Professional Documents
Culture Documents
Bab II
Bab II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Bahasa Arab memiliki peran dan status yang penting tidak hanya pada
negara yang berbahasa Arab tetapi juga dan kalangan orang Islam berbagai
bahasa Arab, maka terjalin kaitan antara bahasa Arab dan agama Islam
(Wahba, England, & Taha, 2018:233). Bahasa Arab adalah bahasa yang
digunakan dalam aktivitas ibadah dalam agama Islam, seperti salat, haji, dan
ibadah lainnya (Wekke, 2015:287). Dengan bahasa Arab, ajaran Islam dapat
dipahami secara benar dan mendalam dari sumber utamanya, yaitu Alquran
15
salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah-sekolah Islam. Bahasa
sumber ajaran Isalam yaitu Alquran dan Hadis, serta kitab-kitab berbahasa
Arab yang berkenaan dengan Islam bagi siswa. Untuk itu, Bahasa Arab di
16
kebahasaan, yakni berupa ucapan, tekanan kata, intonasi, kosa kata, frasa,
satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam
siswa dikenalkan juga tentang budaya Arab, baik budaya lisan ataupun
Arab berbahasa.
adalah tarakib pada pembelajaran bahasa Arab, yaitu struktur atau susunan
kalimat yang bemakna (Al-Aliyah, 2015:18). Sependapat dengan hal itu, Al-
Jarim dan Amin (1954:12) menyatakan tarakib adalah susunan kata yang
17
mufidah (kalimat sempurna) atau disebut sebagai kalam. Jumlah mufidah atau
kalimat sempurna tersusun dari dua kata atau lebih (sampai dipahami
maksudnya) dan setiap kata dalam kalimat sempurna itu merupakan bagian
darinya.
(2018:234) adalah seperangkat pola penataan kata dalam bahasa Arab. Tarakib
definisi tersebut, maka materi tarakib adalah materi yang membahas tentang
susunan atau struktur penataan kata menjadi kalimat yang memiliki makna.
kegiatan belajar yang mempelajari susunan atau struktur penataan kata menjadi
kalimat. Pada pembelajaran di MTs, tarakib menjadi salah satu materi yang
sebuah langkah pembelajaran awal dalam bahsa Arab dan salah satu inti pokok
bahasan yang dipelajari oleh orang nonArab untuk memahami Alquran, hadis,
sekumpulan struktur kalimat, akan tetapi juga agar siswa bisa memaharni
dengan baik dan bisa memberi pemahaman dengan tepat. Penguasaan struktur
18
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tujuan pokok pembelajaran tarakib
adalah pemahaman makna kalimat tertentu yang lahir dari struktur bahasa vang
pembelajaran tarakib. Maka dari itu, dalam pembelajaran bahasa Arab, materi
menulis, siswa akan dapat membuat kalimat yang tepat sesuai dengan konteks
19
8) Mencegah kesalahan-kesalahan dalam empat keterampilan berbahasa.
Mahyudin (2012:255-263) terdiri atas tiga kegiatan pokok, yaitu: (1) penyajian
teknik induktif.
Ada tiga jenis latihan atau drill yang masing-masing bisa berdiri sendiri
atau bisa merupakan satu urutan yang merupakan kesatuan, yakni: (a)
20
latihan mekanis, (b) latihan bermakna, dan (c) latihan komunikatif.
Dengan urutan ini tidak berarti bahwa jenis latihan pertama harus
a) Latihan mekanis
Contoh:
... ُى َو
ص ِديْ َق ِ ْت
َ .د
ِ َ ف. طَالِب ج.ب
اط َمة طَالِبَة.أ
(4) Latihan menyusun kata-kata menjadi kalimat. Contoh:
21
yang ada pada kalimat tersebut. Pemberian konteks ini dapat
c) Latihan komunikatif
ditentukan.
Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab,
22
salah satu mata pelajaran yang wajib ada pada MTs adalah mata pelajaran
bahasa Arab. Mata pelajaran bahasa Arab merupakan mata pelajaran yang
meliputi tema-tema yang berupa wacana lisan dan tulisan berbentuk paparan
atau dialog sederhana. Bahan ajar yang digunakan, sesuai dengan Peraturan
Menteri Agama yaitu buku bahasa Arab untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas
VII. Pada kelas VII MTs, tema-tema dalam pembelajaran yang diajarkan yaitu
Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran bahasa Arab kelas VII MTs semester
Gasal, dapat dilihat pada Lampiran 5. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
dalam satu tema materi pembelajaran. Secara umum dalam semua pokok
23
lebih tinggi sesuai dengan tujuan pembelajaran pada pokok bahasannya.
