You are on page 1of 74

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyelenggaran pendidikan di Indonesia harus memenuhi standar mutu
yang ditetapkan oleh pemerintah, yakni Standar Nasional Pendidikan. Peraturan
Pemerintah Nomor 13 tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 memberikan panduan yang jelas tentang standar
mutu pada seluruh jenjang pendidikan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.
Standar Nasional Pendidikan terdiri atas 8 standar yang harus dipenuhi oleh
setiap lembaga pendidikan sebagai penentu mutu, 8standar tersebut adalah : (1)
Standar Kompetensi Lulusan, (2) Standar Isi, (3) Standar Proses, (4) Standar
Penilaian, (5) Standar Pendidikandan Tenaga Kependidikan, (6) Standar Sarana dan
Prasarana, (7)Standar Pengelolaan, dan (8) Standar Biaya Operasional. Demikian
juga adanya kebijakan kementerian pendidikan tentang kewajiban sekolah untuk
menciptakan lulusan sebagai pelajar Pancasila. Dengan demikian, disamping
sekolah harus melaksanakan secara patuh pada 8SNP tersebut maka sekolah juga
harus dinamis, inovatif, adaptif, dan proaktif terhadap perubahan kebijakan,
perubahan regional, maupun perubahan global. Jika sekolah bisa memenuhi 8 SNP
dan mampu beradaptasi dengan perubahan global bisa dipastikan (kompetensi
lulusan) akan memiliki keunggulan dan mampu berdaya saing dengan sekolah lain
bahkan berdaya saing dengan negara lain.

Dengan demikian ukuran ideal dari sebuah lembaga pendidikan akan sangat
ditentukan oleh mutu lulusan, karena pada dasarnya mutu lulusan sangat
berbanding lurus dengan mutu layanan pendidikan yang merupakan akumulasi
yang berimbang dari 7 SNP diluar standar kompetensi lulusan. Lulusan yang
bermutu setidaknya memenuhi 9 area kompetensi sebagai berikut : (1) keimanan
dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) kebangsaan dan cinta tanah air,
(3) karakter pribadi dan sosial, (4) literasi, (5) kesehatanjasmani dan rohani, (6)
kreativitas, (7) estetika, (8) kemampuan teknis;dan (9) kewirausahaan.

1
Saat ini Kemdikbud Ristek RI telah memberlakuan kurikulum baru yang
disebut Kurikulum Merdeka. Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)
menghadirkan perubahan-perubahan yang sangat signifikan. Struktur Kurikulum
yang ditetapkan oleh Pemerintah menjadi acuan satuan pendidikan untuk
mengembangkan kurikulum menuju tercapainya profil pelajar Pancasila dapat
ditambahkan dengan kekhasan satuan pendidikan sesuai dengan visi, misi, dan
tujuan satuan pendidikan. Struktur kurikulum ini berisi kegiatan intrakurikuler,
ekstrakurikuler, dan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Dalam hal ini
sekolah dituntut dapat melakukan perubahan-perubahan mendasar untuk
mewujudkan tujuan pendidikan yaitu menciptakan profil pelajar Pancasila.

Tahun 2023 Kemdikbud Ristek RI mengeluarkan dan telah merilis hasil


Rapor Pendidikan yang diolah dari ANBK dan Dapodik sekolah. Data Rapor
Pendidikan SMA PGRI 4 Gandrungmangu dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut.

Tabel 1.2. Data Rapor Pendidikan SMA PGRI 4 Gandrungmangu Tahun 2023

Skor Perubahan
Skor Rapor
No Indikator Rapor Skor dari
2023
2023 Tahun Lalu
A.1 Kemampuan literasi 60 66,67 60

A.2 Kemampuan numerasi 46,64 44,64 46,64

A.3 Karakter 54,61 53,85 54,61

Pengalaman Pelatihan
C.3 100 13,33 100
PTK

D.1 Kualitas pembelajaran 58,42 57,49 58,42

Refleksi dan
D.2 57,78 49,53 57,78
perbaikanpembelajaran
Kepemimpinaninstruksi
D.3 49.39 48,67 49.39
onal

D.4 Iklim keamanan sekolah 75,08 68,41 75,08

Iklim Kesetaraan
D.6 72,93 - 72,93
Gender

2
D.8 Iklim Kebinekaan 66,77 61,67 66,77

D.10 Iklim Inklusivitas 54,16 54,55 54,16

Partisipasi warga
E.1 77,62 61,33 77,62
sekolah
Proporsi pemanfaatan
E.2 54,41 16,31 54,41
sumber daya sekolah
Pemanfaatan TIK untuk
E.3 100 - 100
pengelolaan anggaran
Program dan kebijakan
E.5 81,15 - 81,15
sekolah
Keterangan:
● Peringkat atas : 1 – 20%

● Peringkat menengah atas : 21 – 40%

● Peringkat menengah : 41 – 60%

● Peringkat menengah bawah : 61 – 80%

● Peringkat bawah : 81 – 100%


Adanya kesenjangan yang terjadi pada pemenuhan SNP di SMA PGRI 4
Gandrungmangu dikarenakan belum optimalnya nilai pada raport pendidikan pada
beberapa aspek ini menjadi alasan perlunya disusun Rencana Pengembangan
Sekolah baik untuk jangka menengah atau Rencana Kerja Jangka Menengah
(RKJM) dan rencana jangka pendek atau Rencana Kerja Tahunan (RKT). RKJM
dan RKT yang disusun disesuaikan dengan visi, misi, dan tujuan sekolah, sehingga
SMA PGRI 4 Gandrungmangu dapat memberikan pelayanan pendidikan yang
optimal dan memenuhi SNP, serta mampu berkompetisi ditingkat lokal maupun
regional.

RKJM ini awalnya disusun dan dirancang untuk periode waktu 2021–2024.
Namun karena pemerintah melalui Kemdikbud telah mulai menerapkan Kurikulum
Merdeka dan telah dilaksanakan serantak di Provinsi Jawa Tengah per-tahun ajaran
2022/2023, maka SMA PGRI 4 Gandrungmangu memandang perlu untuk
dilakukan revisi sesuai kebutuhan. Dalam hal ini RKJM tahun 2023 SMA PGRI 4
Gandrungmangu ini merupakan RKJM 2021– 2024 yang direvisi dan digunakan
untuk dasar penyusunan RKT tahun 2023.

3
B. Landasan Hukum

Landasan penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah SMA PGRI 4


Gandrungmangu Tahun 2023-2026 adalah:

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional.
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 sebagaimana
telah diubah melalui Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun
2014 tentang Perlindungan Anak.
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah, dan UU Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas UU No. 23 Tahun 2014.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2023 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 Tentang
Standar Nasional Pendidikan.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Wewenang antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2017 tentang
Guru.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
2007 tentang Standar KepalaSekolah/Madrasah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun
2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi dan KompetensiKonselor.
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun
2008 tentang Pembinaan Kesiswaan.

4
12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang
Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 35 Tahun 2010
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanNomor 62 Tahun 2014
tentangEkstrakurikuler
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014
tentangKepramukaan
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014
tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah
18. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan
Guru Keterampilan komputer dan Pengelolaan informasi dalam Implementasi
Kurikulum 2013;
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014
tentang Muatan Lokal.
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanNomor 111 Tahun 2014
Tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 158 Tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester Pada Pendidikan Dasar Dan
Pendidikan Menengah;
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015
tentang Penumbuhan Budi Pekerti;
23. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
53 Tahun 2015 Tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah melalui
Ujian Nasional, dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan melalui

5
UjianSekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan pada SMP/MTs atau yang
sederajat dan SMA/MA/SMK atau yang sederajat.
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 tahun 2016 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah.
25. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2023 Tentang Standar Proses Pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan
Menengah.
26. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2023 Tentang Standar Isi Pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah.
27. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan TeknologiRepublik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2023 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang
Pendidikan Menengah;
28. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2023 Tentang Standar Penilaian Pendidikan Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang
Pendidikan Menengah;
29. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar
Dan Menengah;
30. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 tahun 2018 tentang
Penilaian Hasil Pembelajaran oleh Satuan Pendidikan dan Pemerintah.
31. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 tahun 2018 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
32. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 tahun 2018 tentang
Perubahan KI KD Kurikulum 2013 Pendidikan Dasar dan Menengah.
33. Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 9 tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra
dan Aksara Jawa;

6
34. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 tahun 2013 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 9 tahun 2012 tentang
Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa;
35. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 420/015552/2013 tanggal 30
Agustus 2013 tentang Pembelajaran Bahasa Jawa di Propinsi Jawa Tengah;
36. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor
424/13242 Tanggal 23 Juli 2013 Tentang Implementasi Muatan Lokal Bahasa
Jawa di Jawa Tengah;
37. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor
423.3/14995 tentang Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Jawa untuk jenjang
Pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/M.Ts, SMA/SMALB/MA dan
SMK/MAK Negeri dan Swasta di Provinsi Jawa Tengah.
38. Panduan Kerja Kepala Sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
DirektoratJenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Dan Menengah 2017.
39. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan TeknologiRepublik
Indonesia Nomor 56/M/2023tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam
Rangka Pemulihan Pembelajaran, khususnya Implementasi Kurikulum
Merdeka.

C. Maksud dan TujuanPenyusunan RKJM

1. Maksud Penyusunan

Maksud dari penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah SMA


PGRI 4 Gandrungmangu Tahun 2023-2026 adalah:

a. sebagai agenda utama yang menentukan arah pembangunan pendidikan


di . SMA PGRI 4 Gandrungmangu yang berisi pernyataan tentang visi,
misi, tujuan, dan sasaran serta strategi pencapaiannya melalui penetapan
kebijakan, program, dan kegiatan;
b. sebagai salah satu wujud akuntabilitas, transparansi, dan pernyataan mutu
kepada para pemangku kepentingan yang dinyatakan melalui perencanaan
jangka menengah; dan

7
c. sebagai pedoman bagi penyusunan rencana kerja (renja) tahunan/jangka
pendek.

2. Tujuan Penyusunan

Tujuan penyusunan Rencana Strategis SMA PGRI 4


Gandrungmangu Tahun 2021-2024 adalah:

a. Untuk mengatur distribusi sumber daya terhadap program-program dan


kegiatan-kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam rangka
mencapai visi, misi, dan tujuan serta sasaran lembaga;
b. Untuk mengukur dan mengevaluasi hasil-hasil yang dicapai (kinerja)
dengan membandingkan antara tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang
ditentukan dan realisasinya; dan
c. Untuk mengendalikan kesinambungan pembangunan pendidikan di SMA
PGRI 4 Gandrungmangu dari satu periode ke periode berikutnya sehingga
menjamin ketercapaian visi, tujuan, dan sasaran yang ditetapkan.

D. Manfaat

Manfaat dari penyusunan Rencana Strategis SMA PGRI 4


Gandrungmangu tahun 2022-2026 adalah untuk memberi arah dan bimbingan
para pelaku di sekolah dalam rangka menuju perubahan atau tujuan sekolah
yang lebih baik (peningkatan, pengembangan) dengan resiko yang kecil dan
untuk mengurangi ketidakpastian masa depan. Dengan adanya RKJM
diharapkan dapat dijadikan sebagai: (1) pedoman kerja untuk perbaikan dan
pengembangan sekolah, (2) sarana untuk melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan pengembangan sekolah, serta, (3) bahan untuk mengajukan usulan
pendanaan pengembangan sekolah.

8
BAB II
PROFIL SEKOLAH DAN TANTANGAN SEKOLAH

A. Profil Sekolah

SMA PGRI 4 Gandrungmangu merupakan sekolah berlokasi di


kecamatan Gandrungmangu. Sejak sekolah ini berdiri pada tahun 1986 sampai
dengan sekarang, sekolah ini telah mengalami pergantian kepala sekolah
sebanyak 5 kali. Dalam usia yang relatif cukup matang, sekolah ini telah
mengalami pasang surut, khususnya berkaitan dengan jumlah pendaftar pada
kegiatan PPDB sekolah dari tahun ke tahun. Pada dua tahun terakhir yakni
PPDB 2022, dan 2023, animo masyarakat terhadap SMA PGRI 4
Gandrungmangu mulai menurun. .Hal ini dapat dilihat dari jumlah pendaftar
yang mengalami penurunan .Adapun visi, misi dan tujuan SMA PGRI 4
Gandrungmangu sebagai berikut:

1. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah


a. Visi Sekolah
Terwujudnya peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, berkarakter, berprestasi, memiliki
kecakapan IT dan berjiwa kewirausahaan ”.

b. Misi Sekolah
1. Mewujudkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa
2. Mewujudkan lulusan yang berakhlaq mulia
3. Mewujudkan lulusan yang berkarakter
4. Mewujudkan lulusan yang berprestasi
5. Mewujudkan lulusan yang memiliki kecakapan IT
6. Mewujudkan lulusan yang berjiwa kewirausahaan
c. Tujuan Sekolah
1) Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada
pengembangan Profil Pelajar Pancasila Menciptakan pembiasaan-

9
pembiasaan positif yang berorientasi pengembangan karakter untuk
menciptakan Profil Pelajar Pancasila
2) Melaksanakan proses pembelajaran dan kegiatan yang mampu
menumbuhkan budaya literasi dan numerasi.
3) Melaksanakan pembelajaran riset yang mampu meningkatkan kemampuan
abad 21 yakni kolaboratif, komunikasi, berpikir kritis, dan kreatif.
4) Optimalisasi kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler untuk menciptakan
prestasi akademik dan non-akademik sesua ipotensi, minat, bakat, dan
kemampuansiswa.
5) Menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung pencapaian prestasi
sekolah bidang akademik dan non-akademik.
6) Menghasilkan lulusan yang unggul dan mempunyai daya saing yang kuat
sebagai bekal melanjutkan belajar di perguruan tinggi atau memasuki dunia
kerja.
7) Menyelenggarakan pengelolaan pendidikan yang melayani dan akuntabel.
8) Melaksanakan pembelajaran dan kegiatan sekolah yang yang mampu
mengembangkan perilaku ramah, peduli, dan budaya peduli lingkungan
hidup.
9) Menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung terwujudnya budaya
hidup bersih dan sehat.

10
d. Sasaran
NO. TUJUAN SASARAN
1. Mengembangkan kegiatan - Guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang
pembelajaran yang berorientasi berorientasi pada pengembangan Profil Pelajar
pada pengembangan Profil Pancasila
Pelajar Pancasila - Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang
mendorong terbentuknya Profil Pelajar Pancasila
2. Menciptakan pembiasaan- - Sekolah terus mengembangkan program kegiatan
pembiasaan positif yang yang berorientasi pada pengembangan Profil
berorientasi pengembangan Pelajar Pancasila
karakter untuk menciptakan - Warga sekolah mendukung dan melaksanakan
Profil Pelajar Pancasila semua program kegiatan yang berorientasi pada
pengembangan Profil Pelajar Pancasila
3. Melaksanakan proses - Guru menyiapkan instrument pembelajaran yang
pembelajaran dan kegiatan mendorong tumbuhnya budaya literasi dan
yang mampu menumbuhkan numerasi
budaya literasi dan numerasi. - Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang
mendorong tumbuhnya budaya literasi dan
numerasi
- Sekolah terus mengembangkan program kegiatan
yang berorientasi pada tumbuhnya budaya literasi
dan numerasi
- Warga sekolah mendukung dan melaksanakan
semua program kegiatan yang berorientasi pada
tumbuhnya budaya literasi dan numerasi.
4. Melaksanakan pembelajaran - Guru menyiapkan instrument pembelajaran riset
riset yang mampu untuk menumbuhkan kemampuan 4-C.
meningkatkan kemampuan - Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran riset
abad 21 yakni kolaboratif, untuk menumbuhkan kemampuan 4-C.
komunikasi, berpikirkritis, dan - Sekolah terus mengembangkan kegiatan riset
kreatif (4-C). untuk menumbuhkan kemampuan 4-C.
- Peserta didik didorong mampu melaksanakan
kegiatan riset untuk menumbuhkan kemampuan
4-C.
5. Optimalisasi kegiatan - Guru melaksanakan kegiatan intrakurikuler
intrakurikuler, ekstrakurikuler, berkualitas untuk menciptakan prestasi akademik
dan Projek Penguatan Profil siswa
Pelajar Pancasila (P-5) untuk - Kepala sekolah melaksanakan kegitan monitoring
menciptakan prestasi akademik dan evaluasi untuk menjamin terlaksananya
dan non-akademik, serta kegiatan intra kurikuler yang berkualitas.

