You are on page 1of 30

MAKALAH

Model Pembelajaran Siswa Smk Pada Era Covid-19

Dosen Pengampu : Dianna Ratnawati,M.Pd.

Oleh :

Dimas Aji Pratama

(2020006031)

PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK MESIN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

2020/2021

1
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan karunia-Nya. Atas kuasanya saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “

Pembelajaran Siswa SMK pada Era Covid -19 “ dengan lancar dan tepat waktu.

Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Dianna Ratnawati,M.Pd., yang telah di

memberikan arahannya. Terima kasih pula kepada pihak-pihak yang telah membantu saya

dengan memberikan semangat dan dukungan.

Saya menyadari dalam pengerjaan makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari

itu saya mengharapkan kritik dan saran. Agar kedepannya saya bisa meningkatkan kualitas

dari makalah-makalah yang akan datang.

Bantul, 23 Oktober 2021

Dimas Aji Pratama

2
Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................................................2

Daftar Isi.....................................................................................................................3

Bab I............................................................................................................................5

Pendahuluan................................................................................................................5

A. Latar Belakang..............................................................................................5

B. Rumusan Masalah.........................................................................................6

C. Tujuan............................................................................................................7

Bab II...........................................................................................................................8

Pembahasan.................................................................................................................8

A. Pengaruh Pandemi Covid-19 pada Pendidikan SMK....................................8

B. Metode Pembelajaran Daring di Era Covid-19...........................................13

C. Tantang Metode Pembelajaran Daring........................................................18

D. Media Untuk Pembelajaran Daring.............................................................24

3
Bab III.......................................................................................................................27

A. Kesimpulan..................................................................................................27

B. Saran............................................................................................................28

Daftar Pustaka...........................................................................................................29

4
Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Virus corona atau disebut juga “covid-19” adalah suatu virus

yang menginfeksi saluran pernapasan. Virus ini pertama kali

ditemukan di Wuhan, China pada akhir tahun 2019. Dengan

penyebaran yang sangat mudah yaitu melalui cairan ludah, bersin,

batuk, droplet dari hidung, dan sebagainya. Pada tahuna awal 2020

virus ini telah menyebar secara global, sehingga merubah statusnya

dari endemi menjadi pandemi. Virus ini pertamakali terkonfirmasi

masuk ke Indonesia pada bulan Maret 2020, yang diumumkan oleh

Presiden Joko Widodo waktu itu.

Pasca pengumaman tersebut, bebarapa daerah

memberlakukan penutupan ruang kelas dan melakukan pembelajaran

di rumah masing-masing atau disebut juga dalam jaringan (daring).

Dampak yang sangat terasa adalah pada siswa SMK dimana

pembelajaran daring mengurangi waktu praktikum yang biasa di

lakukan untuk diterapkan di dunia industri kelak. Berbagai macam

model pembelajaran mulai diterapkan oleh setiap sekolah sekolah

5
untuk mengoptimalkan jalannya pembelajaran daring. Agar peserta

didik tetap belajar dan tidak meninggalkan kewajiban belajarnya.

Lembaga pendidikan dituntut untuk berinovasi dalam

kegiatan belajar mengajar tanpa melakukan tatap muka terhadap

peserta didiknya. Penerapan teknologi komunikasi dalam dunia

pendidikan menjadi tidak asing lagi. Demi kelancaran siswa SMK

dalam mengcermati materi-materi praktikum yang disediakan guru

dan guna memutus mata rantai covid-19. Pihak sekolah bisa melalui

video pada laman web atau pun mendemonstrasikan sendiri melalui

video meeting.

Semua harus bergerak di era covid-19 ini. Jangan sampai

tenggelam karena keterbatasan yang ada. Maka dari itu, kita harus

terus berinovasi dalam pengoptimalan pembelajaran daring ini.

Karena sekarang waktunya memulai yang kebiasaan yang baru.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah :

1. Apa pengaruh pandemi covid-19 pada pendidikan SMK?

2. Apa metode pembelajaran yang harus dilakukan untuk

mengoptimalkan pendidikan SMK?

6
3. Apa tantangan yang dihadapi dalam pembelajaran daring?

4. Sebutkan media apa saja yang efektif guna menunjang pembelarajan

daring?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengaruh yang terjadi karena pandemi covid-19

dan mengkalkulasi langkah yang akan ditempuh oleh lembaga

pendidikan untuk menentukan keputusan dan inovasi yang akan

diambil.

