You are on page 1of 36
BAB IV ANALISIS NODAL UNTUK ALIRAN GAS ANALISIS NODAL UNTUK ALIRAN GAS Persoalan didalam operasi produksi gas adalah mengalirkan gas dari reservoar ke konsumen. Didalam usaha ini , akan terjadi penurunan tekanan atau kenaikan tekanan jika kompresor digunakan . Faktor - faktor yang mempengaruhi penurunan tekanan di dalam perjalanan dari reservoar ke konsumen adalah sebagai berikut (Gambar 4 - 1) : 1. Media Berpori 2. Gravel Pack atau Perforasi 3. Choke di dasar sumur 4. Tubing 5. Subsurface safety valve (SSSV) 6. Choke di permukaan 7. Well flowline 8. Separator 9. Aliran dari kompresor ke pipa dan ke konsumen 10:Tekanan di konsumen Prosedur perhitungan untuk menentukan penurunan tekanan atau hambatan aliran i media berpori dan gravel pack telah diberikan di bab 2. Penurunan tekanan di pipa dapat ditentukan dengan menggunakan materi yang telah diberikan di bab 3. Pemilihan kompresor untuk meningkatkan tekanan dari sistem akan diberikan pada bab 6. Meskipun komponen - komponen dari sistem produksi dapat dianalisa secara terpisah , dalam menentukan kinerja dari suatu sistem produksi gas alam , semua itu harus dikombinasikan menjadi suatu sistem terpadu atau yang disebut analisis nodal. Hal ini diselesaikan pada saat awal dengan membagi sistem total menjadi dua sub sistem dan menentukan pengaruh yang dibuat oleh satu atau kedua sub sistem tersebut ter- hadap kinerja produksi, Pemilihan titik lokasi atau node tergantung dari tujuan analisis, Analis Nodal unteh Hleran Gas at Sebagai contoh , jika pengaruh dari subsurface safety valve akan dianalisa , sistem akan dibagi pada SSSV. Gambar 4-2 mengilustrasikan titik - titik atau node yang sering digunakan didalam pembagian tersebut. Top aequies rr = 8g) = ave (ha a) = "av Giza = upmor w sso) eo, = 9d ~ Fa = Cay Dog ong lay 2g — 9 = tay Zoot og = ay Lopejeuoo some S807 = Mg — My = tay wnpow snoiod ul S507 = "y ~ Yy = Nay SC 0 ° 7° ° ° wr gy — nang) = ISSR" ue oI iz ~ ?80a)="a ee oes al mG Aualis Nodal untuk Alvan Gas -3 Aualis tedal untek Atiran Gas Analisis ini diselesaikan dengan menentukan dan memplot laju alir terhadap tekanan pada titik pembagian atau node untuk setiap sub sistem. Prosedur sistem analisis ini akan dibahas lebih lanjut dalam sub bab - sub bab berikut ini. 4.1. Pengaruh Ukuran Tubing dan Flowline ‘Ukuran dari pipa pada sumur akan mempunyai pengaruh yang cukup besar ter- hadap kapasistas aliran dari sumur tersebut, Dalam banyak kasus , hal ini menyebabkan sumur berproduksi dengan laju alir yang rendah sedangkan reservoar mempunyai kapasitas cukup untuk memproduksi lebih banyak gas. 4.1.1. Tekanan Kepala Sumur Konstan Kasus sederhana yang akan dibicarakan adalah tekanan kepala sumur konstan, Kasus ini mungkin terjadi jika jarak antara kepala sumur dan separator cukup dekat. Untuk kejadian ini, pembagian dilakukan di dasar sumur yaitu di node 6 (lihat Gambar 4-2), Persamaan untuk inflow dan outflow adalah : Inflow: pr - Apres = pwf Outflow : py + Apu = pus Prosedur untuk mendapatkan solusi adalah sebagai berikut 1, Berdasarkan beberapa anggapan harga pwf , tentukan gsc menggunakan satu per- samaan Inflow Performance 2. Buat plot antara pwt terhadap qse 3. Berdasarkan beberapa anggapan laju alir dan tekanan kepala sumur, hitung pw untuk setiap qsc