You are on page 1of 75

Nomor Putusan : PUT-093912.15/2012/PP/M.

VIIIA Tahun 2019

K
Jenis Pajak : PPh Badan

JA
Tahun Pajak : 2012

Pokok Sengketa : Koreksi Penghasilan Netto Pajak Penghasilan Tahun Pajak

PA
2012 sebesar Rp972.263.235,00, yang merupakan koreksi atas
Biaya Royalty, yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding;

N
Menurut Terbanding:

LA
bahwa Pemeriksa melakukan koreksi atas item Trademark, Servicemark dan Symbol &
abbreviations thereof and brands relating to the product (dari sebelas item dalam Industrial
Property Rights dan Technical Information) secara proporsional dari penjualan ke related party

DI
karena atas item tersebut tidak seharusnya Pemohon Banding diwajibkan membayar royalty,
baik yang penjualannya ke related party sebagai Intangible Property Owner maupun ke Sister
Company, dimana penjualan ke related party tersebut bersifat contract manufacturing;
GA
bahwa perhitungan royalty dengan menggunakan tarif setelah koreksi tersebut menghasilkan
koreksi biaya royalty sebesar Rp972.263.235,00;

bahwa berdasarkan surat tanggapan Pemeriksa atas keberatan Pemohon Banding diketahui
EN

sebagai berikut:

bahwa Pemeriksa tetap mempertahankan koreksi biaya royalti sebesar Rp972.263.235,00;


TP

bahwa Pemeriksa telah melakukan tahapan-tahapan dalam pemeriksaan transaksi afiliasi.


Dalam melakukan pemeriksaan terhadap transaksi afiliasi Pemohon Banding khususnya atas
transaksi royalti, Pemeriksa juga melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
IA

1) Mengirimkan Surat Permintaan Keterangan/Bukti

bahwa Pemeriksa telah mengirimkan surat permintaan keterangan/bukti terkait


AR

pembayaran royalty ke FCC Co. Ltd dengan Surat Nomor S-067/WPJ.07/KP.0300/2013


tanggal 24 Oktober 2013 kepada Pemohon Banding dan sebagian telah dipenuhi oleh
Pemohon Banding dengan memberikan/meminjamkan dokumen pada tanggal 11 Oktober
2018;
ET

2) Mengirimkan Surat Permintaan kedua Keterangan/Bukti

bahwa Pemeriksa telah mengirimkan surat permintaan kedua keterangan/bukti terkait


KR

pembayaran royalti ke FCC Co. Ltd. dengan Surat Nomor S-075/WPJ.07/KP.0300/2013


tanggal 24 Oktober 2013 kepada Pemohon Banding dan telah ditanggapi oleh Pemohon
Banding dengan Surat Nomor 041/FCC-FA/X/2013 tanggal 29 Oktober 2013;
SE

bahwa dalam surat tanggapan tersebut Pemohon Banding termasuk memberikan


pembanding atas transaksi royalty serta menyatakan bahwa royalty yang dibayarkan
Pemohon Banding berada dalam inter quartile range royalti rate comparable agreements
sehingga transaksinya menurut Pemohon Banding sesuai dengan arms length principle.

K
Pemohon Banding juga memberikan draft Transfer Pricing Documentation;

JA
3) Mengirimkan Surat Permintaan Bantuan Teknis Pemeriksaan

bahwa Pemeriksa telah mengirimkan surat permintaan bantuan teknis pemeriksaan kepada
Direktur Pemeriksaan dan Penagihan u.p. Kasubdit Pemeriksaan Transaksi Khusus

PA
dengan Surat Nomor S-5868/WPJ.07/KP.03/2013 tanggal 17 Oktober 2013;

bahwa surat tersebut telah ditindaklanjuti dengan Surat Undangan Pembahasan dari
Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan Nomor S-294/PJ.043/2013 tanggal 28 Oktober
2013 dan kemudian dilakukan pembahasan pada tanggal 7 November 2013;

N
4) Mengirimkan Surat Permintaan Keterangan dan Bukti/Dokumen

LA
bahwa berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan Pemeriksa dengan dari Direktorat
Pemeriksaan dan Penagihan, Pemeriksa mengirimkan surat permintaan keterangan dan
bukti/ dokumen Nomor S-085/WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 11 November 2013 kepada

DI
Pemohon Banding dan telah ditanggapi oleh Pemohon Banding dengan Surat Nomor
047/FCC-FA/XI/2013 tanggal 18 November 2013;
GA
5) Melakukan koreksi atas royalty

a) Berdasarkan Surat Perjanjian Lisensi tanggal 1 September 2001 yang diubah pada
tanggal 1 November 2008 dan 30 September 2010, ruang lingkup Industrial Property
EN

Rights dan Technical Information ada 11 yaitu:

A. Industrial Property Rights:


1. Patent
TP

2. Utility Model
3. Design
4. Trademark
5. Service mark
IA

6. Symbol & abbreviations thereof and brands relating to the product


AR

B. TECHNICAL information
1. Technical know how
2. Design
3. Drawing
ET

4. Standard
5. Specification

bahwa FCC Co. Ltd. merupakan pemilik atas Industrial Property Rights dan technical
KR

Information tersebut sehingga Pemohon Banding diharuskan membayar royalti kepada


FCC Co. Ltd;

b) Pemohon Banding disamping melakukan penjualan ke third party juga melakukan


SE

penjualan ke related party yakni ke induk (Intangible Property Owner) dan Sister
Company;
Rincian penjualan ke Related Party adalah sebagai berikut:

K
- induk (FCC Co. Ltd) Rp 52.991.331.434,00
- Sister Company Rp 22.359.465.676,00

JA
Jurnlah Rp 75.350.797.110,00

c) Berdasarkan jawaban Pemohon Banding tanggal 31 Mei 2013 atas Surat Nomor
S-73/WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 8 April 2013 dan ditegaskan lagi dalam surat

PA
jawaban Pemohon Banding Nomor 047/FCC-FA/XI/2013 tanggal 18 November 2013 hal
Jawaban Surat Permintaan Keterangan dan Bukti/Dokumen Nomor S085/WPJ.07/
KP.0300/2013 tanggal 11 November 2013, penjualan ke related party tersebut bersifat
contract manufacturing;

N
bahwa dalam surat jawaban Pemohon Banding Nomor 047/FCC-FA/XI/2013 tanggal
18 November 2013 hal Jawaban Surat Permintaan Keterangan dan Bukti/Dokumen

LA
Nomor S-085/WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 11 November 2013, Pemohon Banding
tidak memberikan rincian prosentase manfaat ekonomi biaya di dalam royalti tetapi
hanya menyebutkan prosentase untuk dua roda sebesar 7,5% dan untuk empat roda

DI
sebesar 5%;

d) Pemeriksa melakukan koreksi atas item Trademark, Service mark, dan Symbol &
GA
abbreviations thereof and brands relating to the product secara proporsional dari
penjualan ke related party karena atas item tersebut tidak seharusnya Pemohon
Banding diwajibkan membayar royalty, baik yang penjualannya ke related party sebagai
Intangible Property Owner maupun yang Sister Company, dimana penjualan ke related
party tersebut berdifat contract manufacturing;
EN

e) Terhadap sebelas item dalam Industrial Property Rights dan Technical Information,
Pemeriksa melakukan koreksi atas tiga item sehingga koreksi tarif/prosentase royalty
sebagai berikut:
TP

Produk % Royalty % Royalty


cfm SAT cfm SPT
Pemohon Banding Pemohon Banding cfm. Pemeriksa
IA

2W 7,50% 5,45% (8/11 X 7,5%)


4W 5,00% 3,64% (8/11 X 5%)
AR

bahwa perhitungan royalti menurut Pemeriksa dengan menggunakan tarif setelah


koreksi tersebut menghasilkan koreksi biaya royalti sebesar Rp972.263.235,00;

bahwa berdasarkan pembahasan sengketa perpajakan dengan Pemeriksa sebagaimana


ET

dituangkan dalam Berita Acara Pembahasan dan Klarifikasi Sengketa Perpajakan Nomor
BA-2635/WPJ.07/BD.05/2015 tanggal Januari 2015 diketahui sebagai berikut:

1. Pertanyaan
KR

Pemeriksaan dalam rangka apa yang Saudara lakukan terhadap Pemohon Banding?
Jawaban/penjelasan:
Sesuai Surat Perintah Pemeriksaan adalah pemeriksaan dengan kode/kriteria: 0112
(Pemeriksaan Rutin, Perubahan Tahun Buku);
SE

2. Pertanyaan
Mohon penjelasan lebih lanjut tentang koreksi atas biaya royalty sebesar Rp972.263.235,00

K
a. Apa dasar hukum koreksi?;
a. Jelaskan pemilihan metode transfer pricing yang Saudara terapkan terhadap Wajib

JA
Pajak;
b. Berikan dokumentasi permintaan dan pemenuhan data terkait koreksi biaya royalty
sebagaimana diuraikan dalam LPP!;
c. Dalam surat keberatannya Pemohon Banding menyebutkan sebagai berikut: "Pemohon

PA
Banding telah menyerahkan TP Report Jan-Mar 2012 kepada Pemeriksa, namun
Pemeriksa tidak mempertimbangkan dokumen tersebut sebagai dasar dalam melakukan
koreksi dengan melakukan penghitungan kembali aspek kewajaran dalam transaksi
Pemohon Banding";

N
Apa tanggapan Saudara?;
a. Berikan penjelasan/analisa Saudara tentang beberapa item yang terkandung dalam

LA
pengertian royalty sesuai surat perjanjian lisensi yang tidak ada manfaat ekonominya
(trademark, service mark dan symbol & abbreviations thereof and brands relating to the
product) sehingga dilakukan koreksi;

DI
b. Apa dasar penghitungan koreksi secara proporsional atas 3 item terhadap tarif royalty?
c. Berikan softcopy perhitungan dan rekap royalty Januari s.d. Maret 2012?;

Jawaban/Penjelasan: GA
a. Dasar hukum koreksi: Pasal 18 ayat (3) UU Nomor 7/1983 tentang Pajak Penghasilan
stdtd UU Nomor 36/2008;
b. Dalam Pasal 17 ayat (7) PER-32/PJ/2011 dinyatakan bahwa transaksi pemanfaatan
Harta Tidak Berwujud yang dilakukan antara Pemohon Banding dengan pihak yang
EN

mempunyai Hubungan Istimewa dianggap memenuhi Prinsip Kewajaran dan Kelaziman


Usaha sepanjang memenuhi ketentuan:
1. transaksi pemanfaatan Harta Tidak Berwujud benar-benar terjadi;
2. terdapat manfaat ekonomis atau komersial; dan
TP

3. transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa mempunyai nilai


yang sama dengan transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak
mempunyai Hubungan Istimewa yang mempunyai kondisi yang sebanding dengan
menerapkan Analisis Kesebandingan dan menerapkan metode Penentuan Harga
IA

Transfer yang tepat ke dalam transaksi;

bahwa Pemohon Banding membiayakan biaya royalty berdasarkan jumlah penjualan


AR

yang dilakukan baik penjualan kepada independen party maupun penjualan kepada
related party. Untuk royalty atas beberapa. item (Trademark, Service mark, dan Symbol
& abbreviations thereof and brands relating to the product) mestinya tidak dikenakan
untuk penjualan kepada related party atau IP Owner (Intangible Property Owner) karena
ET

mereka yang memiliki hak atas IP tersebut;

bahwa sesuai hasil pemeriksaan, Pemeriksa berkesimpulan bahwa sebagian item


royalty (Trademark, Service mark, dan Symbol & abbreviations thereof and brands
KR

relating to the product) untuk penjualan ke related party tidak memenuhi poin kedua
karena tidak terdapat manfaat ekonomi;

bahwa dengan tidak terpenuhinya poin kedua tersebut maka Pemeriksa tidak sampai
SE

menentukan pemilihan metode transfer pricing untuk diterapkan dalam pengujian


transaksi pemanfaatan Harta Tidak Berwujud yang dilakukan antara Pemohon Banding
dengan pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa;

K
c. Fotokopi dokumen permintaan dan pemenuhan data terkait koreksi biaya royalty

JA
terlampir;

d. TP Report baru diserahkan Pemohon Banding kepada Pemeriksa dalam surat


tanggapan SPHP;

PA
Selama proses pemeriksaan sebelumnya yang diberikan oleh Pemohon Banding masih
berupa draft;

e. Ketiga item tersebut yaitu Trademark, Service mark, dan Symbol. & abbreviations

N
thereof and brands relating to the product, tidak ada manfaat ekonominya untuk
penjualan kepada related party termasuk penjualan ke induk yang juga merupakan
Intangible Property Owner;

LA
Penjualan ke related party (termasuk ke pemilik merek) tidak seharusnya dibebani
royalty atas ketiga item tersebut karena mereka sendiri yang memiliki IP tersebut;

DI
f. Pemeriksa melakukan penghitungan koreksi secara proporsional atas 3 item tersebut
terhadap tarif royalty karena Pemohon Banding tidak memberikan rincian prosentase
GA
manfaat ekonomi biaya di dalam royalty. Pemeriksa telah meminta secara tertulis
kepada Pemohon Banding dengan Surat Permintaan Keterangan dan Bukti/Dokumen
Nomor S-85/WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 11 November 2013. Dalam Surat Jawaban
Wajib Pajak Nomor 047/FCCFA/XI/2013 tanggal 18 November 2013, Wajib Pajak tidak
memberikan rincian prosentase manfaat ekonomi biaya di dalam royalti tetapi hanya
EN

menyebutkan prosentase untuk dua roda sebesar 7,5% dan untuk empat roda sebesar
5%;

g. Data softcopy perhitungan dan rekap royalty Januari s.d. Maret 2012 terlampir;
TP

bahwa data yang diberikan Pemohon Banding terdiri dari company profile Pemohon
Banding, TP Documentation, SPT Tahunan PPh Badan Januari-Maret 2012, Surat
Perjanjian Lisensi/ License Agreement, sertifikat paten dan sertifikat merek, bank
IA

payment, payable voucher, invoice atas biaya royalti, royalti report, FCC Co., Ltd.
Annual Report, dan bukti peminjaman dan pengembalian buku, catatan, dan dokumen
pada saat pemeriksaan beserta surat korespondensi pada saat pemeriksaan.
AR

bahwa berdasarkan surat tanggapan atas permintan keterangan Pemohon Banding


Nomor 003/FCC-FA/II /2015 tanggal 10 Februari 2015 diketahui sebagai berikut:
ET

a) Berdasarkan Surat Perjanjian Lisensi tanggal 1 September 2001 yang diubah pada
tanggal 1 November 2008 dan 30 September 2010, Licensor (FCC Co. Ltd)
memberikan kepada Licensee (Pemohon Banding) untuk menggunakan Industrial
Property Rights dan Technical Information kedua
KR

bahwa dalam Surat Permintaan Keterangan dan Bukti/Dokumen Nomor S085/


WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 11 November 2013, Pemeriksa telah meminta
Pemohon Banding memberikan penjelasan pengertian dan ruang lingkup lisensi yang
SE

mengakibatkan adanya biaya royalty, serta prosentase manfaat ekonomi biaya di


dalam royalty tersebut dan dalam surat jawaban Pemohon Banding Nomor 047/FCC-
FA/XI/2013 tanggal 18 November 2013 hal Jawaban Surat Permintaan Keterangan

K
dan Bukti/Dokumen Nomor S-085/WPJ.07/KP.0300/2014 tanggal 11 November 2013,
Pemohon Banding telah memberikan tanggapan atas pertanyaan tersebut;

JA
b) Fungsi utama Pemilik IP dan manfaat ekonomis atas pengalihan IP mengacu dari
surat tanggapan hasil pemeriksaan Nomor 050/FCC-FA/XII/ 2013 tanggal
6 Desember 2013 dalam Pasal 17 ayat (7) PER-32/PJ/2011 menyatakan bahwa

PA
transaksi pemanfaatan harta tidak berwujud yang dilakukan antara Pemohon Banding
dengan pihak yang mernpunyai hubungan istimewa dianggap memenuhi prinsip
kewajaran dan kelaziman usaha, Pemohon Banding telah melakukan analis
kewajaran terkait dengan transaksi untuk Tahun Pajak Januari s.d. Maret 2012 yang
tertuang dalam Transfer Pricing Documentation For Fiscal. Year Jan 2012 to Mar

N
2012 ("TPReport"), Pemohon Banding telah menyerahkan dokumen TP Report
kepada Pemeriksa selama pemeriksaan pada tanggal 10 Desember 2013 (tanda

LA
terima dokumen terlampir) dan kepada Penelaah pada tanggal 17 Juni 2014 (tanda
terima dokumen terlampir);

DI
bahwa ketentuan perpajakan terkait sengketa

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
GA
Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2009

Pasal 28 ayat (1):


EN

Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan Wajib
Pajak badan di Indonesia, wajib menyelenggarakan pembukuan.

Pasal 28 ayat (3):


TP

Pembukuan atau pencatatan tersebut harus diselenggarakan dengan memperhatikan itikad


baik dan mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya.

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah


IA

beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008

Pasal 4 ayat (1) huruf c:


AR

Yang menjadi objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis
yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar
Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak
yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun, termasuk laba usaha
ET

Pasal 6 ayat (1) huruf a angka 3:


BesarnyaPenghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap,
ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih, dan
KR

memelihara penghasilan, termasuk biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan
dengan kegiatan usaha, antara lain bunga, sewa, dan royalti.

Pasal 9 ayat (1) huruf a dan huruf f:


SE

Untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan
bentuk usaha tetap tidak boleh dikurangkan:
a. pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti dividen, termasuk dividen
yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa

K
hasil usaha koperasi;
f. jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham atau kepada

JA
pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan sehubungan dengan pekeijaan
yang dilakukan;

Pasal 18 ayat (1):

PA
Menteri Keuangan berwenang mengeluarkan keputusan mengenai besarnya perbandingan
antara utang dan modal perusahaan untuk keperluan penghitungan pajak berdasarkan Undang-
undang ini;

Penjelasan Pasal 18 ayat (1):

N
Undang-Undang ini memberi wewenang kepada Menteri Keuangan untuk memberi keputusan
tentang besarnya perbandingan antara utang dan modal perusahaan yang dapat dibenarkan

LA
untuk keperluan penghitungan pajak. Dalam dunia usaha terdapat tingkat perbandingan tertentu
yang wajar mengenai besarnya perbandingan antara utang dan modal (debt to equity ratio).
Apabila perbandingan antara utang dan modal sangat besar melebihi batas-batas kewajaran,
pada umumnya perusahaan tersebut dalam keadaan tidak sehat. Dalam hal demikian, untuk

DI
penghitungan Penghasilan Kena Pajak, Undang-Undang ini menentukan adanya modal
terselubung;
GA
Istilah modal di sini menunjuk kepada istilah atau pengertian ekuitas menurut standar akuntansi,
sedangkan yang dimaksud dengan "kewajaran atau kelaziman usaha" adalah adat kebiasaan
atau praktik menjalankan usaha atau melakukan kegiatan yang sehat dalam dunia usaha;
EN

Pasal 18 ayat (3):


Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan kembali besarnya penghasilan dan
pengurangan serta menentukan utang sebagai modal untuk menghitung besarnya Penghasilan
Kena Pajak bagi Wajib Pajak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib Pajak lainnya
TP

sesuai dengan kewajaran dan kelaziman usaha yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa
dengan menggunakan metode perbandingan harga antara pihak yang independen, metode
harga penjualan kembali, metode biaya-plus, atau metode lainnya;
IA

Penjelasan Pasal 18 ayat (3):


Maksud diadakannya ketentuan ini adalah untuk mencegah terjadinya penghindaran pajak yang
dapat terjadi karena adanya hubungan istimewa. Apabila terdapat hubungan istimewa,
AR

kemungkinan dapat terjadi penghasilan dilaporkan kurang dari semestinya ataupun


pembebanan biaya melebihi dari yang seharusnya. Dalam hal demikian, Direktur Jenderal
Pajak berwenang untuk menentukan kembali besarnya penghasilan dan/atau biaya sesuai
dengan keadaan seandainya di antara para Wajib Pajak tersebut tidak terdapat hubungan
ET

istimewa. Dalam menentukan kembali jumlah penghasilan dan/atau biaya tersebut digunakan
metode perbandingan harga antara pihak yang independen (comparable uncontrolled price
method), metode harga penjualan kembali (resale price method), metode biaya-plus (cost-plus
method), atau metode lainnya seperti metode pembagian laba (profit split method) dan metode
KR

laba bersih transaksional (transactional net margin method);

Demikian pula kemungkinan terdapat penyertaan modal secara terselubung, dengan


menyatakan penyertaan modal tersebut sebagai utang maka Direktur Jenderal Pajak
SE

berwenang untuk menentukan utang tersebut sebagai modal perusahaan. Penentuan tersebut
dapat dilakukan, misalnya melalui indikasi mengenai perbandingan antara modal dan utang
yang lazim terjadi di antara para pihak yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa atau
berdasar data atau indikasi lainnya;

K
Dengan demikian, bunga yang dibayarkan sehubungan dengan utang yang dianggap sebagai
penyertaan modal itu tidak diperbolehkan untuk dikurangkan, sedangkan bagi pemegang

JA
saham yang menerima atau memperoleh bunga tersebut dianggap sebagai dividen yang
dikenai pajak;

Pasal 18 ayat (4):

PA
Hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dan (4) dianggap ada apabila:
a. Wajib Pajak mempunyai penyertaan modal langsung atau tidak langsung paling rendah 25%
(dua puluh lima persen) pada Wajib Pajak lain, atau hubungan antara Wajib Pajak dengan
penyertaan paling rendah 25% (dua puluh lima persen) pada dua Wajib Pajak atau lebih,
demikian pula hubungan antara dua Wajib Pajak atau lebih yang disebut terakhir; atau

N
b. Wajib Pajak menguasai Wajib Pajak Iainnya atau dua atau lebih Wajib Pajak berada di
bawah penguasaan yang sama baik langsung maupun tidak langsung; atau

LA
c. Terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda dalam garis keturunan lurus
dan atau ke samping satu derajat;

DI
Penjelasan Pasal 18 ayat (4):
Hubungan istimewa di antara Wajib Pajak dapat terjadi karena ketergantungan atau keterikatan
satu dengan yang lain yang disebabkan:
GA
a. kepemilikan atau penyertaan modal; atau
b. adanya penguasaan melalui manajemen atau penggunaan teknologi;
Selain karena hal-hal tersebut, hubungan istimewa di antara Wajib Pajak orang pribadi dapat
pula terjadi karena adanya hubungan darah atau perkawinan;
EN

Huruf a:
Hubungan istimewa dianggap ada apabila terdapat hubungan kepemilikan yang berupa
penyertaan modal sebesar 25% (dua puluh lima persen) atau lebih secara langsung ataupun
tidak langsung;
TP

Misalnya, PT A mempunyai 50% (lima puluh persen) saham PT B. Pemilikan saham oleh PT A
merupakan penyertaan langsung. Selanjutnya, apabila PT B mempunyai 50% (lima puluh
persen) saham PT C, PT A sebagai pemegang saham PT B secara tidak langsung mempunyai
IA

penyertaan pada PT C sebesar 25% (dua puluh lima persen). Dalam hal demikian, antara PT A,
PT B, dan PT C dianggap terdapat hubungan istimewa;
AR

Apabila PT A juga memiliki 25% (dua puluh lima persen) saham PT D, antara PT B, PT C, dan
PT D dianggap terdapat hubungan istimewa. Hubungan kepemilikan seperti di atas dapat juga
terjadi antara orang pribadi dan badan;
ET

Huruf b:
Hubungan istimewa di antara Wajib Pajak dapat juga terjadi karena penguasaan melalui
manajemen atau penggunaan teknologi walaupun tidak terdapat hubungan kepemilikan;
KR

Hubungan istimewa dianggap ada apabila satu atau lebih perusahaan berada di bawah
penguasaan yang sama. Demikian juga hubungan di antara beberapa perusahaan yang berada
dalam penguasaan yang sama tersebut;
SE

Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda antara Pemerintah Indonesia dengan


Pemerintah Jepang
K
Pasal 9:
Apabila

JA
(a) suatu perusahaan dari salah satu Negara, baik secara langsung maupun tidak langsung
turut serta dalam pimpinan, pengawasan atau modal suatu perusahaan dari Negara
lainnya, atau
(b) orang atau badan yang sama baik secara langsung maupun tidak langsung turut serta

PA
dalam pimpinan, pengawasan atau modal suatu perusahaan dari salah satu Negara dan
dalam suatu perusahaan dari Negara Lainnya;

dan tiap kedua hal, diantara kedua perusahaan itu didalam hubungan dagangnya atau
hubungan keuangannya diadakan atau diterapkan syarat-syarat yang menyimpang dari yang

N
lazimnya terjadi diantara perusahaan-perusahaan yang bebas, maka setiap keuntungan yang
seharusnya jatuh pada salah satu perusahaan, tetapi tidak diperolehnya karena adanya syarat-

LA
syarat tersebut, dapat ditambahkan ke dalam laba perusahaan tersebut dan dikenakan pajak;

Pasal 12 butir 3:

DI
The term "royalties" as used in this Article means payments of any kind received as a
consideration for the use of, or the right to use, any copyright of literary, artistic or scientific work
including cinematograph films and films or tapes for radio or television broadcasting, any patent,
GA
trade mark, design or model, plan, secret formula or process, or for the use of, or the right to
use, industrial, commercial or scientific equipment, or for information concerning industrial,
commercial or scientific experience;

Istilah ''royalty" yang digunakan dalam Pasal ini berarti segala bentuk pembayaran yang
EN

diterima sebagai balas jasa atas penggunaan, atau hak menggunakan setiap hak cipta
kesusasteraan, kesenian atau karya ilmiah termasuk film-sinematografi dan film atau pita-pita
untuk siaran radio atau televisi, paten, merek dagang, pola atau model, rencana, rumus rahasia
atau pengolahan, atau penggunaan atau hak menggunakan perlengkapan-perlengkapan
TP

industri, perdagangan atau ilmu pengetahuan, atau untuk keterangan mengenai pengalaman di
bidang industri, perdagangan atau ilmu pengetahuan;
IA

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2011 tentang Perubahan atas


Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-43/PJ/2010 tentang Penerapan Prinsip
Kewajaran dan Kelaziman Usaha dalam Transaksi antara Wajib Pajak dengan Pihak yang
AR

Mempunyai Hubungan Istimewa

OECD Transfer Pricing Guideline for Multinational Enterprises and Tax Administrations
ET

bahwa berdasarkan penelitian terhadap LPP 85 KKP, surat keberatan Pemohon Banding dan
data yang disampaikan Pemohon Banding serta ketentuan perpajakan yang terkait dengan
sengketa dapat diuraikan sebagai berikut:
KR

1). Terhadap alasan keberatan Pemohon Banding bahwa koreksi Pemeriksa atas tarif/
prosentase royalty tidak dilandaskan dengan analisis yang kuat. Dalam hal ini, Pemeriksa
melakukan koreksi hanya didasarkan atas karakteristik usaha Pemohon Banding saja tanpa
melakukan tahapan-tahapan pemeriksaan terhadap Pemohon Banding yang mempunyai
SE

transaksi hubungan istimewa, dengan ini disampaikan bahwa:

a). Pemeriksa telah melakukan prosedur pemeriksaan transaksi afiliasi sebagai berikut
(halaman 10 s.d. 14 LPP):

K
 Berdasarkan Lampiran 3A SPT PPh Badan diketahui bahwa Pemohon Banding
melakukan transaksi penjualan, pembelian, dan pembayaran royalty dengan pihak-

JA
pihak yang memiliki hubungan istimewa (related parties);

 Berdasarkan Pasal 18 ayat (3) Undang-Undang Pajak Penghasilan, disebutkan


bahwa "Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan kembali besarnya

PA
penghasilan dan pengurangan serta menentukan utang sebagai modal untuk
menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Pemohon Banding yang
mempunyai hubungan istirnewa dengan Pemohon Banding lainnya sesuai dengan
kewajaran dan kelaziman usaha yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa
dengan menggunakan metode perbandingan harga antara pihak yang independen,

N
metode harga penjualan kembali, metode biaya plus, atau metode lainnya";

LA
 Berdasarkan Pasal 3 ayat (2) Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-43/PJ/2010 tanggal
6 September 2010 tentang Penerapan Prinsip Kewajaran den Kelaziman Usaha
Dalam Transaksi Antara Wajib Pajak yang Memiliki Hubungan lstimewa, dijelaskan
bahwa, Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha dilakukan dengan langkah-langkah