2. Untuk menentukan metode pembelajaran yang optimal untuk

pembelajaran daring.

3. Untuk mengetahui tantangan yang akan ditemui pada pembelajaran

daring.

4. Untuk menentukan perangkat media yang cocok untuk pembelajaran

daring.

7
Bab II
Pembahasan

A. Pengaruh Pandemi Covid-19 pada Pendidikan SMK

Virus corona atau disebut juga “covid-19” adalah suatu virus

yang menginfeksi saluran pernapasan. Virus ini pertama kali

ditemukan di Wuhan, China pada akhir tahun 2019. Dengan

penyebaran yang sangat mudah yaitu melalui cairan ludah, bersin,

batuk, droplet dari hidung, dan sebagainya. Pada tahuna awal 2020

virus ini telah menyebar secara global, sehingga merubah statusnya

dari endemi menjadi pandemi. Virus ini pertamakali terkonfirmasi

masuk ke Indonesia pada bulan Maret 2020, yang diumumkan oleh

Presiden Joko Widodo. Pasca pengumaman tersebut beberapa daerah

menutup proses belajar mengajar yang di seluruh jenjang mulai dari

PAUD-Perguruan Tinggi.

Proses pembelajaran di sekolah merupakan alat kebijakan

publik terbaik sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan skill.

8
Selain itu beberapa menganggap sekolah adalah kegiatan yang

menyenangkan yang tidak mungkin di ulang seumur hidupnya. n.

Sekolah dapat meningkatkan keterampilan sosial dan kesadaran kelas

sosial siswa. Sekolah secara keseluruhan adalah media interaksi antar

siswa dan guru untuk meningkatkan kemampuan integensi, skill dan

rasa kasih sayang diantara mereka. Tetapi semua saat ini terkendala

oleh adanya pandemi covid-19 yang menyerang ke berbagai penjuru

dunia. Terutama di Indonesia yakni banyak bukti ketika sekolah

sangat mempengaruhi produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.

Di belahan dunia lainnya, yakni di Swedia dimana para

remaja memiliki jumlah hari yang berbeda untuk mempersiapkan diri

untuk menghadapi test penting. Perbedaan-perbedaan ini bersifat

acak kondisional di asumsikan kondisi yang sama di Indonesia. Para

remaja di Swedia itu menambah belajar selama sepuluh hari sekolah

dan hasil yang mereka dapatkan adalah meningkatkan skor pada tes

pengetahuan mereka. Jika para remaja di Swedia menghadiri sekolah

akan meningkatkan kapasitas memori murid. jika pada tes

penggunaan pengetahuan dan diasumsikan setiap kehilangan tidak

bersekolah selama 10 hari adalah 1 persen dari standar deviasi maka

siswa sekolah maka dalam 12 minggu atau 60 hari sekolah mereka

akan kehilangan 6% dari setandar deviasi. Kondisi ini bukan masalah

9
sepele. Siswa akan terganggu pengetahuan untuk masa datang

dengan maslah pengetahuan yang lebih kompleks.

Kesamaan situasi Indonesia dengan negara-negara lain di

belahan dunia mesti segera diatasi dengan seksama. Dalam keadaan

normal saja banyak ketimpangan yang terjadi antardaerah.

Kementerian Pendidikan di bawah kepemimpinan Menteri Nadiem

Makarim, mendengungkan semangat peningkatan produktivitas bagi

siswa untuk mengangkat peluang kerja ketika menjadi lulusan

sebuah sekolah. Namun dengan hadirnya wabah Covid-19 yang

sangat mendadak, maka dunia pendidikan Indonesia perlu mengikuti

alur yang sekiranya dapat menolong kondisi sekolah dalam keadaan

darurat. Sekolah perlu memaksakan diri menggunakan media daring.

Namun, penggunaan teknologi bukan tidak ada masalah, banyak

varians masalah yang menghambat terlaksananya efektivitas

pembelajaran dengan metode daring diantaranya adalah:

1) Jaringan Internet yang Lambat

2) Harga Kuota Internet yang Mahal

3) Terbatasnya Akses ke Perangkat Komputer dan

Smartphone.

