Professional Documents
Culture Documents
093912.15.19 Ok
093912.15.19 Ok
K
Jenis Pajak : PPh Badan
JA
Tahun Pajak : 2012
PA
2012 sebesar Rp972.263.235,00, yang merupakan koreksi atas
Biaya Royalty, yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding;
N
Menurut Terbanding:
LA
bahwa Pemeriksa melakukan koreksi atas item Trademark, Servicemark dan Symbol &
abbreviations thereof and brands relating to the product (dari sebelas item dalam Industrial
Property Rights dan Technical Information) secara proporsional dari penjualan ke related party
DI
karena atas item tersebut tidak seharusnya Pemohon Banding diwajibkan membayar royalty,
baik yang penjualannya ke related party sebagai Intangible Property Owner maupun ke Sister
Company, dimana penjualan ke related party tersebut bersifat contract manufacturing;
GA
bahwa perhitungan royalty dengan menggunakan tarif setelah koreksi tersebut menghasilkan
koreksi biaya royalty sebesar Rp972.263.235,00;
bahwa berdasarkan surat tanggapan Pemeriksa atas keberatan Pemohon Banding diketahui
EN
sebagai berikut:
K
Pemohon Banding juga memberikan draft Transfer Pricing Documentation;
JA
3) Mengirimkan Surat Permintaan Bantuan Teknis Pemeriksaan
bahwa Pemeriksa telah mengirimkan surat permintaan bantuan teknis pemeriksaan kepada
Direktur Pemeriksaan dan Penagihan u.p. Kasubdit Pemeriksaan Transaksi Khusus
PA
dengan Surat Nomor S-5868/WPJ.07/KP.03/2013 tanggal 17 Oktober 2013;
bahwa surat tersebut telah ditindaklanjuti dengan Surat Undangan Pembahasan dari
Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan Nomor S-294/PJ.043/2013 tanggal 28 Oktober
2013 dan kemudian dilakukan pembahasan pada tanggal 7 November 2013;
N
4) Mengirimkan Surat Permintaan Keterangan dan Bukti/Dokumen
LA
bahwa berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan Pemeriksa dengan dari Direktorat
Pemeriksaan dan Penagihan, Pemeriksa mengirimkan surat permintaan keterangan dan
bukti/ dokumen Nomor S-085/WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 11 November 2013 kepada
DI
Pemohon Banding dan telah ditanggapi oleh Pemohon Banding dengan Surat Nomor
047/FCC-FA/XI/2013 tanggal 18 November 2013;
GA
5) Melakukan koreksi atas royalty
a) Berdasarkan Surat Perjanjian Lisensi tanggal 1 September 2001 yang diubah pada
tanggal 1 November 2008 dan 30 September 2010, ruang lingkup Industrial Property
EN
2. Utility Model
3. Design
4. Trademark
5. Service mark
IA
B. TECHNICAL information
1. Technical know how
2. Design
3. Drawing
ET
4. Standard
5. Specification
bahwa FCC Co. Ltd. merupakan pemilik atas Industrial Property Rights dan technical
KR
penjualan ke related party yakni ke induk (Intangible Property Owner) dan Sister
Company;
Rincian penjualan ke Related Party adalah sebagai berikut:
K
- induk (FCC Co. Ltd) Rp 52.991.331.434,00
- Sister Company Rp 22.359.465.676,00
JA
Jurnlah Rp 75.350.797.110,00
c) Berdasarkan jawaban Pemohon Banding tanggal 31 Mei 2013 atas Surat Nomor
S-73/WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 8 April 2013 dan ditegaskan lagi dalam surat
PA
jawaban Pemohon Banding Nomor 047/FCC-FA/XI/2013 tanggal 18 November 2013 hal
Jawaban Surat Permintaan Keterangan dan Bukti/Dokumen Nomor S085/WPJ.07/
KP.0300/2013 tanggal 11 November 2013, penjualan ke related party tersebut bersifat
contract manufacturing;
N
bahwa dalam surat jawaban Pemohon Banding Nomor 047/FCC-FA/XI/2013 tanggal
18 November 2013 hal Jawaban Surat Permintaan Keterangan dan Bukti/Dokumen
LA
Nomor S-085/WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 11 November 2013, Pemohon Banding
tidak memberikan rincian prosentase manfaat ekonomi biaya di dalam royalti tetapi
hanya menyebutkan prosentase untuk dua roda sebesar 7,5% dan untuk empat roda
DI
sebesar 5%;
d) Pemeriksa melakukan koreksi atas item Trademark, Service mark, dan Symbol &
GA
abbreviations thereof and brands relating to the product secara proporsional dari
penjualan ke related party karena atas item tersebut tidak seharusnya Pemohon
Banding diwajibkan membayar royalty, baik yang penjualannya ke related party sebagai
Intangible Property Owner maupun yang Sister Company, dimana penjualan ke related
party tersebut berdifat contract manufacturing;
EN
e) Terhadap sebelas item dalam Industrial Property Rights dan Technical Information,
Pemeriksa melakukan koreksi atas tiga item sehingga koreksi tarif/prosentase royalty
sebagai berikut:
TP
dituangkan dalam Berita Acara Pembahasan dan Klarifikasi Sengketa Perpajakan Nomor
BA-2635/WPJ.07/BD.05/2015 tanggal Januari 2015 diketahui sebagai berikut:
1. Pertanyaan
KR
Pemeriksaan dalam rangka apa yang Saudara lakukan terhadap Pemohon Banding?
Jawaban/penjelasan:
Sesuai Surat Perintah Pemeriksaan adalah pemeriksaan dengan kode/kriteria: 0112
(Pemeriksaan Rutin, Perubahan Tahun Buku);
SE
2. Pertanyaan
Mohon penjelasan lebih lanjut tentang koreksi atas biaya royalty sebesar Rp972.263.235,00
K
a. Apa dasar hukum koreksi?;
a. Jelaskan pemilihan metode transfer pricing yang Saudara terapkan terhadap Wajib
JA
Pajak;
b. Berikan dokumentasi permintaan dan pemenuhan data terkait koreksi biaya royalty
sebagaimana diuraikan dalam LPP!;
c. Dalam surat keberatannya Pemohon Banding menyebutkan sebagai berikut: "Pemohon
PA
Banding telah menyerahkan TP Report Jan-Mar 2012 kepada Pemeriksa, namun
Pemeriksa tidak mempertimbangkan dokumen tersebut sebagai dasar dalam melakukan
koreksi dengan melakukan penghitungan kembali aspek kewajaran dalam transaksi
Pemohon Banding";
N
Apa tanggapan Saudara?;
a. Berikan penjelasan/analisa Saudara tentang beberapa item yang terkandung dalam
LA
pengertian royalty sesuai surat perjanjian lisensi yang tidak ada manfaat ekonominya
(trademark, service mark dan symbol & abbreviations thereof and brands relating to the
product) sehingga dilakukan koreksi;
DI
b. Apa dasar penghitungan koreksi secara proporsional atas 3 item terhadap tarif royalty?
c. Berikan softcopy perhitungan dan rekap royalty Januari s.d. Maret 2012?;
Jawaban/Penjelasan: GA
a. Dasar hukum koreksi: Pasal 18 ayat (3) UU Nomor 7/1983 tentang Pajak Penghasilan
stdtd UU Nomor 36/2008;
b. Dalam Pasal 17 ayat (7) PER-32/PJ/2011 dinyatakan bahwa transaksi pemanfaatan
Harta Tidak Berwujud yang dilakukan antara Pemohon Banding dengan pihak yang
EN
yang dilakukan baik penjualan kepada independen party maupun penjualan kepada
related party. Untuk royalty atas beberapa. item (Trademark, Service mark, dan Symbol
& abbreviations thereof and brands relating to the product) mestinya tidak dikenakan
untuk penjualan kepada related party atau IP Owner (Intangible Property Owner) karena
ET
relating to the product) untuk penjualan ke related party tidak memenuhi poin kedua
karena tidak terdapat manfaat ekonomi;
bahwa dengan tidak terpenuhinya poin kedua tersebut maka Pemeriksa tidak sampai
SE
K
c. Fotokopi dokumen permintaan dan pemenuhan data terkait koreksi biaya royalty
JA
terlampir;
PA
Selama proses pemeriksaan sebelumnya yang diberikan oleh Pemohon Banding masih
berupa draft;
e. Ketiga item tersebut yaitu Trademark, Service mark, dan Symbol. & abbreviations
N
thereof and brands relating to the product, tidak ada manfaat ekonominya untuk
penjualan kepada related party termasuk penjualan ke induk yang juga merupakan
Intangible Property Owner;
LA
Penjualan ke related party (termasuk ke pemilik merek) tidak seharusnya dibebani
royalty atas ketiga item tersebut karena mereka sendiri yang memiliki IP tersebut;
DI
f. Pemeriksa melakukan penghitungan koreksi secara proporsional atas 3 item tersebut
terhadap tarif royalty karena Pemohon Banding tidak memberikan rincian prosentase
GA
manfaat ekonomi biaya di dalam royalty. Pemeriksa telah meminta secara tertulis
kepada Pemohon Banding dengan Surat Permintaan Keterangan dan Bukti/Dokumen
Nomor S-85/WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 11 November 2013. Dalam Surat Jawaban
Wajib Pajak Nomor 047/FCCFA/XI/2013 tanggal 18 November 2013, Wajib Pajak tidak
memberikan rincian prosentase manfaat ekonomi biaya di dalam royalti tetapi hanya
EN
menyebutkan prosentase untuk dua roda sebesar 7,5% dan untuk empat roda sebesar
5%;
g. Data softcopy perhitungan dan rekap royalty Januari s.d. Maret 2012 terlampir;
TP
bahwa data yang diberikan Pemohon Banding terdiri dari company profile Pemohon
Banding, TP Documentation, SPT Tahunan PPh Badan Januari-Maret 2012, Surat
Perjanjian Lisensi/ License Agreement, sertifikat paten dan sertifikat merek, bank
IA
payment, payable voucher, invoice atas biaya royalti, royalti report, FCC Co., Ltd.
Annual Report, dan bukti peminjaman dan pengembalian buku, catatan, dan dokumen
pada saat pemeriksaan beserta surat korespondensi pada saat pemeriksaan.
AR
a) Berdasarkan Surat Perjanjian Lisensi tanggal 1 September 2001 yang diubah pada
tanggal 1 November 2008 dan 30 September 2010, Licensor (FCC Co. Ltd)
memberikan kepada Licensee (Pemohon Banding) untuk menggunakan Industrial
Property Rights dan Technical Information kedua
KR
K
dan Bukti/Dokumen Nomor S-085/WPJ.07/KP.0300/2014 tanggal 11 November 2013,
Pemohon Banding telah memberikan tanggapan atas pertanyaan tersebut;
JA
b) Fungsi utama Pemilik IP dan manfaat ekonomis atas pengalihan IP mengacu dari
surat tanggapan hasil pemeriksaan Nomor 050/FCC-FA/XII/ 2013 tanggal
6 Desember 2013 dalam Pasal 17 ayat (7) PER-32/PJ/2011 menyatakan bahwa
PA
transaksi pemanfaatan harta tidak berwujud yang dilakukan antara Pemohon Banding
dengan pihak yang mernpunyai hubungan istimewa dianggap memenuhi prinsip
kewajaran dan kelaziman usaha, Pemohon Banding telah melakukan analis
kewajaran terkait dengan transaksi untuk Tahun Pajak Januari s.d. Maret 2012 yang
tertuang dalam Transfer Pricing Documentation For Fiscal. Year Jan 2012 to Mar
N
2012 ("TPReport"), Pemohon Banding telah menyerahkan dokumen TP Report
kepada Pemeriksa selama pemeriksaan pada tanggal 10 Desember 2013 (tanda
LA
terima dokumen terlampir) dan kepada Penelaah pada tanggal 17 Juni 2014 (tanda
terima dokumen terlampir);
DI
bahwa ketentuan perpajakan terkait sengketa
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
GA
Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2009
Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan Wajib
Pajak badan di Indonesia, wajib menyelenggarakan pembukuan.
Yang menjadi objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis
yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar
Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak
yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun, termasuk laba usaha
ET
memelihara penghasilan, termasuk biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan
dengan kegiatan usaha, antara lain bunga, sewa, dan royalti.
Untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan
bentuk usaha tetap tidak boleh dikurangkan:
a. pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti dividen, termasuk dividen
yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa
K
hasil usaha koperasi;
f. jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham atau kepada
JA
pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan sehubungan dengan pekeijaan
yang dilakukan;
PA
Menteri Keuangan berwenang mengeluarkan keputusan mengenai besarnya perbandingan
antara utang dan modal perusahaan untuk keperluan penghitungan pajak berdasarkan Undang-
undang ini;
N
Undang-Undang ini memberi wewenang kepada Menteri Keuangan untuk memberi keputusan
tentang besarnya perbandingan antara utang dan modal perusahaan yang dapat dibenarkan
LA
untuk keperluan penghitungan pajak. Dalam dunia usaha terdapat tingkat perbandingan tertentu
yang wajar mengenai besarnya perbandingan antara utang dan modal (debt to equity ratio).
