You are on page 1of 24

MAKALAH

SISTEM BAHAN BAKAR OTOMOTIF

“ Sistem Bahan Bakar Diesel Common Rail “

Oleh :

Dimas Aji Pratama (2020006031)

PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK MESIN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

2020/2021

1
Kata Pengantar

Puji syukur atas segala rahmat dan hidayah yang diberikan oleh Allah
SWT. Karena kuasanya makalah dengan judul “ Sistem Bahan Bakar Diesel
Common “ dengan tepat waktu. Makalah ini saya susun guna memenuhi tugas
pertemuan minggu ke 14 mata kuliah Sistem Bahan Bakar Otomotif.

Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada bapak Rabiman, S.Pd,
M.Pd, yang telah memberikan arahan dan bimbingannya. Terima kasih juga
kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan yang berwujud
apapun.

Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, sehingga
saya mengharapkan kritik dan sarannya. Guna kedepannya makalah yang saya
susun lebih baik dari makalah ini. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
Bantul, 5 Desember 2021

Dimas Aji Pratama

2
Daftar Isi

Daftar Isi............................................................................................................ 3

Daftar Tabel ...................................................................................................... 6

Bab I .................................................................................................................. 7

Pendahuluan ...................................................................................................... 7

A. Latar Belakang.......................................................................................... 7

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 8

C. Tujuan ....................................................................................................... 8

Bab II................................................................................................................. 9

Pembahasan ....................................................................................................... 9

A. Pengertian Common Rail ......................................................................... 9

B. Komponen Common Rail Beserta Fungsinya ......................................... 9

C. Cara kerja common rail. ........................................................................ 17

D. Perawatan dan Pemeriksaan Common Rail ........................................... 18

Bab III ............................................................................................................. 24

Penutup............................................................................................................ 24

A. Kesimpulan ............................................................................................. 24

3
B. Daftar Isi ................................................................................................. 24

4
Daftar Gambar

Gambar 1 Tangki Bahan Bakar ....................................................................... 10

Gambar 2 Electric Supply Pump ..................................................................... 10

Gambar 3 Filter Solar ...................................................................................... 11

Gambar 4 Pompa Bahan Bakar ....................................................................... 12

Gambar 5 Fuel Rail ......................................................................................... 13

Gambar 6 Injector (Sistem Injeksi) ................................................................. 14

Gambar 7 Sensor ............................................................................................. 15

Gambar 8 ECM ............................................................................................... 16

Gambar 9 Solenoid Actuator ........................................................................... 17

Gambar 10 Jaga Kebersihan Filter Udara ....................................................... 18

Gambar 11 Memperhatikan Kualitas Bahan Bakar ........................................ 19

Gambar 12 Lakukan Penggantian Filter Bahan Bakar Secara Rutin .............. 21

Gambar 13 Hindari Penggunaan Feul Manipulator ........................................ 22

5
Daftar Tabel

6
Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Common rail adalah suattuju mekanisme injeksi bahan bakar yang

digunakan pada mobil diesel. Prinsip kerjanya mirip dengan electronic fuel

injection atau EFI pada mobil bensin. Mekanisme ini terdiri atas beberapa

komponen seperti fuel tank untuk menyimpan bahan bakar, filter bahan bakar,

supply pump, high pressure pump, high pressure accumulator, injektor, katup

pengatur tekanan, sensor-sensor, dan electronic driver control (EDC). Seluruh

komponen tersebut bekerja dengan sinergi agar common rail dapat memenuhi

kebutuhan bahan bakar mesin. Dengan begitu, pembakaran bahan bakar bisa

tetap terjadi dan mobil pun bisa berjalan lancar.

Mesin diesel common rail merupakan inovasi terbaru untuk tipe dengan

bahan bakar solar ini.

Sistem common rail juga menerapkan skema pengontrol elektronik untuk

menentukan berapa

banyak jumlah solar yang diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Cara kerja mesin

diesel memang berbeda dengan mobil bensin, kelebihan mesin diesel terletak

pada bahan bakar dan kinerja mesin yang efektif pada komponen mesin diesel.

Dengan teknologi ini maka akan lebih efisien, ramah lingkungan, dan tentunya

hemat bahan bakar.

7
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud common rail?