Berikut gambaran umum pokok bahasan materi pelajaran bahasa Arab sesuai
dengan buku Buku Guru Bahasa Arab untuk Guru Madrasah Tsanawiyah Kelas
ات ِ
1) ُ ات َوالعبَ َار
ُ املُْفَرَد (kosakata)
merupakan kunci pertama dalam memahami teks hiwar, tarkib, qira’ah dan
2) ( الَِو ُارpercakapan)
Materi pelajaran ini berbentuk tanya jawab ()الَِو ُار berpasangan antara
dua atau tiga orang siswa dengan menggunakan struktur atau pola kalimat
(ب ِ
yang akan dimantapkan pada bagian
ُ )التَّ ْركْي, Kemampuan hiwar seperti
ini diharapkan berkembang menjadi keterampilan berbicara ( )ال َك َل ُمjika
didukung oleh lingkungan yang kondusif di madrasah.
ب ِ
3)
ُ ( التَّ ْركْيsusunan atau struktur kalimat)
Materi tarkib disajikan secara praktis dan fungsional, dipelajari dengan
24
4) ِ (membaca)
ُالقَراءَة
ِ
Materi ُالق راءة
َ َ disusun dengan menampilkan mufradat yang telah
ات ِ
dikenalkan pada bagian ُ ات َوالْعبَ َار
ُ امل ُْفَرَد dengan struktur dan pola
5) ِ (menulis)
ُالكتَابَة
Kegiatan ini dilakukan untuk memantapkan penguasaan bentuk kata atau
struktur kalimat dan mufradat yang telah dipelajari dalam tarkib dan
(ب ِ
multimedia pembelajaran ini adalah materi tarakib
ُ )التَّ ْركْي.
d. Ruang Lingkup Materi Tarakib Bahasa Arab Kelas VII
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab, tarakib dalam jumlah mufidah
ismiyah (ُ )اجلُ ْملَةُ ا ِإل ِْسيَةdan jumlah fi’liyah (ُ)اجلُ ْملَةُ الْ ِف ْعلِيَة. Penjelasan
lebih lanjut dari kedua tarakib tersebut adalah sebagai berikut.
mubtada' dan khabar atau susunan kalimatnya berupa isim (kata benda)
25
(Al-Jarim& Amin, 1954:43). Isim ()إِ ْسم adalah semua kata yang
mencakup orang, hewan, tumbuhan, benda mati, atau jenis benda yang lain
kerja) dan fa’il (subjek) (Nahwu wadih, 40). Terkadang, jumlah fi’liyah
juga bisa terdiri dari fi’il (kata kerja), fa’il (subjek), dan maf’ul bih (objek).
(abu hamzah yusuf, 48). Jumlah fi’liyah ditandai dengan kata kerja yang
fi’il madli (kata kerja lampau), fi’il mudlari’ (kata kerja sekarang), dan fi’il
antara lain:
b) Fi’il ( )فِ ْعلadalah pekerjaan yang dilakukan oleh fa’il (Al-Jarim &
Amin, 1954:16).
26
a) Jumlah fi’liyah dengan awalan fi’il madli (kata kerja lampau)
ابت
َ ِاِقْ رأْ الْك
َ َ
Pada penelitian ini, materi yang menjadi pembahasan pada multimedia
ِ ِ ِ
ات ؛ ّ الَبَ ُر+ (ض َمائر ُم ْفَرَدة ( ؛إِ َش َارة ُم ْفَرَدة
ُ (الص َفةُ( َواجل َه َ ُامل ُ ْب تَ َدأ
ِ َّالضمائِر امل ْفردةُ امل ت
ُصلَة ُ َ َ ُ ُ َ َّ
Tarakib tersebut diajarkan pada setiap bab atau tema pembahasan.
Berikut adalah penjelasannya sesuai dengan buku bahasa Arab untuk Madrasah
27
Tarakib yang diajarkan pada tema ini adalah ض َمائِر ُم ْفَرَدة
َ (dlamir
إِ َش َارة ُم ْفَرَدة Pembahasan ضمائِر مفرَدة
mufrad) dan (isim isyarah).
َ ُ ََ
(dlamir mufrad) pada tema ini adalah kata ganti (isim dlamir) untuk jenis
mufrad (tunggal). Isim dlamir adalah kata benda (isim) yang digunakan
Pengertian إِ َش َارة ُم ْف َرَدة (kata petunjuk) adalah adalah kata yang
28
(Rasheed, 2008:122). Kata penunjuk ini, dalam penggunaannya
memperhatikan letak sesuatu yang ditunjuk itu dekat atau jauh. Macam-
ِِ
2) Tema َ ْ ( الت َّْع ِريْف ِِبلْ َعاملPengenalan lingkungan sekolah)
ْي ِِفْ الْ َم ْد َر َسة
Tarakib yang diajarkan pada tema ini adalah ُصلَة ِ َّالضمائِر امل ْفردةُ امل ت
ُ َ َ ُ ُ َ َّ
(dlamir mufrad muttasil). Pengertian ُصلَة ِ َّالضمائِر امل ْفردةُ امل ت
ُ َ َ ُ ُ َ َّ (dlamir
mufrad muttasil) adalah kata ganti yang tidak dapat berdiri sendiri atau
kata ganti yang bersambung dengan kata yang lainnya (Kamelia, 2017:68).