Apabila perbandingan antara utang dan modal sangat besar melebihi batas-batas kewajaran,
pada umumnya perusahaan tersebut dalam keadaan tidak sehat. Dalam hal demikian, untuk
DI
penghitungan Penghasilan Kena Pajak, Undang-Undang ini menentukan adanya modal
terselubung;
GA
Istilah modal di sini menunjuk kepada istilah atau pengertian ekuitas menurut standar akuntansi,
sedangkan yang dimaksud dengan "kewajaran atau kelaziman usaha" adalah adat kebiasaan
atau praktik menjalankan usaha atau melakukan kegiatan yang sehat dalam dunia usaha;
EN
sesuai dengan kewajaran dan kelaziman usaha yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa
dengan menggunakan metode perbandingan harga antara pihak yang independen, metode
harga penjualan kembali, metode biaya-plus, atau metode lainnya;
IA
istimewa. Dalam menentukan kembali jumlah penghasilan dan/atau biaya tersebut digunakan
metode perbandingan harga antara pihak yang independen (comparable uncontrolled price
method), metode harga penjualan kembali (resale price method), metode biaya-plus (cost-plus
method), atau metode lainnya seperti metode pembagian laba (profit split method) dan metode
KR
berwenang untuk menentukan utang tersebut sebagai modal perusahaan. Penentuan tersebut
dapat dilakukan, misalnya melalui indikasi mengenai perbandingan antara modal dan utang
yang lazim terjadi di antara para pihak yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa atau
berdasar data atau indikasi lainnya;
K
Dengan demikian, bunga yang dibayarkan sehubungan dengan utang yang dianggap sebagai
penyertaan modal itu tidak diperbolehkan untuk dikurangkan, sedangkan bagi pemegang
JA
saham yang menerima atau memperoleh bunga tersebut dianggap sebagai dividen yang
dikenai pajak;
PA
Hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dan (4) dianggap ada apabila:
a. Wajib Pajak mempunyai penyertaan modal langsung atau tidak langsung paling rendah 25%
(dua puluh lima persen) pada Wajib Pajak lain, atau hubungan antara Wajib Pajak dengan
penyertaan paling rendah 25% (dua puluh lima persen) pada dua Wajib Pajak atau lebih,
demikian pula hubungan antara dua Wajib Pajak atau lebih yang disebut terakhir; atau
N
b. Wajib Pajak menguasai Wajib Pajak Iainnya atau dua atau lebih Wajib Pajak berada di
bawah penguasaan yang sama baik langsung maupun tidak langsung; atau
LA
c. Terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda dalam garis keturunan lurus
dan atau ke samping satu derajat;
DI
Penjelasan Pasal 18 ayat (4):
Hubungan istimewa di antara Wajib Pajak dapat terjadi karena ketergantungan atau keterikatan
satu dengan yang lain yang disebabkan:
GA
a. kepemilikan atau penyertaan modal; atau
b. adanya penguasaan melalui manajemen atau penggunaan teknologi;
Selain karena hal-hal tersebut, hubungan istimewa di antara Wajib Pajak orang pribadi dapat
pula terjadi karena adanya hubungan darah atau perkawinan;
EN
Huruf a:
Hubungan istimewa dianggap ada apabila terdapat hubungan kepemilikan yang berupa
penyertaan modal sebesar 25% (dua puluh lima persen) atau lebih secara langsung ataupun
tidak langsung;
TP
Misalnya, PT A mempunyai 50% (lima puluh persen) saham PT B. Pemilikan saham oleh PT A
merupakan penyertaan langsung. Selanjutnya, apabila PT B mempunyai 50% (lima puluh
persen) saham PT C, PT A sebagai pemegang saham PT B secara tidak langsung mempunyai
IA
penyertaan pada PT C sebesar 25% (dua puluh lima persen). Dalam hal demikian, antara PT A,
PT B, dan PT C dianggap terdapat hubungan istimewa;
AR
Apabila PT A juga memiliki 25% (dua puluh lima persen) saham PT D, antara PT B, PT C, dan
PT D dianggap terdapat hubungan istimewa. Hubungan kepemilikan seperti di atas dapat juga
terjadi antara orang pribadi dan badan;
ET
Huruf b:
Hubungan istimewa di antara Wajib Pajak dapat juga terjadi karena penguasaan melalui
manajemen atau penggunaan teknologi walaupun tidak terdapat hubungan kepemilikan;
KR
Hubungan istimewa dianggap ada apabila satu atau lebih perusahaan berada di bawah
penguasaan yang sama. Demikian juga hubungan di antara beberapa perusahaan yang berada
dalam penguasaan yang sama tersebut;
SE
JA
(a) suatu perusahaan dari salah satu Negara, baik secara langsung maupun tidak langsung
turut serta dalam pimpinan, pengawasan atau modal suatu perusahaan dari Negara
lainnya, atau
(b) orang atau badan yang sama baik secara langsung maupun tidak langsung turut serta
PA
dalam pimpinan, pengawasan atau modal suatu perusahaan dari salah satu Negara dan
dalam suatu perusahaan dari Negara Lainnya;
dan tiap kedua hal, diantara kedua perusahaan itu didalam hubungan dagangnya atau
hubungan keuangannya diadakan atau diterapkan syarat-syarat yang menyimpang dari yang
N
lazimnya terjadi diantara perusahaan-perusahaan yang bebas, maka setiap keuntungan yang
seharusnya jatuh pada salah satu perusahaan, tetapi tidak diperolehnya karena adanya syarat-
LA
syarat tersebut, dapat ditambahkan ke dalam laba perusahaan tersebut dan dikenakan pajak;
Pasal 12 butir 3:
DI
The term "royalties" as used in this Article means payments of any kind received as a
consideration for the use of, or the right to use, any copyright of literary, artistic or scientific work
including cinematograph films and films or tapes for radio or television broadcasting, any patent,
GA
trade mark, design or model, plan, secret formula or process, or for the use of, or the right to
use, industrial, commercial or scientific equipment, or for information concerning industrial,
commercial or scientific experience;
Istilah ''royalty" yang digunakan dalam Pasal ini berarti segala bentuk pembayaran yang
EN
diterima sebagai balas jasa atas penggunaan, atau hak menggunakan setiap hak cipta
kesusasteraan, kesenian atau karya ilmiah termasuk film-sinematografi dan film atau pita-pita
untuk siaran radio atau televisi, paten, merek dagang, pola atau model, rencana, rumus rahasia
atau pengolahan, atau penggunaan atau hak menggunakan perlengkapan-perlengkapan
TP
industri, perdagangan atau ilmu pengetahuan, atau untuk keterangan mengenai pengalaman di
bidang industri, perdagangan atau ilmu pengetahuan;
IA
OECD Transfer Pricing Guideline for Multinational Enterprises and Tax Administrations
ET
bahwa berdasarkan penelitian terhadap LPP 85 KKP, surat keberatan Pemohon Banding dan
data yang disampaikan Pemohon Banding serta ketentuan perpajakan yang terkait dengan
sengketa dapat diuraikan sebagai berikut:
KR
1). Terhadap alasan keberatan Pemohon Banding bahwa koreksi Pemeriksa atas tarif/
prosentase royalty tidak dilandaskan dengan analisis yang kuat. Dalam hal ini, Pemeriksa
melakukan koreksi hanya didasarkan atas karakteristik usaha Pemohon Banding saja tanpa
melakukan tahapan-tahapan pemeriksaan terhadap Pemohon Banding yang mempunyai
SE
a). Pemeriksa telah melakukan prosedur pemeriksaan transaksi afiliasi sebagai berikut
(halaman 10 s.d. 14 LPP):
K
Berdasarkan Lampiran 3A SPT PPh Badan diketahui bahwa Pemohon Banding
melakukan transaksi penjualan, pembelian, dan pembayaran royalty dengan pihak-
JA
pihak yang memiliki hubungan istimewa (related parties);
PA
penghasilan dan pengurangan serta menentukan utang sebagai modal untuk
menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Pemohon Banding yang
mempunyai hubungan istirnewa dengan Pemohon Banding lainnya sesuai dengan
kewajaran dan kelaziman usaha yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa
dengan menggunakan metode perbandingan harga antara pihak yang independen,
N
metode harga penjualan kembali, metode biaya plus, atau metode lainnya";
LA
Berdasarkan Pasal 3 ayat (2) Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-43/PJ/2010 tanggal
6 September 2010 tentang Penerapan Prinsip Kewajaran den Kelaziman Usaha
Dalam Transaksi Antara Wajib Pajak yang Memiliki Hubungan lstimewa, dijelaskan
bahwa, Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha dilakukan dengan langkah-langkah
DI
sebagai berikut:
a. melakukan Analisis Kesebandingan dan menentukan pembanding;
GA
b. menentukan metode Penentuan Harga Transfer yang tepat;
c. menerapkan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha berdasarkan hasil Analisis
Kesebandingan dan metode Penentuan Harga Transfer yang tepat ke dalam
transaksi yang dilakukan antara Wajib Pajak dengan pihak yang mempunyai
Hubungan Istimewa; dan
EN
(1) Mempelajari isi Lampiran Khusus 3A, 3A-1, dan 8A-1 pada SPT Tahunan PPh
Badan;
AR
K
penguasaan
5. Chus FCC (Shanghai) Co., Manufaktur Hubungan Istimewa karena
JA
Ltd. penguasaan
6. FCC (Vietnam) Co.. Ltd. Manufaktur Hubungan Istimewa karena
penguasaan
7. FCC (Taiwan) Co.Ltd. Manufaktur Hubungan Istimewa karena
PA
penguasaan
8. FCC (Rico) Ltd, Manufaktur Hubungan Istimewa karena
penguasaan
9. FCC (Philippines) Corp, Manufaktur Hubungan Istimewa karena
penguasaan
N
10. Chengdu Yonghua FCC Manufaktur Hubungan Istimewa karena
Clutches Ce.,Ltd. penguasaan
LA
11. FCC Do (Brazil} Ltda Manufaktur Hubungan Istimewa karena
penguasaan
12. Kyushu FCC Co.. Ltd. Manufaktur Hubungan Istimewa karena
DI
kepemilikan saham
13. FCC (indiana), Inc. Manufaktur Hubungan Istimewa karena
penguasaan
GA
Daftar Pihak yang memiliki hubungan istimewa
Pihak Afiliasi Nilai Transaksi Jenis Trarisaksi
1. FCC. Co., Ltd, Rp Penjualan/Pembelian Barang
52,991,331,434 Berwujud
EN
Berwujud
8. FCC Co , Ltd Rp Penjualan/Pembelian Barang
4,1228,726,421 Berwujud
9. FCC (Thailand) Co . Ltd Re Penjualan/Pembelian Barang
ET
35,311,272.665 Berwujud
10. FCC (Taiwan) Co , Ltd. Rp Penjualan/Pembelian Barang
14.259.238,533 Berwujud
11. FCC (Philippines) Corp, Rp Penjualan/Pembelian Barang
KR
12,259,265,020 Berwujud
12. FCC (Vietnam) Co . Ltd. Hp3.092.713,977 Penjualan/Pembelian Barang
Berwujud
13. FCC (Rico) Ltd Rp 523,000,705 Penjualan/Pembelian Barang
SE
Berwujud
14. Chengdu Yonghua FCC Rp 161,260.009 Penjualan/Pembelian Barang
Berwujud
Clutches Ce.,Ltd.
K
15. FCC Co , Ltd Rp4,953.029.305 Penjualan/Pembelian Barang
Berwujud
JA
16. FCC Co , Ltd Rp Penyerahan/pemanfaatan
91,145,512.307 barang tidak berwujud
17. FCC (Thailand) Co., Ltd, Rp2.050.833,050
PA
(2) Meminta dokumen lain yang dibuat oleh Pemohon Banding yang mendukung
bahwa transaksi yang dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan
istimewa telah sesuai dengan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha;
bahwa sampai dengan laporan ini dibuat Transfer Pricing Documentation tengah
N
disusun oleh Pemohon Banding. Transfer Pricing Documentation yang telah
diberikan ke pemeriksa masih merupakan draft;
LA
bahwa Pemeriksa telah mengirimkan surat permintaan keterangan dan bukti
terkait transaksi afiliasi Pemohon Banding Nomor S73/WPJ.07/KP.0300/2013
DI
tanggal 8 April 2013 kepada Pemohon Banding, dan telah ditanggapi oleh
Pemohon Banding dengan mengisi daftar isian terlampir dalam surat;
GA
bahwa berdasarkan Surat Pemohon Banding Nomor 013/FCC-FA/IV/2013
tanggal 15 April 2013 hal Tanggapan atas Surat Nomor S-73/WPJ.07/
KP.0300/2013 mengenai Permintaan Keterangan dan Bukti Terkait Transaksi
Afiliasi masa Januari s.d. Maret 2012, dan dilengkapi tanggal 27 Mei 2013 serta
tanggal 17 Juni 2013, Pemohon Banding menyampaikan daftar isian mengenai
EN
(3) Melakukan penelitian atas status hubungan istimewa dan transaksi dengan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa;
KR
K
hubungan istimewa terjadi pada hampir semua group afiliasi Pemohon Banding,
yang meliputi penjualan/pembelian barang berwujud, penjualan/pembelian
JA
barang modal, dan pemanfaatan barang tidak berwujud sebagaimana dijelaskan
sebelumnya pada poin (1);
PA
informasi transaksi afiliasi sebagai berikut:
Sales to Related
FCC Co., Ltd. Rp 52,991.331.434
FCC (Thailand) CO., Ltd. Rp 9.685.426.954
N
FCC (Vietnam) Co., Ltd. Rp 8.562.503.117
FCC (North Carolina) Inc. Rp 1.858.541.284
LA
Chus FCC (Shanghai) Co., Ltd. Rp 1.728.165.768
FCC (Taiwan) Co., Ltd. Rp 502.652.960
FCC (Rico) Ltd. Rp 22.175.593
Total Rp 75.350.797.110
DI
As percentage of Total Net Sales 11.96%
Purchases of Materials to Related
Parties GA
FCC Co , Ltd Rp 44.228.725.421
FCC (Thailand) Co., Ltd. Rp 35.311.272.665
FCC (Taiwan) Co., Ltd. Rp 14.259.238.533
FCC (Philippines) Corp. Rp 12.288.265.020
EN
Total Rp 109.864.476.330
As percentage of Total Purchase of 29.36%
Materials
Royalty
IA
(4) Meneliti analisis kesebandingan yang telah dibuat oleh Pemohon Banding.
Berdasarkan Perbandingan Transaksi Penjualan dan Perbandingan Transaksi
Pembelian yang telah disusun oleh Pemohon Banding diketahui bahwa
karakteristik barang yang dapat mempengaruhi harga barang secara signifikan
ET
JA
bahwa berdasarkan FAR Analysis yang telah disusun oleh Pemohon Banding,
Pemeriksa berkesimpulan sebagai berikut:
a. Research & Development
Related Party memiliki fungsi dominan.
PA
b. Procurement
Pemohon Banding memiliki fungsi dominan dan menanggung atas risiko;
c. Manufacturing line
Pemohon Banding memiliki fungsi dominan dan menanggung atas risiko;
N
d. Manufacturing processes
Pemohon Banding memiliki fungsi dominan dan menanggung atas risiko;
LA
e. Quality control (QC)
Pemohon Banding memiliki fungsi dominan dan menanggung atas risiko;
f. Inventory
Pemohon Banding memiliki fungsi dominan dan menanggung atas risiko;
DI
g. Marketing on Indonesia's market
Pemohon Banding memiliki fungsi dominan dan menanggung atas risiko;
h. Sales and distribution
GA
Pemohon Banding memiliki fungsi dominan dan menanggung atas risiko;
i. Others
Pemohon Banding memiliki fungsi dominan dan menanggung atas risiko;
EN
afiliasi;
K
Upper quartille 8.99% 8.24%
Median 4.67% 4.47%
JA
Lower quartille 3.06% 2.97%
Lower observed value 0.39% 9.39%
Number of Observation(S) 22 22
MTC Wajib Pajak 29 92%
PA
(contract manufacturer)
OM Wajib Pajak 6.97%
(licencsed manufacturer)
N
sebagai berikut:
LA
Income Statement Penjualan ke Penjualan ke Total Penjualan
Afiliasi Independen (Rp)
(Rp) (Rp)
Sales 75..350.797.110 5
DI
54.751.245.895 630.102.043.005
Coot of Good Sold 51.096.969.366 4
67.557.467.832 518.654.437.198
Gross Margin GA 24.253.827.744 87.193.778.063
111.447.605.807
Operating Expense 6.902.052.736 48.523.974.816 55.426.027.552
Operating Income 17.351.775.008 38.669.803.247 56.021.578.255
EN
MTC (contract 29.92%
manufacturer)
OM (licencsed 6.97%
manufacturer)
MTC (Total Penjualan) 9.76%
TP
K
KP.0300/2013 tanggal 8 Oktober 2013 kepada Pemohon Banding, dan sebagian
telah dipenuhi oleh Pemohon Banding dengan memberikan/meminjamkan
JA
dokumen pada tanggal 11 Oktober 2013;
PA
bahwa Pemeriksa telah mengirimkan surat permintaan kedua keterangan/bukti
terkait pembayaran royalty ke FCC Co., Ltd. dengan Surat Nomor S-075/WPJ.07/
KP.0300/2013 tanggal 24 Oktober 2013 kepada Wajib Pajak, dan telan
ditanggapi oleh Wajib Pajak dengan surat Nomor 041/FCC-FA/X/2013 tanggal
29 Oktober 2013;
N
LA
bahwa dalam surat tanggapan tersebut Pemohon Banding termasuk memberikan
pembanding atas transaksi royalty, serta menyatakan bahwa royalty yang
dibayarkan Pemohon Banding berada dalam inter quartile range royalty rate
DI
comparable agreements, sehingga transaksinya menurut Pemohon Banding
sesuai dengan arms length principle. Pemohon Banding juga memberikan draft
Tansfer Pricing Documentation;
GA
(3) Mengirimkan Surat Permintaan Bantuan Teknis Pemeriksaan
18 November 2013;
K
2. Utility Model
3. Design
JA
4. Trademark
5. Service mark
6. Symbol & abbreviations thereof and brands relating to the product
PA
- Technical information
7. Technical know how
8. Design
9. Drawing
10. Standard
N
11. Specification
LA
bahwa dalam Surat Permintaan Keterangan dan Bukti/Dokumen Nomor S-085/
WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 11 November 2013, Pemeriksa telah meminta
Pemohon Banding memberikan penjelasan pengertian dan ruang lingkup lisensi
yang mengakibatkan adanya biaya royalti, serta prosentase manfaat ekonomi
DI
biaya di dalam royalti tersebut;
bahwa berdasarkan jawaban Pemohon Banding tanggal 31 Mel 2013 atas surat
Nomor S-73/WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 8 April 2013, dan ditegaskan lagi
TP
Pemohon Banding;
bahwa terhadap sebelas item dalam Industrial Property Rights dan Technical
Information, Pemeriksa melakukan koreksi secara proporsional atas tiga item
SE
yaitu Trademark, Service mark, dan Symbol & abbreviations thereof and brands
relating to the product, sehingga tarif royalty menjadi sebagai berikut :
% Royalty % Royalty Koreksi
K
Produk Cfm. SPT Cfm. Keterangan Royalty
Pemohon Pemeriksa
JA
Banding
2W 7.5% 5.45% 8/11 x 7.5% 2.05%
4W 5.0% 3.64% 8/11 x 5% 1.36%
PA
bahwa perhitungan royalty menurut Pemeriksa dengan menggunakan tarif
setelah koreksi tersebut menghasilkan koreksi biaya royalty sebesar
Rp972.263.235,00;
N
bahwa jumlah tersebut dilakukan koreksi pada biaya royalty, sedangkan
LA
penjualan dan pembelian tidak terdapat koreksi;
DI
bahwa Pemeriksa tetap mempertahankan koreksi biaya royalti sebesar
Rp972.263.235,00. Pemeriksa telah melakukan tahapan-tahapan dalam pemeriksaan
transaksi afiliasi; GA
bahwa dalam melakukan pemeriksaan terhadap transaksi afiliasi Pemohon Banding
khususnya atas transaksi royalti, Pemeriksa juga melakukan langkah-langkah sebagai
EN
berikut:
29 Oktober 2013;
bahwa dalam surat tanggapan tersebut Pemohon Banding termasuk memberikan
pembanding atas transaksi royalty serta menyatakan bahwa royalty yang dibayarkan
KR
Pemohon Banding berada dalam inter quartile range royalti rate comparable
agreements sehingga transaksinya menurut Pemohon Banding sesuai dengan arms
length principle. Pemohon Banding juga memberikan draft Transfer Pricing
Documentation;
SE
K
kepada Direktur Pemeriksaan dan Penagihan u.p. Kasubdit Pemeriksaan Transaksi
Khusus dengan Surat Nomor S-5868/WPJ.07/KP.03/2013 tanggal 17 Oktober 2013;
JA
bahwa Surat tersebut telah ditindaklanjuti dengan Surat Undangan Pembahasan dari
Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan Nomor S-294/PJ.043/2013 tanggal
28 Oktober 2013 dan kemudian dilakukan pembahasan pada tanggal 7 November
PA
2013;
N
Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan, Pemeriksa mengirimkan surat permintaan
keterangan dan bukti/dokumen Nomor S-085/WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal
LA
11 November 2013 kepada Pemohon Banding dan telah ditanggapi oleh Pemohon
Banding dengan Surat Nomor 047/FCCFA/XI/2013 tanggal 18 November 2013;
DI
5) Melakukan koreksi atas royalty
a). Berdasarkan Surat Perjanjian Lisensi tanggal 1 September 2001 yang diubah
GA
pada tanggal 1 November 2008 dan 30 September 2010, ruang lingkup Industrial
Property Rights dan Technical Information ada 11 yaitu:
2. Utility model
3. Design
4. Trademark
5. Service mark
TP
B. Technical Information
7. Technical know-how
IA
8. Design
9. Drawing
10. Standard
AR
11. Specification
FCC Co. Ltd. merupakan pemilik atas Industrial Property Rights dan technical
Information tersebut sehingga Pemohon Banding diharuskan membayar royalti
ET
K
S-73/WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 8 April 2013 dan ditegaskan Iagi dalam
surat jawaban Pemohon Banding Nomor 047/FCC-FA/XI/2013 tanggal
JA
18 November 2013 hal Jawaban Surat Permintaan Keterangan dan
Bukti/Dokumen Nomor S-085/WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 11 November 2013,
penjualan ke related party tersebut bersifat contract manufacturing;
PA
bahwa dalam surat jawaban Pemohon Banding Nomor 047/FCC-FA/XI/2013
tanggal 18 November 2013 hal Jawaban Surat Permintaan Keterangan dan
Bukti/Dokumen Nomor S-085/WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 11 November 2013,
Pemohon Banding tidak memberikan rincian prosentase manfaat ekonomi biaya
di dalam royalti tetapi hanya menyebutkan prosentase untuk dua roda sebesar
N
7,5% dan untuk empat roda sebesar 5%;
LA
d) Pemeriksa melakukan koreksi atas item Trademark, Service mark, dan Symbol
86 abbreviations thereof and brands relating to the product secara proporsional
dari penjualan ke related party karena atas item tersebut tidak seharusnya Wajib
Pajak diwajibkan membayar royalty, baik yang penjualannya ke related party
DI
sebagai Intangible Property Owner maupun yang Sister Company, dimana
penjualan ke related party tersebut berdifat contract manufacturing;
GA
e) Terhadap sebelas item dalam Industrial Property Rights dan Technical
Information, Pemeriksa melakukan koreksi atas tiga item sehingga koreksi tarif/
prosentase royalty sebagai berikut:
EN
% Royalty % Royalty
Produk cfm SPT cfm Pemeriksa
Pemohon Banding
2W 7,50% 5,45% (8/11 X
TP
7,5%)
4W 5,00% 3,64% (8/11 X 5%)
bahwa terhadap alasan keberatan Pemohon Banding bahwa Pemohon Banding telah
menyerahkan TP Report Jan-Mar 2012 kepada Pemeriksa, namun Pemeriksa tidak
mempertimbangkan dokumen tersebut sebagai dasar dalam melakukan koreksi dengan
SE
K
terkait pembayaran royalti ke FCC Co. Ltd. dengan Surat Nomor S-075/WPJ.07/
KP.0300/2013 tanggal 24 Oktober 2013 kepada Pemohon Banding dan telah ditanggapi
JA
oleh Pemohon Banding dengan Surat Nomor 041/FCC-FA/X/2013 tanggal 29 Oktober
2013;
PA
pembanding atas transaksi royalty serta menyatakan bahwa royalty yang dibayarkan
Pemohon Banding berada dalam inter quartile range royalti rate comparable agreements
sehingga transaksinya menurut Pemohon Banding sesuai dengan arms length principle.