11
pengembangan karakter profil - Sekolah menyelenggarakan kegiatan ekstra
pelajar Pancasila kurikuler untuk meningkatkan prestasi non-
akademik siswa
- Peserta didik didorong mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler untuk meningkatkan prestasi non-
akademik mereka.
- Sekolah menyelenggarakan kegiatan P-5 untuk
mendorong peningkatan karakter profil pelajar
Pancasila
- Peserta didik didorong mengikuti kegiatan P-5
untuk meningkatkan karakter profil pelajar
Pancasila
6. Menyediakan sarana dan - Sekolah terus berupaya menyediakan dan
prasarana yang mendukung melengkapi sarana prasarana yang mendukung
pencapaian prestasi sekolah pencapaian prestasi sekolah bidang akademik dan
bidang akademik dan non- non-akademik.
akademik.
7. Menghasilkan lulusan yang - Sekolah menyelenggarakan kegiatan yang dapat
unggul dan mempunyai daya meningkatkan jumlah lulusan yang melanjutkan
saing yang kuat sebagai bekal belajar pada jenjang perguruan tinggi, khususnya
melanjutkan belajar di PTN melalui jalur prestasi.
perguruan tinggi atau - Sekolah menyelenggarakan kegiatan yang dapat
memasuki dunia kerja. membantu peserta didik bersaing memasuki dunia
kerja
8. Menyelenggarakan - Guru dan Tenaga Kependidikan melaksanakan
pengelolaan pendidikan yang tugas yang berorientasi pada pelayanan prima
melayani dan akuntabel. - Sekolah melaksanakan pengelolaan Pendidikan
secara efektif, efisien, transparan, dan akuntabel
9. Melaksanakan pembelajaran - Guru menyiapkan instrument pembelajaran yang
dan kegiatan sekolah yang mendorong tumbuhnya perilaku ramah
yang mampu mengembangkan lingkungan hidup dan budaya peduli lingkungan
perilaku ramah lingkungan hidup.
hidup dan budaya peduli - Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang
lingkungan hidup. mendorong tumbuhnya perilaku ramah
lingkungan hidup dan budaya peduli lingkungan
hidup.
- Sekolah terus mengembangkan program kegiatan
yang berorientasi pada tumbuhnya perilaku ramah
lingkungan hidup dan budaya peduli lingkungan
hidup.

12
- Warga sekolah mendukung dan melaksanakan
semua program kegiatan yang berorientasi pada
tumbuhnya perilaku ramah lingkungan hidup dan
budaya peduli lingkungan hidup.
10. Menyediakan sarara dan - Sekolah terus berupaya menyediakan dan
prasarana yang mendukung melengkapi sarana prasarana yang mendukung
terwujudnya budaya hidup terwujudnya budaya hidup bersih dan sehat.
bersih dan sehat.

B. Raport Mutu Sekolah

Raport mutu SMA PGRI 4 Gandrungmangu pada Tahun 2022 disajikan


dalam Tabel 1.1, sedangkan radar PMP antar tahun di SMA PGRI 4
Gandrungmangu dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut.

Gambar 2.1 Radar PMP Antar Tahun SMA PGRI 4 Gandrungmangu

Dari capaian rapor mutu pendidikan dan radar PMP diatas dapat dilihat
bahwa capaian standar mutu pendidikan di SMA PGRI 4 Gandrungmangu jika
diukur berdasarkan 8 Standar Nasional Pendidikan dari tahun ke tahun cukup
fluktuatif. Capaian dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 secara umum
mengalami peningkatan, namun dari tahun 2019 ke tahun 2021 mengalami sedikit
penurunan. Secara lengkap, data capaian raport mutu dari tahun 2017 sampai

13
dengan tahun 2021 dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1 Capaian Raport Mutu SMA PGRI 4 Gandrungmangu


Tahun 2019 s.d 2022
No. SNP Capaian Capaia Capaian Capaian
2019 n 2021 2022
2020
1 Standar Komp. Lulusan 5,86 6,35 6,99 6,09
2 Standar Isi 6,35 5,52 6,97 5,72
3 Standar Proses 6,76 6,36 6,99 5,62
4 Standar Penilaian Pendidikan 6,28 6,21 6,99 6
5 Standar PTK 4,04 4,51 6,27 6,53
6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 5,18 5,31 4,98 4,44
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 5,83 5,83 6,92 5,74
8 Standar Pembiayaan 6,09 6,03 6,99 6,53

Tabel di atas mengindikasikan bahwa terjadi fluktuasi capaian standar pendidikan


di SMA PGRI 4 Gandrungmangu hampir pada seluruh standar yang ada, kecuali
standar pendidik dan tenaga kependidikan. Fenomena ini sebenarnya tidak
sepenuhnya menggambarkan adanya penurunan kualitas pendidikan yang ada di
SMA PGRI 4 Gandrungmangu Hasil evaluasi diri dan akreditasi sekolah justru
diperoleh data peningkatan yang cukup signifikan pada 6 (enam) SNP, hanya pada
standar kompetensi lulusan dan standar proses yang cukup mengalami penurunan di
tahun 2020. Penurunan ini sangat erat hubungannya dengan situasi pandemi covid-
19 yang menyebabkan kegiatan pembelajaran tidak dapat berjalan optimal. Sekolah
membutuhkan waktu dan proses untuk menyiapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ)
daring yang efektif, agar mampu mengimbangi keberhasilan/prestasi pembelajaran
tatap muka (PTM). Secara detail pencapaian SNP di SMA PGRI 4 Gandrungmangu
sampai dengan tahun 2020. hasil evalauasi diri sekolah dapat dijelaskan sebagai
berikut:

1) Standar kompetensi lulusan dengan indikator pencapaian hasil ujian sekolah


mengalami peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
2) Standar proses dengan indikator pencapaian kinerja guru menunjukkan
terjadinya penurunan level kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran yang
dilakukan guru pada tahun 2021 (masa pandemi). Hal ini terjadi karena

14
kemampuan guru dalam penggunaan teknologi informatika secara umum masih
rendah, sehingga komunikasi yang dibangun dalam proses pembelajaran tidak
dapat berjalan baik.
3) Standar isi dengan indikator pengembangan kurikulum (pengembangan silabus
dan RPP) menunjukkan hasil produk pengembangan kurikulum yang lebih
baik, meskipun bobot pencapaiannya dibeberapa sisi perlu diturunkan sesuai
dengan kebijakan Kemdikbud tentang rasionalisasi pencapaian kurikulum di
masa pandemi covid-19.
4) Standar penilaian pendidikan dengan indikator pengembangan instrumen
penilaian pendidikan dan keterlaksaannya yang lebih valid dan reliabel,
menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.Teknik
penilaian yang dilaksanakan lebih bervariatif, hasil penilaian ditindaklanjuti
dengan kegiatan perbaikan dan pengayaan, dan penilaian dilakukan dengan
prosedur yang jelas.
5) Standar pendidik dan tenaga kependidikan dengan indikator keterpenuhian
PTK dan pembagian tugas yang tepat, menunjukkan ketercukupan PTK telah
semakin baik. Pembagian tugas kerja semakin mendekati basic keilmuan yang
dimiliki masing-masing PTK. Kegiatan penguatan kemampuan/kompetensi
PTK juga terus dilakukan, antara lain melalui studi lanjut dan pelatihan
(diklat).
6) Standar sarana dan prasarana, dengan indikator kelengkapan dan kelayakan
sarana prasarana pendidikan, menunjukkan hasil bahwa secara kualitas dan
kuantitas sarana prasarana yang dimiliki semakin lengkap dan semakin
baik/layak untuk mendukung kegiatan pendidikan. Proses optimalisasi
penggunaan lahan, rehabilitasi sarana prasarana, dan pengadaaan sarana terus
dilakukan dengan memperhatikan skala prioritas dan pengembangan
keunggulan sekolah.
7) Standar pengelolaan pendidikan, dengan indikator pelayanan pendidikan,
kinerja manajerial kepala sekolah, dan pengembangan sistem informasi,
menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pelayanan pendidikan dengan
mengoptimalkan SDM dan penggunaan teknologi informatika, yang didukung

15
oleh kinerja kepala sekolah yang baik.
8) Standar pembiayaan, dengan indikator berupa pengelolaan keuangan sekolah
yang baik, menunjukkan hasil bahwa sekolah telah melakukan tata kelola
keuangan yang efektif, efisien, transparan, partisipatif, dan akuntabel. Hasi tata
kelola keuangan berupa pemenuhan SPJ penggunaan dana pendidikan telah
dapat dilaksanakan dengan baik dan benar.
C. Rapor Pendidikan SMA PGRI 4 Gandrungmangu Tahun 2022

Mulai tahun 2021, Kemdikbud menyelenggarakan sistem evaluasi


yang berfungsi menggantikan UNBK, yang disebut dengan ANBK (Asesmen
Nasional Berbasis Komputer). Asesmen ini dimaksudkan untuk mengetahui
kondisi satuan pendidikan dilihat dari kemampuan literasi, numerasi,
pendidikan karakter, dan kondisi lingkungan belajarnya. Hasil capaian rapor
pendidikan SMA PGRI 4 Gandrungmangu Tahun 2023 dapat dilihat pada
Tabel 2.3 berikut.

No. Indikator Nilai Predikat


A.1 Kemampuan literasi 2.23 Di atas kompetensi
minimum
A.2 Kemampuan numerasi 1.84 Mencapai kompetensi minimum
A.3 Karakter 2.93 Membudaya
C.1 Proporsi GTK bersertifikat 65.71% Cukup
C.2 Proporsi GTK penggerak 0% Bukan
C.3 Pengalaman pelatihan GTK 36.67 Berkembang
C.5 Nilai uji kompetensi
58.19
guru Baik
C.8 Pemenuhan kebutuhan Guru 86.67% Baik
D.1 Kualitas pembelajaran 1.98 Terarah
D.2 Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru 2 Aktif
D.3 Kepemimpinan instruksional 2.67 Berdampak
D.4 Iklim keamanan sekolah 2.57 Aman
D.6 Iklim Kesetaraan Gender 3 Membudaya
D.8 Iklim Kebinekaan 2.5 Membudaya
D.10 Iklim Inklusivitas 1.96 Merintis
E.1 Partisipasi warga sekolah 2 Selektif
E.2 Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah 5.72% Belum Tersedia
untuk peningkatan mutu
E.3 Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran 1.22 Rendah

16
Tabel 2.3 Capaian Raport Pendidikan SMA PGRI 4 Gandrungmangu Tahun 2022

D. Tantangan Sekolah, Pembelajaran Abad 21, Revolusi Industri dan Bonus


Demografi

Tantangan kedepan SMA PGRI 4 Gandrungmangu ditinjau dari aspek pembelajaran abad
21, revolusi industri dan bonus demografi pada pencapaian tiap-siap standar nasional
pendidikan dapat dijelaskan dengan analisa SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, dan
Threats) dapat dijelaskan sebagai berikut.

1) Standar Kompetensi Lulusan (SKL)


Analisa SWOT untuk SKL di SMA PGRI 4 Gandrungmangu pada tahun 2023 dapat dilihat
pada Tabel 2.4 berikut.
Tabel 2.4 Analisa SWOT Standar Kompetensi Lulusan
KEKUATAN (Strength) KELEMAHAN (Weakness)
1. Adanya program-program dalam 1. Program-program pembinaan sikap
pembinaan sikap dan karakter, dan karakter, pengetahuan dan
pengetahuan dan keterampilan. ketrampilan yang dilaksanakan oleh
2. Adanya Program Ekstra Kurikuler sekolah masih belum mencapai hasil
untuk penguatan kompetensi akademik yang diharapkan
dan non akademik siswa 2. Program P-5 belum terprogram dengan
3. Adanya Program Penguatan Profil baik
Pelajar Pancasila (P-5) 3. Kegiatan ekstrakurikuler belum
4. Memiliki tenaga guru yang mayoritas terprogram secara lengkap, terstruktur,
sangat kompeten dan terukur.
5. Memiliki fasilitas akademik yang 4. Banyak siswa yang tidak ikut kegiatan
mencukupi ekstrakurikuler.
6. Telah memiliki 3 program unggulan 5. Masih banyak warga sekolah yang
sekolah, yaitu Sekolah Berbasis IT, , yang belum terlibat secara optimal
Sekolah berbasis Kewirausahaan, dan dalam pengembangan program
Sekolah Penggerak sekolah yaitu Sekolah Berbasis IT, ,
Sekolah berbasis Kewirausahaan, dan
Sekolah Penggerak
PELUANG (Opportunities) TANTANGAN (Threats)
1. Banyaknya perlombaan yang 1. Guru yang mampu menjadi Pembina
diadakan oleh pihak terkait. atau pembimbing kegiatan prestasi

17
2. Banyak PTN yang membuka kesempatan masih sedikit.
siswa masuk melalui jalur raport atau 2. Lokasi sekolah berdekatan dengan
prestasi sekolah sekolah swasta besar yang siswanya
3. Kondisi lingkungan sekolah yang banyak (SMA Yabakii Gandrungmangu
subur dan rindang dan SMK Budi Utomo
4. Kesediaan dan semangat guru dan peserta Gandrungmangu)
didik dalam membangun sekolah cukup 3. Belum optimalnya kesadaran warga
tinggi sekolah untuk menjaga kondisi sekolah
yang sehat dan bersih
4. Pengalaman guru dan siswa berkaitan
dengan strategi membangun sekolah
masih rendah

Dari tabel Analisa SWOT di atas, dapat dijabarkan analisis aspek kesenjangan yang terjadi
(dapat dilihat pada pada Tabel 2.5)

18
ASPEK ANALISIS KESENJANGAN
S 1. Adanya program-program dalam 1. Perlu dilakukan upaya meningkatkan
pembinaan sikap dan karakter, efektivitas kegiatan ekstrakurikuler dan
pengetahuan dan keterampilan. pembinaan prestasi akademik siswa
2. Adanya Program Ekstra Kurikuler 2. Perlu dilakukan upaya menanamkan
3. Adanya program penguatan kompetensi pembiasaan karakter
akademik dan non akademiksiswa 3. Perlu dilakukan upaya peningkatan
4. Adanya program unggulan sekolah kompetansi guru melalui diklat, monev,
berupa program sekolah berbasis IT dan pembinaan, dan pemberiaan
sekolah berbasis kewirausahaan reward/punishment yang terukur.
5. Memiliki tenaga guru yang mayoritas
kompeten
6. Memiliki fasilitas akademik yang
mencukupi
7. Telah memiliki 3 program unggulan
sekolah, yaitu Sekolah Berbasis IT,
Sekolah berbasis Kewirausahaan, dan
Sekolah Penggerak

W 1. Program-program pembinaan sikap dan


karakter, pengetahuan dan ketrampilan
yang dilaksanakan oleh sekolah masih
belum mencapai hasil yang diharapkan
2. Alokasi Waktu ekstra kurikuler terbatas
3. Belum dimilikinya program yang
lengkap, terstruktur, dan terukur
4. Banyak siswa yang tidak ikut kegiatan
ekstrakurikuler dan kegiatan
pembinaan.
5. Masih banyak warga sekolah yang
perlu dipahamkan tentang program
Sekolah Berbasis IT, , Sekolah
berbasis Kewirausahaan, dan Sekolah
Penggerak

19
O 1. Banyaknya perlombaan yang 1. Dibuatkan Daftar siswa sesuai
diadakan oleh pihak terkait. potensi, minat, bakat, prestasi
2. Banyak PTN yang membuka masing-masing siswa
kesempatan siswa masuk melalui jalur 2. Mengadakan kegiatan kompetisi
raport atau prestasi sekolah bidang iptek, seni, dan olahraga
3. Kondisi lingkungan sekolah yang subur untuk siswa di sekolah
dan rindang 3. Mengembangkan program
4. Kesediaan dan semangat guru dan unggulan yang dimiliki sekolah
peserta didik dalam membangun sekolah untuk menciptakan suasana
cukup tinggi sekolah unggul
T 1. Pembinaan kesiswaan oleh pihak luar
masih sangat sedikit.
2. Lokasi sekolah berdekatan dengan
sekolah swasta besar yang siswanya
banyak (SMA Yabakii Gandrungmangu
dan SMK Budi Utomo Gandrungmangu)
3. Belum optimalnya kesadaran warga
sekolah untuk menjaga kondisi sekolah
yang sehat dan bersih
4. Pengalaman guru dan siswa berkaitan
dengan strategi membangun sekolah
masih rendah

Tabel 2.5 Analisis Kesenjangan pada Standar Kompetensi Lulusan


2) Standar Isi
Analisa SWOT untuk Standar Isi di SMA PGRI 4 Gandrungmangu pada tahun 2023 dapat
dilihat pada Tabel 2.4 berikut.
Tabel 2.4 Analisa SWOT Standar Isi
KEKUATAN (Strength) KELEMAHAN (Weakness)
1. Adanya program pengembangan 1. Perangkat pembelajaran yang disusun
perangkat pembelajaran belum mencerminkan kebutuhan dan
2. Adanya program pengembangan karakter siswa
keunggulan sekolah (Sekolah Berbasis IT, 2. Perangkat pembelajaran yang
Sekolah berbasis Kewirausahaan, dan dikembangkan belum mencerminkan
Sekolah Penggerak) upaya maksimal guru dalam
3. Sekolah telah memiliki dasar-dasar meningkatkan literasi, numerasi,
Sekolah Berbasis IT, Sekolah berbasis pembelajaran berdiferensiasi, dan
Kewirausahaan, dan Sekolah Penggerak. pengembangan karakter.

