You are on page 1of 15

ANALISIS KOTA DAN DAERAH

“KARAKTERISTIK EKONOMI KABUPATEN BONDOWOSO”

Dosen Pengampu :

Aditya Saputra Dr., S.Si., M.Sc

Disusun Oleh :

1. Farisa Rahmasari (E100180010)


2. M. Nur Ikhsan (E100180031)
3. Nadia Fitrianti (E100180040)
4. Fadilah Isrokhayati (E100180052)
5. Nabila Hana Wimanda (E100180057)
6. Ariyani Zuli Setyaningrum (E100180062)
7. Zolanda Cindy Arista (E100180067)
8. Hariza Afia Aktaviani (E100180075)
9. Nafa Putri M.A (E100180082)
10. Ecky Shafira (E100180088)
11. Tasya Amalia ( E100180176)
12. Fa'innusa Nur Aprillina (E100180205)
13. Rachel Eni Lastri Malau (KME1021001)

FAKULTAS GEOGRAFI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2021
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses di mana pemerintah daerah dan
masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada serta mmebentuk suatu pola
kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta guna menciptakan suatu lapangan
kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, pembangunan
ekonomi daerah merupakan salah satu bagian dari pembanguna daerah. Dalam proses
pembangunan perekonomian setiap daerah harus menentukan prioritas utama yang dapat
dijadikan sektor utama yang dominan dalam industri perekonomian daerah. Pembangunan
ekonomi suatu wilayah sangatlah penting dalam mendukung perkembangan perekonomian
nasional.

Melihat kondisi geografis Kabupaten Bondowoso adalah yang sebagian besar dijadikan
sebagai lahan pertanian, maka salah satu sektor unggulan di Kabupaten Bondowoso adalah
pertanian. Karena ekonomi suatu daerah yang berlangsung maupun sedang dibangun di suatu
daerah bertujuan untuk mencapai kemakmuran masyarakat di daerah tersebut. karena melihat
kebijakan RTRW Provinsi Jawa Timur tahun 2011-2031, ditetapkan berbagai kebijakan-
kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan suatu kawasan, termasuk didalamnya spek
ekonomi. Secara umum, Kabupaten Bondowoso diarahkan untuk menjadi bagian dari WP
Jember dan sekitarnya dengan pusat di Perkotaan Jember miliputi : Kabupaten Jember,
Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Situbondo dengan fungsi pertanian tanaman pangan,
hortikultura, perekbunan, peternakan, kehutanan, perikanan, pertambangan, pendidikan, kesehtan
dan pariwisata. Disamping itru Kabupaten Bondowoso merupakan diarahan menjadi PL di
Provinsi Jawa Timur.

Di dalam RTRW Kabupaten Bondowoso tahun 2011-2031 telah ditetapkan bahwa Misi
penataan ruang wilayah kabupaten dalam rangka mencapai visi salah satunya adalah
memperkuat peran sektor pertanian dengan menerapkan konsep argopolitan dalam
pengembangan wilayah. Selain itu, tujuan dari penataan ruang di Kabupaten Bondowoso adalah
untuk mewujudkan wilayah Kabupaten Bondowosoo sebagai kawasan agropolitan, wisata agro
dan pegunungan maju, berdaya saing dan lestari. Melihat misi dan tujuan tersebut dapat
disimpulkan bahwa Kabupaten Bondowoso memamng memiliki potensi pada sektor pertanian
dan ingin mengembangkan potensi tersebut sehingga mampu mendorong peningkatan ekonomi
di Kabupaten Bondowoso dengan tujuan akhir adalah meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
Kabupaten Bondowoso juga merupakan kawasan andalan Situbondo – Bondowoso – Jember
yang dikembangkan untuk mendukung sektor perkebunan, pertanian, industri, pariwisata dan
perikanan laut.