anggapan tersebut dengan menggunakan persamaan untuk menentukan pwt yang telah dijelaskan pada Bab 3, 4, Buat plot antara pwt dan qsc pada grafik yang sama dengan grafik hasil dari langkah 2. Perpotongan antara kedua kurva tersebut memberikan harga kapasitas aliran dan pwf untuk ukuran tubing yang digunakan. ‘Untuk menentukan pengaruh dari ukuran tubing , langkah 3 dan 4 dapat diulang untuk ukuran tubing yang lainnya, Pengaruh dari pyr juga dapat ditentukan dengan mengulangi langkah 3 dan 4 untuk pet lainnya, Untuk kasus ini, terdapat dua sub sistem yang berinteraksi,, yaitu : 1, reservoar 2, tubing ditambah tekanan di kepala sumur Sebagai contoh perhitungan dengan prosedur diatas adalah sebagai berikut: Contoh 4-1: Test deliverability dilakukan untuk mendapatkan data Inflow Performance. Tentukan kapasitas alir dari sumur yang mempunyai diameter tubing 1,995 inch atau 2,441 inch dengan pif konstan pada tekanan 1000 psia. Data lainnya adalah : n= = 0,83 C = 0,0295 MSCFDipsia” PR = 1952psia -H = 10000 ft Solusi : Persamaan umum dari kurva Inflow Performance adalah qse = C (Pr? - Pw”) = 0,0295 ( 19527 - Pwe?) 983 1, Mengasumsikan beberapa harga pwf untuk menentukan qsc 2, Memplot pw terhadap qse ( Gambar 4-3) Analis Nodal uatuhe Kiran Gas 4-5 Pw, se psia MSCFD 1952 0 1800 1768 1400 4695 1000 6642 600 7875 200 8477 0 8551 3, Mengasumsikan beberapa laju alir dan tentukan pwr dengan menggunakan persamaan penurunan tekanan antara tubing dan tekanan kepala sumur untuk setiap laju alir. Hal ini dilakukan untuk setiap ukuran tubing. Hasil yang didapat adalah sebagai berikut : Qs Put, psia MSCFD d = 1,995 inch d = 2,441 inch 1000 1300 1290 2000 1370 1300 3000 1500 1370 4000 1620 1400 5000 | 1800 1580 6000 1970 1620 Aualis Nadal untuh Atran Gas 4, Memplot antara pwf terhadap gsc untuk kedua tubing diatas seperti terlihat pada Gambar 4-3. Perpotongan antara kurva inflow performance dan tubing performance menghasilkan kapasitas alir dari masing - masing tubing. Tubing , 1D pw psia se, MSCED 1,995 1560 3500 2,441 1440 4350 Terlihat , dengan menggunakan diameter yang lebih besar kapasitas alir sumur akan meningkat 850 MSCFD atau mengalami peningkatan sekitar 24 %. Gambar 4-3 Aualis Madal wituh Aleran Gas 4-7 4.1.2. Tekanan Di kepala sumur berubah Jika jarak sumur ke separator cukup jauh, ukuran pipa dari sumur ke separator akan mempengaruhi kapasitas aliran dari sistem, Jika pengaruh pipa tersebut diperhitungkan, maka sistem akan dibagi menjadi dua sub sistem di kepala sumur,, yaitu : 1, Reservoar ditambah tubing 2. Pipa alir ditambah tekanan separator Inflow dan Outflow dapat dituliskan sebagai berikut : Inflow =: pr - Apres — Apub = py Outflow : psep + Apy = py Prosedur untuk mendapatkan solusi : 1. Berdasarkan beberapa harga qsc tentukan pwf dari metoda Inflow Performance 2. Menggunakan persamaan penurunan tekanan di tubing , tentukan tekanan kepala sumur , pyf, untuk setiap qsc dan pw yang ditentukan dari langkah 1 3, Memplot put dan gsc 4, Menggunakan tekanan separator yang konstan dan persamaan aliran di pipa , ten- tukan pruntuk beberapa asumsi laju alir 5.Memplot pif terhadap qse pada grafik yang sama dengan grafik yang digunakan pada langkah 3. Perpotongan antara kedua kurva tersebut akan memberikan harga pit dan Qc dari kedua sub sistem