20
4. Kepala sekolah telah dinyatakan lolos 3. Program pengembangan keunggulan
pada program sekolah penggerak sekolah belum dipahami secara
komprehensif oleh warga sekolah

PELUANG (Opportunities) TANTANGAN (Threats)


1. Kemdikbud telah menyiapkan fitur-fitur 1. Masih terdapat guru yang belum
melalui PMM dan sumber digital lainnya mengoptimalkan pemanfaatan PMM
terkait dengan pengembangan kurikulum dan sumber-sumber digital lainnya
dan perangkat pembelajaran 2. Masih ada pendidik yang melakukan
2. Ada bimbingan pengembangan kurikulum pemenuhan dokumen melalui “copy
dan perangkat pembelajaran dari pengawas paste” sehingga cenderung tidak valid
sekolah dan reliabel.
3. Terdapat perguruan tingg iyang dapat 3. Masih ada pendidik yang kurang
diajak bermitra dalam pengembangan memperhatikan pemenuhan dan
keunggulan sekolah peningkatan kompetensinya
4. Banyaknya kegiatan lomba “best practice” 4. Motivasi guru dan tenaga kependidikan
guru dan tenaga kependidikan dalam menggali kemampuan lebihnya
5. Banyak kegiatan lomba masih perlu ditingkatkan
untukpengembangan bakat dan prestasi 5. Keterbatasan anggaran dan tata kelola
siswa anggaran yang belum dipahami dengan
baik

Dari tabel Analisa SWOT di atas, dapat dijabarkan analisis aspek kesenjangan yang
terjadi (dapat dilihat pada pada Tabel 2.5)

Tabel 2.5Analisis Kesenjangan pada Standar Isi


ASPEK ANALISIS KESENJANGAN
S 1. Adanya program pengembangan 1. Perlu terus dikembangkan kurikulum
Kurikulum dan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhandan
2. Adanya program pengembangan karakteristik siswa
keunggulan sekolah (Sekolah Berbasis 2. Perlu diadakan workshop/ loka karya
IT, Sekolah berbasis Kewirausahaan, dan penyusunan perangkat pembelajaran
Sekolah Penggerak) yang mencerminkan upaya maksimal
3. Kepala sekolah telah dinyatakan lolos guru dalam meningkatkan literasi,
pada program sekolah penggerak numerasi, pembelajaran
berdiferensiasi, dan pengembangan

21
W 1. Kurikulum yang disusul belum karakter untuk menciptakan profil
mencerminkan kebutuhan siswa pelajar Pancasila
2. Perangkat pembelajaran yang 3. Perlu dilakukan optimalisasi pelibatan
dikembangkan belum mencerminkan warga sekolah terkait program sekolah
upaya maksimal guru dalam unggul
meningkatkanliterasi, numerasi,
pembelajaran berdiferensiasi, dan
pengembangan karakter untuk
menciptakan profil pelajar Pancasila
3. Program pengembangan keunggulan
sekolah belumd ipahami secara
komprehensif oleh warga sekolah
O 1. Kemdikbud telah menyiapkan fitur-fitur 1. Perlu dilakukan monev atau supervisi
melalui PMM terkait dengan yang lebih efektif
pengembangan kurikulum dan perangkat 2. Perlu meningkatkan efektivitas
pembelajaran kerjasama dengan perguruan tinggi
2. Ada bimbingan pengembangan 3. Perlu terus mendorong guru
kurikulum, perangkat pembelajaran dari melakukan kinerja terbaiknya dan
pengawas sekolah mengikut sertakan dalam lomba-lomba
3. Terdapat perguruan tinggi yang dapat best practice
diajak bermitra dalam pengembangan 4. Perlu mendorong guru untuk
keunggulan sekolah mengoptimalkan pemanfaatan PMM
4. Banyaknya kegiatan lomba “best dan sumber belajar digital lainnya
practice” guru dan tenaga kependidikan
T 1. Masih terdapat guru yang belum
Mengoptimalkan pemanfaan PMM dan
sumber-sumber digital lainnya
2. Masih ada pendidik yang melakukan
pemenuhan dokumen melalui “copy
paste” sehingga cenderung tidak valid
dan reliabel.
3. Masih ada pendidik yang kurang
memperhatikan pemenuhan dan
peningkatan kompetensinya
4. Motivasi guru dan tenaga kependidikan
dalam menggali kemampuan lebihnya
masih perlu ditingkatkan

3) Standar Proses

22
Analisa SWOT untuk SKL di SMA PGRI 4 Gandrungmangu pada tahun2023 dapat
dilihat pada Tabel 2.6 berikut.
Tabel 2.6 Analisa SWOT Standar Proses
KEKUATAN (Strength) KELEMAHAN (Weakness)
1. Semua guru memenuhi kriteria sebagai 1. Buku-buku perpustakaan belum digunakan
pendidik secara optimal
2. Tersedia buku referensi pembelajaran 2. Masih ada guru yang kemampuan TI-nya masih
yang mencukupi rendah
3. Tersedia fasilitas internet yang 3. Pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan
mencukupi literasi, numerasi, dan karakter siswa belum
4. Kegiatan supervisi dilaksanakan secara dioptimalkan
holistic (berbasis data administrasi, 4. Upaya perbaikan kinerja yang dilakukan guru
pelaksanaan pembelajaran, dan masih rendah
pendapat siswa)

PELUANG (Opportunities) TANTANGAN (Threats)


1. Banyak kegiatan ilmiah yang dapat 1. Budaya literasi warga sekolah yang masih lemah
dimanfaatkan untukmeningkatkan 2. Iklim dan budaya belaja rwarga sekolah yang
kemampuan guru masih kurang
2. Tersedia pelatihan-pelatihan 3. Motivasi guru dalam mengikuti dan
“online” melalui Platform Merdeka memanfaatkan PMM masih rendah
Mengajar (PMM) yang dapat 4. Sekolah belum banyak menfasilitasi guru untuk
dimanfaatkan untuk meningkatkan terus mengembangkan kemampuannya melalui
kemampuan guru dalam diklat, IHT, workshop, lokakarya atau lainnya.
pelaksanakan pembelajaran

Dari tabel Analisa SWOT di atas, dapat dijabarkan analisis aspek kesenjangan yang
terjadi (dapat dilihat pada pada Tabel 2.7)

Tabel 2.7Analisis Kesenjangan pada StandarProses


ASPEK ANALISIS KESENJANGAN

23
S 1. Semua guru memenuhi kriteria 1. Perlu upaya meningkatkan kesadaran warga
sebagai pendidik sekolah memanfaatkan perpustakaan sekolah
2. Tersedia buku referensi pembelajaran 2. Perlu upaya meningkatkan kemampuan guru
yang mencukupi dalam bidang TI
3. Tersediaf asilitas internet yang 3. Perlu upaya mengingkatkan kemampuan guru
mencukupi dalam pembelajaran, terutama terkait dalam
4. Kegiatan supervisi dilaksanakansecara pembelajaran literasi-numerasi dan
holistic (berbasis data administrasi, pembelajaran berdiferensiasi.
pelaksanaanpembelajaran, dan
pendapat siswa)
W 1. Buku-buku perpustakaan belum
digunakan secara optimal
2. Masih ada guru yang kemampuan TI-
nyamasih sangat lemah
3. Upaya perbaikankinerja yang
dilakukan guru masihrendah
O 1. Banyak kegiatan ilmiah yang 1. Perlu mendorong guru mengikuti kegiatan ilmiah
dapat dimanfaatkan untuk atau peningkatan kompetensi
meningkatkan kemampuan guru 2. Perlu dibuat program untuk meningkatkan budaya
2. Tersedia pelatihan-pelatihan literasi warga sekolah
“online” melalui Platform 3. Perlu mendorong guru untuk terus memanfaatkan
Merdeka Mengajar (PMM) yang PMM
dapat dimanfaatkan untuk 4. Perlu mengadakan diklat, IHT, workshop,
meningkatkan kemampuan guru lokakarya, atau kegiatan lainnya yang bertujuan
dalam pelaksanakan pembelajaran meningkatkan kemampuan guru dalam
T 1. Budaya literasi warga sekolah yang pembelajaran
masih rendah
2. Budaya belajar yang masih kurang
3. Motivasi guru dalam mengikuti
memanfaatkan PMM masih rendah
4. Sekolah belum banyak menfasilitasi
guru untuk terus mengembangkan
kemampuannya melalui diklat, IHT,
workshop, lokakarya atau lainnya.

4) Standar Penilaian
Analisa SWOT untuk SKL di SMA PGRI 4 Gandrungmangu pada tahun 2023
dapat dilihat pada Tabel 2.8 berikut.

Tabel 2.8 Analisa SWOT Standar Penilaian


KEKUATAN (Strength) KELEMAHAN (Weakness)

24
1. Adanya program-program penilaian siswa 1. Program penilaian belum tersusun secara
mencakup penilaian harian, penilaian jelas dan terukur
formatif, penilaian sumatif, dan ujian 2. Instumen penilaian yang dibuat belum
sekolah menekankan pada kemampuan abad 21
2. Sekolah menyelenggarakan pelatihan 3. Instrument penilaian yang dibuat lebih
terkait penyusunan instrument penilaian menekankan pada aspek kognisi saja
(asesmen) 4. Asesmen yang dibuat belum
3. PMM telah menyediakan fitur-fitur yang memperhatikan perbedaan kemampuan dan
berguna dalam pengembangan kegiatan daya belajar siswa
asesmen, misalnya fitur asesmen murid, 5. Guru belum banyak memanfaatkan fitur-
berbagi karya, dll. fitur PMM khususnya Asesmen Murid

PELUANG (Opportunities) TANTANGAN (Threats)


1. Kebijakan pemerintah menghilangkan 1. Pemahaman sekolah terhadap kebijakan
UNBK dan mengganti dengan ANBK ANBK masih lemah yang ditandai dengan
membuka kesempatan guru melaksanakan masih rendahnya optimalisasi proses
pembelajaran yang berorientasi pada proses pembelajaran.
dan hasil 2. Masih banyak guru yang belum familier
2. Tersedia banyak aplikasi program computer dengan aplikasi program computer yang
yang dapat dimanfaatkan dalam menyusun dapat dimanfaatkan dalam menyusun
instrument penilaian yang lebih menarik instrument penilaian yang lebih menarik dan
dan interaktif interaktif
3. Perubahan regulasi tentang standar penilaian
belum sepenuhnya dipahami guru

Dari tabel Analisa SWOT di atas, dapat dijabarkan analisis aspek kesenjangan yang
terjadi (dapat dilihat pada pada Tabel 2.9)
Tabel 2.9 Analisis Kesenjangan pada Standar Penilaian
ASPEK ANALISIS KESENJANGAN
S 1. Adanya program-program penilaian 1. Perlu dilakukan rapat kerja untuk
siswa mencakup penilaian harian, menyusun program penilaian yang
penilaian formatif, penilaian sumatif, lebih komprehensif, jelas, dan terukur.
dan ujian sekolah 2. Perlu dilakukan bimtek penyusunan
2. Sekolah menyelenggarakan pelatihan instrument penilaian untuk mengukur
terkait penyusunan instrument penilaian kemampuan abad 21
(asesmen) 3. Perlu dilakukan bimtek penyusunan
3. PMM telah menyediakan fitur-fitur yang instrument penilaian untuk mengukur
berguna dalam pengembangan kegiatan aspek kognitif, psikomotor, dan
asesmen, misalnya fitur asesmen murid, afektif
berbagi karya, dll.

25
W 1. Program penilaian belum tersusun secara
jelas dan terukur
2. Instumen penilaian yang dibuat belum
menekankan pada kemampuan abad 21.
3. Instrument penilaian yang dibuat lebih
menekankan pada aspek kognisi saja
4. Asesmen yang dibuat belum
memperhatikan perbedaan kemampuan
dan daya belajar siswa
5. Guru belum banyak memanfaatkan fitur-
fitur PMM khususnya Asesmen Murid
O 1. Kebijakan pemerintah menghilangkan 1. Perlu dilakukan kegiatan sosialisasi
UNBK dan mengganti dengan ANBK ANBK agar guru benar-benar
membuka kesempatan guru melaksanakan memahami tujuan dan manfaat ANBK
pembelajaran yang berorientasi pada 2. Perlu dilakukan pelatihan guru dalam
proses dan hasil memanfaatkan aplikasi computer agar
2. Tersedia banyak aplikasi program dapat menyusun instrument penilaian
computer yang dapat dimanfaatkan dalam yang lebih interaktif dan menarik
menyusun instrument penilaian yang 3. Perlu terus dilakukan sosialisasi
lebih menarik dan interaktif terkait regulasi standar penilaian yang
T 1. Pemahaman sekolah terhadap kebijakan baru
ANBK masih lemah yang ditandai dengan
masih rendahnya optimalisasi proses
pembelajaran.
2. Masih banyak guru yang belum familier
dengan aplikasi program computer yang
dapat dimanfaatkan dalam menyusun
instrument penilaian yang lebih menarik
dan interaktif
3. Perubahan regulasi terkait standar
penilaian

5) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)


Analisa SWOT untuk SKL di SMA PGRI 4 Gandrungmangu pada tahun 2023 dapat
dilihat pada Tabel 2.1 berikut.
KEKUATAN (Strength) KELEMAHAN (Weakness)
1. Kepala sekolah memiliki standar 1. Belum memiliki tenaga laboran dan
kualifikasi pendidikan S-2 petugas pustakawan
2. Jumlah tenaga pendidik (guru) 2. Belum semua pegawai berstatus

26
mencukupi GTY/PTY
3. Jumlah TAS mencukupi 3. Belum memiliki instrument
4. Jumlah tenaga kebersihan mencukupi pembinaan kerja pegawai yang efektif
5. Jumlah tenaga keamanan mencukupi 4. Masih ada mata pelajaran yang
diampu oleh guru yang bukan
keahliannya
PELUANG (Opportunities) TANTANGAN (Threats)
1. Masih ada rekrutmen setiap saat oleh 1. Ada beberapa guru yang telah terkader
yayasan di sekolah akhirnya diterima jalur
2. Kebijakan guru dapat mengajar serumpun ASN/P3Kdi sekolah lain
Tabel 2.10 Analisa SWOT Standar PTK