Potensi ekonomi yang ada di Kabupaten Bondowoso tertuang dalam penetapan kawasa-
kawasan strategis ekonomi di Kabupaten Bondowoso. Dimana kawasan strategis ekonomi adalah
bagian wilayah kabupaten yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh
sangat penting terhadap kepentingan ekonomi. Kawasan strategis ekonomi di Kabupaten
Bondowoso meliputi :

- Kawasan Agropolitan yang meliputi : Kecamatan Sempol, Kecmatan Sousari, Kecamatan


Sumberwringin, Kecamatan Tlogosari.
- Kawasan Segitigas Emas Ijen meliputi sebgian wilayah Kabupaten Bondowoso, yang
secara fungsional teritegrasi dalam pengembangan potensi Kawah Ijen dan sekitarnya.
- Kawasan strategis Perkotaan Bondowoso meliputi seluruh wilayah Kecamatan
Bondowoso, sebagian wilayah Kecamatan Curahdami, Desa Petung, Desa Curahpoh,
Desa Penambangan, Desa Poncogati, Desa Selolembu dan Desa Locare, sebagian
wilayah Kecamatan Tegalampel, meliputi Kelurahan Sekarputih dan Desa Karanganyar
dan sebagian wilayah Kecamatan Tenggarang, meliputi Kelurahan Tenggarang, Desa
Bataan, Desa Kajar, Desa Kajar, Desa Sumbersari, Desa Koncer Darul Aman, Desa
Koncer Kidul, Desa Grujugan Lord dan Desa Kejawen.
- Kawasan strategis Tanaman meliputi wilayah Kecamatan Tamanan, wilayah Kecamatan
Jambersari Darus Sholah, dan wilayah Kecamatan Pujer.
- Kawasan industri adalah yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan nilai tambah
komoditas lokal dan penyerapan tenaga kerja, meliputi kawasan khusus Industri
Grujugan – Maesan – Tamanan, dan kawasan khusus industri Prajekan Klabang.
- Kawasan Derah Tertinggal meliputi, kawasan tertinggal Binakal dan sekitarnya, kawasan
tertinggal Botolinggo dan sekitarnya, dan kawasan tertinggal Taman Krocok dan
sekitarnya.
Indikator yang digunakan untuk mengukur kondisi perekonomian suatu wilayah adalah
Produk Domestik Bruto (PDB) untuk tingkat nasional dan Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) untuk tingkat propinsi dan kabupaten/kota. Berdasarkan besarnya peranan masing-
masing sektor terhadap pembentukan PDRB suatu daerah, maka dapat dilihat arah kecendrungan
struktur ekonomi daerah tersebut. Berkembangnya perekonomian suatu daerah akan
mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan peranan setiap sektor berakibat perubahan
struktur ekonomi daerah tersebut. Struktur perekonomian yang terjadi pada umumnya bergerak
dari sektor pertanian menuju sektor industri selanjutnya ke sektor jasa. Proses struktural ini dapat
berhasil dengan baik dengan memperlihatkan sektor-sektor yang memiliki keunggulan
komparatif yang akan menjadi prioritas dalam perekonomian. Perencanaan pembangunan
sebagai landasan membuat kebijakan pembangunan harus memperhatikan kondisi rill
perekonomian, terutama kondisi sektor-sektor ekonomi yang ada, sehingga akan dapat diketahui
sektor potensial yang memberikan pengaruh terhadap perekonomian daerah (Ma’mun dan
Irwansyah, 2012).

2. Tujuan

a. Menganalisa karakteristik ekonomi wilayah Kabupaten Bondowoso


b. Menganalisa potensi dan permasalahan di wilayah Kabupaten Bondowoso
c. Menganalisa perencanaan wilayah Kabupaten Bondowoso

METODE

1. Data yang digunakan

No. Data Sumber


1. PDRB per sektor Data BPS Kabupaten Bondowoso Dalam Angka, 2020
2. Komoditas pertanian Data BPS Kabupaten Bondowoso Dalam Angka, 2021
3. Perdagangan Data BPS Kabupaten Bondowoso Dalam Angka, 2020
4. Industri Data BPS Kabupaten Bondowoso Dalam Angka, 2020

2. Metode analisa data


Metode analisa data yang digunakan adalah dengan mengolah data yang diperoleh
dari instansi-instansi terkait seperti data utama yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik
(BPS) Kabupaten Bondowoso, data dari Dinas Pertanian untuk menunjang analisis terkait
sektor pertanian, dll. Selain itu dalam melakukan analisis untuk mengetahui laju
pertumbuhan ekonomi menggunakan metode sederhana dan metode end to end, dimana
keduanya membutuhkan data PDRB tahun sekarang (PDRB t) dan PDRB tahun
sebelumnya (PDRB t-1). Perhitungan-perhitungan yang dilakukan ini untuk membantu
mengetahui tipologi ekonomi sektoral yang mana dapat mengetahui pola dan struktur
pertumbuhan sektoral daerah.

