You are on page 1of 24

MAKALAH

PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)

Dosen Pengampu :
Syaripah, M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok


1. Mulia Triani (21591137)
2. Vanny Lilyanti (21591223)

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP

TAHUN AJARAN 2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik
dan hidayah-nya sehinggah saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi teman-teman.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan


baik pada teknis penulisan maupun materi secara keseluruhan, mengingat kemampuan yang
dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya kami ucapkan syukur dan berterimakasih kepada Dosen Pengampu karena
telah memberikan tugas dan materi “Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)”
yang memberikan dampak baik baik kepada kami sehingga kami dapat mengerti apa yang
dimaksud dengan materi tersebut.

Curup, 25 November 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan Masalah........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................4

A. Konsep Dasar Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).......................4


B. Prinsip-Prinsip Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).....................7
C. Karakterisik Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)..........................9
D. Penerapan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Dalam
Pembelajarn Matematika MI..................................................................................10
E. Strategi Penerapan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Dalam
Pembelajarn Matematika MI..................................................................................14
F. Media Dalam Penerapan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
Dalam Pembelajarn Matematika MI......................................................................16
BAB III PENUTUP...........................................................................................................18

A. Kesimpulan............................................................................................................18
B. Saran.......................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................20

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) merupakan suatu
pendekatan pembelajaran matematika yang telah diperkenalkan di Indonesia sejak
akhir tahun 1990-an. Pendekatan ini memiliki latar belakang yang kaya dan
berkembang seiring dengan evolusi pendidikan matematika global. Dalam paragraf
pendahuluan ini, kita akan membahas latar belakang pendidikan matematika di
Indonesia dan faktor-faktor yang mendorong munculnya pendekatan PMRI.

Pendidikan matematika di Indonesia telah mengalami transformasi


signifikan sejak diperkenalkannya konsep baru dalam pengajaran dan pembelajaran.
Sebelumnya, pembelajaran matematika sering kali bersifat mekanis dan berfokus
pada penghafalan rumus dan prosedur. Namun, kesadaran akan pentingnya
memperkenalkan pendekatan yang lebih kontekstual dan konstruktivis dalam
pengajaran matematika mulai muncul, sejalan dengan perkembangan global di
bidang pendidikan.

Salah satu pendorong utama munculnya PMRI adalah keinginan untuk


meningkatkan pemahaman dan keterampilan berpikir matematis siswa. Hal ini
didasari oleh pemahaman bahwa matematika seharusnya dipahami secara lebih
dalam, bukan hanya dilihat sebagai serangkaian aturan yang harus dihafal. Konsep-
konsep matematika sebaiknya dipelajari dalam konteks situasi nyata agar siswa
dapat memahami aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, perkembangan PMRI juga dipengaruhi oleh hasil penelitian di


bidang psikologi perkembangan dan pendidikan matematika yang menyoroti
pentingnya pembelajaran berbasis masalah dan pemecahan masalah dalam
meningkatkan pemahaman konsep matematika. Pendekatan ini menekankan bahwa

1
siswa seharusnya aktif terlibat dalam proses pembelajaran, bukan hanya sebagai
penerima informasi pasif.

PMRI juga dipengaruhi oleh keinginan untuk merespons tantangan global


dalam bidang pendidikan, terutama dalam hal peningkatan daya saing dan
kreativitas siswa di era globalisasi. Dengan mengadopsi pendekatan yang
menekankan pemahaman konsep matematika dan keterampilan berpikir kritis,
diharapkan siswa akan lebih siap menghadapi perubahan dan menyesuaikan diri
dengan kebutuhan zaman.

Selain itu, pentingnya pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas


di bidang matematika juga menjadi faktor pendorong munculnya PMRI. Dengan
memperkenalkan pendekatan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan relevan
dengan kehidupan sehari-hari, diharapkan minat siswa terhadap matematika dapat
meningkat, sehingga menciptakan basis yang lebih kuat untuk pengembangan ilmu
matematika di Indonesia.