2. Bagaimana cara kerja sistem bahan bakar commonrail?

3. Sebutkan komponennya beserta fungsinya!

4. Bagaimana cara merawat dan memeriksanya?

C. Tujuan

1. Untuk mengatuhi common rail

2. Untuk mengetahui cara kerja sistem bahan bakar

3. Untuk mengentahui komponen dan beerta fungi

4. Untuk mengetahui cara perawatan jenis ini common rail.

8
Bab II

Pembahasan

A. Pengertian Common Rail

Common rail adalah suatu mekanisme injeksi bahan bakar yang

digunakan pada mobil diesel. Prinsip kerjanya mirip dengan electronic fuel

injection atau EFI pada mobil bensin. Mekanisme ini terdiri atas beberapa

komponen seperti fuel tank untuk menyimpan bahan bakar, filter bahan bakar,

supply pump, high pressure pump, high pressure accumulator, injektor, katup

pengatur tekanan, sensor-sensor, dan electronic driver control (EDC). Seluruh

komponen tersebut bekerja dengan sinergi agar common rail dapat memenuhi

kebutuhan bahan bakar mesin. Dengan begitu, pembakaran bahan bakar bisa

tetap terjadi dan mobil pun bisa berjalan lancar. Mesin diesel common rail

merupakan inovasi terbaru untuk tipe dengan bahan bakar solar ini. Sistem

common rail juga menerapkan skema pengontrol elektronik untuk menentukan

berapa banyak jumlah solar yang diinjeksikan ke dalam ruang bakar.

B. Komponen Common Rail Beserta Fungsinya

Cara kerja commn rail hampir sama dengan EFI (Electronic Fuel

Injection) yang fungsi utamanya untuk menyuplai bahan bakar. Berikut ini, ada

berbagai komponen sistem common rail dan fungsinya :

1. Tangki Bahan Bakar

9
Gambar 1 Tangki Bahan Bakar

Dari namanya sudah jelas bahwa tangki bahan bakar menyimpan

bahan bakar. Nantinya, bahan bakar dari tangki akan diinjeksikan

ke dalam mesin ketika proses pembakaran berlangsung.

2. Electric Supply Pump

Gambar 2 Electric Supply Pump

10
Pompa bensin elektrik ini berguna untuk menyalurkan bahan

bakar ke mesin. Tentunya menggunakan pompa bertekanan tinggi

ini. Mau mesin diesel konvensional atau common rail, keduanya

sama-sama memiliki pompa elektrik ini. Namun ada perbedaannya

juga. Untuk pompa bersifat elektrik, ternyata posisinya

ditenggelamkan ke dalam tangki. Di dalamnya terdapat saringan

kasar untuk menyaring kotoran dan fuel level gauge yang berguna

sebagai pendeteksi volume solar ke dalam tangki.

3. Filter Solar

Gambar 3 Filter Solar

11
Filter solar terletak pada bagian fuel line. Komponen ini berfungsi

untuk menyaring partikel kotoran yang terbawa dari aliran solar

kemudian mengendapkan air di sana. Jadi solar yang masuk ke

sistem pembakaran jauh lebih besar berkat filter ini.

4. Pompa Bahan Bakar

Gambar 4 Pompa Bahan Bakar

Lalu ada komponen ini yang berguna membangkitkan tekanan

bahan bakar solar dari tangki hingga sekitar 160 MPa. Tugasnya

memang hanya membangkitkan tekanan saja karena untuk urusan

timing telah diatur oleh solenoid yang ada di injector.

5. Fuel Rail

12
Gambar 5 Fuel Rail

Fuel rail yang terletak setelah pompa tekanan tinggi berguna untuk

mempertahankan bahan bakar agar bisa tetap dalam tekanan tinggi.

6. Injector (Sistem Injeksi)

13
Gambar 6 Injector (Sistem Injeksi)

Injector berguna untuk menginjeksikan bahan bakar ke dalam

mesin. Tentunya dalam bentuk kabutan. Injector dalam sistem

common rail sudah didesain secara khusus hingga terdapat solenoid

yang bekerja dengan daya listrik.