Pemohon Banding juga memberikan draft Transfer Pricing Documentation;
N
b) Bahwa berdasarkan pembahasan dan klarifikasi sengketa perpajakan dengan Pemeriksa
terhadap alasan keberatan Pemohon Banding tersebut, Pemeriksa memberikan
LA
tanggapan bahwa TP Report baru diserahkan Pemohon Banding kepada Pemeriksa
dalam surat tanggapan SPHP;
bahwa selama proses pemeriksaan sebelumnya yang diberikan oleh Pemohon Banding
DI
masih berupa draft;
d) Dengan demikian, terhadap alasan keberatan Pemohon Banding bahwa Pemeriksa tidak
EN
bahwa pada dasarnya Pemeriksa mengakui tarif royalty sebesar 7,5% untuk roda dua (2W) dan
5,0% untuk roda empat (4W) atas penyerahan kepada pihak independen. Koreksi pemeriksa
terkait tali! royalty menjadi sebesar 5,45% untuk roda dua (2W) dan 3,64% untuk roda empat
(4W) adalah atas penyerahan kepada related party dengan perincian sebagai berikut:
IA
Party Party
A B C D E F G H
2W
1 Januar 181.202.907.7 11.983.307.9 169.219.599.7 14 4.125.820.02 10.408.820.9
ET
i 2012 75 83 92 534,640.934 7 07
2 Februa 174.207.280.8 10.489.824.8 163.717.456.0 11.857.129.5 2.931.507.89 8.925.621.67
ri 2012 71 10 61 75 9 6
3 Maret 174.527.267.8 12.755.888.6 161.771.379.1 11.529.144.2 3.543.219.88 7.985.924.35
KR
2012 64 69 95 42 7 5
Subtot 529.937.456.5 35.229.021.4 494.708.435.0 37.920.914.7 10 27.320.366.9
al 10 62 48 51 600,547.813 38
SE
4W
1 Januar 23.992.256.66 10.157.673.6 13.834.583.05 3.404.646.12 1.360.255.96 2.044.390.15
i 2012 9 19 0 2 3 9
2 Februa 37.143.563.34 19.103.273.6 18.040.289.68 5.637.632.47 2.765.600.89 2.872.031.58
K
ri 2012 2 59 3 2 0 2
3 Maret 39.028.766.48 10.860.828.3 28.167.938.11 6.156.874.40 1.639.325.38 4.517.549.01
JA
2012 4 70 4 2 6 6
Subtot 100.164.586.4 40.121.775.6 60.042.810.84 15.199.152.9 5.765.182.23 9.433.970.75
al 95 48 7 96 9 7
PA
2W&4
W
1 Januar 205,195.164.4 22.140.981.6 183.054.182.8 17.939.287.0 5.486.075.99 12,453,211.0
i 2012 44 02 42 56 0 66
2 Februa 211.350.844.2 29.593.098.4 181.757.745.7 17.494.762.0 5.697.108,78 11.797.653.2
N
ri 2012 13 69 44 47 9 58
3 Maret 213.556.034.3 23.616.717.0 189.939.317.3 17.686.018.6 5.182.545.27 12.503.473.3
LA
2012 48 39 09 44 3 71
Total 630.102.043,0 75.350.797.1 554.751.245.8 53.120.067.7 16.365.730.0 36.754.337.6
05 10 95 47 52 95
DI
No Sales Part Cost (JPN) %
Month Cfm DPT PB GA Cfm Pemeriksa Koreksi Cfm Cfm Pemeriksa
SPT Related Independen
Total Related Party Independent PB Party
Party
A B I=C-F J=C-F K=D-G L=E-HM=I-J N O*) P
EN
2W
Januari 166.668.266.841166.668.266.841 7.857.487.956158.810.778.385 7.5% 5.45% 7.5%
2012
Februari 162.350.151.296162.350.151.296 7.558.316.911154.791.834.385 7.5% 5.45% 7.5%
TP
2012
Maret 162.998.123.622162.998.123.622 9.212.668.782153.785.454.840 7.5% 5.45% 7.5%
2012
Sub 492.016.541.759492.016.541.75924.628.473.649467.388.068.110 7.5% 5.45% 7.5%
IA
Total
4W
AR
2W&4W
Januari 187.255.877.388187.255.877.38816.654.905.612170.600.971.776
2012
SE
Februari 193.856.082.166193.856.082.16623.895.989.680169.960.092.486
2012
Maret 195.870.015.704195.870.015.70418.434.171.766177.435.843.938
2012
K
Total 576.981.975.258576.981.975.25858.985.067.058517.996.908.200
JA
bahwa pertimbangan koreksi Pemeriksa adalah sebagai berikut:
ü Atas item Trademark, Service mark, dan Symbol & abbreviations thereof and brands relating
to the product, tidak ada manfaat ekonominya untuk penjualan kepada related party
PA
termasuk penjualan ke induk yang juga merupakan Intangible Property Owner. Penjualan ke
related party (termasuk ke pemilik merek) tidak seharusnya dibebani royalty atas ketiga item
tersebut karena mereka sendiri yang memiliki IP tersebut;
ü Pemeriksa melakukan penghitungan koreksi secara proporsional atas 3 item tersebut
terhadap tarif royalty karena Pemohon Banding tidak memberikan rincian prosentase
N
manfaat ekonomi biaya di dalam royalty. Pemeriksa telah meminta secara tertulis kepada
Pemohon Banding dengan Surat Permintaan Keterangan dan Bukti/Dokumen Nomor
LA
S-085/WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 11 November 2013. Dalam Surat Jawaban Pemohon
Banding Nomor 047/FCC-FA/XI/2013 tanggal 18 November 2013, Pemohon Banding tidak
memberikan rincian prosentase manfaat ekonomi biaya di dalam royalti tetapi hanya
DI
menyebutkan prosentase untuk dua roda sebesar 7,5% dan untuk empat roda sebesar 5%;
bahwa Peneliti juga telah meminta keterangan kepada Pemohon Banding melalui surat Nomor
GA
S-1207/WPJ.07/BD.05/2015 tanggal 5 Februari 2015 tentang bagaimana cara penilaian
intangible property (IP) yaitu, kapitalisasi biaya yang telah dikeluarkan untuk menciptakan IP
dan besarnya pendapatan yang diharapkan (projected income) yang ditetapkan oleh pemilik IP
dan berapa besar bagian yang hams ditanggung oleh masing-masing subsidiary (related party)
dan apa manfaat ekonomis atas pengalihan IP bagi Pemohon Banding;
EN
bahwa Pemohon Banding memberikan tanggapan atas permintaan keterangan tersebut melalui
Surat Nomor 003/FCC-FA/II/2015 tanggal 10 Februari 2015 sebagai berikut:.
TP
a. Berdasarkan surat perjanjian lisensi tanggal 1 September 2001 yang diubah pada
1 November 2008 dan 30 September 2010, Licensor (FCC Co., Ltd) memberikan kepada
Licensee (Pemohon Banding) untuk menggunakan Industrial Property Rights dan Technical
Information;
IA
memberikan penjelasan pengertian dan ruang lingkup lisensi yang mengakibatkan adanya
biaya royalty, serta prosentase manfaat ekonomi biaya di dalam royalty tersebut dan dalam
surat jawaban Pemohon Banding Nomor 047/FCC-FA/XI/2013 tanggal 18 November 2013,
Pemohon Banding telah memberikan tanggapan atas pertanyaan tersebut;
ET
b. Fungsi utama pemilik IP dan manfaat ekonomis atas pengalihan IP, mengacu dari surat
tanggapan hasil pemeriksaan Nomor 050/FCC-FA/XII/2013 tanggal 6 Desember 2013,
dalam pasal 17 ayat (7) PER-32/PJ/2011 menyatakan bahwa transaksi pemanfaatan harta
KR
tidak berwujud yang dilakukan antara Pemohon Banding dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa dianggap memenuhi prinsip kewajaran dan kelaziman usaha, PT FCC
telah melakukan analisis kewajaran terkait dengan transaksi untuk Tahun Pajak
Januari-Maret 2012 yang tertuang dalam Transfer Pricing Documentation for Fiscal Year Jan
SE
2012 to Mar 2012 ("TP Report"), Pemohon Banding telah menyerahkan dokumen TP report
kepada Pemeriksa selama pemeriksaan pada tanggal 10 Desember 2013 dan kepada
penelaah pada tanggal 17 Juni 2014;
K
bahwa berdasarkan surat jawaban Pemohon Banding Nomor 047/FCC-FA/XI/2013 tanggal
JA
18 November 2013 pada saat pemeriksaan, Pemohon Banding menyampaikan keterangan dan
data sebagai berikut:
PA
1. Penjelasan pengertian dan ruang lingkup lisensi yang mengakibatkan adanya biaya royalty:
Jawaban
N
A. Industrial Property Rights
Dalam surat perjanjian lisensi tanggal 1 September 2001 yang diubah pada 1 November
LA
2008 dan 30 September 2010 disebutkan bahwa istilah Industrial Property Rights (Hak
Kekayaan Industri) berarti ide Baru penggunaan paten, model utilitas, desain, merek
dagang, merek jasa, lambang dan singkatannya serta merek lainnya yang berkaitan
DI
dengan produk yang dimiliki oleh pemilik lisensi saat ini dan di kemudian hari;
bahwa pada tanggal 11 Oktober 2013 sudah diberikan fotokopi sertifikat merek dan
fotokopi sertifikat paten; GA
B. Technical Information
bahwa dalam surat perjanjian lisensi tanggal 1 September 2001 yang diubah pada
EN
tanggal 1 November 2008 dan 30 September 2010 disebutkan bahwa istilah Technical
Information (Informasi Teknis) berarti segala know how, pengetahuan teknis lainnya,
desain, gambar, standar, spesifikasi, dan semua teknologi, data lain dan semua
dokumen baik asli maupun salinannya yang berisi desain, gambar, standar, spesifikasi,
TP
tehnologi, data atau pengetahuan teknis Pemilik Lisensi yang diperlukan untuk
pembuatan Produk dan Onderdil yang dimiliki oleh Pemilik Lisensi saat ini;
bahwa pada tanggal 11 Oktober 2013, Pemohon Banding sudah menunjukkan contoh
IA
informasi teknis;
bahwa sesuai surat perjanjian lisensi tanggal 1 September 2001 yang diubah pada
1 November 2008 dan 30 September 2010, sebagai kompensasi hak menjual produk yang
dibuat berdasarkan informasi teknis serta hak kekayaan industry yang disediakan oleh
ET
pemberi lisensi, maka penerima lisensi akan membayar royalty kepada pemilik Iisensi
sebagai berikut:
bahwa Untuk dua roda: 7,5% dari jumlah sisa dari harga jual produk penerima lisensi
KR
dikurangi harga jual pemilik lisensi ke penerima lisensi untuk part yang terkandung di dalam
produk yang dijual tersebut;
bahwa untuk empat roda: 5% jumlah sisa dari harga jual produk penerima lisensi dikurangi
SE
harga jual pemilik lisensi ke penerima lisensi untuk part yang terkandung di dalam produk
yang dijual tersebut;
K
3. Nilai penjualan yang bersifat Contract Manufacturing
JA
No. Penjualan Kepada Nilai/ Jumlah (Rp)