29
Tabel 5. Kata Ganti Milik dan Contoh Penggunaan
sekolah)
Tarakib yang diajarkan pada tema ini adalah الَبَ ُر+ُامل ُ ْب تَ َدأ
(mubtada dan khabar). الَبَ ُر+ ُ امل ُ ْب تَ َدأadalah salah satu pola penyusunan
kalimat. ُامل ُ ْب تَ َدأ (mubtada’) adalah semua isim atau kata benda yang
terdapat pada awal kalimat membentuk suatu kalimat, dan bersifat tetap
kalimat tidak akan tersusun tanpa adanya sifat tetap dan sifat tetap itu ada
adalah kata yang melengkapi makna mubtada’ atau kata yang merupakan
Mubtada’ dan khabar dalam pelajaran bahasa Arab kelas VII ini,
dapat dibentuk dari dua kata yaitu kata keterangan tempat dan kata sifat.
30
d) Mubtada’ dan khabar dari kata keterangan tempat (Muttaqin,
Contoh:
ِ َاب َعلَى الْم ْكت
ب ِ
َ ُ َالكت
B A
Keterangan berdasarkan contoh di atas:
(subjek)
Mubtada’ + Khabar
(subjek) (predikat kata keterangan tempat)
ص ُل نَ ِظْيف
ْ الْ َف
B A
Mubtada’ dan khabar dari kata yang bersifat mu’annas (Perempuan)
31
(3) Ketentuan untuk mubtada’ dan khabar dari kata sifat antara lain:
Mubtada’ Khabar
+
(subjek) (predikat kata sifat)
4) Tema ( اْألَلْ َوا ُنwarna-warna)
Tarakib pada tema ini adalah tentang membentuk kalimat berdasarkan
dikembangkan ini adalah tarakib pada tema pertama, tarakib pada tema kedua,
2. Multimedia Pembelajaran
bahasa, kata multimedia berasal dari bahasa latin yaitu kata multi dan medium.
Multi berarti banyak dan medium berarti alat yang digunakan untuk
32
sesuatu atau pesan. Secara istilah, definisi multimedia telah disebutkan oleh
banyak ahli.
teks, gambar, suara, animasi, dan video yang dikirim ke pengguna melalui
komputer atau alat elektronik lain atau dengan manipulasi digital. Ivers dan
media yang meliputi kombinasi antara teks, suara, video, grafik, dan animasi
multimedia sebagai kombinasi dari teks, gambar, suara, animasi, dan video,
yang disajikan melalui alat-alat teknologi dan komputer. Sementara itu, Reddi
beberapa elemen yaitu teks, audio, grafik, video, animasi, dan lain-lain menjadi
satu kesatuan media yang memiliki manfaat lebih besar jika terintegrasi satu
Indonesia, 2003) adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Reddi dan Mishra (2003:4) menyatakan bahwa
33
multimedia pembelajaran adalah integrasi dari berbagai bentuk media dalam
animasi, audio, dan gambar video dengan menggabungkan link dan tool yang
berbagai manfaat yang dimiliki dan penggunaan yang tepat, adalah sebuah
teknologi masa kini yang dirancang secara menarik agar meningkatkan minat
34
Ozdemir, Ozan Boydak, dan Aydogan (2013:50) menyebutkan bahwa
menarik, dapat meningkatkan durasi siswa dalam belajar, tentunya jika media
siswa untuk berinteraksi dengan informasi melalui media yang berbeda. Tujuan
siswa akan lebih bisa memahami materi yang disampaikan apabila disajikan
dengan kata-kata dan gambar dibandingkan kata-kata atau gambar saja, dalam
hal ini adalah penyajian ada dalam bentuk multimedia. Sejalan dengan
35
sebagai media dalam pembelajaran secara efektif di dalam maupun di luar
kelas. Selain itu, multimedia dapat membantu dan digunakan oleh gurur
media.
karya yang inovatif dan memotivasi siswa untuk belajar dengan lebih cepat,
menciptakan lingkungan pembelajaran kapan saja dan di mana saja. Malik dan
lainnya.
36
4) Manajemen informasi, yaitu multimedia pembelajaran mampu
antara lain:
menyajikan informasi.
pengguna.
bahasa yang dapat ditampilkan dan digunakan kapan saja dan dimana saja.
37
menunjukkan adanya peningkatkan hasil belajar siswa dalam bahasa Arab
antara lain:
dimana saja dan kapan saja. Hal ini, tentu membuat pembelajaran menjadi
lebih praktis.
secara mandiri.
