusi secara merata ke semua titik di dalam cairan.
• Tabung U: Manometer cairan umumnya menggunakan tabung U, yang terbuat
dari kaca atau plastik yang transparan dan bentuknya seperti huruf "U." Tabung
ini diisi dengan cairan yang memiliki rapat massa yang diketahui, biasanya
menggunakan merkuri atau air. Tabung U ini terbuka di kedua ujungnya.
• Menyamakan Tekanan: Manometer cairan digunakan untuk mengukur tekanan
pada suatu objek atau zat. Salah satu ujung tabung U dihubungkan ke objek atau
zat yang akan diukur tekanannya, sedangkan ujung lainnya terbuka ke atmosfer
(tekanan atmosfer).
• Membaca Perbedaan Ketinggian: Tekanan yang diberikan oleh objek atau zat
akan menyebabkan perbedaan tinggi antara dua kolom cairan di dalam tabung
U. Perbedaan tinggi ini disebabkan oleh perbedaan tekanan pada kedua ujung
tabung U.
• Hukum Archimedes: Perbedaan tinggi kolom cairan di dalam tabung U
berkaitan dengan perbedaan tekanan antara dua ujungnya. Hal ini berdasarkan
pada Hukum Archimedes yang menyatakan bahwa tekanan hidrostatik dalam
fluida bergantung pada kedalaman dari titik tertentu di dalam fluida.
• Menghitung Rapat Massa: Dengan mengukur perbedaan tinggi kolom cairan di
dalam tabung U, kita dapat menghitung perbedaan tekanan antara objek atau zat
yang sedang diukur dengan tekanan atmosfer. Dengan menggunakan hukum
Pascal dan Hukum Archimedes, kita dapat menghitung rapat massa objek atau
zat tersebut.
Pengukuran ini bergantung pada kemampuan untuk mengukur perbedaan tinggi kolom
cairan dengan presisi yang tinggi dan dengan memperhitungkan perubahan suhu
(karena suhu akan mempengaruhi rapat massa cairan di dalam tabung U). Metode ini
sering digunakan dalam laboratorium untuk mengukur rapat massa benda padat, cairan,
atau gas yang memiliki rapat massa yang diketahui.
I. REFERENSI
Abdullah, M. (2016). Fisika Dasar I. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Muna, D. & Masithoh, D. (2016). ‘Pembuatan Alat Percobaan Manometer Terbuka
untuk Menentukan Nilai P0 Berdasarkan Hukum Boyle’. Prosiding SNPS, Vol.
1, No. 3.
Natasa, D., Raihanati, R., & Budi, A. (2023). ‘Alat Peraga Tekanan Hidrostatis
Berbantuan Manometer Digital Untuk Peserta Didik SMA Kelas XII.’ Prosiding
Seminar Nasional Fisika, Vol. 11, No. 1.
LAPORAN PENYUSUNAN DESAIN PRAKTIKUM DENGAN TOPIK KAJIAN
FLUIDA STATIS “PENGUKURAN TEKANAN DAN RAPAT MASSA ZAT CAIR
DENGAN MANOMETER CAIRAN”

DISUSUN OLEH:
NURAFNI HAMDIKA PUTRI (210103512002)
MUHAMMAD ALFIAN AMIRULLAH (210103512001)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023

You might also like