Secara keseluruhan, latar belakang pendidikan matematika di Indonesia


yang meliputi kebutuhan akan pendekatan pembelajaran yang lebih kontekstual dan
konstruktivis, hasil penelitian dalam bidang pendidikan dan psikologi matematika,
tuntutan globalisasi, serta kebutuhan akan pengembangan sumber daya manusia
yang berkualitas, telah menjadi landasan penting bagi munculnya pendekatan PMRI
sebagai alternatif yang inovatif dalam pembelajaran matematika di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa Konsep Dasar Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
(PMRI)?
2. Jelaskan Prinsip-Prinsip Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)?
3. Apa saja Karakterisik Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)?
4. Bagaimana Penerapan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
Dalam Pembelajarn Matematika MI?

2
5. Jelaskan Strategi Penerapan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
Dalam Pembelajarn Matematika MI?
6. Apa Media Dalam Penerapan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
(PMRI) Dalam Pembelajarn Matematika MI?

C. Tujuan Masalah
1. Pemahaman yang lebih mendalam tentang Konsep Dasar Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
2. Mengetahui aspek-aspek penting dari Prinsip-Prinsip Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia (PMRI).
3. Mengetahui Karakterisik Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
4. Mengidentifikasi dan menambah wawasan tentang Penerapan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Dalam Pembelajarn Matematika MI
5. Mengetahui Strategi Penerapan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
(PMRI) Dalam Pembelajarn Matematika MI.
6. Memahami Media Dalam Penerapan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI) Dalam Pembelajarn Matematika MI

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah suatu
pendekatan pembelajaran matematika yang bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman konsep matematika siswa dengan menghubungkan pembelajaran
matematika dengan situasi dunia nyata yang relevan. 1 Pendekatan ini tidak hanya
menekankan pada penguasaan rumus dan teknik matematika, tetapi juga pada
pemahaman yang dalam terhadap konsep-konsep tersebut serta kemampuan siswa
untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

PMRI mempromosikan pembelajaran yang berpusat pada siswa, di mana


siswa aktif terlibat dalam eksplorasi, diskusi, dan pemecahan masalah matematika.
Guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran yang membimbing siswa dalam
memahami konsep-konsep matematika melalui kegiatan yang menantang dan
relevan dengan kehidupan mereka.

Dalam PMRI, pembelajaran matematika tidak hanya terfokus pada aspek


kognitif, tetapi juga pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreativitas,
dan pemecahan masalah.2 Siswa didorong untuk berpikir secara mendalam, mencari
pola, membuat generalisasi, dan menemukan solusi atas masalah-masalah
matematika yang kompleks.

PMRI juga menekankan pentingnya pembelajaran kolaboratif, di mana


siswa bekerja sama dalam kelompok untuk memecahkan masalah matematika.
Pendekatan ini membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan

1
Robert K Sembiring, "Pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI): Perkembangan dan
tantangannya." Journal on Mathematics Education 1.1 (2010): 11-16.
2
R Soedjadi, "Inti Dasar-Dasar Pendidikan Matematika Realistik Indonesia." Jurnal pendidikan
matematika 1.2 (2007): 1-10.

4
berkomunikasi, bekerja sama, dan mendengarkan sudut pandang orang lain, yang
merupakan keterampilan penting dalam kehidupan bermasyarakat.

Selain itu, PMRI juga mendorong penggunaan berbagai macam representasi


matematika, seperti diagram, grafik, atau model fisik, untuk membantu siswa
memahami konsep-konsep matematika dengan lebih baik. Pendekatan ini
memungkinkan siswa untuk mengembangkan pemahaman yang lebih holistik dan
mendalam terhadap konsep-konsep matematika yang abstrak.

Secara keseluruhan, Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)


menawarkan pendekatan yang inovatif dan bermakna dalam pembelajaran
matematika dengan menghubungkan matematika dengan dunia nyata, mendorong
pemikiran kritis dan kreatif siswa, serta mengedepankan pembelajaran berbasis
masalah dan kolaboratif. Dengan demikian, PMRI diharapkan dapat membantu
meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap matematika serta
mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan nyata.

Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) memiliki sejumlah


manfaat yang signifikan, baik bagi siswa maupun bagi proses pembelajaran secara
keseluruhan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penerapan PMRI:3

1. Pendekatan PMRI membantu siswa memahami konsep-konsep matematika


dengan lebih baik karena menghubungkan pembelajaran dengan situasi nyata
yang relevan. Ini memungkinkan siswa untuk melihat keterkaitan antara
matematika dengan kehidupan sehari-hari mereka, sehingga konsep-konsep
matematika menjadi lebih bermakna dan mudah dipahami.