38
mampu memotivasi dan meningkatkan ketertarikan siswa dalam mempelajari
materi bahasa Arab. Selain itu, multimedia pembelajaran ini mampu menjadi
media yang lebih baik dalam membantu siswa mempelajari dan memahami
komponen multimedia ada lima yaitu teks, suara, gambar, video, dan animasi.
teks, grafik, gambar, video, audio, animasi, dan interaktivitas. Lebih lanjut,
1) Pendahuluan program
39
Pendahuluan program merupakan bagian pembuka dari produk mutimedia
memperhatikan beberapa hal (Alessi & Trolip, 2001:49) yaitu: (a) halaman
halaman judul harus mampu menarik perhatian siswa, (c) halaman judul
tidak meletakkan pilihan menu, petunjuk, atau isi materi pada halaman
judul, (e) halaman judul juga disertai tombol untuk keluar program.
2) Presentasi informasi
penting untuk ditambahkan dalam sebuah media adalah tata letak (layout)
a) Tata letak
yang mengisi sebuah ruang atau bidang sesuai dan dalam keserasian
40
beberapa aturan yang harus diperhatikan dalam mendesain tata letak
antara teks dan ruang, dan kontras yang merupakan perpaduan antara
b) Teks
yang paling dasar. Sejalan dengan itu, Ivers dan Barron (2002:71)
huruf besar dan huruf kecil. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa
bentuk kalimat singkat padat dan jelas. Selain itu, jenis font yang
digunakan dalam multimedia adalah font yang jelas, tegak, dan tidak
memiliki kait atau ekor (Surjono, 2017:6), contohnya adalah font jenis
sans serif seperti Arial, Verdana, Comic sans, dan lain-lain. Menurut
Ukuran dalam font juga menjadi perhatian dalam teks. Ukuran font
41
yang terlalu besar atau terlalu kecil dapat membuat mata pengguna
lelah dan tidak fokus. Variasi atau jenis font digunakan untuk
c) Warna
2017:38).
42
d) Gambar
Dimensi yang berformat png, jpeg, gif, dan tiff. Format gambar ini
adalah format gambar umum yang banyak dibuat pada banyak aplikasi
pembuat gambar.
43
Peletakan gambar, juga merupakan hal yang harus diperhatikan
pelajaran yang tampil pada layar. Selain itu, Mayer (2009:153) juga
e) Video
proses yang berisi urutan gambar bergerak disertai suara. Maka dari
video juga dapat memberikan daya tarik siswa untuk belajar sebagai
44
dalam sebuah presentasi multimedia pembelajaran dapat menjadi
sudah berupa gambar gerak (video), maka tidak perlu disajikan teks
panjang di layar.
f) Audio
45
tertentu, seperti pembelajaran bahasa asing, (2) Suara yang digunakan
asing untuk mengetahui cara baca dan bunyi, (4) memberikan kontrol
baik agar siswa dapat mengulang-ulang suara tersebut (Lee & Owens,
2004:120).
3) Identitas pengembang
4) Pemberian bantuan.
5) Kontrol siswa
46
Kontrol siswa adalah program multimedia pembelajaran dikendalikan oleh
siswa. Hal yang perlu diperhatikan dalam kontrol siswa menurut Surjono
kontrol video, tombol kontrol audio, dan lain-lain. Penjelasan lebih lanjut
pada aspek kontrol siswa adalah sebagai berikut: (a) Bentuk, fungsi, dan
2017: 34-35). (e) Kontrol menu adalah objek atau icon yang apabila diklik
dapat menampilkan halaman yang diinginkan. (f) Semua link dan tombol
6) Interaktivitas
dapat melakukan kontrol terhadap apa saja dan kapan isi dari multimedia
47
kapasitas dari interaksi yang disajikan. Lebih lanjut, Surjono (2017:34)
siswa.
kuis, aktivitas drag and drop, simulasi, games, dan lain-lain. Contoh
pilihan ganda, soal isian, soal menjodohkan, dan soal menyusun kalimat.
Selain itu, pada latihan, disajikan feedback atau review pada jawaban siswa
contohnya menggunakan suara atau tanda untuk jawaban benar dan salah,
memberikan respon pada akhir jawaban, dan soal yang dapat dikerjakan
pembelajaran, tombol kontrol pada audio dan video, menu latihan dengan
aktifitas drag and drop dan disertai dengan feedback, dan menu tes pilihan
48
c. Teori Desain Pesan Pembelajaran
menentukan kondisi belajar agar tercipta strategi dan produk pada tingkat
makro seperti program dan kurikulum dan pada tingkat mikro seperti
perhatian, persepsi, dan daya serap yang mengatur penjabaran bentuk fisik
dari pesan atau informasi agar terjadi komunikasi antara pengirim dan
perhatian, prinsip keaktifan siswa, prinsip umpan balik, dan prinsip perulangan.