DI
sebagai berikut:
a. melakukan Analisis Kesebandingan dan menentukan pembanding;
GA
b. menentukan metode Penentuan Harga Transfer yang tepat;
c. menerapkan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha berdasarkan hasil Analisis
Kesebandingan dan metode Penentuan Harga Transfer yang tepat ke dalam
transaksi yang dilakukan antara Wajib Pajak dengan pihak yang mempunyai
Hubungan Istimewa; dan
EN

d. mendokumentasikan setiap langkah dalam menentukan Harga Wajar atau Laba


Wajar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku

 Prosedur Pemeriksaan Transaksi Afiliasi:


TP

Berikut merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan oleh pemeriksa dalam


melakukan pemeriksaan terhadap Pemohon Banding:
IA

(1) Mempelajari isi Lampiran Khusus 3A, 3A-1, dan 8A-1 pada SPT Tahunan PPh
Badan;
AR

bahwa berdasarkan Lampiran Khusus 3A pada SPT Tahunan PPh Badan,


diketahui bahwa selama Januari-Maret 2012 Pemohon Banding memiliki
transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan
rincian sebagai berikut:
ET

daftar Pihak yang memiliki hubungan istimewa:


Pihak Afiliasi Kegiatan Bentuk Hubungan Istimewa
Usaha
KR

1. FCC Co., Ltd, Manufaktur Hubungan Istimewa karena


kepemilikan saham
2. FCC (Thailand) Co., Ltd, Manufaktur Hubungan Istimewa karena
penguasaan
SE

3. China FCC Foshan Co., Ltd Manufaktur Hubungan Istimewa karena


penguasaan
4. FCC (North Carolina) Inc, Manufaktur Hubungan Istimewa karena

K
penguasaan
5. Chus FCC (Shanghai) Co., Manufaktur Hubungan Istimewa karena

JA
Ltd. penguasaan
6. FCC (Vietnam) Co.. Ltd. Manufaktur Hubungan Istimewa karena
penguasaan
7. FCC (Taiwan) Co.Ltd. Manufaktur Hubungan Istimewa karena

PA
penguasaan
8. FCC (Rico) Ltd, Manufaktur Hubungan Istimewa karena
penguasaan
9. FCC (Philippines) Corp, Manufaktur Hubungan Istimewa karena
penguasaan

N
10. Chengdu Yonghua FCC Manufaktur Hubungan Istimewa karena
Clutches Ce.,Ltd. penguasaan

LA
11. FCC Do (Brazil} Ltda Manufaktur Hubungan Istimewa karena
penguasaan
12. Kyushu FCC Co.. Ltd. Manufaktur Hubungan Istimewa karena

DI
kepemilikan saham
13. FCC (indiana), Inc. Manufaktur Hubungan Istimewa karena
penguasaan
GA
Daftar Pihak yang memiliki hubungan istimewa
Pihak Afiliasi Nilai Transaksi Jenis Trarisaksi
1. FCC. Co., Ltd, Rp Penjualan/Pembelian Barang
52,991,331,434 Berwujud
EN

2. FCC (Thailand) Co., Ltd, Rp9.685.426,954 Penjualan/Pembelian Barang


Berwujud
3. FCC (Vietnam) Co., Ltd, Rp9,956,903,117 Penjualan/Pembelian Barang
Berwujud
TP

4. FCC(North Carolina) Inc Rp1,858,541 284 Penjualan/Pembelian Barang


Berwujud
5. Chus FCC (Shanghai) Co., Ltd Rp1.728;165,768 Penjualan/Pembelian Barang
Berwujud
IA

6. FCC (Taiwan} Co , Ltd Rp 502,652,960 Penjualan/Pembelian Barang


Berwujud
7. FCC (Rico) Ltd Rp 22,175,593 Penjualan/Pembelian Barang
AR

Berwujud
8. FCC Co , Ltd Rp Penjualan/Pembelian Barang
4,1228,726,421 Berwujud
9. FCC (Thailand) Co . Ltd Re Penjualan/Pembelian Barang
ET

35,311,272.665 Berwujud
10. FCC (Taiwan) Co , Ltd. Rp Penjualan/Pembelian Barang
14.259.238,533 Berwujud
11. FCC (Philippines) Corp, Rp Penjualan/Pembelian Barang
KR

12,259,265,020 Berwujud
12. FCC (Vietnam) Co . Ltd. Hp3.092.713,977 Penjualan/Pembelian Barang
Berwujud
13. FCC (Rico) Ltd Rp 523,000,705 Penjualan/Pembelian Barang
SE

Berwujud
14. Chengdu Yonghua FCC Rp 161,260.009 Penjualan/Pembelian Barang
Berwujud
Clutches Ce.,Ltd.

K
15. FCC Co , Ltd Rp4,953.029.305 Penjualan/Pembelian Barang
Berwujud

JA
16. FCC Co , Ltd Rp Penyerahan/pemanfaatan
91,145,512.307 barang tidak berwujud
17. FCC (Thailand) Co., Ltd, Rp2.050.833,050

PA
(2) Meminta dokumen lain yang dibuat oleh Pemohon Banding yang mendukung
bahwa transaksi yang dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan
istimewa telah sesuai dengan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha;

bahwa sampai dengan laporan ini dibuat Transfer Pricing Documentation tengah

N
disusun oleh Pemohon Banding. Transfer Pricing Documentation yang telah
diberikan ke pemeriksa masih merupakan draft;

LA
bahwa Pemeriksa telah mengirimkan surat permintaan keterangan dan bukti
terkait transaksi afiliasi Pemohon Banding Nomor S73/WPJ.07/KP.0300/2013

DI
tanggal 8 April 2013 kepada Pemohon Banding, dan telah ditanggapi oleh
Pemohon Banding dengan mengisi daftar isian terlampir dalam surat;

GA
bahwa berdasarkan Surat Pemohon Banding Nomor 013/FCC-FA/IV/2013
tanggal 15 April 2013 hal Tanggapan atas Surat Nomor S-73/WPJ.07/
KP.0300/2013 mengenai Permintaan Keterangan dan Bukti Terkait Transaksi
Afiliasi masa Januari s.d. Maret 2012, dan dilengkapi tanggal 27 Mei 2013 serta
tanggal 17 Juni 2013, Pemohon Banding menyampaikan daftar isian mengenai
EN

transfer pricing yang terdiri dari:


Lampiran I : Transaksi Hubungan Istimewa
Lampiran II : Analysis atas Fungsi, Aset, dan Resiko (FAR Analysis)
TP

Lampiran IV : Transaksi Penjualan Barang kepada Pihak Afiliasi


Lampiran V : Transaksi Penjualan Barang kepada Pihak Independen
Lampiran VI : Transaksi Pembelian Barang dari Pihak Afiliasi
Lampiran VII : Transaksi Pembelian Barang dari Pihak lndependen
Lampiran VIII : Segmented Income Statement
IA

Lampiran IX : Data Harga Pokok Penjualan


Lampiran X : Pembayaran Biaya Royalti kepada Pihak Afiliasi
AR

Lampiran XI : Pembayaran Biaya Jasa kepada Pihak Afiliasi (IntraGroup


Services)
Lampiran XII : Pembayaran Biaya Bunga Kepada Pihak Afiliasi
Lampiran XIII : Karakteristik Usaha Perusahaan
Lampiran XIV : Metode Transfer Pricing yang Digunakan
ET

(3) Melakukan penelitian atas status hubungan istimewa dan transaksi dengan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa;
KR

bahwa Status Hubungan Istimewa:


a. FCC Corporation (Japan) memiliki 99,45% saham Pemohon Banding;
b. Kyushu FCC Co. Ltd. memiliki 0,55% saham Pemohon Banding;
SE

c. Pemohon Banding memiliki 0,02% saham FCC (Thailand) Co., Ltd.;


d. Honda Corporation (Japan) memiliki 20% saham FCC Corporation (Japan);
bahwa sedangkan rincian transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki

K
hubungan istimewa terjadi pada hampir semua group afiliasi Pemohon Banding,
yang meliputi penjualan/pembelian barang berwujud, penjualan/pembelian

JA
barang modal, dan pemanfaatan barang tidak berwujud sebagaimana dijelaskan
sebelumnya pada poin (1);

bahwa berdasarkan data Pemohon Banding Januari-Maret 2012, diperoleh

PA
informasi transaksi afiliasi sebagai berikut:

Sales to Related
FCC Co., Ltd. Rp 52,991.331.434
FCC (Thailand) CO., Ltd. Rp 9.685.426.954

N
FCC (Vietnam) Co., Ltd. Rp 8.562.503.117
FCC (North Carolina) Inc. Rp 1.858.541.284

LA
Chus FCC (Shanghai) Co., Ltd. Rp 1.728.165.768
FCC (Taiwan) Co., Ltd. Rp 502.652.960
FCC (Rico) Ltd. Rp 22.175.593
Total Rp 75.350.797.110

DI
As percentage of Total Net Sales 11.96%
Purchases of Materials to Related
Parties GA
FCC Co , Ltd Rp 44.228.725.421
FCC (Thailand) Co., Ltd. Rp 35.311.272.665
FCC (Taiwan) Co., Ltd. Rp 14.259.238.533
FCC (Philippines) Corp. Rp 12.288.265.020
EN

FCC (Vietnam) Co., Itd. Rp 3.092.713.977


FCC (Rico) Ltd. Rp 523.000.705
Chengdu Yonghua FCC Clutches Rp 161.260.009
Co.,Ltd.
TP

Total Rp 109.864.476.330
As percentage of Total Purchase of 29.36%
Materials
Royalty
IA

FCC Co , Ltd Rp 41.149.512.307


As percentage of Total Net Sales 6.53%
AR

(4) Meneliti analisis kesebandingan yang telah dibuat oleh Pemohon Banding.
Berdasarkan Perbandingan Transaksi Penjualan dan Perbandingan Transaksi
Pembelian yang telah disusun oleh Pemohon Banding diketahui bahwa
karakteristik barang yang dapat mempengaruhi harga barang secara signifikan
ET

adalah ukuran dan berat barang;

(5) Meneliti kesimpulan Pemohon Banding mengenai karakter transaksi serta


membuat kesimpulan mengenai karakter transaksi afiliasi dan transaksi
KR

independen yang menjadi pembanding, berdasarkan basil analisis


kesebandingan;

bahwa berdasarkan Perbandingan Transaksi Penjualan dan Perbandingan


SE

Transaksi Pembelian yang telah disusun oleh Pemohon Banding diketahui


bahwa baik transaksi penjualan maupun pembelian dengan pihak afiliasi dan
dengan pihak independen tidak dapat diperbandingkan secara langsung;
K
(6) Meneliti analisis FAR yang dibuat oleh Pemohon Banding;

JA
bahwa berdasarkan FAR Analysis yang telah disusun oleh Pemohon Banding,
Pemeriksa berkesimpulan sebagai berikut:
a. Research & Development
Related Party memiliki fungsi dominan.

PA
b. Procurement
Pemohon Banding memiliki fungsi dominan dan menanggung atas risiko;
c. Manufacturing line
Pemohon Banding memiliki fungsi dominan dan menanggung atas risiko;

N
d. Manufacturing processes
Pemohon Banding memiliki fungsi dominan dan menanggung atas risiko;

LA
e. Quality control (QC)
Pemohon Banding memiliki fungsi dominan dan menanggung atas risiko;
f. Inventory
Pemohon Banding memiliki fungsi dominan dan menanggung atas risiko;

DI
g. Marketing on Indonesia's market
Pemohon Banding memiliki fungsi dominan dan menanggung atas risiko;
h. Sales and distribution
GA
Pemohon Banding memiliki fungsi dominan dan menanggung atas risiko;
i. Others
Pemohon Banding memiliki fungsi dominan dan menanggung atas risiko;
EN

(7) Memilih metode transfer pricing untuk diterapkan

bahwa Pemeriksa telah melakukan pemeriksaan/pengujian atas transaksi


afiliasi. Dengan memperhatikan faktor kesebandingan serta ketersediaan dan
TP

kehandalan data yang ada, pemeriksa memutuskan sependapat dengan


Pemohon Banding untuk menggunakan metode "Transactional Net Margin
Method" (TNMM) dalam menguji kewajaran transaksi afiliasi yang dilakukan
Pemohon Banding atas transaksi penjualan dan transaksi pembelian;
IA

bahwa Pemeriksa berpendapat bahwa tidak terdapat pembanding internal yang


cukup handal yang dapat dijadikan sebagai pembanding terhadap transaksi
AR

afiliasi;

(8) Menerapkan metode transfer pricing yang telah dipilih sebelumnya


ET

bahwa dalam draft Transfer Pricing Documentation, Pemohon Banding


menggunakan dua macam Profit Level lndikator dalam metode TNMM. Untuk
transaksi dengan karakteristik contract manufacturer (penjualan ke related
party) menggunakan PLI Mark-up on Total Cost (MTC). Sedang transaksi
KR

dengan karakteristik licensed manufacturer (penjualan ke independent party)


menggunakan PLI Operating Margin (OM);

bahwa Kesimpulan MTC dan OM dart comparable companies menurut draft TP


SE

Documentation adalah sebagai berikut:


Description MTC OM
Highest Observed Value 18.32% 15.48%

K
Upper quartille 8.99% 8.24%
Median 4.67% 4.47%

JA
Lower quartille 3.06% 2.97%
Lower observed value 0.39% 9.39%
Number of Observation(S) 22 22
MTC Wajib Pajak 29 92%

PA
(contract manufacturer)
OM Wajib Pajak 6.97%
(licencsed manufacturer)

bahwa segmented Income Statement menurut Pemohon Banding adalah

N
sebagai berikut:

LA
Income Statement Penjualan ke Penjualan ke Total Penjualan
Afiliasi Independen (Rp)
(Rp) (Rp)
Sales 75..350.797.110 5

DI
54.751.245.895 630.102.043.005
Coot of Good Sold 51.096.969.366 4
67.557.467.832 518.654.437.198
Gross Margin GA 24.253.827.744 87.193.778.063
111.447.605.807
Operating Expense 6.902.052.736 48.523.974.816 55.426.027.552
Operating Income 17.351.775.008 38.669.803.247 56.021.578.255
EN
MTC (contract 29.92%
manufacturer)
OM (licencsed 6.97%
manufacturer)
MTC (Total Penjualan) 9.76%
TP

OM (Total Penjualan) 8.89%


bahwa berdasarkan perhitungan di atas diketahui MTC dari comparable
company berada pada rentang 3,06%(Q1) s.d. 8,99%(Q3), sedangkan MTC
Wajib Pajak (untuk contract manufacturer) sebesar 29,92% sehingga bahkan
IA

berada di atas rentang MTC clan perusahaan pembanding;

bahwa pengujian kewajaran transaksi afiliasi Pemohon Banding di atas


AR

menunjukkan bahwa MTC Pemohon Banding bahkan berada di atas rentang


MTC dari perusahaan pembanding, sehingga disimpulkan bahwa transaksi
penjualan dan pembelian afiliasi Wajib Pajak sudah memenuhi prinsip
kewajaran sesuai Pasal 18 UU PPh;
ET

 Prosedur Pemeriksaan Royalty:


KR

bahwa selain langkah-langkah di atas, Pemeriksa dalam melakukan pemeriksaan


terhadap Pemohon Banding khususnya atas transaksi royalty juga melakukan hal-hal
sebagai berikut:

(1) Mengirimkan Surat Permintaan Keterangan/Bukti


SE

bahwa Pemeriksa telah mengirimkan surat permintaan keterangan/bukti terkait


pembayaran royalty ke FCC Co., Ltd. dengan Surat Nomor S-067/WPJ.07/

K
KP.0300/2013 tanggal 8 Oktober 2013 kepada Pemohon Banding, dan sebagian
telah dipenuhi oleh Pemohon Banding dengan memberikan/meminjamkan

JA
dokumen pada tanggal 11 Oktober 2013;

(2) Mengirimkan Surat Permintaan ke-2 Keterangan/Bukti

PA
bahwa Pemeriksa telah mengirimkan surat permintaan kedua keterangan/bukti
terkait pembayaran royalty ke FCC Co., Ltd. dengan Surat Nomor S-075/WPJ.07/
KP.0300/2013 tanggal 24 Oktober 2013 kepada Wajib Pajak, dan telan
ditanggapi oleh Wajib Pajak dengan surat Nomor 041/FCC-FA/X/2013 tanggal
29 Oktober 2013;

N
LA
bahwa dalam surat tanggapan tersebut Pemohon Banding termasuk memberikan
pembanding atas transaksi royalty, serta menyatakan bahwa royalty yang
dibayarkan Pemohon Banding berada dalam inter quartile range royalty rate

DI
comparable agreements, sehingga transaksinya menurut Pemohon Banding
sesuai dengan arms length principle. Pemohon Banding juga memberikan draft
Tansfer Pricing Documentation;
GA
(3) Mengirimkan Surat Permintaan Bantuan Teknis Pemeriksaan

bahwa Pemeriksa telah mengirimkan surat permintaan bantuan teknis


pemeriksaan kepada Direktur Pemeriksaan dan Penagihan u.p. Kasubdit
EN

Pemeriksaan Transaksi Khusus, dengan Surat Nomor S-5868/WPJ.07/KP.03/


2013 tanggal 17 Oktober 2013;

bahwa surat tersebut telah ditindaklanjuti dengan Surat Undangan Pembahasan


TP

dari Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan Nomor S-294/PJ.043/2013 tanggal


28 Oktober 2013, dan kemudian dilakukan pembahasan pada tanggal
7 November 2013;
IA

(4) Mengirimkan Surat Permintaan, Keterangan dan Bukti/Dokumen

bahwa berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan Pemeriksa dengan tim


AR

dari Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan, Pemeriksa mengirimkan surat


permintaan keterangan dan bukti/dokumen Nomor S-085/WPJ.07/KP.0300/2013
tanggal 11 November 2013 kepada Pemohon Banding, dan telah ditanggapi oleh
Pemohon Banding dengan surat Nomor 047/FCC-FA/XI/2013 tanggal
ET

18 November 2013;

(5) Melakukan koreksi atas royalty


KR

bahwa berdasarkan Surat Perjanjian Lisensi tanggal 1 September 2001 yang


diubah pada 1 November 2008 dan 30 September 2010, Licensor memberikan
kepada Licensee untuk menggunakan Industrial Property Rights dan Technical
Information, yang berarti:
SE

- Industrial Property Rights:


1. Patent

K
2. Utility Model
3. Design

JA
4. Trademark
5. Service mark
6. Symbol & abbreviations thereof and brands relating to the product

PA
- Technical information
7. Technical know how
8. Design
9. Drawing
10. Standard

N
11. Specification

LA
bahwa dalam Surat Permintaan Keterangan dan Bukti/Dokumen Nomor S-085/
WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 11 November 2013, Pemeriksa telah meminta
Pemohon Banding memberikan penjelasan pengertian dan ruang lingkup lisensi
yang mengakibatkan adanya biaya royalti, serta prosentase manfaat ekonomi

DI
biaya di dalam royalti tersebut;

bahwa dalam Surat Jawaban Pemohon Banding Nomor 047/FCC-FA/XI/2013


GA
tanggal 18 November 2013 hal Jawaban Surat Permintaan Keterangan dan
Bukti/Dokumen Nomor S-085/WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 11 November 2013,
Pemohon Banding tidak memberikan rincian prosentase manfaat ekonomi biaya
di dalam royalti tetapi hanya menyebutkan prosentase untuk dua roda sebesar
EN

7,5% dan untuk empat roda sebesar 5%;

bahwa berdasarkan jawaban Pemohon Banding tanggal 31 Mel 2013 atas surat
Nomor S-73/WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 8 April 2013, dan ditegaskan lagi
TP

dalam Surat Jawaban Pemohon Banding Nomor 047/FCC-FA/XI/2013 tanggal


18 November 2013 hal Jawaban Surat Permintaan Keterangan dan
Bukti/Dokumen Nomor S-085/WPJ.07/ KP.0300/2013 tanggal 11 November
2013, Pemohon Banding menyatakan bahwa karakteristik usahanya ada yang
IA

bersifat contract manufacturing, yaitu untuk penjualan kepada related party


sebesar Rp75.350.797.110,00;
AR

bahwa atas penjualan kepada related party sebesar Rp75.350.797.110,00 yang


terdiri dari penjualan ke induk yang juga sebagai Intangible Property Owner
maupun penjualan ke Sister Company, dimana penjualan ke related party
tersebut bersifat contract manufacturing, Pemeriksa melakukan koreksi
ET

tarif/prosentase royalty. Dan hasil pemeriksaan disimpulkan bahwa untuk


penjualan ke related party tersebut terdapat beberapa item yang terkandung
dalam pengertian royalty sesuai surat perjanjian lisensi yang tidak ada manfaat
ekonominya, sehingga tidak seharusnya dibebankan oleh FCC Co., Ltd. kepada
KR

Pemohon Banding;

bahwa terhadap sebelas item dalam Industrial Property Rights dan Technical
Information, Pemeriksa melakukan koreksi secara proporsional atas tiga item
SE

yaitu Trademark, Service mark, dan Symbol & abbreviations thereof and brands
relating to the product, sehingga tarif royalty menjadi sebagai berikut :
% Royalty % Royalty Koreksi

K
Produk Cfm. SPT Cfm. Keterangan Royalty
Pemohon Pemeriksa

JA
Banding
2W 7.5% 5.45% 8/11 x 7.5% 2.05%
4W 5.0% 3.64% 8/11 x 5% 1.36%

PA
bahwa perhitungan royalty menurut Pemeriksa dengan menggunakan tarif
setelah koreksi tersebut menghasilkan koreksi biaya royalty sebesar
Rp972.263.235,00;

N
bahwa jumlah tersebut dilakukan koreksi pada biaya royalty, sedangkan

LA
penjualan dan pembelian tidak terdapat koreksi;

b) bahwa berdasarkan tanggapan Pemeriksa atas surat keberatan Pemohon Banding


diketahui sebagai berikut:

DI
bahwa Pemeriksa tetap mempertahankan koreksi biaya royalti sebesar
Rp972.263.235,00. Pemeriksa telah melakukan tahapan-tahapan dalam pemeriksaan
transaksi afiliasi; GA
bahwa dalam melakukan pemeriksaan terhadap transaksi afiliasi Pemohon Banding
khususnya atas transaksi royalti, Pemeriksa juga melakukan langkah-langkah sebagai
EN
berikut:

1) Mengirimkan Surat Permintaan Keterangan/Bukti;


TP

bahwa Pemeriksa telah mengirimkan surat permintaan keterangan/bukti terkait


pembayaran royalty ke FCC Co. Ltd. dengan Surat Nomor S067/WPJ.07/KP.0300/
2013 tanggal 24 Oktober 2013 kepada Pemohon Banding dan sebagian telah
dipenuhi oleh Pemohon Banding dengan memberikan/meminjamkan dokumen pada
tanggal 11 Oktober 2013;
IA

2) Mengirimkan Surat Permintaan kedua Keterangan/Bukti


AR

bahwa Pemeriksa telah mengirimkan surat permintaan kedua keterangan/bukti


terkait pembayaran royalti ke FCC Co. Ltd. dengan Surat Nomor S-075/WPJ.07/
KP.0300/2013 tanggal 24 Oktober 2013 kepada Pemohon Banding dan telah
ditanggapi oleh Pemohon Banding dengan Surat Nomor 041/FCCFA/X/2013 tanggal
ET

29 Oktober 2013;
bahwa dalam surat tanggapan tersebut Pemohon Banding termasuk memberikan
pembanding atas transaksi royalty serta menyatakan bahwa royalty yang dibayarkan
KR

Pemohon Banding berada dalam inter quartile range royalti rate comparable
agreements sehingga transaksinya menurut Pemohon Banding sesuai dengan arms
length principle. Pemohon Banding juga memberikan draft Transfer Pricing
Documentation;
SE

3) Mengirimkan Surat Permintaan Bantuan Teknis Pemeriksaan


bahwa Pemeriksa telah mengirimkan surat permintaan bantuan teknis pemeriksaan

K
kepada Direktur Pemeriksaan dan Penagihan u.p. Kasubdit Pemeriksaan Transaksi
Khusus dengan Surat Nomor S-5868/WPJ.07/KP.03/2013 tanggal 17 Oktober 2013;

JA
bahwa Surat tersebut telah ditindaklanjuti dengan Surat Undangan Pembahasan dari
Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan Nomor S-294/PJ.043/2013 tanggal
28 Oktober 2013 dan kemudian dilakukan pembahasan pada tanggal 7 November

PA
2013;

4) Mengirimkan Surat Permintaan Keterangan dan Bukti/ Dokumen

Berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan Pemeriksa dengan Tim dari

N
Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan, Pemeriksa mengirimkan surat permintaan
keterangan dan bukti/dokumen Nomor S-085/WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal

LA
11 November 2013 kepada Pemohon Banding dan telah ditanggapi oleh Pemohon
Banding dengan Surat Nomor 047/FCCFA/XI/2013 tanggal 18 November 2013;

DI
5) Melakukan koreksi atas royalty

a). Berdasarkan Surat Perjanjian Lisensi tanggal 1 September 2001 yang diubah
GA
pada tanggal 1 November 2008 dan 30 September 2010, ruang lingkup Industrial
Property Rights dan Technical Information ada 11 yaitu:

A. Industrial Property Rights:


1. Patent
EN

2. Utility model
3. Design
4. Trademark
5. Service mark
TP

6. Symbol & abbreviations thereof and brands relating to the product

B. Technical Information
7. Technical know-how
IA

8. Design
9. Drawing
10. Standard
AR

11. Specification

FCC Co. Ltd. merupakan pemilik atas Industrial Property Rights dan technical
Information tersebut sehingga Pemohon Banding diharuskan membayar royalti
ET

kepada FCC Co. Ltd.;

b) Pemohon Banding disamping melakukan penjualan ke third party juga


melakukan penjualan ke related party yakni ke induk (Intangible Property Owner)
KR

dan Sister Company;

bahwa rincian penjualan ke Related Party adalah sebagai berikut:


- Induk (FCC Co. Ltd) Rp52.991.331.434,00
SE

- Sister Company Rp22.359.465.676,00


Jumlah Rp75.350.797.110,00
c) Berdasarkan jawaban Pemohon Banding tanggal 31 Mei 2013 atas Surat Nomor

K
S-73/WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 8 April 2013 dan ditegaskan Iagi dalam
surat jawaban Pemohon Banding Nomor 047/FCC-FA/XI/2013 tanggal

JA
18 November 2013 hal Jawaban Surat Permintaan Keterangan dan
Bukti/Dokumen Nomor S-085/WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 11 November 2013,
penjualan ke related party tersebut bersifat contract manufacturing;

PA
bahwa dalam surat jawaban Pemohon Banding Nomor 047/FCC-FA/XI/2013
tanggal 18 November 2013 hal Jawaban Surat Permintaan Keterangan dan
Bukti/Dokumen Nomor S-085/WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 11 November 2013,
Pemohon Banding tidak memberikan rincian prosentase manfaat ekonomi biaya
di dalam royalti tetapi hanya menyebutkan prosentase untuk dua roda sebesar

N
7,5% dan untuk empat roda sebesar 5%;

LA
d) Pemeriksa melakukan koreksi atas item Trademark, Service mark, dan Symbol
86 abbreviations thereof and brands relating to the product secara proporsional
dari penjualan ke related party karena atas item tersebut tidak seharusnya Wajib
Pajak diwajibkan membayar royalty, baik yang penjualannya ke related party

DI
sebagai Intangible Property Owner maupun yang Sister Company, dimana
penjualan ke related party tersebut berdifat contract manufacturing;
GA
e) Terhadap sebelas item dalam Industrial Property Rights dan Technical
Information, Pemeriksa melakukan koreksi atas tiga item sehingga koreksi tarif/
prosentase royalty sebagai berikut:
EN

% Royalty % Royalty
Produk cfm SPT cfm Pemeriksa
Pemohon Banding
2W 7,50% 5,45% (8/11 X
TP

7,5%)
4W 5,00% 3,64% (8/11 X 5%)

bahwa Perhitungan royalti menurut Pemeriksa dengan menggunakan tarif setelah


IA

koreksi tersebut menghasilkan koreksi biaya royalti sebesar Rp972.263.235,00;

c) Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Peneliti berpendapat bahwa terhadap alasan