2. PMRI mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan
masalah matematika. Dengan mempresentasikan masalah-masalah yang
menantang dan membutuhkan pemikiran mendalam, siswa diajak untuk

3
Nur Sri Widyastuti, and Pratiwi Pujiastuti. "Pengaruh pendidikan matematika realistik indonesia
(PMRI) terhadap pemahaman konsep dan berpikir logis siswa." Jurnal Prima Edukasia 2.2 (2014): 183-193.

5
merumuskan strategi, menganalisis informasi, dan mengevaluasi solusi mereka.
Ini membantu mereka mengembangkan kemampuan berpikir kritis yang penting
dalam kehidupan sehari-hari.

3. Dengan menekankan pembelajaran berbasis masalah, PMRI membantu siswa


mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang efektif. Mereka diajak
untuk memecahkan masalah-masalah yang kompleks dan relevan dengan situasi
dunia nyata, yang membantu mereka menjadi lebih mahir dalam menghadapi
tantangan dan menemukan solusi yang tepat.

4. PMRI mendorong kolaborasi dan komunikasi antara siswa dalam pembelajaran


matematika. Dengan bekerja sama dalam kelompok untuk memecahkan
masalah, siswa belajar untuk berbagi ide, mendiskusikan strategi, dan
mempresentasikan solusi mereka kepada orang lain. Ini membantu mereka
mengembangkan keterampilan sosial dan komunikasi yang penting dalam kerja
tim.

5. Dengan menggunakan konteks nyata, berbasis masalah, dan berorientasi pada


siswa, PMRI membuat pembelajaran matematika menjadi lebih menarik dan
menyenangkan bagi siswa. Mereka terlibat dalam aktivitas yang relevan dengan
kehidupan mereka sendiri, yang meningkatkan motivasi dan minat mereka
terhadap matematika.

6. Dengan mengembangkan pemahaman konsep matematika yang kuat,


kemampuan berpikir kritis, dan keterampilan pemecahan masalah, PMRI
membantu mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan.
Mereka menjadi lebih siap untuk sukses dalam dunia yang semakin kompleks
dan terhubung secara global.4

Prinsip-Prinsip Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

4
Rianti Ika Maya Pratiwi, and I. Wayan Wiarta. I Jurnal Edutech Undiksha 9.1 (2021): 85-94.

6
Prinsip-prinsip Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
merupakan fondasi yang membimbing pendekatan pembelajaran matematika ini.
Berikut adalah beberapa prinsip utama yang menjadi landasan dalam PMRI:5

1. Kontekstualisasi Pembelajaran

PMRI menekankan pentingnya menghubungkan pembelajaran


matematika dengan situasi nyata atau kontekstual yang relevan dengan
kehidupan sehari-hari siswa. Prinsip ini bertujuan untuk membuat konsep-
konsep matematika lebih bermakna bagi siswa dan memperkuat pemahaman
mereka tentang keterkaitan matematika dengan dunia di sekitarnya.

2. Berpusat pada Siswa

Prinsip ini menekankan bahwa pembelajaran matematika seharusnya


berfokus pada siswa sebagai subjek utama, bukan pada guru atau buku teks.
Dalam PMRI, siswa didorong untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran,
melakukan eksplorasi, diskusi, dan pemecahan masalah matematika dengan
bimbingan guru sebagai fasilitator.

3. Penggunaan Masalah Sebagai Pusat Pembelajaran

PMRI menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah, di


mana masalah-masalah matematika kompleks dan relevan digunakan sebagai
titik awal untuk memperkenalkan konsep-konsep matematika. Prinsip ini
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis,
kreatif, dan pemecahan masalah.

4. Penggunaan Representasi Matematika yang Beragam

PMRI mendorong penggunaan berbagai macam representasi


matematika, seperti diagram, grafik, atau model fisik, untuk membantu siswa

5
Gerhajun Fredy Purba, "Implementasi Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
(PMRI) Pada konsep Merdeka Belajar." Sepren 4.01 (2022): 23-33.