dalam diri siswa dan mencapai hasil belajar yang optimal, hendaknya
pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa yang dapat dijadikan pijakan
49
siswa adalah melalui tes penjajagan atau tes prasyarat belajar yang
diberikan pada siswa. Motivasi adalah dorongan baik dari dalam maupun
luar diri siswa yang membuat siswa memiliki kemampuan untuk belajar.
siswa terpusat pada pesan yang dipelajari, maka proses dan hasil belajar
50
pembelajaran dengan berbagai variasi warna yang dapat menarik perhatian
warna dan gambar yang menarik dan relevan dengan materi, soal-soal
yang relevan, dan video sebagai salah satu media untuk menyampaikan
materi.
atau proses menta; emosional, maupun fisik. Prinsip ini menyatakan, jika
berinteraksi dengan media, teman, guru, atau sumber belajar lainnya, siswa
51
cukup interaktif, dan penerapan kontrol siswa dengan navigasi-navigasi
pembelajaran.
pujian, maka siswa akan bersemangat dan percaya diri. Demikian pula jika
siswa akan mencoba kembali belajar. Upaya yang dapat dilakukan dalam
yang dikembangkan terletak pada menu latihan dan menu evaluasi. Menu
latihan pada multimedia ini memberikan feedback suara benar dan tanda
52
benar apabila siswa memberikan input jawaban benar, sebaliknya,
multimedia akan memberikan suara dan tanda jawaban salah jika siswa
5) Prinsip Perulangan.
53
3. Teori Belajar yang Melandasi Pengembangan Multimedia Pembelajaran
pembelajaran materi tarakib melandaskan pada dua teori belajar yaitu teori
interkasi antara stimulus dan respons (Slavin, 2000:143). Sejalan dengan itu,
pembelajaran yang diberikan oleh guru, dan respons yaitu reaksi siswa
dihasilkan. Faktor lain yang dianggap penting dalam teori behavioristik adalah
apa saja yang dapat meperkuat timbulnya respons. Bila penguatan ditambahkan
(positive reinforcement) maka respons akan semakin kuat. Begitu juga apabila
siswa siap untuk mengikuti proses pembelajaran. Siap dalam hal ini adalah
54
sesuai dengan kesiapan siswa, akan menimbulkan kepuasan pada diri
2) Hukum latihan, asosiasi akan semakin kuat jika kegiatan yang sama
antara stimulus dan respons dilatih (digunakan), maka ikatan akan semakin
kuat. Semakin sering suatu mata pelajaran diulangi, maka materi akan
menerima materi pembelajaran, yaitu siswa sudah berada di kelas VII MTs.
55
Selain itu teori behavioristik juga digunakan sebagai landasan dalam
tentang materi. Tes pada multimedia pembelajaran ini, berupa soal pilihan
ganda yang harus diselesaikan oleh siswa dan setelah selesai mengerjakan tes
terdapat penyajian feedback atas perolehan skor siswa. Jika siswa mendapatkan
skor di bawah 70, siswa akan dimotivasi untuk mengerjakan kembali, jika
siswa sudah mendapatkan skor di atas 70, siswa akan diberikan pujian untuk
perubahan persepsi yang tidak selalu dalam bentuk perubahan tingkah laku
yang tampak. Teori belajar kognitif menekankan pada proses konstruksi yang
tidak dapat diamati seperti pikiran, ingatan, sikap, motivasi, pola pikir,
renungan dam proses internal lainnya (Alessi & Trollip, 2001:19). Proses
belajar menurut teori perkembangan Piaget, proses belajar akan terjadi jika
56
pengintregasian antara materi mufradat dengan materi tarakib sebagai
informasi baru.
multimedia seperti pada desain layar (screen design) dan strategi presentasi
pemrosesan dalam memori kerja verbal, (2) memilih berbagai gambar yang
relevan untuk pemrosesan dalam memori visual, (3) menata kata-kata terpilih
dalam model mental verbal, (4) menata gambar-gambar yang terpilih kedalam
model mental visual, dan (5) memadukan representasi verbal dan visual dengan
asumsi teori belajar kognitif yang menjadi dasar belajar dengan multimedia
pembelajaran, yaitu:
57
1) Asumsi saluran ganda, yaitu manusia memiliki saluran terpisah namun
penggunaan teks, gambar, video, dan audio yang membantu siswa dalam
mengolah informasi pada saluran yang sama dan dalam waktu yang sama.
adalah ketika ada penyajian materi melalui video tidak lagi disertai dengan
teks di layar.
menguatkan, dan video yang relevan dan tidak di luar konteks materi
tarakib.
58
interaktivitas yang memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kecepatan
pemahamannya. Selain itu, pada latihan siswa dapat berinteraksi dengan soal-
soal dalam bentuk drag and drop. Siswa menggunakan pengetahuan dan
pengalaman yang sudah diperoleh pada halaman materi, kemudian siswa akan
terdiri dari motivasi belajar atau kemampuan awal yang dimiliki. Suparman
adalah salah satu variabel dalam menata pembelajaran yang akan memberikan
dampak terhadap keefektifan belajar. Oleh karena itu, seorang guru perlu
Menengah Pertama (SMP) merupakan subjek uji coba dalam penelitian ini.