Dari tabel Analisa SWOT di atas, dapat dijabarkan analisis aspek kesenjangan yang
terjadi (dapat dilihat pada Tabel 2.11)
ASPEK ANALISIS KESENJANGAN
S 1. Kepala sekolah memiliki standar 1. Perlu dilakukan diklat tenaga
kualifikasi pendidikan minimal S-2 laboran dan tenaga pustakawan
2. Jumlah tenaga pendidik (guru) mencukupi 2. Perlu disusun instrument pembinaan
3. Jumlah TAS mencukupi pegawai yang terukur dan efektif
4. Jumlah tenaga kebersihan mencukupi 3. Perlu mengusulkan ketersediaan
5. Jumlah tenaga keamanan mencukupi guru yang sesuai bidang keahliannya
W 1. Belum memiliki tenaga laboran dan kepada yayasan
petugas lab
2. Belum semua pegawai berstatus
GTY/PTY
3. Belum memiliki instrument pembinaan
kerja pegawai yang terukur dan efektif
4. Masih ada mata pelajaran yang diampu
oleh guru yang bukan keahliannya
O 1. Masih ada rekrutmen ASN oleh 1. Pelu dilakukan pembinaan guru dan
pemerintah TAS terkait efektivitas pembagian
2. Kebijakan guru dapat mengajar serumpun kerja
T Ada beberapa guru yang telah terkader di 2. Perlu disusun SK Pembagian Kerja
sekolah akhirnya diterima jalur ASN/P3Kdi Pegawai yang lebih professional,
sekolah lain berkeadilan, dan menciptakaniklim
yang kondusif

Tabel 2.11Analisis Kesenjangan pada Standar PTK

27
6) Standar Pengelolaan Pendidikan
Analisa SWOT untuk SKL di SMA PGRI 4 Gandrungmangu pada tahun 2023 dapat
dilihat pada Tabel 2.12 berikut.
Tabel 2.12 Analisa SWOT Standar Pengelolaan
KEKUATAN (Strength) KELEMAHAN (Weakness)
1. Kepala sekolah telah mengikuti diklat 1. Dokumen SOP perlu dikembangkan,
manajerial disosialisasikan, dan diimplementasikan
2. Jumlah SDM yang tersedia relative secara lebih jelas.
lengkap dan mencukupi 2. Dokumen standar akademik dan non-
3. Memiliki Dokumen Standar akademik perlu disosialisasikan dan
Operasional Prosedur (SOP) diimplementasikan lebih jelas
4. Telah memiliki dokumen Standar 3. Perlu dikembangkan system informasi
Akademik dan Non Akademik yang lebih komprehensif dan sederhana
5. Memiliki beberapa system informasi agar pengelolaan menjadi lebih efektif dan
antara lain: web sekolah, ARKAS, efisien
buku tamu, dan Pengelolaan 4. Perlu dikembangkan system monev dan
Perpustakaan. supervise pegawai yang tepat untuk
6. Telah memiliki dokumen pembagian menjamin pengelolaan yang efektif.
kerja yang lengkap dan jelas, 5. Perlu mengoptimalkan kinerja TPS dan
diantaranya TPS dan TPMP TPMP

PELUANG (Opportunities) TANTANGAN (Threats)


1. Telah disediakan beberapa system 1. Sistem informasi sering di-uprgade
informasi antara lain: SI kepegawaian, 2. Input data harus di up-date sesuai batas
Dapodik dll. waktu
2. Kemdikbud menyediakan laporan 3. Sekolah belum mengoptimalkan Laporan
Rapor Pendidikan yang dapat Rapor Pendidikan untuk menyusun
digunakan dalam Perencanaan RKJM dan RKT berbasis data (PBD)
Berbasis Data (PBD) di sekolah

Dari tabel Analisa SWOT di atas, dapat dijabarkan analisis aspek kesenjangan yang
terjadi (dapat dilihat pada Tabel 2.13)

Tabel 2.13 Analisis Kesenjangan pada Standar Pengelolaan


ASPEK ANALISIS KESENJANGAN

28
S 1. Kepala sekolah telah mengikuti diklat 1. Perludilakukanoptimalisasikerja TPS
manajerial dan TPMP
2. Jumlah SDM yang tersedia relative 2. Perludilakukanpengembangan,
lengkap dan mencukupi sosialisasi, dan implementasi SOP
3. Memiliki Dokumen Standar Operasional 3. Perludilakukansosialisasi dan
Prosedur (SOP) implementasistandarakademik dan
4. Telah memiliki dokumen Standar non akademik
Akademik dan Non Akademik 4. Perludilakukanpengembangan SIM
5. Memiliki beberapa system informasi untukmenjamin tata Kelola yang
antara lain: web sekolah, buku tamu, dan lebihbaik
Pengelolaan Perpustakaan.
6. Memiliki dokumen pembagian kerja yang
lengkap dan jelas, diantaranya TPS dan
TPMP
W 1. Dokumen SOP perlu dikembangkan,
disosialisasikan dan diimplementasikan
secara lebih jelas.
2. Dokumen standar akademik dan non-
akademik perlu disosialisasikan dan
diimplementasikan lebih jelas
3. Perlu dikembangkan system informasi
yang lebih komprehensif dan sederhana
agar pengelolaan menjadi lebih efektif
dan efisien
4. Perlu dikembangkan system monev dan
supervise pegawai yang tepat untuk
menjamin pengelolaan yang efektif.
O 1. Telah disediakan beberapa system 1. Perlu terus memantau update data
informasi antara lain: Dapodikdll. khususnya data Dapodik yang lebih
2. Kemdikbud menyediakan laporan Rapor valid
Pendidikan yang dapat digunakan dalam 2. Perlu mengoptimalkan penggunaan
Perencanaan Berbasis Data (PBD) di Rapor Pendidikan dan data-data lain
sekolah yang diambilkan dari warga sekolah
T 1. Sistem informasi sering di-uprgade untuk dasar penyusunan RKJM dan
2. Input data harus di up-date sesuai batas RKT
waktu
3. Sekolah belum mengoptimalkan Laporan
Rapor Pendidikan untuk menyusun
RKJM dan RKT berbasis data (PBD)

29
KEKUATAN (Strength) KELEMAHAN (Weakness)
1. Kapasitas daya tampung 1. Belum terbangun kesadaran warga sekolah
sekolah memadai dalam menjaga dan merawat sarpras dan fasilitas
2. Sekolah memiliki sarpras sekolah
yang layak dan lengkap 2. Fasilitas pendukung beruparuang UKS, ruang
OSIS, dan Kantin sekolah masih perlu dibenahi
PELUANG (Opportunities) TANTANGAN (Threats)
1. Sekolah berada pada 1. Pengetahuan warga sekolah tentang sekolah
wilayah yang strategis berbasis IT dan kewirausahaan masih terbatas

7). Standar Sarana dan Prasarana


Tabel 2.14 Analisa SWOT Standar Sarana Prasarana

Dari tabel Analisa SWOT di atas, dapat dijabarkan analisis aspek kesenjangan yang
terjadi (dapat dilihat pada pada Tabel 2.15)

Tabel 2.15Analisis Kesenjangan pada Standar Sarana Prasarana


ASPEK ANALISIS KESENJANGAN
S 1. Kapasitas daya tamping sekolah Perlu upaya membangun kesadaran dan
memadai partisipasi warga sekolah dalam
2. Sekolah memiliki sarpras yang pengelolaan/pemeliharaan sarpras
lengkap dan layak
W Belum terbangun kesadaran
warga sekolah dalam menjaga dan
merawat sarpras atau fasilitas
sekolah
O 1. Sekolah berada pada wilayah 1. Perlu dilakukan optimalisasi kinerja
yang subur tenaga kebersihan dan keamanan
2. Peraturan membolehkan sekolah 2. Perlu dilakukan sosialisasi lebih intens
mengangkat tenaga kontrak terkait sekolah
untuk tenaga kebersihan dan 3. Perlu dilakukan penataan lahan parkir
keamanan yang lebih efektif
T 1. Pengetahuan warga sekolah
tentang sekolah masih terbatas
2. Lahan parkIr masih sangat
terbatas

8). Standar Pembiayaan


Analisa SWOT untuk standar pembiayaan di SMA PGRI 4 Gandrungmangu pada
tahun 2023 dapat dilihat pada Tabel 2.16 berikut.

30
Tabel 2.16 Analisa SWOT StandarPembiayaan
KEKUATAN (Strength) KELEMAHAN (Weakness)
1. Tersedia regulasi-regulasi yang 1. Tim pengelola sekolah belum memahami
jelas terkait dengan Pengelolaan regulasi pengelolaan keuangan sekolah
Keuangan Sekolah dengan sebaik-baiknya
2. Sekolah memiliki tim pengelola 2. Pertanggungjawaban keuangan sering
keuangan yang jelas terhambat karena adanya perubahan
juknis /aturan pelaporan
PELUANG (Opportunities) TANTANGAN (Threats)
Jumlah siswa yang masuk Munculkan kegiatan/kondisi yang tiba-tiba,
semakin mendekati angka sehingga sekolah perlu segera melakukan
ideal,sehingga anggaran yang revisi RKAS
diterima sekolah juga semakin
baik

Dari tabel Analisa SWOT di atas, dapat dijabarkan analisis aspek kesenjangan yang
terjadi (dapat dilihat pada pada Tabel 2.16)

Tabel 2.16 Analisis Kesenjangan pada Standar Pembiayaan


ASPEK ANALISIS KESENJANGAN
S 1. Tersedia regulasi-regulasi yang jelas 1. Perlu upaya mempelajari, meng-
terkait dengan Pengelolaan Keuangan update, dan memaham iperaturan
Sekolah terkait tata kelola keuangan sekolah
2. Sekolah memiliki tim pengelola secara terus menerus
keuangan yang jelas 2. Perlu meningkatkan koordinasi
W 1. Tim pengelola sekolah belum dengan Tim BOS/BOP Cabdin dan
memahami regulasipengelolaan Disdikbud Provinsi Jateng
keuangan sekolah dengan sebaik-
baiknya
2. Pertanggungjawaban keuangan sering
terhambat karena adanya perubahan
juknis /aturan pelaporan
O Jumlah siswa yang masuk semakin Perlu meningkatkan efektivitas kerja
mendekati angka ideal,sehingga anggaran TPS terkait dengan penggunaan
yang diterima sekolah juga semakin baik anggaran Pendidikan yang tepat,
T Munculnya kegiatan/kondisi yang tiba- efektif, dan efisien
tiba, sehingga sekolah perlu segera
melakukan revisi RKAS

31
32
BAB III
PROSEDUR PENYUSUNAN
RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH (RKJM)

Proses penyusunan RKJM di SMA PGRI 4 Gandrungmangu dilakukan


melalui tiga jenjang, yaitu: persiapan, perumusan RKJM, dan pengesahan RKJM.
Alur proses penyusunan RKJM tersebut dapat dilukiskan sebagai berikut:

Gambar : Alur Penyusunan RKJM

A. Persiapan

Sebelum perumusan RKJM dilakukan, Kepala Sekolah & Dewan Guru


bersama Komite Sekolah membentuk Tim Perumus RKJM yang disebut
Kelompok Kerja Rencana Kerja Jangka Menengah (KKRKJM). KKRKJM ini
beranggotakan 10 orang yang terdiri dari unsur : kepala sekolah, wakil kepala
sekolah, wakil dari guru, dan wakil dari komite sekolah.

B. Perumusan RKJM

Perumusan RKJM dilakukan setelah melakukan Evaluasi Diri Sekolah


(EDS) melalui 4 tahap, sebagai berikut :

Tahap Kesatu: Identifikasi Tantangan

Tujuan tahap I ini adalah untuk mengidentifikasi tantangan SMA PGRI


4 Gandrungmangu yaitu dengan cara membandingkan antara ”apa yang
diinginkan (harapan)” dengan “apa yang ada saat ini” di SMA PGRI 4
Gandrungmangu atau upaya dalam mempertahankan suatu keberhasilan yang
telah dicapai sekolah. Identifikasi tantangan dilakukan melalui langkah-
langkah berikut ini.

33
a. Menyusun Profil SMA PGRI 4 Gandrungmangu
b. Mengidentifikasi Harapan Pemangku Kepentingan
c. Merumuskan Tantangan SMA PGRI 4 Gandrungmangu

Tahap Kedua: Analisis Pemecahan Tantangan

Langkah-langkah dalam menganalisis Tantangan adalah sebagai berikut:


a. Menentukan Penyebab Tantangan Utama
b. Menentukan Alternatif Pemecahan Tantangan Utama

Tahap Ketiga: Penyusunan Program dan Revisi Program

Dalam penyusunan program, ada 6 langkah yang perlu dilakukan, yaitu:


a. Menetapkan Sasaran
b. Menetapkan Program
c. Menetapkan Penanggungjawab Program
d. Menentukan Indikator Keberhasilan Program
e. Menentukan Kegiatan dan
f. Menyusun Jadwal Kegiatan.

34
Tahap Keempat: Penyusunan Rencana Biaya dan Pendanaan

Pada tahap ini ditetapkan jenis dan banyaknya dana yang dibutuhkan,
perkiraan jenis dan jumlah sumber pendanaan, aturan-aturan dari sumber
pendanaan dan alokasi jenis dan sumber pendanaan untuk setiap jenis
kebutuhan dana.

C. Pengesahan RKJM

Setelah RKJM selesai dirumuskan oleh KK-RKJM, RKJM dibahas


bersama oleh kepala sekolah, Dewan Guru, dan Komite Sekolah untuk dikaji
ulang agar RKJM yang telah dirumuskan sesuai dengan yang diharapkan.
Selanjutnya RKJM yang telah dikaji ulang dan diperbaiki disahkan oleh Kepala
SMA PGRI 4 Gandrungmangu, Komite Sekolah, dan Kepala Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah X. Pengesahan oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan
setelah diverifikasi oleh pengawas. Akhirnya, RKJM yang telah disahkan,
disosialisasikan kepada para pemangku kepentingan di SMA PGRI 4
Gandrungmangu

35
BAB IV
PROGRAM KERJA JANGKA MENENGAH (RKJM)

Program kerja jangka menengah yang tertuang dalam RKJM ini berkaitan
dengan penjabaran pada upaya pemenuhan 8 standar nasional pendidikan yang
meliputi: dasar pemikiran, tujuan, sasaran, strategi, indikator kerja.

A. Pemenuhan Standar Isi

1. Dasar Pemikiran
Standar Isi menunjukkan tingkat kompetensi yang berhasil dipenuhi
atau dicapai peserta didik dalam suatu satuan pendidikan dalam jenjang,
jenis pendidikan, dan mata pelajaran tertentu. Standar Isi ini merupakan hal
utama yang diperoleh dari proses pembelajaran, karena Standar Isi
memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran
yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.

2. Tujuan
Pemenuhan Standar Isi bertujuan agar program pendidikan yang
dikembangkan sekolah dapat menjamin tercapainya standar kompetensi
minimal yang harus dimiliki peserta didik sesuai dengan potensi, bakat, dan
karakteristik masing-masing peserta didik sehingga tercapai standar
kompetensi lulusan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan sekolah.

3. Sasaran
Sasaran program yang ingin dicapai pada pemenuhan Standar Isi
tersebut meliputi :

a. Peningkatan kinerja Tim Pengembang Kurikulum dan Tim Penjamin


Mutu Pendidikan.
b. Peningkatan kualitas struktur kurikulum, silabus, dan muatan kurikulum
yang benar-benar selaras dengan visi, misi, dan tujuan sekolah.

