Professional Documents
Culture Documents
Hari Kemardekaan Republik Indonesia Ke-78
Hari Kemardekaan Republik Indonesia Ke-78
(TAHUN A)
RITUS PEMBUKA
(Para pelayan liturgi lainnya memasuki gedung gereja,
setelah tiba di depan altar para petugas membungkuk
khidmat, lalu pergi ke tempat duduk masing-masing,
kecuali para pemandu/pengantar tidak duduk dikursi
yang biasa dipakai oleh imam, tetapi di tempat khusus
dekat umat,).
Hening Sejenak
LITURGI SABDA
AJAKAN
Setelah menghormati altar, lektor membawa buku
PSHMR ke mimbar, Lalu sambil lektor mengangkat
buku itu, P1 atau salah seorang penyanyi membawa
lagu berikut ini, dilanjutkan oleh seluruh umat;
Lagu dinyanyikan atau didaraskan
MAZMUR TANGGAPAN
(PS 862; (Mzm 101:1ac.2ac.3a.6-7; Ul: Gal 5:13) -
duduk-
Ulangan:
Mazmur:
U. Dimuliakanlah Tuhan.
SYAHADAT
Ayat yang dicetak miring diucapkan sambil
membungkuk.
(khusus pada Hari Raya Natal dan Hari Raya
Kabar Sukacita: berlutut)
P1 : Saudara sekalian, marilah menanggapi
Sabda Tuhan dengan mengucapkan
Syahadat Para Rasul.
KOLEKTE
Pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta
kepada Sabda dan kepada sesama yang
berkekurangan, di iringi lagu yang memadai
Kolekte umat diletakan di depan mimbar
RITUS KOMUNI
Hening sejenak
P1 : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut
ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam
surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan
ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun
mengampuni yang bersalah kepada kami; dan
janganlah masukkan kami ke dalam
pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang
jahat. Amin
SALAM DAMAI
Bila ada salam damai, P2 mengajak umat, misalnya
sebagai berikut
Hening sejenak
P1 : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut
ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa
RITUS PENUTUP
PENGUMUMAN/WARTA GEREJA (umat duduk)
PERARAKAN KELUAR
(pemandu /pengantar dan para pelayan berarak
meninggalkan pelataran suci)