4) Banyaknya Gangguan di Rumah

5) Guru dan Pelajar Masih Belum Lihai Menggunakan

Teknologi Digital

10
6) Sulit untuk Interaktif

7) Siswa Bermain-Main

8)

Ada kerugian mendasar bagi murid ketika terjadi penutupan

sekolah ataupun kampus. Banyak ujian yang mestinya dilakukan

oleh murid pada kondisi normal, sekarang dengan mendadak karena

dampak covid-19, maka ujian dibatalkan ataupun di tunda. Penilaian

internal bagi sekolah barangkali dianggap kurang urgent tetapi bagi

keluarga murid informasi penilaian sangat penting. Ada yang

menganggap hilangnya informasi penilaian murid sangatlah berarti

bagi keberlangsungan masa depan murid. Misalkan saja target-target

skill maupun keahlian tertentu murid yang mestinya tahun ini

mendapatkan penilaian sehingga berdampak treatment untuk tahun

yang akan datang, maka pupus sudah bagi murid yang telah mampu

menguasai banyak keterampilan di tahun ini tetapi tidak memperoleh

penilaian yang semestinya.

Kasus lain untuk mahasiswa di perguruan tinggi. Banyak

perguruan tinggi diluar negeri mengganti ujian tradisional dengan

alat bantu online. Ini adalah kondisi baru untuk dosen dan

mahasiswa. Penilaian bagi mahasiswa bisa saja memiliki kesalahan

pengukuran, tidak seperti pengukuran seperti biasa dilakukan.

Penelitian di negaranegara Eropa bahwa pengusaha menggunakan

11
penilaian yang berbeda yaitu dengan cara kredensial pendidikan

seperti halnya klasifikasi gelar dan rata-rata nilai untuk menyeleksi

pelamar dari kalangan alumni perguruan tinggi.

Sehingga mempengaruhi bagaimana pelamar baru dari

alumni perguruan tinggi dapat kecocokan di pasar kerja dan diterima

sesuai dengan upah yang diharapkan. Begitu juga di Indonesia belum

ada satu perusahaan yang mengumumkan bagaimana lulusan baru

universitas dapat mengikuti seleksi di pasar kerja. Namun demikian

pemerintah Indonesia menawarkan kartu pra kerja untuk melatih

kembali kemahiran lulusan perguruan tinggi dalam mempersiapkan

lulusan universitas untuk bekerja di masa datang pasca Covid-19.

Lulusan universitas ataupun pendidikan menengah yang

mencari pekerjaan tahun ini mengalami gangguan yang hebat karena

pandemi Covid-19. Para mahasiswa maupun siswa yang tahun ini

lulus mengalami gangguan pengajaran di bagian akhir studi mereka.

Dampak langsung yang dialami oleh mereka adalah gangguan utama

dalam penilaian akhir yang mestinya mereka dapatkan. Namun

dengan kondisi apapun mereka tetap lulus dalam kondisi resesi

global yang memilukan ini. Kondisi pasar kerja yang cenderung sulit

merupakan kendala baru bagi lulusan. Persaingan dipasar kerja

sangat “gaduh” dan berhimpit dengan para pekerja yang juga sudah

mengalami Putus Hubungan Kerja (PHK) dari perusahaan dimana

12
mereka bekerja. Adapun jika mereka sebagai lulusan baru

Universitas maka mereka mau tidak mau akan menerima upah lebih

rendah dan mereka akan mempunyai efek dalam persaingan karier

(Bobonis & Morrow, 2014). Lulusan universitas yang awalnya

memprediksi dirinya akan mendapatkan pekerjaan dan upah yang

memadai akan tetapi kenyataan di Indonesia disebabkan karena

covid-19 mengakibatkan mereka harus berpikir ulang tentang

pendidikan yang ditempuh dan mendapatkan upah yang diharapkan.

B. Metode Pembelajaran Daring di Era Covid-19

Pasca ditiadakannya proses belajar mengajar tatap muka

secara langsung oleh pemerintah, lembaga pendidikan pun segera

mencari inovasi dan solusi untuk memperlancar pembelajaran daring.

Beberapa metode pun mulai bermunculan. Dibawah ini beberapa

metode pembelajaran yang efektif di era covid-19 yaitu :

1) Project Based Learning.

