Professional Documents
Culture Documents
6c-Awalan, Imbuhan, Akhiran
6c-Awalan, Imbuhan, Akhiran
untuk membentuk kata kerja dengan makna pasif atau terkena aksi dari kata
kerja tersebut, misalnya: terdampar, terbentur, terluka.
membentuk kata kerja dengan makna spontan atau tanpa sengaja dilakukan,
misalnya: terjatuh, terpeleset, tergelincir.
membentuk kata sifat dengan makna kesulitan atau keadaan sulit, misalnya:
tertekan, terpuruk, terbebani.
3. Awalan pe- :
bisa berubah bentuk menjadi per-, peny- atau pel- yang menyesuaikan
dengan bentuk kata dasarnya.
Penggunaan awalan pe- ini bisa bermakna profesi, tindakan, sifat, alat,
sebab, satuan hitung, dan kata kerja. Jadi fungsinya bisa untuk beberapa
makna.
Pe + Kerja = Pekerja
Makna kata kerja: Kegiatan/melakukan sesuatu.
Makna kata pekerja: Orang yang melakukan pekerjaan.
"Banyak pekerja libur hari ini."
Pe + Tari = Penari
Makna kata tari: Gerakan badan yang berirama, biasanya diiringi bunyi-
bunyian.
Makna kata penari: Orang yang melakukan tarian.
"Penari itu tampil mengagumkan di atas panggung."
Pe + Tolong = Penolong
Makna kata Tolong: Bantuan
Makna kata penolong: Orang yang memberi bantuan.
"Penolong itu tidak pamrih karena tidak mau diberi imbalan."
5. Fungsi Imbuhan Pe-an :
Menyatakan Tempat
Contoh:
- Rumah -> Pe- + rumah + -an = Perumahan.
- Desa -> Pe- + desa + -an = Pedesaan.
- Ternak -> Pe- + ternak + -an = peternakan.
Menyatakan Proses
Contoh:
- Kelola -> Pe- + kelola + -an = Pengelolaan.
- Panas -> Pe- + panas + -an = Pemanasan.
- Salur -> Pe- + salur + -an = Penyaluran
Menyatakan Kumpulan
Contoh:
- Pohon -> Pe- + pohon + -an = Pepohonan.
- Dapat -> Pe- + dapat +-an = Pendapatan.
- Masuk -> Pe- + masuk + -an = Pemasukan.
6. Ada beberapa makna umum dari akhiran -lah, yaitu sebagai berikut:
mengandung salah satu makna juga, meski, biar, kendati, saja, atau mulai, dan
ditulis terpisah dengan kata di depannya.
Contoh :
Jika tak setuju, saya pun tidak akan memaksa.
(Jika tak setuju, saya juga tidak akan memaksa)
Ketika kamu bersikap hormat, orang pun akan hormat.
(Ketika kamu bersikap hormat, orang akan hormat pula)
Jangankan seribu, lima ratus perak pun akan ditagihnya.
(Jangankan seribu, lima ratus perak saja akan ditagihnya)
Datanglah, kapan pun engkau mau!
(Datanglah, kapan saja engkau mau)
Punya mobil pun, tak perlu sombong.
(Biar punya mobil, tak perlu sombong)
Sakit pun, saya akan datang.
(Meski sakit, saya akan dating)
Amarahnya pun memuncaklah
(Amarahnya mulai memuncak)
kalimat yang berasal dari ungkapan atau pernyataan dari seseorang tanpa
adanya perantara dan tanpa merubah pesan yang diutarakan
ditandai dengan penggunaan tanda petik (“…”).
2. Ciri Kalimat Langsung :
1) Menggunakan tanda baca petik dua (“…”) di awal dan akhir kalimat.
Contohnya:
Nurul bertanya, “Kapan kita pergi?”
Ibu itu menasihati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!”
“Besok pagi,” katanya, “mereka akan berangkat.”
2) Menggunakan huruf kapital di awal kalimat
Contohnya:
“Nanda akan pulang nanti malam,” Hani memberi kabar.
Laras berkata, “Aku mungkin tidak akan pulang hari ini. Besok
aku beri kabar lagi.”
untuk kalimat petikan kedua, huruf pertamanya ditulis dengan huruf
kecil, terkecuali bila kata pertamanya merupakan nama seseorang
atau sebuah sapaan. Contohnya:
“Ayo cepat!” teriak Tedy, “nanti bisnya keburu lewat.”
“Ketemu!” teriak Nindi dari bawah, “Riri, kuncinya sudah
ketemu!”
3) Akhiri petikan yang terletak di depan label dialog (dialog tag) dengan tanda
koma, tanda tanya, atau tanda seru.
Contohnya:
4) Gunakan tanda baca titik dua (:) pada kalimat langsung berbentuk dialog.
Contohnya:
Egi: “Salsa, pulang sekolah kita ke bioskop yuk”
Salsa: “Yah, aku tidak bisa kalau hari ini.”
Egi: “Loh, kenapa?”