AR

keberatan Pemohon Banding bahwa Pemeriksa melakukan koreksi hanya didasarkan


atas karakteristik usaha Pemohon Banding saja tanpa melakukan tahapan-tahapan
pemeriksaan terhadap Pemohon Banding yang mempunyai transaksi hubungan istimewa
adalah tidak benar;
ET

d) Peneliti berpendapat bahwa Pemeriksa telah melakukan tahapantahapan pemeriksaan


terhadap Pemohon Banding yang mempunyai transaksi hubungan istimewa sebagaimana
dimaksud dalam PER- 32/PJ/2011;
KR

bahwa terhadap alasan keberatan Pemohon Banding bahwa Pemohon Banding telah
menyerahkan TP Report Jan-Mar 2012 kepada Pemeriksa, namun Pemeriksa tidak
mempertimbangkan dokumen tersebut sebagai dasar dalam melakukan koreksi dengan
SE

melakukan penghitungan kembali aspek kewajaran dalam transaksi Pemohon Banding,


dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut:
a) Bahwa berdasarkan tanggapan Pemeriksa atas surat keberatan Pemohon Banding
dijelaskan bahwa Pemeriksa telah mengirimkan surat permintaan kedua keterangan/bukti

K
terkait pembayaran royalti ke FCC Co. Ltd. dengan Surat Nomor S-075/WPJ.07/
KP.0300/2013 tanggal 24 Oktober 2013 kepada Pemohon Banding dan telah ditanggapi

JA
oleh Pemohon Banding dengan Surat Nomor 041/FCC-FA/X/2013 tanggal 29 Oktober
2013;

bahwa dalam surat tanggapan tersebut Pemohon Banding termasuk memberikan

PA
pembanding atas transaksi royalty serta menyatakan bahwa royalty yang dibayarkan
Pemohon Banding berada dalam inter quartile range royalti rate comparable agreements
sehingga transaksinya menurut Pemohon Banding sesuai dengan arms length principle.
Pemohon Banding juga memberikan draft Transfer Pricing Documentation;

N
b) Bahwa berdasarkan pembahasan dan klarifikasi sengketa perpajakan dengan Pemeriksa
terhadap alasan keberatan Pemohon Banding tersebut, Pemeriksa memberikan

LA
tanggapan bahwa TP Report baru diserahkan Pemohon Banding kepada Pemeriksa
dalam surat tanggapan SPHP;

bahwa selama proses pemeriksaan sebelumnya yang diberikan oleh Pemohon Banding

DI
masih berupa draft;

c) Berdasarkan hal tersebut di atas, Peneliti berpendapat bahwa Pemeriksa telah


GA
mempertimbangkan Transfer Pricing Documentation yang diserahkan Pemohon Banding
pada saat pemeriksaan;

d) Dengan demikian, terhadap alasan keberatan Pemohon Banding bahwa Pemeriksa tidak
EN

mempertimbangkan dokumen tersebut sebagai dasar dalam melakukan koreksi dengan


melakukan penghitungan kembali aspek kewajaran dalam transaksi Pemohon Banding
adalah tidak benar;
TP

bahwa pada dasarnya Pemeriksa mengakui tarif royalty sebesar 7,5% untuk roda dua (2W) dan
5,0% untuk roda empat (4W) atas penyerahan kepada pihak independen. Koreksi pemeriksa
terkait tali! royalty menjadi sebesar 5,45% untuk roda dua (2W) dan 3,64% untuk roda empat
(4W) adalah atas penyerahan kepada related party dengan perincian sebagai berikut:
IA

No Month Sales Part Cost-JPN


. Total Related Party Independent Total Related Party Independent
AR

Party Party
A B C D E F G H
2W
1 Januar 181.202.907.7 11.983.307.9 169.219.599.7 14 4.125.820.02 10.408.820.9
ET

i 2012 75 83 92 534,640.934 7 07
2 Februa 174.207.280.8 10.489.824.8 163.717.456.0 11.857.129.5 2.931.507.89 8.925.621.67
ri 2012 71 10 61 75 9 6
3 Maret 174.527.267.8 12.755.888.6 161.771.379.1 11.529.144.2 3.543.219.88 7.985.924.35
KR

2012 64 69 95 42 7 5
Subtot 529.937.456.5 35.229.021.4 494.708.435.0 37.920.914.7 10 27.320.366.9
al 10 62 48 51 600,547.813 38
SE

4W
1 Januar 23.992.256.66 10.157.673.6 13.834.583.05 3.404.646.12 1.360.255.96 2.044.390.15
i 2012 9 19 0 2 3 9
2 Februa 37.143.563.34 19.103.273.6 18.040.289.68 5.637.632.47 2.765.600.89 2.872.031.58

K
ri 2012 2 59 3 2 0 2
3 Maret 39.028.766.48 10.860.828.3 28.167.938.11 6.156.874.40 1.639.325.38 4.517.549.01

JA
2012 4 70 4 2 6 6
Subtot 100.164.586.4 40.121.775.6 60.042.810.84 15.199.152.9 5.765.182.23 9.433.970.75
al 95 48 7 96 9 7

PA
2W&4
W
1 Januar 205,195.164.4 22.140.981.6 183.054.182.8 17.939.287.0 5.486.075.99 12,453,211.0
i 2012 44 02 42 56 0 66
2 Februa 211.350.844.2 29.593.098.4 181.757.745.7 17.494.762.0 5.697.108,78 11.797.653.2

N
ri 2012 13 69 44 47 9 58
3 Maret 213.556.034.3 23.616.717.0 189.939.317.3 17.686.018.6 5.182.545.27 12.503.473.3

LA
2012 48 39 09 44 3 71
Total 630.102.043,0 75.350.797.1 554.751.245.8 53.120.067.7 16.365.730.0 36.754.337.6
05 10 95 47 52 95

DI
No Sales Part Cost (JPN) %
Month Cfm DPT PB GA Cfm Pemeriksa Koreksi Cfm Cfm Pemeriksa
SPT Related Independen
Total Related Party Independent PB Party
Party
A B I=C-F J=C-F K=D-G L=E-HM=I-J N O*) P
EN

2W
Januari 166.668.266.841166.668.266.841 7.857.487.956158.810.778.385 7.5% 5.45% 7.5%
2012
Februari 162.350.151.296162.350.151.296 7.558.316.911154.791.834.385 7.5% 5.45% 7.5%
TP

2012
Maret 162.998.123.622162.998.123.622 9.212.668.782153.785.454.840 7.5% 5.45% 7.5%
2012
Sub 492.016.541.759492.016.541.75924.628.473.649467.388.068.110 7.5% 5.45% 7.5%
IA

Total

4W
AR

Januari 20.587.610.547 20.587.610.547 8.797.417.656 11.790.192.891 5.0% 3.64% 5.0%


2012
Februari 31.505.930.870 31.505.930.87016.337.672.769 15.168.258.101 5.0% 3.64% 5.0%
2012
ET

Maret 32.871.892.082 32.871.892.082 9.221.502.984 23.650.389.098 5.0% 3.64% 5.0%


2012
Sub 84.965.433.499 84.965.433.49934.356.593.409 50.608.840.090 5.0% 3.64% 5.0%
Total
KR

2W&4W
Januari 187.255.877.388187.255.877.38816.654.905.612170.600.971.776
2012
SE

Februari 193.856.082.166193.856.082.16623.895.989.680169.960.092.486
2012
Maret 195.870.015.704195.870.015.70418.434.171.766177.435.843.938
2012

K
Total 576.981.975.258576.981.975.25858.985.067.058517.996.908.200

JA
bahwa pertimbangan koreksi Pemeriksa adalah sebagai berikut:
ü Atas item Trademark, Service mark, dan Symbol & abbreviations thereof and brands relating
to the product, tidak ada manfaat ekonominya untuk penjualan kepada related party

PA
termasuk penjualan ke induk yang juga merupakan Intangible Property Owner. Penjualan ke
related party (termasuk ke pemilik merek) tidak seharusnya dibebani royalty atas ketiga item
tersebut karena mereka sendiri yang memiliki IP tersebut;
ü Pemeriksa melakukan penghitungan koreksi secara proporsional atas 3 item tersebut
terhadap tarif royalty karena Pemohon Banding tidak memberikan rincian prosentase

N
manfaat ekonomi biaya di dalam royalty. Pemeriksa telah meminta secara tertulis kepada
Pemohon Banding dengan Surat Permintaan Keterangan dan Bukti/Dokumen Nomor

LA
S-085/WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 11 November 2013. Dalam Surat Jawaban Pemohon
Banding Nomor 047/FCC-FA/XI/2013 tanggal 18 November 2013, Pemohon Banding tidak
memberikan rincian prosentase manfaat ekonomi biaya di dalam royalti tetapi hanya

DI
menyebutkan prosentase untuk dua roda sebesar 7,5% dan untuk empat roda sebesar 5%;

bahwa Peneliti juga telah meminta keterangan kepada Pemohon Banding melalui surat Nomor
GA
S-1207/WPJ.07/BD.05/2015 tanggal 5 Februari 2015 tentang bagaimana cara penilaian
intangible property (IP) yaitu, kapitalisasi biaya yang telah dikeluarkan untuk menciptakan IP
dan besarnya pendapatan yang diharapkan (projected income) yang ditetapkan oleh pemilik IP
dan berapa besar bagian yang hams ditanggung oleh masing-masing subsidiary (related party)
dan apa manfaat ekonomis atas pengalihan IP bagi Pemohon Banding;
EN

bahwa Pemohon Banding memberikan tanggapan atas permintaan keterangan tersebut melalui
Surat Nomor 003/FCC-FA/II/2015 tanggal 10 Februari 2015 sebagai berikut:.
TP

a. Berdasarkan surat perjanjian lisensi tanggal 1 September 2001 yang diubah pada
1 November 2008 dan 30 September 2010, Licensor (FCC Co., Ltd) memberikan kepada
Licensee (Pemohon Banding) untuk menggunakan Industrial Property Rights dan Technical
Information;
IA

bahwa dalam surat permintaan keterangan dan bukti/dokumen Nomor S-085/WPJ.07/


KP.0300/2013 tanggal 11 November 2013, Pemeriksa telah meminta Pemohon Banding
AR

memberikan penjelasan pengertian dan ruang lingkup lisensi yang mengakibatkan adanya
biaya royalty, serta prosentase manfaat ekonomi biaya di dalam royalty tersebut dan dalam
surat jawaban Pemohon Banding Nomor 047/FCC-FA/XI/2013 tanggal 18 November 2013,
Pemohon Banding telah memberikan tanggapan atas pertanyaan tersebut;
ET

b. Fungsi utama pemilik IP dan manfaat ekonomis atas pengalihan IP, mengacu dari surat
tanggapan hasil pemeriksaan Nomor 050/FCC-FA/XII/2013 tanggal 6 Desember 2013,
dalam pasal 17 ayat (7) PER-32/PJ/2011 menyatakan bahwa transaksi pemanfaatan harta
KR

tidak berwujud yang dilakukan antara Pemohon Banding dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa dianggap memenuhi prinsip kewajaran dan kelaziman usaha, PT FCC
telah melakukan analisis kewajaran terkait dengan transaksi untuk Tahun Pajak
Januari-Maret 2012 yang tertuang dalam Transfer Pricing Documentation for Fiscal Year Jan
SE

2012 to Mar 2012 ("TP Report"), Pemohon Banding telah menyerahkan dokumen TP report
kepada Pemeriksa selama pemeriksaan pada tanggal 10 Desember 2013 dan kepada
penelaah pada tanggal 17 Juni 2014;

K
bahwa berdasarkan surat jawaban Pemohon Banding Nomor 047/FCC-FA/XI/2013 tanggal

JA
18 November 2013 pada saat pemeriksaan, Pemohon Banding menyampaikan keterangan dan
data sebagai berikut:

PA
1. Penjelasan pengertian dan ruang lingkup lisensi yang mengakibatkan adanya biaya royalty:

Jawaban

N
A. Industrial Property Rights
Dalam surat perjanjian lisensi tanggal 1 September 2001 yang diubah pada 1 November

LA
2008 dan 30 September 2010 disebutkan bahwa istilah Industrial Property Rights (Hak
Kekayaan Industri) berarti ide Baru penggunaan paten, model utilitas, desain, merek
dagang, merek jasa, lambang dan singkatannya serta merek lainnya yang berkaitan

DI
dengan produk yang dimiliki oleh pemilik lisensi saat ini dan di kemudian hari;

bahwa pada tanggal 11 Oktober 2013 sudah diberikan fotokopi sertifikat merek dan
fotokopi sertifikat paten; GA
B. Technical Information

bahwa dalam surat perjanjian lisensi tanggal 1 September 2001 yang diubah pada
EN

tanggal 1 November 2008 dan 30 September 2010 disebutkan bahwa istilah Technical
Information (Informasi Teknis) berarti segala know how, pengetahuan teknis lainnya,
desain, gambar, standar, spesifikasi, dan semua teknologi, data lain dan semua
dokumen baik asli maupun salinannya yang berisi desain, gambar, standar, spesifikasi,
TP

tehnologi, data atau pengetahuan teknis Pemilik Lisensi yang diperlukan untuk
pembuatan Produk dan Onderdil yang dimiliki oleh Pemilik Lisensi saat ini;

bahwa pada tanggal 11 Oktober 2013, Pemohon Banding sudah menunjukkan contoh
IA

informasi teknis;

2. Prosentase manfaat ekonomi biaya di dalam royalty


AR

bahwa sesuai surat perjanjian lisensi tanggal 1 September 2001 yang diubah pada
1 November 2008 dan 30 September 2010, sebagai kompensasi hak menjual produk yang
dibuat berdasarkan informasi teknis serta hak kekayaan industry yang disediakan oleh
ET

pemberi lisensi, maka penerima lisensi akan membayar royalty kepada pemilik Iisensi
sebagai berikut:

bahwa Untuk dua roda: 7,5% dari jumlah sisa dari harga jual produk penerima lisensi
KR

dikurangi harga jual pemilik lisensi ke penerima lisensi untuk part yang terkandung di dalam
produk yang dijual tersebut;

bahwa untuk empat roda: 5% jumlah sisa dari harga jual produk penerima lisensi dikurangi
SE

harga jual pemilik lisensi ke penerima lisensi untuk part yang terkandung di dalam produk
yang dijual tersebut;
K
3. Nilai penjualan yang bersifat Contract Manufacturing

JA
No. Penjualan Kepada Nilai/ Jumlah (Rp)
1. FCC Co., Ltd 52.991.331.434
2. FCC (Thailand) Co., Ltd 9.685.426.954
3. FCC (Vietnam) Co., Ltd 8.562.503.117

PA
4. FCC (North Carolina) Inc. 1.858.541.284
5. Chu's FCC (Shanghai) Co., Ltd 1.728.165.768
6. FCC (Taiwan) Co., Ltd 502.652.960
7. FCC (Rico) Ltd 22.175.593
Total 75.350.797.110

N
4. Apakah penjualan kepada sister company juga merupakan kontrak manufacturing?

LA
Jawaban: ya

5. Sehubungan dengan data pembanding royalty yang Pemohon Banding berikan melalui

DI
surat Nomor 041/FCC-FA/X/2013 tanggal 29 Oktober 2013, dalam kolom 2 terdapat
informasi agreement number atas data pembanding yang diberikan tersebut
(ada 8 agreement);
GA
bahwa berdasarkan surat tanggapan Pemohon Banding atas permintaan keterangan dan
lampirannya berupa surat Pemohon Banding yang disampaikan pada saat pemeriksaan tidak
diketahui berapa kapitalisasi biaya yang telah dikeluarkan untuk menciptakan IP dan besarnya
pendapatan yang diharapkan (projected income) yang ditetapkan oleh pemilik IP dan berapa
besar bagian yang harus ditanggung oleh masing-masing subsidiary (related party) serta
EN

bagaimana penentuan tarif royalty sebesar 7,5% untuk roda dua dan 5% untuk roda empat oleh
FCC Co., Ltd.;

bahwa prosentase manfaat ekonomi biaya di dalam royalty menurut Pemohon Banding adalah
TP

sebagai berikut:

· Untuk dua roda: 7,5% dari jumlah sisa dari harga jual produk penerima lisensi dikurangi
harga jual pemilik lisensi ke penerima lisensi untuk part yang terkandung di dalam produk
IA

yang dijual tersebut;


· Untuk empat roda: 5% jumlah sisa dari harga jual produk penerima lisensi dikurangi harga
jual pemilik lisensi ke penerima Iisensi untuk part yang terkandung di dalam produk yang
AR

dijual tersebut;

bahwa Pemohon Banding tidak memberikan dasar perhitungan penentuan besarnya tarif royalty
sebesar 7,5% untuk roda dua dan 5% untuk roda empat oleh FCC Co., Ltd selaku 99,5%
ET

pemegang saham Pemohon Banding;

bahwa berdasarkan YuhoReport F.C.C. Co., Ltd Fiscal Year Ended March 31, 2013 diketahui
biaya R&D adalah 2,983 million yen (naik 1,7% dari tahun sebelumnya) dengan perincian untuk
KR

roda dua adalah 1,237 million yen dan untuk roda empat adalah 1,745 million yen;

bahwa terhadap pertimbangan koreksi tarif royalty oleh Pemeriksa tersebut di atas, Peneliti
berpendapat sebagai berikut:
SE

a) Sengketa Royalti yang diajukan keberatan berkaitan erat dengan terminologi Intangible
Property (IP), yaitu Industrial Property Rights (Hak Kekayaan Industri). Berdasarkan Surat

K
Perjanjian Lisensi yang disampaikan oleh Pemohon Banding, IP yang diperjanjikan adalah
atas penggunaan teknologi. Untuk mengetahui kelaziman dan kewajaran pembayaran suatu

JA
IP. Terdapat dua tahapan pengujian yang dapat dilakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Keberadaan atau Eksistensi dari Harta Tidak Berwujud (Intangible Property/IP)

PA
Pada tahap ini Pemohon Banding harus dapat membuktikan eksistensi dari IP yang
pembuktiannya mencakup jenis-jenis atau tipe IP, kepemilikan, penilaian IP, dan
Keberadaan atau Eksistensi Penyerahan Hak Penggunaan IP sebagai berikut:

1.1. Pemohon Banding harus dapat menentukan tipe dari masing-masing IP yang

N
dimanfaatkan karena perbedaan jenis IP mengakibatkan perbedaan perlakuan
pengujian atas keberadaan/eksistensinya. IP terdiri dari Commercial Intangibles

LA
seperti paten, know-how, desain, dan model yang digunakan untuk memproduksi
suatu barang atau memberikan suatu jasa, dan Marketing Intangibles seperti
trademark, brand atau trade-names yang membantu dalam mengeksploitasi

DI
suatu produk atau jasa, daftar pelanggan, saluran distribusi, simbol, gambar dan
lainnya yang memiliki nilai promosi yang penting terhadap produk terkait;

GA
bahwa apabila sudah dapat diyakini dan ditentukan tipe dari IP yang digunakan
Pemohon Banding, maka langkah selanjutnya adalah menentukan kepemilikan
dari IP;
1.2. Sesuai dengan OECD TP Guidelines paragraf 6.3, kepemilikan IP menentukan
siapa yang berhak atas pembayaran royalti. Kepernilikan dibagi 2 (dua) yaitu
EN

kepemilikan legal dan ekonomi;

1.3. Penilaian IP
TP

bahwa dalam OECD TP Guidelines paragraf 6.3, 6.14 dan 6.22 diatur bahwa IP
harus mempunyai nilai (value). Pada paragraf 6.3 dinyatakan bahwa "...from the
perspective of the transferee, a comparable enterprise may or may not be
prepared to pay such a price, depending on the value and ...", jadi nilai suatu IP
IA

adalah hal yang penting untuk diketahui, dan penentuan besaran royalti yang
akan dibebankan selalu berdasarkan dari nilai IP tersebut. Adalah menjadi tidak
wajar apabila Pemohon Banding membebankan pembayaran imbalan royalti
AR

atas IP yang sudah tidak ada nilai lagi atau IP yang nilainya sudah nal atau atas
IP yang tidak dapat didefinisikan nilainya. Keberadaan nilai IP tidak serta merta
dapat dibuktikan dengan adanya aktifitas dan biaya R 8v D atau marketing,
karena seperti telah disebutkan sebelumnya pada Paragraf 6.6 OECD Transfer
ET

Pricing Guidelines bahwa tidak semua kegiatan research and development


maupun kegiatan pemasaran akan menghasilkan IP;

Jika Pemohon Banding tidak dapat menunjukkan tipe, kepemilikan dan nilai dari
KR

IP, maka seharusnya dapat diartikan bahwa Pemohon Banding tidak dapat
membuktikan eksistensi IP tersebut dan dapat dinyatakan bahwa
keberadaan/eksistensi IP tersebut tidak dapat diyakini sehingga IP yang
dinikmati oleh Pemohon Banding pun tidak ada;
SE

1.4. Keberadaan atau Eksistensi Penyerahan Hak Penggunaan IP


K
bahwa setelah diperoleh kesimpulan mengenai keberadaan dari IP, maka
penelitian selanjutnya dilakukan dengan meminta Pemohon Banding untuk

JA
memberikan informasi terkait keberadaan peristiwa pengalihan (transfer) hak
untuk menggunakan IP tersebut. Pada tahap ini, Pemohon Banding harus dapat
membuktikan keberadaan peristiwa pengalihan hak untuk menggunakan IP yang
ditunjukkan dengan adanya manfaat ekonomis bagi pihak yang menerima hak

PA
menggunakan IP. Apabila eksistensi dari penyerahan IP tersebut tidak dapat
ditunjukkan oleh Pemohon Banding maka pembayaran atas Royalti yang IP-nya
tidak pernah diterima tersebut tidak wajar dilakukan;

2. Kewajaran Nilai dari Transaksi Pembayaran IP

N
bahwa pada tahap kedua, setelah diperoleh kesimpulan mengenai keberadaan IP dan

LA
keberadaan peristiwa pengalihan hak untuk menggunakan IP, maka penelitian pada
tahap ini ditujukan untuk meneliti penerapan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha
dalam penentuan nilai wajar dari IP dan nilai Royalti sebagai imbalan atas hak
menggunakan IP;

DI
bahwa pada saat menentukan kewajaran nilai dari IP harus terlebih dahulu dilakukan
analisis kesebandingan. Berdasarkan hasil analisis kesebandingan dicari transaksi
pembanding yang sebanding dengan transaksi afiliasi Pemohon Banding, baru
GA
kemudian ditentukan metode transfer pricing yang digunakan. Terkait dengan analisa
kesebandingan dalam rangka menguji kewajaran royalti, seharusnya dilakukan analisis
kesebandingan dengan mempertimbangkan special factors dalam menguji
kesebandingan royalty sesuai paragraf 6.20 OECD TP Guidelines yang antara lain
EN
meliputi kesebandingan atas expected benefits from the intangible property (possibly
determined through a net present value calculation), any limitations on the geographic
area in which rights may be exercised; export restrictions on goods produced by virtue of
any rights transferred; the exclusive or non-exclusive character of any rights transferred;
the capital investment (to construct new plants or to buy special machines), the start-up
TP

expenses and the development work required in the market; the possibility of sub-
licensing, the licensee's distribution network, and whether the licensee has the right to
participate in further developments of the property by the licensor;
IA

b) bahwa berdasarkan Surat Perjanjian Lisensi tanggal 30 September 2010 oleh dan antara
FCC Co., Ltd selaku Pemilik Lisensi dan Pemohon Banding sebagai Penerima Lisensi
menyepakati hal-hal sebagai berikut:
AR

Pasal 1 Pengertian
1. Produk terlisensi: kopling sepeda motor dan mobil yang yang ditetapkan setiap saat
berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak, dan isinya ditetapkan secara terpisah;
ET

2. Onderdil: segala bentuk komponen produk dan sub partnya, termasuk onderdil untuk
perbaikan atau penggantian produk yang ditetapkan dari waktu ke waktu dengan
kesepakatan para pihak pada perjanjian ini dan isinya ditetapkan secara terpisah;
3. Wilayah: Negara Republik Indonesia
KR

4. Hak Kekayaan Industri: ide baru penggunaan hak paten, model utilitas, desain, merek
dagang, merek jasa, lambang, dan singkatannya serta merek lainnya yang berkaitan
dengan produk, yang dimiliki oleh Pemilik Lisensi saat ini dan di kemudian hari;
5. Informasi Teknis: segala know how, pengetahuan teknis lainnya, desain, gambar,
SE

standar, spesifikasi, dan semua teknologi, data lain dan semua dokumen baik ash
maupun salinannya yang berisi desain, gambar, standar, spesifikasi, teknologi, data atau
pengetahuan teknis Pemilik Lisensi yang diperlukan untuk pembuatan Produk dan

K
Onderdil yang dimiliki oleh Pemilik Lisensi saat ini;

JA
Pasal 2 Lisensi
1. Pemilik Lisensi dengan ini memberikan lisensi non-eksklusif dan tidak dapat dialihkan,
kepada. Penerima Lisensi untuk menggunakan Hak Kekayaan Industri dan Informasi
Teknis dalam rangka membuat dan menjual Produk dan Onderdil di Wilayah sesuai

PA
dengan ketentuan Perjanjian ini;
2. Penerima Lisensi, ketika akan melakukan subkontrak kepada pihak ketiga, atas produk
secara keseluruhan atau atas onderdil secara sebagian, harus terlebih dahulu
mendapatkan persetujuan tertulis dari Pemilik Lisensi;

N
Pasal 12 Kompensasi
Berdasarkan perjanjian ini, sebagai kompensasi hak menjual produk yang dibuat

LA
berdasarkan Informasi Teknis serta Hak Kekayaan Industri yang disediakan oleh Pemberi
Lisensi, maka Penerima Lisensi akan membayar royalty kepada Pemilik Lisensi
sebagaimana disebut di bawah ini.
- Untuk dua roda 7,5% dari jumlah sisa dari harga jual produk Penerima Lisensi dikurangi

DI
harga jual Pemilik Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part yang terkandung di dalam
produk yang dijual tersebut;
- Untuk empat roda 5% dari jumlah sisa dari harga jual produk Penerima Lisensi dikurangi
GA
harga jual Pemilik Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part yang terkandung di dalam
produk yang dijual tersebut;

bahwa namun, ketika menghitung royalty di atas, semua pajak yang dikenakan sehubungan
EN

dengan penjualan produk dikecualikan;

Harga penjualan mengacu pada CIF cost;


TP

c) Penelitian terhadap Intangible Property (Industrial Property Rights/Hak Kekayaan Industri)

1. Keberadaan IP
IA

1.1. Penentuan Jenis IP yang digunakan

bahwa berdasarkan perjanjian yang diberikan terkait dengan pembayaran Royalti


AR

yang dilakukan oleh Pemohon Banding diperoleh informasi bahwa IP yang


diargumentasikan adalah pemberian industrial property rights (hak kekayaan
industry) dan technical information (informasi teknis);
ET

1.2. Keberadaan/Kepemilikan IP secara legal dan ekonomi

Terkait kepemilikan secara legal, Pemohon Banding memberikan sertifikat paten


dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia atas paten produk dengan
KR

Nomor Hak Paten IDP0017646 tanggal 21 Juni 2006, IDP0029592 tanggal


08 November 2011, IDP0031578 tanggal 23 Agustus 2012 dan sertifikat merek
atas trademark Nomor Hak Trademark IDM000155495 tanggal 25 Februari 2008,
IDM000155494 tanggal 25 Februari 2008, IDM000053639 tanggal 13 Oktober
SE

2005, dan IDM000053638 tanggal 13 Oktober 2005;

bahwa terkait kepemilikan secara ekonomi, Pemohon Banding tidak memberikan


bukti apa manfaat ekonomis atas pengalihan IP bagi Pemohon Banding.

K
Terhadap permintaan keterangan apa manfaat ekonomis atas pengalihan IP bagi
Pemohon Banding, Pemohon Banding memberikan tanggapan bahwa fungsi

JA
utama pemilik IP dan manfaat ekonomis atas pengalihan IP, mengacu dari surat
tanggapan hasil pemeriksaan Nomor 050/FCC-FA/X.II/2013 tanggal
06 Desember 2013, yaitu Pemohon Banding telah melakukan analisis kewajaran
terkait dengan transaksi untuk Tahun Pajak Januari-Maret 2012 yang tertuang

PA
dalam Transfer Pricing Documentation For Fiscal Year Jan 2012 to Mar 2012
("TP Report");

bahwa berdasarkan TP Report Pemohon Banding atas Intercompany


Transaction-Payment of License Fee diketahui sebagai berikut:

N
8.2 Assessment of utilization and benefits

LA
This subsection provides summarizing discussion on the qualitative
aspects of the provision of license to use FCC's IPs, which include a
review on the utilization and associated benefits
Intangible products Utilization Benefits

DI
Use of Industrial property
rights
Patents and GA utility Under FCC'S By applying the model
models, designs, supervision, FCCI uses designs of the FCC
trademarks, service the patents, utility Group, FCCI Indicates
marks, and symbols models, and designs to the high quality standard
brands. produce high quality at the FCC Group over
EN

clutches and attaches the products it sold and


trademarks, service secures its share in
marks, and symbols fridanesia automotive
brands. market.
TP

By attaching the FCC's


marks on the products.
FCCI benefits from
FCC's reputation that has
IA

been recognized
worldwide for high quality
and welvestonlistied
AR

supply chain channel.


