You are on page 1of 3

NAMA: AYU RISKI AULIA

NIM: 0310212033

Pengaruh Faktor Abiotik dan Biotik Tumbuhan

A. PENGARUH FAKTOR BIOTIK PADA EKOLOGI TUMBUHAN


1. Pengertian biotik

Biotik adalah komponen yang terdiri atas semua makhluk hidup yang saling berinteraksi.
Contohnya dalam ekosistem sawah, ada tanaman padi, tikus dan ular, interaksi yang
dilakukan tergantung pada urutan makan dan dimakan dalam ekosistem. Padi dimakan tikus
dan tikus dimakan ular. Dengan demikian, interaksi antar komponen biotik berupa hubungan
makan dan dimakan.
Berikut posisi urutan makan dan dimakan sebagai berikut:

a. Produsen

Produsen ini terdiri atas semua makhluk hidup yang mampu membuat makanan sendiri.
Sebagian besar tumbuhan merupakan produsen. Tumbuhan menghasilkan makanan melalui
proses yang terjadi dalam tubuhnya. Tumbuhan yang mampu membuat makanan sendiri
disebut autotrof. Auto berarti sendiri dan trof berarti makanan atau sumber energi.
b. Konsumen

Semua konsumen biotik yang tergolong konsumen tidak dapat memproduksi


makanannya. Oleh karena itu, konsumen disebut heterotrof. Konsumen memperoleh energi
dari konsumen yang dimangsanya. Konsumen berdasarkan jenis makanannya dapat
dikelompokan sebagai berikut:
1. Konsumen pemakan tumbuhan

Konsumen pemakan tumbuhan terdiri atas hewan – hewan herbivora. Hewan tersebut
mendapatkan energi dengan memakan bagian tumbuhan misalnya, daun.
2. Konsumen pemakan hewan lain

Konsumen pemakan hewan lain disebut karnivora. Konsumen kelompok ini memakan
hewan herbivora dan memakan hewan karnivora. Oleh karena itu konsumen kelompok ini
ditentukan dengan urutan I, II, dan III.
c. Pengurai

Kelompok pengurai terdiri atas organisme yang bersifat saprofit. organisme saprofit yaitu
organisme pengurai makhluk hidup menjadi zat – zat anorganik. Oleh karena itu, komponen
1
biotik kelompok ini disebut juga decomposer atau pengurai. Pengurai sangat penting
keberadaannya dalam ekosistem. Pengurai menguraikan tumbuhan atau hewan yang telah
mati. Tumbuhan atau hewan yang telah mati diubah menjadi unsur hara tanah, unsur ini
sangat dibutuhkan untuk tumbuhan.

B Interaksi antara Tumbuhan dan Tumbuhan

Jika dua atau lebih species tumbuhan menghuni suatu tempat tertentu, maka ada berbagai
kemungkinan interaksi yang muncul di antara mereka, baik yang bersifat positif maupun
negatif. Interaksi yang bersifat positif, misalnya simbiosis mutualisme, dan simbiosis
komensalisme; sedangkan interaksi yang bersifat negatif adalah kompetisi dan parasitisme.
1. Simbiosis Mutualisme dan Simbiosis Komensalisme
Simbiosis mutualisme, salah satu yang sangat umum adalah interaksi antara jamur
mikoriza (asosiasi hubungan jamur tertentu dengan akar pohon tumbuhan tingkat tinggi),
misalnya dengan jenis meranti (Dipterocarpaceae).

2. Kompetisi dan Parasistisme

Kompetisi terjadi jika dua individu atau spesies memperebutkan sumberdaya yang
jumlahnya terbatas, seperti nutrisi, air, udara, ruang (untuk tumbuh/sarang), dan lainnya.
Pihak yang lebih eisien memanfaatkan sumberdaya akan bertahan, sedangkan yang lainnya
akan tersingkir (Wirakusumah, 2003). Terkait dengan tumbuhan, kompetisi dapat terjadi,
baik dengan sesama jenis (intraspesies), maupun dengan lain jenis (interspesies).
A.Simbiosis dan non-simbiosis

Interaksi antara tumbuhan dan hewan dilakukan untuk memperoleh keutungan di antara
keduanya, atau juga salah satu darinya. Interaksi yang sangat erat disebut simbiosis
mutualisme, dan interkasi yang renggang disebut mutualisme non-simbiosis. Salah satu
interaksi mutualisme antara tumbuhan dan hewan yang sangat klasik adalah antara semut dan
akasia. Keduanya saling mendapatkan keuntungan dari interaksi tersebut. Semut bergantung
pada akasia dalam mendapatkan makanan dan tempat tinggal.
1) Predasi

Pemangsaan dapat juga terjadi oleh tumbuhan terhadap hewan. Contoh yang paling
umum adalah pada carnivorus plants, misalnya: 1) pada Venus> lytrap (Dionaea sp. :
Droseraceae) yang memiliki daun yang dapat menutup dengan cepat untuk menjepit dan
mencerna serangga yang terperangkap, 2) sundew (Drosera sp. : Droseraceae) memiliki
rambut kelenjar yang dapat melumpuhkan serangga lengket, 3) giant pitcher trap (Nephentes
sp Nepenthaceae) memiliki kantung dan penutup, yang digunakan untuk menjebak dan
mencerna serangga/hewan mangsa yang terperangkap.

2
B. Interaksi antara Tumbuhan dan Manusia

Dari ke empat unsur (tumbuhan, hewan, mikroorganisme, danmanusia) yang


mempengaruhi keberadaan tumbuhtumbuhan di alam, maka yang memiliki peran paling
dominan adalah manusia. Disebut dominan, karena manusia merupakan mahluk yang
memiliki keunggulan secara ekologik (lebih kompetitif dan lebih inovatif) dibanding mahluk
yang lain.

2. PENGERTIAN ABIOTIK
Abiotik (bahasa Inggris: Abiotic) adalah salah satu komponen atau faktor dalam
lingkungan. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa seperti tanah,
udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Pengertian komponen abiotik yang tepat adalah
komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup, komponen lingkungan yang terdiri
atas makhluk tak hidup, komponen lingkungan yang terdiri atas manusia dan tumbuhan, serta
komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup dan mkhluk tak hidup

3. FAKTOR-FAKTOR ABIOTIK
Faktor abiotik adalah faktor yang berasal dari alam semesta yang tidak hidup, misalnya
udara, air, cahaya, dll. Fungsi-fungsi komponen abiotik dalam pemenuhan kebutuhan
manusia dan yang dapat mempengaruhi ekosistem antara lain :
1. Tanah
2. Suhu Atau Temperatur
3. Air
4. UDARA
5. Mineral
6. Keasaman [PH]
7. Kadar Garam [Salinitas]
8. Topografi
9. Garis Lintang

You might also like