7. Sensor

14
Gambar 7 Sensor

Sensor berfungsi untuk mendeteksi kondisi mesin sebagai acuan

menghitung nilai aktuator. Jadi sensor bisa menentukan timing dan

volume solar yang akan diinjeksikan ke sistem pembakaran. Ada

beberapa sensor di dalamnya, yakni:

a. MAF & IAT: Untuk mendeteksi massa dan suhu udara

intake.

b. MAP sensor: Untuk mendeteksi kevakuman dalam intake

manifold.

c. CKP & CMP sensor: Untuk mendeteksi kecepatan mesin

untuk menentukan RPM dan timing mesin.

15
d. Knock sensor: Untuk mendeteksi engine knocking dalam

mesin. Fuel rail pressure sensor: untuk mendeteksi tekanan

fuel rail.

e. ECT sensor: Untuk mendeteksi suhu mesin melalui air

pendingin.

f. App sensor: Untuk mendeteksi seberapa dalam pedal gas

yang diinjak oleh pengguna.

8. ECM

Gambar 8 ECM

ECM adalah akronim dari Engine Control Module. Biasa disebut

juga sebagai ECU, fungsinya adalah prosesor utama mesin untuk

melakukan berbagai perhitungan. Khususnya untuk menghitung

jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam mesin.

9. Solenoid Actuator

16
Gambar 9 Solenoid Actuator

Solenoid actuator berguna sebagai penggerak nozzle di dalam

injector. Dengan sistem kerja magnet yang ada di dalamnya, maka

nozzle bisa terbuka hingga memiliki celah untuk tempat keluarnya

solar.

C. Cara kerja common rail

Cara kerja common rail dengan EFI pada mobil bensin cukup mirip.

Keduanya mengatur agar bahan bakar dapat diinjeksikan secara otomatis pada

mesin. Bahan bakar yang disimpan dalam fuel tank dihisap oleh high pressure

pump. Setelah melalui high pressure pump, tekanan bahan bakar naik hingga

mencapai high pressure accumulator atau pipa rail. EDC kemudian mengatur

agar timing serta durasi injeksi bahan bakar tetap sesuai dengan kebutuhan

mesin, tidak kurang dan tidak lebih Barulah setelah itu bahan bakar dibakar
17
dalam ruang bakar. Dengan pembakaran ini, mesin mobil diesel bisa tetap

melaju. Sebaliknya, jika sistem injeksi bahan bakar mengalami gangguan,

pembakaran pun tidak akan berjalan normal. Akibatnya, mobil pun akan

berjalan tersendat-sendat atau bahkan mogok.

D. Perawatan dan Pemeriksaan Common Rail

Perawatan mesin diesel berfungsi untuk menjaga performa serta

kesehatan mesin tersebut. Perlu diketahui, mesin diesel memiliki tekanan

kompresi hingga 30 - 45 Kg/cm2 dengan suhu mencapai 550 °C. Sementara

tekanan common rail bisa mencapai 1600 bar. Artinya mesin diesel common

rail bekerja pada kondisi yang ekstrim. Sehingga merawat mesin ini wajib

dilakukan agar kesehatan dan performa tetap terjaga.

Tips untuk merawat mesin diesel common rail adalah sebagai berikut :

1. Jaga kebersihan filter udara

Gambar 10 Jaga Kebersihan Filter Udara

18
Air filter adalah sebuah komponen yang berfungsi menyaring

debu dan kotoran yang terbawa oleh udara pada air induction

system. Baik mesin bensin atau diesel, filter udara harus dijaga

kebersihanya. Khusus untuk mesin diesel common rail, debu yang

masuk ke dalam mesin bisa mengakibatkan kerusakan komponen

injector. Teknisnya, ketika debu atau kotoran tersebut ikut

terkompresi pada mesin, maka debu itu bisa menyumbat lubang

injector yang super mini. Sehingga menghambat pasokan bahan

bakar ke mesin. Untuk itu, pastikan cek selalu kebersihan filter

udara Mobil anda paling tidak dalam rentang 5.000 KM pemakaian

atau lebih cepat bila medan yang anda lalui merupakan daerah

berdebu.

2. Perhatikan kualitas bahan bakar

Gambar 11 Memperhatikan Kualitas Bahan Bakar

19
Berbeda dengan diesel konvensional yang bekerja secara

mekanis. Sistem ini sudah dikendalikan secara elektronik dengan

tingkat akurasi yang tinggi. Sehingga masalah kualitas bahan bakar

juga berimbas pada masalah common rail. Tiap jenis bahan bakar

khusunya solar memiliki kriteria dan sifat yang berbeda - beda. Pada

diesel konvensional, tidak terlalu sensitif terhadap perbedaan nilai

cetane. Tapi pada sistem common rail tekanan bahan bakar sudah

diatur. Nilai cetane yang tidak sesuai dapat menyebabkan miss fire.