Use of technical
Information
Technical Information to Under FCC's Having access to FCC's
ET

include technical know- supervision, FCCI Inchnmal information tas


how, designs, drawings, applies the FCC's Well ai the improvement
standards, specifications know-how, designs, and modification) and
and all other technical standards, being licensed to use it
KR

data relating to the specifications, etc, as enable FCCI to produce


products and parts, as welt as any well-recognized quality
well as all other technical improvement and prntinr.1% with minimal
knowledge necessary tor modification made by chnvctis and minimal
SE

the manufacture of the FCC on the techniques cost of production, and


products and parts. and process related to thus enable FCCI to
the said technical achieve affective and
information. efficient production.

K
Terjemahan bebasnya adalah sebagai berikut:
ü Manfaat atas penggunaan hak kekayaan industri (industrial property rights):

JA
· Dengan menerapkan model desain FCC Group, Pemohon Banding
menunjukkan standar kualitas yang tinggi dari FCC Group atas produk
yang dijual dan mengamankan sahamnya di pasar otomotif Indonesia;
Dengan mencantumkan tanda FCC pada produk, Pemohon Banding

PA
·

memperoleh manfaat dari reputasi FCC yang telah dikenal di seluruh


dunia untuk kualitas tinggi dan saluran rantai pasokan yang bagus/
mapan;
ü Manfaat atas penggunaan informasi teknis (technical information) Memiliki

N
akses ke informasi teknis FCC (seperti perbaikan dan modifikasi) dan menjadi
berlisensi agar dapat digunakan Pemohon Banding untuk memproduksi
produk berkualitas yang telah dikenal dengan kerusakan minimal dan biaya

LA
produksi minimal dan mernungkinkan Pemohon Banding untuk mencapai
produksi yang efektif dan efisien;

DI
1.3. Cara Penilaian IP

bahwa Pemohon Banding tidak memberikan informasi tentang bagaimana cara


GA
penilaian terhadap pembentukan nilai IP yang diakuinya dimanfaatkannya
tersebut. Peneliti telah meminta informasi sehubungan dengan cara penilaian IP
yaitu, kapitalisasi biaya yang telah dikeluarkan untuk menciptakan IP dan
besarnya pendapatan yang diharapkan (projected income) yang ditetapkan oleh
Pemilik IP dan berapa besar bagian yang harus ditanggung oleh masing -
EN

masing subsidiary (related party) serta fungsi utarna perusahaan pemilik IP,
namun Pemohon Banding tidak menyampaikan informasi tersebut;

bahwa tanggapan yang diberikan Pemohon Banding atas permintaan keterangan


TP

tersebut melalui Surat Nomor 003/FCC-FA/II/2015 tanggal 10 Februari 2015


adalah merujuk pada jawaban yang disampaikan. Pemohon Banding pada saat
pemeriksaan melalui Surat Nomor 047/FCC-FA/XI/2013 tanggal 18 November
2013 di mana tidak terdapat informasi mengenai cara penilaian IP oleh Pemilik
IA

IP;

bahwa sehubungan dengan fakta hukum bahwa Pemohon Banding memiliki


AR

hubungan istimewa dengan pemilik IP maka seharusnya dapat dipenuhi


permintaan tentang keberadaan ekonomis dan penilaian IP tersebut. Selain itu
Pemohon Banding juga seharusnya mempertimbangkan OECD Transfer Pricing
Guidelines paragraf 5.14 yaitu "Taxpayers should recognise that notwithstanding
ET

limitations on documentation requirements, a tax administration will have to make


a determination of arm's length transfer pricing even if the information available is
incomplete. As a result, the taxpayer must take into consideration that adequate
record-keeping practices and voluntary production of documents can improve the
KR

persuasiveness of its approach to transfer pricing. This will be true whether the
case is relatively straightforward or complex, but the greater the complexity and
unusualness of the case, the more significance will attach to documentation",
sehingga seharusnya disadari bahwa jika Pemohon Banding tidak menyediakan
SE

data secara lengkap, maka Terbanding dapat menetapkan berapa nilai wajar
suatu transaksi. Artinya, kelengkapan dokumen dari Pemohon Banding sangat
diperlukan untuk mendapatkan penilaian yang lebih tepat. Semakin kompleks

K
dan tidak biasanya suatu kasus maka akan semakin signifikan kebutuhan akan
kelengkapan dokumen dimaksud;

JA
1.4. Keberadaan atau Eksistensi Penyerahan Hak Penggunaan IP
Bahwa Pemeriksa telah mengakui keberadaan atau eksistensi penyerahan hak
penggunaan IP;

PA
2. Kewajaran Nilai dari Transaksi Pembayaran IP

- bahwa Pemeriksa telah mengakui kewajaran pembayaran royalty untuk penjualan


produk kepada pihak independen;

N
bahwa Pemeriksa melakukan koreksi atas pembayaran royalty untuk penjualan

LA
produk kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan melakukan
penghitungan koreksi secara proporsional atas 3 item, yaitu trademark, service
mark, dan symbol & abbreviations thereof and brands relating to the product
terhadap tarif royalty karena Pemohon Banding tidak memberikan rincian prosentase

DI
manfaat ekonomi biaya di dalam royalty, dengan perincian perhitungan sebagai
berikut:

Produk
GA % Royalty % Royalty
cfm SPT cfm Pemeriksa
Pemohon Banding
EN

2W 7,50% 5,45% (8111 X 7,5%)


4W 5,00% 3,64% (8/11 X 5%)
TP

bahwa sehingga biaya royalti menurut Pemeriksa adalah sebagai berikut

No Royalty
Month Cfm SPT PB Cfm Pemeriksa Koreksi
IA

Related Party Independent Total

A B S=IxN T=KxO U=LxP V=T+U W=S-V


AR

2W
Januari 12.500.120.013 428.590.25211.910.808.41612.339.398.669160.721.345
2012
Februari12.176.261.347 412.271.83211.609.387.57912.021.659.410154.601.937
ET

2012
Maret 12.224.859.272 502.509.20611.533.909.11312.036.418.319188.440.952
2012
Sub 36.901.240.6321.343.371.29035.054.105.10836.397.476.398503.764.234
KR

Total

4W
Januari 1.029.380.527 319.906.097 589.509.645 909.415.741119.964.786
SE

2012
Februari 1.575.296.544 594.097.192 758.412.905 1.352.510.097222.786.447
2012
Maret 1.643.594.604 335.327.381 1.182.519.455 1.517.846.836125.747.768

K
2012
Sub 4.248.271.675 1.249.330.669 2.530.442.004 3.779.772.674468.499.001

JA
Total

2W&4W
Januari 13.529.500.540 748.496.349.12.500.318.06113.248.814.410280.686.131

PA
2012
Februari13.751.557.8911.006.369.02312.367.800.48413.374.169.507377.388.384
2012
Maret 13.868.453.876 837.836.58812.716.428.56813.554.265.155314.188.720
2012

N
Total 41.149.512.3072.592.701.95937.584.547.11340.177.249.072972.263.235

LA
- bahwa pada proses keberatan, Pemohon Banding juga tidak memberikan
penjelasan cara penilaian IP;

bahwa Pemohon Banding tidak memberikan informasi tentang bagaimana cara

DI
penilaian terhadap pembentukan nilai IP yang diakuinya dimanfaatkannya
tersebut. Peneliti telah meminta informasi sehubungan dengan cara penilaian IP
yaitu, kapitalisasi biaya yang telah dikeluarkan untuk menciptakan IP dan
GA
besarnya pendapatan yang diharapkan (projected income) yang ditetapkan oleh
Pemilik IP dan berapa besar bagian yang harus ditanggung oleh teasing—
masing subsidiary (related party) serta fungsi utama perusahaan pemilik IP,
namun Pemohon Banding tidak menyampaikan informasi tersebut;
EN

bahwa tanggapan yang diberikan Pemohon Banding atas permintaan keterangan


tersebut melalui Surat Nomor 003/FCC-FA/II/ 2015 tanggal 10 Februari 2015
adalah merujuk pada jawaban yang disampaikan Pemohon Banding pada saat
TP

pemeriksaan melalui Surat Nomor 047/FCC-FA/XI/2013 tanggal 18 November


2013 di mana tidak terdapat informasi mengenai cara penilaian IP oleh Pemilik
IP;
IA

bahwa sehubungan dengan fakta hukum bahwa Pemohon Banding memiliki


hubungan istimewa dengan pemilik IP maka seharusnya dapat dipenuhi
permintaan tentang keberadaan ekonomis dan penilaian IP tersebut. Selain itu
AR

Pemohon Banding juga seharusnya mempertimbangkan OECD Transfer Pricing


Guidelines paragraf 5.14 yaitu "Taxpayers should recognise that notwithstanding
limitations on documentation requirements, a tax administration will have to make
a determination of arm's length transfer pricing even if the information available is
ET

incomplete. As a result, the taxpayer must take into consideration that adequate
record-keeping practices and voluntary production of documents can improve the
persuasiveness of its approach to transfer pricing. This will be true whether the
case is relatively straightforward or complex, but the greater the complexity and
KR

unusualness of the case, the more significance will attach to documentation",


sehingga seharusnya disadari bahwa jika Pemohon Banding tidak menyediakan
data secara lengkap, maka Terbanding dapat menetapkan berapa nilai wajar
suatu transaksi. Artinya, kelengkapan dokumen dari Pemohon Banding sangat
SE

diperlukan untuk mendapatkan penilaian yang lebih tepat. Semakin kompleks


dan tidak biasanya suatu kasus maka akan semakin signifikan kebutuhan akan
kelengkapan dokumen dimaksud;
K
- Terhadap penghitungan koreksi secara proporsional atas 3 item, yaitu trademark,
service mark, dan symbol & abbreviations thereof and brands relating to the

JA
product terhadap tarif royalty karena Wajib Pajak tidak memberikan rincian
prosentase manfaat ekonomi biaya di dalam royalty, Peneliti berpendapat
sebagai berikut:

PA
ü bahwa berdasarkan Paragraph 6.8 Transfer Pricing Guidelines for
Multinational Enterprises and Tax Administrations dijelaskan sebagai berikut:

6.8 The differences between trade and marketing intangibles can be seen in a
comparison of patents and trademarks. Patents are basically concerned

N
with the production of goods (which may be sold or used in connection
with the provision of services) while trademarks are used in promoting, the

LA
sale of goods or services. A Patent gives an exclusive right to its owner to
use it given invention for a limited period of lime. A trademark may
continue indefinitely; its protection will disappear only under special

DI
circumstances (voluntary renunciation. no renewal in due time,
cancellation or annulment following a judicial decision, etc.). A trademark
is a unique name. symbol or picture that the owner or licensee may use to
GA
identify special products or services of a particular manufacturer or dealer
and. as a corollary, to prohibit their use by other partics for similar
purposes under the protection of domestic and international law.
Trademarks may confer a valuable market status on the goods or services
to which they are attached. whether or not those goods or services are
EN

otherwise unique. Patents may create a monopoly in certain products or


services whereas trademarks alone do not, because competitors may he
able to sell the same or similar products so long as they use different
distinctive signs;
TP

bahwa Trademark digunakan dalam mempromosikan penjualan barang


atau jasa. Dalam hal penjualan dilakukan kepada related party, Wajib
Pajak tidak memerlukan trademark untuk mempromosikan barang yang
IA

diproduksinya. Hal yang sama berlaku untuk service mark dan symbol &
abbreviations thereof and brands relating to the product;
AR

bahwa dengan demikian atas trademark, service mark, dan symbol &
abbreviations thereof and brands relating to the product atas penjualan ke
related party tidak memberikan manfaat ekonomi bagi Wajib Pajak
sehingga Pemohon Banding tidak seharusnya membayar royalty;
ET

Peneliti berpendapat koreksi Pemeriksa telah sesuai dengan ketentuan


yang berlaku;
KR

ü bahwa berdasarkan Pasal 18 UU PPh, Direktur Jenderal Pajak berwenang


untuk menentukan kembali besarnya penghasilan dan/ atau biaya sesuai
dengan keadaan seandainya di antara para Wajib Pajak tersebut tidak
terdapat hubungan istimewa;
SE

bahwa karena Pemohon Banding tidak memberikan penjelasan cara penilaian


IP, maka Pemeriksa menghitung koreksi secara proporsional atas 3 item, yaitu
trademark, service mark, dan symbol & abbreviations thereof and brands

K
relating to the product dari 11 item yang termasuk dalam pengertian Hak
Kekayaan Industri dan Informasi Teknis sebagaimana dimaksud dalam Surat

JA
Perjanjian Lisensi terhadap tarif royalty;

bahwa pada proses keberatan Pemohon Banding juga tidak memberikan


penjelasan cara penilaian IP;

PA
bahwa sesuai dengan amanat Pasal 18 UU PPh, Pemeriksa menghitung
kembali besarnya biaya royalty yang dapat dikurangkan sebagai pengurang
penghasilan bruto secara proporsional untuk penjualan kepada related party;

N
bahwa dengan demikian, koreksi Pemeriksa telah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;

LA
ü Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Peneliti mengusulkan untuk menolak
keberatan Pemohon Banding dan mempertahankan koreksi Pemeriksa atas

DI
biaya royalty sebesar Rp972.263.235,00;
ü Perbandingan biaya royalty menurut Pemohon Banding, Pemeriksa, dan
Peneliti adalah sebagai berikut:

Uraian
GA
Pemohon
Jumlah Rupiah Menurut
Pemeriksa Peneliti
Koreksi
Dipertahankan
Banding
Biaya 41.149.512.307 40.177.249.072 40.177.249.072 972.263.235
EN

Royalti

bahwa berdasarkan hasil penelitian di atas, maka besarnya pajak yang masih harus dibayar
oleh Pemohon Banding adalah sebagai berikut:
TP

No. Uraian Jumlah Rupiah Menurut Koreksi


Pemohon Pemeriksa Peneliti Ditambah
IA

Banding (Dikurangi)

1 Penghasilan dari Usaha 630.102.043.005 630,102.043.005 630.102.043.005 0


AR

2 Harga Pokok Penjualan 518.654.437.198 518.654.437.198 518.654.437.198 0


3 Penghasilan Bruto Usaha 111.447.606.807 111.447.606.807 111.447.606.807 0
4 Pengurangan 55.426.027.552 54.453.764.317 54.453.764.317 0
Penghasilan Bruto
ET

5 Penghasilan Netto dari 66.021.578.266 66.993.841.490 66.993.841.490 0


Usaha
6 Penghasilan dari Luar 11.212.288.220 11.212.288.220 11.212.288.220 0
Usaha
KR

7 Biaya dari Luar Usaha 0 0 0 0


8 Penghasilan Netto dari 11.212.268.220 11.212.288.220 11.212.288.220 0
Luar Usaha
9 Penghasilan Neto Dalam 67.233.866.475 68.206.129.710 68.206.129.710 0
SE

Negari
10 Penghasilan Neto Luar 0 0 0 0
Nagari
11 Jumlah Penghasilan 67.233.866.475 68.206.129.710 68.206.129.710 0

K
(Rugi) Neto Komersil
12 Penghasilan yang 0 0 0 0

JA
dikenakan PPh Final
13 Koreksi Fiskal Positif 13.594.381.646 13.594.381,646 13,594,381,646 0
14 Koreksi Fiskal Negatif 3.172.628.587 3.172.628.587 3.172.628.587
15 Jumlah Penghasilan 77.655.619,534 78.627.882.769 78.627.882.769 0

PA
(Rugi) Neto Komersil
16 Kompensasi Kerugian 0 0 0 0
17 Penghasilan Kena Pajak 77.656.619.634 78.627.882.769 78.627.882.769 0
18 PPh Terutang 19.413.904.750 19.656.970.500 19.656.970.500 0
19 Kredit Pajak 19.400.119.750 19.400.119.750 19.400.119.750 0

N
20 PPh Kurang (Lebih) 13.785.000 256.850.750 256.850.750 0
Bayar

LA
21 Sanksi Administrasi : 5.789.700 107.877.315 107.877.315 0
Pasal 13 (2) KUP
22 Jumlah YMH (Lebih) 19.574.700 364.728.065 364.728.065 0
Dibayar

DI
Hasil Penelitian Setelah SPUH GA
a. Melalui Surat Nomor S-1519/WPJ.07/2015 tanggal 5 Maret 2015, Terbanding telah
mengirimkan Surat Pemberitahuan Untuk Hadir dan hasil penelitian keberatan kepada
Pemohon Banding dan memberikan kesempatan kepada Pemohon Banding untuk
EN

menanggapi secara tertulis disertai data, bukti, dan dokumen pendukung serta meminta
kehadiran Pemohon Banding untuk memberikan keterangan/penjelasan pada hari Jumat
tanggal 20 Maret 2015;
TP

b. Perwakilan Pemohon Banding hadir memenuhi undangan sebagaimana tercantum dalam


Surat Pemberitahuan Untuk Hadir tersebut dan memberikan keterangan tertulis melalui Surat
Nomor 006/FCC-FA/III/2015 tanggal 16 Maret 2015. Namun, Perwakilan Pemohon Banding
yang hadir tidak memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 32 UU KUP dan
IA

Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-229/PMK.03/2014 sehingga dianggap Pemohon


Banding tidak hadir. Hal ini sebagaimana dituangkan dalam Berita Acara Ketidakhadiran
Pemohon Banding dan Memberikan Keterangan Tertulis Nomor BA-/WPJ.07/2015 tanggal
AR

Maret 2015;

c. Pemohon Banding tidak setuju dengan hasil penelitian keberatan. Berdasarkan data dan
ketentuan perpajakan terkait sengketa Terbanding tetap mempertahankan hasil penelitian
ET

sesuai lampiran SPUH;

bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas dapat diketahui bahwa penerbitan Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Nomor 00002/206/12/055/13 tanggal 23 Desember
KR

2013 Tahun Pajak 2012 sudah tepat. Dengan demikian diusulkan untuk menolak keberatan
Pemohon Banding dan mempertahankan perhitungan dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar Pajak Penghasilan Nomor 00002/206/12/055/13 tanggal 23 Desember 2013 Tahun Pajak
2012 sebagai berikut:
SE
K
No. Uraian Jumlah Rupiah Menurut Koreksi
Wajib Pajak Pemeriksa Tim Peneliti Ditambah

JA
1 Peredaran Usaha 630.102.043.005 630.102.043.005 630.102.043.005
2 Harga Pokok Penjualan 518.654.437.198 518.654,437.198 518.654,437.198
3 Laba Bruto (1-2) 111,447.605.807 .11.447.605.807 .11.447.605.807
4 Biaya Usaha 55.426.027.552 54.453.764.317 54.453.764.317

PA
5 Penghasilan Neto dalam 56.021.578.255 56.993.841.490 56.993.841.490
negeri (3-4)
6 Penghasilan Neto dalam
negeri lainnya :
a. Penghasilan dari luar 11.212.288.220 11.212.288.220 11.212.288.220

N
usaha
b. Penghasilan 0 0

LA
jasa/pekerjaan bebas
c. Penghasilan 0 0
sehubungan dengan

DI
pekerjaan
d. Lain-lain 0 0
e. Jumlah (a+b+c+d) 11.212.288.220 11.212,288.220 11.212,288.220
7 Fasilitas penanaman
modal berupa
GA 0 0

pengurangan penghasilan
neto
EN
8 Penyesuaian Fiskal
a. Penyesuaian Fiskal 13.594.381.646 13.594.381.646 13.594.381.646
Positif
b. Penyesuaian Fiskal 3.172.628.587 3,172.628.587 3,172.628.587
TP

Negatif
c. Jumlah (a-b) 10.421.753.059 10.421.753.059 10.421.753.059
9 Penghasilan neto luar 0 0
negeri
10 Jumlah penghasilan neto 77.655.619.534 78.627.882.769 78.627.882.769
IA

(5+6e-7+8.c+9)
11 Zakat/sumbangan 0 0
AR

keagamaan yang bersifat


wajib
12 Kompensasi Kerugian 0 0
13 Penghasilan Tidak Kena 0 0
Pajak (PTKP)
ET

14 Penghasilan Kena Pajak 77.655.619.534 78.627,882,769 78.627,882,769


((10-11-12-13) atau
NIHIL)
KR

15 PPh terutang (tarif x 14) 19.413.904.750 19.656.970.500 19.656.970.500 0


16 Pengembalian PPh Pasal 0 0
24 yang telah
diperhitungkan tahun lalu
17 Jumlah PPh Terutang 19.413.904.750 19.656.970.500 19.656.970.500
SE

(15+16)
18 Kredit Pajak
a. PPh ditanggung 0 0

K
pemerintah
b. Dipotong / dipungut

JA
oleh pihak lain
b,1. PPh Pasal 21 0 0
b,2. PPh Pasal 22 0 0
b.3. PPh Pasal 23 10.214.127 10.214.127 10.214.127

PA
b.4. PPh Pasal 24 0 0
b.5. Lain-lain 0 0
b.6. Jumlah (b.1 + b.2 + 10.214.127 10.214.127 10.214.127
b.3 + b.4 +b.5)

N
c. Dibayar sendiri
c.1. PPh Pasal 22 4.822.870,000 4,822,870.000 4,822,870.000

LA
c.2. PPh Pasal 25 11.819.497.254 11.819.497.254 11.819.497.254
c.3. PPh Pasal 29 2.747.538.369 2.747.538.369 2.747.538.369
c.4. STP (pokok kurang 0 0
bayar)

DI
c.5. Fiskal Luar Negeri 0 0
c.6. Lain-lain 0 0
c.7. Jumlah (c.1 + c.2 +
c.3 + c.4 +c.5 +
c.6)
GA
19.389.905.623 19,389.905.623 19,389.905.623

d. Diperhitungkan
d.1. SKPPKP 0 0
EN

e. Jumlah Pajak yang 19.400.119.750 19.400.119.750 19.400.119.750


dapat dikredtkan
(a+b.6+c.7-d.1)
19 Pajak yang tidak/ kurang 13.785.000 256.850.750 256.850.750 0
TP

dibayar (17-18.e)
Sanksi Administrasi
a. Bunga Pasal 13 (2) 5.789.700 107.877.31 107.877.31
KUP
IA

b. Kenaikan Pasal 13 (3) 0


KUP
c. Bunga Pasal 13 (5) 0
AR

KUP
d. Kenaikan Pasal 13A 0
KUP
e. Kenaikan Pasal 17C (5) 0
ET

KUP
f. Kenaikan Pasal 17D (5) 0
KUP
KR

g. Jumlah sanksi 5.789.700 107.877.31 107.877.31


administrasi
(a+b+c+d+e+f)
20 Jumlah PPh yang masih 19.574.700 364.728.065 364.728.065 0
SE

harus dibayar (19+20g)


K
JA
bahwa di dalam persidangan, Terbanding menyampaikan penjelasan tertulis tanpa
nomor tanggal 21 Maret 2016 dan 2 Mei 2016, yang pada pokoknya menyatakan hal-hal
sebagai berikut:
Pokok Senqketa

PA
Koreksi atas Biaya Royalty sebesar Rp972.263.235,00

bahwa Terbanding melakukan koreksi atas item Trademark, Servicemark dan Symbol &

N
abbreviations thereof and brands relating to the product (dari sebelas item dalam Industrial Property
Rights dan Technical Information) secara proporsional dari penjualan ke related party karena atas item

LA
tersebut tidak seharusnya Wajib Pajak diwajibkan membayar royalty, dimana penjualan ke related
party tersebut bersifat contract manufacturing;

DI
Dasar Hukum

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah


GA
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008

Pasal 18 ayat (3):


EN

Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan kembali besarnya penghasilan dan
pengurangan serta menentukan utang sebagai modal untuk menghitung besarnya Penghasilan
Kena Pajak bag! Wajib Pajak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib Pajak lainnya
sesuai dengan kewajaran den kelaziman usaha yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa
TP

dengan menggunakan metode perbandingan harga antara pihak yang independen, metode
harga penjualan kembali, metode biaya-plus, atau metode lainnya.

Penjelasan Pasal 18 ayat (3):


IA

Maksud diadakannya ketentuan ini adalah untuk mencegah terjadinya penghindaran pajak yang
dapat terjadi karena adanya hubungan istimewa. Apabila terdapat hubungan istimewa,
AR

kemungkinan dapat terjadi penghasilan dilaporkan kurang dari semestinya ataupun


pembebanan biaya melebihi dari yang seharusnya. Dalam hal demikian, Direktur Jenderal
Pajak berwenang untuk menentukan kembali besarnya penghasilan dan/atau biaya sesuai
dengan keadaan seandainya di antara para Wajib Pajak tersebut tidak terdapat hubungan
ET

istimewa. Dalam menentukan kembali jumlah penghasilan dan/atau biaya tersebut digunakan
metode perbandingan harga antara pihak yang independen (comparable uncontrolled price
method), metode harga penjualan kembali (resale price method), metode biaya-plus (cost-plus
method), atau metode lainnya seperti metode pembagian laba (profit split method) dan metode
KR

laba bersih transaksional (transactional net margin method).

bahwa demikian pula kemungkinan terdapat penyertaan modal secara serselubung, dengan
menyatakan penyertaan modal tersebut sebagai utang maka Direktur Jenderal Pajak
SE

berwenang untuk menentukan utang tersebut sebagai modal perusahaan. Penentuan tersebut
dapat dilakukan, misalnya melalui indikasi mengenai perbandingan antara modal dan utang
yang lazim terjadi di antara para pihak yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa atau
berdasar data atau indikasi Iainnya;

K
bahwa dengan demikian, bunga yang dibayarkan sehubungan dengan utang yang dianggap

JA
sebagai penyertaan modal itu tidak diperbolehkan untuk dikurangkan, sedangkan bagi
pemegang saham yang menerima atau memperoieh bunga tersebut dianggap sebagai dividen
yang dikenai pajak;

PA
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2011 tentang Perubahan atas
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-43/PJ/2010 tentang Penerapan Prinsip
Kewajaran dan Kelaziman Usaha Dalam Transaksi antara Wajib Pajak dengan Pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa

N
LA
Pasal 3 ayat (2):

Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. melakukan Analisis Kesebandingan dan menentukan pembanding;

DI
b. menentukan metode Penentuan Harga Transfer yang tepat;
c. menerapkan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha berdasarkan hasil Analisis
Kesebandingan dan metode Penentuan Harga Transfer yang tepat ke dalam transaksi yang
GA
dilakukan antara Wajib Pajak dengan pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa; dan
d. mendokumentasikan setiap langkah dalam menentukan Harga Wajar atau Laba Wajar
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku;
EN

Pasal 17 ayat (7):

Transaksi pemanfaatan Harta Tidak Berwujud yang dilakukan antara Wajib Pajak dengan pihak
yang mempunyai Hubungan Istimewa dianggap memenuhi Prinsip Kewajaran dan Kelaziman
TP

Usaha sepanjang memenuhi ketentuan:


a. transaksi pemanfaatan Harta Tidak Berwujud benar-benar terjadi;
b. terdapat manfaat ekonomis atau komersial; dan
c. transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai mempunyai Hubungan Istimewa mempunyai
IA

nilai yang sama dengan transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai
Hubungan Istimewa yang mempunyai kondisi yang sebanding dengan menerapkan Analisis
Kesebandingan dan menerapkan metode Penentuan Harga Transfer yang tepat ke dalam
AR

transaksi;

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-22/PJ/2013 tentang Pedoman Pemeriksaan


Terhadap Wajib Pajak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa:
ET

Lampiran Bab IV Huruf C:

Penerapan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha atas Transaksi Harta Tak Berwujud;
KR

Langkah-langkah pengujian atas transfer harta tak berwujud yang dilakukan Wajib Pajak
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi keberadaan setiap harta tak berwujud yang memberikan kontribusi
terhadap kesuksesan produk di pasar. Identitas ini dapat dilakukan melalui analisis fungsi.
SE

Dalam analisis fungsi, Pemeriksa Pajak diharapkan memiliki pemahaman yang balk tentang
usaha Wajib Pajak;
2. Mengidentifikasi nilai harta tak berwujud dan menentukan pihak-pihak yang berkontribusi
terhadap pembentukan harta tak berwujud dimaksud. Hal ini perlu dilakukan agar dapat