1.Data Aspek Ekonomi kabupaten Bondowoso

1.1 PDRB Kabupaten Bondowoso

PDRB Kabupaten Bondowoso ADHB Menurut Pengeluaran (Juta Rupiah)

2018 2019 2020


Perubahan 203 889,97 211 209,32 67 530,17
Inventori
Pengeluaran 13 344 508,40 14 323 305,22 14 539 330,57
Konsumsi
Rumah
Tangga
Pengeluaran 1 919 432,30 2 068 081,24 2 049 411,15
Konsumsi
Pemerintah
Pengeluaran 344 604,33 371 546,84 377 827,79
Konsumsi
LNPRT
Pembentuka 5 106 049,61 5 504 771,29 5 279 236,50
n Modal
Tetap Bruto
PDRB 18 494 809,78 19 854 048,49 19 935 592,83
Net Ekspor -2 423 674,83 -2 624 865,42 -2 377 743,34
Barang dan
Jasa
Net Ekspor -2 423 674,83 -2 624 865,42 -2 377 743,34
Barang dan
Jasa
PDRB 18 494 809,78 19 854 048,49 19 935 592,83
Pembentuka 5 106 049,61 5 504 771,29 5 279 236,50
n Modal
Tetap Bruto
Pengeluaran 344 604,33 371 546,84 377 827,79
Konsumsi
LNPRT
Pengeluaran 1 919 432,30 2 068 081,24 2 049 411,15
Konsumsi
Pemerintah
Pengeluaran 13 344 508,40 14 323 305,22 14 539 330,57
Konsumsi
Rumah
Tangga
Perubahan 203 889,97 211 209,32 67 530,17
Inventori

Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bondowoso ADHK Menurut Lapangan Usaha (Persen)

2018 2019 2020


A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0.33 1.21 1.35
B. Pertambangan dan Penggalian 3.75 2.44 -6.24
C. Industri Pengolahan 9.37 8.62 0.33
D. Pengadaan Listrik dan Gas 4.20 5.83 0.09
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur
Ulang 5.16 4.72 3.96
F. Konstruksi 5.49 5.91 -6.10
G. Perdagangan Besar dan Eceran 6.38 6.33 -8.23
H. Transportasi an Pergudangan 8.64 8.31 -4.87
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 7.28 7.97 -18.18
J. Informasi dan Komunikasi 7.24 7.58 8.35
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 5.33 3.97 -0.47
L. Real Estate 5.68 5.32 2.77
M, N Jasa Perusahaan 6.51 6.27 -7.26
O. Administrasi Pemerintah 4.39 3.83 -2.48
P. Jasa Pendidikan 6.35 7.69 2.53
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6.81 6.38 8.32
R, S,T, U Jasa Lainnya 5.11 6.44 -14.02
PDRB 5.08 5.30 -1.36
PDRB Tanpa Migas 5.08 5.30 -1.36

1.2 Komoditas Pertanian Kabupaten Bondowoso


Setiap kecamatan memiliki komoditas basis yang berbeda- beda. Namun, padi dan
jagung merupakan komoditas tanaman pangan yang teridentifikasi ‘basis’ di sebagian
terbesar wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Bondowoso. 2) Padi merupakan
komoditas tanaman pangan yang relatif berpotensi untuk dipertahankan di Kabupaten
Bondowoso. 3) Komoditas tanaman pangan yang relatif berpotensi untuk dipertahankan
di Kabupaten Bondowoso (diduga padi) memiliki kontribusi terhadap perekonomian
regional kabupaten ini pada ‘kriteria yang tinggi’. 4) Di sebagian besar wilayah
kecamatan yang ada di Kabupaten Bondowoso telah memiliki daya dukung fasilitas yang
baik guna mempertahankan komoditas tanaman pangan yang relatif berpotensi tersebut.
Komoditas tanaman pangan yang relatif berpotensi untuk dikembangkan di Kabupaten
Bondowoso adalah komoditas padi. Komoditas padi di Kabupaten Bondowoso dapat
memberikan prospek yang cukup baik bagi perekonomian daerah, karena Kabupaten
Bondowoso merupakan salah satu lumbung padi untuk Provinsi Jawa Timur.