tersebut, Contoh perhitungan dengan menggunakan prosedur ini adalah sebagai berikut : Contoh 4 - 2. Suatu sumur yang mempunyai kedalaman 10000 ft menggunakan tubing yang ber- diameter 1,995 inch, Sedangkan jarak dari kepala sumur ke separator 6000 ft. Tekanan separator tetap pada 1000 psia. Dengan menggunakan data berikut ini tentukan kapasitas alir dari sistem untuk diameter pipa alir 1,995 inch dan 2,441 inch. Aualis Nodal untuk Alinan Gar 4-8 Ye = 0,67 Tr =220°F Ty = 100°F Tsep = 60°F ug = 0,012cp ¢ = 0,0018in Solusi : 1. Persamaan Inflow Performance adalah Qc = C(Pr?- Pat)" atau pup = [pr? ~ (42) 1° pot [19s2? - se yr (y0295 Asumsikan laju alir 1000 , 2000 , 3000 dan 4000 MSCFD, untuk menentukan harga pwf. Kemudian buat tabulasi hasil perhitungan ini, 2. Metoda "Tekanan dan Temperatur Rata - Rata" digunakan untuk menentukan pit untuk setiap qsc dan pw. Persamaannya adalah : 27 s]°5 _ |pap= [25 rege TZ FH (exp (8) - IVS a ae exp(S) Buat tabulasi hasil perhitungan ini bersama dengan hasil langkah 2. 3. Harga setiap qsc dan pir di plot pada reservoar - tubing sub sistem seperti terlihat pada Gambar 4-4 4, Dengan laju alir yang sama pada langkah 1 , tentukan pyr dari sub sistem separator - pipa dimana tekanan separator adalah 1000 psia untuk kedua diameter pipa 1,995 dan 2,441 inch, Persamaan yang digunakan adalah : Pe = [peep + (25 7g qe TZ FL/A 195 Masukkan hasilnya kedalam tabel diatas Awalis Nodal uate Hleran Gas 4-9 Gambar 4-4 5. Harga pif dan qsc untuk sub sistem separator - pipa diplot pada Gambar 4 - 4. Perpotongan antara kurva kedua sub sistem tersebut memberikan kapasitas alir dari setiap pipa yaitu 3080 dan 3360 MSCFD untuk pipa dengan diameter 1,995 inch dan 2,441 inch. Inflow Outflow qsc, Pwi pi pil Pit MSCFD (tubing) | (1,995) | (2,441) 1000 1877 | 1500 1016 1006 2000 1774 1362 1062 1022 3000 1653 1158 1134 1049 4000 1512 840 1227 1085 Analis Medal with Aloan Gas 4.2. Pengaruh Tekanan Separator Pengaruh tekanan separator pada sistem dapat ditentukan dengan cara membagi sistem dengan basis pada separator. Sehingga sub sistem akan terdiri dari : 1. Separator 2. Kombinasi antara reservoar , tubing dan pipa Solusi untuk kasus ini akan didapat dengan cara memplot antara qse terhadap Psep dimana psep dihitung dengan persamaan Peep = Pr - A Pres — A pub — App Prosedur untuk mendapatkan solusi dari kejadian ini adalah : 1, Menentukan put untuk berbagai harga qse menggunakan persamaan Inflow Perfor- mance 2. Menentukan pir untuk setiap pir dan qse 3. Menentukan psep untuk setiap pur dan gsc 4, Memplot psep terhadap qsc dan tentukan qsc untuk setiap harga psep Contoh perhitungan untuk prosedur ini adalah : Contoh 4-3 : Tentukan kapasitas alir dari sistem sumur pada contoh 4-2 untuk pipa dengan diameter 1,995 inch dan tekanan separator 1200, 1000 , 800 dan S00 psia. Solusi : Tekanan separator ditentukan dan ditabulasikan pada tabel berikut ini dan diplot pada Gambar 4-5. Kapasitas alir dari beberapa tekanan separator kemudian dihitung dan ditabulasikan pada tabel berikutnya, Analit. Nodal untuh Aran Gas 4-u 3000 1653 1158 1042 4000 1512 840 504 psep Kapasitas alir MSCFD 1200 2560 1000 3080 800 3540 500 4000 Pane ale ae Mitts Gambar 4-5 Analis Medal until Aran Gas 4,3, Pemilihan Kompresor Pemilihan ukuran dari kompresor