K
diketahui apakah Wajib Pajak di Indonesia ikut berkontribusi terhadap pembentukannya
sehingga berhak menerima hasil atas eksploitasi harta tak berwujud tersebut;

JA
3. Mempelajari apakah benar-benar telah terjadi transfer harta tak berwujud (intangibles
property) dalam transaksi tersebut. Analisis terhadap saat terjadinya transfer harta tak
berwujud (intangibles property) dalam transaksi independen dapat dijadikan pedoman;
4. Menentukan kompensasi yang wajar untuk setiap harta tak berwujud (intangible property)

PA
yang ditransfer. Hal ini dilakukan dengan mengacu kepada pasar dimana harta tak berwujud
(intangible property) digunakan dan membandingkannya dengan transaksi pembanding;

Tanggapan Terbanding

N
bahwa Terbanding (dalam hal ini Perneriksa) telah melakukan prosedur pemeriksaan transaksi

LA
afiliasi sebagaimana disebutkan dalam LPP halaman 10 s.d. 14, dan Terbanding telah
melakukan pemeriksaan terhadap Pemohon Banding khususnya atas transaksi royalty sebagai
berikut:

DI
(1). Mengirimkan Surat Permintaan Keterangan/Bukti

Pemeriksa telah mengirimkan surat permintaan keterangan/bukti terkait pembayaran royalty


GA
ke FCC Co., Ltd. dengan Surat Nomor S-067/WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 8 Oktober
2013 kepada Pemohon Banding, dan sebagian telah dipenuhi oleh Pemohon Banding
dengan memberikan/meminjarnkan dokumen pada tanggal 11 Oktober 2013;
EN

(2). Mengirimkan Surat Permintaan ke-2 Keterangan/Bukti;

Pemenksa telah mengirimkan surat permintaan ke-2 keterangan I bukti terkait pembayaran
royalty ke FCC Co., Ltd. dengan Surat Nomor S-075/WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 24
TP

Oktober 2013 kepada Pemohon Banding, dan telah tanggapi oleh Pemohon Banding
dengan Surat Nomor 041/FCCFA/X/2013 tanggal 29 Oktober 2013;

bahwa dalam surat tanggapan tersebut Pemohon Banding termasuk memberikan


IA

pembanding atas transaksi royalty, serta menyatakan bahwa royalty yang dibayarkan
Pemohon Banding berada dalam inter quartile range royalty rate comparable agreements,
sehingga transaksinya menurut Pemohon Banding sesuai dengan arms length principle.
AR

Pemohon Banding juga mernberikan draft Tansfer Pricing Documentation;

(3). Mengirimkan Surat Permintaan Bantuan Teknis Pemeriksaan;


ET

bahwa Pemeriksa telah mengirimkan surat permintaan bantuan teknis pemeriksaan kepada
Direktur Pemeriksaan dan Penagihan u.p. Kasubdit Pemeriksaan Transaksi Khusus,
dengan Surat Nomor S-5868/WPJ.07/KP.03/2013 tanggal 17 Oktober 2013. Surat tersebut
telah ditindaklanjuti dengan Surat Undangan Pembahasan dan Direktorat Pemeriksaan dan
KR

Penagihan Nomor S-294/PJ.043/2013 tanggal 28 Oktober 2013, dan kemudian dilakukan


pembahasan pada tanggal 7 November 2013;

(4). Mengirimkan Surat Permintaan Keterangan dan Bukti/Dokumen


SE

bahwa berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan Pemeriksa dengan dari Direktorat
Pemeriksaan dan Penagihan, Pemeriksa mengirimkan surat permintaan keterangan dan
bukti/dokumen Nomor S-085/WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 11 November 2013 kepada

K
Pemohon Banding, dan telah ditanggapi oleh Pemohon Banding dengan Surat Nomor
047/FCC-FA/XI/2013 tanggal 18 November 2013;

JA
(5). Melakukan koreksi atas royalty

a. Berdasarkan Surat Perjanjian Lisensi tanggal 1 September 2001 yang diubah pada

PA
tanggal 1 November 2008 dan 30 September 2010, ruang lingkup Industrial Property
Rights dan Technical Information ada 11 yaitu:

A. Industrial Property Rights:


1. Patent

N
2. Utility model
3. Design

LA
4. Trademark
5. Service mark
6. Symbol & abbreviations thereof and brands relating to the product

DI
B. Technical Information:
1. Technical know-how
2. Design GA
3. Drawing
4. Standard
5. Specification
EN

FCC Co. Ltd. merupakan pemilik atas Industrial Property Rights dan technical
Information tersebut sehingga Pemohon Banding diharuskan membayar royalti kepada
FCC Co. Ltd.;
TP

b). Pemohon Banding disamping melakukan penjualan ke third party juga melakukan
penjualan ke related party yakni ke induk (Intangible Property Owner) dan Sister
Company;
Rincian penjualan ke Related Party adalah sebagai berikut:
IA

- Induk (FCC Co. Ltd) Rp 52.991.331.434,00


- Sister Company Rp 22.359.465.676,00
Jumlah Rp 75.350.797.110,00
AR

c). Berdasarkan jawaban Pemohon Banding tanggal 31 Mei 2013 atas Surat Nomor
S-73/WPJ.07/ KP.0300/2013 tanggal 8 April 2013 dan ditegaskan lagi dalam Surat
Jawaban Pemohon Banding Nomor 047/FCC-FA/X1/2013 tanggal 18 November 2013
hal Jawaban Surat Permintaan Keterangan dan Bukti/Dokumen Nomor
ET

S-085/WPJ.1.07/KP.0300/2013 tanggal 11 November 2013, penjualan ke related party


tersebut bersifat contract manufacturing;

bahwa dalam surat jawaban Pemohon Banding Nomor 047/FCC-FA/X1/2013 tanggal


KR

18 November 2013 hal Jawaban Surat Permintaan Keterangan dan Bukti/Dokumen


Nomor S-085/WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 11 November 2013, Pemohon Banding
tidak memberikan rincian prosentase manfaat ekonomi biaya di dalam royalti
tetapi hanya menyebutkan prosentase untuk dua roda sebesar 7,5% dan untuk
SE

empat roda sebesar 5%;

d). Tim Pemeriksa melakukan koreksi atas item Trademark, Service mark, dan Symbol &
abbreviations thereof and brands relating to the product secara proporsional dari

K
penjualan ke related party karena atas item tersebut tidak seharusnya Pemohon
Banding diwajibkan membayar royalty, baik yang penjualannya ke related party sebagai

JA
Intangible. Property Owner maupun yang Sister Company, dimana penjualan ke related
party tersebut bersifat contract manufacturing;

e). Terhadap sebelas item dalam Industrial Property Rights dan Technical Information,

PA
Pemeriksa melakukan koreksi atas tiga item sehingga koreksi tarif/ prosentase royalty
sebagai berikut:

% Royalty % Royalty
Produk cfm. SPT cfm. Pemeriksa

N
Pemohon Banding
2W 7,50% 5,45% (8/11 X 7,5%)

LA
4W 5,00% 3,64% (8/11 X 5%)

bahwa perhitungan royalti menurut Pemeriksa dengan menggunakan tarif setelah


koreksi tersebut menghasilkan koreksi biaya royalti sebesar Rp972.263.235,00;

DI
(6) Terbanding berpendapat bahwa Pemeriksa telah melakukan tahapan-tahapan pemeriksaan
terhadap Wajib Pajak yang mempunyai transaksi hubungan istimewa sebagaimana
GA
dimaksud dalam PER- 32/PJ/2011;

bahwa pada dasarnya Pemeriksa mengakui tarif royalty sebesar 7,5% untuk roda dua (2W) dan
5,0% untuk roda empat (4W) atas penyerahan kepada pihak independen. Koreksi pemeriksa
EN

terkait tarif royalty menjadi sebesar 5,45% untuk roda dua (2W) dan 3,64% untuk roda empat
(4W) adalah atas penyerahan kepada related party dengan perincian sebagai berikut:
TP

SALES PARTS COST-JPN


NO. MONTH Total Related Party Independent Party Total Related Party Independent Part:i

A 13 C A E F G H

2W
IA

1 Januar; 2012 181.202.907.775 11.983.307.933 169.219.599,792 14.534 640.934 4.125.820.027 10.408.820.907


2 Pebruari 2012 174.207.210.871 10.489.824.110 163.717.456.061 11.857.129.575 2.931.507.899 8.925.621.676
3 Maret 2012 174,527.267.864 12.755_888.669 161.771.379.195 11.529.144.242 3.543.219_287 7_985.924.355
Sub Total 529.937.456.510 35.229.021.462 494,708.435.048 37.920.914.751 10.600.547.813 27.320.366.938
AR

4W
1 Januari 2012 23.991256.669 10.157.673.619 13.834.583.050 3.404.646.122 1_360.255.963 2.044.390.159
2 Pebruari 2012 37.143.563.342 19.103.273.659 18.040.289.683 .5.637.632.472 2.765.600.890 2.872.031.582
3 Maret 2012 39.02S.766.484 10.860.828.370 28.167.938.114 6.156.874.402 1.639.325.356 4.517.549.016
ET

Sub Total 100.164.586.495 40.121.775.648 60.042.810.247 15.199.152.996 5.765.182.239 9.433.970.757

2W ...8: 4W
1 Innuari 2012 205.195.164.444 22.140.981.602 183.054.182.842 17.939.227_056 5.486.075.990 12.453.211.066
2 Pebruari 2011 211.350.144 213 29.593.091 469 181.757.745.744 17.494.762.047 5.697.108.789 11.797.653.258
. 3 Mare( 2012 213.556.034.348 23.616.717.039 289.939.317.309 17.686.018.644 5.181545.273 12.503.473.371
KR

TOTAL 630.102.043.005 75.350.797.110 554.751.245.895 53.120.067.747 16.365.730.052 36.754.337.695_,


SE
1 SALES.PARTSCOSTLPN) 96 1 ROYALTY

K
!NO MON711 Ch Pameriks, Ch Crm Puararas Kortkli Ch
Um Anatram
4 -
SW 111 1
Cfm :PI 911' Karekt spi Kortlai
roil ,
ildsted Part ImlrgeoderdPorn  - RAM Pir Inchpidel WA941- -
1 Micah Iv adtgadept Par
i0131
.
A B 14.F J=C.F 1•1.11•G 14-H 11.14 S 01 P idt. R=S-P S.1r2(
2.1.1don T.1(10 NAP V.T+1: 11;-0.1'
ci...y.o

JA
!
2 7 1
Jumasi1012 366.6:S.266141 161663.106111 1.957.47.356 7
W 79.195 -
159.936. 7
5'.
9
1.45%
9 7
.5% 2,0511
0,0% 12.500,110.0131 415.501252 II.316.900.-116 12.334391663 166.723.145
,5 , 3,45 . 3% 2.05', 7 1
?ttrua33 1012 161350151.106 161.951.151.296 7.553.316.313 354.731331305 • 4
3,0% 12.1 6.^261. 31: 432.271.532 i3.5N.31'.57; 12521659.410 154.631337
2
3 Mint2012 161991123622 162.951.123.622 9.212.665.12 153.755454540 - 7.3% 5,5% 7.531 1,05% 3.0% '2.1115! 9. 2121 302.303235 11.533303.113 12.036411.319 1E0.14352
Sub total 493.015.611,19 491016541,765 14.618,471649 4675133.060.110 7591 5.453.1 1.510 1.0541 0.050 36.90L240,6132 i 1543.171.190 351164.105108 36397.11098 $0114.234

PA
4W !
3amari2012 20.517.610.547 20.517.610511 5.797.117.656 11.7911925'313 • 5.0% 3.64% 5.0% 1.36% 0.0% 1423,3645271 315.90.s3 539.504443 95.z15.743 119.9.31,5.
1
?itrati2052 31.505.93).170 31.'505.934670 16.537.672.7s 15153.231.10! . !.0:. 3,64!, 5.0% 1.16% 0,0% 1.575.295.5441 594.037.191 751411.305 1352.51037 221. 16.447
3 Mutt 202 31171.392.052 32171592.031 9:21.502.911 29.653.313.01 •- 5.0%
9
3,613i 5.0t3 1,36% 0.0% 1.643.!94.63341, 335.327.391 1,102513.455 1.517146136 7 71
1'5. 4 . 61
590 Tottl 84.965.433.499 81966.4.13,499 34.336593409 50.693.340.990 5,0 1 3.6491 i.09. 1,3691 0.491 C4171,676 I L149-130.669 1.930.441.004 1779.172.674, 460.499.001
-
111 Jr451

N
1:min 7
1012 191.25517 .335 137.155377.311 36.654.965.631 170.600.371.736
4
. 13.529.506540i 74.136.343 12.566.515.661 13.241.511410 215.656.131
2 Pttrutri 2032 133556.032.166 193.556055.155 23.555.929.650 16.963.052. 55 • 13.751.531.0311 1.666.360523 12.667.51.Q.4.14 13.374.169.507 377.368...44
13 Mant2012 155170.015.704 135.910.615.704 39.433.171.766 377.435.943.335 • 13.561.453.9761 W.136551 11716.1:3.560 13.551.265.155 314.159.720

LA
1 IOTA!, :70.900.975.151 :96.901.913.133 96.985.061.018 917.996.901:00 - 11.149.511.107 !1.991.701.9i9 P.3.61„.47.113 40.117.149091 073.263,233

bahwa pertimbangan koreksi Pemeriksa adalah sebagai berikut:

ü Atas item Trademark, Service mark, dan Symbol & abbreviations there of and brands

DI
relating to the product, tidak ada manfaat ekonominya untuk penjualan kepada related
party termasuk penjualan ke induk yang juga merupakan Intangible Property Owner.
Penjualan ke related party (termasuk ke pemilik merek) tidak seharusnya dibebani
GA
royalty atas ketiga item tersebut karena mereka sendiri yang memiliki IP tersebut;

ü Pemeriksa melakukan penghitungan koreksi secara proporsional etas 3 item tersebut


terhadap tarif royalty karena Pemohon Banding tidak memberikan rincian prosentase
EN

manfaat ekonomi biaya di dalam royalty. Pemeriksa telah meminta secara tertulis
kepada Pemohon Banding dengan Surat Permintaan Keterangan dan Bukti/Dokumen
Nomor S-085/WPJ.07/ KP.0300/2013 tanggal 11 November 2013. Dalam Surat Jawaban
Pemohon Banding Nomor 047/FCC-FA/XI12013 tanggal 18 November 2013, Pemohon
TP

Banding tidak memberikan rincian prosentase manfaat ekonomi biaya di dalam royalti
tetapi hanya menyebutkan prosentase untuk dua roda sebesar 7,5% dan untuk empat
roda sebesar 5%;
IA

bahwa pada saat proses keberatan Terbanding juga telah meminta keterangan kepada
Pemohon Banding melalui surat Nomor S-12071WPJ.07/BD.0512015 tanggal 05 Februari 2015
tentang bagaimana cara penilaian intangible property (IP) yaitu, kapitalisasi biaya yang telah
AR

dikeluarkan untuk menciptakan IP dan besarnya pendapatan yang diharapkan (projected


income) yang ditetapkan oleh pemilik IP dan berapa besar bagian yang harus ditanggung oleh
masing-masing subsidiary (related party) dan apa manfaat ekonomis atas pengalihan IP bagi
Pemohon Banding;
ET

bahwa Pemohon Banding memberikan tanggapan atas permintaan keterangan tersebut melalui
Surat Nomor 003/FCC-FA/I1/2015 tanggal 10 Februari 2015, namun Pemohon Banding tidak
menqungkapkan berapa kapitalisasi biaya yang telah dikeluarkan untuk menciptakan IP dan
KR

besarnya pendapatan yang diharapkan (projected income) yang ditetapkan oleh pemilik IP dan
berapa besar bagian yang harus ditanggung oleh masing-masing subsidiary (related party)
serta bagaimana penentuan tarif royalty sebesar 7,5% untuk roda dua dan 5% untuk roda
empat oleh FCC Co., Ltd.;
SE

bahwa Pemohon Banding juga tidak memberikan dasar perhitungan penentuan besarnya tarif
royalty sebesar 7,5% untuk roda dua dan 5% untuk roda empat oleh FCC Co., Ltd selaku
99,5% pemegang saham Pemohon Banding;

K
bahwa terhadap pertimbangan koreksi tarif royalty oleh Pemeriksa tersebut di atas, Terbanding

JA
berpendapat sebagai berikut:

a) Sengketa Royalti yang diajukan keberatan berkaitan erat dengan termindogi Intangible
Property (IP), yaitu Industrial Property Rights (Hak Kekayaan Industri). Berdasarkan Surat

PA
Perjanjian Lisensi yang disampaikan oleh Pemohon Banding, IP yang diperjanjikan adalah
atas penggunaan teknologi. Untuk mengetahui kelaziman dan kewajaran pembayaran suatu
IP, terdapat dua tahapan pengujian yang dapat dilakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Keberadaan atau Eksistensi dari Harta Tidak Berwuiud (Intangible Property/IP)

N
Bahwa pada tahap ini Pemohon Banding harus dapat membuktikan eksistensi dari IP

LA
yang pembuktiannya mencakup jenis-jenis atau tipe IP, kepemilikan, penilaian IP, dan
Keberadaan atau Eksistensi Penyerahan Hak Penggunaan IP sebagai berikut:

1.1. Pemohon Banding harus dapat menentukan tipe dari masing-masing IP yang

DI
dimanfaatkan karena perbedaan jenis IP mengakibatkan perbedaan perlakuan
pengujian atas keberadaan/eksistensinya. IP terdiri dari Commercial Intangibles
seperti paten, know-how, desain, dan model yang digunakan untuk memproduksi
GA
suatu barang atau memberikan suatu jasa, dan Marketing Intangibles seperti
trademark, brand atau trade-names yang membantu dalam mengeksploitasi suatu
produk atau jasa, daftar pelanggan, saluran distribusi, simbol, gambar dan lainnya
yang memiliki nilai promosi yang penting terhadap produk terkait;
EN

bahwa apabila sudah dapat diyakini dan ditentukan tipe dari IP yang digunakan
Pemohon Banding, maka Iangkah selanjutnya adalah menentukan kepemilikan dari
IP;
TP

1.2. Sesuai dengan OECD TP Guidelines paragraf 6.3, kepemilikan IP menentukan


siapa yang berhak atas pembayaran royalti. Kepemilikan dibagi 2 (dua) yaitu
kepemilikan legal dan ekonomi;
IA

1.3. Penilaian IP
AR

Bahwa dalam OECD TP Guidelines Paragraf 6.3, 6.14 dan 6.22 diatur bahwa IP
harus mempunyai nilai (value). Pada paragraf 6.14 dinyatakan bahwa "...from the
perspective of the transferee, a comparable enterprise may or may not be prepared
to pay such a price, depending on the value and ...", jadi nilal suatu IP adalah hal
ET

yang penting untuk diketahui, dan penentuan besaran royalti yang akan dibebankan
selalu berdasarkan dari nilai IP tersebut. Adalah menjadi tidak wajar apabila
Pemohon Banding membebankan pembayaran imbalan royalti atas IP yang sudah
tidak ada nilai lagi atau IP yang nilainya sudah nol atau atas IP yang tidak dapat
KR

didefinisikan nilainya. Keberadaan nilai IP tidak serta merta dapat dibuktikan


dengan adanya aktifitas dan biaya R & D atau marketing, karena seperti telah
disebutkan sebelumnya pada Paragraf 6.6 OECD Transfer Pricing Guidelines
bahwa tidak semua kegiatan research and development maupun kegiatan
SE

pemasaran akan menghasilkan IP;

bahwa jika Pemohon Banding tidak dapat menunjukkan tipe, kepemilikan dan nilai
dad IP, maka seharusnya dapat diartikan bahwa Pemohon Banding tidak dapat

K
membuktikan eksistensi IP tersebut dan dapat dinyatakan bahwa
keberadaan/eksistensi IP tersebut tidak dapat diyakini sehingga IP yang dinikmati

JA
oleh Pemohon Banding pun tidak ada;

1.4. Keberadaan atau Eksistensi Penyerahan Hak Penggunaan IP

PA
bahwa setelah diperoleh kesimpulan mengenai keberadaan dari IP, maka penelitian
selanjutnya dilakukan dengan meminta Pemohon Banding untuk memberikan
informasi terkait keberadaan peristiwa pengalihan (transfer) hak untuk
menggunakan IP tersebut. Pada tahap ini, Pemohon Banding harus dapat
membuktikan keberadaan peristiwa pengalihan hak untuk menggunakan IP yang

N
ditunjukkan dengan adanya manfaat ekonomis bagi pihak yang menerima hak
menggunakan IP. Apabila eksistensi dari penyerahan IP tersebut tidak dapat

LA
ditunjukkan oleh Pemohon Banding maka pembayaran atas Royalti yang IP-nya
tidak pernah diterima tersebut tidak wajar dilakukan;

2. Kewajaran Nilai dari Transaksi Pembayaran IP

DI
bahwa pada tahap kedua, setelah diperoleh kesimpulan mengenai keberadaan IP dan
keberadaan peristiwa pengalihan hak untuk menggunakan IP, maka penelitian pada
GA
tahap ini ditujukan untuk meneliti penerapan prinsip kewajaran dan keiaziman usaha
dalam penentuan nilai wajar dari IP dan nilai Royalti sebagai imbalan atas hak
menggunakan IP;
EN

bahwa pada saat menentukan kewajaran nilai dari IP harus terlebih dahulu dilakukan
analisis kesebandingan. Berdasarkan hasil analisis kesebandingan dicari transaksi
pembanding yang sebanding dengan transaksi afiliasi Pemohon Banding, baru
kemudian ditentukan metode transfer pricing yang digunakan. Terkait dengan analisa
TP

kesebandingan dalam rangka menguji kewajaran royalti, seharusnya dilakukan analisis


kesebandingan dengan mempertimbangkan special factors dalam menguji
kesebandingan royalty sesuai paragraf 6.20 OECD TP Guidelines yang antara lain
meliputi kesebandingan atas expected benefits from the intangible properly (possibly
IA

determined through a net present value calculation), any limitations on the geographic
area in which rights may be exercised; export restrictions on goods produced by virtue of
any rights transferred; the exclusive or non-exclusive character of any rights transferred;
AR

the capital investment (to construct new plants or to buy special machines), the start-up
expenses and the development work required in the market; the possibility of sub-
licensing, the licensee's distribution network, and whether the licensee has the right to
participate in further developments of the property by the licensor;
ET

b). Penelitian terhadap Intangible Property (Industrial Property Rights/Hak Kekayaan Industri)

1. Keberadaan IP
KR

1.1. Penentuan Janis IP yang digunakan

bahwa berdasarkan perjanjian yang diberikan terkait dengan pembayaran Royalti yang
SE

dilakukan oleh Pemohon Banding diperoleh informasi bahwa IP yang diargumentasikan


adalah pemberian industrial property rights (hak kekayaan industry) dan technical
information (informasi teknis);
K
1.2. Keberadaan/Kepemilikan IP secara legal dan ekonomi

JA
bahwa terkait kepemilikan secara legal, Pemohon Banding memberikan sertifikat paten
dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia atas paten produk dengan Nomor
Hak Paten IDP0017646 tanggal 21 Juni 2006, IDP0029592 tanggal 8 November 2011,
IDP0031578 tanggal 23 Agustus 2012 dan sertifikat merek atas trademark Nomor Hak

PA
Trademark IDM000155495 tanggal 25 Februari 2008, IDM000155494 tanggal
25 Februari 2008, IDM000053639 tanggal 13 Oktober 2005, dan IDM000053638
tanggal 13 Oktober 2005;

bahwa terkait kepemilikan secara ekonomi, Pemohon Banding tidak memberikan

N
bukti apa manfaat ekonomis atas pengalihan IP bagi Pemohon Banding.
Terhadap permintaan keterangan apa manfaat ekonomis atas pengalihan IP bagi

LA
Pemohon Banding, Pemohon Banding memberikan tanggapan bahwa fungsi utama
pemilik IP dan manfaat ekonomis atas pengalihan IP, mengacu dari surat tanggapan
hasil pemeriksaan Nomor 050/FCC-FAIXII/2013 tanggal 6 Desember 2013, yaitu
Pemohon Banding telah melakukan analisis kewajaran terkait dengan transaksi untuk

DI
Tahun Pajak Januari-Maret 2012 yang tertuang dalam Transfer Pricing Documentation
for Fiscal Year Jan 2012 to Mar 2012 ("TP Report");
GA
bahwa berdasarkan TP Report Wajib Pajak atas Intercompany Transaction-Payment of
License Fee diketahui sebagai berikut:

8.2 Assessment of utilization and benefits


EN

This sub-section provides summarizing discussion on the qualitative aspects of the


provision of license to use FCC's IPs. which include a review on the utilization and
associated benefits;
TP

Utilization and benefits of the License to use FCC’s IPs


Intangible products Utilization Benefits
Use Of Industrial property rights
IA

Patents and utility models, Under FCC's By applying the model


designs, trademarks, service supervision, FCCI uses designs of the FCC
marks, and symbols brands, the patents, utility Group, FCCI Indicates
AR

models, and designs to the high quality


produce high quality standard of the FCC
clutches and attaches Group over the products
trademarks, service it sold and secures its
ET

marks, and symbols share in Indonesia


brands automotive market.
By attaching the rces
marks on the products,
KR

FCCI benefits tram


FCC's reputation that
has been recognized
worldwide for high
SE

quality and
Well•established
supply chain channel
Use at technical Information

K
Technical information to Under FCC's Having access to

JA
include technical know how, supervision, FCCI FCC's technical
designs, drawings, applies the FCC's Information (as well
standards, specifications know•how, designs, as the Improvement
arm all other technical data standards, and modification) and

PA
relating to the products and specifications, etc. as being licensed to use
parts, as well as all other well as any it enable FCCI to
technical knowledge improvement and produce wen-
necessary for the modllication made by recognized quality
manufacture of the products FCC on the products with minimal

N
and techniques and defects and minimal
process related to the costar Production,

LA
said technical and thus enable FCCI
information to achieve effective
and efficient
production

DI
Terjemahan bebasnya adalah sebagai berikut:
 Manfaat atas penggunaan hak kekayaan industri (industrial property rights)
GA
 Dengan menerapkan model desain FCC Group, FCCI menunjukkan standar
kualitas yang tinggi dari FCC Group atas produk yang dijual dan mengamankan
sahamnya di pasar otomotif Indonesia;
 Dengan mencantumkan tanda FCC pada produk, FCCI memperoleh manfaat
EN

dari reputasi FCC yang telah dikenal di seluruh dunia untuk kualitas tinggi dan
saluran rantai pasokan yang bagus/mapan;

 Manfaat atas penggunaan informasi teknis (technical information)


TP

Memiliki akses ke informasi teknis FCC (seperti perbaikan dan modifikasi) dan
menjadi berlisensi agar dapat digunakan FCCI untuk memproduksi produk
berkualitas yang telah dikenal dengan kerusakan minimal dan biaya produksi
minimal dan memungkinkan FCCI untuk mencapai produksi yang efektif dan efisien;
IA

1.3. Cara Penilaian IP


AR

bahwa Pemohon Banding tidak memberikan informasi tentang bagaimana cara


penilaian terhadap pembentukan nilai IP yang diakuinya dimanfaatkannya tersebut.
Terbanding telah meminta informasi sehubungan dengan cara penilaian IP yaitu,
kapitalisasi biaya yang telah dikeluarkan untuk menciptakan IP dan besarnya
ET

pendapatan yang diharapkan (projected income) yang ditetapkan oleh Pemilik IP dan
berapa besar bagian yang harus ditanggung oleh masing-masing subsidiary (related
party) serta fungsi utama perusahaan pemilik IP, namun Pemohon Banding tidak
menyampaikan informasi tersebut;
KR

bahwa tanggapan yang diberikan Pemohon Banding atas permintaan keterangan


tersebut melalui Surat Nomor 003/FCC-FA/I112015 tanggal 10 Februari 2015 adalah
merujuk pada jawaban yang disampaikan Pemohon Banding pada saat pemeriksaan
SE

melalui Surat Nomor 047/FCC-FA/XI12013 tanggal 18 November 2013 di mana tidak


terdapat informasi mengenai cara penilaian IP oleh Pemilik IP;
bahwa sehubungan dengan fakta hukurn bahwa Pemohon Banding memiliki hubungan

K
istimewa dengan pemilik IP maka seharusnya dapat dipenuhi permintaan tentang
keberadaan ekonomis dan penilaian IP tersebut. Selain itu Pemohon Banding juga

JA
seharusnya mempertimbangkan OECD Transfer Pricing Guidelines Paragraf 5.14 yaitu
'Taxpayers should recognise that notwithstanding limitations on documentation
requirements, a tax administration will have to make a determination of arm's length
transfer pricing even if the information available is incomplete. As a result, the taxpayer