7
memahami konsep-konsep matematika dengan lebih baik. Prinsip ini membantu
siswa dalam menginternalisasi konsep-konsep matematika secara lebih konkret
dan visual.

5. Kolaborasi

Prinsip kolaborasi menekankan pentingnya kerja sama antara siswa


dalam proses pembelajaran. Dalam PMRI, siswa didorong untuk bekerja sama
dalam kelompok untuk memecahkan masalah matematika, berbagi ide, dan
membangun pengetahuan bersama. Kolaborasi ini memperluas pemahaman
siswa melalui pertukaran ide dan sudut pandang.

6. Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis

PMRI bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis


siswa melalui pembelajaran matematika. Prinsip ini mengarah pada penekanan
pada pemahaman konsep dan proses matematika, bukan hanya pada hasil akhir.
Siswa diajak untuk merumuskan pertanyaan, menganalisis informasi, dan
mengevaluasi solusi matematika.6

Prinsip-prinsip PMRI tersebut membentuk kerangka kerja yang holistik


untuk pembelajaran matematika yang berorientasi pada pemahaman konsep,
penerapan dalam konteks nyata, dan pengembangan keterampilan berpikir kritis
siswa. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, diharapkan pembelajaran
matematika dapat menjadi lebih bermakna, relevan, dan mendukung perkembangan
siswa secara menyeluruh.

Karakterisik Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

6
Abdul Aziz Saefudin, "Pengembangan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran
matematika dengan pendekatan pendidikan matematika realistik indonesia (PMRI)." Al-Bidayah: jurnal
pendidikan dasar Islam 4.1 (2012). 189-190

8
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) memiliki beberapa
karakteristik yang membedakannya dari pendekatan pembelajaran matematika
konvensional. Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari PMRI:7

1. Kontekstual

PMRI menekankan pentingnya mengaitkan pembelajaran matematika


dengan situasi nyata atau kontekstual yang relevan dengan kehidupan sehari-
hari siswa. Dengan demikian, siswa dapat melihat aplikasi praktis dari konsep-
konsep matematika dalam kehidupan mereka.

2. Berpusat pada Siswa

Pendekatan ini berfokus pada siswa sebagai subjek utama dalam proses
pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam
eksplorasi konsep-konsep matematika melalui diskusi, pemecahan masalah, dan
aktivitas berbasis masalah.

3. Pembelajaran Berbasis Masalah

PMRI menggunakan masalah matematika yang kompleks dan bervariasi


sebagai pusat pembelajaran. Siswa didorong untuk berpikir kritis, kreatif, dan
analitis dalam memecahkan masalah tersebut, sehingga mengembangkan
pemahaman yang lebih mendalam terhadap konsep-konsep matematika.

4. Penggunaan Representasi Matematika yang Beragam

PMRI memanfaatkan berbagai macam representasi matematika, seperti


gambar, diagram, grafik, atau model fisik, untuk membantu siswa memahami
konsep-konsep matematika. Representasi ini membantu siswa

7
Yansen Marpaung, "Karakteristik PMRI (Pendidikan matematika realistik indonesia)." Disajikan
pada Penataran dan Lokakarya Widyaiswara Matematika LPMP Angkatan I dan II, di PPPG Matematika
Yogyakarta (2007). 201-204

9
memvisualisasikan konsep secara konkret dan mengaitkannya dengan situasi
yang nyata.

5. Kolaboratif

Pembelajaran dalam PMRI didorong melalui kerja sama antara siswa


dalam kelompok. Siswa bekerja bersama untuk memecahkan masalah
matematika, berbagi ide, dan mengembangkan pemahaman bersama. Hal ini
memperluas perspektif siswa dan mengembangkan keterampilan sosial serta
kerja tim.

6. Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis

PMRI bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis


siswa melalui pembelajaran matematika. Siswa diajak untuk merumuskan
pertanyaan, mengidentifikasi pola, menganalisis data, dan mengevaluasi solusi.
Ini membantu mereka tidak hanya memahami konsep matematika, tetapi juga
mengembangkan keterampilan berpikir yang berguna dalam kehidupan sehari-
hari.