untuk meningkatkan kemampuan dari sistem dipen- garuhi oleh tekanan yang akan masuk dan keluar dari kompresor tersebut dan juga volume dari gas yang dipompakan, Tekanan yang diperlukan oleh konsumen biasanya konstan/tetap , akan tetapi gas akan dialirkan dari kompresor ke konsumen, Tekanan yang akan keluar dari kompresor merupakan fungsi dari laju alir gas. Penentuan ukuran kompresor dapat dilakukan dengan cara membagi sistem di kompresor atau di separator jika kompresor letaknya berdekatan dengan separator. Prosedur berikut ini dapat digunakan untuk menentukan parameter design dan power dari kompresor yang di gunakan untuk meningkatkan tekanan gas 1. Dimulai dari 7, tentukan psep untuk berbagai harga qse menggunakan prosedur pada sub bab 4-2 (Pengaruh Tekanan Separator ) 2. Memplot antara psep dengan gsc 3. Dimulai dari tekanan yang dibutuhkan konsumen, tentukan tekanian yang keluar dari kompresor , péis , untuk berbagai harga laju alir 4, Memplot antara pais terhadap qs pada grafik yang sama yang digunakan pada langkah 2. Perpotongan antara kedua kurva tersebut memberikan kapasitas aliran untuk sistem yang tidak menggunakan kompresor 5. Memilih harga qse dan tentukan harga pais, Psep dan Ap = Pais - Psep untuk setiap qse 6. Menentukan perbandingan kompresi , r = pais / Psep dan power kompresor yang diperlukan Contoh perhitungan untuk prosedur ini adalah : Contoh 4 - 4: Sistem pada contoh 4-2 dan 4-3 digunakan mensuplai konsumen yang jaraknya 10000 ft dari kompresor , dengan tekanan yang diinginkan oleh konsumen adalah 1000 psia. Diameter pipa ke konsumen adalah 3,068 inch, Kompresor diletakkan dekat separator. Tentukan perbandingan kompresi dan horse power untuk laju alir 3,5 dan 4 MMSCED. Analis Nadal witch Atran Gas 4-8 Solusi : Tekanan di separator atau kompresor untuk berbagai harga laju alir sudah dihitung pada contoh 4 - 3 dan diplot pada Gambar 4 - 5, Plot pada Gambar 4 - 5 diplot kembali pada Gambar 4 - 6, Dimulai dari tekanan di konsumen 1000 psia tekanan yang harus keluar dari separator ditentukan dari persamaan aliran dipipa ( persamaan 3 -38 ) dengan hasil sebagai berikut : se. MSCFD Plot harga ini di Gambar 4 - 6 , dan perpotongan pada q = 3040 MSCFD jika tidak menggunakan kompresor. Harga - harga dibawah ini dibaca dari Gambar 4-6 , oe sc Psep P dis T= P dis) Psep Zi MSCFD 3500 810 1030 1,27 0,86 4000 500 1040 2,08 0,92 ‘Untuk menentukan horsepower yang diperlukan , dengan k = 1.3, psc = 14.7 psia, Tsc= 520 or, T1 = 540°R. Analie Nodal untuk Alnan Gas 4-4 Gambar 4-6 - Untuk qse = 3500 MSCFD O27 pse TAK (k= 1 yk Te (K=1) a 027 (14.7) (540 0.86 (0.3)/13 _ 520(03) {(1.27) 1) w = 200,27 (0.049) = 9.8 Hp/MMSCFD HP = (9.8)(3.5) = 34 Hp - Untuk qse = 4000 MSCFD w = 200.27 [ 2.08 092(93)/13 1] Aualis todal ute Aliran Gas 4-05 w = 33.6 Hp/MMSCFD HP = (33.6)(4) = 134 Hp 4.4, Pemilihan Subsurface Safety Valve Pada pemboran lepas pantai (offshore) , subsurface safety valve (SSSV) digunakan untuk menutup sumur jika tekanan dikepala sumur terlalu rendah. Adanya valve ini akan menimbulkan kehilangan tekanan pada hambatan terhadap kapasitas aliran. Untuk menentukan kebilangan tekanan pada SSSV , sistem akan dibagi dengan basis pada SSSV, (node 4) di Gambar 4 - 2. Dua sub sistem selengkapnya adalah : 1. Reservoar ditambah aliran