36
c. Peningkatan tingkat keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran
dalam implementasi pembelajaran.
d. Peningkatan kualitas kegiatan intra dan ekstrakurikuler yang sesuai
dengan pedoman pelaksanaan yang telah disusun.
e. Peningkatan kualitas kegiatan evaluasi penyelenggaraan kurikulum
melalui penyusunan instrumen evaluasi, pelaksanaan evaluasi, dan
tindak lanjut evaluasi yang semakin baik.
4. Strategi
Strategi yang digunakan untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut
meliputi:

a. Meningkatkan efektivitas kinerja tim pengembang kurikulum dan tim


penjamin mutu pendidikan melalui penyusunan program kerja tim yang
yang aplicable dan pelaksanaan rapat koordinasi yang efektif.
b. Mengadakan kegiatan IHT terkait dengan pengembangan kurikulum
yang memiliki keselarasan dengan visi dan misi sekolah, mewujudkan
profil pelajar Pancasila, serta program sekolah unggul (sekolah
adiwiyata dan sekolah riset, dan sekolah sehat)
c. Mengadakan kegiatan IHT terkait dengan pengembangan perangkat
pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum operasioanal
satuan pendidikan.
d. Mengadakankegiatan IHT/lokakaryaterkaitdenganpemanfaatan Platform
Merdeka Mengajar (PMM)
e. Mengadakankegiatansupervisi dan penilaiankinerja yang efektif dan
berkesinambungan agar dapat dirasakan efek perbaikannya dari waktu
ke waktu.
f. Mengadakankegiatansupervisi pada kegiatan intra dan ekstrakurikuler
yang sesuai dengan pedoman pelaksanaan yang telah disusun.
g. Mengadakan kegiatan penyusunan instrumen evaluasi kurikulum,
pelaksanaan evaluasi kurikulum, dan tindak lanjut evaluasi kurikulum
sehingga diperoleh kurikulum pendidikan yang semakin baik diterapkan
di SMA PGRI 4 Gandrungmangu.

37
5. Indikator Kinerja
Indikator Kinerja berkaitan dengan pemenuhan Standar Isi meliputi:

a. Terbentuknya Tim Pengembang Kurikulum dan Tim Penjamin Mutu


Pendidikan yang kredibel dan bertanggungjawab
b. Tersusunnya KTSP dan KOSP SMA PGRI 4 Gandrungmangu yang
selaras dengan Visi dan Misi sekolah, mewujudkan profil pelajar
Pancasila, serta programsekolah unggul (sekolah adiwiyata, sekolah
riset, dan sekolah sehat)
c. Terselenggaranya kegiatan IHT tentang pengembangan perangkat
pembelajaran
d. Terselenggaranya kegiatan IHT/lokakarya terkait pemanfaatan PMM
e. Terlaksananya pelatihan mandiri guru dan tenaga kependidikan melalui
PMM
f. Tersusunnya perangkat pembelajaran yang berpihak pada murid dan
mendukung program sekolah unggul
g. Terlaksananya kegiatan supervisiintra dan ekstrakurikuler yang efektif

B. Pemenuhan Standar Proses

1. Dasar Pemikiran
Perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta
penilaian proses pembelajaran merupakan bagian dari tugas yang dilakukan
guru untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi
lulusan.

2. Tujuan
Pemenuhan Standar Proses bertujuan agar satuan pendidikan dapat
melaksanakan kegiatan yang mampu menjamin tercapai/terpenuhinya
standar proses untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan
ketercapaian standar kompetensi lulusan.

38
3. Sasaran
Sasaran program yang ingin dicapai pada pemenuhan Standar Proses
meliputi :

a. Pengembangan proses pembelajaran untuk mengembangkan


kemampuan literasi dan numerasi
b. Pengembangan proses pembelajaran berdiferensiasi
c. Pengembangan proses pembelajaran untuk mencapai Profil Pelajar
Pancasila
d. Pengembangan proses pembelajaran yang menerapkan pembelajaran
aktif dan kreatif, menyenangkan, dan berpusat pada peserta didik
e. Pengembangan proses pembelajaran yang dapat mengoptimalkan
kemampuan pemecahan masalah, Higher Order Thinking Skill (HOTS)
dan kemampuan abad 21.
f. Pengembangan dan penyusunan sumber belajar, media dan alat peraga
pembelajaran yang dapat membantu peserta didik memahami materi
pembelajaran.
g. Pengembangan intrumen penilaian pembelajaran yang dapat digunakan
untuk menilai proses dan hasil, objektif (membedakan sesuai dengan
kemampuan siswa yang sebenarnya), dan meyeluruh (afektif, kognitif,
dan psikomotor).
4. Strategi
Strategi yang digunakan untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut
meliputi:

a. Mengadakan IHT, pembinaan, dan pendampingan guru agar dapat


mengembangkan proses pembelajaran untuk mengembangkan
kemampuan literasi dan numerasi
b. Mengadakan IHT, pembinaan, dan pendampingan guru agar dapat
mengembangkan proses pembelajaran berdiferensiasi

39
c. Mengadakan IHT, pembinaan, dan pendampingan guru agar dapat
mengembangkan proses pembelajaran untuk mencapai Profil Pelajar
Pancasila
d. Mengadakan kegiatan IHT/workshop, atau mengikutkan guru dalam
kegiatan MGMP yang diarahkan untuk meningkatkan kemampuan guru
dalam yang menerapkan pembelajaran aktif dan kreatif, menyenangkan,
dan berpusat pada peserta didik
e. Mengadakan IHT/workshopatau mengikutkan guru dalam kegiatan
MGMP untuk membekali dan melatih kemampuan guru dalam
melaksanakan pembelajaran pemecahan masalah
f. Mengadakah IHT/pelatihan guruatau mengikutkan guru dalam kegiatan
MGMP yang berkaitan dengan penyusunan instrumen penilaianHigher
Order Thinking Skill (HOTS) dan kemampuan abad 21.
g. Mengadakan IHT/pelatihan guru atau mengikutkan guru dalam kegiatan
MGMP yang berkaitan dengan pengembangan dan penyusunan sumber
belajar, media, dan alat peraga pembelajaran
h. Mengadakan IHT/pelatihan guruatau mengikutkan guru dalam kegiatan
MGMP yang berkaitan dengan pengembangan intrumen penilaian
pembelajaran yang dapat digunakan untuk menilai proses dan hasil,
objektif (membedakan sesuai dengan kemampuan siswa yang
sebenarnya), dan meyeluruh (afektif, kognitif, dan psikomotor).

5. Indikator Kinerja
Indikator Kinerja berkaitan dengan pemenuhan Standar Proses
meliputi:

a. Terselenggaranya IHT, pembinaan, dan pendampingan guru agar dapat


mengembangkan proses pembelajaran untuk mengembangkan
kemampuan literasi dan numerasi
b. Terselenggaranya IHT, pembinaan, dan pendampingan guru agar dapat
mengembangkan proses pembelajaran berdiferensiasi

40
c. Terselenggaranya IHT, pembinaan, dan pendampingan guru agar dapat
mengembangkan proses pembelajaran untuk mencapai Profil Pelajar
Pancasila
d. Terselenggaranya kegiatan IHT/workshop diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan guru dalam yang menerapkan pembelajaran aktif dan kreatif,
menyenangkan, dan berpusat pada peserta didik.
e. Terselenggaranya IHT, pendampingan, dan pengawasan guru terkait
pemanfaatan PMM oleh guru
f. Terjadinya peningkatan jumlah guru yang menerapkan pembelajaran
aktif dan kreatif, menyenangkan, dan berpusat pada peserta didik
g. Terselenggaranya IHT/workshop untuk membekali dan melatih
kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, HOT, dan kemampuan
abad 21.
h. Terjadinya peningkatan jumlah guru yang melaksanakan pembelajaran
pemecahan masalah dan kolaboratif.
i. Terselenggaranya IHT atau pelatihan guru yang berkaitan dengan
penyusunan instrumen penilaian dengan kriteria Higher Order Thinking
Skill (HOTS) dan kemampuan abad 21
j. Tersusunnya instrumen penilaian dengan kriteria HOTS dan kemampuan
abad 21 untuk setiap mata pelajaran
k. Terselenggaranya IHT atau pelatihan guru yang berkaitan dengan
pengembangan dan penyusunan sumber belajar, media, dan alat peraga
pembelajaran.
l. Terjadinya peningkatan jumlah guru yang mampu menyusun sumber
belajar, media, atau alat peraga pembelajaran yang dapat membantu
tercapainya tujuan pembelajaran
m. Terselenggaranya IHT atau pelatihan guru yang berkaitan dengan
pengembangan intrumen penilaian pembelajaran yang dapat digunakan
untuk menilai proses dan hasil, objektif (membedakan sesuai dengan

41
kemampuan siswa yang sebenarnya), dan meyeluruh (afektif, kognitif,
dan psikomotor).
n. Tersusunya instrumen pembelajaran yang valid dan reliabel pada setiap
mata pelajaran yang digunakan untuk menilai proses dan hasil
pembelajaran.
o. Terjadinya peningkatan kepuasan peserta didik yang diukur melalui
kuesioner penilain keinerja guru.

C. Pemenuhan Standar Kompetensi Lulusan

1. Dasar Pemikiran
Standar Kompetensi Lulusan merupakan kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik
yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar kompetensi lulusan
menjadi bagian dari indikator efektivitas proses pembelajaran pada satuan
pendidikan.

2. Tujuan
Melaksanakan kegiatan yang dapat menjamin tercapai/terpenuhinya
Standar Kompetensi Lulusan untuk membantu peserta didik melangkah
pada jenjang pendidikan berikutnya dan untuk meningkatkan tingkat
kepercayaan masyarakat.

3. Sasaran
Sasaran program yang ingin dicapai pada pemenuhan Standar
Kompetensi Lulusan meliputi :

a. Pengembangan kemampuan literasi dan numerasi siswa untuk


mendukung kemampuan pemecahan masalah
b. Pengembangan Profil Pelajar Pancasila untuk menyiapkan siswa
menghadapi masa depannya

42
c. Pengembangan budaya kreatif dan ilmiah untuk meningkatan kualitas
lulusan dalam menghadapi persaingan memasuki dunia kerja atau
perguruan tinggi.
d. Peningkatan kualitas dan kuantitias kegiatan pengawasan siswa untuk
menciptakan ketaatan siswa terhadap peraturan sekolah.
e. Pengembangan kegiatan literasi sekolah melalui budaya membaca dan
menulis untuk meningkatkan budaya ilmiah siswa.
f. Pengembangan budaya sekolah untuk meningkatkan kesadaran hidup
sehat dan berwawasan lingkungan.
g. Pengembangan sekolah berbasis riset untuk meningkatkan kegiatan
riset (penelitian) dan budaya ilmiah warga sekolah.
h. Pengembangan kegiatan intra dan ekstrakurikuler yang dapat
membekali siswa dengan kemampuan life skill.
i. Peningkatan kegiatan intra dan ekstrakurikuler yang dapat menggali
bakat dan potensi siswa secara optimal.
j. Peningkatan peran BK dalam memberikan arahan, bimbingan dan
pendampingan siswa memilih jenjang pendidikan tinggi atau dunia
kerja.
k. Peningkatan hasil prestasi akademik siswa yang ditunjukkan prestasi
kegiatan lomba bidang akademik dan riset, seperti KSN, OPSI,
Kreanova, dan lain-lain.
l. Peningkatan jumlah siswa yang melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi, terutama PTN.
m. Peningkatan prestasi kejuaraan bidang olah raga dan seni, seperti
O2SN, FLS2N, dan lainnya.
4. Strategi
Strategi yang digunakan untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut
meliputi:

a. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang menitikberatkan pada


pengembangan kemampuan literasi dan numerasi siswa

43
b. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang menitikberatkan pada
pengembangan Profil Pelajar Pancasila
c. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan diklat atau lomba-lomba yang
diarahkan untuk meningkatkan kemandirian dan jiwa ilmiah siswa.
d. Menyelenggarakan kegiatan sosialisasi tata tertib sekolah melalui
pembekalan, spanduk, dan lain-lain,
e. Menyelenggarakan kegiatan penindakan sekolah pelanggaran sekolah
untuk menciptakan ketaatan siswa terhadap peraturan sekolah.
f. Menyelenggarakan kegiatan yang dapat menumbuhkembangkan budaya
ilmiah, budaya berprestasi, dan memiliki cita-cita tinggi.
g. Menyelenggarakan kegiatan yang dapat menumbuhkembangkan budaya
sekolah adiwiyata untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan
berwawasan lingkungan.
h. Menyelenggarakan kegiatan yang dapat menumbuhkembangkan
kemampuan dan budaya ilmiah melalui pengembangan sekolah berbasis
riset.
i. Menyelenggarakan kegiatan intra dan ekstrakurikuler yang dapat
membekali siswa dengan kemampuan life skill dan dapat menggali
bakat dan potensi siswa secara optimal
j. Menyelenggarakan programpembinaan lomba-lomba dan program
penguatan akademik siswa.
k. Menyelenggarakan kegiatan ekstkurikuler dalam bidang sendi dan olah
raga, sekaligus mengikutkan siswa dalam kejuaraan-kejuaraan pada
kedua bidang tersebut.
5. Indikator Kinerja
Indikator Kinerja berkaitan dengan pemenuhan Standar Proses
meliputi:

a. Terselenggara proses pembelajaran yang menitikberatkan pada


pengembangan kemampuan literasi dan numerasi siswa
b. Terselenggara proses pembelajaran yang menitikberatkan pada
pengembangan Profil Pelajar Pancasila

44
c. Peningkatan jumlah siswa yang mengikuti kegiatandiklat atau lomba-
lomba yang diarahkan untuk meningkatkan kemandirian dan jiwa
ilmiah siswa
d. Penurunan jumlah siswa yang mendapatkan hukuman pelanggaran tata
tertib sekolah
e. Peningkatan jumlah warga sekolah yang mengunjungi dan
memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana belajar.
f. Peningkatan prestasi siswa pada lomba-lomba karya ilmiah.
g. Peningkatan pencapaian prestasi sekolah adiwiyata dari tingkat
kabupaten hingga tingkat nasional
h. Peningkatan produk-produk ilmiah/riset yang dihasilkan oleh siswa
yang dapat dilombakan.
i. Peningkatan jumlah siswa yang mengikuti kegiatan intra dan
ekstrakurikuler sekolah
j. Peningkatan jumlah siswa yang lolos KSN dan lomba bidang akademik
lainnya
k. Peningkatan jumlah siswa yang melanjutkan ke jenjang perguruan
tinggi, khususnya PTN.
l. Peningkatan jumlah prestasi bidang olah raga dan seni meliputi KOSN,
FLS2N, dan lainnya.

D. Pemenuhan Standar Penilaian

1. Dasar Pemikiran
Penilaian merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mengukur
keberhasilan proses atau kegiatan. Standar penilaian diperlukan agar proses
pembelajaran atau kegiatan pendidikan dijalankan sesuai dengan standar isi
dan proses yang ditetapkan, sehingga diperoleh hasil yang memenuhi
standar kompetensi lulusan.

2. Tujuan
Penilain pendidikan dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan
pemerintah. Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau

45
dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar
peserta didik secara berkesinambungan.Penilaian hasil belajar oleh satuan
pendidikan bertujuan untuk menilai pencapaian Standar Kompetensi
Lulusan untuk semua mata pelajaran.Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah
bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional
pada mata pelajaran tertentu

3. Sasaran
Sasaran program yang ingin dicapai pada pemenuhan Standar
Penilaian meliputi :

a. Peningkatan kemampuan guru dalam merancang dan menyusun


instrumen penilaian yang terdiri kisi-kisi penilaian, instrumen penilaian,
dan pedoman penilaian yang efektif.
b. Peningkatan kemampuan guru dalam melakukan analisis kualitas
instrumen penilaian (validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya
pembeda).
c. Peningkatan kemampuan guru dalam menyusun instrumen penilaian
yang dapat meningkatkan kemampuan abad 21.
d. Peningkatan kemampuan guru dalam menyusun asesmen diagnostik,
asesmen pemantik, asesmen formatif, dan asesmen sumatif
e. Peningkatan kemampuan guru dalam mengenali potensi, bakat, dan
karakteristik peserta didik.
f. Peningkatan kemampuan guru memanfaatkan laporan hasil penilaian
untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.
g. Peningkatan kemampuan guru dalam membina kegiatan
ekstrakurikuler.
4. Strategi
Strategi yang dilakukan untuk mencapai atau memenuhi standar
penilaian antara lain:

a. Menyelenggarakan dan/atau mengikutsertakan guru dalam kegiatan


IHT atau workshop tentang merancang dan menyusun instrumen

46
penilaian yang terdiri kisi-kisi penilaian, instrumen penilaian, dan
pedoman penilaian yang efektif.
b. Menyelenggarakan IHT atau workshop tentang analisis kualitas
instrumen penilaian (validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya
pembeda).
c. Menyelenggarakan dan/atau mengikutsertakan guru dalam kegiatan
IHT atau workshop tentang menyusun instrumen penilaian untuk
kemampuan abad 21.
d. Menyelenggarakan dan/atau mengikutsertakan guru dalam kegiatan
IHT atau workshop tentang menyusun asesmen diagnostik, asesmen
pemantik, asesmen formatif, dan asesmen sumatif
e. Mengadakan kegiatan supervisi kunjungan kelas untuk mengamati
kemampuan guru dalam mengenali potensi, bakat, dan karakteristik
peserta didik.
f. Menyelenggarakan diskusi dan/atau mengikutsertakan guru dalam
kegiatan yang berkaitan dengan pemanfaatan laporan hasil penilaian
untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.
g. Menyelenggarakan kegiatan pelatihan guru terkait peningkatan
kemampuan guru dalam pembinaan ekstrakurikuler, khususnya KSN
dan riset.
5. Indikator Kinerja
Indikator Kinerja berkaitan dengan pemenuhan Standar Proses
meliputi:

a. Terselenggaranya IHT atau workshop tentang penyusunan instrumen


penilaian yang terdiri kisi-kisi penilaian, instrumen penilaian, dan
pedoman penilaian yang efektif.
b. Tersusunnya instrumen penilaian yang terdiri kisi-kisi penilaian,
instrumen penilaian, dan pedoman penilaian yang efektif untuk setiap
mata pelajaran.