PA
must take into consideration that adequate record-keeping practices and voluntary
production of documents can improve the persuasiveness of its approach to transfer
pricing. This will be hue whether the case is relatively straightforward or complex, but the
greater the complexity and unusualness of the case, the more significance will attach to
documentation", sehingga seharusnya disadari bahwa jika Pemohon Banding tidak

N
menyediakan data secara lengkap, maka DJP dapat menetapkan berapa nilai wajar
suatu transaksi. Artinya, kelengkapan dokumen dari Pemohon Banding sangat di

LA
perlukan untuk mendapatkan penilaian yang lebih tepat. Semakin kompleks dan tidak
biasanya suatu kasus maka akan semakin signifikan kebutuhan akan kelengkapan
dokumen dimaksud;

DI
1.4. Keberadaan atau Eksistensi Penyerahan Hak Penggunaan IP
bahwa Terbanding telah mengakui keberadaan atau eksistensi penyerahan hak
penggunaan IP; GA
2. Kewajaran Nilai dari Transaksi Pembayaran IP

- bahwa Terbanding telah mengakui kewajaran pembayaran royalty untuk penjualan produk
EN

kepada pihak independen;


- bahwa Terbanding melakukan koreksi atas pembayaran royalty untuk penjualan produk
kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan melakukan penghitungan
koreksi secara proporsional atas 3 item, yaitu trademark, service mark, dan symbol &
TP

abbreviations thereof and brands relating to the product terhadap tarif royalty karena
Pemohon Banding tidak memberikan rincian prosentase manfaat ekonomi biaya di dalam
royalty, dengan perincian perhitungan sebagai berikut:
IA

Produk % Royalty % Royalty


cfm. SPT Pemohon Banding cfm. Pemeriksa
2W 7,50% 5,45% (8/11 X 7,5%)
AR

4W 5,00% 3,64% (8/11 X 5%)

bahwa sehingga biaya royalti menurut Terbanding adalah sebagai berikut:


ET
KR
SE
ROYALT Y

K
O. MON TH Cfm p• ...rags a
C f m SPT WP Ko re k si
Related Party Indepe ndent Part, Total

M ________________

JA
1 Jan .. .4 2012 12.500.120 ,013 425.590.252 11.910.505 .416 12.339.395 .669 160.721.545
7
2 Pe bru ari 2012 12.176.261 .347 412.2 1.532 11.609.357 .579 12.021.659 .410 154.601.937
3 N i a re i 2 0 1 2 12.224.559,27,2 502.509.206 11.533.909.113 12.036.415 .319 155,440.952
e. --.. Sub To tal 36.901.240.6.32 1.343.371 .290 3 5 .0 5 4 .1 0 53 0 9 36.397.476 .399 503.764.234

4W
7
1 Sanuari 2012 1.029.590 .52 319,906.097 5S9.50.645 909.415.741 119.5162.186

PA
7
2 Pe bru ari 2012 1.5 5.296.544 594.097.192 755.412.905 1.352.510 .097 222.756.447
3 M aret 2012 1.643.594.604 355.327.581 1.182.519.455 1.517.346.856 1 2 5 . 7 - 1 7 . 7 68
Sub To tal 4.248.271 .675 1.249.330 .669 2.530.442 .004 3,779.772 .674 468.499.001

;My .." 7
1 i an u ari 2012 13.529.500 .540 45.496.349 12,500.319 .061 13.245.514 .410 250.656.151
7
2 Pe ln u ari 2012 13.751.557,591 1.006.569.023 12.367.300454 13.374.169 .50 377.355,354
3 M are , 2 01 2 15.163.45.7,576 537.536.555 12.715.423.561 15.554.265.155 314.155.720
TOTAL 41.149.512.307 2.592.701 .959 37.594.547.113 40,177.249 .072 972.263.235

N
- bahwa pada proses keberatan, Pemohon Banding juga tidak memberikan penjelasan
cara penilaian IP;

LA
bahwa Pemohon Banding tidak memberikan informasi tentang bagaimana cara
penilaian terhadap pembentukan nilai IP yang diakuinya dimanfaatkannya tersebut.
Terbanding telah meminta informasi sehubungan dengan cara penilaian IP yaitu,

DI
kapitalisasi biaya yang telah dikeluarkan untuk menciptakan IP dan besarnya
pendapatan yang diharapkan (projected income) yang ditetapkan oleh Pemilik IP dan
berapa besar bagian yang harus ditanggung oleh masing-masing subsidiary (related
GA
party) serta fungsi utama perusahaan pemilik IP, namun Pemohon Banding tidak
menyampaikan informasi tersebut;

bahwa tanggapan yang diberikan Pemohon Banding atas permintaan keterangan


EN

tersebut melalui Surat Nomor 003/FCC-FA/I1/2015 tanggal 10 Februari 2015 adalah


merujuk pada jawaban yang disampaikan Pemohon Banding pada saat pemeriksaan
melalui Surat Nomor 047/FCC-FA/XI/2013 tanggal 18 November 2013 di mana tidak
terdapat informasi mengenai cara penilaian IP oleh Pemilik IP;
TP

bahwa sehubungan dengan fakta hukum bahwa Pemohon Banding memiliki hubungan
istimewa dengan pemilik IP maka seharusnya dapat dipenuhi permintaan tentang
keberadaan ekonomis dan penilaian 1P tersebut. Selain itu Pemohon Banding juga
IA

seharusnya mempertimbangkan OECD Transfer Pricing Guidelines paragraf 5.14 yaitu


'Taxpayers should recognise that notwithstanding limitations on documentation
requirements, a tax administration will have to make a determination of arm's length
AR

transfer pricing even if the information available is incomplete. As a result, the taxpayer
must take into consideration that adequate record-keeping practices and voluntary
production of documents can improve the persuasiveness of its approach to transfer
pricing. This will be hue whether the case is relatively straighfforward cr complex, but
ET

the greater the complexity and unusualness of the case, the more significance will
attach to documentation", sehingga seharusnya disadari bahwa jika Pemohon Banding
tidak menyediakan data secara Iengkap, maka DJP dapat menetapkan berapa nilai
wajar suatu transaksi. Artinya, kelengkapan dokumen dari Pemohon Banding sangat
KR

diperlukan untuk mendapatkan penilaian yang lebih tepat. Semakin kompleks dan tidak
biasanya suatu kasus maka akan semakin signifikan kebutuhan akan kelengkapan
dokumen dimaksud;
SE

bahwa terhadap penghitungan koreksi secara proporsional atas 3 item, yaitu trademark,
service mark, dan symbol & abbreviations thereof and brands relating to the product
terhadap tarif royalty karena Pemohon Banding tidak memberikan rincian prosentase

K
manfaat ekonomi biaya di dalam royalty, Terbanding berpendapat sebagai berikut:

JA
 Bahwa berdasarkan Paragraph 6.8 Transfer Pricing Guidelines for Multinational
Enterprises and Tax Administrations dijelaskan sebagai berikut:

‘6.8. The differences between trade and marketing intangibles can be seen in a

PA
contparison of patents and trademarks. Patents arc basically concerned with
the production of goods (which may he sold or used in connection with the
provision of services) while trademarks arc used in promoting the sale of goods
or services. A patent gives an exclusive right to its owner to use a given
invention For a limited period of time. A trademark may continue indefinitely: its

N
protection will disappear only under special circumstances (voluntary
renunciation, no renewal in due time, cancellation or annulment following a

LA
judicial decision, etc.). A trademark is a unique name, symbol or picture that the
owner or licensee may use to identify special products or services of a particular
manufacturer or dealer and, as a corollary. to prohibit their use by other parties

DI
for similar purposes under the protection of domestic and international law.
Trademarks may confer a valuable market status on the goods or services to
which they are attached. whether or nut those goods or services are otherwise
GA
unique. Patents may create a monopoly in certain products or services whereas
trademarks alone do not, because competitors may be able to sell the same or
similar products so long as they use different distinctive signs’;

bahwa Trademark digunakan dalam mempromosikan penjualan barang atau jasa.


EN

Dalam hal penjualan dilakukan kepada related party, Pemohon Banding tidak
memerlukan trademark untuk mempromosikan barang yang diproduksinya. Hal yang
sama berlaku untuk service mark dan symbol & abbreviations there of and brands
relating to the product;
TP

bahwa dengan demikian atas trademark, service mark, dan symbol & abbreviations
thereof and brands relating to the product atas penjualan ke related party tidak
memberikan manfaat ekonomi bagi Pemohon Banding sehingga Pemohon Banding
IA

tidak seharusnya membayar royalty;

bahwa Terbanding berpendapat koreksi Pemeriksa telah sesuai dengan ketentuan yang
AR

berlaku;

 bahwa berdasarkan Pasal 18 UU PPh, Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk


menentukan kembali besarnya penghasilan dan/atau biaya sesuai dengan keadaan
ET

seandainya di antara para Wajib Pajak tersebut tidak terdapat hubungan istimewa;

bahwa karena Pemohon Banding tidak memberikan penjelasan cara penilaian IP, maka
Pemeriksa menghitung koreksi secara proporsional atas 3 item, yaitu trademark,
KR

service mark, dan symbol & abbreviations thereof and brands relating to the product
dari 11 item yang termasuk dalarn pengertian Hak Kekayaan Industri dan Informasi
Teknis sebagaimana dimaksud dalam Surat Perjanjian Lisensi terhadap tarif royalty;
SE

bahwa pada proses keberatan Pemohon Banding juga tidak memberikan penjelasan
cara penilaian IP;
bahwa sesuai dengan amanat Pasal 18 UU PPh, Terbanding menghitung kembali

K
besarnya biaya royalty yang dapat dikurangkan sebagai pengurang penghasilan bruto
secara proporsional untuk penjualan kepada related party;

JA
Kesimpulan:

bahwa untuk mengetahui kelaziman dan kewajaran pembayaran suatu Harta Tidak Berwujud

PA
(Intangible Property/ IP), terdapat dua tahapan pengujian yang dapat dilakukan, yaitu sebagai
berikut:

1) Keberadaan atau Eksistensi dari Harta Tidak Berwujud (Intangible Property/ IP);

N
· Penentuan Jenis IP yang digunakan;
Sesuai perjanjian bahwa IP yang diberikan adalah pemberian industrial property rights

LA
(hak kekayaan industry) dan technical information (informasi teknis);
· Keberadaan/Kepemilikan IP secara legal dan ekonomi;
Pemohon Banding dapat membuktikan kepemilikan secara legal, namun Pemohon
Banding tidak memberikan bukti-bukti manfaat ekonomis atas pengalihan IP bagi

DI
Pemohon Banding;
· Cara Penilaian IP Pemohon Banding tidak memberikan informasi tentang bagaimana
carapenilaian terhadap pembentukan nilai IP yang diakuinya dimanfaatkannya tersebut.
GA
Terbanding telah meminta informasi sehubungan dengan cara penilaian IP yaitu,
kapitalisasi biaya yang telah dikeluarkan untuk menciptakan IP dan besarnya
pendapatan yang diharapkan (projected income) yang ditetapkan oleh Pemilik IP dan
berapa besar bagian yang hares ditanggung oleh masing-masing subsidiary (related
EN

party) serta fungsi utama perusahaan pemilik IP, namun Pemohon Banding tidak
menyampaikan informasi tersebut;
· Keberadaan atau Eksistensi Penyerahan Hak Penggunaan IP;
· Bahwa Terbanding telah mengakui keberadaan atau eksistensi penyerahan hak
TP

penggunaan IP;

2) Kewajaran Nilai dari Transaksi Pembayaran IP


IA

bahwa sesuai Paragraf 6.8 OECD TP Guidelines bahwa Trademark digunakan dalam
mempromosikan penjualan barang atau jasa. Dalam hal penjualan dilakukan kepada
related party, Pemohon Banding tidak nnemerlukan trademark untuk mempromosikan
AR

barang yang diproduksinya. Hal yang sama berlaku untuk service mark dan symbol &
abbreviations there of and brands relating to the product;

bahwa hal tersebut juga didukung dengan fakta bahwa penjualan ke related party tersebut
ET

bersifat contract manufacturing, yaitu penjualan berdasarkan pesanan;

bahwa dengan demikian atas trademark, service mark, dan symbol & abbreviations thereof
KR

and brands relating to the product atas penjualan ke related party tidak memberikan
manfaat ekonomi bagi Pemohon Banding sehingga Pemohon Banding tidak seharusnya
membayar royalty;
SE

bahwa sesuai dengan amanat Pasal 18 UU PPh, Terbanding menghitung kembali besarnya
biaya royalty yang dapat dikurangkan sebagai pengurang penghasilan bruto secara
proporsional untuk penjualan kepada related party;
K
bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Terbanding berpendapat bahwa koreksi
Pemeriksa telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

JA
bahwa demikian penjelasan akhir ini Terbanding sampaikan untuk menjadi bahan
pertimbangan Majelis Hakim VIII Pengadilan Pajak dalam mengambil keputusan dengan
seadil-adilnya (ex aequo et bono) sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

PA
bahwa atas perhatiannya Terbanding ucapkan terima kasih;

Menurut Pemohon Banding:

N
bahwa berikut adalah alasan permohonan banding yang diajukan oleh Pemohon Banding:

LA
1. Dalam Pemberitahuan Daftar Hasil Penelitian Keberatan, Peneliti Keberatan menyatakan
dasar koreksi Pemeriksa adalah sebagai berikut:

DI
“Pemeriksa melakukan koreksi atas item trademark, servicemark dan symbol &
abbreviations thereof and brands relating to the product (dari sebelas item dalam Industrial
GA
Property Rights dan Technical Information) secara proporsional dari penjualan ke related
party karena atas item tersebut tidak seharusnya wajib pajak diwajibkan membayar royalty,
baik yang penjualannya ke related party sebagai Intangible Property Owner maupun ke
Sister Company, dimana penjualan ke related party tersebut bersifat contract
manufacturing“;
EN

bahwa nyata-nyata tidak terdapat ketentuan yang mengatur bahwa penjualan ke related
party tidak diwajibkan untuk membayar royalty, terutama apabila penjualan ke related party
tersebut bersifat contract manufacturing. Sehingga atas pernyataan Terbanding
TP

sebagaimana disebutkan di atas, sama sekali tidak memiliki dasar hukum yang jelas dan
hanya berdasarkan asumsi semata;

bahwa dengan demikian, koreksi Terbanding atas tarif royalty yang dibayarkan oleh
IA

Pemohon Banding ke FCC Jepang tidak memiliki dasar dan sudah seharusnya dibatalkan;

2. Dalam Pemberitahuan Daftar Hasil Penelitian Keberatan, Terbanding menyatakan sebagai


AR

berikut:

“Tim Pemeriksa telah melakukan tahapan-tahapan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak yang
mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dmaksud dalam PER-32/PJ/2011“;
ET

bahwa dalam Pemberitahuan Daftar Hasil Penelitian Keberatan, Terbanding telah


menjabarkan prosedur pemeriksaan terhadap Wajib Pajak yang mempunyai transaksi
hubungan istimewa yang dilakukan oleh Pemeriksa dan disimpulkan bahwa transaksi
KR

penjualan dan pembelian afiliasi Pemohon Banding sudah memenuhi prinsip kewajaran
sesuai Pasal 18 UU PPh;

bahwa dari penjelasan di atas dan dari Pemberitahuan Daftar Hasil Penelitian Keberatan
SE

diketahui bahwa Pemeriksa telah melakukan prosedur pemeriksaan terhadap Wajib Pajak
yang mempunyai transaksi hubungan istimewa hanya atas transaksi pembelian dan
penjualan yang dilakukan oleh Pemohon Banding. Sedangkan dalam menentukan
kewajaran atas transaksi pemanfaatan Harta Tidak Berwujud, Pemeriksa tidak melakukan

K
prosedur sebagaimana dimaksud dalam PER-32/PJ/2011;

JA
bahwa kemudian, hanya dengan didasarkan bahwa penjualan ke related party tersebut
bersifat contract manufacturing, Pemeriksa serta merta melakukan koreksi atas tarif royalty
dengan melakukan koreksi secara prorporsional atas tiga item yaitu Trademark,
Servicemark, dan Symbol & abbreviations thereof and brands relating to the product;

PA
bahwa metode proprosional yang dilakukan Pemeriksa dalam melakukan koreksi tersebut
bukan merupakan metode dalam menentukan harga wajar sebagaimana dimaksud dalam
PER-32/PJ/2011, sebagai berikut:

N
Pasal 11 ayat (2) PER-32/PJ/2011, menyatakan sebagai berikut:
“Metode Penentuan Harga Transfer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dapat

LA
diterapkan adalah:
a. Metode Perbandingan Harga antara Pihak yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa
(Comparable Uncontrolled Price/CUP);

DI
b. Metode Harga Penjualan Kembali (Resale Price Method/RPM);
c. Metode Biaya-Plus (Cost Plus Method);
d. Metode Pembagian Laba (Profit Split Method/PSM); atau
GA
e. Metode Laba Bersih Transaksional (Transactional Net Margin Method/TNMM)“;
bahwa sehingga jelas bahwa dalam menentukan kewajaran transaksi atas pembayaran
royalty dari Pemohon Banding ke FCC Jepang, Pemeriksa tidak melakukan prosedur
sebagaimana dimaksud dalam PER-32/PJ/2011;
EN

bahwa dengan demikian, koreksi Pemeriksa tersebut hanya didasarkan asumsi semata dan
sudah seharusnya koreksi tersebut dibatalkan.

3. bahwa sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa royalty yang dibayarkan oleh
TP

Pemohon Banding kepada FCC Jepang adalah berdasarkan Perjanjian Lisensi tanggal
1 September 2001 yang diubah pada 1 November 2008 dan 30 September 2010 antara
Pemohon Banding dengan FCC Co., Ltd dimana Licensor (FCC Co., Ltd,) memberikan hak
kepada Licensee (Pemohon Banding) untuk menggunakan Industrial Property Rights dan
IA

Technical Information dalam rangka memproduksi dan menjual Produk dan Parts. Dalam hal
ini yang dimaksud dengan Industrial Property Right adalah patent, utility models, design,
trademarks, service marks, symbols, and abbreviations thereof and brands relating to
AR

products. Kemudian, yang dimaksud dengan Technical Information adalah know how,
design, drawings, standards, specifications and all other technical data relating to the
Products and Parts and other technical knowledge necessary for the manufacture of the
Products and Parts.
ET

bahwa sesuai dengan perjanjian Lisensi tersebut, sebagai kompensasi atas penggunaan
Intangible Property (IP) tersebut Pemohon Banding membayar license fee kepada FCC
Jepang sebagai berikut:
KR

 Untuk kendaraan roda dua sebesar 7,5% dari penjualan bersih setelah dikurangi dengan
harga barang yang diimpor dari FCC;
 Untuk kendaraan roda empat sebesar 5% dari penjualan bersih setelah dikurangi
dengan harga barang yang diimpor dari FCC;
SE

bahwa dalam rangka menerapkan prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha, Pemohon
Banding telah melakukan analisis kewajaran terkait transaksi untuk Tahun Pajak

K
Januari-Maret 2012 yang tertuang dalam Transfer Pricing Documentation For Fiscal Year
2012 to March 2012 (“TP Report”). Di dalam TP Report tersebut, dinyatakan bahwa

JA
pembayaran royalty sebesar 6,53% dari total penjualan bersih yang dibayarkan oleh
Pemohon Banding kepada FCC Co., Ltd dapat dikategorikan telah memenuhi prinsip
kewajaran;

PA
bahwa dalam Transfer Pricing Documentation For Fiscal Year 2012 to March 2012 tersebut
dinyatakan bahwa nyata-nyata atas Intangible Property tersebut memiliki manfaat ekonomis
terhadap Pemohon Banding, sebagai berikut:

8.2 Assessment of utilization and benefits

N
This sub section provides summarizing discussion on the qualitative aspects of the

LA
provision of license to use FCC’s IPs, which include a review on the utilization and
associated benefits.
Utilization and benefits of the provision of license to use FCC’S IPs
Intangible Products Utilization Benefits

DI
Use of Industrial Property Rights
Patent and utility Under FCC’s supervision , By applying the model
models, designs, FCCI uses the patents, designs of the FCC
GA
trademarks, utility models, and designs group, FCCI indicates
servicemarks, and to produce high quality the high quality
symbols brands clutches and attaches standards of the FCC
trademark, servicemarks, group over the products
EN

and symbol brands it sold and secures its


share in Indonesia
automotive market
TP

By attachingthe FCC’s
marks on the products,
FCCI benefits from
FCC’s reputation that
IA

has been recognized


worldwide for high
quality and well
AR

established supply chain


channel.
Use of tchnical information
Technical information Under FCC’s supervision, Having access to FCC’s
ET

to include technical FCCI applies the FCC’s technical information (as


know how, designs, know how, designs well as the
drawings, standards, standards,specifications,etc improvementand
specificatons and all . As well as any modification) and being
KR

other technical data improvement and licensed to use it enable


relating to the products modification made by FCCI to produce well-
and parts, as well as FCCon the techniques and recognized quality
all other technical process related to the said products with minimal
SE

knowledge necessary technical information. defects and minimal


for the manufacture of cost of production, and
the products and parts thus enable FCCI to
achieve effective and

K
efficient production.

JA
Manfaat atas penggunaan hak kekayaan industri (industrial property rights)

PA
 Dengan menerapkan model desain FCC Group, Pemohon Banding menunjukkan
standar kualitas yang tinggi dari FCC Group atas produk yang dijual dan
mengamankan sahamnya di pasar otomotif Indonesia;
 Dengan mencantumkan tanda FCC pada produk, Pemohon Banding

N
memperoleh manfaat dari reputasi FCC yang telah dikenal di seluruh dunia untuk
kualitas tinggi dan saluran rantai pasokan yang bagus/mapan;

LA
Manfaat atas penggunaan informasi teknis (technical information)

bahwa memiliki akses ke informasi teknis FCC (seperti perbaikan dan modifikasi)

DI
dan menjadi berlisensi agar dapat digunakan Pemohon Banding untuk memproduksi
produk berkualitas yang telah dikenal dengan kerusakan minimal dan biaya produksi
minimal dan memungkinkan Pemohon Banding untuk mencapai produksi yang
efektif dan efisien; GA
bahwa dengan adanya pemanfaatan Intangible Property tersebut berdampak secara
`langsung terhadap peningkatan penjualan Pemohon Banding. Nyata-nyata
Pemohon Banding mendapatkan manfaat ekonomis dari pemanfaatan Intangible
EN

Property tersebut. Sehingga sudah seharusnya atas pemanfaatan IP tersebut


dibayarkan royalty nya kepada FCC Jepang;

4. bahwa perlu diketahui bahwa Pemohon Banding telah melakukan pembayaran PPh Pasal
TP

26 dan PPN JLN atas pembayaran royalty kepada FCC Co., Ltd. dengan tarif yang sesuai
dengan peraturan perpajakan;

bahwa atas PPh Pasal 26 dan PPN JLN tersebut telah dilakukan pemeriksaan oleh
IA

Pemeriksa, namun Pemeriksa hanya melakukan koreksi atas biaya royalty pada SPT PPh
Badan tanpa melakukan koreksi atas Dasar Pengenaan Pajak PPh Pasal 26 dan PPN JLN
atas royalty. Dengan demikian, Pemeriksa telah tidak konsisten dalam melakukan koreksi
AR

biaya royalty;

bahwa berdasarkan penjelasan di atas, jelas bahwa royalty yang dibayarkan oleh Pemohon
Banding kepada FCC Jepang nyata-nyata memiliki manfaat sehingga sudah seharusnya
ET

dapat dijadikan biaya oleh Pemohon Banding. Dengan demikian, koreksi Terbanding atas
biaya royalty sebesar Rp972.263.235,00 sudah seharusnya dibatalkan;

bahwa di dalam persidangan Pemohon Banding menyampaikan penjelasan tertulis Nomor


KR

003/FCC-FA/II/2016 tanggal 25 Februari 2016 yang pada pokoknya menyatakan hal-hal


sebagai berikut :

bahwa sehubungan dengan permintaan Majelis dalam persidangan tanggal 1 Februari 2016
SE

sehubungan dengan sengketa pajak Nomor 093912.15/2012 atas Royalti Masa Pajak Januari
s.d. Maret 2012, bersama ini perkenankanlah Pemohon Banding selaku pengurus
menyampaikan penjelasan terkait biaya royalti sebagai berikut:

K
bahwa Pemohon Banding adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi kopling

JA
("clutch') untuk kendaraan beroda dua (2 wheeled) dan kendaraan beroda empat (4 wheeled).
Dalam semua produk kopling yang diproduksi Pemohon Banding terdapat logo FCC. Dimana
untuk dapat mencantumkan logo FCC pada setiap produk yang diproduksi oleh Pemohon
Banding, Pemohon Banding wajib untuk membayar royalty kepada pemilik logo (lisensi)

PA
tersebut yaitu FCC Co, Ltd (Jepang). Nilai pembayaran royalty tersebut sesuai dengan yang
ditetapkan yaitu:

- Untuk kendaraan beroda dua menggunakan tarif 7,5% dari selisih antara harga jual produk
Penerima Lisensi dengan harga jual Pemilik Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part yang

N
terkandung di dalam produk yang dijual tersebut.
- Untuk kendaraan beroda empat menggunakan tarif 5% dari selisih antara harga jual produk

LA
Penerima Lisensi dengan harga jual Pemilik Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part yang
terkandung di dalam produk yang dijual tersebut;

bahwa sebagai penerima lisensi dan agar dapat menggunakan logo FCC dalam setiap produk

DI
yang dihasilkan oleh Pemohon Banding, Pemohon Banding telah melakukan pembayaran
sesuai dengan perhitungan royalti di atas. Atas pembayaran royalty tersebut juga, Pemohon
Banding telah melakukan kewajiban perpajakannya yaitu dengan membayar dan melaporkan
GA
PPh Pasal 26 atas royalti beserta dengan PPN Luar Negeri atas royalti yang dibayarkan kepada
FCC Co, Ltd. Terlampir adalah gambar-gambar yang menunjukkan adanya logo FCC yang
digunakan FCCI pada setiap produk "clutch" yang diproduksi oleh Pemohon Banding (Lampiran
1);
EN

bahwa berdasarkan penjelasan dan contoh di atas, Pemohon Banding tidak setuju terkait dalil
Terbanding yang menyatakan bahwa pembayaran royalti terkait trademark, servicemark dan
symbol & abbreviations thereof and brands relating to the product tidak dapat dibiayakan dalam
TP

pembayaran royalty;

bahwa di dalam persidangan Pemohon Banding menyampaikan penjelasan tertulis Nomor


003/FCC-FA/II/2016 tanggal 25 Februari 2016, yang pada pokoknya menyatakan hal-hal
IA

sebagai berikut:

bahwa sehubungan dengan permintaan Majelis dalam persidangan tanggal 1 Februari 2016
AR

sehubungan dengan sengketa pajak Nomor 15-093912-2012 atas Royalti Masa Pajak Januari
sampai dengan Maret 2012, bersama ini perkenankanlah Pemohon Banding selaku pengurus
dari Pemohon Banding menyampaikan penjelasan terkait biaya royalti yang dibayarkan oleh
Pemohon Banding, sebagai berikut:
ET

bahwa Pemohon Banding adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi kopling,
("clutch") untuk kendaraan beroda dua (2 wheeled) dan kendaraan beroda empat (4 wheeled).
Dalam semua produk kopling yang diproduksi Pemohon Banding terdapat logo Pemohon
KR

Banding. Dimana untuk dapat mencantumkan logo FCC pada setiap produk yang diproduksi
oleh Pemohon Banding, Pemohon Banding wajib untuk membayar royalty kepada pemilik logo
(lisensi) tersebut yaitu FCC Co, Ltd (Jepang). Nilai pembayaran royalty tersebut sesuai dengan
yang ditetapkan yaitu:
SE

bahwa untuk kendaraan beroda dua menggunakan tarif 7,5% dari selisih antara harga jual
produk Penerima Lisensi dengan harga jual Pemilik Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part
yang terkandung di dalam produk yang dijual tersebut;

K
bahwa untuk kendaraan beroda empat menggunakan tarif 5% dari selisih antara harga jual

JA
produk Penerima Lisensi dengan harga jual Pemilik Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part
yang terkandung di dalam produk yang dijual tersebut;

bahwa sebagai penerima lisensi dan agar dapat menggunakan logo Pemohon Banding dalam