Dengan karakteristik-karakteristik ini, PMRI menciptakan lingkungan


pembelajaran yang menarik, bermakna, dan relevan bagi siswa. Pendekatan ini
membantu meningkatkan pemahaman konsep matematika, minat siswa terhadap
mata pelajaran tersebut, dan keterampilan berpikir kritis serta pemecahan masalah.

B. Penerapan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Dalam


Pembelajarn Matematika MI
Penerapan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dalam
pembelajaran matematika di Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau Sekolah Dasar Islam
Terpadu (SDIT) menghadapi beberapa tantangan dan memerlukan pendekatan yang

10
tepat. Berikut adalah beberapa cara penerapan PMRI dalam pembelajaran
matematika MI:8

1. Kontekstualisasi Pembelajaran

Guru harus memastikan bahwa materi yang diajarkan terkait dengan


kehidupan sehari-hari dan pengalaman nyata siswa di lingkungan mereka.
Misalnya, guru dapat menggunakan situasi masalah yang relevan dengan budaya
dan kebiasaan siswa dalam konteks Islam.

2. Penggunaan Materi Ajar yang Sesuai

Materi ajar matematika dalam PMRI harus disusun sedemikian rupa


sehingga memungkinkan siswa untuk memahami konsep-konsep matematika
melalui pengalaman nyata. Hal ini memerlukan pengembangan bahan ajar yang
sesuai dengan kurikulum MI serta memperhatikan nilai-nilai Islam dalam
konten pembelajaran.

3. Pembelajaran Berbasis Masalah

Guru dapat memulai pembelajaran dengan memperkenalkan masalah


matematika yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Misalnya,
masalah yang berkaitan dengan pengukuran dalam shalat, perhitungan zakat,
atau masalah ekonomi Islam yang sederhana.

4. Penggunaan Berbagai Macam Representasi

Guru dapat memanfaatkan berbagai jenis representasi matematika,


seperti gambar, diagram, atau model, untuk membantu siswa memahami
konsep-konsep matematika secara visual. Ini dapat membantu siswa yang
memiliki gaya belajar yang berbeda untuk lebih memahami materi.

8
Mewa Zabeta, Yusuf Hartono, and Ratu Ilma Indra Putri. "Desain pembelajaran materi pecahan
menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)." Beta: Jurnal Tadris
Matematika 8.1 (2015): 86-99.

11
5. Kolaborasi dan Diskusi

Penting bagi guru untuk mendorong kolaborasi antara siswa dalam


memecahkan masalah matematika dan berbagi pemikiran serta strategi
pemecahan masalah. Diskusi antar siswa dapat membantu mereka memahami
konsep matematika dengan lebih baik dan mengembangkan keterampilan
berpikir kritis.

6. Penekanan pada Aspek Kreativitas

Guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan


berbagai cara untuk memecahkan masalah matematika dengan pendekatan
kreatif. Ini dapat membantu mengembangkan kreativitas siswa dalam
memecahkan masalah di luar kelas matematika.

Dengan menerapkan pendekatan PMRI yang sesuai dengan karakteristik dan


kebutuhan pendidikan di MI, guru dapat menciptakan pengalaman pembelajaran
matematika yang lebih bermakna dan relevan bagi siswa, sambil tetap
memperhatikan nilai-nilai Islam dalam konteks pembelajaran matematika.

Berikut adalah contoh penerapan Pendidikan Matematika Realistik


Indonesia (PMRI) dalam pembelajaran matematika di Madrasah Ibtidaiyah (MI): 9

1. Penggunaan Konteks Nyata

Guru matematika MI menggunakan contoh-contoh situasi nyata yang


dekat dengan kehidupan sehari-hari para siswa dalam pembelajaran matematika.
Misalnya, ketika mengajarkan konsep pengukuran, guru bisa menggunakan
perhitungan luas ruang kelas atau lapangan sekolah untuk membantu siswa
memahami konsep tersebut dengan lebih baik.

9
Navel Mangelep, Murni Sulistyaningsih, and Trivila Sambuaga. "Perancangan Pembelajaran
Trigonometri Menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia." JSME (Jurnal Sains,
Matematika & Edukasi) 8.2 (2020): 127-132.