ditubing sebelum SSSV 2. Separator , pipa , choke permukaan dan tubing diatas diatas SSSV Prosedur untuk mendapatkan solusi ini adalah sebagai berikut : 1, Menggunakan Inflow Performance dan persamaan aliran fluida di tubing , tentukan tekanan upstream dari SSSV , pvi, untuk beberapa laju alir 2. Memplot pwi terhadap qse 3, Menggunakan persamaan aliran dipipa , persamaan aliran pada choke dipermukaan Gjika digunakan) dan persamaan dari SSSV , py2,, untuk beberapa laju alir ran di tubing , tentukan tekanan downstream 4, Memplot py terhadap qsc pada grafik yang sama, Perpotongan antara kedua kurva tersebut memberikan laju alir gas tanpa SSSV 5. Menentukan Ap yang melewati SSSV untuk beberapa laju alir , Ap = put - pva dan plot Ap terhadap qse. 6. Menghitung penurunan tekanan di SSSV dengan persamaan yang telah dibicarakan di bab 3. 7. Memplot Ap terhadap gsc pada grafik yang sama seperti digunakan pada langkah S. Perpotongan antara kedua sistem tersebut memberikan kapasitas alir dari valve tersebut. Ulangi langkah 6 dan 7 untuk menentukan pengaruh dari ukuran SSSV Anais Nadal untuk Alteran Gas 4-16 Solusi ini dapat juga didapat dengan memasukkan SSSV di kondisi Inflow. Hal ini akan menghasilkan kurva inflow yang berbeda untuk setiap ukuran SSSV yang diguna- kan, Persamaan untuk inflow dan outflow tersebut adalah Inflow: PR-Apres- Aptub (sebelum SSSV) - Apsssv = pv2 Outflow: psep + Api + Aptub (diatas SSSV) = py. Sebagai contoh dari prosedur perhitungan diatas adalah : Contoh 4-5 : Suatu sumur yang mempunyai kedalaman 10000 ft dipasang SSSV pada kedalaman 3000 ft dari permukaan. Ukuran tubing adalah 2,441 in ID. Data lainnya diberikan pada contoh 4-2, Tentukan kapasitas alir dari SSSV yang mempunyai diameter 0,4 in dan 0,5 in, Diameter pipa 2,441 in ID. Solusi : Performance sumur ditabulasikan berikut ini untuk sub sistem dibawah : se | Pw, pu, MSCFD psia psia 1000 | 1877 1606 2000 | 1774 1506 3000 1653 1378 4000 1512 1218 Performance untuk sub sistem diatas dihitung dari tekanan separator sebesar 1000 psia Aualis Medal with Atran Gas 4-7 sc Pet Py2 MSCFD psia psia 1000 1006 1088 2000 1022 1113, 3000 1049 1154 4000 1985 1209 Tekanan diatas dan dibawah SSSV diplot terhadap qsc pada Gambar 4-7. Perpoton- gan antara kedua kurva tersebut adalah kondisi jika tidak ada SSSV yaitu pada gsc 4000 MSCFD. Penurunan tekanan di SSSV (pv - py2 ) ditentukan untuk beberapa laju alir. Sedangkan penurunan tekanan untuk setiap ukuran SSSV juga ditentukan dengan persamaan yang telah dibicarakan di bab 3 yang hasilnya diplot pada Gambar 4-8, Contoh perhitungan untuk menentukan Ap dengan ukuran SSSV 0.5 in menggunakan Ca = 0.9 dan Y = 0.85 untuk laju alir 2 MMSCFD adalah ani oe AEP Oa Aualis Nodal ute Hleran Gas 6.23 1074 Zi Ti gse pid? Ca¥ 1.600 TTT TET ree HMA TT ic anal TG en (UU NT CT aT ET ALL Ques MMsctd Gambar 4-7 Analis Nodal untuk Atran Gas 4-9 Gambar 4-8 b = 05/2441 = 0.20 = 2.7(0.67) (1506) (1 - 0.24) 4p 0.86 (578) Tabulasi hasil perhitungan adalah : 23 1074 (0.86 ) (578 ) (2000 ) 1506 (0.5 )7(0.9) (0.85 ) Analis Nadal untuk Alnan Gas Hasil yang didapat diplot pada Gambar 4 - 8. Perpotongan antara kedua kurva menghasilkan kapasitas alir sebesar 3230 dan 3600 MSCFD untuk 0,4 dan 0,5 inch SSSV. 4.5, Pengaruh Kerapatan Perforasi Untuk mengontrol