Professional Documents
Culture Documents
079 - Diva Safira Iqnabila Maulani Laporan Praktikum Biokim
079 - Diva Safira Iqnabila Maulani Laporan Praktikum Biokim
Dosen pengampu :
Hupitoyo, S.KP, M.Kes
Disusun oleh:
Diva Safira Iqnabila Maulani
P17311233079/1B
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN MALANG
POLTEKKES KEMENKES MALANG
2023
PRAKTIKUM HEMOGLOBIN
Sel darah merah merupakan komponen esensial pada tubuh manusia yang pada
keadaan normal selalu berbentuk bikonkaf, tak berinti dan berfungsi sebagai
pembawa oksigen. Fungsi utama dari sel-sel darah merah, yang juga dikenal sebagai
eritrosit adalah mengangkut hemoglobin, dan seterusnya mengangkut oksigen dari
paru-paru ke jaringan. Selain mengangkut hemoglobin, sel-sel darah merah juga
mempunyai fungsi lain. Hemoglobin merupakan dapur asam-basa (seperti juga pada
kebanyakan protein), sehingga hemoglobin bertanggung jawab untuk sebagian besar
daya transportasi seluruh darah. Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa fungsi
terpenting hemoglobin adalah transporsi O2 dan CO2 antara paru-paru dan jaringan.
Suatu protein eritrosit, yaitu hemoglobin, memainkan peranan penting pada kedua
prosestersebut. Sebagai perbandingan, kadar zat tertentu yang terkandung di ludah
hanya seperseratus sampai seperseribu dari apa yang dapat ditemukan didalam darah.
4 gugus heme
Alat
Tabung Sahli
Pipet Sahli
Batang pengaduk
HCL 0,1 N
Pipet tetes
Blood lancet
Pen lancet
Alkohol swabs
Handscoon
Bahan
Darah
1.4 Prosedur Pemeriksaan
1. mencuci tangan dan menggunakan handscoon
2. masukkan larutan HCL 0,1 ke dalam tabung Sahli hingga mencapai di angka 2
4. Lakukan steril atau disinfektan pada ujung jari yang akan di ambil darahnya
dengan alkohol swabs dengan satu kali swabs
8. Masukkan darah ke dalam tabung Sahli yang sudah dicampurkan dengan HCL
0,1
10. Setelah di inkubasi tambahkan aquades tetes demi tetes hingga warna sesuai
dengan kadar pembanding.
11. Menyamakan warnanya dan jika sudah sama baca skala HB.
Tabung Westergren
Rak tabung westergren
Bola penghisap
Darah vena 2 ml
• Anti koagulan (Na. Citrat 3,8%, atau EDTA atau Heparin)
3.2 Tujuan
1. Untuk menentukan golongan darah
2. Dapat membedakan golongan darah A,B,AB dan O
3.3 Alat dan Bahan
a. Lancet
b. Slide Golongan Darah
c. Pengaduk / tusuk gigi
d. Darah kapiler
e. Reagen Golongan Darah anti-A, anti-B, anti-AB, anti Rhesus
f. Alkohol 70%
g. Kapas
3.4 Prosedur Pemeriksaan
1. Siapkan kartu uji atau object glass yang telah di beri nomor 1-4
2. Disinfektan atau sterilkan jari yang akan diambil darah
3. Tunggu jari hingga mengering
4. Tusuk jari menggunakan lancet lalu tekan hingga mengeluarkan darah
5. Teteskan darah 4 object glass
6. Teteskan masing-masing serum pada object glass 1-4 dan lihat perubahan yang
terjadi
3.5 Hasil Pemeriksaan
Dari praktikum yang dilakukan dapat ditemukan bahwa berdasarkan sampel darah
sukarelawan yang digunakan adalah A menggumpal (diuji menggunakan serum A), B
tidak menggumpal (diuji menggunakan serum B), AB tidak menggumpal (diuji
menggunakan serum AB), rhesus + menggumpal (diuji menggunakan serum anti
rhesus) bisa kita simpulkan bahwa golongan darah yang kita amati memberikan hasil
golongan darah A+
LAPORAN PRAKTIKUM
PEMERIKSAAN URINE
Dosen Pengampu:
Endah Kamila, SST.,M.Keb
Disusun oleh:
Diva Safira Iqnabila Maulani
P17311233079/1B
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN MALANG
POLTEKKES KEMENKES MALANG
2023
1. Tes Kehamilan
1.1 Landasan Teori
Kehamilan yaitu terjadinya pembuahan dari ovum yang akhirnya berkembang
sampai menjadi fetus. Bila terjadi ovulasi, ovum bersama beratus- ratus sel granulosa
yang melekat padanya akan dikeluarkan langsung ke dalam rongga peritoneum.
Setelah ejakulasi dalam waktu 5-10 menit pembuahan ovum berlangsung. Beberapa
sperma akan dihantarkan melalui uterus ke ampula. Pada bagian akhir dari tuba
palofi, ovarium yang dibantu oleh kontraksi uterus dan tuba palofi yang dirangsang
oleh prostaglandin dalam cairan seminal dan cairan oksitosin, Pada kehamilan
biasanya terjadi perubahan pada seluruh tubuh, pengaruh hormon-hormon
somatotropin, estrogen danprogesterone.
2. Protein Urine
Urine merupakan cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Ekskresi urine diperlukan untuk
membuang molekul-molekul sisa yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga
homeostasis cairan tubuh. Secara umum, urine terdiri atas urea dan bahan kimia
organik serta anorganik lain yang larut dalam air. Urine biasanya terdiri atas 95% air
dan 5% zat terlarut, yang dimana konsentrasi zat terlarut tersebut dapat sangat
beragam, yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti asupan diet, aktivitas
fisik, metabolisme tubuh, dan fungsi endokrin.
Hasil dari praktikum protein urine menggunakan strip urine yaitu dinyatakan
sebagai normal menunjukkan bahwa kandungan protein dalam urine sangat rendah
atau tidak ada sama sekali. Hal ini dapat diartikan bahwa ginjal berfungsi dengan baik
dan tidak ada masalah kesehatan yang terkait dengan kebocoran
protein ke dalam urine.
3. Reduksi Urine
a. Masukkan urine ke dalam tabung reaksi A sebanyak 2cc dan tabung reaksi B
sebanyak 1 ml
• (-) tidak terjadi perubahan warna / tetap biru jernih (kadar glukosa <0,5%)