59
Dalam tahap perkembangannya, menurut Desmita (2009:36) anak usia MTs
berada pada tahap perkembangan pubertas yaitu 10-14 tahun. Siswa MTs
merupakan individu yang tergolong pada periode remaja, tepatnya usia remaja
awal. Remaja merupakan masa transisi dari periode anak-anak menuju dewasa
sebelumnya maupun masa yang sesudahnya, jadi masa remaja ini memiliki ciri-
ciri yang secara khusus hanya ada pada periodisasi masa remaja saja.
minat, dan peran yang diharapkan, berubahnya minat dan pola perilaku serta
60
f. Masa remaja sebagai masa usia bemasalah, seseorang akan mulai belajar
usia ini berada pada tahap kecerdasan operasional formal. Pada tahap ini,
dimiliki.
61
b. Motivasi belajar siswa
Teknologi Pendidikan
pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber belajar (Seels &
Ada lima kawasan teknologi pendidikan pada definisi AECT 1994 ini
pengelolaan, dan kawasan penilaian (Seels & Richey, 1994:23). Lebih lanjut
62
Gambar 1. Kawasan Teknologi Pembelajaran 1994
(Sumber:Seels & Richey 1994:10)
tenaga ahli untuk bergerak dalam bidang yang dimaksud (Prawiradilaga, 2012:
pendidikan:
a. Kawasan Desain
(Seels dan Richey , 1994: 32). Tujuan desain adalah untuk menciptakan
strategi dan produk pada tingkat makro, seperti program dan kurikulum, dan
pada tingkat mikro seperti pelajaran dan modul. Kawasan desain terdiri atas
b. Kawasan Pengembangan
63
Pengembangan didefinisikan sebagai proses penerjemahan spesifikasi
c. Kawasan Pemanfaatan
d. Kawasan Pengelolaan
e. Kawasan Penilaian
64
Penilaian merupakan proses penentuan memadai atau tidaknya pembelajaran
AECT 2004 ini ada pada istilah study (kajian) dan ethical practice (praktik
Teknologi Pembelajaran dalam AECT 2004 dapat dilihat pada Gambar berikut.
65
Gambar 2. Skema Teknologi Pendidikan 2004
(Sumber: Januszweski & Molenda, 2008:5)
apabila ditnjau dari definisi tahun 1994, penelitian ini merujuk pada kawasan
ini juga memperhatikan kawasan-kawasan lain yang ada pada definisi Teknologi
66
atau menciptakan sumber belajar. Penciptaan sumber-sumber belajar (creating
masalah pada siswa kelas VII dan guru bahasa Arab MTsN 5 Ngawi, diperoleh
hasil bahwa nilai bahasa Arab siswa rendah atau dibawah KKM, hal ini
pembelajaran, dimana siswa cenderung bersikap pasif dan mudah jemu karena
buku teks dan papan tulis, sementara siswa mendengarkan dan mencatat apa
yang disampaikan guru, guru tidak begitu kreatif dalam menggunakan media dan
metode pembelajaran yang lain, dalam segi pemahaman, siswa juga kesulitan
memahami maksud kalimat atau bacaan. Sementara dari sisi resources atau
digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab. Padahal menurut guru dan siswa
tersebut dikaji dan dicarikan solusi yang mungkin untuk dilakukan. Berdasarkan
kondisi yang ada di lapangan yaitu MTsN 5 Ngawi, maka solusi yang mungkin
diberikan adalah dengan menciptakan (creating) salah satu sumber belajar baru
67
atau leraning resource by design. Sumber belajar yang dimaksud adalah
terapkan sebagai salah satu penunjang dalam memfasilitasi siswa belajar materi
tarakib bahasa Arab, karena berdasarkan pada kajian teori dan kajian penelitian,
memiliki tampilan dan teknis media yang menarik sehingga mengurangi rasa
pembelajaran juga pilihan sumber belajar penunjang yang dapat dipilih oleh
siswa, multimedia juga dapat digunakan oleh guru sebagai alat bantu
lingkungan siswa zaman sekarang yang lebih terbuka dalam hal teknologi, dari
pembelajaran materi tarakib bahasa Arab di kelas VII MTs dan diuji juga
68
multimedia pembelajaran, diharapkan dapat terjadi peningkatan kinerja baik
pembelajaran tersebut.
dengan baik antara satu dengan yang lain sehingga dapat menunjang
d. Estetika, tampilan harus ramah dan menarik dalam artian terdapat nilai
belajar siswa.
tercapai.