terproduksinya pasir , biasanya digunakan gravel pack. Adanya gravel pack beserta pipa yang diperforasi dimuka formasi menyebabkan hambatan terhadap aliran fluida dari formasi ke lubang sumur , yang sekaligus juga menyebabkan penurunan tekanan. Salah satu pertimbangan di dalam perencanaan komplesi (penyelesaian) sumur adalah penurunan tekanan di gravel pack. Jika penurunan tekanan ini terlalu besar , maka sistem gravel pack ini mungkin akan rusak, Biasanya didalam perencanaan digunakan penurunan tekanan kurang dari 300 psia Dengan demikian berarti jumlah minimum dari perforasi harus ditentukan, Metoda yang digunakan untuk menganali ‘metoda yang digunakan untuk analisa pengaruh subsurface safety valve dimana sistem akan dibagi dengan basis pada perforasi, Persamaan untuk menentukan Ap di gravel pack telah diterangkan pada bab 2 masalah diatas adalah sama dengan Dengan demikian , sistem ini dibagi menjadi dua sub sistem yaitu : 1, Reservoar , termasuk skin aktual 2. Separator , pipa , surface choke , SSSV dan tubing Analis Madal with Aran Gas 4-2 Prosedur untuk mendapatkan solusi adalah : 1. Menggunakan persamaan aliran gas, tentukan tekanan upstream di gravel pack, pwfs, untuk berbagai harga qse 2. Memplot puts terhadap qse 3, Dimulai dari tekanan separator, tentukan tekanan alir dasar sumur untuk sub sistem ke dua , pwr terhadap qse 4, Memplot pw terhadap qse pada grafik yang sama dengan hasil langkah 2 5. Bacaharga pwis dan pwiuntuk beberapa harga gsc dan plot Api = pwis- pwiterhadap Ge 6. Mengasumsikan beberapa harga qsc dan tentukan penurunan tekanan di gravel pack, ‘Ap2 menggunakan persamaan yang diterangkan pada bab 2, Lakukan langkah ini untuk beberapa densitas perforasi 7. Memplot Ap? terhadap qsc pada grafik yang sama dengan hasil langkah 5. Perpoton- gan antara kedua kurva tersebut memberikan kapasitas alir dan penurunan tekanan di gravel pack untuk beberapa densitas perforasi Sebagai contoh untuk prosedur perhitungan diatas adalah : Contoh 4-6: Data berikut ini digunakan untuk sumur gas seperti terlihat pada Gambar 4-9, Tentukan kapasitas alir dan penurunan tekanan di gravel pack untuk 4, 12 dan 24 lubang perforasi per foot untuk tubing 1,995 dan 2,441 inch, Data-data : pif = 1200psia. Ts = 100°F yg = 0.82 € = 0.0006 in H = 13350 ft Tr = 273°F wg =0.012cp re = 1040 Tw = 0.50 ft pR = 5400psia hh = 20ft, Z = 097, diameter perforasi = 0.7 in, s=0 Analis Nadal witch Atran Gas 4-2 Permeabilitas formasi = 130 md Permeabilitas gravel = 45 darcy Screen outside diameter = 3.06 in Diameter lubang = 12.25 in N = (sph = (spf20 Solusi : 1, Menghitung puts B= 23310/(K!*) = (2.3310) 130)! = 6.7710" 4 = M2 THZ(1n (0472 a kh 1422 ( 733 ) ( 0.012) (0.97) [0.472 (1040) / (0.50) + 0] 130(20) A = 32.15 Analis Nodal utes Hleran Gas 4-8 ———————_, P = 1,200 T = 100°F 4.56 inches Roughness = .0006 1.995 in. 1.D. Gravel pack data: Shot diameter = 0.7 in SPF - 4, 12, 24 13,350 ft ei Gravel pack analysis in a dry gas well Permeability = 45 D Screen OD = 3.06 Reservoir data: Static press = 5400 psi BHT = 273°F Permeability = 130 md Pay thickness = 20 ft Wellbore radius = 0.50 ft Drainage radius = 1040 ft Gambar 4-9 Analis Nodal untuk Alran Gas 4-24 3.161107" B yp ZT B 1 tw B = 624x104 Dufs = [pR? ~ A gsc ~ Base 105 3.161 1072 (6.77 10” ) (0.82 ) (0.97) (733) (207°(0.50) Pufs = [ (5400)? — 32.15 qse ~ 6.24 10-4 gre 2] 5 2. Dari persamaan diatas dibuat tabulasi gsc vs pwis gsc, MSCFD Pfs, psia 5000 5384 10000 | 5364 20000 | 5317 3000 | 5257 3, Dengan menggunakan persamaan pada bab 3 untuk menentukan dasar sumur , didapat tabulasi sebagai berikut : sc, MSCFD pw, psia d=2.441 sooo | «(2385 1974 10000 | 3786 2606 15000 5358 3405 20000 6987 4168 30000 10080, 5998 tekanan aliran Analis Nodal wtih Aran Gas 4-25 seMSCFD Apupsia d=1.995 d=2.441 25000 : 170 20000 - 1170 15000 0 1900 10000 1580 2760 5000 3000 3410 5. Menghitung penurunan tekanan di gravel pack untuk 4,12, dan 24 shot per foot 4 = 844 Zu TL _ 2844 (097) (0012) (733) (0.383 ) kNB 4500 ) N (0.029 )* = 245.57/N fp= 242 107 = 405 108 fro? #™ as000y"5 pa 1283 107" By ye ZTL Ng (4.05 10") (0.82 ) (0.97 ) (733 ) (0.383 ) N° (0,029 )* = 161.49 /N? Pug = (Dis ~ A qse ~ B gic °° Ap2 = Pfs — Pwf Analis Nodal uutuh Alirnan Gas 4-26 6. Tabulasi hasil perhitungan adalah Ap2psia QscMSCFD | Pwis,psia N=80. N=20 N=480. 30000 5257 3058 | 248 62 20000 9317 1061 | 108 27 15000 5342 566 | 61 15 10000 5364 244 27 7 5000 5384 60 7 2 Hasil dari analisis sistem ditabul: ikan sebagai berikut : Kapasitas alir, MSCED Tubing ID SPF =4 SPF = 12 SPF = 24 1,995 13700 14500 14600 2,441 21000 25000 26000 Plot untuk perhitungan ini diberikan pada Gambar 4 - 10 dan 4 - 11. Dari hasil diatas terlihat bahwa alasan untuk melakukan perforasi lebih dari 4 spf untuk ukuran tubing yang kecil adalah agar penurunan tekanan di gravel pack kurang dari 300 psia, Jika digunakan tubing yang lebih besar , 12 spf mempunyai hasil yang cukup memuaskan yang memberikan laju alir25 MMSCFD dan penurunan tekanan sekitar 170 psi. Ketika dilakukan pemasangan/penggantian gravel pack , haruslah dipastikan bahwa batasan penurunan tekanan (300 psi ) tidak terlewati. Hal ini dapat dilakukan dengan menghitung tekanan di kepala sumur untuk berbagai densitas perforasi dan laju produksi kemudian dibuat plot antara py terhadap qse . Tekanan di kepala sumur didapat dari Analis Nadal with Alteran Gas 4-8 Gambar 4-10 Aualis dal untuk Aliran Gas Gambar 4-11 Analis Nodal with Aliran Gas Maximum qg¢ line x = Measured data Gambar 4 - 12 Analis Nodal uatuh Aran Gas PR ~ Apres — Apperf ~ Apa = Pf Plot antara pe terhadap gsc untuk berbagai densitas perforasi dapat dilihat pada Gambar 4-12, Harga laju alir ketika penurunan tekanan pada batas kritik didapat dari grafik Ap terhadap qsc (Gambar 4-11). Tekanan kepala sumur sebenarnya dapat diukur sesuai dengan perubahan laju alir dan diplot di Gambar 4-12. Dari sini dapat terlihat berapa jumlah perforasi yang efektif dan juga dapat menentukan laju produksi mak- simum yang diijinkan tanpa merusak gravel pack. 4,6, Pengaruh Penurunan Tekanan Reservoar Rata - rata Analisa yang telah dikemukakan sebelumnya dilakukan pada tekanan reservoar (Pr ) Konstan, Ketika gas diproduksikan pula , Pr akan menurun sehingga kemampuan dari sistem total akan menurun pula, Untuk menjaga agar produksi gas tetap konstan , maka tekanan alir dasar sumur , pwf, harus diturunkan, Kurva Inflow Performance untuk penurunan tekanan reservoar rata - rata Pr, ditunjukkan pada Gambar 4-13. Penurunan kapasitas alir untuk sistem pipa ditentukan dari plot kinerja sistem pipa pada grafik