Salsa: “Aku mau pergi bersama Riffa ke toko buku”
3. Pengertian kalimat tidak langsung adalah :
1) Menyatakan pemberitahuan
Contoh: Gotong royong membersihkan lingkungan desa akan diadakan akhir
pekan besok.
2) Menyatakan pengharapan
Contoh: Saya sangat berharap mereka dapat menyelesaikan ujian dengan
maksimal.
3) Menyatakan laporan
Contoh: Ujian tersebut diikuti oleh seluruh siswa SMP kelas IX dari tujuh
kabupaten.
4) Menyatakan permohonan
Contoh: Saya mohon izin untuk tidak mengikuti seminar karena harus
mengikuti ujian.
5) Menyatakan undangan
Contoh: Kami mengundang Saudara untuk hadir di acara peresmian gedung
besok malam.
6) Menyatakan perkenalan
Contoh: Perkenalkan, saya siswa baru di kelas ini.
Kalimat imperatif atau kalimat perintah adalah kalimat yang berisi makna
memerintah, mengajak, dan melarang orang lain untuk melakukan sesuatu.
Biasanya, seseorang akan menggunakan kalimat perintah jika berharap
orang lain dapat bertindak sesuai perkatannya.
1) Memiliki intonasi final berupa tanda seru (!) atau menggunakan intonasi
tinggi
2) Biasanya memakai imbuhan -kan atau partikel -lah
3) Berpola kalimat inversi
4) Pelaku tindakan tidak selalu terungkap
12. Jenis-Jenis Kalimat Perintah :
1) Kalimat Perintah Biasa
bertujuan memerintah atau menyuruh orang lain melakukan suatu hal
contoh-contoh berikut.
a) Gunakan helm ketika mengendarai sepeda motor!
b) Bersiaplah untuk menyerang!
2) Kalimat Perintah Halus
bertujuan memerintah orang lain secara halus
contoh :
a) Tolong geser sedikit, Din!
b) Cobalah bangun lebih pagi!
3) Kalimat Perintah Permohonan
bertujuan meminta orang lain berbuat sesuatu
ditandai dengan penggunaan kata mohon, minta, dan sudilah kiranya
contoh :
a) Hadirin, mohon perhatiannya!
b) Sudilah kiranya Bapak dan Ibu datang ke rapat RT nanti malam!
4) Kalimat Perintah Ajakan
bertujuan mengajak orang lain untuk melakukan suatu tindakan
bersama-sama
menggunakan kata ayo, ayolah, mari, marilah, dan hendaklah
contoh :
a) Ayo, belajar bersama sepulang sekolah!
b) Hendaklah main bersama-sama saja!
5) Kalimat Perintah Larangan
bertujuan melarang seseorang melakukan suatu hal
selalu diawali dengan kata jangan
contoh :
a) jangan malu-malu!.
6) Kalimat Perintah Pembiaran
bertujuan memberi izin melakukan sesuatu dan meminta izin agar
tidak dihalangi dalam melakukan sesuatu
kalimat ini ditandai dengan penggunaan kata biarkan, biarlah, dan
biarkanlah, silakan sebagai penanda memberi izin melakukan sesuatu.
Contoh :
a) Biarkan saya beristirahat sebentar!
b) Silakan istirahat dahulu!
Latihan Soal
1. Fitria bertanya, “Apakah Azka ada di kamar?”
Apabila kalimat langsung di atas diubah menjadi kalimat tidak langsung, maka
bunyinya adalah…
2. Adel sangat gembira dan berlari ke ayahnya sambil berteriak, “Ayah, ayo kita liburan
ke pantai sore ini!”
Kalimat langsung di atas bila diubah menjadi bentuk tidak langsung adalah….
3. Hamdi menanyakan kapan sepatunya saya kembalikan. Bentuk kalimat langsung dari
kalimat tidak langsung tersebut adalah ... .
4. Danu mengatakan bahwa mereka akan belajar kelompok di rumah Mano. Bentuk
kalimat langsung dari kalimat tidak langsung tersebut adalah ... .
5. Penulisan berita pada awal kalimat menggunakan huruf... .
6. Penulisan berita pada akhir kalimat diberikan tanda... .
7. ………..cara membuat mainan itu?
` Kata tanya yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah . . . .
8. .... harga gula pasir semakin mahal?
Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah….
9. Buanglah sampah di tempat sampah! kalimat tersebut termasuk kalimat....
10. Kalimat penolakan biasanya diikuti dengan kata....
Teknik membaca secara cepat dan akurat untuk mendapatkan informasi spesifik dari
sebuah bacaan panjang
bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum dan mencari informasi tertentu.
digunakan ketika perlu menemukan detail spesifik pada topik untuk tugas yang telah
ditetapkan
penyajian karangan atau peristiwa panjang dalam bentuk yang singkat dan
efektif.
Ringkasan disebut juga sari karangan tanpa hiasan.
tulisan singkat
diagram
grafik
presentasi visual lain