1. FCC Co., Ltd 52.991.331.434
2. FCC (Thailand) Co., Ltd 9.685.426.954
3. FCC (Vietnam) Co., Ltd 8.562.503.117
PA
4. FCC (North Carolina) Inc. 1.858.541.284
5. Chu's FCC (Shanghai) Co., Ltd 1.728.165.768
6. FCC (Taiwan) Co., Ltd 502.652.960
7. FCC (Rico) Ltd 22.175.593
Total 75.350.797.110
N
4. Apakah penjualan kepada sister company juga merupakan kontrak manufacturing?
LA
Jawaban: ya
5. Sehubungan dengan data pembanding royalty yang Pemohon Banding berikan melalui
DI
surat Nomor 041/FCC-FA/X/2013 tanggal 29 Oktober 2013, dalam kolom 2 terdapat
informasi agreement number atas data pembanding yang diberikan tersebut
(ada 8 agreement);
GA
bahwa berdasarkan surat tanggapan Pemohon Banding atas permintaan keterangan dan
lampirannya berupa surat Pemohon Banding yang disampaikan pada saat pemeriksaan tidak
diketahui berapa kapitalisasi biaya yang telah dikeluarkan untuk menciptakan IP dan besarnya
pendapatan yang diharapkan (projected income) yang ditetapkan oleh pemilik IP dan berapa
besar bagian yang harus ditanggung oleh masing-masing subsidiary (related party) serta
EN
bagaimana penentuan tarif royalty sebesar 7,5% untuk roda dua dan 5% untuk roda empat oleh
FCC Co., Ltd.;
bahwa prosentase manfaat ekonomi biaya di dalam royalty menurut Pemohon Banding adalah
TP
sebagai berikut:
· Untuk dua roda: 7,5% dari jumlah sisa dari harga jual produk penerima lisensi dikurangi
harga jual pemilik lisensi ke penerima lisensi untuk part yang terkandung di dalam produk
IA
dijual tersebut;
bahwa Pemohon Banding tidak memberikan dasar perhitungan penentuan besarnya tarif royalty
sebesar 7,5% untuk roda dua dan 5% untuk roda empat oleh FCC Co., Ltd selaku 99,5%
ET
bahwa berdasarkan YuhoReport F.C.C. Co., Ltd Fiscal Year Ended March 31, 2013 diketahui
biaya R&D adalah 2,983 million yen (naik 1,7% dari tahun sebelumnya) dengan perincian untuk
KR
roda dua adalah 1,237 million yen dan untuk roda empat adalah 1,745 million yen;
bahwa terhadap pertimbangan koreksi tarif royalty oleh Pemeriksa tersebut di atas, Peneliti
berpendapat sebagai berikut:
SE
a) Sengketa Royalti yang diajukan keberatan berkaitan erat dengan terminologi Intangible
Property (IP), yaitu Industrial Property Rights (Hak Kekayaan Industri). Berdasarkan Surat
K
Perjanjian Lisensi yang disampaikan oleh Pemohon Banding, IP yang diperjanjikan adalah
atas penggunaan teknologi. Untuk mengetahui kelaziman dan kewajaran pembayaran suatu
JA
IP. Terdapat dua tahapan pengujian yang dapat dilakukan, yaitu sebagai berikut:
PA
Pada tahap ini Pemohon Banding harus dapat membuktikan eksistensi dari IP yang
pembuktiannya mencakup jenis-jenis atau tipe IP, kepemilikan, penilaian IP, dan
Keberadaan atau Eksistensi Penyerahan Hak Penggunaan IP sebagai berikut:
1.1. Pemohon Banding harus dapat menentukan tipe dari masing-masing IP yang
N
dimanfaatkan karena perbedaan jenis IP mengakibatkan perbedaan perlakuan
pengujian atas keberadaan/eksistensinya. IP terdiri dari Commercial Intangibles
LA
seperti paten, know-how, desain, dan model yang digunakan untuk memproduksi
suatu barang atau memberikan suatu jasa, dan Marketing Intangibles seperti
trademark, brand atau trade-names yang membantu dalam mengeksploitasi
DI
suatu produk atau jasa, daftar pelanggan, saluran distribusi, simbol, gambar dan
lainnya yang memiliki nilai promosi yang penting terhadap produk terkait;
GA
bahwa apabila sudah dapat diyakini dan ditentukan tipe dari IP yang digunakan
Pemohon Banding, maka langkah selanjutnya adalah menentukan kepemilikan
dari IP;
1.2. Sesuai dengan OECD TP Guidelines paragraf 6.3, kepemilikan IP menentukan
siapa yang berhak atas pembayaran royalti. Kepernilikan dibagi 2 (dua) yaitu
EN
1.3. Penilaian IP
TP
bahwa dalam OECD TP Guidelines paragraf 6.3, 6.14 dan 6.22 diatur bahwa IP
harus mempunyai nilai (value). Pada paragraf 6.3 dinyatakan bahwa "...from the
perspective of the transferee, a comparable enterprise may or may not be
prepared to pay such a price, depending on the value and ...", jadi nilai suatu IP
IA
adalah hal yang penting untuk diketahui, dan penentuan besaran royalti yang
akan dibebankan selalu berdasarkan dari nilai IP tersebut. Adalah menjadi tidak
wajar apabila Pemohon Banding membebankan pembayaran imbalan royalti
AR
atas IP yang sudah tidak ada nilai lagi atau IP yang nilainya sudah nal atau atas
IP yang tidak dapat didefinisikan nilainya. Keberadaan nilai IP tidak serta merta
dapat dibuktikan dengan adanya aktifitas dan biaya R 8v D atau marketing,
karena seperti telah disebutkan sebelumnya pada Paragraf 6.6 OECD Transfer
ET
Jika Pemohon Banding tidak dapat menunjukkan tipe, kepemilikan dan nilai dari
KR
IP, maka seharusnya dapat diartikan bahwa Pemohon Banding tidak dapat
membuktikan eksistensi IP tersebut dan dapat dinyatakan bahwa
keberadaan/eksistensi IP tersebut tidak dapat diyakini sehingga IP yang
dinikmati oleh Pemohon Banding pun tidak ada;
SE
JA
memberikan informasi terkait keberadaan peristiwa pengalihan (transfer) hak
untuk menggunakan IP tersebut. Pada tahap ini, Pemohon Banding harus dapat
membuktikan keberadaan peristiwa pengalihan hak untuk menggunakan IP yang
ditunjukkan dengan adanya manfaat ekonomis bagi pihak yang menerima hak
PA
menggunakan IP. Apabila eksistensi dari penyerahan IP tersebut tidak dapat
ditunjukkan oleh Pemohon Banding maka pembayaran atas Royalti yang IP-nya
tidak pernah diterima tersebut tidak wajar dilakukan;
N
bahwa pada tahap kedua, setelah diperoleh kesimpulan mengenai keberadaan IP dan
LA
keberadaan peristiwa pengalihan hak untuk menggunakan IP, maka penelitian pada
tahap ini ditujukan untuk meneliti penerapan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha
dalam penentuan nilai wajar dari IP dan nilai Royalti sebagai imbalan atas hak
menggunakan IP;
DI
bahwa pada saat menentukan kewajaran nilai dari IP harus terlebih dahulu dilakukan
analisis kesebandingan. Berdasarkan hasil analisis kesebandingan dicari transaksi
pembanding yang sebanding dengan transaksi afiliasi Pemohon Banding, baru
GA
kemudian ditentukan metode transfer pricing yang digunakan. Terkait dengan analisa
kesebandingan dalam rangka menguji kewajaran royalti, seharusnya dilakukan analisis
kesebandingan dengan mempertimbangkan special factors dalam menguji
kesebandingan royalty sesuai paragraf 6.20 OECD TP Guidelines yang antara lain
EN
meliputi kesebandingan atas expected benefits from the intangible property (possibly
determined through a net present value calculation), any limitations on the geographic
area in which rights may be exercised; export restrictions on goods produced by virtue of
any rights transferred; the exclusive or non-exclusive character of any rights transferred;
the capital investment (to construct new plants or to buy special machines), the start-up
TP
expenses and the development work required in the market; the possibility of sub-
licensing, the licensee's distribution network, and whether the licensee has the right to
participate in further developments of the property by the licensor;
IA
b) bahwa berdasarkan Surat Perjanjian Lisensi tanggal 30 September 2010 oleh dan antara
FCC Co., Ltd selaku Pemilik Lisensi dan Pemohon Banding sebagai Penerima Lisensi
menyepakati hal-hal sebagai berikut:
AR
Pasal 1 Pengertian
1. Produk terlisensi: kopling sepeda motor dan mobil yang yang ditetapkan setiap saat
berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak, dan isinya ditetapkan secara terpisah;
ET
2. Onderdil: segala bentuk komponen produk dan sub partnya, termasuk onderdil untuk
perbaikan atau penggantian produk yang ditetapkan dari waktu ke waktu dengan
kesepakatan para pihak pada perjanjian ini dan isinya ditetapkan secara terpisah;
3. Wilayah: Negara Republik Indonesia
KR
4. Hak Kekayaan Industri: ide baru penggunaan hak paten, model utilitas, desain, merek
dagang, merek jasa, lambang, dan singkatannya serta merek lainnya yang berkaitan
dengan produk, yang dimiliki oleh Pemilik Lisensi saat ini dan di kemudian hari;
5. Informasi Teknis: segala know how, pengetahuan teknis lainnya, desain, gambar,
SE
standar, spesifikasi, dan semua teknologi, data lain dan semua dokumen baik ash
maupun salinannya yang berisi desain, gambar, standar, spesifikasi, teknologi, data atau
pengetahuan teknis Pemilik Lisensi yang diperlukan untuk pembuatan Produk dan
K
Onderdil yang dimiliki oleh Pemilik Lisensi saat ini;
JA
Pasal 2 Lisensi
1. Pemilik Lisensi dengan ini memberikan lisensi non-eksklusif dan tidak dapat dialihkan,
kepada. Penerima Lisensi untuk menggunakan Hak Kekayaan Industri dan Informasi
Teknis dalam rangka membuat dan menjual Produk dan Onderdil di Wilayah sesuai
PA
dengan ketentuan Perjanjian ini;
2. Penerima Lisensi, ketika akan melakukan subkontrak kepada pihak ketiga, atas produk
secara keseluruhan atau atas onderdil secara sebagian, harus terlebih dahulu
mendapatkan persetujuan tertulis dari Pemilik Lisensi;
N
Pasal 12 Kompensasi
Berdasarkan perjanjian ini, sebagai kompensasi hak menjual produk yang dibuat
LA
berdasarkan Informasi Teknis serta Hak Kekayaan Industri yang disediakan oleh Pemberi
Lisensi, maka Penerima Lisensi akan membayar royalty kepada Pemilik Lisensi
sebagaimana disebut di bawah ini.
- Untuk dua roda 7,5% dari jumlah sisa dari harga jual produk Penerima Lisensi dikurangi
DI
harga jual Pemilik Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part yang terkandung di dalam
produk yang dijual tersebut;
- Untuk empat roda 5% dari jumlah sisa dari harga jual produk Penerima Lisensi dikurangi
GA
harga jual Pemilik Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part yang terkandung di dalam
produk yang dijual tersebut;
bahwa namun, ketika menghitung royalty di atas, semua pajak yang dikenakan sehubungan
EN
1. Keberadaan IP
IA
K
Terhadap permintaan keterangan apa manfaat ekonomis atas pengalihan IP bagi
Pemohon Banding, Pemohon Banding memberikan tanggapan bahwa fungsi
JA
utama pemilik IP dan manfaat ekonomis atas pengalihan IP, mengacu dari surat
tanggapan hasil pemeriksaan Nomor 050/FCC-FA/X.II/2013 tanggal
06 Desember 2013, yaitu Pemohon Banding telah melakukan analisis kewajaran
terkait dengan transaksi untuk Tahun Pajak Januari-Maret 2012 yang tertuang
PA
dalam Transfer Pricing Documentation For Fiscal Year Jan 2012 to Mar 2012
("TP Report");
N
8.2 Assessment of utilization and benefits
LA
This subsection provides summarizing discussion on the qualitative
aspects of the provision of license to use FCC's IPs, which include a
review on the utilization and associated benefits
Intangible products Utilization Benefits
DI
Use of Industrial property
rights
Patents and GA utility Under FCC'S By applying the model
models, designs, supervision, FCCI uses designs of the FCC
trademarks, service the patents, utility Group, FCCI Indicates
marks, and symbols models, and designs to the high quality standard
brands. produce high quality at the FCC Group over
EN
been recognized
worldwide for high quality
and welvestonlistied
AR
K
Terjemahan bebasnya adalah sebagai berikut:
ü Manfaat atas penggunaan hak kekayaan industri (industrial property rights):
JA
· Dengan menerapkan model desain FCC Group, Pemohon Banding
menunjukkan standar kualitas yang tinggi dari FCC Group atas produk
yang dijual dan mengamankan sahamnya di pasar otomotif Indonesia;
Dengan mencantumkan tanda FCC pada produk, Pemohon Banding
PA
·
N
akses ke informasi teknis FCC (seperti perbaikan dan modifikasi) dan menjadi
berlisensi agar dapat digunakan Pemohon Banding untuk memproduksi
produk berkualitas yang telah dikenal dengan kerusakan minimal dan biaya
LA
produksi minimal dan mernungkinkan Pemohon Banding untuk mencapai
produksi yang efektif dan efisien;
DI
1.3. Cara Penilaian IP
masing subsidiary (related party) serta fungsi utarna perusahaan pemilik IP,
namun Pemohon Banding tidak menyampaikan informasi tersebut;
IP;
persuasiveness of its approach to transfer pricing. This will be true whether the
case is relatively straightforward or complex, but the greater the complexity and
unusualness of the case, the more significance will attach to documentation",
sehingga seharusnya disadari bahwa jika Pemohon Banding tidak menyediakan
SE
data secara lengkap, maka Terbanding dapat menetapkan berapa nilai wajar
suatu transaksi. Artinya, kelengkapan dokumen dari Pemohon Banding sangat
diperlukan untuk mendapatkan penilaian yang lebih tepat. Semakin kompleks
K
dan tidak biasanya suatu kasus maka akan semakin signifikan kebutuhan akan
kelengkapan dokumen dimaksud;
JA
1.4. Keberadaan atau Eksistensi Penyerahan Hak Penggunaan IP
Bahwa Pemeriksa telah mengakui keberadaan atau eksistensi penyerahan hak
penggunaan IP;
PA
2. Kewajaran Nilai dari Transaksi Pembayaran IP
N
bahwa Pemeriksa melakukan koreksi atas pembayaran royalty untuk penjualan
LA
produk kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan melakukan
penghitungan koreksi secara proporsional atas 3 item, yaitu trademark, service
mark, dan symbol & abbreviations thereof and brands relating to the product
terhadap tarif royalty karena Pemohon Banding tidak memberikan rincian prosentase
DI
manfaat ekonomi biaya di dalam royalty, dengan perincian perhitungan sebagai
berikut:
Produk
GA % Royalty % Royalty
cfm SPT cfm Pemeriksa
Pemohon Banding
EN
No Royalty
Month Cfm SPT PB Cfm Pemeriksa Koreksi
IA
2W
Januari 12.500.120.013 428.590.25211.910.808.41612.339.398.669160.721.345
2012
Februari12.176.261.347 412.271.83211.609.387.57912.021.659.410154.601.937
ET
2012
Maret 12.224.859.272 502.509.20611.533.909.11312.036.418.319188.440.952
2012
Sub 36.901.240.6321.343.371.29035.054.105.10836.397.476.398503.764.234
KR
Total
4W
Januari 1.029.380.527 319.906.097 589.509.645 909.415.741119.964.786
SE
2012
Februari 1.575.296.544 594.097.192 758.412.905 1.352.510.097222.786.447
2012
Maret 1.643.594.604 335.327.381 1.182.519.455 1.517.846.836125.747.768
K
2012
Sub 4.248.271.675 1.249.330.669 2.530.442.004 3.779.772.674468.499.001
JA
Total
2W&4W
Januari 13.529.500.540 748.496.349.12.500.318.06113.248.814.410280.686.131
PA
2012
Februari13.751.557.8911.006.369.02312.367.800.48413.374.169.507377.388.384
2012
Maret 13.868.453.876 837.836.58812.716.428.56813.554.265.155314.188.720
2012
N
Total 41.149.512.3072.592.701.95937.584.547.11340.177.249.072972.263.235
LA
- bahwa pada proses keberatan, Pemohon Banding juga tidak memberikan
penjelasan cara penilaian IP;
DI
penilaian terhadap pembentukan nilai IP yang diakuinya dimanfaatkannya
tersebut. Peneliti telah meminta informasi sehubungan dengan cara penilaian IP
yaitu, kapitalisasi biaya yang telah dikeluarkan untuk menciptakan IP dan
GA
besarnya pendapatan yang diharapkan (projected income) yang ditetapkan oleh
Pemilik IP dan berapa besar bagian yang harus ditanggung oleh teasing—
masing subsidiary (related party) serta fungsi utama perusahaan pemilik IP,
namun Pemohon Banding tidak menyampaikan informasi tersebut;
EN
incomplete. As a result, the taxpayer must take into consideration that adequate
record-keeping practices and voluntary production of documents can improve the
persuasiveness of its approach to transfer pricing. This will be true whether the
case is relatively straightforward or complex, but the greater the complexity and
KR
JA
product terhadap tarif royalty karena Wajib Pajak tidak memberikan rincian
prosentase manfaat ekonomi biaya di dalam royalty, Peneliti berpendapat
sebagai berikut:
PA
ü bahwa berdasarkan Paragraph 6.8 Transfer Pricing Guidelines for
Multinational Enterprises and Tax Administrations dijelaskan sebagai berikut:
6.8 The differences between trade and marketing intangibles can be seen in a
comparison of patents and trademarks. Patents are basically concerned
N
with the production of goods (which may be sold or used in connection
with the provision of services) while trademarks are used in promoting, the
LA
sale of goods or services. A Patent gives an exclusive right to its owner to
use it given invention for a limited period of lime. A trademark may
continue indefinitely; its protection will disappear only under special
DI
circumstances (voluntary renunciation. no renewal in due time,
cancellation or annulment following a judicial decision, etc.). A trademark
is a unique name. symbol or picture that the owner or licensee may use to
GA
identify special products or services of a particular manufacturer or dealer
and. as a corollary, to prohibit their use by other partics for similar
purposes under the protection of domestic and international law.