multimedia seperti: (1) urutan materi, (2) kedalaman materi, (3) akurasi
69
antara materi dengan tujuan belajar, (4) hubungan bahasa yang
ejaan, tata bahasa yang digunakan, dan tanda baca), (5) glosari atau
menjawabnya.
g. Robustness, yakni bagaimana produk ini dapat bertahan jika digunakan pada
70
instruksional, dan tampilan. Penjelasan tiga aspek tersebut adalah sebagai
berikut.
a. Aspek isi
Aspek isi atau materi terdiri atas beberapa sub-aspek yang berkaitan dengan
kualitas isi atau materi pembelajaran. Aspek materi yang perlu diperhatikan
bidang terkait, keakuratan materi, termasuk hal yang berkaitan dengan tata
tulis.
b.Aspek instruksional
mempelajari materi yang rumit, sulit, abstrak, dan kompleks sehingga, cara
dalam penyajian materi harus tepat sesuai dengan karakteristik materi dan
c. Aspek tampilan
adalah tata letak, penggunaan warna, kualitas teks, kualitas gambar, kualitas
71
Berdasarkan pembahasan di atas, tidak semua kriteria dijadikan sebagai
dan interaktivitas. Kedua, instrumen untuk ahli materi yang meliputi aspek
sebelumnya. Begitu juga dengan pembelajaran bahasa Arab, yang terfokus pada
materi tarakib. Dengan melihat latar belakang masalah yang disampaikan dalam
bab 1, maka dapat dikemukakan poin utama dalam penelitian ini yaitu
diutarakan.
dengan tingkat pencapaian siswa pada tujuan pembelajaran. Pada penelitian ini,
72
dikatakan efektif, jika ada peningkatan hasil belajar yang diperoleh setelah siswa
Hasil belajar menurut Degeng (2013:185) adalah semua efek yang terjadi
menggunakan penilaian yang berbentuk tes atau non tes. Ada tiga hasil belajar
yang dapat dinilai yaitu hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik
(Degeng, 2013). Penjelasan lebih lanjut, mengenai hasil belajar sebagai berikut
(Degeng, 2013:202-206).
a) Hasil belajar kognitif, yaitu hasil belajar yang berkaitan dengan intelektual
dan penilaian.
b) Hasil belajar afektif adalah hasil belajar yang berkaitan dengan perasaan,
dan keahlian.
Hasil belajar yang dianalisis pada penelitian ini dibatasi yaitu hasil belajar
kognitif melalui tes. Hasil belajar afektif dan psikomotorik memiliki jangkauan
yang sangat luas dan membutuhkan waktu yang relatif lama sebagaimana
73
Pembelajaran menggunakan multimedia dapat meningkatkan pemahaman
penyajian yang tidak hanya terdiri dari teks, tetapi juga disertai dengan
gambar, audio, dan video dapat memfasilitasi gaya belajar siswa yang
mana saja, sehingga intensitas siswa dalam belajar bahasa Arab meningkat
(Fauzi (2016:105).
c) Sebagaimana pendapat Clark dan Mayer (2011:70), siswa akan lebih bisa
kata dan gambar dibandingkan kata-kata atau gambar saja, dalam hal ini
74
f) Melalui komponen interaktivitasnya, multimedia pembelajaran akan
centered learning. Jika siswa hanya mendengarkan guru, maka akan mudah
menjalani pembelajaran.
ini membantu siswa dalam membaca teks bahasa Arab. Selain itu audio
pendapat Alessi & Trolip (2001:49) tampilan multimedia yang tepat, akan
dalam bentuk trial and error yang disertai dengan penguatan seperti
pemberian tanda jawaban benar dan jawaban salah pada latihan dan tes,
akan memperkuat daya pikir siswa, karena siswa akan belajar sampai
75
j) Lingkungan pembelajaran bahasa yang difasilitasi dengan multimedia
meningkat dan siswa akan lebih lama dalam mengingat materi yang sudah
(2001). Model yang dikembangkan oleh Alessi & Trollip (2001) yang terdiri tiga
gambar berikut:
76
Gambar 3. Model Pengembangan Alessi dan Trollip
(Sumber: Alessi Trollip, 2001:410)
Berikut adalah penjabaran lebih lanjut mengenai tahapan-tahapan
10 subkomponen, yaitu:
77
7) Determine and collect resources (menentukan dan mengumpulkan
sumber-sumber pendukung)
dari tahap perencanaan. Tahap desain ini terdiri atas 7 subkomponen, yaitu:
konsep)
storyboard)
78
a. Prepare the text (menyiapkan teks)
a. Standards atau standar merupakan poin awal dan dasar penelitian. Standar
menentukan kualitas dan harus dicapai mulai dari tahap awal hingga akhir.
79
kesalahan (tidak sesuai dengan standar) maka produk dapat langsung
diperbaiki.
sebagainya.