Metode project based learning ini diprakarsai oleh

hasil implikasi dari Surat Edaran Mendikbud no.4 tahun

2020. Project based learning ini memiliki tujuan utama

untuk memberikan pelatihan kepada pelajar untuk lebih

bisa berkolaborasi, gotong royong, dan empati dengan

sesama. Menurut Mendikbud, metode project based

learning ini sangat efektif diterapkan untuk para pelajar

13
dengan membentuk kelompok belajar kecil dalam

mengerjakan projek, eksperimen, dan inovasi. Metode

pembelajaran ini sangatlah cocok bagi pelajar yang

berada pada zona kuning atau hijau. Dengan menjalankan

metode pembelajaran yang satu ini, tentunya juga harus

memerhatikan protokol kesehatan yang berlak

2) Daring Method.

Untuk menyiasati ketidak kondusifan di situasi

seperti ini, metode daring bisa dijadikan salah satu hal

yang cukup efektif untuk mengatasinya. Dilansir dari

Kumparan, Kemendikbud mengungkapkan bahwa metode

daring bisa mengantasi permasalahan yang terjadi selama

pandemi ini berlangsung. Metode ini rupanya bisa

membuat para siswa untuk memanfaatkan fasilitas yang

ada di rumah dengan baik. Seperti halnya membuat

konten dengan memanfaatkan barang-barang di sekitar

rumah maupun mengerjakan seluruh kegiatan belajar

melalui sistem online. Nah, metode daring ini sangatlah

cocok diterapkan bagi pelajar yang berada pada kawasan

zona merah. Dengan menggunakan metode full daring

seperti ini, sistem pembelajaran yang disampaikan akan

14
tetap berlangsung dan seluruh pelajar tetap berada di

rumah masing-masing dalam keadaan aman.

3) Luring Method.

Luring yang dimaksud pada model pembelajaran

yang dilakukan di luar jaringan. Dalam artian,

pembelajaran yang satu ini dilakukan secara tatap muka

dengan memperhatikan zonasi dan protokol kesehatan

yang berlaku. Metode ini sangat pas buat pelajar yang ada

di wilayah zona kuning atau hijau terutama dengan

protocol ketat new normal. Dalam metode yang satu ini,

siswa akan diajar secara bergiliran (shift model) agar

menghindari kerumunan. Dikutip dari Kumparan, model

pembelajaran Luring ini disarankan oleh Mendikbud

untuk memenuhi penyederhanaan kurikulum selama masa

darurat pendemi ini. Metode ini dirancang untuk

menyiasati penyampaian kurikulum agar tidak berbelit

saat disampaikan kepada siswa. Selain itu, pembelajaran

yang satu ini juga dinilai cukup baik bagi mereka yang

kurang memiliki sarana dan prasarana mendukung untuk

sistem daring.

4) Home Visit Method

15
Home visit merupakan salah satu opsi pada metode

pembelajaran saat pandemi ini. Metode ini mirip seperti

kegiatan belajar mengajar yang disampaikan saat home

schooling. Jadi, pengajar mengadakan home visit di

rumah pelajar dalam waktu tertentu. Dilansir dari

Kumparan, metode ini disarankan oleh Kepala Bidang

Kemitraan Fullday Daarul Qur’an, Dr. Mahfud Fauzi,

M.Pd yang mana sangat pas untuk pelajar yang kurang

memiliki kesempatan untuk mendapatkan seperangkat

teknologi yang mewadahi. Dengan demikian, materi yang

akan diberikan kepada siswa bisa tersampaikan dengan

baik. Karena materi pelajaran dan keberadaan tugas yang

diberikan bisa terlaksana dengan baik.

5) Integrated Curriculum.

Metode pembelajaran ini disampaikan oleh

anggota Komisi X DPR RI Prof. Zainuddin Maliki.

Dikutip dari JPNN.com, mantan Rektor Universitas

Muhammadiyah Surabaya ini menyampaikan bahwa

pembelajaran akan lebih efektif bila merujuk pada project

base. Yang mana, setiap kelas akan diberikan projek yang

relevan dengan mata pelajaran terkait. Metode

pembelajaran yang satu ini tidak hanya melibatkan satu

16
mata pelajaran saja, namun juga mengaitkan metode

pembelajaran lainnya. Dengan menerapkan metode ini,

selain pelajar yang melakukan kerjasama dalam

mengerjakan projek, guru lain juga diberi kesempatan

untuk mengadakan team teaching dengan guru pada mata

pelajaran lainnya. Integrated curriculum bisa

diaplikasikan untuk seluruh pelajar yang berada di semua

wilayah, karena metode ini akan diterapkan dengan

sistem daring. Jadi pelaksanaan integrated curriculum ini

dinilai sangat aman bagi pelajar.