yang sama. Perpotongan dari kurva - kurva tersebut memberikan kapasitas alir sebagai fungsi waktu dengan menurunnya tekanan reservoar rata - rata, Berikut ini akan ditunjukkan contoh bagaimana mengatur tekanan di kepala sumur atau di separator untuk menjaga agar laju alir gas tetap Konstan atau stabil. Contoh 4-7 Tentukan deliverability dari sumur pada tekanan rata - rata reservoar 1952, 1500 dan 1000 psia dan tekanan dikepala sumur 1000 dan 500 psia jika ukuran tubing adalah 2.992 ID. Data lainnya adalah H = 10000 ft yg = 0.67 T = 160°F 0.012 ep 0.0018 in cr Aualis Nodal untuk Alinan Gas 4-H Solusi : 1, Membuat kurva Inflow Performance untuk setiap Pr, Pada saat awal ,n = 0.83 dan C = 0.0295 PR c 1952 0.0295 1500 0.0304 1000 0.0324 H Sehingga persamaan Inflow Performance adalah : © Untuk Pe = 1952 psia, qse = 0.0295(1952" - pwi” 3 © Untuk Pr = 1500 psia, qse = 0.0304(1500? - pwi )°*> © Untuk Pr = 1000 psia, qse = 0.0324(1000? - pw? ) 983 = Plot untuk ketiga kurva tersebut dapat dilihat pada Gambar 4-13. 2. Harga pw untuk sub sistem diatas ditabulasikan dibawah ini dan hasilnya diplot pada Gambar 4-13. se, MSCFD Pwf, psia Pw, psia ptt = 1000 ptf = 500 1000 1256 635 3000 1283 685 5000 1337 | 780 | 7000 1415 905 9000 1510 1045 Analis Nadal untuk Anan Gas 4-38 Kapasitas alir, MSCFD. pu = 1000 Put = 500 4950 7000 1950 4500 - 1975 Gambar 4-13 Analis Nadal untuk Atnan Gas 4.7. Hubungan Kinerja Tethadap Waktu Kemampuan produksi dari suatu sumur atau lapangan harus dihubungkan terhadap waktu untuk mengevaluasi keekonomian dan perencanaan peralatan. Kapasitas produksi tergantung dari tekanan reservoar rata- rata ,P, yang mana merupakan fungsi dari produksi gas kumulatif, Gp . Namun produksi kumulatif gas , AGp , pada selang waktu At tertentu tergantung dari laju alir gas qsc . Jika batasan produksi terpenuhi , peningkatan produksi kumulatif akan konstan hingga laju alir gas turun dibawah laju yang harus dipenuhi. Perkiraan laju alir terhadap waktu dan kumulatif produksi terhadap waktu didapat dari plot Pe atau Pr /Z terhadap Gp dan Pr terhadap qsc.. Plot antara Pr terhadap qse didapatdari analisa pada sub bab 4.6. Kapasitas alir total untuk seluruh lapangan didapat dari penjumlahan kapasitas aliran seluruh sumur. Plot Pa /Z atau Pr terhadap Gp didapat dari persamaan material balance seperti telah diterangkan pada bab 2. Pemilihan perioda waktu yang cukup kecil digunakan untuk menganggap bahwa tekanan rata - rata reservoar pada perioda tersebut konstan, Pemilihan perioda waktu yang kecil atau harga AGp yang kecil akan membuat perkiraan semakin akurat, Prosedur tersebut adalah sebagai berikut, 1. Buat hubungan antara Pa terhadap Gp dan pr terhadap qse (Gambar 4-14) 2, Memilih selang produksi kumulatif gas yang kecil, AGp, dan tentukan tekanan rata - rata reservoar yang sesuai untuk interval ini dari plot Pr terhadap Gp. 3. Dari plot Pe terhadap gsc, tentukan produksi rata - rata , sc, yang berhubungan dengan tekanan rata - rata yang didapat dari langkah 2 4, Menentukan interval waktu yang menghasilkan AGp dari At =AGp/qse 5, Menentukan t = ZAt dan Gp = ZAGp. Plot Gp , Pr, dan qsc terhadap waktu. Ulangi hingga ekonomik limit. Analis Nodal untuk Hlran Gas 4-34 Peers Pa Pa Gambar 4-14 Aualis Nodal untuk Ainan Gas 4-35

You might also like