Trademarks may confer a valuable market status on the goods or services
to which they are attached. whether or not those goods or services are
EN
diproduksinya. Hal yang sama berlaku untuk service mark dan symbol &
abbreviations thereof and brands relating to the product;
AR
bahwa dengan demikian atas trademark, service mark, dan symbol &
abbreviations thereof and brands relating to the product atas penjualan ke
related party tidak memberikan manfaat ekonomi bagi Wajib Pajak
sehingga Pemohon Banding tidak seharusnya membayar royalty;
ET
K
relating to the product dari 11 item yang termasuk dalam pengertian Hak
Kekayaan Industri dan Informasi Teknis sebagaimana dimaksud dalam Surat
JA
Perjanjian Lisensi terhadap tarif royalty;
PA
bahwa sesuai dengan amanat Pasal 18 UU PPh, Pemeriksa menghitung
kembali besarnya biaya royalty yang dapat dikurangkan sebagai pengurang
penghasilan bruto secara proporsional untuk penjualan kepada related party;
N
bahwa dengan demikian, koreksi Pemeriksa telah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
LA
ü Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Peneliti mengusulkan untuk menolak
keberatan Pemohon Banding dan mempertahankan koreksi Pemeriksa atas
DI
biaya royalty sebesar Rp972.263.235,00;
ü Perbandingan biaya royalty menurut Pemohon Banding, Pemeriksa, dan
Peneliti adalah sebagai berikut:
Uraian
GA
Pemohon
Jumlah Rupiah Menurut
Pemeriksa Peneliti
Koreksi
Dipertahankan
Banding
Biaya 41.149.512.307 40.177.249.072 40.177.249.072 972.263.235
EN
Royalti
bahwa berdasarkan hasil penelitian di atas, maka besarnya pajak yang masih harus dibayar
oleh Pemohon Banding adalah sebagai berikut:
TP
Banding (Dikurangi)
Negari
10 Penghasilan Neto Luar 0 0 0 0
Nagari
11 Jumlah Penghasilan 67.233.866.475 68.206.129.710 68.206.129.710 0
K
(Rugi) Neto Komersil
12 Penghasilan yang 0 0 0 0
JA
dikenakan PPh Final
13 Koreksi Fiskal Positif 13.594.381.646 13.594.381,646 13,594,381,646 0
14 Koreksi Fiskal Negatif 3.172.628.587 3.172.628.587 3.172.628.587
15 Jumlah Penghasilan 77.655.619,534 78.627.882.769 78.627.882.769 0
PA
(Rugi) Neto Komersil
16 Kompensasi Kerugian 0 0 0 0
17 Penghasilan Kena Pajak 77.656.619.634 78.627.882.769 78.627.882.769 0
18 PPh Terutang 19.413.904.750 19.656.970.500 19.656.970.500 0
19 Kredit Pajak 19.400.119.750 19.400.119.750 19.400.119.750 0
N
20 PPh Kurang (Lebih) 13.785.000 256.850.750 256.850.750 0
Bayar
LA
21 Sanksi Administrasi : 5.789.700 107.877.315 107.877.315 0
Pasal 13 (2) KUP
22 Jumlah YMH (Lebih) 19.574.700 364.728.065 364.728.065 0
Dibayar
DI
Hasil Penelitian Setelah SPUH GA
a. Melalui Surat Nomor S-1519/WPJ.07/2015 tanggal 5 Maret 2015, Terbanding telah
mengirimkan Surat Pemberitahuan Untuk Hadir dan hasil penelitian keberatan kepada
Pemohon Banding dan memberikan kesempatan kepada Pemohon Banding untuk
EN
menanggapi secara tertulis disertai data, bukti, dan dokumen pendukung serta meminta
kehadiran Pemohon Banding untuk memberikan keterangan/penjelasan pada hari Jumat
tanggal 20 Maret 2015;
TP
Maret 2015;
c. Pemohon Banding tidak setuju dengan hasil penelitian keberatan. Berdasarkan data dan
ketentuan perpajakan terkait sengketa Terbanding tetap mempertahankan hasil penelitian
ET
bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas dapat diketahui bahwa penerbitan Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Nomor 00002/206/12/055/13 tanggal 23 Desember
KR
2013 Tahun Pajak 2012 sudah tepat. Dengan demikian diusulkan untuk menolak keberatan
Pemohon Banding dan mempertahankan perhitungan dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar Pajak Penghasilan Nomor 00002/206/12/055/13 tanggal 23 Desember 2013 Tahun Pajak
2012 sebagai berikut:
SE
K
No. Uraian Jumlah Rupiah Menurut Koreksi
Wajib Pajak Pemeriksa Tim Peneliti Ditambah
JA
1 Peredaran Usaha 630.102.043.005 630.102.043.005 630.102.043.005
2 Harga Pokok Penjualan 518.654.437.198 518.654,437.198 518.654,437.198
3 Laba Bruto (1-2) 111,447.605.807 .11.447.605.807 .11.447.605.807
4 Biaya Usaha 55.426.027.552 54.453.764.317 54.453.764.317
PA
5 Penghasilan Neto dalam 56.021.578.255 56.993.841.490 56.993.841.490
negeri (3-4)
6 Penghasilan Neto dalam
negeri lainnya :
a. Penghasilan dari luar 11.212.288.220 11.212.288.220 11.212.288.220
N
usaha
b. Penghasilan 0 0
LA
jasa/pekerjaan bebas
c. Penghasilan 0 0
sehubungan dengan
DI
pekerjaan
d. Lain-lain 0 0
e. Jumlah (a+b+c+d) 11.212.288.220 11.212,288.220 11.212,288.220
7 Fasilitas penanaman
modal berupa
GA 0 0
pengurangan penghasilan
neto
EN
8 Penyesuaian Fiskal
a. Penyesuaian Fiskal 13.594.381.646 13.594.381.646 13.594.381.646
Positif
b. Penyesuaian Fiskal 3.172.628.587 3,172.628.587 3,172.628.587
TP
Negatif
c. Jumlah (a-b) 10.421.753.059 10.421.753.059 10.421.753.059
9 Penghasilan neto luar 0 0
negeri
10 Jumlah penghasilan neto 77.655.619.534 78.627.882.769 78.627.882.769
IA
(5+6e-7+8.c+9)
11 Zakat/sumbangan 0 0
AR
(15+16)
18 Kredit Pajak
a. PPh ditanggung 0 0
K
pemerintah
b. Dipotong / dipungut
JA
oleh pihak lain
b,1. PPh Pasal 21 0 0
b,2. PPh Pasal 22 0 0
b.3. PPh Pasal 23 10.214.127 10.214.127 10.214.127
PA
b.4. PPh Pasal 24 0 0
b.5. Lain-lain 0 0
b.6. Jumlah (b.1 + b.2 + 10.214.127 10.214.127 10.214.127
b.3 + b.4 +b.5)
N
c. Dibayar sendiri
c.1. PPh Pasal 22 4.822.870,000 4,822,870.000 4,822,870.000
LA
c.2. PPh Pasal 25 11.819.497.254 11.819.497.254 11.819.497.254
c.3. PPh Pasal 29 2.747.538.369 2.747.538.369 2.747.538.369
c.4. STP (pokok kurang 0 0
bayar)
DI
c.5. Fiskal Luar Negeri 0 0
c.6. Lain-lain 0 0
c.7. Jumlah (c.1 + c.2 +
c.3 + c.4 +c.5 +
c.6)
GA
19.389.905.623 19,389.905.623 19,389.905.623
d. Diperhitungkan
d.1. SKPPKP 0 0
EN
dibayar (17-18.e)
Sanksi Administrasi
a. Bunga Pasal 13 (2) 5.789.700 107.877.31 107.877.31
KUP
IA
KUP
d. Kenaikan Pasal 13A 0
KUP
e. Kenaikan Pasal 17C (5) 0
ET
KUP
f. Kenaikan Pasal 17D (5) 0
KUP
KR
PA
Koreksi atas Biaya Royalty sebesar Rp972.263.235,00
bahwa Terbanding melakukan koreksi atas item Trademark, Servicemark dan Symbol &
N
abbreviations thereof and brands relating to the product (dari sebelas item dalam Industrial Property
Rights dan Technical Information) secara proporsional dari penjualan ke related party karena atas item
LA
tersebut tidak seharusnya Wajib Pajak diwajibkan membayar royalty, dimana penjualan ke related
party tersebut bersifat contract manufacturing;
DI
Dasar Hukum
Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan kembali besarnya penghasilan dan
pengurangan serta menentukan utang sebagai modal untuk menghitung besarnya Penghasilan
Kena Pajak bag! Wajib Pajak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib Pajak lainnya
sesuai dengan kewajaran den kelaziman usaha yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa
TP
dengan menggunakan metode perbandingan harga antara pihak yang independen, metode
harga penjualan kembali, metode biaya-plus, atau metode lainnya.
Maksud diadakannya ketentuan ini adalah untuk mencegah terjadinya penghindaran pajak yang
dapat terjadi karena adanya hubungan istimewa. Apabila terdapat hubungan istimewa,
AR
istimewa. Dalam menentukan kembali jumlah penghasilan dan/atau biaya tersebut digunakan
metode perbandingan harga antara pihak yang independen (comparable uncontrolled price
method), metode harga penjualan kembali (resale price method), metode biaya-plus (cost-plus
method), atau metode lainnya seperti metode pembagian laba (profit split method) dan metode
KR
bahwa demikian pula kemungkinan terdapat penyertaan modal secara serselubung, dengan
menyatakan penyertaan modal tersebut sebagai utang maka Direktur Jenderal Pajak
SE
berwenang untuk menentukan utang tersebut sebagai modal perusahaan. Penentuan tersebut
dapat dilakukan, misalnya melalui indikasi mengenai perbandingan antara modal dan utang
yang lazim terjadi di antara para pihak yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa atau
berdasar data atau indikasi Iainnya;
K
bahwa dengan demikian, bunga yang dibayarkan sehubungan dengan utang yang dianggap
JA
sebagai penyertaan modal itu tidak diperbolehkan untuk dikurangkan, sedangkan bagi
pemegang saham yang menerima atau memperoieh bunga tersebut dianggap sebagai dividen
yang dikenai pajak;
PA
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2011 tentang Perubahan atas
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-43/PJ/2010 tentang Penerapan Prinsip
Kewajaran dan Kelaziman Usaha Dalam Transaksi antara Wajib Pajak dengan Pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa
N
LA
Pasal 3 ayat (2):
Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. melakukan Analisis Kesebandingan dan menentukan pembanding;
DI
b. menentukan metode Penentuan Harga Transfer yang tepat;
c. menerapkan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha berdasarkan hasil Analisis
Kesebandingan dan metode Penentuan Harga Transfer yang tepat ke dalam transaksi yang
GA
dilakukan antara Wajib Pajak dengan pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa; dan
d. mendokumentasikan setiap langkah dalam menentukan Harga Wajar atau Laba Wajar
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku;
EN
Transaksi pemanfaatan Harta Tidak Berwujud yang dilakukan antara Wajib Pajak dengan pihak
yang mempunyai Hubungan Istimewa dianggap memenuhi Prinsip Kewajaran dan Kelaziman
TP
nilai yang sama dengan transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai
Hubungan Istimewa yang mempunyai kondisi yang sebanding dengan menerapkan Analisis
Kesebandingan dan menerapkan metode Penentuan Harga Transfer yang tepat ke dalam
AR
transaksi;
Penerapan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha atas Transaksi Harta Tak Berwujud;
KR
Langkah-langkah pengujian atas transfer harta tak berwujud yang dilakukan Wajib Pajak
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi keberadaan setiap harta tak berwujud yang memberikan kontribusi
terhadap kesuksesan produk di pasar. Identitas ini dapat dilakukan melalui analisis fungsi.
SE
Dalam analisis fungsi, Pemeriksa Pajak diharapkan memiliki pemahaman yang balk tentang
usaha Wajib Pajak;
2. Mengidentifikasi nilai harta tak berwujud dan menentukan pihak-pihak yang berkontribusi
terhadap pembentukan harta tak berwujud dimaksud. Hal ini perlu dilakukan agar dapat
K
diketahui apakah Wajib Pajak di Indonesia ikut berkontribusi terhadap pembentukannya
sehingga berhak menerima hasil atas eksploitasi harta tak berwujud tersebut;
JA
3. Mempelajari apakah benar-benar telah terjadi transfer harta tak berwujud (intangibles
property) dalam transaksi tersebut. Analisis terhadap saat terjadinya transfer harta tak
berwujud (intangibles property) dalam transaksi independen dapat dijadikan pedoman;
4. Menentukan kompensasi yang wajar untuk setiap harta tak berwujud (intangible property)
PA
yang ditransfer. Hal ini dilakukan dengan mengacu kepada pasar dimana harta tak berwujud
(intangible property) digunakan dan membandingkannya dengan transaksi pembanding;
Tanggapan Terbanding
N
bahwa Terbanding (dalam hal ini Perneriksa) telah melakukan prosedur pemeriksaan transaksi
LA
afiliasi sebagaimana disebutkan dalam LPP halaman 10 s.d. 14, dan Terbanding telah
melakukan pemeriksaan terhadap Pemohon Banding khususnya atas transaksi royalty sebagai
berikut:
DI
(1). Mengirimkan Surat Permintaan Keterangan/Bukti
Pemenksa telah mengirimkan surat permintaan ke-2 keterangan I bukti terkait pembayaran
royalty ke FCC Co., Ltd. dengan Surat Nomor S-075/WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 24
TP
Oktober 2013 kepada Pemohon Banding, dan telah tanggapi oleh Pemohon Banding
dengan Surat Nomor 041/FCCFA/X/2013 tanggal 29 Oktober 2013;
pembanding atas transaksi royalty, serta menyatakan bahwa royalty yang dibayarkan
Pemohon Banding berada dalam inter quartile range royalty rate comparable agreements,
sehingga transaksinya menurut Pemohon Banding sesuai dengan arms length principle.