Selain cetane number, kandungan sulfur juga menjadi faktor penting

pada sistem ini. Pastikan pahami spesifikasi bahan bakar sebelum

melakukan pengisian bahan bakar. Hal itu dikarenakan setiap Mobil

memiliki spesifikasi tekanan bahan bakar dan kompresi berbeda.

Sehingga jenis bahan bakar juga berbeda. Bahan bakar seperti

Pertamina Dex atau Shell Diesel menjadi jenis yang tepat untuk

mesin diesel common rail.

3. Lakukan penggantian fuel filter secara rutin

20
Gambar 12 Lakukan Penggantian Filter Bahan Bakar Secara Rutin

Kebersihan fuel filter harus dijaga karena kandungan air dan

kotoran yang terbawa oleh aliran bahan bakar akan menyumbat

komponen - komponen sistem common rail. Injector adalah

komponen paling rawan terkena imbas dari masalah ini. Banyak

kejadian Stuck injector yang disebabkan penyaringan bahan bakar

yang tidak maksimal. Untuk menghindari hal diatas, anda perlu

melakukan penggantian fuel filter secara rutin sesuai jadwal service.

Filter ini harus diganti karena bersifat sekali pakai yang tidak bisa

dibersihkan. Penggantian fuel filter umumnya berada dalam

rentangan 30.000 - 40.000 KM.

4. Hindari penggunaan fuel manipulator

21
Gambar 13 Hindari Penggunaan Feul Manipulator

Fuel manipulator adalah sebuah stand alone ECU atau

piggyback yang dirangkai bersama sistem kontrol common rail yang

bertujuan untuk mendongkrak tenaga dan Torsi mesin. Cara kerja

sistem ini dengan memaksakan bahan bakar agar terinjeksi lebih

banyak dari jumlah standar agar pembakaran berlangsung lebih

kuat. Karena bersifat memaksakan, tentu akan menimbulkan efek

samping pada komponen common rail. Jika untuk keperluan racing

atau hobi, bukanlah masalah. Tapi sangat tidak dianjurkan

digunakan dalam pemakaian sehari-hari.

5. Jangan melakukan pembongkaran sistem common rail bila belum

ahli.

Perawatan yang kita lakukan hanya bersifat visual dan tanpa

melakukan pembongkaran. Mengapa tidak dianjurkan untuk

membongkar sendiri ? Sistem common rail berbeda dengan diesel

22
konvensional, dimana ketika semua komponen terpasang dengan

tepat maka mesin akan bekerja.

komunikasi data antara sensor, aktuator dan ECU. Saat

komunikasi itu terputus, maka check engine akan menyala walau

socket sudah terpasang kembali. Hal ini dikarenakan data eror

sebelumnya tidak akan terhapus apabila belum ada tindak lanjut.

Untuk menghilangkanya perlu menggunakan scanner khusus.

23
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan

Teknologi common rail memiliki banyak komponen yang terdiri dari

berbagai macam fungsinya. Sehingga dalam penggunaannya memerlukan

banyak perawatan. Agar seluruh komponen menjadi memiliki umur yang

panjang dan tidak rusak. Hindari membongkar komponen-komponennya

apabila belum memiliki skill yang ahli dalam pembongkaran mesin diesel

common rail.

B. Daftar Isi

https://bacabrosur.blogspot.com/2019/01/cara-merawat-mesin-diesel-

common-rail.html?m=1

https://auto2000.co.id/berita-dan-tips/fungsi-komponen-common-rail

https://auto2000.co.id/berita-dan-tips/cara-kerja-common-

rail#:~:text=Common%20rail%20adalah%20suatu%20mekanisme,atau%20E

FI%20pada%20mobil%20bensin.&text=Seluruh%20komponen%20tersebut%

20bekerja%20dengan,memenuhi%20kebutuhan%20bahan%20bakar%20mesi

n.

https://www.autoexpose.org/2017/03/cara-merawat-mesin-diesel-common-

rail.html?m=1

24

You might also like