PA
setiap produk yang dihasilkan oleh Pemohon Banding, Pemohon Banding telah melakukan
pembayaran sesuai dengan perhitungan royalti di atas. Atas pembayaran royalty tersebut juga,
Pemohon Banding telah melakukan kewajiban perpajakannya yaitu dengan membayar dan
melaporkan PPh Pasal 26 atas royalti beserta dengan PPN Luar Negeri atas royalti yang
dibayarkan kepada Pemohon Banding Co, Ltd;

N
bahwa berdasarkan penjelasan di atas, Pemohon Banding tidak setuju terkait dalil Terbanding

LA
yang menyatakan bahwa pembayaran royalti terkait trademark, servicemark dan symbol &
abbreviations there of and brands relating to the product (3 dan 11 item dalam Industrial
Property Rights dan Technical Information) tidak dapat dibiayakan dalam pembayaran royalti;

DI
bahwa demikian tanggapan ini Pemohon Banding sampaikan dengan harapan mendapat
pertimbangan dengan penuh kearifan dan keadilan dari pihak Majelis;
GA
bahwa di dalam persidangan, Pemohon Banding menyampaikan penjelasan tertulis Nomor
007/FCC-FA/IV/2016 tanggal 8 April 2016, yang pada pokoknya menyatakan hal-hal sebagai
berikut:
EN

bahwa sehubungan dengan permintaan Majelis dalam persidangan tanggal 21 Maret 2016
sehubungan dengan sengketa pajak Nomor 093912.15/2012 atas Royalti Masa Pajak Januari
s.d. Maret 2012, bersama ini perkenankanlah Pemohon Banding selaku pengurus
TP

menyampaikan penjelasan terkait biaya royalti sebagai berikut:

1. Penjelasan mengenai definisi royalti


IA

bahwa berdasarkan penjelasan Pasal 4 ayat (1) huruf h pada UU PPh Nomor 36 Tahun 2008,
royalti memiliki definisi sebagai berikut:
AR

"Royalti adalah suatu jumlah yang dibayarkan atau terutang dengan cara atau perhitungan apa
pun, baik dilakukan secara berkala maupun tidak, sebagai imbalan atas:
a. Penggunaan atau hak menggunakan hak cipta di bidang kesusastraan, kesenian atau karya
ilmiah, paten, desain atau model, rencana, formula atau proses rahasia, merek dagang,
ET

atau bentuk hak kekayaan intelektual/industrial atau hak serupa lainnya;


b. Penggunaan atau hak menggunakan peralatan/perlengkapan industrial, komersial, atau
ilmiah;
c. Pemberian pengetahuan atau informasi di bidang ilmiah, teknikal, industrial, atau komersial;
KR

d. Pemberian bantuan tambahan atau pelengkap sehubungan dengan penggunaan atau hak
menggunakan hak-hak tersebut pada angka 1, penggunaan atau hak menggunakan
peralatan/perlengkapan tersebut pada angka Z atau pemberian pengetahuan atau informasi
tersebut pada angka 3, berupa:
SE

1) Penerimaan atau hak menerima rekaman gambar atau rekaman suara atau keduanya,
yang disalurkan kepada masyarakat melalui satelit, kabel, serat optik, atau teknologi
yang serupa;

K
2) Penggunaan atau hak menggunakan rekaman gambar atau rekaman suara atau
keduanya, untuk siaran televisi atau radio yang disiarkan/dipancarkan melalui satelit,

JA
kabel, serat optik, atau teknologi yang serupa;
3) Penggunaan atau hak menggunakan sebagian atau seluruh spektrum radio komunikasi;
e. Penggunaan atau hak menggunakan film gambar hidup (motion picture films), film atau pita
video untuk siaran televisi, atau pita suara untuk siaran radio; dan

PA
f. Pelepasan seluruhnya atau sebagian hak yang berkenaan dengan penggunaan atau
pemberian hak kekayaan intelektual/industrial atau hak-hak lainnya sebagaimana tersebut
di atas";
2. Tanggapan terhadap koreksi atas trademark, servicemark dan symbol & abbreviations

N
thereof and brands relating to the product

bahwa Pemohon Banding adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi kopling

LA
("clutch') untuk kendaraan beroda dua (2 wheeled) dan kendaraan beroda empat (4 wheeled).
Dalam semua produk kopling yang diproduksi Pemohon Banding terdapat logo FCC. Dimana
untuk dapat mencantumkan logo FCC pada setiap produk yang diproduksi oleh Pemohon

DI
Banding, Pemohon Banding wajib untuk membayar royalty kepada pemilik logo (lisensi)
tersebut yaitu FCC Co, Ltd (Jepang). Nilai pembayaran royalty tersebut sesuai dengan yang
ditetapkan yaitu:

-
GA
Untuk kendaraan beroda dua menggunakan tarif 7,5% dari selisih antara harga jual produk
Penerima Lisensi dengan harga jual Pemilik Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part yang
terkandung di dalam produk yang dijual tersebut.
- Untuk kendaraan beroda empat menggunakan tarif 5% dari selisih antara harga jual produk
EN

Penerima Lisensi dengan harga jual Pemilik Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part yang
terkandung di dalam produk yang dijual tersebut;

bahwa sebagai penerima lisensi dan agar dapat menggunakan logo FCC dalam setiap produk
TP

yang dihasilkan oleh Pemohon Banding, Pemohon Banding telah melakukan pembayaran
sesuai dengan perhitungan royalti di atas. Atas pembayaran royalty tersebut juga, Pemohon
Banding telah melakukan kewajiban perpajakannya yaitu dengan membayar dan melaporkan
PPh Pasal 26 atas royalti beserta dengan PPN Luar Negeri atas royalti yang dibayarkan kepada
IA

FCC Co, Ltd. Terlampir adalah gambar-gambar yang menunjukkan adanya logo FCC yang
digunakan FCCI pada setiap produk "clutch" yang diproduksi oleh Pemohon Banding (Lampiran
1);
AR

bahwa berdasarkan penjelasan dan contoh di atas, Pemohon Banding tidak setuju terkait dalil
Terbanding yang menyatakan bahwa pembayaran royalti terkait trademark, servicemark dan
symbol & abbreviations thereof and brands relating to the product tidak dapat dibiayakan dalam
ET

pembayaran royalty;

3. Tujuan dibuatnya License Agreement


KR

bahwa pada tanggal 30 September 2010, dibuat perjanjian lisensi antara FCC Co. Ltd (pemilik
lisensi) dan Pemohon Banding (Pengguna Lisensi). Perjanjian ini dibuat dengan tujuan agar
baik FCC Co. Ltd. dan Pemohon Banding mengetahui hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Secara garis besar, isi dari perjanjian lisensi tersebut adalah sebagai berikut:
SE

a. Pemohon Banding mendapatkan Industrial Property Rights dan Technical Information dari
FCC Co. Ltd dalam menciptakan produk 'clutch" dengan penjelasan sebagai berikut:

K
Item Eksistensinya dalam produk clutch FCCI

JA
Industry Property Right :
- Patent Adanya penemuan terhadap produk IDP0031578,100017646, ID
P0029592 (sesuai dengan serlifikat Paten) yang nantinya

PA
- Utility model diberikan infomiasi kepada PT FCCI agar PT FCCI dapat
memproduksinya. (Lampiran 2, 3, dan 4)
- Desain Dapat menggunakan desain produk sebagaimana
terlihatdalam serlifikat paten (Lampiran 2, 3, dan 4),
- Trademark Dengan adanya simbol FCC pada setiap produk yang dihasilkan

N
- Symbol & Abbreviations dapat membuat konsumen mengetahui kualitas dan nilai dari
produk tersebut dan membedakan dengan produk lainnya yang

LA
sejenis.
- Service mark Dengan melihat produk-produk yang baru ditemukan dengan
simbol FCC seperti yang terlihat pada sertifikat paten (Lampiran
2, 3, dan 4), menunjukkan pada masyarakat global bahwa FCC

DI
selalu berusaha untuk menciptakan produk-produk bare untuk
dapatmenyempumakan bagian mesin kendaraan

Technical information :
-Technical Know How
GA
Cara memproduksi clutch yang sesuai dengan standar FCC Japan
sehingga dapat memperkecil kemungkinan cacatdan
menggunakan biaya produksi minimum dan memungkinkan FCCI
untuk melakukan proses produksi yang efektif dan efisien.
EN

- Desain Dalam sertifikat Paten (Lampiran 2, 3, dan 4), terdapatgambar-


- Drawing gambar yang menunjukkan contoh produk yang ditemukan
tersebut beserta dengan bagian-bagian dalam beserta fungsinya
- Standard Dengan diberikannya informasi untuk memproduksi clutch, PT
TP

FCCI dapat memproduksi clutch yang memenuhi keinginan/kriteria


- Spesifikasi konsumen dan juga dapat melakukan proses produksi yang efektif
dan efisien.

b. Royalti yang wajib dibayarkan PT FCCI kepada FCC Co. Ltd adalah sebesar total dari:
IA

- 7,5% dari selisih antara harga jual produk Penerima Lisensi dengan harga jual Pemilik
Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part yang terkandung di dalam produk yang dijual
AR

tersebut untuk kendaraan beroda dua dan;


- 5% dari selisih antara harga jual produk Penerima Lisensi dengan harga jual Pemilik
Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part yang terkandung di dalam produk yang dijual
tersebut untuk kendaraan beroda 4;
ET

bahwa untuk informasi tambahan, perjanjian ini diterapkan kepada semua anak perusahaan
FCC Japan dengan isi yang sama balk dalam cara perhitungan maupun hak-hak yang diberikan
dari pemberi lisensi kepada penerima lisensi. Terlampir adalah Perjanjian Lisensi Antara FCC
KR

Co. Ltd. (Japan) dengan FCC Thailand Co. Ltd. (Lampiran 5);

4. Penjelasan mengenai pembelian lokal dan impor


SE

bahwa selama periode Januari-Maret 2012, pembelian bahan baku yang dilakukan Pemohon
Banding berasal dari vendor lokal dan luar negeri;
K
bahwa perbandingan pembelian atas bahan baku dari lokal dan luar negeri adalah 50,08 persen
untuk pembelian lokal dan 49,92% untuk pembelian impor;

JA
bahwa berikut adalah vendor-vendor lokal yang digunakan Pemohon Banding dalam melakukan
pembelian bahan baku:

PA
Daftar Vendor untuk Pembelian Bahan Baku yang Berasal dari Lokal
untuk Periode Januari s.d. Maret 2012
No. Vendor Nilai Pembelian
Untuk material kendaraan beroda dua (2W)

N
1. Adyawinsa Dinamika Karawang, PT - 2.291.425.300,00
2. Aichikiki Auto Parts Indonesia, PT 8.025.585.600,00

LA
3. Arai Rubber Seal Indonesia, PT 6.026.206.800,00
4. Bando Indonesia, PT 1.860.667.200,00
5. Chuhatsu Indonesia, PT 8.816.815.040,00

DI
6. Dharma Precision Parts, PT 2.672.125.500,00
7. Garuda Metalindo, PT 1.275.459.700,00
8. Hamatetsu Indonesia, PT 2.182.165.390,00
9.
10. Ika Wira Maga, PT
GA
Honda Trading Indonesia, PT 17.199.876.248,00
84.296.160,00
11. Indomatsumoto, PT 3.138.089.900,00
12. Indospring Tbk, PT 5.735.035.800,00
EN

13. JFE Shoji Steel Indonesia, PT 331.424.798,00


14. Kyowa Indonesia, PT 1.660.626.000,00
15. Maruichi Indonesia, PT 10.264.925.723,00
16. Molten Aluminum Producer Indonesia, PT
TP

16.796.229.897,00
17. Mugai Indonesia, PT 18.990.623.470,00
18. Musashi Auto Parts Indonesia, PT 15.356.516.120,00
19. Nok Indonesia, PT 9.278.034.960,00
IA

20. NSK Indonesia, PT 3.965.359.346,00


21. Ochiai Menara Indonesia,PT 4.917.782.000,00
22. Padma Soode Indonesia, PT 2.995.236.800,00
AR

23. Putra Bangun Citra Mandiri, PT 587.221.500,00


24. Roda Prima Lancar, PT 1.845.229.150,00
25. Sagateknikdo, PT 54.583.200,00
26. Saitama Stamping Indonesia, PT
ET

2.157.662.430,00
27. Schaeffler Bearings Indonesia, PT 5.462.662.000,00
28. SDS Sibalec, PT . 2.954.834.600,00
29. Sparta Guna Sentosa, PT 1.307.739.780,00
KR

30. NLT Gasket MFG, PT 96.285.000,00


31. Meiwa Kogyo Indonesia, PT 705.323.770,00
32. Berdikari Metal Engineering, PT 143.459.836,00
33. Fuji Spring Indonesia, PT 15.147.000,00
SE

34. Progress DieCast , PT 930.735.112,00


Total pembelian material kendaraan beroda dua 160.125.391.130,00
Untuk material kendaraan beroda empat (4W)

K
1. Musashi Auto Parts Indonesia, PT 4.265.015.157,00
2. Mugai Indonesia, PT 4.025.598.100,00

JA
3. Maruichi Indonesia, PT 89.804.643,00
4. Chuhatsu Indonesia, PT 83.481.100,00
5. Honda Trading Indonesia, PT 7.153.352.407,00

PA
6. Honda Precision Parts Manufacturing,PT 1.540.364.648,00
7. Sumiden Powder Metal Indonesia, PT 6.737.831.525,00
8. Indomatsumoto, PT 1.896.600,00
9. Sparta Guna Sentosa, PT 144.519.147,00
Total pembelian material kendaraan beroda empat 24.041.863.327,00

N
Total pembelian material kendaraan beroda dua dan 184.167.254.457,00
empat

LA
· Berikut adalah vendor-vendor yang digunakan FCCI dalam melakukan pembelian impor
bahan baku:

DI
Daftar Vendor Untuk Pembelian Bahan Baku yang Berasal Secara Impor
Untuk Periode Januari s.d. Maret 2012
No. Vendor GA
Untuk material kendaraan beroda dua
Nilai Pembelian

(2W)
1. FCC (Thailand) Co LTD 35.494.472.576,00
EN
2. FCC (Japan) Co LTD (P) 2.893.453.811,00
3. FCC (Japan)Co LTD (M) 25.106.616.027,00
4. FCC (Philippines) Corp 12.391.561.378,00
5. CHU'S FCC (Shanghai) Co Ltd 14.242.000,00
TP

6. FCC (Taiwan) Co., Ltd 15.708.473.666,00


7. FCC (Rico) Limited 595.037.804,00
8. Shanghai OPT Rubber & Plastic Co LTD 1.093.158.258,00
9. NTN Singapore 4.197.815.305,00
IA

10. Changzhou Kwang Hwa Sing 10.081.490.636,00


11. Shanghai Katsuragawa Precision 449.846.182,00
AR

12. Chengdu Yonghua FCC Clutches Co Ltd 220.039.045,00


13. FCC (Vietnam) Co., Ltd 3.851.409.138,00
14. Honda Trading Corp 33.975.151.447,00
15. Honda Trading Vietnam Co.,Ltd 125.573.858,00
ET

16. Honda Trading Asia Co.,Ltd 8.773.622,00


17. Rajasthan Prime Steel Processing Center Pvt Ltd 22.723.885,00
18. Taizhou Boxin Import And Export Co. Ltd 15.075.205.942,00
19. Taiwan Honda Trading Co.,Ltd 117.828.618,00
KR

Total pembelian material kendaraan beroda dua 161.422.873.198,00


Untuk material kendaraan beroda empat (4W)
1. FCC Japan - Part 10.060.271.806,00
SE

2. FCC Japan - Material 2.375.356.186,00


3. Honda Trading Corp. 4.166.311.035,00
4. New Vietnam 4.341.431.960,00
5. Qindao Benda Automobile Parts Co., Ltd 20.234.451,00

K
6. Laguna Metts Corporation 1.194.989.089,00
Total pembelian material kendaraan beroda 22.158.594.527,00

JA
empat
Total pembelian material kendaraan beroda dua dan 183.581.467.725,00
empat

PA
bahwa dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa persentase pembelian bahan baku yang
dilakukan Pemohon Banding kepada FCC Japan adalah sebesar 11 % dari total seluruh
pembelian yang dilakukan Pemohon Banding selama periode Januari-Maret 2012;

5. Penjelasan mengenai penjualan kepada pihak ketiga dan pihak yang memiliki hubungan

N
istimewa

LA
bahwa selama periode Januari-Maret 2012, Pemohon Banding melakukan penjualan terhadap
pihak ketiga dan pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan persentase 88,04% untuk
penjualan kepada pihak ketiga dan 11,96% untuk penjualan kepada pihak yang memiliki

DI
hubungan istimewa. Daftar penjualan yang terjadi selama periode Januari-Maret 2012 adalah
sebagai berikut:

Pelanggan
GA
Daftar Pelanggan Untuk Penjualan Pada Periode Januari s.d. Maret 2012

Nilai Penjualan

PT. ASTRA HONDA MOTOR -AHM 280.256.280.914


PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR - SIM 48.609.200.427
EN

PT. KAWASAKI MOTOR INDONESIA - KIM 3.861.046.458


PT. YAMAHA INDONESIA MOTOR MNF. - YIMM 156.384.538.287
PT. MARUICHI INDONESIA 179.501.753
PT. TVS MOTOR INDONESIA - 1VS 175.879.285
TP

PT. HONDA PRECISION PART MNF. - HPPM 2W 184.007.725


PT. ADYAWINSA INDONESIA 1.897.129.359
PT. HONDA PRECISION PART MNF. - HPPM 4W 60.039.208.785
PT. HONDA 'TRADING INDONESIA 2.350.636.135
IA

PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR 3.602.062


PT. PADMA SOODE 183.482.061
AR

YAMAHA MOTOR ASIA PTE., LTD 626.732.644


SUB TOTAL - PENJUALAN KEPADA PIHAK KETIGA 554.751.245.895

FCC (THAILAND) CO., LTD. (2W) 9.677.281.763


ET

FCC (THAILAND) CO., LTD. (4W) 8.145.191


FCC CO., LTD. (2W) 12.877.700.977
FCC CO., LTD. (4W) 40.113.630.457
FCC (VIETNAM) CO., LTD 8.562.503.117
KR

FCC (RICO) CO. LTD 22.175.593


CHU'S FCC (SHANGHAI) CO., LTD 1.728.165.768
FCC (NORTH CAROLINA) INC. 1.858.541.284
FCC (TAIWAN) CO. LTD 502.652.960
SE

SUB TOTAL - PENJUALAN KEPADA PIHAK YANG MEMILIKI 75.350.797.110


HUBUNGAN ISTIMEINA
TOTAL PENJUALAN 630.102.043.005

K
bahwa dari label di atas, dapat diketahui bahwa persentase penjualan clutch dan Pemohon

JA
Banding kepada FCC Japan adalah sebesar 8,4% dari total seluruh penjualan yang dilakukan
Pemohon Banding selama periode Januari s.d. Maret 2012;

bahwa demikian tanggapan ini Pemohon Banding sampaikan dengan harapan mendapat

PA
pertimbangan dengan penuh kearifan dan keadilan dari pihak Majelis;

bahwa di dalam persidangan, Pemohon Banding menyampaikan penjelasan tertulis


Nomor 009/FCC-FA/IV/IV/2016 28 April 2016, yang pada pokoknya menyatakan hal-hal

N
sebagai berikut:

LA
bahwa sehubungan dengan permintaan Majelis dalam persidangan tanggal 11 April 2016
sehubungan dengan sengketa pajak Nomor 093912.15/2012/PP atas royalty Masa Pajak
Januari s.d. Maret 2012, bersama ini perkenankanlah Pemohon Banding menyampaikan

DI
penjelasan akhir terkait biaya royalty dalam penjelasan tertulis yang terlampir dalam lampiran
surat ini (Surat Penjelasan Akhir Nomor 008/FCC-FA/IV/2016 tanggal 28 April 2016, yang pada
pada pokoknya menyatakan hal-hal :

1. Dasar perhitungan koreksi royalty


GA
bahwa berikut adalah dasar perhitungan koreksi royalty yang dilakukan oleh Terbanding:
EN

Total sales Total Part Cost - Dasar Pengenaan


Description Clutch Tarif royalti Royalti
Januari - Maret Maret 2012 royalti
2W 35.229.021.462 10.600.547.813 24.628.473.649 7,50% 1.847.135.524
Related party
4W 40.121.775.648 5.765.182.239 34.356.593.409 5,00% 1.717.829.670
TP

Subtotal 75.350.797.110 16.365.730.052 58.985.067.058 3.564.965.194


2W 494.708.435.048 27.320.366.938 467.388.068.110 7,50% 35.054.105.108
Third party
4W 60.042.810.847 9.433.970.756 50.608.840.091 5,00% 2.530.442.005
Subtotal 554.751.245.895 36.754.337.694 517.996.908.201 37.584.547.113
Total Royalti yang dibayarkan periode Januari - Maret 2012 41.149.512.307
IA

bahwa Terbanding tidak setuju bahwa transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan
istimewa dikenakan royalti atas 3 aspek dari 11 aspek yang ada. Ketiga aspek tersebut yaitu
AR

terkait trademark, servicemark dan symbol & abbreviations thereof and brands relating to the
product. Oleh karena itu Terbanding melakukan koreksi 3/11 dari Rp3.564.965.194,00 sehingga
royalti yang dikoreksi oleh Pemeriksa adalah sebesar Rp972.263.235,00;
ET

2. Penjelasan mengenai definisi royalti

bahwa berdasarkan penjelasan Pasal 4 ayat (1) huruf h pada UU PPh Nomor 36 Tahun 2008,
royalti memiliki definisi sebagai berikut:
KR

“Royalti adalah suatu jumlah yang dibayarkan atau terutang dengan cara atau perhitungan apa
pun, baik dilakukan secara berkala maupun tidak, sebagai imbalan atas:
a. Penggunaan atau hak menggunakan hak cipta di bidang kesusastraan, kesenian atau karya
SE

ilmiah, paten, desain atau model, rencana, formula atau proses rahasia, merek dagang,
atau bentuk hak kekayaan intelektual/industrial atau hak serupa lainnya;
b. Penggunaan atau hak menggunakan peralatan/perlengkapan industrial, komersial, atau
ilmiah;

K
c. Pemberian pengetahuan atau informasi di bidang ilmiah, teknikal, industrial, atau
komersial;

JA
d. Pemberian bantuan tambahan atau pelengkap sehubungan dengan penggunaan atau hak
menggunakan hak-hak tersebut pada angka 1, penggunaan atau hak menggunakan
peralatan/perlengkapan tersebut pada angka 2, atau pemberian pengetahuan atau informasi
tersebut pada angka 3, berupa:

PA
1) Penerimaan atau hak menerima rekaman gambar atau rekaman suara atau keduanya,
yang disalurkan kepada masyarakat melalui satelit, kabel, serat optik, atau teknologi yang
serupa;
2) Penggunaan atau hak menggunakan rekaman gambar atau rekaman suara atau

N
keduanya, untuk siaran televisi atau radio yang disiarkan/dipancarkan melalui satelit,
kabel, serat optik, atau teknologi yang serupa;

LA
3) Penggunaan atau hak menggunakan sebagian atau seluruh spektrum radio komunikasi;
e. Penggunaan atau hak menggunakan film gambar hidup (motion picture films), film atau pita
video untuk siaran televisi, atau pita suara untuk siaran radio; dan
f. Pelepasan seluruhnya atau sebagian hak yang berkenaan dengan penggunaan atau

DI
pemberian hak kekayaan intelektual/industrial atau hak-hak lainnya sebagaimana tersebut di
atas.”
GA
3. Tanggapan terhadap koreksi atas trademark, servicemark dan symbol & abbreviations
thereof and brands relating to the product

bahwa Pemohon Banding adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi kopling
EN

(“clutch”) untuk kendaraan beroda dua (2 wheeled) dan kendaraan beroda empat (4 wheeled).
Dalam semua produk kopling yang diproduksi Pemohon Banding terdapat logo FCC. Dimana
untuk dapat mencantumkan logo FCC pada setiap produk yang diproduksi oleh Pemohon
Banding, Pemohon Banding wajib untuk membayar royalty kepada pemilik logo (lisensi)
TP

tersebut yaitu FCC Co, Ltd (Jepang). Nilai pembayaran royalty tersebut sesuai dengan yang
ditetapkan yaitu:

- Untuk kendaraan beroda dua menggunakan tarif 7,5% dari selisih antara harga jual produk
IA

Penerima Lisensi dengan harga jual Pemilik Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part yang
terkandung di dalam produk yang dijual tersebut.
AR

- Untuk kendaraan beroda empat menggunakan tarif 5% dari selisih antara harga jual produk
Penerima Lisensi dengan harga jual Pemilik Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part yang
terkandung di dalam produk yang dijual tersebut.
ET

bahwa sebagai penerima lisensi dan agar dapat menggunakan logo FCC dalam setiap produk
yang dihasilkan oleh Pemohon Banding, Pemohon Banding telah melakukan pembayaran
sesuai dengan perhitungan royalti di atas. Atas pembayaran royalty tersebut juga, Pemohon
Banding telah melakukan kewajiban perpajakannya yaitu dengan membayar dan melaporkan
KR

PPh Pasal 26 atas royalti beserta dengan PPN Luar Negeri atas royalti yang dibayarkan kepada
FCC Co, Ltd. Terlampir adalah gambar-gambar yang menunjukkan adanya logo FCC yang
digunakan Pemohon Banding pada setiap produk “clutch“ yang diproduksi oleh Pemohon
Banding;
SE

bahwa berdasarkan penjelasan dan contoh di atas, Pemohon Banding tidak setuju terkait dalil
Terbanding yang menyatakan bahwa pembayaran royalti terkait trademark, servicemark dan
symbol & abbreviations thereof and brands relating to the product tidak dapat dibiayakan dalam

K
pembayaran royalty;

JA
4. Tujuan dibuatnya License Agreement

PA
bahwa pada tanggal 30 September 2010, dibuat perjanjian lisensi antara FCC Co. Ltd (pemilik
lisensi) dan Pemohon Banding (Pengguna Lisensi). Perjanjian ini dibuat dengan tujuan agar
baik FCC Co. Ltd dan Pemohon Banding mengetahui hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Secara garis besar, isi dari perjanjian lisensi tersebut adalah sebagai berikut:

N
a. Pemohon Banding mendapatkan Industrial Property Rights dan Technical Information dari
FCC Co. Ltd. dalam menciptakan produk “clutch” dengan penjelasan sebagai berikut:

LA
Item E ksisten sin ya d alam p ro d u k clu tch F C C In d o n esia
I n d u s try P ro p e rty R i g h t :

DI
Ad a n ya p e n e m u a n te rh a d a p p ro d u k ID P 0 0 3 1 5 7 8 , ID 0 0 1 7 6 4 6 , ID P 0 0 2 9 5 9 2 (se su a i
- P a te n t
d e n g a n se rtifika t P a te n ) ya n g n a n tin ya d ib e rika n in fo rm a si ke p a d a P T F C C In d o n e sia a g a r
- U tility m o d e l P T F C C In d o n e sia d a p a t m e m p ro d u ksin ya . (L a m p i ra n 2 , L a m p i ra n 3 , L a m p i ra n 4 )

- D e sa in

- T ra d e m a rk
GA
D a p a t m e n g g u n a ka n d e sa in p ro d u k se b a g a im a n a te rlih a t d a la m se rtifika t p a te n
(L a m p i ra n 2 , L a m p i ra n 3 , L a m p i ra n 4 ),
D e n g a n a d a n ya sim b o l F C C p a d a se tia p p ro d u k ya n g d ih a silka n d a p a t m e m b u a t
ko n su m e n m e n g e ta h u i ku a lita s d a n n ila i d a ri p ro d u k te rse b u t d a n m e m b e d a ka n d e n g a n
- S ym b o l & Ab b re via tio n s p ro d u k la in n ya ya n g se je n is.
D e n g a n m e lih a t p ro d u k-p ro d u k ya n g b a ru d ite m u ka n d e n g a n sim b o l F C C se p e rti ya n g
EN
te rlih a t p a d a se rtifika t p a te n (L a m p ira n 2 , L a m p ira n 3 , L a m p ira n 4 ), m e n u n ju kka n p a d a
- S e rvic e m a rk
m a sya ra ka t g lo b a l b a h w a F C C se la lu b e ru sa h a u n tu k m e n c ip ta ka n p ro d u k-p ro d u k b a ru
u n tu k d a p a t m e n ye m p u rn a ka n b a g ia n m e sin ke n d a ra a n
T e c h n i c a l I n fo rm a ti o n :
C a ra m e m p ro d u ksi c lu tc h ya n g se su a i d e n g a n sta n d a r F C C Ja p a n se h in g g a d a p a t
TP