47
c. Peningkatan jumlah guru yang mampu melakukan analisis kualitas
instrumen penilaian (validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya
pembeda).
d. Peningkatan jumlah guru yang mampu menyusun instrumen penilaian
yang dapat meningkatkan kemampuan abad 21.
e. Peningkatan jumlah guru yang berupaya mengenali potensi, bakat, dan
karakteristik peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
f. Peningkatan jumlah guru yang mampu memanfaatkan laporan hasil
penilaian untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.
g. Peningkatan kemampuan dan jumlah guru yang memiliki kemampuan
membina kegiatan ekstrakurikuler, khususnya KSN dan riset.

E. Pemenuhan Standar Pendidik & Tenaga Kependidikan

1. Dasar Pemikiran
Pendidik dan tenaga kependidikan merupakan komponen terpenting
dalam pengelolaan pendidikan yang berfungsi menggerakkan jalannya
organisasi pendidikan. Pendidik dan tenaga kependidikan juga merupakan
sumber daya pendidikan yang sangat dinamis, sehingga membutuhkan
pengelolaan yang tepat dan terarah.

2. Tujuan
Terpenuhinya standar pendidik dan tenaga kependidikan akan
memudahkan pengelolaan pendidikandan memudahkan sekolah dalam
mencapai visi, misi, dan tujuan sekolah yang diharapkan.

3. Sasaran
Sasaran program yang ingin dicapai pada pemenuhan Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan meliputi :

a. Peningkatan rasio kesesuaian mata pelajaran dan ketersediaan guru


mata pelajaran menjamin tercapainya tujuan pembelajaran
b. Peningkatan kemampuan pendidik dan tenaga kependidikan terkait
dengan tupoksi masing-masing.

48
c. Penambahan tenaga kependidikan, terutama tenaga kebersihan dan
keamanan sekolah (SATPAM) untuk menciptakan suasana belajar yang
aman dan nyaman.
d. Peningkatan komunikasi dan koordinasi antara pendidik dan tenaga
kependidikan agar tercipta suasana kerja yang kondusif dan tidak
terjadi keterlambatan pekerjaan..
e. Peningkatan kemampuan teknologi informatika semua pendidik dan
tenaga kependidikan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan
pengelolaan pendidikan.
f. Peningkatan kemampuan guru dalam melakukan kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) yang meliputi
melakukan pengembangan diri, melakukan publikasi ilmiah, dan
pembuatan karya inovatif mayoritas.
g. Peningkatan budaya membaca dan belajar, budaya berdisiplin dan
efektivitas waktu, budaya mentaati peraturan sekolah, budaya
berkompetisi, berprestasi, dan bercita-cita tinggi untuk menciptakan
peserta didik yang berkualitas dan sekolah yang maju.
4. Strategi
Strategi yang dilakukan untuk mencapai atau memenuhi standar
pendidik dan tenaga kependidikan antara lain:

a. Mendorong pendidik dan tenaga kependidikan untuk mengikuti diklat


keahlian atau alih jurusan sesuai dengan kebutuhan sekolah.
b. Mendorong pendidik dan tenaga kependidikan mengikuti studi lanjut
pada jenjang S-1 dan S-2.
c. Menyelenggarakan IHT atau workshop pemanfaatan teknologi
informatika untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan
pengelolaan pendidikan.
d. Melakukan pengadaan aplikasi e-learning dan sistem informasi
manajemen dengan memperhatikan kebutuhan dan kemampuan sekolah
e. Menyelenggarakan dan/atau mengikutsertakan guru dalam kegiatan
IHT atau workshop tentang pengembangan keprofesian berkelanjutan

49
(PKB) yang meliputi melakukan pengembangan diri, melakukan
publikasi ilmiah, dan pembuatan karya inovatif mayoritas.
f. Menyelenggarakan kegiatan literasi sekolah untuk meningkatkan
budaya membaca dan menulis
g. Melaksanakan kegiatan kontrol administrasi pendidik dan tenaga
kependidikan secara rutin bulanan dan kegiatan pembinaan individual
dan klasikal untuk meningkatkan budaya berdisiplin dan budaya
mentaati peraturan sekolah.
h. Memberikan reward dan punisment untuk meningkatkan budaya
berkompetisi, berprestasi, dan bercita-cita tinggi.
5. Indikator Kinerja
Indikator Kinerja berkaitan dengan pemenuhan Standar Pendidik
dan Tenaga Kependidikan meliputi:

a. Semakin berkurangnya jumlah pendidik atau tenaga kependidikan yang


mengampu mata pelajaran atau bekerja yang tidak sesuai dengan latar
belakang pendidikan yang dimilikinya.
b. Peningkatan jumlah pendidikdan tenaga kependidikan yang menempuh
pendidikan jenjang berikutnya.
c. Terpenuhinya jumlah pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan
kebutuhan struktur organisasi sekolah
d. Peningkatan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang
memanfaatkan teknologi informatika dalam kegiatan pembelajaran dan
pengelolaan pendidikan.
e. Peningkatan jumlah guru yang melakukan kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan (PKB) yang meliputi melakukan
pengembangan diri, melakukan publikasi ilmiah, dan pembuatan karya
inovatif mayoritas.
f. Peningkatan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang
mengunjungi perpustakaan sekolah untuk membaca dan menulis dalam
rangka mensukseskan program literasi.

50
g. Peningkatan jumlah pendidik dan tenaga kependidikanmenjalankan
budaya mentaati peraturan sekolah (disiplin waktu, berpakaian, dan
perperilaku)
h. Peningkatan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang mengikuti
kegiatan atau lomba-lomba bidang pendidikan dan kegiatan ilmiah
lainnya.
i. Peningkatan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang
mendapatkan reward dari prestasi kerjanya

F. Pemenuhan Standar Pembiayaan

1. Dasar Pemikiran
Pembiayaan pendidikan merupakan komponen yang berfungsi
menggerakkan jalannya kegiatan pendidikan.Standar pembiayaan
pendidikan adalah standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan
pendidikan agar satuan pendidikan dapatmelakukan kegiatan pendidikan
secara teratur dan berkelanjutan sesuaiStandar Nasional Pendidikan.

2. Tujuan
Terpenuhinya standar pembiayaan akan memudahkan tercapainya
standar pengelolaan dan standar sarana prasana pendidikan. Dengan
pengelolaan yang optimal dan sarana prasarana yang mencukupi, maka
satuan pendidikan akan dapat mencapai tujuan pendidikan dengan lebih
mudah.

3. Sasaran
Sasaran program yang ingin dicapai pada pemenuhan Standar
Pembiayaan meliputi :

a. Peningkatan prosentase keterserapan penggunaan anggaran pendidikan


b. Peningkatan transparansi, akuntabilitas, efisensi dan efektivitas
penggunaan anggaran pendidikan melalui proses perencanaan,
pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi pengelolaan yang baik dan benar.

51
c. Penguatan sistem pengelolaan pembiayaan pendidika dari berbasis
manual menjadi berbasis teknologi informatika.
4. Strategi
Strategi yang dilakukan untuk mencapai atau memenuhi Standar
Pembiayaan antara lain:

a. Mengoptimalkan kerja sama seluruh stakeholder di sekolah untuk


meningkatkan keterlaksanaan kegiatan sesuai RKAS
b. Menyelenggarakan kegiatan rapat koordinasi dengan pihak-pikah
terkait dalam menyusun RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah)
c. Menyelenggarakan kegiatan sosialisasi program kepada seluruh warga
sekolah termasuk wali murid.
d. Melakukan proses pembelanjaan dan pengadministrasian secara benar
sesuai dengan peraturan atau juknis yang berlaku.
e. Melakukan proses monitoring dan evaluasi secara berkala.
f. Merancang dan membuat sistem informasi manajeman terkait dengan
pembiayaan pendidikan (sirkulasi dan pelaporan keuangan sekolah).

5. Indikator Kinerja
Indikator Kinerja berkaitan dengan pemenuhan Standar Pembiayaan
meliputi:

a. Peningkatan prosentase keterserapan penggunaan anggaran pendidikan


sesuai RKAS
b. Semakin berkurangnya permasalahan-permasalahan yang
c. berkaitan dengan keuangan sekolah
d. Peningkatan prosentase ketercapaian penyerapan anggaran pendidikan
pada kegiatan-kegiatan yang telah dirumuskan dalam RKAS.
e. Pelaporan secara rutin tentang penggunaan anggaran pendidikan pada
seluruh warga sekolah melalui informasi langsung atau tidak langsung
(melalui papan informasi)

52
f. Dioperasikannya sistem pengelolaan keuangan sekolah yang berbasis
teknologi informatika.

G. Pemenuhan Standar Pengelolaan

1. Dasar Pemikiran
Pengelolaan Pendidikan adalah kriteria mengenai perencanaan,
pelaksanaan,dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi
dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar Pengelolaan adalah
Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, propinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi
dan efektifitas penyelenggaraan pendidikan.

2. Tujuan
Pemenuhan Standar Pengelolaan pada satuan pendidikan bertujuan
agar pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan dapat berjalan dengan
efisien dan efektif.Untuk mencapai hal tersebut, semua penyelenggaraan
kegiatan harus dilaksanakan dengan perencanaan yang baik, dilaksanakan
bersama sesuai rencana, dan diawasi secara objektif.

3. Sasaran
Sasaran program yang ingin dicapai pada pemenuhan Standar
Pengelolaan meliputi :

a. Peningkatan kemampuan teknis, kerjasama, dan koordinasi pada


individu-individu yang menjalankan struktur organisasi sekolah sesuai
dengan tupoksinya masing-masing
b. Peningkatan kemampuan perencanaan melalui analisis SWOT dan
evaluasi diri yang matang dan terukur
c. Penyusunan dan penyempurnaan secara terus menerus Standar
Operasional Prosedur (SOP) pada setiap kegiatan sekolah untuk
menjamin pelayanan pendidikan yang terarah dan terukur.

53
d. Penyusunan dan penyempurnaan peraturan pendidikan untuk menjamin
terciptanya kondisi sekolah yang semakin kondusif dan maju
e. Penyusunan dan penyempurnaan sistem kontrol melalui kegiatan
supervisi dan evaluasi diri yang dilakukan secara berkesinambungan.
4. Strategi
Strategi yang dilakukan untuk mencapai atau memenuhi Standar
Pembiayaan antara lain:

a. Menyelenggarakan dan/atau mengikuti kegiatan pelatihan untuk


meningkatan kemampuan teknis pada tupoksi masing-masing bidang.
b. Menyelenggarakan kegiatan rapat kerja secara periodik maupun
insidental untuk meningkatkan kerjasama dan koordinasi pada individu-
individu yang menjalankan struktur organisasi sekolah sesuai dengan
tupoksinya masing-masing
c. Menyelenggarakan kegiatan workshop penyusunan Rencana
Pengambangan Sekolah yang dikelola oleh Tim Pengembang Sekolah
d. Menyelenggarakan kegiatan workshop penyusunan dan/atau
penyempurnaan Standar Operasional Prosedur (SOP).
e. Menyelenggarakan workshop penyusunan dan penyempurnaan
peraturan pendidikan yang melibatkan seluruh warga sekolah.
f. Menyelenggarakan workshop penyusunan dan penyempurnaan
instrumen supervisi dan evaluasi diri.
5. Indikator Kinerja
Indikator Kinerja berkaitan dengan pemenuhan Standar Pembiayaan
meliputi:

a. Peningkatan kemampuan teknis, kerjasama, dan koordinasi pada


individu-individu yang menjalankan struktur organisasi sekolah sesuai
dengan tupoksinya masing-masing
b. Tersusun dokumen Rencana Pengembangan Sekolah yang matang dan
terukur

54
c. Tersusun dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas dan
applicable.
d. Tersusun dokumen Peraturan Pendidikan yang dapat diterima dan
dilaksanakan oleh semua pihak.
e. Tersusun dokumen instrumen supervisi dan evaluasi diri yang valid dan
reliabel.

H. Pemenuhan Standar Sarana Dan Prasarana

1. Dasar Pemikiran
Standar sarana prasarana adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat
berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja,
tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain,
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

2. Tujuan
Sarana dan prasarana sebagai bagian integral dari keseluruhan
kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan mempunyai fungsi dan peran
dalam pencapaian kegiatan pembelajaran sesuai kurikulum satuan
pendidikan. Pemenuhan sarana dan prasarana yang tepat guna dan berdaya
guna (efektif dan efisien) akan mendorong kegiatan pendidikan dan
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan lancar.