6) Blended Learning.

Metode blended learning adalah metode yang

menggunakan dua pendekatan sekaligus. Dalam artian,

metode ini menggunakan sistem daring sekaligus tatap

muka melalui video converence. Jadi, meskipun pelajar

dan pengajar melakukan pembelajaran dari jarak jauh,

keduanya masih bisa berinteraksi satu sama lain. Dikutip

dari sibatik.kemendikbud.go.id, Yane Henadrita

mengungkapkan bahwa metode blended learning adalah

salah satu metode yang dinilai efektif untuk

meningkatkan kemampuan kognitif para pelajar.

17
Mengingat wabah pandemi yang tidak tahu pasti kapan

berakhirnya, metode pembelajaran tersebut mungkin bisa anda

jadikan opsi untuk para peserta didik anda. Dengan adanya metode-

metode tersebut, diharapkan agar pendidikan di Indonesia tetap

berjalan dengan baik dan berjalan lancar.

C. Tantang Metode Pembelajaran Daring

Pada masa pandemi Covid-19 ini, banyak aktivitas yang

dibatasi oleh pemerintah, tak luput dunia pendidikan yang tidak

boleh melaksanakan pembelajaran secara tatap muka dengan siswa.

Oleh karena itu pemerintah memutuskan untuk kegiatan belajar

mengajar di alihkan pada sistem pembelajaran dalam jaringan atau

daring. Tetapi dalam penerapannya banyak menemui tantangan,

berikut tantangan pada penerapan pembelajaran daring :

1) Jaringan Internet yang Lambat

Salah satu masalah utama yang banyak

dihadapi oleh siswa maupun mahasiswa adalah

18
jaringan internet yang lambat. Padahal, pembelajaran

daring membutuhkan jaringan internet yang cukup

kuat mengingat media yang digunakan berupa Zoom,

Google Meet, Skype, dan aplikasi lainnya untuk

menghadiri video conference. Aplikasi-aplikasi untuk

menghadiri video conference tersebut membutuhkan

jaringan internet yang kuat agar proses pembelajaran

tetap lancar dan tidak terkendala video yang tiba-tiba

berhenti atau suara yang putus-putus.

Permasalahan teknis seperti suara yang putus-

putus dan video yang berhenti menyebabkan

pembelajaran tidak efektif dan murid tidak dapat

menyerap informasi yang disampaikan guru secara

utuh. Bahkan, Indonesia menempati negara dengan

urutan terbawah dari negara OECD terkait

terbatasnya ketersediaan akses jaringan internet.

Inilah yang menjadi tantangan bagi Kementerian

Pendidikan dalam memaksimalkan potensi yang ada.

2) Harga Kuota Internet yang Mahal

19
Selain jaringan internet yang sangat lambat

terutama untuk mereka yang berada di daerah-daerah

pedalaman atau di luar Pulau Jawa, tantangan dan

halangan belajar online selanjutnya adalah harga

kuota internet yang terlalu mahal bagi sebagian besar

orang. Dimana demi mendapatkan konsistensi

belajar.

Apalagi paket internet yang mahal tersebut

seringkali dibatasi untuk besaran kuota tertentu saja

yang tentunya tidak cukup untuk kebutuhan para

siswa menjalankan video conference dengan

gurunya. Seperti yang kita ketahui bahwa kuota yang

dibutuhkan untuk video conference tentu saja sangat

besar.

Sementara rata-rata harga paket internet dari

provider di Indonesia tergolong cukup mahal

terutama untuk rata-rata pendapatan masyarakat.

Ditambah lagi paket internet tersebut hanya bisa

digunakan oleh satu orang untuk satu perangkat dan

tidak untuk seluruh anggota keluarga.

20
3) Terbatasnya Akses ke Perangkat Komputer dan

Smartphone.

Masih banyak pelajar di Indonesia yang tidak

memiliki akses ke perangkat komputer dan

smartphone. Hal ini biasa dialami oleh pelajar yang

berasal dari keluarga menengah ke bawah.