12
2. Pembelajaran Berbasis Masalah

Guru menghadirkan masalah-masalah yang relevan dan menantang


dalam pembelajaran matematika. Sebagai contoh, dalam mengajarkan konsep
perkalian, guru dapat memberikan masalah yang melibatkan situasi nyata seperti
menghitung total biaya belanjaan di toko atau mengatur bangku-bangku di
musala dengan pola tertentu.

3. Kolaborasi dalam Pembelajaran

Guru mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok untuk


memecahkan masalah matematika. Misalnya, dalam mencari solusi untuk
masalah yang diberikan, siswa dikelompokkan untuk berdiskusi, berbagi ide,
dan mencapai kesepakatan tentang solusi yang tepat.

4. Penggunaan Berbagai Representasi Matematika

Guru menggunakan berbagai macam representasi matematika, seperti


gambar, diagram, atau model fisik, untuk membantu siswa memahami konsep-
konsep matematika. Contohnya, ketika mengajarkan tentang perbandingan, guru
bisa menggunakan diagram batang atau model benda nyata untuk
memvisualisasikan konsep tersebut.

5. Pembelajaran Terpadu

Guru mengintegrasikan pembelajaran matematika dengan mata pelajaran


lain atau konten-konten agama Islam. Misalnya, saat membahas konsep
pecahan, guru dapat mengaitkannya dengan konsep tentang bagian dari
keseluruhan yang ada dalam ajaran Islam.

6. Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis

Guru mendorong siswa untuk berpikir secara kritis dan kreatif dalam
memecahkan masalah matematika. Mereka memberikan kesempatan kepada

13
siswa untuk merumuskan pertanyaan, menganalisis informasi, dan mengevaluasi
solusi matematika yang mereka temukan.10

C. Strategi Penerapan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)


Dalam Pembelajarn Matematika MI
Strategi penerapan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
dalam pembelajaran matematika di Madrasah Ibtidaiyah (MI) melibatkan berbagai
langkah yang mendukung pengalaman belajar yang menyeluruh dan bermakna bagi
siswa. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan:11

1. Penggunaan Konteks Nyata

Guru dapat menggunakan contoh-contoh situasi nyata yang dekat dengan


kehidupan sehari-hari siswa dalam pengajaran matematika. Misalnya, ketika
mengajarkan tentang konsep perkalian, guru dapat menghubungkannya dengan
kegiatan berhitung jumlah barang dagangan di toko atau jumlah santri di
asrama.

2. Pembelajaran Berbasis Masalah

Guru dapat memperkenalkan konsep matematika melalui masalah-


masalah yang relevan dan menantang. Misalnya, ketika membahas tentang
konsep pecahan, guru bisa memberikan masalah yang melibatkan pembagian
makanan di acara perayaan atau membagi hadiah di kelas.

3. Kolaborasi dalam Pembelajaran

Mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok untuk


memecahkan masalah matematika. Guru bisa memberikan tugas-tugas berbasis
10
Widayanti Nurma Sa’adah, "Peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa kelas viii smp
negeri 3 banguntapan dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan pendidikan matematika realistik
indonesia (PMRI)." Universitas Negeri Yogyakarta (2010). Hlm 102-104
11
Mewa Zabeta, Yusuf Hartono, and Ratu Ilma Indra Putri. "Desain pembelajaran materi pecahan
menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)." Beta: Jurnal Tadris
Matematika 8.1 (2015): 86-99.

14
kelompok di mana siswa bekerja sama untuk menyelesaikan masalah
matematika dan berbagi strategi serta ide-ide mereka.

4. Penggunaan Berbagai Media Pembelajaran

Guru dapat menggunakan berbagai media pembelajaran, seperti gambar,


manipulatif matematika, video, atau permainan interaktif, untuk mendukung
pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika. Misalnya, penggunaan
manipulatif matematika seperti blok-blok bangunan untuk mengajarkan konsep
volume atau permainan digital untuk menguji keterampilan penjumlahan dan
pengurangan.

5. Pembelajaran Terpadu

Guru dapat mengintegrasikan pembelajaran matematika dengan mata


pelajaran lain atau konten agama Islam. Misalnya, ketika membahas tentang
konsep geometri, guru bisa mengaitkannya dengan konsep tentang
pembangunan masjid atau bangunan-bangunan agama lainnya.