3. Sasaran
Sasaran program yang ingin dicapai pada pemenuhan Standar Sarana
dan Prasarana meliputi :

a. Pemenuhan jumlah ruang kelas untuk mendukung program pemerintah


daerah terkaitan dengan peningkatan APK bidang pendidikan
b. Pemenuhan ruang kelas yang representatif buat pembelajaran

55
c. Pemenuhan kebutuhan ruang dan fasilitas laporatorium IPA yang
representatif untuk mendukung program peningkatan kemampuan siswa
dalam bidang sains.
d. Pemenuhan kebutuhan ruang dan fasilitas laboratotium Bahasa yang
representatif untuk mendukung program peningkatan kemampuan
dalam bidang bahasa.
e. Pemenuhan fasilitas lapangan olah raga untuk mendukung program
peningkatan prestasi di bidang olah raga
f. Penyediaan ruang-ruang baca yang representatif buat warga sekolah
untuk mendukung program literasi sekolah
g. Pemenuhan kebutuhan ruang dan fasilitas komputer yang representatif
untuk mendukung program peningkatan kemampuan IT, ANBK, dan
kegiatan lain yang berbasis TI, seperti KSN, KSM, dan lain-lain
h. Ketersediaan ruang aula unduk mendukung program kerjasama sekolah
dengan masyarakat
i. Pemenuhan sarana penunjang belajar siswa berupa alat peraga
pembelajaran, LCD proyektor, dan fasilitas internet.
j. Optimalisasi pengelolaan perpustakaan untuk mendukung kegiatan
literasi di sekolah, meliputi pengelolaan ruang, penataan buku, dan
administrasi perbukuan.
k. Tersedianya fasilitas kantin sekolah yang baik dan sehat untuk
mendukung program sekolah sehat.
4. Strategi
Strategi yang dilakukan untuk mencapai atau memenuhi Standar
Sarana dan Prasarana antara lain:

a. Mengajukan bantuan RKB pada Pemerintah Daerah maupun


Pemerintah Pusat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
b. Melakukan rehabilitasi ruang dan sarana kelas agar lebih representatif
c. Melakukan rehabilitasi ruang laboratorium IPA agar lebih representatif

56
d. Melakukan pengadaan alat dan bahan praktikum IPA (Fisika, Kimi, dan
Biologi) yang efektif dan efisien untuk pengembangan sekolah berbasis
riset
e. Melakukan rehabilitasi ruang laboratorium bahasaagar lebih
representatif
f. Melakukan pengadaan alat dan bahan praktikum Bahasa yang efektif
dan efisien
g. Melakukan rehabilitasi fasilitas lapangan olah raga untuk mendukung
program peningkatan prestasi di bidang olah raga
h. Melakukan pengadaan alat dan bahan praktik olahraga yang efektif dan
efisien.
i. Melakukan rehabilitasi ruang laboratorium Komputer agar lebih
representatif terutama untuk kepentingan peningkatan kemampuan TI,
ANBK, dan kegiatan lain yang berbasis TI.
j. Melakukan pengadaan alat dan bahan praktikum komputer yang efektif
dan efisien
k. Membangun gazebo-gazebo sebagai ruang baca yang representatif buat
warga sekolah untuk mendukung program literasi sekolah
l. Melakukan pengadaan buku-buku perpustakaan untuk kepentingan
belajar warga sekolah (sumber belajar atau sumber pengetahuan)
m. Melakukan pengadaan sarana penunjang belajar siswa berupa alat
peraga pembelajaran, LCD proyektor, dan fasilitas internet.
n. Mengupayakan penggunaan Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan
untuk optimalisasi pengelolaan perpustakaan.
o. Melakukan pembenahan/rehabilitasi fasilitas kantin sekolah yang baik
dan sehat.
5. Indikator Kinerja
Indikator Kinerja berkaitan dengan pemenuhan Standar Sarana dan
Prasarana meliputi:

a. Terpenuhinya jumlah dan fasilitas ruang kelas sesuai dengan banyaknya


rombel

57
b. Kondisi ruang kelas yang representatif buat pembelajaran
c. Terpenuhinya kebutuhan ruang dan fasilitas laporatorium IPA yang
meliputi laboratorium Fisika, laboratorium Biologi, dan laboratorium
Kimia untuk pengembangan sekolah riset
d. Kondisi ruang laboratorium yang representatif buat praktikum
e. Terpenuhinya kebutuhan ruang dan fasilitas laboratotium Bahasa.
f. Kondisi ruang laboratorium bahasa yang representatif buat praktikum
g. Terpenuhinya fasilitas dan lapangan olah raga untuk mendukung
program peningkatan prestasi di bidang olah raga
h. Tersedianya ruang-ruang baca yang representatif buat warga sekolah
untuk mendukung program literasi sekolah
i. Terpenuhinya kebutuhan ruang dan fasilitas komputer yang
representatif untuk mendukung program peningkatan kemampuan IT,
ANBK, dan kegiatan lain yang berbasis TI
j. Terpenuhinua sarana penunjang belajar siswa berupa alat peraga
pembelajaran, LCD proyektor, dan fasilitas internet.
k. Terselenggaranya pengelolaan perpustakaan teratur, efektif, dan efisien
yang meliputi pengelolaan ruang, penataan buku, dan administrasi
perbukuan.
l. Tersedianya fasilitas kantin sekolah yang baik dan sehat.

58
BAB V
TARGET PENCAPAIAN RKJM

Target pencapaian RKJM SMA SMA PGRI 4 Gandrungmangu tahun 2023–


2026 dapat dilhat pada Tabel 5.1 berikut.

59
Tabel 5.1 Target Pencapaian RKJM SMA PGRI 4 Gandrungmangu Tahun 2023 – 2026

NO TINGKAT PENCAPAIAN
PRIORITAS PROGRAM INDIKATOR
. 2023 2024 2025 2026
1. STANDAR ISI
a. Peningkatan kinerja Tim Pengembang - Terbentuknya Tim Pengembang Kurikulum dan Ada & efektif Ada &efektif Ada &efektif Ada &efekt
Kurikulum dan Tim Penjamin Mutu Tim Penjamin Mutu Pendidikan yang kredibel
Pendidikan. dan bertanggungjawab
b. Peningkatan kualitas struktur - Terselenggaranya kegiatan IHT tentang Terselenggara Terselenggara Terselenggara Terselengga
kurikulum, silabus, dan muatan pengembangan ATP dan Modul Ajar &efektif &efektif &efektif &efektif
kurikulum yang benar-benar selaras
dengan visi, misi, dan tujuan sekolah.
- Tersusunnyabsilabus dan RPP yang Tersusun Tersusun Tersusun Tersusun
sesuaidengankarakter, potensi, dan
bakatpesertadidik, sertasesuaidenganvisi, misi,
dan tujuansekolah.
- Tersusunnya ATP dan Modul Ajar yang sesuai Tersusun Tersusun Tersusun Tersusun
dengan program unggulan sekolah (sekolah
berbasis IT dan sekolah berbasis kewirausahaan)
Terselenggaranya kegiatan IHT/lokakarya terkait Terselenggara Terselenggara Terselengga
pemanfaatan PMM &efektif &efektif &efektif

Semakin optimalnya pemanfaatan PMM oleh 100% guru 100% guru 100% guru
guru memanfaatkan memanfaatkan memanfaatk
dan beberapa dan aktif
aktif berbagi berbagi kary
karya
- Tersusunnya KTSP dan KOSP SMA PGRI 4 Tersusundan Tersusundan Tersusundan Tersusunda

53
Gandrungmangu yang selaras dengan Visi, Misi, tervalidasi tervalidasi tervalidasi tervalidasi
dan Tujuan Sekolah, selaras dengan karakter
peserta didik, dan memuat program unggulan
sekolah
c. Peningkatan tingkat keterlaksanaan - Terlaksanaya kegiatan supervise untuk menjamin Terlaksana&ef Terlaksana&ef Terlaksana&ef Terlaksana&
rencanapelaksanaan pembelajaran keterlaksanaan rencana pelaksanaan ektif ektif ektif ektif
dalam implementasi pembelajaran. pembelajaran dalam implementasi pembelajaran.
- Terlaksanaya kegiatan monitoring secara berkala Terlaksana&ef Terlaksana&ef Terlaksana&ef Terlaksana&
untuk menjamin keterlaksanaan rencana ektif ektif ektif ektif
pelaksanaan pembelajaran dalam implementasi
pembelajaran.
d. Peningkatan kualitas kegiatan intra - Terlaksananya kegiatan intra dan ekstrakurikuler Terlaksana&ef Terlaksana&ef Terlaksana&ef Terlaksana&
dan ekstrakurikuler yang sesuai yang sesuai dengan pedoman pelaksanaan yang ektif ektif ektif ektif
dengan pedoman pelaksanaan yang telah disusun.
telah disusun.
e. Peningkatan kualitas kegiatan evaluasi - Terlaksananya kegiatan evaluasi penyelenggaraan Terlaksana&ef Terlaksana&ef Terlaksana&ef Terlaksana&
penyelenggaraan kurikulum melalui kurikulum melalui penyusunan instrument ektif ektif ektif ektif
penyusunan instrument evaluasi, evaluasi, pelaksanaan evaluasi, dan tindaklanjut
pelaksanaan evaluasi, dan tindak evaluasi yang semakin baik.
lanjut evaluasi yang semakin baik.

2. STANDAR PROSES
a. Pengembangan proses Terselenggara IHT, pembinaan, dan Terselenggara Terselenggara Terselengga
pembelajaran untuk pendampingan guru agar dapat &efektif &efektif &efektif
mengembangkan kemampuan mengembangkan proses pembelajaran untuk
literasi dan numerasi mengembangkan kemampuan literasi dan
numerasi

54
Peningkatan kemampuan guru dalam proses 50% guru 75 % guru 100% guru
pembelajaran untuk mengembangkan meningkat meningkat meningkat
kemampuan literasi dan numerasi

Pengembangan proses Terselenggara IHT, pembinaan, dan Terselenggara Terselenggara Terselengga


pembelajaran berdiferensiasi pendampingan guru agar dapat &efektif &efektif &efektif
mengembangkan proses pembelajaran
berdiferensiasi

Peningkatan kemampuan guru dalam 50% guru 75 % guru 100% guru


mengembangkan proses pembelajaran meningkat meningkat meningkat
berdiferensiasi

Pengembangan proses Terselenggara IHT, pembinaan, dan Terselenggara Terselenggara Terselengga


pembelajaran untuk mencapai pendampingan guru agar dapat &efektif &efektif &efektif
Profil Pelajar Pancasila mengembangkan proses pembelajaran untuk
mencapai Profil Pelajar Pancasila
50% guru 75 % guru 100% guru
meningkat meningkat meningkat
Peningkatan kemampuan guru dalam
mengembangkan proses pembelajaran untuk
mencapai Profil Pelajar Pancasila

55
Pengembangan proses pembelajaran - Terselenggara Terselenggara Terselenggara Terselengga
Terselenggaranya kegiatan IHT/workshop
yang menerapkan pembelajaran aktif &efektif &efektif &efektif &efektif
diarahkan untuk meningkatkan kemampuan guru
dan kreatif, menyenangkan, dan
dalam yang menerapkan pembelajaran aktif dan
berpusat pada peserta didik
kreatif, menyenangkan, dan berpusat pada peserta
didik.
- 40% 50% 60% 70%
Terjadinya peningkatan jumlah guru yang
menerapkan pembelajaran aktif dan kreatif,
menyenangkan, dan berpusat pada peserta didik

- Terselenggaranya IHT/workshop untuk Terselenggara Terselenggara Terselenggara Terselengga


membekali dan melatih kemampuan guru pada &efektif &efektif &efektif &efektif
pembelajaran pemecahan masalah, pembelajaran
berbasis IT dan pembelajaran berwawasan
lingkungan

- Terjadinya peningkatan jumlah guru yang 20% 30% 40% 50%


melaksanakan pembelajaran pemecahan masalah

Terjadinya peningkatan jumlah guru yang 20% 30% 40% 50%


melaksanakanpembelajaran berwawasan
lingkungan

Terjadinya peningkatan jumlah guru yang 20% 30% 40% 50%


melaksanakan pembelajaran berbasis IT
b. Pengembangan proses pembelajaran - Terselenggaranya IHT atau pelatihan guru yang Terselenggara Terselenggara Terselenggara Terselengga
yang dapat mengoptimalkan berkaitan dengan penyusunan instrument &efektif &efektif &efektif &efektif
kemampuan abad 21 dan Higher penilaian dengan kriteria kemampuan abad 21
Order Thinking Skill (HOTS). dan HOTS

56
- Tersusunnya instrument penilaian dengan kriteria Tersusun 20% Tersusun 30% Tersusun 40% Tersusun 50
kemampuan abad 21 dan HOTS untuk setiap maple mapel maple mapel
mata pelajaran

c. Pengembangan dan penyusunan - Terselenggaranya IHT atau pelatihan guru yang Terselenggara Terselenggara Terselenggara Terselengga
sumber belajar, media dan alat peraga berkaitan dengan pengembangan dan penyusunan &efektif &efektif &efektif &efektif
pembelajaran (terutama berbasis TI) sumber belajar, media, dan alat peraga
yang dapat membantu peserta didik pembelajaran berbasis TI
memahami materi pembelajaran.
- 70% 80% 90% 100%
Terjadinya peningkatan jumlah guru yang mampu
menyusun sumber belajar, media, atau alat peraga
pembelajaran berbasis TI yang dapat membantu
tercapainya tujuan pembelajaran
d. Pengembangan instrument penilaian - Terselenggaranya IHT atau pelatihan guru yang Terselenggara Terselenggara Terselenggara Terselengga
pembelajaran (terutama berbasis TI) berkaitan dengan pengembangan instrument &efektif &efektif &efektif &efektif
yang dapat digunakan untuk menilai penilaian pembelajaran (terutama berbasis TI)
proses dan hasil, objektif yang dapat digunakan untuk menilai proses dan
(membedakan sesuai denga hasil, objektif (membedakan sesuai dengan
nkemampuan siswa yang sebenarnya), kemampuan siswa yang sebenarnya), dan
dan meyeluruh (afektif, kognitif, dan meyeluruh (afektif, kognitif, dan psikomotor).
psikomotor)
- Tersusunya instrument pembelajaran berbasis TI 70% 80% 90% 100%
yang digunakan untuk menilai proses dan hasil
pembelajaran.
- Tersusunya instrument pembelajaran yang valid 20% 30% 40% 50%
dan reliabel pada setiap mata pelajaran yang
digunakan untuk menilai proses dan hasil
pembelajaran.

57
- Terjadinya peningkatan kepuasan peserta didik 40% 50% 60% 70%
yang diukur melalui kuesioner penilain kinerja
guru.

3. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


a. Pengembangan kemampuan literasi - Terselenggaranya proses pembelajaran yang Terselenggara Terselenggara Terselengga
dan numerasi siswa untuk mendukung menitikberatkan pada pengembangan baik semakinbaik semakinbai
kemampuan pemecahan masalah kemampuan literasi dan numerasi siswa

- Peningkatan kemampuan literasi dan numerasi Data rapor Data rapor Data rapor
siswa pendidikan pendidikan pendidikan
terkait terkait terkait
kemampuan kemampuan kemampuan
literasi dan literasi dan literasi dan
numerasi numerasi numerasi
meningkat meningkat meningkat
b. Pengembangan Profil Pelajar - Terselenggaranya proses pembelajaran yang Terselenggara Terselenggara Terselengga
Pancasila untuk menyiapkan siswa menitikberatkan pada pengembangan Profil baik semakinbaik semakinbai
menghadapi masa depannya Pelajar Pancasila

- Peningkatan karakter siswa yang mencerminkan Data rapor Data rapor Data rapor
profil pelajar Pancasila pendidikan pendidikan pendidikan
terkait terkait terkait
karakter P-3 karakter P-3 karakter P-3
meningkat meningkat meningkat
c. Pengembangan budaya kreatif dan - Peningkatan jumlah siswa yang mengikuti 25% 30% 35% 40%
ilmiah untuk meningkatan kualitas kegiatan diklat, seminar, atau sejenisnya yang
lulusan dalam menghadapi persaingan diarahkan untuk meningkatkan kemandirian dan
memasuki dunia kerja atau perguruan jiwa ilmiah siswa
tinggi.

