You are on page 1of 3

Menurut saya, kurikulum Merdeka Belajar dalam pendidikan telah memberikan manfaat yang signifikan

bagi, diantaranya adalah Mahasiswa akan lebih mandiri dalam memilih mata kuliah, metode belajar, dan
mencari sumber informasi. Bahkan membebaskan mahasiswa untuk mencari sumber belajar yang relevan di
luar lingkungan kampus. Ini dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan kemandirian yang penting
untuk kehidupan dan karier mereka.

Pendapat ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Smith et al. (2019) yang menyatakan
bahwa mahasiswa yang diberi kebebasan memilih mata kuliah yang diminatinya cenderung lebih termotivasi
dan berhasil dalam studinya, hal ini sangat relevan dalam mendukung konsep belajar mandiri. Dan ini sesuai
dengan kurikulum Merdeka Belajar yang juga memiliki konsep yang sama dalam metode pembelajarannya,
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu meningkatkan motivasi siswa, kemandirian siswa, dan
peningkatan kepuasan siswa terhadap studinya. Serta karakteristik Kurikulum Merdeka yang berfokus pada :

a) Pengembangan Soft Skills dan Karakter


b) Fokus pada Materi Esensial
c) Pembelajaran yang fleksibel

Teori pendukung dari buku atau hasil penelitian yang dapat digunakan dalam diskusi ini antara lain:
1. Teori Konstruktivisme : Teori ini menyatakan bahwa pembelajaran yang efektif terjadi ketika individu
aktif dalam membangun pengetahuan dan pemahaman mereka sendiri.
2. Teori Motivasi Instrinsik :Teori ini menyatakan bahwa motivasi yang berasal dari dalam diri individu,
seperti minat dan keinginan untuk belajar, lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar.
3. Penelitian tentang Pembelajaran Berbasis Proyek : Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran
berbasis proyek dapat meningkatkan keterlibatan dan pemahaman mahasiswa.

Sumber :

BIBLIOGRAPHY Afifah, N. (2023). JIKA Saudara Berada Pada Kelompok Afirmasi, Silakan Diskusikan
Pernyataan yang Akan Disampaikan. Retrieved Nov 1, 2023, from Fokus Solo:
https://www.fokussolo.com/pendidikan/66910646151/jika-saudara-berada-pada-kelompok-afirmasi-silakan-
diskusikan-pernyataan-yang-akan-disampaikan?page=2

Anang Santoso, M. A. (2021). MKWU4108/ Bahasa Indonesia. Tangerang: Universitas Terbuka.

KEMENDIKBUD. (n.d.). Kurikulum Merdeka. Retrieved Nov 1, 2023, from Direktorat Jenderal
KEMENDIKBUD: https://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/kurikulum-merdeka

Berdasarkan analisis saya, ada beberapa kesalahan yang terdapat pada kalimat-kalimat dibawah ini,
penjelasannya adalah sebagai berikut :
1. Wati suka membeli bika Ambon.

Dalam kalimat ini, penggunaan huruf kapital pada "Ambon" adalah salah. "Ambon" dalam kalimat ini bukan
menunjukkan nama tempat, melainkan menunjukkan jenis makanan.

Kalimat yang benar : Wati suka membeli bika ambon.

2. Kita harus selalu menghormati Ibu dan Bapak Dosen.

Penggunaan huruf kapital pada "Ibu", "Bapak", "Dosen" adalah salah, karena ini bukanlah kalimat sapaan.

Kalimat yang benar : Kita harus menghormati ibu dan bapak dosen.

3. Saya telah membaca novel Tenggelamnya Kapal van Der Wijck karya HAMKA.

Dalam kalimat ini, penggunaan huruf kapital pada "Tenggelamnya" dan "Kapal" adalah benar karena ini adalah
judul buku yang umumnya ditulis dengan huruf kapital. "Der Wijck" juga benar karena itu merupakan nama.
Dan penggunaan huruf kapital pada "HAMKA" adalah benar, namun hanya pada huruf pertama saja karena itu
adalah inisial dari penulis.

Kalimat yang benar : Saya telah membaca novel Tenggelamnya Kapal van Der Wijck karya Hamka.

4. “Ibu Nana dari mana?“ tanya Wati.

Penggunaan huruf kapital pada "Ibu" adalah benar karena ini adalah penghormatan kepada seorang wanita
yang lebih tua. Begitu juga dengan "Nana" dan "Wati"yang menunjukkan nama orang

5. Pada tahun 2005, undang-undang Guru dan Dosen sudah diresmikan.

Penggunaan huruf nonkapital pada "undang-undang" adalah salah, karena ini merupakan pengulangan kata
untuk menunjukkan dokumen resmi maka harus diawali dengan huruf kapital.

Kalimat yang benar : Pada tahun 2005, Undang-Undang Guru dan Dosen sudah diresmikan.

6. Saksi bisu pertemuan kita adalah sungai Bengawan Solo.

Penggunaan huruf kapital pada kalimat ini adalah salah. Seharusnya kata "sungai" menggunakan huruf kapita
karena merupakan bagian dari geografi. Penulisan "Bengawan Solo" adalah benar karena itu adalah nama
sungai yang umumnya ditulis dengan huruf kapital.

Kalimat yang benar : Saksi bisu pertemuan kita adalah Sungai Bengawan Solo.

Sumber :

Anang Santoso, M. A. (2021). MKWU4108/ Bahasa Indonesia. Tangerang: Universitas Terbuka.


BIBLIOGRAPHY KEMENDIKBUD. (n.d.). Ejaan Yang Disempurnakan. Retrieved Nov 1, 2023, from
KEMENDIKBUD: https://ejaan.kemdikbud.go.id/eyd/penggunaan-huruf/huruf-kapital/#:~:text=Huruf
%20kapital%20digunakan%20sebagai%20huruf%20pertama%20setiap%20kata%20(termasuk%20unsur,tidak
%20terletak%20pada%20posisi%20awal.

You might also like