- T e c h n ic a l K n o w H o w m e m p e rke c il ke m u n g kin a n c a c a t d a n m e n g g u n a ka n b ia ya p ro d u ksi m in im u m d a n


m e m u n g kin ka n F C C In d o n e sia u n tu k m e la ku ka n p ro se s p ro d u ksi ya n g e fe ktif d a n e fisie n .
D a la m se rtifika t P a te n (L a m p i ra n 2 , L a m p i ra n 3 , L a m p i ra n 4 ), te rd a p a t g a m b a r-g a m b a r
- D e sa in
ya n g m e n u n ju kka n c o n to h p ro d u k ya n g d ite m u ka n te rse b u t b e se rta d e n g a n b a g ia n -b a g ia n
- D ra w in g d a la m b e se rta fu n g sin ya
IA

D e n g a n d ib e rika n n ya in fo rm a si u n tu k m e m p ro d u ksi c lu tc h , P T F C C In d o n e sia d a p a t


- S ta n d a rd
m e m p ro d u ksi c lu tc h ya n g m e m e n u h i ke in g in a n /krite ria ko n su m e n d a n ju g a d a p a t
- S p e sifika si m e la ku ka n p ro se s p ro d u ksi ya n g e fe ktif d a n e fisie n .
AR

bahwa terkait dengan service mark sebagaimana telah dijelaskan dalam tabel di atas, pada
dasarnya service mark berbeda dengan trademark atau simbol yang terlihat dalam bentuk logo
yang sudah memiliki brand name dalam pikiran konsumen terkait kualitas FCC, service mark
lebih kepada jasa yang diberikan FCC Japan untuk mempertahankan kualitas dan terus
ET

mengikuti perkembangan pasar sebagaimana yang diinginkan oleh konsumen. Sehingga FCC
tetap dapat mempertahankan namanya sebagai produk unggulan;
KR

bahwa tanpa ada maksud apapun dan hanya digunakan sebagai perumpamaan dalam kasus
ini, sebagai contoh, produk handphone Nokia. Pada Tahun 2000 awal, produk Nokia sangat
mendominasi industry handphone, namun pada akhirnya produk tersebut kurang dapat
mengikuti perkembangan dan permintaan sebagaimana diinginkan konsumen sehingga
sebagaimana terlihat, bisnis mereka pun mengalami kemunduran besar karena gagal bersaing
SE

dengan produk-produk lainnya yang lebih dapat mengikuti permintaan dan keinginan
konsumen;
K
b. Royalti yang wajib dibayarkan Pemohon Banding kepada FCC Co. Ltd adalah sebesar total
dari:

JA
- 7,5% dari selisih antara harga jual produk Penerima Lisensi dengan harga jual Pemilik
Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part yang terkandung di dalam produk yang dijual
tersebut untuk kendaraan beroda dua dan;
- 5% dari selisih antara harga jual produk Penerima Lisensi dengan harga jual Pemilik

PA
Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part yang terkandung di dalam produk yang dijual
tersebut untuk kendaraan beroda 4;

bahwa untuk informasi tambahan, perjanjian ini diterapkan kepada semua anak perusahaan

N
FCC Japan dengan isi yang sama baik dalam cara perhitungan maupun hak-hak yang diberikan
dari pemberi lisensi kepada penerima lisensi. Terlampir adalah Perjanjian Lisensi Antara FCC
Co.Ltd. (Japan) dengan FCC Thailand Co.Ltd.;

LA
5. Kewajaran pembayaran royalti kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa
(Perusahaan Induk)

DI
bahwa pada dasarnya, pihak FCC melakukan pembayaran royalti kepada perusahaan induk
(“related party”) dikarenakan adanya kebutuhan akan royalty tersebut dalam penjualan yang
dilakukan Pemohon Banding; GA
bahwa seperti yang tercantum dalam perjanjian royalti, persentase royalti yang digunakan
terhadap nilai penjualan terhadap pihak ketiga (3rd party) dan pihak yang memliki hubungan
istimewa (tidak dipisahkan). Mengenai kewajaran pembayaran royalti ini, pada dasarnya royalti
EN

tersebut adalah wajar. Hal ini juga disetujui oleh Terbanding karena pada dasarnya Terbanding
telah mengakui kewajaran 8 point dalam royalti tersebut dan hanya menolak ketiga point
sisanya;
TP

Penjelasan mengenai pembelian lokal dan impor

bahwa selama periode Januari s.d. Maret 2012, pembelian bahan baku yang dilakukan
Pemohon Banding berasal dari vendor lokal dan luar negeri;
IA

bahwa perbandingan pembelian atas bahan baku dari lokal dan luar negeri adalah 50,08 persen
untuk pembelian lokal dan 49,92% untuk pembelian impor;
AR

bahwa berikut adalah vendor-vendor lokal yang digunakan Pemohon Banding dalam melakukan
pembelian bahan baku:
ET

Daftar vendor untuk pembelian bahan baku yang berasal dari lokal
untuk periode Januari - Maret 2012
No Vendor Nilai Pembelian
Untuk material kendaraan beroda dua (2W)
KR

1. Adyawinsa Dinamika Karawang, PT 2.291.425.300,00


2. Aichikiki Auto Parts Indonesia, PT 8.025.585.600,00
3. Arai Rubber Seal Indonesia, PT 6.026.206.800,00
4. Bando Indonesia, PT 1.860.667.200,00
5. Chuhatsu Indonesia, PT 8.816.815.040,00
SE

6. Dharma Precision Parts, PT 2.672.125.500,00


7. Garuda Metalindo, PT 1.275.459.700,00
8. Hamatetsu Indonesia, PT 2.182.165.390,00

K
9. Honda Trading Indonesia, PT 17.199.876.248,00
10 Ika Wira Niaga, PT 84.296.160,00
.

JA
11 Indomatsumoto, PT 3.138.089.900,00
.
12 Indospring Tbk, PT 5.735.035.800,00
.

PA
13 JFE Shoji Steel Indonesia, PT 331.424.798,00
.
14 Kyowa Indonesia, PT 1.660.626.000,00
.
15 Maruichi Indonesia, PT 10.264.925.723,00

N
.
16 Molten Aluminum Producer Indonesia, PT 16.796.229.897,00

LA
.
17 Mugai Indonesia, PT 18.990.623.470,00
.
18 Musashi Auto Parts Indonesia, PT 15.356.516.120,00

DI
.
19 Nok Indonesia, PT 9.278.034.960,00
.
20 NSK Indonesia, PT 3.965.359.346,00
.
21 Ochiai Menara Indonesia, PT
GA 4.917.782.000,00
.
22 Padma Soode Indonesia, PT 2.995.236.800,00
EN
.
23 Putra Bangun Citra Mandiri, PT 587.221.500,00
.
24 Roda Prima Lancar, PT 1.845.229.150,00
.
TP

25 Sagateknikdo, PT 54.583.200,00
.
26 Saitama Stamping Indonesia, PT 2.157.662.430,00
.
27 Schaeffler Bearings Indonesia, PT 5.462.662.000,00
IA

.
28 SDS Sibalec, PT 2.954.834.600,00
.
AR

29 Sparta Guna Sentosa, PT 1.307.739.780,00


.
30 NLT Gasket MFG, PT 96.285.000,00
.
ET

31 Meiwa Kogyo Indonesia, PT 705.323.770,00


.
32 Berdikari Metal Engineering, PT 143.459.836,00
.
KR

33 Fuji Spring Indonesia, PT 15.147.000,00


.
34 Progress DieCast , PT 930.735.112,00
.
Total pembelian material kendaraan beroda dua 160.125.391.130,00
SE

Untuk material kendaraan beroda empat (4W)


1. Musashi Auto Parts Indonesia, PT 4.265.015.157,00
2. Mugai Indonesia, PT 4.025.598.100,00
3. Maruichi Indonesia, PT 89.804.643,00

K
4. Chuhatsu Indonesia, PT 83.481.100,00
5. Honda Trading Indonesia, PT 7.153.352.407,00
6. Honda Precision Parts Manufacturing,PT 1.540.364.648,00

JA
7. Sumiden Powder Metal Indonesia, PT 6.737.831.525,00
8. Indomatsumoto, PT 1.896.600,00
9. Sparta Guna Sentosa, PT 144.519.147,00
Total pembelian material kendaraan beroda empat 24.041.863.327,00

PA
Total pembelian material kendaraan beroda dua dan empat 184.167.254.457,00

 Berikut adalah vendor-vendor yang digunakan Pemohon Banding dalam melakukan


pembelian impor bahan baku:

N
Daftar vendor untuk pembelian bahan baku secara impor untuk periode Januari - Maret
2012
No Vendor Nilai Pembelian

LA
Untuk material kendaraan beroda dua (2W)
1. FCC (Thailand) Co LTD 35.494.472.576,00
2. FCC (Japan) Co LTD (P) 2.893.453.811,00
3. FCC (Japan) Co LTD (M) 25.106.616.027,00

DI
4. FCC (Philippines) Corp 12.391.561.378,00
5. CHU'S FCC (Shanghai) Co Ltd 14.242.000,00
6. FCC (Taiwan) Co., Ltd 15.708.473.666,00
7.
8.
FCC (Rico) Limited GA
Shanghai OPT Rubber & Plastic Co LTD
595.037.804,00
1.093.158.258,00
9. NTN Singapore 4.197.815.305,00
10 Changzhou Kwang Hwa Sing 10.081.490.636,00
EN
.
11 Shanghai Katsuragawa Precision 449.846.182,00
.
12 Chengdu Yonghua FCC Clutches Co Ltd 220.039.045,00
.
TP

13 FCC (Vietnam) Co., Ltd 3.851.409.138,00


.
14 Honda Trading Corp 33.975.151.447,00
.
15 Honda Trading Vietnam Co.,Ltd 125.573.858,00
IA

.
16 Honda Trading Asia Co.,Ltd 8.773.622,00
.
AR

17 Rajasthan Prime Steel Processing Center Pvt Ltd 22.723.885,00


.
18 Taizhou Boxin Import And Export Co. Ltd 15.075.205.942,00
.
ET

19 Taiwan Honda Trading Co.,Ltd 117.828.618,00


.
Total pembelian material kendaraan beroda dua 161.422.873.198,00
Untuk material kendaraan beroda empat (4W)
KR

1. FCC Japan - Part 10.060.271.806,00


2. FCC Japan - Material 2.375.356.186,00
3. Honda Trading Corp. 4.166.311.035,00
4. New Vietnam 4.341.431.960,00
5. Qindao Benda Automobile Parts Co., Ltd 20.234.451,00
SE

6. Laguna Metts Corporation 1.194.989.089,00


Total pembelian material kendaraan beroda empat 22.158.594.527,00
Total pembelian material kendaraan beroda dua dan empat 183.581.467.725,00

K
bahwa dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa persentase pembelian bahan baku yang
dilakukan Pemohon Banding kepada F CC Japan adalah sebesar 11% dari total seluruh

JA
pembelian yang dilakukan Pemohon Banding selama periode Januari s.d. Maret 2012;

6. Penjelasan mengenai penjualan kepada pihak ketiga dan pihak yang memiliki
hubungan istimewa

PA
bahwa selama periode Januari-Maret 2012, Pemohon Banding melakukan penjualan terhadap
pihak ketiga dan pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan persentase 88,04% untuk
penjualan kepada pihak ketiga dan 11,96% untuk penjualan kepada pihak yang memiliki
hubungan istimewa. Daftar penjualan yang terjadi selama periode Januari-Maret 2012 adalah

N
sebagai berikut:

LA
DI
GA
EN
TP
IA

bahwa dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa persentase penjualan clutch dari Pemohon
AR

Banding kepada FCC Japan adalah sebesar 8,4% dari total seluruh penjualan yang dilakukan
Pemohon Banding selama periode Januari-Maret 2012;

bahwa demikian tanggapan ini Pemohon Banding sampaikan dengan harapan mendapat
ET

pertimbangan dengan penuh kearifan dan keadilan dari Majelis;

Menurut Majelis:
KR

bahwa berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaaan Nomor LAP-00970/WPJ.07/KP.0305/


RIK.SIS/2013 tanggal 20 Desember 2013, Terbanding melakukan koreksi Penghasilan Netto
Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2012-Biaya Royalty sebesar Rp972.263.235,00:
SE

Penghasilan Netto Menurut Keputusan Terbanding Rp78.627.882.769,00


Penghasilan Netto Menurut Pemohon Banding/SPT Rp77.600.479.108,00
Koreksi Terbanding Rp 972.263.235,00

K
bahwa karena menurut Terbanding, atas (3 (tiga) item yaitu Trademark, Service Mark, dan
Symbol & Abbreviations Thereof and Brand Relating to the Product dari kesebelas item dalam

JA
Industrial Property Right dan Technical Information, secara proporsional dari penjualan ke
related party karena atas item tersebut tidak seharusnya Pemohon Banding membayarkan
Royalty, baik penjualannya ke related party sebagai Intagible Property Owner maupun ke Sister
Company;

PA
bahwa sehingga Menurut Terbanding, tarif Royalty sewajarnya adalah sebagai berikut:

N
Produk % Royalty % Royalty Keterangan Koreksi
Cfm SPT PB Cfm Pemeriksa Royalty

LA
2W 7.5% 5.45% 8/11 x 7.5% 2.05%
4W 5.0% 3.54% 8/11 x5% 1.35%

bahwa menurut Pemohon Banding, pembayaran royalty ke FCC Co., Ltd. sebesar

DI
Rp972.263.235,00 tersebut, sesuai dengan Surat Perjanjian Lisensi tanggal 1 September 2001
yang diubah pada 1 November 2008 dan 30 September 2010. Berdasarkan Surat Perjanjian
Lisensi tanggal 1 September 2001 yang diubah pada 1 November 2008 dan 30 September
GA
2010, FCC Co., Ltd. Sebagai Licensor memberikan kepada Licensee (Pemohon Banding) untuk
menggunakan industrial property right dan technical information, yang berarti:

- Industrial Property Rights:


EN

A. Patent;
B. Utility Model;
C. Design;
D. Trademark;
TP

E. Service mark;
F. Symbol & abbreviations thereof and brands relating to the product;
- Technical information:
IA

A. Technical know how;


B. Design;
C. Drawing;
AR

D. Standard;
E. Specification;

bahwa pembayaran royalty tersebut merupakan biaya yang dalam rangka mendapatkan,
ET

menagih, dan memelihara penghasilan sesuai Pasal 6 ayat (1) huruf a Nomor 3 Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan, yang berbunyi:
KR

“Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap,
ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan, termasuk:
a. biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha, antara
SE

lain:
3. bunga, sewa, dan royalti;
bahwa menurut Terbanding ada 11 (sebelas) item/jenis royalty, dan oleh Terbanding dikoreksi

K
adalah atas 3 (tiga) item yaitu: pembayaran royalty atas service mark, trade mark, dan symbol/
abbreviations yang oleh Terbanding dianggap sebagai biaya promosi sehingga perhitungan

JA
koreksi Terbanding adalah sebagai berikut:

3/11 x biaya yang diperjanjikan

PA
bahwa oleh Pemohon Banding menyatakan bahwa atas 3 (tiga) item yang dikoreksi Terbanding
tersebut terkait dengan trade mark, bukan terkait dengan biaya promosi. Adapun untuk biaya
promosi tersebut ada hal tersendiri;

N
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis di persidangan, diketahui berdasarkan contoh produk

LA
yang ditunjukkan oleh Pemohon Banding, Majelis dapat melihat dan mengetahui bahwa dalam
produk clutch (kopling) tersebut terdapat lambang dan tulisan FCC. Hal ini menunjukkan
sebagai bukti akan adanya eksistensi royalty dari produk yang dihasilkan oleh Pemohon
Banding tersebut;

DI
bahwa di dalam persidangan, Pemohon Banding menyampaikan bukti berupa Certificate of
Domicile of Non Resident For Indonesia Tax Withholding (Form-DGT 1) FCC Co., Ltd., dan juga
GA
SPT PPh Pasal 23/26 Masa Pajak Januari, Februari, dan Maret 2012 yang di dalamnya juga
terdapat Form DGT 1. Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaaan Nomor LAP-00970/WPJ.07/
KP.0305/RIK.SIS/2013 tanggal 20 Desember 2013, Terbanding juga tidak mempermasalahkan
Certificate of Domicile of Non Resident For Indonesia Tax Withholding (Form-DGT 1) FCC Co.,
EN

Ltd., sehingga menurut Majelis FCC Co., Ltd. telah memenuhi persyaratan administratif yang
diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2009 tanggal 30 April 2010
tentang Perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-61/PJ/2009 tentang Tata
Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda;
TP

bahwa dengan demikian, Pemohon Banding telah kewajiban perpajakannya yaitu dengan
membayar dan melaporkan PPh Pasal 26 atas royalty beserta PPN Luar Negeri atas royalty
yang dibayarkan kepada FCC Co., Ltd.;
IA

bahwa berdasarkan Transfer Pricing Documentation For Fiscal. Year Jan 2012 to Mar 2012
("TPReport"), Pemohon Banding telah melakukan analis kewajaran terkait dengan transaksi
pembayaran royalty ke PT FCC Co., Ltd. atau persentasenya pembayarannya masih dalam
AR

rentang wajar atas transaksi pemanfaatan harta tidak berwujud yang dilakukan antara Pemohon
Banding dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, Sehingga menurut Majelis
pembayaran royalty oleh Pemohon Banding ke FCC Co., Ltd. dianggap telah memenuhi prinsip
kewajaran dan kelaziman usaha;
ET

bahwa dalam koreksinya, Terbanding tidak mempermasalahkan kewajaran pembayaran royalty


tersebut, namun yang dipermasalahkan apakah 3 (tiga) item tersebut dapat dikategorikan
sebagai royalty dan apakah anak perusahaan wajar dikenakan biaya royalty tersebut;
KR

bahwa sesuai dengan Perjanjian Lisensi antara Pemohon Banding dengan FCC Co., Ltd.,
Pemohon Banding berkewajiban melakukan pembayaran royalty ke FCC Co., Ltd. sesuai
dengan tarif yang ditetapkan, sehingga Pemohon Banding mendapatkan Industrial Property
SE

Rights dan Technical Information dari FCC Co., Ltd. dan dapat mencantumkan logo FCC pada
setiap produk yang dihasilkan Pemohon Banding;
bahwa Pemohon Banding memperoleh hak atas Industrial Property Rights, berupa memperoleh

K
Hak Patent, Utility Model, Desain, Trademark, Symbol & abbreviations, Service Mark, dan
Technical Know, serta Technical Information dari FCC Co., Ltd. berupa Technical Know How,

JA
Desain, Drawing, Standard, dan Spesifikasi;

bahwa terkait 3 (tiga) item yang dikoreksi Terbanding yaitu Trademark, Service Mark, dan
Symbol & Abbreviations, menurut Majelis eksistensinya dapat dirasakan dan dinikmati oleh

PA
Pemohon Banding dalam menghasilkan produk Clutch (Kopling) yaitu:

 Trade Mark dan Symbol & Abbreviations:


bahwa dengan adanya simbol FCC pada setiap produk yang dihasilkan dapat membuat
konsumen mengetahui kualitas dan nilai dari produk tersebut dan membedakan dengan

N
produk lainnya yang sejenis;

LA
 Service Mark
bahwa dengan melihat produk-produk yang baru ditemukan dengan simbol FCC seperti
yang terlihat pada sertifikat paten (Lampiran 2, 3, dan 4), menunjukkan pada masyarakat

DI
global bahwa FCC selalu berusaha untuk menciptakan produk-produk bare untuk dapat
menyempumakan bagian mesin kendaraan;

GA
bahwa definisi royalty di dalam Penjelasan Pasal 4 ayat (1) huruf h pada UU PPh Nomor 36
Tahun 2008, berbunyi:

"Royalty adalah suatu jumlah yang dibayarkan atau terutang dengan cara atau perhitungan apa
pun, baik dilakukan secara berkala maupun tidak, sebagai imbalan atas:
EN

a. Penggunaan atau hak menggunakan hak cipta di bidang kesusastraan, kesenian atau karya
ilmiah, paten, desain atau model, rencana, formula atau proses rahasia, merek dagang,
atau bentuk hak kekayaan intelektual / industrial atau hak serupa lainnya;
b. Penggunaan atau hak menggunakan peralatan/perlengkapan industrial, komersial, atau
TP

ilmiah;
c. Pemberian pengetahuan atau informasi di bidang ilmiah, teknikal, industrial, atau komersial;
d. Pemberian bantuan tambahan atau pelengkap sehubungan dengan penggunaan atau hak
menggunakan hak-hak tersebut pada angka 1, penggunaan atau hak menggunakan
IA

peralatan/perlengkapan tersebut pada angka Z atau pemberian pengetahuan atau informasi


tersebut pada angka 3, berupa:
AR

1) Penerimaan atau hak menerima rekaman gambar atau rekaman suara atau keduanya,
yang disalurkan kepada masyarakat melalui satelit, kabel, serat optik, atau teknologi
yang serupa;
2) Penggunaan atau hak menggunakan rekaman gambar atau rekaman suara atau
ET

keduanya, untuk siaran televisi atau radio yang disiarkan/dipancarkan melalui satelit,
kabel, serat optik, atau teknologi yang serupa;
3) Penggunaan atau hak menggunakan sebagian atau seluruh spektrum radio komunikasi;
KR

e. Penggunaan atau hak menggunakan film gambar hidup (motion picture films), film atau pita
video untuk siaran televisi, atau pita suara untuk siaran radio; dan
f. Pelepasan seluruhnya atau sebagian hak yang berkenaan dengan penggunaan atau
pemberian hak kekayaan intelektual / industrial atau hak-hak lainnya sebagaimana tersebut
SE

di atas";
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis di persidangan, diketahui bahwa Pemohon Banding

K
adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi kopling (“clutch”) untuk kendaraan
beroda dua (2 wheeled) dan kendaraan beroda empat (4 wheeled). Selanjutnya, Pemohon

JA
Banding melakukan Perjanjian Lisensi dengan FCC Co., Ltd. terkait Industrial Property Rights
dan Technical Information, sehingga Pemohon Banding berhak untuk menggunakan logo FCC
dalam produk kopling (“clutch”) yang dihasilkan;

PA
bahwa sebagai konsekuensi mencantumkan logo FCC pada setiap produk yang diproduksi oleh
Pemohon Banding, Pemohon Banding wajib untuk membayar royalty kepada FCC Co, Ltd
(Jepang) sebagai pemilik logo (lisensi) tersebut. Adapun jumlah pembayaran royalty tersebut
sesuai dengan yang ditetapkan yaitu:

N
- Untuk kendaraan beroda dua menggunakan tarif 7,5% dari selisih antara harga jual produk
Penerima Lisensi dengan harga jual Pemilik Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part yang

LA
terkandung di dalam produk yang dijual tersebut.

- Untuk kendaraan beroda empat menggunakan tarif 5% dari selisih antara harga jual produk

DI
Penerima Lisensi dengan harga jual Pemilik Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part yang
terkandung di dalam produk yang dijual tersebut.

GA
bahwa selain itu, Pemohon Banding melaporkan PPh Pasal 26 atas royalti beserta dengan PPN
Luar Negeri atas royalti yang dibayarkan kepada FCC Co, Ltd.

bahwa berdasarkan bukti-bukti dan fakta-fakta yang tersebut di atas, maka Majelis berepndapat
bahwa atas pembayaran royalty kepada FCC Co., Ltd., secara legal terdapat Perjanjian Lisensi
EN

antara Pemohon Banding dengan FCC Co., Ltd. pada tanggal 30 September 2010, ada
eksistensi atas Royalty tersebut (yaitu pemanfaatan logo FCC oleh Pemohon Banding), adanya
Certificate of Domicile of Non Resident For Indonesia Tax Withholding (Form-DGT 1) FCC Co.,
Ltd. Dari FCC Co. Ltd. Jepang, maka Royalty tersebut bisa dibebankan sebagai biaya;
TP

bahwa atas metode koreksi 3/11 x biaya yang diperjanjikan adalah tidak tepat diterapkan
karena biaya yang diperjanjikan tersebut tidak dirinci untuk masing-masing item tetapi sebagai
biaya secara total dan besar kecilnya peran masing-masing item tersebut terhadap produk
IA

Pemohon Banding tersebut tidak dapat diukur sehingga koreksi Terbanding 3/11 secara
matematis benar tetapi secara substantif tidak tepat;
AR

bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas pembayaran Royalty tersebut, terbukti bahwa
Pemohon Banding telah melakukan pembayaran PPh Pasal 26 dan melaporkannya di SPT
Masa PPN Masa Pajak Januari s.d. Maret 2012;
ET

bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa koreksi Terbanding
atas Biaya Royalty sebesar Rp972.263.235,00, tidak berdasarkan alasan yang kuat sehingga
Majelis berpendapat Koreksi Terbanding atas Biaya Royalty sebesar Rp972.263.235,00
tidak dapat dipertahankan;
KR

Menimbang, bahwa atas hasil pemeriksaan dalam persidangan, Majelis berkesimpulan


untuk mengabulkan seluruhnya permohonan banding Pemohon Banding atas koreksi Biaya
Royalty Tahun Pajak 2012, dengan koreksi yang dapat dipertahankan dan koreksi yang
SE

tidak dapat dipertahankan sebagai berikut:

Keterangan Koreksi Koreksi yang Koreksi yang


Tidak Dapat Tetap

K
Dipertahankan Dipertahankan
(Rp) (Rp) (Rp)

JA
Penghasilan Netto
Koreksi Biaya Usaha-Biaya Royalty 972.263.235,00 972.263.235,00 0,00

PA
Jumlah 972.263.235,00 972.263.235,00 0,00

bahwa sehingga Penghasilan Netto Tahun Pajak 2012, dihitung kembali menjadi sebagai
berikut:

N
Penghasilan Netto menurut Keputusan Terbanding Rp78.627.882.769,00
Koreksi yang tidak dapat dipertahankan Rp 972.263.235,00

LA
Penghasilan Netto menurut Majelis Rp77.655.619.534,00

Mengingat :

DI
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak dan ketentuan perundang-
undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan ini.
GA
Memutuskan :
EN

Mengabulkan seluruhnya permohonan banding Pemohon Banding terhadap Keputusan


Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-1022/WPJ.07/2015 tanggal 20 Maret 2015, tentang
Keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Tahun
Pajak 2012 Nomor 00002/206/12/055/13 tanggal 23 Desember 2013, atas nama Pemohon
TP

Banding sehingga perhitungan menjadi sebagai berikut:

Penghasilan Neto Rp77.655.619.534,00


Kompensasi Kerugian Rp 0,00
IA

Penghasilan Kena Pajak Rp77.655.619.534,00


Pajak Penghasilan terutang Rp19.413.904.750,00
Kredit Pajak Rp19.400.119.750,00
AR

PPh yang kurang/(lebih) dibayar Rp 13.785.000,00


Sanksi administrasi:
Bunga Pasal 13 ayat (2) UU KUP Rp 5.789.700,00
Jumlah Sanksi Administrasi Rp 5.789.700,00
ET

Jumlah Yang masih Dibayar Rp 19.574.700,00

Demikian diputus di Jakarta berdasarkan musyawarah setelah pemeriksaan dalam persidangan


dicukupkan pada hari Senin tanggal 2 Mei 2016 oleh Hakim Majelis VIIIA Pengadilan Pajak
KR

dengan susunan Majelis sebagai berikut:

Drs. Sigit Henryanto, Ak. sebagai Hakim Ketua;


Nany Wartiningsih, S.H., M.Si. sebagai Hakim Anggota;
SE

Joni Surbakti, Ak. sebagai Hakim Anggota;


yang dibantu oleh Rina Yasmita, S.E., Ak., M.M. sebagai Panitera Pengganti;
K
Putusan Nomor PUT-093912.15/2015/PP/M.VIIIA Tahun 2019 diucapkan dalam sidang terbuka
untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis VIIIA pada hari Senin, tanggal 18 Februari 2019 dengan

JA
susunan Majelis sebagai berikut :

Drs. Seno S.B. Hendra, M.M. sebagai Hakim Ketua,


Nany Wartiningsih, S.H., M.Si. sebagai Hakim Anggota,

PA
Joni Surbakti, Ak. sebagai Hakim Anggota,

dengan dibantu oleh Rina Yasmita, S.E., Ak. Sebagai Panitera Pengganti,
dihadiri oleh para Hakim Anggota dan Panitera Pengganti, namun tidak dihadiri oleh Terbanding
maupun oleh Pemohon Banding;

N
LA
DI
GA
EN
TP
IA
AR
ET
KR
SE

You might also like