1.2 Industri Kabupaten Bondowoso


Industri pada kabupaten Bondowoso berdasarkan tahun 2018
Tenaga
Jenis Industri Perusahaan Produksi Satuan
Kerja
No
Establishment Productio
. Kinds of Industry Manpower Unit
s n
(1) (2) (3) (4) (5)
INDUSTRI KERAJINAN UMUM
Public Deligence Industry
1 Gigi Palsu - - - -
2 Optik - - - -
3 Kerajinan Kerang - - - -
4 Kerajinan ban Bekas - - - -
5 Manik manik - - - -
6 Cetakan Kue dari kayu 4 10 5 665 Buah
7 Tampar - - - -
14 988
8 Anyaman bambu 4 771 5 572 Buah
600
9 Klompen - - - -
10 Entong kayu - - - -
11 Pembuatan Kerre 56 95 22 850 Buah
12 Gerabah - - - -
13 Cowek dari batu - - - -
14 Anglo - - - -
15 Pembakaran arang kayu 30 65 148 Ton
16 Kaligrafi - - - -
17 Kemucing - - - -
18 Lukisan - - - -
19 Pecut - - - -
20 Sapu dari Kelapa / Ijuk - - - -
21 Kurungan Burung 38 115 14 216 Buah
22 Payung - - - -
23 Barang barang dari Kaca - - - -
24 Meuber 997 1 680 76 942 Buah
25 Kasur - - - -
26 Kerajinan bambu 2 28 70 Ton
2018 5 898 7 565
Sumber: Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bondowoso

No Tenaga
Jenis Industri Perusahaan Produksi Satuan
. Kerja
Establishment Productio
Kinds of Industry Manpower Unit
s n
(1) (2) (3) (4) (5)
LOGAM DAN JASA
Metal and Service
1 Reparasi Arloji 226 229 267 800 Buah
2 Kerajinan mas 55 207 68 400 Buah
3 Sol Sepatu - - - -
4 Reparasi Dynamo 42 131 125 600 Unit
5 Reparasi Radiator 30 85 13 710 Unit
6 Lasery 156 462 369 504 Buah
7 StroomAccu 33 45 34 200 Unit
8 Vulkanisir ban dalam 73 174 185 350 Buah
9 Mereparasi Dokar 5 12 1 350 Buah
10 Kerajinan Kuningan 25 92 81 815 Unit
11 Tukang Sayangan 42 132 140 000 Unit
12 Reparasi radio 194 361 174 556 Buah
13 Keriting rambut 155 355 286 300 Orang
14 Reparasi Sepeda Motor 168 376 506 000 Unit
15 Reparasi mobil 29 140 36 300 Unit
16 Reparasi sepeda 66 88 65 800 Unit
17 Pande besi 102 270 87 150 Unit
18 Alat Pertanian 10 24 600 Unit
19 Rekaman CD - - - -
2018 1 411 3 183

Tenaga
Jenis Industri Perusahaan Produksi Satuan
Kerja
No.
Kinds of Industry Establishments Manpower Production Unit
(1) (2) (3) (4) (5)
MAKANAN DAN
MINUMAN
Food Products and
Beverages
1 Pemotongan daging hewan 33 207 10 560 Kg
2 Bakso 98 785 258 700 Kg
3 Tepung Gaplek 450 1 032 2 418 800 Kg
4 Penggilingan beras, jagung 176 328 44 900 Ton
5 Tepung Gayong 103 250 95 Ton
6 Tepung Beras 278 511 1 602 472 Kg
7 Kue – kue basah 488 1 155 171 975 Bh
8 Jamu Tradisional 135 298 384 160 Botol
9 Es Lilin 46 423 4 830 830 Biji
10 Tempe 329 1 038 435 969 Kg
11 Tahu 50 1 200 611 200 Kg
12 Kerupuk Ketela 148 357 829 798 Kg
13 Rengginang 54 138 66 765 Kg
14 Keripik Kedele 36 98 175 975 Kg
15 Keripik Goreng / Rebus 185 294 1 598 Kg
16 Tembakau rajang 6 042 24 525 12 915 000 Kg
17 Gula Aren 30 140 8 500 Kg
18 Keripik Singkong 178 375 921 867 Kg
19 Tape 506 1 753 170 850 Ton
20 Kacang sembunyi 23 92 17 568 Kg
21 Jahe Instan 7 50 5 700 Kg
22 Air minum 10 83 604 000 Liter
23 Jamur Kering 2 35 650 Ton
24 Dendeng Sapi 3 23 2 265 Ton
25 Saos Tomat 1 12 350 Kg
26 Cao 4 26 250 Ton
27 Rokok 7 773 70 856 560 Batang
28 Rambak 11 58 19 500 Kg
29 Machu 10 51 598 450 Kg
30 Garam 1 28 620 Ton
31 Minuman Ringan 3 10 25 300 Liter
Pengeringan & Pembersihan
32 8 48 525 Kg
Kopi
33 Abon ayam dan Abon sapi 5 15 2 650 Kg
34 Susu Kedelai (dan tempe) 2 5 15 300 Liter
2018 9 462 36 216