58
- Peningkatan jumlah kegiatan lomba yang diikuti Min. 10 Min. 15 Min. 20 Min. 25
siswa
d. Peningkatan kualitas dan kuantitias - Penurunan jumlah siswa yang mendapatkan 17,50% 15% 12,50% 10%
. kegiatan pengawasan siswa untuk hukuman pelanggaran tata tertib sekolah
menciptakan ketaatan siswa terhadap
peraturan sekolah.
e. Pengembangan kegiatan literasi - Peningkatan jumlah warga sekolah yang kenaikan min. kenaikan min. kenaikan min. kenaikan mi
sekolah melalui budaya membaca dan mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan 10% 10% 10% 10%
menulis untuk meningkatkan budaya sebagai sarana dan sumber belajar. darisebelumny darisebelumny darisebelumny darisebelumn
ilmiah siswa a a a a
- Peningkatan produk-produk ilmiah yang kenaikan min. kenaikan min. kenaikan min. kenaikan mi
dihasilkan oleh siswa. 10% dari 10% dari 10% dari 10% dari
sebelumnya sebelumnya sebelumnya sebelumnya
- Peningkatan prestasi siswa pada lomba-lomba Meraih juara Meraih juara Meraih juara Meraih juar
karya ilmiah. di tingkat di tingkat di tingkat di tingkat
kabupaten provinsi provinsi provinsi
f. Pengembangan budaya sekolah - Peningkatan pencapaian budaya sekolah 25% 30% 50% 75%
g. Pengembangan kegiatan intra dan - Penambahanjumlah/variasikegiatan intra dan 2 kegiatan 3 kegiatan 4 kegiatan 5 kegiatan
ekstrakurikuler yang dapat membekali ekstrakurikulersekolah
siswa dengan kemampuan life skill.
h. Peningkatan kegiatan intra dan Peningkatan jumlah siswa yang mengikuti 40% 50% 60% 70%
ekstrakurikuler yang dapat menggali kegiatan intra dan ekstra kurikuler sekolah
bakat dan potens isiswa secara
optimal.
i. Peningkatan hasil prestasi akademik - Peningkatan jumlahsiswa yang berhasil di ajang 1 siswa 2 siswa 2 siswa 3 siswa
siswa yang ditunjukkan melalui: KSN
peningkatan prestasi kegiatan OSN, - Peningkatan jumlah iswa yang berhasil di ajang 2 lomba 3 lomba 4 lomba 5 lomba
lomba bidang akademik lain, dan lomba akademik lainnya

59
peningkatan jumlah siswa yang - Peningkatan jumlah siswa yang melanjutkan ke 10% 10% 20% 30%
melanjutkan ke jenjang pendidikan jenjang perguruan tinggi khususnya PTN.
yang lebih tinggi.
j. Peningkatanperan BK dalam - Peningkatan jumlah siswa yang dilayani untuk 50% 60% 70% 80%
memberikan arahan, bimbingan dan kepentingan melanjutkan kejenjang yang lebih
pendampingan siswa memilih jenjang tinggi atau dunia kerja
pendidikan tinggi atau dunia kerja.

k. Peningkatan hasil prestasi kejuaraan - Peningkatan jumlah prestasi kejuaraan bidang 1 medali 2 medali 2 medali 3 medali
yang diperoleh baik olah raga dan seni olah raga khususnyaajang KOSN dan POPDA
yang ditunjukkan dengan peningkatan
piala pada kejuaraan O2SN dan
FLS2N
- Peningkatan jumlah prestasi bidang seni, 1 medali 1 medali 2 medali 3 medali
khususnya ajang FLS2N

4. STANDAR PENILAIAN
a. Peningkatan kemampuan guru dalam - Terselenggaranya IHT atau workshop tentang Terselenggara Terselenggara Terselenggara Terselengga
menyusun instrument penilaian penyusunan instrument penilaian berbasis TI &efektif &efektif &efektif &efektif
(terutama yang berbasis TI) yang yang terdiri kisi-kisi penilaian, instrument
terdiri kisi-kisi penilaian, instrument penilaian, dan pedoman penilaian yang efektif.
penilaian, dan pedoman penilaian
yang efektif.

b. Peningkatan kemampuan guru dalam - Tersusunnya instrument penilaian yang terdiri 50% 60% 70% 100%
melakukan analisis kualitas instrumen kisi-kisi penilaian, instrument penilaian, dan
penilaian (validitas, reliabilitas, pedoman penilaian yang efektif untuk setiap mata
tingkat kesukaran, dan dayapembeda). pelajaran.

60
c. Peningkatan kemampuan guru dalam - Peningkatan jumlah guru yang mampu 40% 50% 60% 70%
menyusun instrument penilaian yang melakukan analisis kualitas instrument penilaian
dapat meningkatkan kemampuan (validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan
berpikir kritis dan pemecahan dayapembeda).
masalah.
- Peningkatan jumlah guru yang mampu menyusun 40% 50% 60% 70%
instrument penilaian yang dapa tmeningkatkan
kemampuan berpiki rkritis, kreatif, komunikatif,
dan pemecahan masalah.

d. Peningkatan kemampuan guru dalam - Terselenggaranya IHT atau workshop Terselenggara Terselenggara Terselengga
menyusun asesmen diagnostik, penyusunan asesmen diagnostik, asesmen baik semakin baik semakin bai
asesmen pemantik, asesmen formatif, pemantik, asesmen formatif, dan asesmen sumatif
dan asesmen sumatif
Peningkatan kemampuan guru dalam menyusun 50% 60% 70%
asesmen diagnostik, asesmen pemantik, asesmen
formatif, dan asesmen sumatif

e. Peningkatan kemampuan guru dalam - Peningkatan jumlah guru yang berupaya 40% 50% 60% 70%
mengenali potensi, bakat, dan mengenali potensi, bakat, dan karakteristik
karakteristik peserta didik. peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
(dilihat dari hasil penilaian kinerja guru)

- Peningkatan jumlah guru yang mendapatkan 40% 50% 60% 70%


penilaian kinerja minimal baik oleh siswa melalui
AKG
f. Peningkatan kemampuan guru - Peningkatan jumlah guru yang mampu 40% 50% 60% 70%
memanfaatkan laporan hasil penilaian memanfaatkanl aporan hasil penilaian untuk
untuk memperbaiki kualitas memperbaiki kualitas pembelajaran.
pembelajaran.

61
5. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
a. Peningkatan rasio kesesuaian mata - Semakin berkurangnya jumlah pendidik atau 10% Berkurang Berkurang Berkurang
pelajaran dan ketersediaan guru mata tenaga kependidikan yang mengampu mata dari dari dari
pelajaran menjamin tercapainya tujuan pelajaran atau bekerja yang tidak sesuai dengan sebelumnya sebelumnya sebelumnya
pembelajaran latar belakang pendidikan yang dimilikinya.

b. Peningkatan kemampuan pendidik dan - Peningkatan jumlah pendidik dan tenaga min. 1 orang min. 1 orang min. 1 orang min. 1 oran
tenaga kependidikan terkait dengan kependidikan yang menempuh pendidikan
tupoksi masing-masing. jenjang berikutnya.
c. Penambahan tenaga kependidikan, - Terpenuhinya jumlah pendidik dan tenaga Baik, efektif Baik, efektif Baik, efektif Baik, efekti
terutama tenaga kebersihan dan kependidikan sesuai dengan kebutuhan struktur
keamanan untuk menciptakan suasana organisasi sekolah
belajar yang aman dan nyaman.

d. Peningkatan komunikasi dan - Peningkatan jumlah pendidik dan tenaga 50% 60% 70% 80%
koordinasi antara pendidik dan tenaga kependidikan yang memanfaatkan teknologi
kependidikan agar tercipta suasana informatika dalam kegiatan pembelajaran
kerja yang kondusif dan tidak terjadi
keterlambatan pekerjaan..
e. Peningkatan kemampuan teknologi - Peningkatan jumlah pendidik yang mampu 80% 85% 90% 100%
informatika pendidik dan tenaga melaksanakan pembelajaran berbasis IT dan
kependidikan untuk meningkatkan peningkatan jumlah tenaga kependidikan yang
efektivitas pembelajaran dan mampu memanfaatkan IT dalam mengelola
pengelolaan pendidikan. pekerjaannya
f. Peningkatan kemampuan guru dalam - Peningkatan jumlah guru yang melakukan 20% 30% 40% 50%
melakukan kegiatan pengembangan kegiatan pengembangan keprofesian
keprofesian berkelanjutan (PKB) yang berkelanjutan (PKB) yang meliputi melakukan
meliputi melakukan pengembangan pengembangan diri, melakukan publikasi ilmiah,
diri, melakukan publikasi ilmiah, dan dan pembuatan karyai novatif mayoritas.
pembuatan karya inovatif mayoritas.

62
g. Peningkatan budaya membaca dan - Peningkatan jumlah pendidik dan tenaga 40% 50% 60% 70%
belajar, budaya berdisiplin dan kependidikan yang mengunjungi perpustakaan
efektivitas waktu, budaya mentaati sekolah untuk membaca dan menulis
peraturans ekolah, budaya
berkompetisi, berprestasi, dan bercita- - Peningkatan jumlah pendidik dan tenaga 80% 85% 90% 95%
cita tinggi untuk menciptakan pesertad kependidikan menjalankan budaya mentaati
idik yang berkualitas dan sekolah peraturan sekolah (disiplin waktu, berpakaian,
yang maju. dan berperilaku)

- Peningkatan jumlah pendidik dan tenaga min. 1 orang min. 2 orang min. 3 orang min. 4 oran
kependidikan yang mengikuti kegiatan atau
lomba-lomba bidang pendidikan dan kegiatan
ilmiah lainnya.

- Peningkatan prestasi pendidik atau tenagake 10 besar 5 besar 3 besar Prestasi


pendidikan prestasi prestasi prestasi tangka
tingkat tingkat tingkat tprovinsi
kabupaten/ kabupaten/ kabupaten/
cabdin cabdin cabdin
6. STANDAR PEMBIAYAAN
a. Peningkatan ketercapaian pemasukan - Peningkatan prosentase keterserapan penggunaan 5% Maks 2% Maks 1% Terserap
dana pendidikan yang bersumber dari anggaran Pendidikan yang sesuai RKAS semua
peran serta masyarakat
b. Peningkatan transparansi, - Semakin berkurangnya permasalahan- 15% 10% 5,00% kurangdari 5
akuntabilitas, efisensi dan efektivitas permasalahan yang berkaitan dengan keuangan
penggunaan anggaran pendidikan sekolah
melalui proses perencanaan, - Peningkatan ketercapaian penyerapan anggaran Min 90% Min 95% Min 98% 100%
pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi pendidikan pada kegiatan-kegiatan yang telah
pengelolaan yang baik dan benar. dirumuskan dalam RKAS.

63
- Pelaporan secara rutin tentang penggunaan Ada dan Ada, lengkap Ada, lengkap Ada, lengka
anggaran pendidikan pada seluruh warga sekolah cukup lengkap
melalu iinformasi langsung atau tidak langsung
(melalui papan informasi)

c. Penguatan system pengelolaan - Dioperasikannya system pengelolaan keuangan Belum Ada sederhana Ada sederhana Ada komple
pembiayaan pendidikan dari berbasis sekolah yang berbasis teknologi informatika.
manual menjadi berbasi steknologi
informatika

7. STANDAR PENGELOLAAN
a. Peningkatan kemampuan teknis, - Peningkatan kemampuan teknis, kerjasama, dan Baik Baik &efektif Baik &efektif Baik &efekt
kerjasama, dan koordinasi pada koordinasi pada individu-individu yang
individu-individu yang menjalankan menjalankan struktur organisasi sekolah sesuai
struktur organisasi sekolah sesuai dengantu poksinya masing-masing
dengan tupoksinya masing-masing
b. Peningkatan kemampuan perencanaan - Tersusun dokumen Rencana Pengembangan Ada, cukup Ada, lengkap Ada, lengkap Ada, lengka
melalui analisis SWOT dan evaluasi Sekolah yang matang dan terukur lengkap
diri yang matang dan terukur
c. Penyusunan dan penyempurnaan - Tersusun dokumen Standar Operasional Prosedur Ada, Dikembangka Dikembangka Dikembangk
secara terus menerus Standar (SOP) yang jelas dan applicable. implementatif n n n
Operasional Prosedur (SOP) pada
setiap kegiatan sekolah untuk
menjamin pelayanan pendidikan yang
terarah dan terukur.
d. Penyusunan dan penyempurnaan - Tersusun dokumen Peraturan Pendidikan yang Ada, lengkap Ada, lengkap, Ada, lengkap, Ada, lengka
peraturan pendidikan untuk menjamin dapat diterima dan dilaksanakan oleh semua efektif efektif efektif
terciptanya kondisi sekolah yang pihak.
semakin kondusif dan maju
e. Penyusunan dan penyempurnaan - Tersusundokumeninstrumensupervisi dan Ada, lengkap Ada, lengkap, Ada, lengkap, Ada, lengka
system control melalui kegiatan evaluasidiri yang valid dan reliabel efektif efektif efektif
supervisi dan evaluasi diri yang

64
dilakukan secara berkesinambungan

8. STANDAR SARANA DAN PRASARANA


a. Pemenuhan jumlah ruang kelas untuk - Terpenuhinya jumlah dan fasilitas ruang kelas 6 ruang 6 ruang 6 ruang 6 ruang
mendukung program pemerintah sesuai dengan banyaknya rombel
daerah terkaitan dengan peningkatan
APK bidang pendidikan
b. Pemenuhan ruang kelas yang - Kondisi ruang kelas yang representatif buat Min 90% Min. 95% Min 98% 100%
representatif buat pembelajaran pembelajaran representatif representatif representatif representati
c. Pemenuhan kebutuhan ruang dan - Terpenuhinya kebutuhan ruang dan fasilitas Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi
fasilitas laboratorium IPA yang laboratorium IPA yang meliputi laboratorium
representative untuk mendukung Fisika, laboratorium Biologi, dan laboratorium
program peningkatan kemampuan Kimia.
siswa dalam bidang sains. - Kondisi ruang laboratorium yang representatif Baik Baik dan tertib Baik dan tertib Baik dan tert
buat praktikum

b. Pemenuhan ruang sarana prasarana - Peningkatan kualitas dan kuantitas sarpras yang Terpenuhi Meningkat/ Meningkat/ Meningkat
mendukung program sekolah sesuai standar bertambah bertambah bertambah
dari dari dari
sebelumnya sebelumnya sebelumnya
d. Pemenuhan kebutuhan ruang dan - Terpenuhinya kebutuhan ruang dan fasilitas Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi
fasilitas laboratotium bahasa yang laboratorium bahasa
representative untuk mendukung
program peningkatan kemampuan
dalam bidang bahasa
- Kondisi ruang laboratorium bahasa yang Baik Baik dan tertib Baik dan tertib Baik dan tert
representatif
e. Pemenuhan fasilitas lapangan olah - Terpenuhinya fasilitas dan lapangan olah raga Terpenuhi, Terpenuhi, Terpenuhi, Terpenuhi,
raga untuk mendukung program untuk mendukung program peningkatan prestasi baik baik baik, dan baik, dan
peningkatan prestasi di bidang olah di bidang olah raga tertib tertib
raga

65
f. Penyediaan ruang-ruang baca yang - Tersedianya ruang-ruang baca yang representatif Tersedia, Tersedia, baik Tersedia, baik Tersedia, bai
representatif buat warga sekolah untuk buat warga sekolah untuk mendukung program cukup terawat
mendukung program literasi sekolah literasi sekolah
g. Pemenuhan kebutuhan ruang dan - Terpenuhinya kebutuhan ruang dan fasilitas 2 ruang, 3 ruang, cukup 3 ruang, 3 ruang,
fasilitas komputer yang representative komputer yang representative untuk mendukung lengkap, lengkap lengkap,
untuk mendukung program program peningkatan kemampuan TI, ANBK, terawatt terawat
peningkatan kemampuan TI, ANBK, dan kegiatan lain berbasis TI
dan kegiatan lain berbasis TI
h. Ketersediaan ruang aula untuk - Tersedianya ruang aula untuk mendukung ada ada Ada Ada
mendukung program kerjasama program kerjasama sekolah dengan masyarakat
sekolah dengan Masyarakat
i. Pemenuhan sarana penunjang belajar - Terpenuhinya sarana penunjang belajar siswa Tersedia, Tersedia, baik Tersedia, baik Tersedia, bai
siswa berupa alat peraga berupa alat peraga pembelajaran, LCD proyektor, cukup terawat
pembelajaran, LCD proyektor, dan dan fasilitas internet.
fasilitas internet.
j. Optimalisasi pengelolaan - Terselenggaranya pengelolaan perpustakaan yang Baik Baik dan Baik, Baik,
perpustakaan, meliputi pengelolaan teratur, efektif, dan efisien meliputi pengelolaan terawat terawat&tertib terawat&tert
ruang, penataan buku, dan ruang, penataan buku, dan administrasi
administrasi perbukuan. perbukuan.
K Tersedianya fasilitas kantin sekolah - Tersedianya fasilitas kantin sekolah yang baik Baik Baik Baik dan sehat Baik dan seh
yang baik dan sehat. dan sehat.

66
BAB VI
PENUTUP

Sebagai sebuah dokumen perencanaan, RKJM ini diharapkan dapat


menjadi panduan seluruh pemangku kebijakan di SMA PGRI 4 Gandrungmangu
dalam mengelola satuan pendidikan. RKJM ini juga dapat menjadi indikator
kemajuan dan ketercapaian tujuan pendidikan di SMA PGRI 4 Gandrungmangu.
Oleh karena itu, setiap pemangku kebijakan di SMA PGRI 4 Gandrungmangu
harus mengetahui dan memahami isi RKJM inid engan sebaik-baiknya.
Dalam perjalanannya, terhadap dokumen RKJM ini dapat dilakukan
perubahan-perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi. Namun
proses perubahan harus dilakukan setelah melalui kajian yang mendalam oleh
Tim Penjamin Mutu Pendidikan di SMA PGRI 4 Gandrungmangu. Dengan
demikian, diharapkan RKJM ini benar-benar dapat dijadikan pedoman yang
konsisten sesuai dengan masa berlakunya, yaitu tahun 2023 sampai dengan tahun
2026

67

You might also like