6. Evaluasi Formatif dan Refleksi

Penting untuk melibatkan siswa dalam proses evaluasi formatif dan


refleksi. Guru dapat memberikan umpan balik secara terus-menerus kepada
siswa tentang kemajuan mereka dalam memahami konsep matematika dan
mendorong mereka untuk merefleksikan proses pembelajaran mereka serta
mengevaluasi strategi yang digunakan.

Dalam menerapkan strategi-strategi ini, media pembelajaran yang digunakan


dapat beragam, tergantung pada ketersediaan sumber daya dan kebutuhan siswa.
Beberapa contoh media yang dapat digunakan meliputi buku teks, alat peraga,
poster, aplikasi perangkat lunak interaktif, serta bahan-bahan pembelajaran digital
yang dapat diakses secara online. Dengan memanfaatkan berbagai media
pembelajaran ini, guru dapat meningkatkan kualitas pengalaman belajar matematika

15
siswa di MI dan memperkuat pemahaman mereka tentang konsep-konsep
matematika dengan cara yang menarik dan relevan.

D. Media Dalam Penerapan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia


(PMRI) Dalam Pembelajarn Matematika MI
Dalam penerapan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dalam
pembelajaran matematika di Madrasah Ibtidaiyah (MI), berikut adalah beberapa
strategi yang dapat digunakan bersama dengan media yang cocok:12

1. Pembelajaran Berbasis Masalah

Guru dapat memperkenalkan konsep matematika melalui situasi masalah


yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Misalnya, dalam mengajarkan
konsep bilangan pecahan, guru dapat memberikan masalah yang melibatkan
pembagian makanan di rumah tangga atau pembagian barang dalam berbagai
situasi dagang.

2. Kolaborasi dalam Kelompok

Mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok kecil adalah


strategi yang efektif dalam penerapan PMRI. Dalam hal ini, media seperti papan
tulis interaktif atau flipchart dapat digunakan untuk memfasilitasi diskusi
kelompok, pembagian tugas, dan presentasi hasil kerja kelompok kepada kelas.

3. Penggunaan Alat Peraga Matematika

Media berupa alat peraga matematika seperti manipulatif, geometri kit,


atau alat pengukur bisa digunakan untuk membantu siswa memvisualisasikan
konsep-konsep matematika dengan lebih baik. Misalnya, ketika mengajarkan
tentang volume dan luas bangun ruang, guru dapat menggunakan model
geometri untuk menggambarkan konsep tersebut.

12
Kurnia Hidayati, "Pembelajaran matematika dengan pendekatan pendidikan matematika realistik
Indonesia (PMRI) di SD/MI." Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan 11.1 (2013): 163-181.

16
4. Teknologi Pendidikan

Penggunaan teknologi pendidikan seperti komputer, tablet, atau


perangkat lunak pembelajaran interaktif dapat memperkaya pengalaman
pembelajaran matematika. Guru dapat memilih aplikasi atau perangkat lunak
yang sesuai dengan konsep yang diajarkan dan memungkinkan siswa untuk
berinteraksi langsung dengan materi matematika.

5. Media Audiovisual

Media audiovisual seperti video pembelajaran, presentasi multimedia,


atau animasi matematika dapat digunakan untuk mengilustrasikan konsep-
konsep matematika secara visual dan menarik bagi siswa. Guru dapat mencari
video atau animasi yang relevan dengan topik yang diajarkan untuk memperkuat
pemahaman siswa.

6. Pembelajaran Terpadu

Mengintegrasikan pembelajaran matematika dengan mata pelajaran lain


atau konten agama Islam juga bisa menjadi strategi yang efektif. Dalam hal ini,
guru dapat menggunakan media seperti cerita, puisi, atau nashid yang
mengandung unsur matematika untuk mengaitkan pembelajaran matematika
dengan konteks agama Islam.

Dengan menggabungkan strategi pembelajaran yang berbasis masalah,


kolaboratif, dan interaktif dengan penggunaan media yang sesuai, penerapan PMRI
dalam pembelajaran matematika di MI dapat menjadi lebih efektif dan menarik bagi
siswa, sehingga membantu mereka memahami konsep matematika dengan lebih
baik.