Sumber: Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bondowoso


Source: Department of Cooperative, Industry and Trade of the Regency

Tenaga
Jenis Industri Perusahaan Produksi Satuan
Kerja
No.
Kinds of Industry Establishments Manpower Production Unit

(1) (2) (3) (4)


SANDANG DAN KULIT
Cloting and Leather

1 Membatik 25 147 28 630 Lembar


2 Menyulam/Bordir 253 635 95 579 Stel
3 Konveksi 1 915 4 515 431 144 Buah
4 Barangdarikulit 4 35 1 249 Buah
5 Obras / Neci 251 398 225 800 Potong
2018 2 448 5 730

1.4 Perdagangan Kabupaten Bondowoso

1. Sistem Perdagangan di kabupaten Bondowoso yakni:


a. Statistik ekspor berdasarkan pada Sistem Perdagangan Umum yang meliputi seluruh area
geografi Indonesia.
b. Statistik Impor berdasarkan pada Sistem Perdagangan Khusus yang meliputi seluruh area
geografi Indonesia kecuali Zona Perdagangan Bebas dimana berlaku Perdagangan Luar
Negeri.

2. Analisis Aspek Ekonomi


2.1 Analisis Struktur dan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi suatu daerah bisa menjadi salah satu indikator dari maju atau
tidaknya perekonomian di daerah tersebut. Disamping itu pertumbuhan ekonomi juga
bisa menjadi salah satu indikator untuk mengetahui tingkat kesejahteraan suatu daerah,
hal tersebut dikarenakan tingkat kesejahteraan berbanding lurus dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang positif menunjukkan adanya
perkembangan yang baik pada ekonomi di suatu wilayah tersebut, sedangkan
pertumbuhan ekonomi negatif menunjukkan perlu adanya evaluasi terhadap
perekonomian di wilayah tersebut.
pertumbuhan ekonomi yang ada di Kabupaten Bondowoso merupakan pertumbuhan
ekonomi yang positif.

2.2 Analisis Jaringan Perdagangan

Jaringan perdagangan di Kabupaten Bondowoso berada di sekitar daerah


yang berbatasan langsung dengan kabupaten bondowoso. Karena kabupaten Bondowoso
sendiri sebagai sektor unggulan di bagian pemenuh kebutuhan makanan pokok.

2.3 Analisis Sektor Unggulan

Untuk menganalisis sektor unggulan pada Kabupaten Bondowoso digunakan nilai


PB yang diperoleh dari pejumlahan nilai KPP dan KPPW pada perhitungan Shift-Share,
serta nilai SLQ pada perhitungan LQ. Setelah itu dilakukan komparasi antara kedua nilai
tersebut, yaitu nilai PB dan SLQ untuk dapat merumuskannya kedalam Tipologi Klassen
yang bertujuan agar diketahui status dari masing-masing sub-sektor, yang terdiri dari
sektor unggulan, sektor berkembang, sektor potensial, dan sektor tertinggal

2.4 Tabel Perhitungan LQ Kabupaten Bondowoso


;

Pi = Nilai PDRB suatu sektor tingkat Kabupaten

Pt = Nilai PDRB seluruh sektor tingkat Kabupaten

LQ : Pt/Pt

: 2.299.464,90 / 19.935,60

: 115,344655
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (2020), Kabupaten Bondowoso

Badan Pusat Statistik (2021), Kabupaten Bondowoso

You might also like