You are on page 1of 5

D.1.

8 Kawasan Perumahan Layak Huni


Kawasan pelabuhan identik dengan ketersediaan Permukiman dengan kepadatan
sangat tinggi di sekitarnya yang ikut menyumbangkan kesan kumuh. Untuk itu
paling tidak perlu peningkatan livelihood masyarakat di sekitar Pelabuhan dengan
mulai menggalakan penyediaan perumahan layak huni di sekitar pelabuhan.

Skor Kriteria Referensi


0 Kawasan Permukiman di Dengan asumsi berdasarkan skala
sekitar pelabuhan masih kawasan pelabuhan, semakin besar
didominasi oleh Permukiman kawasan akan semakin baik jika
non permanen dan tidak banyak jumlah akses masuk. Serta
memberikan kenyamanan bagi adanya pemisahan akses masuk antara
penghuni. kendaraan logistic dan kendaraan
umum dapat meningkatkan kelancaran
2 Perumahan dapat berfungsi aksesibilitas kawasan.
dengan baik yang dapat
memberikan kenyamanan bagi
penghuninya

KOMPONEN E KONEKTIVITAS DAN AKSESIBILITAS


E.1 Konektivitas Jaringan Jalan

E.1.1 Konektivitas ke Jalan Utama


Skor Kriteria Referensi
0 Kawasan pelabuhan tidak Dengan asumsi berdasarkan skala
mudah diakses. kawasan pelabuhan, semakin
besar kawasan akan semakin baik
jika banyak jumlah akses masuk.
1 Akses menuju pelabuhan Serta adanya pemisahan akses
dalam kondisi rusak masuk antara kendaraan logistic
dan kendaraan umum dapat
meningkatkan kelancaran
2 Pelabuhan dapat diakses
aksesibilitas kawasan.
dengan mudah baik oleh publik
maupun kendaraan logistik
E.2 Ketentuan Akses

E.2.1 Akses Keluar Masuk


Akses masuk pada kawasan pelabuhan umumnya dilengkapi dengan gerbang masuk,
pada beberapa pelabuhan dilengkapi dengan jembatan timbang untuk kendaraan
logistik. Akses masuk idealnya tersedia lebih dari 1 (satu) akses masuk menuju
kawasan pelabuhan, dan terpisah antara akses masyk penumpang dengan
kendaraan logistik.

Skor Kriteria Referensi


0 Akses keluar masuk kawasan Dengan asumsi berdasarkan skala
tidak terpisah antara kawasan pelabuhan, semakin
kendaraan umum dan besar kawasan akan semakin baik
kendaraan logistic, dan terjadi jika banyak jumlah akses masuk.
kemacetan di akses keluar dan Serta adanya pemisahan akses
ke dalam kawasan. masuk antara kendaraan logistic
dan kendaraan umum dapat
1 Mobilitas kendaraan lancer meningkatkan kelancaran
namun terdapat hambatan. aksesibilitas kawasan.

2 Mobilitas kendaraan lancar dan


bebas hambatan

E.2.2 Pemberhentian Angkutan Umum


Skor Kriteria Referensi
0 Tidak ada tempat Pedoman Teknis Perekayasaan
pemberhentian angkutan Tempat Perhentian Kendaraan
umum Penumpang Umum, Keputusan
Direktur Jenderal Perhubungan
1 Pemberhentian transportasi Darat 271/HK.105/DRJD/96.
umum dlaam kondisi yang
tidak baik dan tidak digunakan
secara aktif.

2 Pemberhentian transportasi
umum aktif digunakan, mudah
dicapai oleh
penumpang/pengguna
Pelabuhan
E.3 Aksesibilitas Moda Transportasi Lainnya

Kawasan Pelabuhan sebagai pusat pergerakan distribusi barang nasional hendaknya


memiliki aksesibilitas tinggi dan terkoneksi dengan jaringan transportasi lainnya,
sehingga pengembangan pelabuhan juga diikuti dengan perkembangan kawasan di
sekitar pelabuhan, guna meningkatkan efektivitas distribusi logistik.