AR
bahwa Pemeriksa telah mengirimkan surat permintaan bantuan teknis pemeriksaan kepada
Direktur Pemeriksaan dan Penagihan u.p. Kasubdit Pemeriksaan Transaksi Khusus,
dengan Surat Nomor S-5868/WPJ.07/KP.03/2013 tanggal 17 Oktober 2013. Surat tersebut
telah ditindaklanjuti dengan Surat Undangan Pembahasan dan Direktorat Pemeriksaan dan
KR
bahwa berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan Pemeriksa dengan dari Direktorat
Pemeriksaan dan Penagihan, Pemeriksa mengirimkan surat permintaan keterangan dan
bukti/dokumen Nomor S-085/WPJ.07/KP.0300/2013 tanggal 11 November 2013 kepada
K
Pemohon Banding, dan telah ditanggapi oleh Pemohon Banding dengan Surat Nomor
047/FCC-FA/XI/2013 tanggal 18 November 2013;
JA
(5). Melakukan koreksi atas royalty
a. Berdasarkan Surat Perjanjian Lisensi tanggal 1 September 2001 yang diubah pada
PA
tanggal 1 November 2008 dan 30 September 2010, ruang lingkup Industrial Property
Rights dan Technical Information ada 11 yaitu:
N
2. Utility model
3. Design
LA
4. Trademark
5. Service mark
6. Symbol & abbreviations thereof and brands relating to the product
DI
B. Technical Information:
1. Technical know-how
2. Design GA
3. Drawing
4. Standard
5. Specification
EN
FCC Co. Ltd. merupakan pemilik atas Industrial Property Rights dan technical
Information tersebut sehingga Pemohon Banding diharuskan membayar royalti kepada
FCC Co. Ltd.;
TP
b). Pemohon Banding disamping melakukan penjualan ke third party juga melakukan
penjualan ke related party yakni ke induk (Intangible Property Owner) dan Sister
Company;
Rincian penjualan ke Related Party adalah sebagai berikut:
IA
c). Berdasarkan jawaban Pemohon Banding tanggal 31 Mei 2013 atas Surat Nomor
S-73/WPJ.07/ KP.0300/2013 tanggal 8 April 2013 dan ditegaskan lagi dalam Surat
Jawaban Pemohon Banding Nomor 047/FCC-FA/X1/2013 tanggal 18 November 2013
hal Jawaban Surat Permintaan Keterangan dan Bukti/Dokumen Nomor
ET
d). Tim Pemeriksa melakukan koreksi atas item Trademark, Service mark, dan Symbol &
abbreviations thereof and brands relating to the product secara proporsional dari
K
penjualan ke related party karena atas item tersebut tidak seharusnya Pemohon
Banding diwajibkan membayar royalty, baik yang penjualannya ke related party sebagai
JA
Intangible. Property Owner maupun yang Sister Company, dimana penjualan ke related
party tersebut bersifat contract manufacturing;
e). Terhadap sebelas item dalam Industrial Property Rights dan Technical Information,
PA
Pemeriksa melakukan koreksi atas tiga item sehingga koreksi tarif/ prosentase royalty
sebagai berikut:
% Royalty % Royalty
Produk cfm. SPT cfm. Pemeriksa
N
Pemohon Banding
2W 7,50% 5,45% (8/11 X 7,5%)
LA
4W 5,00% 3,64% (8/11 X 5%)
DI
(6) Terbanding berpendapat bahwa Pemeriksa telah melakukan tahapan-tahapan pemeriksaan
terhadap Wajib Pajak yang mempunyai transaksi hubungan istimewa sebagaimana
GA
dimaksud dalam PER- 32/PJ/2011;
bahwa pada dasarnya Pemeriksa mengakui tarif royalty sebesar 7,5% untuk roda dua (2W) dan
5,0% untuk roda empat (4W) atas penyerahan kepada pihak independen. Koreksi pemeriksa
EN
terkait tarif royalty menjadi sebesar 5,45% untuk roda dua (2W) dan 3,64% untuk roda empat
(4W) adalah atas penyerahan kepada related party dengan perincian sebagai berikut:
TP
A 13 C A E F G H
2W
IA
4W
1 Januari 2012 23.991256.669 10.157.673.619 13.834.583.050 3.404.646.122 1_360.255.963 2.044.390.159
2 Pebruari 2012 37.143.563.342 19.103.273.659 18.040.289.683 .5.637.632.472 2.765.600.890 2.872.031.582
3 Maret 2012 39.02S.766.484 10.860.828.370 28.167.938.114 6.156.874.402 1.639.325.356 4.517.549.016
ET
2W ...8: 4W
1 Innuari 2012 205.195.164.444 22.140.981.602 183.054.182.842 17.939.227_056 5.486.075.990 12.453.211.066
2 Pebruari 2011 211.350.144 213 29.593.091 469 181.757.745.744 17.494.762.047 5.697.108.789 11.797.653.258
. 3 Mare( 2012 213.556.034.348 23.616.717.039 289.939.317.309 17.686.018.644 5.181545.273 12.503.473.371
KR
K
!NO MON711 Ch Pameriks, Ch Crm Puararas Kortkli Ch
Um Anatram
4 -
SW 111 1
Cfm :PI 911' Karekt spi Kortlai
roil ,
ildsted Part ImlrgeoderdPorn - RAM Pir Inchpidel WA941- -
1 Micah Iv adtgadept Par
i0131
.
A B 14.F J=C.F 1•1.11•G 14-H 11.14 S 01 P idt. R=S-P S.1r2(
2.1.1don T.1(10 NAP V.T+1: 11;-0.1'
ci...y.o
JA
!
2 7 1
Jumasi1012 366.6:S.266141 161663.106111 1.957.47.356 7
W 79.195 -
159.936. 7
5'.
9
1.45%
9 7
.5% 2,0511
0,0% 12.500,110.0131 415.501252 II.316.900.-116 12.334391663 166.723.145
,5 , 3,45 . 3% 2.05', 7 1
?ttrua33 1012 161350151.106 161.951.151.296 7.553.316.313 354.731331305 • 4
3,0% 12.1 6.^261. 31: 432.271.532 i3.5N.31'.57; 12521659.410 154.631337
2
3 Mint2012 161991123622 162.951.123.622 9.212.665.12 153.755454540 - 7.3% 5,5% 7.531 1,05% 3.0% '2.1115! 9. 2121 302.303235 11.533303.113 12.036411.319 1E0.14352
Sub total 493.015.611,19 491016541,765 14.618,471649 4675133.060.110 7591 5.453.1 1.510 1.0541 0.050 36.90L240,6132 i 1543.171.190 351164.105108 36397.11098 $0114.234
PA
4W !
3amari2012 20.517.610.547 20.517.610511 5.797.117.656 11.7911925'313 • 5.0% 3.64% 5.0% 1.36% 0.0% 1423,3645271 315.90.s3 539.504443 95.z15.743 119.9.31,5.
1
?itrati2052 31.505.93).170 31.'505.934670 16.537.672.7s 15153.231.10! . !.0:. 3,64!, 5.0% 1.16% 0,0% 1.575.295.5441 594.037.191 751411.305 1352.51037 221. 16.447
3 Mutt 202 31171.392.052 32171592.031 9:21.502.911 29.653.313.01 •- 5.0%
9
3,613i 5.0t3 1,36% 0.0% 1.643.!94.63341, 335.327.391 1,102513.455 1.517146136 7 71
1'5. 4 . 61
590 Tottl 84.965.433.499 81966.4.13,499 34.336593409 50.693.340.990 5,0 1 3.6491 i.09. 1,3691 0.491 C4171,676 I L149-130.669 1.930.441.004 1779.172.674, 460.499.001
-
111 Jr451
N
1:min 7
1012 191.25517 .335 137.155377.311 36.654.965.631 170.600.371.736
4
. 13.529.506540i 74.136.343 12.566.515.661 13.241.511410 215.656.131
2 Pttrutri 2032 133556.032.166 193.556055.155 23.555.929.650 16.963.052. 55 • 13.751.531.0311 1.666.360523 12.667.51.Q.4.14 13.374.169.507 377.368...44
13 Mant2012 155170.015.704 135.910.615.704 39.433.171.766 377.435.943.335 • 13.561.453.9761 W.136551 11716.1:3.560 13.551.265.155 314.159.720
LA
1 IOTA!, :70.900.975.151 :96.901.913.133 96.985.061.018 917.996.901:00 - 11.149.511.107 !1.991.701.9i9 P.3.61„.47.113 40.117.149091 073.263,233
ü Atas item Trademark, Service mark, dan Symbol & abbreviations there of and brands
DI
relating to the product, tidak ada manfaat ekonominya untuk penjualan kepada related
party termasuk penjualan ke induk yang juga merupakan Intangible Property Owner.
Penjualan ke related party (termasuk ke pemilik merek) tidak seharusnya dibebani
GA
royalty atas ketiga item tersebut karena mereka sendiri yang memiliki IP tersebut;
manfaat ekonomi biaya di dalam royalty. Pemeriksa telah meminta secara tertulis
kepada Pemohon Banding dengan Surat Permintaan Keterangan dan Bukti/Dokumen
Nomor S-085/WPJ.07/ KP.0300/2013 tanggal 11 November 2013. Dalam Surat Jawaban
Pemohon Banding Nomor 047/FCC-FA/XI12013 tanggal 18 November 2013, Pemohon
TP
Banding tidak memberikan rincian prosentase manfaat ekonomi biaya di dalam royalti
tetapi hanya menyebutkan prosentase untuk dua roda sebesar 7,5% dan untuk empat
roda sebesar 5%;
IA
bahwa pada saat proses keberatan Terbanding juga telah meminta keterangan kepada
Pemohon Banding melalui surat Nomor S-12071WPJ.07/BD.0512015 tanggal 05 Februari 2015
tentang bagaimana cara penilaian intangible property (IP) yaitu, kapitalisasi biaya yang telah
AR
bahwa Pemohon Banding memberikan tanggapan atas permintaan keterangan tersebut melalui
Surat Nomor 003/FCC-FA/I1/2015 tanggal 10 Februari 2015, namun Pemohon Banding tidak
menqungkapkan berapa kapitalisasi biaya yang telah dikeluarkan untuk menciptakan IP dan
KR
besarnya pendapatan yang diharapkan (projected income) yang ditetapkan oleh pemilik IP dan
berapa besar bagian yang harus ditanggung oleh masing-masing subsidiary (related party)
serta bagaimana penentuan tarif royalty sebesar 7,5% untuk roda dua dan 5% untuk roda
empat oleh FCC Co., Ltd.;
SE
bahwa Pemohon Banding juga tidak memberikan dasar perhitungan penentuan besarnya tarif
royalty sebesar 7,5% untuk roda dua dan 5% untuk roda empat oleh FCC Co., Ltd selaku
99,5% pemegang saham Pemohon Banding;
K
bahwa terhadap pertimbangan koreksi tarif royalty oleh Pemeriksa tersebut di atas, Terbanding
JA
berpendapat sebagai berikut:
a) Sengketa Royalti yang diajukan keberatan berkaitan erat dengan termindogi Intangible
Property (IP), yaitu Industrial Property Rights (Hak Kekayaan Industri). Berdasarkan Surat
PA
Perjanjian Lisensi yang disampaikan oleh Pemohon Banding, IP yang diperjanjikan adalah
atas penggunaan teknologi. Untuk mengetahui kelaziman dan kewajaran pembayaran suatu
IP, terdapat dua tahapan pengujian yang dapat dilakukan, yaitu sebagai berikut:
N
Bahwa pada tahap ini Pemohon Banding harus dapat membuktikan eksistensi dari IP
LA
yang pembuktiannya mencakup jenis-jenis atau tipe IP, kepemilikan, penilaian IP, dan
Keberadaan atau Eksistensi Penyerahan Hak Penggunaan IP sebagai berikut:
1.1. Pemohon Banding harus dapat menentukan tipe dari masing-masing IP yang
DI
dimanfaatkan karena perbedaan jenis IP mengakibatkan perbedaan perlakuan
pengujian atas keberadaan/eksistensinya. IP terdiri dari Commercial Intangibles
seperti paten, know-how, desain, dan model yang digunakan untuk memproduksi
GA
suatu barang atau memberikan suatu jasa, dan Marketing Intangibles seperti
trademark, brand atau trade-names yang membantu dalam mengeksploitasi suatu
produk atau jasa, daftar pelanggan, saluran distribusi, simbol, gambar dan lainnya
yang memiliki nilai promosi yang penting terhadap produk terkait;
EN
bahwa apabila sudah dapat diyakini dan ditentukan tipe dari IP yang digunakan
Pemohon Banding, maka Iangkah selanjutnya adalah menentukan kepemilikan dari
IP;
TP
1.3. Penilaian IP
AR
Bahwa dalam OECD TP Guidelines Paragraf 6.3, 6.14 dan 6.22 diatur bahwa IP
harus mempunyai nilai (value). Pada paragraf 6.14 dinyatakan bahwa "...from the
perspective of the transferee, a comparable enterprise may or may not be prepared
to pay such a price, depending on the value and ...", jadi nilal suatu IP adalah hal
ET
yang penting untuk diketahui, dan penentuan besaran royalti yang akan dibebankan
selalu berdasarkan dari nilai IP tersebut. Adalah menjadi tidak wajar apabila
Pemohon Banding membebankan pembayaran imbalan royalti atas IP yang sudah
tidak ada nilai lagi atau IP yang nilainya sudah nol atau atas IP yang tidak dapat
KR
bahwa jika Pemohon Banding tidak dapat menunjukkan tipe, kepemilikan dan nilai
dad IP, maka seharusnya dapat diartikan bahwa Pemohon Banding tidak dapat
K
membuktikan eksistensi IP tersebut dan dapat dinyatakan bahwa
keberadaan/eksistensi IP tersebut tidak dapat diyakini sehingga IP yang dinikmati
JA
oleh Pemohon Banding pun tidak ada;
PA
bahwa setelah diperoleh kesimpulan mengenai keberadaan dari IP, maka penelitian
selanjutnya dilakukan dengan meminta Pemohon Banding untuk memberikan
informasi terkait keberadaan peristiwa pengalihan (transfer) hak untuk
menggunakan IP tersebut. Pada tahap ini, Pemohon Banding harus dapat
membuktikan keberadaan peristiwa pengalihan hak untuk menggunakan IP yang
N
ditunjukkan dengan adanya manfaat ekonomis bagi pihak yang menerima hak
menggunakan IP. Apabila eksistensi dari penyerahan IP tersebut tidak dapat
LA
ditunjukkan oleh Pemohon Banding maka pembayaran atas Royalti yang IP-nya
tidak pernah diterima tersebut tidak wajar dilakukan;
DI
bahwa pada tahap kedua, setelah diperoleh kesimpulan mengenai keberadaan IP dan
keberadaan peristiwa pengalihan hak untuk menggunakan IP, maka penelitian pada
GA
tahap ini ditujukan untuk meneliti penerapan prinsip kewajaran dan keiaziman usaha
dalam penentuan nilai wajar dari IP dan nilai Royalti sebagai imbalan atas hak
menggunakan IP;
EN
bahwa pada saat menentukan kewajaran nilai dari IP harus terlebih dahulu dilakukan
analisis kesebandingan. Berdasarkan hasil analisis kesebandingan dicari transaksi
pembanding yang sebanding dengan transaksi afiliasi Pemohon Banding, baru
kemudian ditentukan metode transfer pricing yang digunakan. Terkait dengan analisa
TP
determined through a net present value calculation), any limitations on the geographic
area in which rights may be exercised; export restrictions on goods produced by virtue of
any rights transferred; the exclusive or non-exclusive character of any rights transferred;
AR
the capital investment (to construct new plants or to buy special machines), the start-up
expenses and the development work required in the market; the possibility of sub-
licensing, the licensee's distribution network, and whether the licensee has the right to
participate in further developments of the property by the licensor;
ET
b). Penelitian terhadap Intangible Property (Industrial Property Rights/Hak Kekayaan Industri)
1. Keberadaan IP
KR
bahwa berdasarkan perjanjian yang diberikan terkait dengan pembayaran Royalti yang
SE
JA
bahwa terkait kepemilikan secara legal, Pemohon Banding memberikan sertifikat paten
dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia atas paten produk dengan Nomor
Hak Paten IDP0017646 tanggal 21 Juni 2006, IDP0029592 tanggal 8 November 2011,
IDP0031578 tanggal 23 Agustus 2012 dan sertifikat merek atas trademark Nomor Hak
PA
Trademark IDM000155495 tanggal 25 Februari 2008, IDM000155494 tanggal
25 Februari 2008, IDM000053639 tanggal 13 Oktober 2005, dan IDM000053638
tanggal 13 Oktober 2005;
N
bukti apa manfaat ekonomis atas pengalihan IP bagi Pemohon Banding.