Berdasarkan pada hasil validasi ahli media, ahli materi, dan ahli desain,
mendapatkan hasil ―Layak‖ untuk diuji cobakan kepada siswa. Hasil dari uji
produk juga menunjukkan kenaikan rata-rata skor siswa antara skor pretest yaitu
51,25 menjadi 76,25 dalam posttest. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas
multimedia interaktif bahasa Arab ini layak dan dapat diterapkan sebagai sumber
belajar siswa atau sumber media pembelajaran guru dalam proses pembelajaran di
kelas.
80
mengetahui kefektifan penggunaan multimedia pembelajaran bahasa Arab
berdasarkan validasi ahli materi dan ahli media dengan hasil sangat baik dan
dan diperoleh rata-rata 87,9 saat posttest sehingga diperoleh gain score 23,4
bahasa Arab hasil pengembangan dalam penelitian ini layak dan efektif digunakan
untuk pembelajaran.
diterbitkan oleh iJET tahun 2017. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah
pembelajaran kosakata bahasa Inggris. Pada penelitian ini dipilih dua kelas
sebagai subjek penelitian yaitu kelas satu dan kelas empat, yang mana kedua kelas
melalui tes TOEFL, rata-rata hampir sama yaitu level rendah. Selama penelitian,
81
dalam satu minggu. Sementara, mahasiswa di kelas satu menjalani pembelajaran
tinggi dari pada kelas tanpa multimedia. Hal ini membuktikan bahwa
dengan lebih cepat dan memiliki tingkat retensi yang lebih kuat.
C. Kerangka Pikir
Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran bahasa asing selain
menempatkan bahasa Arab sebagai salah satu mata pelajaran yang sulit. Menurut
siswa, kesulitan pada mata pelajaran bahasa Arab terletak pada materi tarakib
yaitu materi yang membahasa struktur atau susunan kalimat. Materi tarakib
adalah salah satu materi yang ada pada pelajaran bahasa Arab MTs. Tarakib
dalam bahasa Arab, memiliki banyak struktur yang harus dipahami oleh siswa,
Materi tarakib adalah pondasi dari pemahaman berbahasa Arab dan pondasi
tarakib, siswa akan lebih mudah mengetahui kedudukan kata pada suatu kalimat
sehingga siswa lebih mudah untuk memahami bacaan, menggunakan kalimat yang
82
tepat dalam berkomunikasi dengan orang lain menggunakan bahasa Arab,
menerima informasi dari orang lain yang berbahasa Arab, dan menulis kalimat
kognitif siswa yang belum mencapai KKM yang ditetapkan sekolah sehingga,
guru dan siswa sepakat jika ada sebuah media yang menyajikan pembahasan
materi tarakib secara tersendiri, sebagai penunjang belajar bahasa Arab siswa.
Selain itu, keberadaan media pembelajaran bahasa Arab juga belum banyak,
apalagi media pembelajaran yang sifatnya mengacu pada kurikulum dan berbasis
informasi materi tarakib dengan tepat. Selain itu, berdasarkan pada hasil analisis
baru dalam pembelajaran bahasa Arab yang selama ini belum dilaksanakan. Hasil
83
dapat menjadi salah satu alternatif solusi dalam meningkatkan hasil belajar
Arab berlangsung. Hal ini disebabkan karena kurangnya minat siswa dalam
pengembangan Alessi dan Trollip (2001). Model pengembangan Alessi dan Trolip
terdiri dari tiga tahapan yaitu planning (Perencanaan), design (Desain), dan
desain pesan, teori belajar behavioristik, kognitif, dan teori karakteristik siswa.
teknologi pendidikan.
yaitu uji alfa dan uji beta. Uji alfa menilai kelayakan multimedia pembelajaran
berdasarkan ahli media dan ahli materi. Uji beta, menilai kelayakan multimedia
berdasarkan tanggapan siswa dan guru. Setelah itu, uji efektivitas, untuk menilai
apakah multimedia dapat meningkatkan hasil belajar kognititf siswa dan apakah
84
Lebih lanjut, mengenai kerangka pikir dalam penelitian ini, dapat dilihat
Siswa merasa
Materi Tarakib yang Media yang saat ini
kesulitan dalam
kompleks dan banyak digunakan untuk belajar materi tarakib
pola, serta pembelajaran memandu pembelajaran
secara mandiri jika
materi tarakib selama ini bahasa Arab, belum hanya mengandalkan
kurang fokus mampu meningkatkan buku teks dan
pemahaman siswa dalam
penjelasan guru
materi tarakib
Uji efektivitas
85
D. Pertanyaan Penelitian
Madrasah Tsanawiyah?
Tsanawiyah?
pemahaman siswa dalam materi tarakib bahasa Arab ditinjau dari aspek
media?
pemahaman siswa dalam materi tarakib bahasa Arab ditinjau dari aspek
materi?
pemahaman siswa dalam materi tarakib bahasa Arab ditinjau dari sudut
Tsanawiyah?
86