Professional Documents
Culture Documents
Makalah Agama
Makalah Agama
OLEH:
KELOMPOK 03
SHM 29
UNIVERSITAS MATARAM
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw diyakini dapat
menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin. Petunjuk-
petunjuk agama mengenai berbagai kehidupan manusia, sebagaimana terdapat di dalam
sumber ajarannya, Alquran dan Hadis, tampak amat ideal dan agung. Islam mengajarkan
kehidupan yang dinamis dan progresif, menghargai akal pikiran melalui pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, bersikap seimbang dalam memenuhi kebutuhan material
dan spiritual, senantiasa mengembangkan kepedulian sosial, menghargai waktu, bersikap
terbuka, demokratis, berorientasi pada kualitas, egaliter, kemitraan, anti-feodalistik,
mencintai kebersihan, mengutamakan persaudaraan, berakhlak mulia dan bersikap positif
lainnya.
Begitu pentingnya aqidah ini, sehingga Nabi Muhammad Saw, penutup para Nabi
dan Rasul membimbing umatnya selama 13 tahun ketika berada di Makkah dengan
menekankan masalah aqidah ini, karena aqidah adalah landasan semua tindakan, bahkan
merupakan landasan bangunan Islam. Oleh karena itu, maka para dai dan para pelurus
agama dalam setiap masa selalu memulai dakwah mereka dengan tauhid dan pelurusan
aqidah
b. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian dari Aqidah,Ibadah,Muamalah dan Akhlak?
2. Apa Hubungan antaran Aqidah,Ibadah,Muamala dan Akhlak?
A. Pengertian Aqidah, Ibadah, Muamalah dan Akhlak.
1. Pengertian Aqidah
Aqidah secara etimologi; Aqidah berasal dari kata ‘aqd yang berarti pengikatan.
Aqidah adalah apa yang diyakini oleh seseorang. Jika dikatakan “Dia mempunyai aqidah
yang benar” berarti aqidahnya bebas dari keraguan. Aqidah merupakan perbuatan hati
yaitu kepercayaan hati dan pembenarannya.
Aqidah merupakan suatu keyakinan hidup yang dimiliki oleh manusia. Keyakinan
hidup inidiperlukan manusia sebagai pedoman hidup untuk mengarahkan tujuan
hidupnya sebagai mahluk alam. Pedoman hidup ini dijadikan pula sebagai pondasi dari
seluruh bangunan aktifitas manusia.
Aqidah Islamiyyah:
Aqidah Islamiyyh adalah aqidah tiga generasi pertama yang dimuliakan yaitu
generasi sahabat, Tabi’in dan orang yang mengikuti mereka dengan baik. Menurut Ahlus
Sunnah wal Jama’ah, sinonimnya aqidah Islamiyyah mempunyai nama lain, di antaranya,
at-Tauhid, as-Sunnah, Ushuluddiin, al-Fiqbul Akbar, Asy-Syari’iah dan al-Iman. Nama-
nama itulah yang terkenal menurut Ahli Sunnah dalam ilmu ‘aqidah.
2. Pengertian Ibadah
Ibadah itu terbagi menjadi ibadah hati, lisan dan anggota badan. Rasa khauf
(takut), raja’ (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal (ketergantungan), raghbah
(senang) dan rahbah (takut) adalah ibadah qalbiyah (yang berkaitan dengan hati).
Sedangkan shalat, zakat, haji, dan jihad adalah ibadah badaniyah qalbiyah (fisik dan
hati). Serta masih banyak lagi macam-macam ibadah yang berkaitan dengan hati,
lisan dan badan.
3. Pengertian Muamalah
Dari segi bahasa, muamalah berasal dari kata aamala, yuamilu, muamalat
yang berarti perlakuan atau tindakan terhadap orang lain, hubungan kepentingan.
Kata-kata semacam ini adalah kata kerja aktif yang harus mempunyai dua buah
pelaku, yang satu terhadap yang lain saling melakukan pekerjaan secara aktif,
sehingga kedua pelaku tersebut saling menderita dari satu terhadap yang lainnya.
4. Pengertian Akhlak
Muslim apabila akidahnya telah kokoh maka keimanannya akan semakin kuat,
sehingga dalam pelaksanaan praktek ibadah tidak akan terjerumus pada praktek
ibadah yang salah. Sebaliknya apabila akidah seseorang telah melenceng maka dalam
praktek ibadahnya pun akan salah kaprah, yang demikian inilah akan mengakibatkan
lemahnya keimanan
Manusia sebagai makhluk yang paling sempurna, sejak kelahirnya telah dibekali
dengan akal pikiran serta perasaan (hati). Manusia dengan akal pikiran dan hatinya
tersebut dapat membedakan mana yang baik dan mana yang benar, dapat mempelajari
bukti-bukti kekuasaan Allah, sehingga dengannya dapat membawa diri mereka pada
keyakinan akan keberadaan-Nya. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi manusia
untuk tidak mengakui keberadaan Allah SWT. karena selain kedua bekal yang
dimiliki oleh mereka sejak lahir, Allah juga telah memberikan petunjuk berupa ajaran
agama yang didalamnya berisikan tuntunan serta tujuan dari hidup mereka di dunia.
1. Ibadah adalah hasil dari pada aqidah yaitu keimanan terhadap Allah sebenarnya
yang telah membawa manusia untuk beribadah kepada Allah swt.
2. Aqidah adalah asas penerimaan ibadah yaitu tanpa aqidah perbuatan seseorang
manusia bagaimana baik pun tidak akan diterima oleh Allah swt.
3. Aqidah merupakan tenaga penggerak yang mendorong manusia melakukan ibadat
serta menghadapi segala cabaran dan rintangan.
3. Hubungan aqidah dengan muamalah
Agar tetap kokoh dan kuat serta menjadi penyangga seluruh sendi keber-Islaman,
aqidah harus dijaga, dipelihara dan dipupuk sehingga bisa hidup subur dalam pribadi
setiap Muslim. Pentingnya memelihara aqidah ini juga tersirat dalam Sirrah
Nabawiyah. Saat membangun masyarakat Islam di Makkah dan Madidah selama 23
tahun Rasulullah Muhammad SAW tidak kenal lelah membina aqidah umatnya.
Mengingat pentingnya aqidah ini bisa dimengerti bila setiap surat dalam Al Quran
mengandung pokok-pokok ajaran keimanan.
Ajaran islam yang mengatur prilaku manusia baik dalam kaitanya sebagai
makhluk dengan tuhannya maupun dalam kaitannya sebagai sesama mahluk, dalam
term fiqih atau ushul alfiqh disebut dengan syariah. Sesuai dengan aspek yang
diaturnya, syariah ini terbagi kepada dua yakni ibadah dan muamalah. Ibadah adalah
syariah yang mengatur hubungan antara manusia dengan tuhannya, sedangkan
muamalah adalah syariah yang mengatur hubungan antara sesama manusia. Pada
gilirannya kegiatan ekonomi sebagai salah satu bentuk dari hubungan antara manusia
ia bukan bagian dari aqidah, akhlaq dan ibadah melainkan bagian dari muamalah.
Namun demikian masalah ekonomi tidak lepas dari maspek aqidah, akhlak maupun
ibadah sebab dalam prespektif islam prilaku ekonomi harus selalu diwarnai oleh nilai-
nilai aqidah, aklak dan ibadah