E.3.1 Jaringan transportasi udara


E.3.2 Jaringan transportasi rel
E.3.3 Jaringan transportasi non rel
Skor Kriteria Referensi
0 Kawasan pelabuhan tidak Dengan asumsi kawasan
terintegrasi dengan simpul pelabuhan terintegrasi dengan
transportasi lainnya transportasi lainnya guna
mendukung distribusi logistik.
1 Pelabuhan hanya terintegrasi
dengan jaringan transportasi
non rel

2 Kawasan pelabuhan laut


terintegerasi dengan simpul
transportasi lainnya sehingga
mudah untuk dicapai oleh
pengguna pelabuhan.

E.4 Jalur Pejalan Kaki

E.4.1 Dimensi jalur pejalan kaki di sekitar kawasan


Pada area sekitar prasarana/sarana transportasi seperti salah satunya Pelabuhan,
paling tidak para pejalan kaki dapat berjalan dengan arus normal, namun harus
sering berganti posisi dan merubah kecepatan karena arus berlawanan pejalan kaki
memiliki potensi untuk dapat menimbulkan konflik17.

Skor Kriteria Referensi


0 Tidak terdapat jalur pejalan kaki di Dengan asumsi bahwa semakin
sekitar kawasan pelabuhan sebagai mendekati profil jalur pejalan
penghubung antara kawasan kaki pada standar tersebut
pelabuhan dengan kawasan maka pejalan kaki dapat
disekitarnya. berjalan dengan nyaman,
sehingga nilainya semakin baik
1 Jalur pejalan kaki terputus (hanya
tersedia di dalam kawasan
pelabuhan)

17
Permen PU No. 3 Tahun 2014 Pedoman Perencanaan, Penyediaan, dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki di
Kawasan Perkotaan (Lampiran).
Skor Kriteria Referensi
2 Jalur pejalan kaki di sekitar
menghubungkan gerbang kawasan
pelabuhan dengan kawasan di
sekitarnya.

E.4.2 Kelengkapan jalur pejalan kaki di sekitar kawasan


E.4.3 Aksesibilitas pejalan kaki ke dalam kawasan
Kelengkapan fasilitas pejalan kaki diantaranya terdiri atas fasilitas utama, dan
fasilitas pendukung. Fasilitas utama terdiri atas komponen jalur pejalan kaki
(trotoar), dan komponen penyebrangan seperti penyebrangan sebidang, dan
penyebrangan tidak sebidang (overpass dan underpass). Komponen fasilitas
pendukung terdiri atas rambu dan marka, pengendali kecepatan, lapak tunggu,
lampu penerangan fasilitas pejalan kaki, pagar pengaman, pelindung/peneduh, jalur
hijau, tempat duduk, tempat sampah, halte/tempat pemberhentian bus, drainase,
dan bolar18.
Dalam perencanaan fasilitas pejalan kaki pada area sekitar prasana/sarana
transportasi seperti pelabuhan, kelengkapan pejalan kaki paling tidak
mempertimbangkan penyediaan jalur hijau, lampu penerangan, tempat duduk,
pagar, tempat sampah, signage, dan shelter/halte/tempat pemberhentiaan, serta
fasilitas penyebrangan tidak sebidang/sebidang, dengan kondisi baik dan dapat
dimanfaatkan oleh pengguna.
Ketersediaan jalur pejalan kaki dari halte transportasi umum di luar kawasan dan
fasilitas antar moda transportasi umum ke gerbang masuk pelabuhan menuju jalan
utama di dalam kawasan Pelabuhan. Akses pejalan kaki dari luar kawasan ke dalam
kawasan harus dapat diakses dengan mudah dan tidak terputus.

Skor Kriteria Referensi


0 Jalur pejalan kaki di sekitar Kriteria disusun dengan asumsi bahwa
pelabuhan tidak dalam kondisi akses pejalan kaki ke dalam kawasan
baik, tidak dapat dilalui dengan sebaiknya ada di setiap sisi muka
kawasan. Akan lebih baik lagi bila jalur
aman, dan terdapat hambatan
pejalan kaki juga menghubungkan
kawasan dengan titik transit.
1 Jalur pejalan kaki di sekitar
pelabuhan tidak menerus
trotoarnya, sehingga
mengurangi kenyamanan
pejalan kaki

18
SE Menteri PUPR Nomor 02/SE/M/2018 tentang Pedoman Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil.
Skor Kriteria Referensi
2 Jalur pejalan kaki di sekitar
pelabuhan dalam kondisi baik,
dapat dilalui dengan aman, dan
bebas hambatan

You might also like