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) telah membuktikan diri
sebagai pendekatan pembelajaran matematika yang efektif dan bermakna. Dengan
menekankan kontekstualisasi pembelajaran, berpusat pada siswa, dan pembelajaran
berbasis masalah, PMRI telah membawa perubahan positif dalam cara siswa
memahami dan berinteraksi dengan matematika. Dengan pendekatan ini, siswa
tidak hanya menguasai konsep matematika secara mekanis, tetapi juga mampu
menghubungkan matematika dengan situasi dunia nyata, meningkatkan pemahaman
mereka secara bermakna.

Selain itu, PMRI juga telah terbukti membantu mengembangkan


keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan pemecahan masalah siswa. Melalui
pembelajaran matematika yang menantang dan berorientasi pada pemecahan
masalah, siswa diajak untuk berpikir secara mendalam, menganalisis informasi, dan
menemukan solusi yang tepat. Ini tidak hanya bermanfaat dalam konteks akademis,
tetapi juga mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan dunia nyata di masa
depan.

Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) telah memberikan


kontribusi yang berarti dalam meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di
Indonesia. Dengan menekankan pemahaman konsep, penerapan dalam konteks
nyata, dan pengembangan keterampilan berpikir kritis, PMRI membuka jalan bagi
pendidikan matematika yang lebih bermakna dan relevan bagi siswa. Oleh karena
itu, penting untuk terus mendukung dan mengembangkan implementasi PMRI di
berbagai tingkat pendidikan guna memastikan bahwa setiap siswa memiliki
kesempatan untuk meraih kesuksesan dalam memahami dan menggunakan
matematika dalam kehidupan mereka.

18
B. Saran
Kami berharap teman-teman dapat memberikan saran agar kami dapat
memperbaiki kesalahan yang terdapat didalam Makala yang telah dibuat, dan terima
kasih atas semua partisipasi teman- teman dalam persentasi kelompok ini.

19
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, K. (2013). Pembelajaran matematika dengan pendekatan pendidikan matematika
realistik Indonesia (PMRI) di SD/MI. Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan
Kemasyarakatan, 11(1), 163-181.

Mangelep, N., Sulistyaningsih, M., & Sambuaga, T. (2020). Perancangan Pembelajaran


Trigonometri Menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia. JSME (Jurnal Sains, Matematika & Edukasi), 8(2), 127-132.

Marpaung, Y. (2007). Karakteristik PMRI (Pendidikan matematika realistik indonesia).


Disajikan pada Penataran dan Lokakarya Widyaiswara Matematika LPMP
Angkatan I dan II, di PPPG Matematika Yogyakarta.

Pratiwi, R. I. M., & Wiarta, I. W. (2021). Multimedia Interaktif Berbasis Pendidikan


Matematika Realistik Indonesia pada Pembelajaran Matematika. Jurnal Edutech
Undiksha, 9(1), 85-94.

Purba, G. F. (2022). Implementasi Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia


(PMRI) Pada konsep Merdeka Belajar. Sepren, 4(01), 23-33.

Sa’adah, W. N. (2010). Peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa kelas viii smp
negeri 3 banguntapan dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan
pendidikan matematika realistik indonesia (PMRI). Universitas Negeri Yogyakarta.

Saefudin, A. A. (2012). Pengembangan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam


pembelajaran matematika dengan pendekatan pendidikan matematika realistik
indonesia (PMRI). Al-Bidayah: jurnal pendidikan dasar Islam, 4(1).

Sembiring, R. K. (2010). Pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI):


Perkembangan dan tantangannya. Journal on Mathematics Education, 1(1), 11-16.

Soedjadi, R. (2007). Inti Dasar-Dasar Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. Jurnal


pendidikan matematika, 1(2), 1-10.

20
Widyastuti, N. S., & Pujiastuti, P. (2014). Pengaruh pendidikan matematika realistik
indonesia (PMRI) terhadap pemahaman konsep dan berpikir logis siswa. Jurnal
Prima Edukasia, 2(2), 183-193.

Zabeta, M., Hartono, Y., & Putri, R. I. I. (2015). Desain pembelajaran materi pecahan
menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
Beta: Jurnal Tadris Matematika, 8(1), 86-99.

21

You might also like