Terhadap permintaan keterangan apa manfaat ekonomis atas pengalihan IP bagi
LA
Pemohon Banding, Pemohon Banding memberikan tanggapan bahwa fungsi utama
pemilik IP dan manfaat ekonomis atas pengalihan IP, mengacu dari surat tanggapan
hasil pemeriksaan Nomor 050/FCC-FAIXII/2013 tanggal 6 Desember 2013, yaitu
Pemohon Banding telah melakukan analisis kewajaran terkait dengan transaksi untuk
DI
Tahun Pajak Januari-Maret 2012 yang tertuang dalam Transfer Pricing Documentation
for Fiscal Year Jan 2012 to Mar 2012 ("TP Report");
GA
bahwa berdasarkan TP Report Wajib Pajak atas Intercompany Transaction-Payment of
License Fee diketahui sebagai berikut:
quality and
Well•established
supply chain channel
Use at technical Information
K
Technical information to Under FCC's Having access to
JA
include technical know how, supervision, FCCI FCC's technical
designs, drawings, applies the FCC's Information (as well
standards, specifications know•how, designs, as the Improvement
arm all other technical data standards, and modification) and
PA
relating to the products and specifications, etc. as being licensed to use
parts, as well as all other well as any it enable FCCI to
technical knowledge improvement and produce wen-
necessary for the modllication made by recognized quality
manufacture of the products FCC on the products with minimal
N
and techniques and defects and minimal
process related to the costar Production,
LA
said technical and thus enable FCCI
information to achieve effective
and efficient
production
DI
Terjemahan bebasnya adalah sebagai berikut:
Manfaat atas penggunaan hak kekayaan industri (industrial property rights)
GA
Dengan menerapkan model desain FCC Group, FCCI menunjukkan standar
kualitas yang tinggi dari FCC Group atas produk yang dijual dan mengamankan
sahamnya di pasar otomotif Indonesia;
Dengan mencantumkan tanda FCC pada produk, FCCI memperoleh manfaat
EN
dari reputasi FCC yang telah dikenal di seluruh dunia untuk kualitas tinggi dan
saluran rantai pasokan yang bagus/mapan;
Memiliki akses ke informasi teknis FCC (seperti perbaikan dan modifikasi) dan
menjadi berlisensi agar dapat digunakan FCCI untuk memproduksi produk
berkualitas yang telah dikenal dengan kerusakan minimal dan biaya produksi
minimal dan memungkinkan FCCI untuk mencapai produksi yang efektif dan efisien;
IA
pendapatan yang diharapkan (projected income) yang ditetapkan oleh Pemilik IP dan
berapa besar bagian yang harus ditanggung oleh masing-masing subsidiary (related
party) serta fungsi utama perusahaan pemilik IP, namun Pemohon Banding tidak
menyampaikan informasi tersebut;
KR
K
istimewa dengan pemilik IP maka seharusnya dapat dipenuhi permintaan tentang
keberadaan ekonomis dan penilaian IP tersebut. Selain itu Pemohon Banding juga
JA
seharusnya mempertimbangkan OECD Transfer Pricing Guidelines Paragraf 5.14 yaitu
'Taxpayers should recognise that notwithstanding limitations on documentation
requirements, a tax administration will have to make a determination of arm's length
transfer pricing even if the information available is incomplete. As a result, the taxpayer
PA
must take into consideration that adequate record-keeping practices and voluntary
production of documents can improve the persuasiveness of its approach to transfer
pricing. This will be hue whether the case is relatively straightforward or complex, but the
greater the complexity and unusualness of the case, the more significance will attach to
documentation", sehingga seharusnya disadari bahwa jika Pemohon Banding tidak
N
menyediakan data secara lengkap, maka DJP dapat menetapkan berapa nilai wajar
suatu transaksi. Artinya, kelengkapan dokumen dari Pemohon Banding sangat di
LA
perlukan untuk mendapatkan penilaian yang lebih tepat. Semakin kompleks dan tidak
biasanya suatu kasus maka akan semakin signifikan kebutuhan akan kelengkapan
dokumen dimaksud;
DI
1.4. Keberadaan atau Eksistensi Penyerahan Hak Penggunaan IP
bahwa Terbanding telah mengakui keberadaan atau eksistensi penyerahan hak
penggunaan IP; GA
2. Kewajaran Nilai dari Transaksi Pembayaran IP
- bahwa Terbanding telah mengakui kewajaran pembayaran royalty untuk penjualan produk
EN
abbreviations thereof and brands relating to the product terhadap tarif royalty karena
Pemohon Banding tidak memberikan rincian prosentase manfaat ekonomi biaya di dalam
royalty, dengan perincian perhitungan sebagai berikut:
IA
K
O. MON TH Cfm p• ...rags a
C f m SPT WP Ko re k si
Related Party Indepe ndent Part, Total
M ________________
JA
1 Jan .. .4 2012 12.500.120 ,013 425.590.252 11.910.505 .416 12.339.395 .669 160.721.545
7
2 Pe bru ari 2012 12.176.261 .347 412.2 1.532 11.609.357 .579 12.021.659 .410 154.601.937
3 N i a re i 2 0 1 2 12.224.559,27,2 502.509.206 11.533.909.113 12.036.415 .319 155,440.952
e. --.. Sub To tal 36.901.240.6.32 1.343.371 .290 3 5 .0 5 4 .1 0 53 0 9 36.397.476 .399 503.764.234
4W
7
1 Sanuari 2012 1.029.590 .52 319,906.097 5S9.50.645 909.415.741 119.5162.186
PA
7
2 Pe bru ari 2012 1.5 5.296.544 594.097.192 755.412.905 1.352.510 .097 222.756.447
3 M aret 2012 1.643.594.604 355.327.581 1.182.519.455 1.517.346.856 1 2 5 . 7 - 1 7 . 7 68
Sub To tal 4.248.271 .675 1.249.330 .669 2.530.442 .004 3,779.772 .674 468.499.001
;My .." 7
1 i an u ari 2012 13.529.500 .540 45.496.349 12,500.319 .061 13.245.514 .410 250.656.151
7
2 Pe ln u ari 2012 13.751.557,591 1.006.569.023 12.367.300454 13.374.169 .50 377.355,354
3 M are , 2 01 2 15.163.45.7,576 537.536.555 12.715.423.561 15.554.265.155 314.155.720
TOTAL 41.149.512.307 2.592.701 .959 37.594.547.113 40,177.249 .072 972.263.235
N
- bahwa pada proses keberatan, Pemohon Banding juga tidak memberikan penjelasan
cara penilaian IP;
LA
bahwa Pemohon Banding tidak memberikan informasi tentang bagaimana cara
penilaian terhadap pembentukan nilai IP yang diakuinya dimanfaatkannya tersebut.
Terbanding telah meminta informasi sehubungan dengan cara penilaian IP yaitu,
DI
kapitalisasi biaya yang telah dikeluarkan untuk menciptakan IP dan besarnya
pendapatan yang diharapkan (projected income) yang ditetapkan oleh Pemilik IP dan
berapa besar bagian yang harus ditanggung oleh masing-masing subsidiary (related
GA
party) serta fungsi utama perusahaan pemilik IP, namun Pemohon Banding tidak
menyampaikan informasi tersebut;
bahwa sehubungan dengan fakta hukum bahwa Pemohon Banding memiliki hubungan
istimewa dengan pemilik IP maka seharusnya dapat dipenuhi permintaan tentang
keberadaan ekonomis dan penilaian 1P tersebut. Selain itu Pemohon Banding juga
IA
transfer pricing even if the information available is incomplete. As a result, the taxpayer
must take into consideration that adequate record-keeping practices and voluntary
production of documents can improve the persuasiveness of its approach to transfer
pricing. This will be hue whether the case is relatively straighfforward cr complex, but
ET
the greater the complexity and unusualness of the case, the more significance will
attach to documentation", sehingga seharusnya disadari bahwa jika Pemohon Banding
tidak menyediakan data secara Iengkap, maka DJP dapat menetapkan berapa nilai
wajar suatu transaksi. Artinya, kelengkapan dokumen dari Pemohon Banding sangat
KR
diperlukan untuk mendapatkan penilaian yang lebih tepat. Semakin kompleks dan tidak
biasanya suatu kasus maka akan semakin signifikan kebutuhan akan kelengkapan
dokumen dimaksud;
SE
bahwa terhadap penghitungan koreksi secara proporsional atas 3 item, yaitu trademark,
service mark, dan symbol & abbreviations thereof and brands relating to the product
terhadap tarif royalty karena Pemohon Banding tidak memberikan rincian prosentase
K
manfaat ekonomi biaya di dalam royalty, Terbanding berpendapat sebagai berikut:
JA
Bahwa berdasarkan Paragraph 6.8 Transfer Pricing Guidelines for Multinational
Enterprises and Tax Administrations dijelaskan sebagai berikut:
‘6.8. The differences between trade and marketing intangibles can be seen in a
PA
contparison of patents and trademarks. Patents arc basically concerned with
the production of goods (which may he sold or used in connection with the
provision of services) while trademarks arc used in promoting the sale of goods
or services. A patent gives an exclusive right to its owner to use a given
invention For a limited period of time. A trademark may continue indefinitely: its
N
protection will disappear only under special circumstances (voluntary
renunciation, no renewal in due time, cancellation or annulment following a
LA
judicial decision, etc.). A trademark is a unique name, symbol or picture that the
owner or licensee may use to identify special products or services of a particular
manufacturer or dealer and, as a corollary. to prohibit their use by other parties
DI
for similar purposes under the protection of domestic and international law.
Trademarks may confer a valuable market status on the goods or services to
which they are attached. whether or nut those goods or services are otherwise
GA
unique. Patents may create a monopoly in certain products or services whereas
trademarks alone do not, because competitors may be able to sell the same or
similar products so long as they use different distinctive signs’;
Dalam hal penjualan dilakukan kepada related party, Pemohon Banding tidak
memerlukan trademark untuk mempromosikan barang yang diproduksinya. Hal yang
sama berlaku untuk service mark dan symbol & abbreviations there of and brands
relating to the product;
TP
bahwa dengan demikian atas trademark, service mark, dan symbol & abbreviations
thereof and brands relating to the product atas penjualan ke related party tidak
memberikan manfaat ekonomi bagi Pemohon Banding sehingga Pemohon Banding
IA
bahwa Terbanding berpendapat koreksi Pemeriksa telah sesuai dengan ketentuan yang
AR
berlaku;
seandainya di antara para Wajib Pajak tersebut tidak terdapat hubungan istimewa;
bahwa karena Pemohon Banding tidak memberikan penjelasan cara penilaian IP, maka
Pemeriksa menghitung koreksi secara proporsional atas 3 item, yaitu trademark,
KR
service mark, dan symbol & abbreviations thereof and brands relating to the product
dari 11 item yang termasuk dalarn pengertian Hak Kekayaan Industri dan Informasi
Teknis sebagaimana dimaksud dalam Surat Perjanjian Lisensi terhadap tarif royalty;
SE
bahwa pada proses keberatan Pemohon Banding juga tidak memberikan penjelasan
cara penilaian IP;
bahwa sesuai dengan amanat Pasal 18 UU PPh, Terbanding menghitung kembali
K
besarnya biaya royalty yang dapat dikurangkan sebagai pengurang penghasilan bruto
secara proporsional untuk penjualan kepada related party;
JA
Kesimpulan:
bahwa untuk mengetahui kelaziman dan kewajaran pembayaran suatu Harta Tidak Berwujud
PA
(Intangible Property/ IP), terdapat dua tahapan pengujian yang dapat dilakukan, yaitu sebagai
berikut:
1) Keberadaan atau Eksistensi dari Harta Tidak Berwujud (Intangible Property/ IP);
N
· Penentuan Jenis IP yang digunakan;
Sesuai perjanjian bahwa IP yang diberikan adalah pemberian industrial property rights
LA
(hak kekayaan industry) dan technical information (informasi teknis);
· Keberadaan/Kepemilikan IP secara legal dan ekonomi;
Pemohon Banding dapat membuktikan kepemilikan secara legal, namun Pemohon
Banding tidak memberikan bukti-bukti manfaat ekonomis atas pengalihan IP bagi
DI
Pemohon Banding;
· Cara Penilaian IP Pemohon Banding tidak memberikan informasi tentang bagaimana
carapenilaian terhadap pembentukan nilai IP yang diakuinya dimanfaatkannya tersebut.
GA
Terbanding telah meminta informasi sehubungan dengan cara penilaian IP yaitu,
kapitalisasi biaya yang telah dikeluarkan untuk menciptakan IP dan besarnya
pendapatan yang diharapkan (projected income) yang ditetapkan oleh Pemilik IP dan
berapa besar bagian yang hares ditanggung oleh masing-masing subsidiary (related
EN
party) serta fungsi utama perusahaan pemilik IP, namun Pemohon Banding tidak
menyampaikan informasi tersebut;
· Keberadaan atau Eksistensi Penyerahan Hak Penggunaan IP;
· Bahwa Terbanding telah mengakui keberadaan atau eksistensi penyerahan hak
TP
penggunaan IP;
bahwa sesuai Paragraf 6.8 OECD TP Guidelines bahwa Trademark digunakan dalam
mempromosikan penjualan barang atau jasa. Dalam hal penjualan dilakukan kepada
related party, Pemohon Banding tidak nnemerlukan trademark untuk mempromosikan
AR
barang yang diproduksinya. Hal yang sama berlaku untuk service mark dan symbol &
abbreviations there of and brands relating to the product;
bahwa hal tersebut juga didukung dengan fakta bahwa penjualan ke related party tersebut
ET
bahwa dengan demikian atas trademark, service mark, dan symbol & abbreviations thereof
KR
and brands relating to the product atas penjualan ke related party tidak memberikan
manfaat ekonomi bagi Pemohon Banding sehingga Pemohon Banding tidak seharusnya
membayar royalty;
SE
bahwa sesuai dengan amanat Pasal 18 UU PPh, Terbanding menghitung kembali besarnya
biaya royalty yang dapat dikurangkan sebagai pengurang penghasilan bruto secara
proporsional untuk penjualan kepada related party;
K
bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Terbanding berpendapat bahwa koreksi
Pemeriksa telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
JA
bahwa demikian penjelasan akhir ini Terbanding sampaikan untuk menjadi bahan
pertimbangan Majelis Hakim VIII Pengadilan Pajak dalam mengambil keputusan dengan
seadil-adilnya (ex aequo et bono) sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
PA
bahwa atas perhatiannya Terbanding ucapkan terima kasih;
N
bahwa berikut adalah alasan permohonan banding yang diajukan oleh Pemohon Banding:
LA
1. Dalam Pemberitahuan Daftar Hasil Penelitian Keberatan, Peneliti Keberatan menyatakan
dasar koreksi Pemeriksa adalah sebagai berikut:
DI
“Pemeriksa melakukan koreksi atas item trademark, servicemark dan symbol &
abbreviations thereof and brands relating to the product (dari sebelas item dalam Industrial
GA
Property Rights dan Technical Information) secara proporsional dari penjualan ke related
party karena atas item tersebut tidak seharusnya wajib pajak diwajibkan membayar royalty,
baik yang penjualannya ke related party sebagai Intangible Property Owner maupun ke
Sister Company, dimana penjualan ke related party tersebut bersifat contract
manufacturing“;
EN
bahwa nyata-nyata tidak terdapat ketentuan yang mengatur bahwa penjualan ke related
party tidak diwajibkan untuk membayar royalty, terutama apabila penjualan ke related party
tersebut bersifat contract manufacturing. Sehingga atas pernyataan Terbanding
TP
sebagaimana disebutkan di atas, sama sekali tidak memiliki dasar hukum yang jelas dan
hanya berdasarkan asumsi semata;
bahwa dengan demikian, koreksi Terbanding atas tarif royalty yang dibayarkan oleh
IA
Pemohon Banding ke FCC Jepang tidak memiliki dasar dan sudah seharusnya dibatalkan;
berikut:
“Tim Pemeriksa telah melakukan tahapan-tahapan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak yang
mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dmaksud dalam PER-32/PJ/2011“;
ET
penjualan dan pembelian afiliasi Pemohon Banding sudah memenuhi prinsip kewajaran
sesuai Pasal 18 UU PPh;
bahwa dari penjelasan di atas dan dari Pemberitahuan Daftar Hasil Penelitian Keberatan
SE
diketahui bahwa Pemeriksa telah melakukan prosedur pemeriksaan terhadap Wajib Pajak
yang mempunyai transaksi hubungan istimewa hanya atas transaksi pembelian dan
penjualan yang dilakukan oleh Pemohon Banding. Sedangkan dalam menentukan
kewajaran atas transaksi pemanfaatan Harta Tidak Berwujud, Pemeriksa tidak melakukan
K
prosedur sebagaimana dimaksud dalam PER-32/PJ/2011;
JA
bahwa kemudian, hanya dengan didasarkan bahwa penjualan ke related party tersebut
bersifat contract manufacturing, Pemeriksa serta merta melakukan koreksi atas tarif royalty
dengan melakukan koreksi secara prorporsional atas tiga item yaitu Trademark,
Servicemark, dan Symbol & abbreviations thereof and brands relating to the product;
PA
bahwa metode proprosional yang dilakukan Pemeriksa dalam melakukan koreksi tersebut
bukan merupakan metode dalam menentukan harga wajar sebagaimana dimaksud dalam
PER-32/PJ/2011, sebagai berikut:
N
Pasal 11 ayat (2) PER-32/PJ/2011, menyatakan sebagai berikut:
“Metode Penentuan Harga Transfer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dapat
LA
diterapkan adalah:
a. Metode Perbandingan Harga antara Pihak yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa
(Comparable Uncontrolled Price/CUP);
DI
b. Metode Harga Penjualan Kembali (Resale Price Method/RPM);
c. Metode Biaya-Plus (Cost Plus Method);
d. Metode Pembagian Laba (Profit Split Method/PSM); atau
GA
e. Metode Laba Bersih Transaksional (Transactional Net Margin Method/TNMM)“;
bahwa sehingga jelas bahwa dalam menentukan kewajaran transaksi atas pembayaran
royalty dari Pemohon Banding ke FCC Jepang, Pemeriksa tidak melakukan prosedur
sebagaimana dimaksud dalam PER-32/PJ/2011;
EN
bahwa dengan demikian, koreksi Pemeriksa tersebut hanya didasarkan asumsi semata dan
sudah seharusnya koreksi tersebut dibatalkan.