Terkadang, satu-satunya perangkat telekomunikasi

yang dimiliki oleh keluarga hanya handphone biasa

tanpa akses internet.

Kondisi ini menyebabkan tidak meratanya

akses pembelajaran daring bagi seluruh pelajar di

Indonesia. Keterbatasan akses ke perangkat yang

terhubung dengan internet ini banyak dialami

terutama oleh pelajar yang berasal dari desa dan

pedalaman.

4) Banyaknya Gangguan di Rumah

Perbedaan utama dari belajar di sekolah atau

kampus dengan belajar di rumah adalah tingkat

distraksi yang dialami oleh para pelajar. Ketika

pelajar belajar di ruang kelas, maka lingkungan

ruangan tersebut sudah diatur sedemikian rupa untuk

mendukung proses pembelajaran agar berjalan lancar.

21
Hal ini berbeda dengan proses belajar

mengajar dari rumah. Tidak semua pelajar memiliki

kondisi rumah yang sama untuk mendukung proses

belajar. Banyak dari pelajar tidak memiliki ruang

belajar yang sunyi, senyap, mendapat sinar yang

mencukupi dan nyaman.

Ditambah lagi seringkali aktivitas di

lingkungan rumah menyebabkan distraksi yang

cukup banyak bagi pelajar. Distraksi tersebut sangat

beragam, mulai dari distraksi suara, distraksi

pandangan dan banyak lainnya yang menyebabkan

pelajar tidak dapat fokus belajar.

5) Guru dan Pelajar Masih Belum Lihai Menggunakan

Teknologi Digital

Selama ini, masyarakat hanya mengenal

proses belajar secara tatap muka. Proses

pembelajaran secara daring masih sangat langka

dilakukan di Indonesia sehingga perubahan sistem

belajar dari tatap muka menjadi daring membuat

banyak pihak harus segera beradaptasi dengan

teknologi digital.

22
Penggunaan teknologi digital yang harus

dipelajari mulai dari perangkat keras hardware

hingga software atau aplikasi. Banyak pihak seperti

guru hingga pelajar yang tidak terlalu paham

menjalankan fitur tertentu di dalam software

sehingga pembelajaran tidak maksimal.

6) Sulit untuk Interaktif

Meski hal ini tidak selalu terjadi, namun

umumnya proses belajar mengajar yang dilakukan

secara online menyebabkan proses pembelajaran tidak

dapat berlangsung secara interaktif. Banyak siswa

yang merasa bingung dengan suatu materi namun

kesulitan untuk bertanya kepada guru.

Hal ini terkadang juga disebabkan oleh guru

yang menyampaikan materi secara satu arah saja dan

tidak memberi kesempatan murid untuk bertanya.

Apalagi di beberapa kasus, guru seringkali tidak

mengadakan video conference dan hanya

memberikan materi tertulis dan video penjelasan saja

kepada siswa.

23
Hal ini tentu menyulitkan para siswa untuk

memahami dan bertanya terkait materi tertentu

kepada guru. Alhasil proses belajar mengajar menjadi

tidak efektif untuk siswa.

7) Siswa Bermain-Main

Banyak siswa yang bermain-main ketika

belajar online karena merasa tidak diawasi oleh guru

secara langsung. Para guru pun kesulitan untuk

memantau perkembangan siswa. Oleh karena itu

dibutuhkan koordinasi yang baik antara guru dan wali

murid.

D. Media Untuk Pembelajaran Daring

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia

bukan hanya berpengaruh terhadap perubahan perilaku kehidupan

manusia. Semua kegiatan yang bersentuhan dengan keraimaian harus

mematuhi protokol kesehatan guna mencegah penyebaran wabah

penyakit ini. Termasuk dalam bidang pendidikan, melandanya

Covid-19 di Indonesia telah mengubah cara belajar. Pembelajaran

tatap muka yang biasanya dapat dilakukan di sekolah, diharuskan

diubah dengan pembelajaran moda online atau daring.

24
Dalam pembelajaran daring ini diperlukan media yang dapat

mendukung jalannya pembelajarn jarak jauh. Berikut jenis-jenis

media pembelajaran daring yang efektif, yaitu :

1) Blog

Merupakan media alternatif yang dapat

digunakan guru untuk menyampaikan materi

pembelajaran kepada peserta didik. Saat ini banyak

pilihan jenis-jenis blog yang dapat digunakan. Dalam

blog dapat dikemas tulisan, gambar bahkan link yang

dapat ditampilkan. Pembuatan blog termasuk mudah.

Banyak sekali tutorial mengenai pembuatan blog.

Dengan blog guru dapat berkreativitas mengemas

materi pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi

sekolah dan siswa. Materi yang telah diposting dalam

blog kemudian dapat disebarkan kepada peserta didik

dengan menyalin link atau tautan yang ada. Kemudian

guru sebarkan melalui whatsapp atau media belajar

online seperti google classroom.

2) Youtube

25
Youtube adalah media yang telah dikenal luas

oleh seluruh manusia. Dewasa ini penggunaan

mengalami perkembangan pesat. Hampir seluruh

sektor dapat menggunakan media in. Dalam ranah

pendidikan youtube dapat dijadikan media alternatif

dalam menyebarkan materi pembelajaran.

Pembelajaran tatap muka dapat digantikan dengan

youtube. Guru menyiapkan video, dapat berupa

rekaman dirinya mengajar atau berbentuk slide

dengan diisi suara guru. Setelah video siap kemudian

diunggah ke youtube. Maka akan muncul link yang

dapat dibagikan oleh guru kepda peserta didik baik

melalui jejaring sosial seperti WhatsApp atau media

belajar online seperti Google Classroom.

3) Zoom Meeting dan Google Meet

Jika dua media sebelumnya dalam

penggunaanya hanya terjadi komunikasi satu arah,

maka zoom meeting dan google meet memberikan

kelebihan komunikasi dua arah. Hal itu memberikan

sensasi sebagaimana halnya mengajar tatap muka.

Guru dapat lebih interaktif dengan peserta didik

begitupun sebaliknya.

26
4) Podcast

Podcast merupakan media rekam digital,

biasanya berbentuk audio dan video. Penggunaan

podcast dapat menjadi alternatif dalam

mentransformasikan ilmu kepada peserta didik.

Penggunaanya sebagia media pembelajaran dapat

meningkatkan pemahaman peserta didik. Karena

dengan podcast peserta didik dituntut untuk

meningkatan kemampuan mendengar dan

memahami.

Bab III

Kesimpulan

A. Kesimpulan

27
Dalam menghadapi pandemi covid-19 masyarakat diharapkan untuk

tetap tenang dan beraktifitas dengan menerapkan protokol kesehatan. Meski

belum dapat melakukan aktifitas seperti sedia kala, tetapi masyarakat harus

tetap bergerak agar tidak ketinggalan jaman. Pandemi ini tentu sangat

berpengaruh kepada bidang pendidikan, dimana segala proses pembelajaran

melalui metode daring.

Nyatanya pembelajaran daring tidak semudah yang diharapkan.

Beberapa tantangan dan hambatan pun telah bermunculan. Dimulai dari

kurangnya skill dalam menggunakan perangkat elektronik, minimnya

kekuatan sinyal, dan sebagainya.

Tak hanya itu pembelajaran daring juga membutuhkan banyak media

untuk membantu menunjangnya. Bahkan harus banyak memakan kuota dan

dapat menyebabkan membengkaknya anggaran biaya yang dikeluarkan

dalam pembelajaran daring ini.

B. Saran

Sebaiknya pembelajaran daring ini diterapkan dengan menambahkan

kontrol orang tua atau wali murid. Sehingga dapat ditemukan solusi

yang tepat untuk memecahkan masalah yang ada dan dapat

melancarkan pembelajaran daring ini. Pemerintah harus selalu

berperan aktif dalam pendampingannya. Dengan melengkapi sarana

prasarana yang kurang.

28
29
Daftar Pustaka

syah aji, r. h. (2020). Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia: . Jurnal Sosial & Budaya
Syar-i , 395-402.

https://smkpgritegal.sch.id/read/16/6-metode-pembelajaran-paling-efektif-di-masa-

pandemi-menurut-para-pakar#

https://indihome.co.id/blog/10-tantangan-belajar-daring-untuk-anak-sekolah-dan-

kuliah

https://www.smanegeri1sekampung.sch.id/berita/detail/150027/ragam-media-

pembelajaran-di-kala-pandemi/

30

You might also like