3. bahwa sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa royalty yang dibayarkan oleh
TP
Pemohon Banding kepada FCC Jepang adalah berdasarkan Perjanjian Lisensi tanggal
1 September 2001 yang diubah pada 1 November 2008 dan 30 September 2010 antara
Pemohon Banding dengan FCC Co., Ltd dimana Licensor (FCC Co., Ltd,) memberikan hak
kepada Licensee (Pemohon Banding) untuk menggunakan Industrial Property Rights dan
IA
Technical Information dalam rangka memproduksi dan menjual Produk dan Parts. Dalam hal
ini yang dimaksud dengan Industrial Property Right adalah patent, utility models, design,
trademarks, service marks, symbols, and abbreviations thereof and brands relating to
AR
products. Kemudian, yang dimaksud dengan Technical Information adalah know how,
design, drawings, standards, specifications and all other technical data relating to the
Products and Parts and other technical knowledge necessary for the manufacture of the
Products and Parts.
ET
bahwa sesuai dengan perjanjian Lisensi tersebut, sebagai kompensasi atas penggunaan
Intangible Property (IP) tersebut Pemohon Banding membayar license fee kepada FCC
Jepang sebagai berikut:
KR
Untuk kendaraan roda dua sebesar 7,5% dari penjualan bersih setelah dikurangi dengan
harga barang yang diimpor dari FCC;
Untuk kendaraan roda empat sebesar 5% dari penjualan bersih setelah dikurangi
dengan harga barang yang diimpor dari FCC;
SE
bahwa dalam rangka menerapkan prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha, Pemohon
Banding telah melakukan analisis kewajaran terkait transaksi untuk Tahun Pajak
K
Januari-Maret 2012 yang tertuang dalam Transfer Pricing Documentation For Fiscal Year
2012 to March 2012 (“TP Report”). Di dalam TP Report tersebut, dinyatakan bahwa
JA
pembayaran royalty sebesar 6,53% dari total penjualan bersih yang dibayarkan oleh
Pemohon Banding kepada FCC Co., Ltd dapat dikategorikan telah memenuhi prinsip
kewajaran;
PA
bahwa dalam Transfer Pricing Documentation For Fiscal Year 2012 to March 2012 tersebut
dinyatakan bahwa nyata-nyata atas Intangible Property tersebut memiliki manfaat ekonomis
terhadap Pemohon Banding, sebagai berikut:
N
This sub section provides summarizing discussion on the qualitative aspects of the
LA
provision of license to use FCC’s IPs, which include a review on the utilization and
associated benefits.
Utilization and benefits of the provision of license to use FCC’S IPs
Intangible Products Utilization Benefits
DI
Use of Industrial Property Rights
Patent and utility Under FCC’s supervision , By applying the model
models, designs, FCCI uses the patents, designs of the FCC
GA
trademarks, utility models, and designs group, FCCI indicates
servicemarks, and to produce high quality the high quality
symbols brands clutches and attaches standards of the FCC
trademark, servicemarks, group over the products
EN
By attachingthe FCC’s
marks on the products,
FCCI benefits from
FCC’s reputation that
IA
K
efficient production.
JA
Manfaat atas penggunaan hak kekayaan industri (industrial property rights)
PA
Dengan menerapkan model desain FCC Group, Pemohon Banding menunjukkan
standar kualitas yang tinggi dari FCC Group atas produk yang dijual dan
mengamankan sahamnya di pasar otomotif Indonesia;
Dengan mencantumkan tanda FCC pada produk, Pemohon Banding
N
memperoleh manfaat dari reputasi FCC yang telah dikenal di seluruh dunia untuk
kualitas tinggi dan saluran rantai pasokan yang bagus/mapan;
LA
Manfaat atas penggunaan informasi teknis (technical information)
bahwa memiliki akses ke informasi teknis FCC (seperti perbaikan dan modifikasi)
DI
dan menjadi berlisensi agar dapat digunakan Pemohon Banding untuk memproduksi
produk berkualitas yang telah dikenal dengan kerusakan minimal dan biaya produksi
minimal dan memungkinkan Pemohon Banding untuk mencapai produksi yang
efektif dan efisien; GA
bahwa dengan adanya pemanfaatan Intangible Property tersebut berdampak secara
`langsung terhadap peningkatan penjualan Pemohon Banding. Nyata-nyata
Pemohon Banding mendapatkan manfaat ekonomis dari pemanfaatan Intangible
EN
4. bahwa perlu diketahui bahwa Pemohon Banding telah melakukan pembayaran PPh Pasal
TP
26 dan PPN JLN atas pembayaran royalty kepada FCC Co., Ltd. dengan tarif yang sesuai
dengan peraturan perpajakan;
bahwa atas PPh Pasal 26 dan PPN JLN tersebut telah dilakukan pemeriksaan oleh
IA
Pemeriksa, namun Pemeriksa hanya melakukan koreksi atas biaya royalty pada SPT PPh
Badan tanpa melakukan koreksi atas Dasar Pengenaan Pajak PPh Pasal 26 dan PPN JLN
atas royalty. Dengan demikian, Pemeriksa telah tidak konsisten dalam melakukan koreksi
AR
biaya royalty;
bahwa berdasarkan penjelasan di atas, jelas bahwa royalty yang dibayarkan oleh Pemohon
Banding kepada FCC Jepang nyata-nyata memiliki manfaat sehingga sudah seharusnya
ET
dapat dijadikan biaya oleh Pemohon Banding. Dengan demikian, koreksi Terbanding atas
biaya royalty sebesar Rp972.263.235,00 sudah seharusnya dibatalkan;
bahwa sehubungan dengan permintaan Majelis dalam persidangan tanggal 1 Februari 2016
SE
sehubungan dengan sengketa pajak Nomor 093912.15/2012 atas Royalti Masa Pajak Januari
s.d. Maret 2012, bersama ini perkenankanlah Pemohon Banding selaku pengurus
menyampaikan penjelasan terkait biaya royalti sebagai berikut:
K
bahwa Pemohon Banding adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi kopling
JA
("clutch') untuk kendaraan beroda dua (2 wheeled) dan kendaraan beroda empat (4 wheeled).
Dalam semua produk kopling yang diproduksi Pemohon Banding terdapat logo FCC. Dimana
untuk dapat mencantumkan logo FCC pada setiap produk yang diproduksi oleh Pemohon
Banding, Pemohon Banding wajib untuk membayar royalty kepada pemilik logo (lisensi)
PA
tersebut yaitu FCC Co, Ltd (Jepang). Nilai pembayaran royalty tersebut sesuai dengan yang
ditetapkan yaitu:
- Untuk kendaraan beroda dua menggunakan tarif 7,5% dari selisih antara harga jual produk
Penerima Lisensi dengan harga jual Pemilik Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part yang
N
terkandung di dalam produk yang dijual tersebut.
- Untuk kendaraan beroda empat menggunakan tarif 5% dari selisih antara harga jual produk
LA
Penerima Lisensi dengan harga jual Pemilik Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part yang
terkandung di dalam produk yang dijual tersebut;
bahwa sebagai penerima lisensi dan agar dapat menggunakan logo FCC dalam setiap produk
DI
yang dihasilkan oleh Pemohon Banding, Pemohon Banding telah melakukan pembayaran
sesuai dengan perhitungan royalti di atas. Atas pembayaran royalty tersebut juga, Pemohon
Banding telah melakukan kewajiban perpajakannya yaitu dengan membayar dan melaporkan
GA
PPh Pasal 26 atas royalti beserta dengan PPN Luar Negeri atas royalti yang dibayarkan kepada
FCC Co, Ltd. Terlampir adalah gambar-gambar yang menunjukkan adanya logo FCC yang
digunakan FCCI pada setiap produk "clutch" yang diproduksi oleh Pemohon Banding (Lampiran
1);
EN
bahwa berdasarkan penjelasan dan contoh di atas, Pemohon Banding tidak setuju terkait dalil
Terbanding yang menyatakan bahwa pembayaran royalti terkait trademark, servicemark dan
symbol & abbreviations thereof and brands relating to the product tidak dapat dibiayakan dalam
TP
pembayaran royalty;
sebagai berikut:
bahwa sehubungan dengan permintaan Majelis dalam persidangan tanggal 1 Februari 2016
AR
sehubungan dengan sengketa pajak Nomor 15-093912-2012 atas Royalti Masa Pajak Januari
sampai dengan Maret 2012, bersama ini perkenankanlah Pemohon Banding selaku pengurus
dari Pemohon Banding menyampaikan penjelasan terkait biaya royalti yang dibayarkan oleh
Pemohon Banding, sebagai berikut:
ET
bahwa Pemohon Banding adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi kopling,
("clutch") untuk kendaraan beroda dua (2 wheeled) dan kendaraan beroda empat (4 wheeled).
Dalam semua produk kopling yang diproduksi Pemohon Banding terdapat logo Pemohon
KR
Banding. Dimana untuk dapat mencantumkan logo FCC pada setiap produk yang diproduksi
oleh Pemohon Banding, Pemohon Banding wajib untuk membayar royalty kepada pemilik logo
(lisensi) tersebut yaitu FCC Co, Ltd (Jepang). Nilai pembayaran royalty tersebut sesuai dengan
yang ditetapkan yaitu:
SE
bahwa untuk kendaraan beroda dua menggunakan tarif 7,5% dari selisih antara harga jual
produk Penerima Lisensi dengan harga jual Pemilik Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part
yang terkandung di dalam produk yang dijual tersebut;
K
bahwa untuk kendaraan beroda empat menggunakan tarif 5% dari selisih antara harga jual
JA
produk Penerima Lisensi dengan harga jual Pemilik Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part
yang terkandung di dalam produk yang dijual tersebut;
bahwa sebagai penerima lisensi dan agar dapat menggunakan logo Pemohon Banding dalam
PA
setiap produk yang dihasilkan oleh Pemohon Banding, Pemohon Banding telah melakukan
pembayaran sesuai dengan perhitungan royalti di atas. Atas pembayaran royalty tersebut juga,
Pemohon Banding telah melakukan kewajiban perpajakannya yaitu dengan membayar dan
melaporkan PPh Pasal 26 atas royalti beserta dengan PPN Luar Negeri atas royalti yang
dibayarkan kepada Pemohon Banding Co, Ltd;
N
bahwa berdasarkan penjelasan di atas, Pemohon Banding tidak setuju terkait dalil Terbanding
LA
yang menyatakan bahwa pembayaran royalti terkait trademark, servicemark dan symbol &
abbreviations there of and brands relating to the product (3 dan 11 item dalam Industrial
Property Rights dan Technical Information) tidak dapat dibiayakan dalam pembayaran royalti;
DI
bahwa demikian tanggapan ini Pemohon Banding sampaikan dengan harapan mendapat
pertimbangan dengan penuh kearifan dan keadilan dari pihak Majelis;
GA
bahwa di dalam persidangan, Pemohon Banding menyampaikan penjelasan tertulis Nomor
007/FCC-FA/IV/2016 tanggal 8 April 2016, yang pada pokoknya menyatakan hal-hal sebagai
berikut:
EN
bahwa sehubungan dengan permintaan Majelis dalam persidangan tanggal 21 Maret 2016
sehubungan dengan sengketa pajak Nomor 093912.15/2012 atas Royalti Masa Pajak Januari
s.d. Maret 2012, bersama ini perkenankanlah Pemohon Banding selaku pengurus
TP
bahwa berdasarkan penjelasan Pasal 4 ayat (1) huruf h pada UU PPh Nomor 36 Tahun 2008,
royalti memiliki definisi sebagai berikut:
AR
"Royalti adalah suatu jumlah yang dibayarkan atau terutang dengan cara atau perhitungan apa
pun, baik dilakukan secara berkala maupun tidak, sebagai imbalan atas:
a. Penggunaan atau hak menggunakan hak cipta di bidang kesusastraan, kesenian atau karya
ilmiah, paten, desain atau model, rencana, formula atau proses rahasia, merek dagang,
ET
d. Pemberian bantuan tambahan atau pelengkap sehubungan dengan penggunaan atau hak
menggunakan hak-hak tersebut pada angka 1, penggunaan atau hak menggunakan
peralatan/perlengkapan tersebut pada angka Z atau pemberian pengetahuan atau informasi
tersebut pada angka 3, berupa:
SE
1) Penerimaan atau hak menerima rekaman gambar atau rekaman suara atau keduanya,
yang disalurkan kepada masyarakat melalui satelit, kabel, serat optik, atau teknologi
yang serupa;
K
2) Penggunaan atau hak menggunakan rekaman gambar atau rekaman suara atau
keduanya, untuk siaran televisi atau radio yang disiarkan/dipancarkan melalui satelit,
JA
kabel, serat optik, atau teknologi yang serupa;
3) Penggunaan atau hak menggunakan sebagian atau seluruh spektrum radio komunikasi;
e. Penggunaan atau hak menggunakan film gambar hidup (motion picture films), film atau pita
video untuk siaran televisi, atau pita suara untuk siaran radio; dan
PA
f. Pelepasan seluruhnya atau sebagian hak yang berkenaan dengan penggunaan atau
pemberian hak kekayaan intelektual/industrial atau hak-hak lainnya sebagaimana tersebut
di atas";
2. Tanggapan terhadap koreksi atas trademark, servicemark dan symbol & abbreviations
N
thereof and brands relating to the product
bahwa Pemohon Banding adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi kopling
LA
("clutch') untuk kendaraan beroda dua (2 wheeled) dan kendaraan beroda empat (4 wheeled).
Dalam semua produk kopling yang diproduksi Pemohon Banding terdapat logo FCC. Dimana
untuk dapat mencantumkan logo FCC pada setiap produk yang diproduksi oleh Pemohon
DI
Banding, Pemohon Banding wajib untuk membayar royalty kepada pemilik logo (lisensi)
tersebut yaitu FCC Co, Ltd (Jepang). Nilai pembayaran royalty tersebut sesuai dengan yang
ditetapkan yaitu:
-
GA
Untuk kendaraan beroda dua menggunakan tarif 7,5% dari selisih antara harga jual produk
Penerima Lisensi dengan harga jual Pemilik Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part yang
terkandung di dalam produk yang dijual tersebut.
- Untuk kendaraan beroda empat menggunakan tarif 5% dari selisih antara harga jual produk
EN
Penerima Lisensi dengan harga jual Pemilik Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part yang
terkandung di dalam produk yang dijual tersebut;
bahwa sebagai penerima lisensi dan agar dapat menggunakan logo FCC dalam setiap produk
TP
yang dihasilkan oleh Pemohon Banding, Pemohon Banding telah melakukan pembayaran
sesuai dengan perhitungan royalti di atas. Atas pembayaran royalty tersebut juga, Pemohon
Banding telah melakukan kewajiban perpajakannya yaitu dengan membayar dan melaporkan
PPh Pasal 26 atas royalti beserta dengan PPN Luar Negeri atas royalti yang dibayarkan kepada
IA
FCC Co, Ltd. Terlampir adalah gambar-gambar yang menunjukkan adanya logo FCC yang
digunakan FCCI pada setiap produk "clutch" yang diproduksi oleh Pemohon Banding (Lampiran
1);
AR
bahwa berdasarkan penjelasan dan contoh di atas, Pemohon Banding tidak setuju terkait dalil
Terbanding yang menyatakan bahwa pembayaran royalti terkait trademark, servicemark dan
symbol & abbreviations thereof and brands relating to the product tidak dapat dibiayakan dalam
ET
pembayaran royalty;
bahwa pada tanggal 30 September 2010, dibuat perjanjian lisensi antara FCC Co. Ltd (pemilik
lisensi) dan Pemohon Banding (Pengguna Lisensi). Perjanjian ini dibuat dengan tujuan agar
baik FCC Co. Ltd. dan Pemohon Banding mengetahui hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Secara garis besar, isi dari perjanjian lisensi tersebut adalah sebagai berikut:
SE
a. Pemohon Banding mendapatkan Industrial Property Rights dan Technical Information dari
FCC Co. Ltd dalam menciptakan produk 'clutch" dengan penjelasan sebagai berikut:
K
Item Eksistensinya dalam produk clutch FCCI
JA
Industry Property Right :
- Patent Adanya penemuan terhadap produk IDP0031578,100017646, ID
P0029592 (sesuai dengan serlifikat Paten) yang nantinya
PA
- Utility model diberikan infomiasi kepada PT FCCI agar PT FCCI dapat
memproduksinya. (Lampiran 2, 3, dan 4)
- Desain Dapat menggunakan desain produk sebagaimana
terlihatdalam serlifikat paten (Lampiran 2, 3, dan 4),
- Trademark Dengan adanya simbol FCC pada setiap produk yang dihasilkan
N
- Symbol & Abbreviations dapat membuat konsumen mengetahui kualitas dan nilai dari
produk tersebut dan membedakan dengan produk lainnya yang
LA
sejenis.
- Service mark Dengan melihat produk-produk yang baru ditemukan dengan
simbol FCC seperti yang terlihat pada sertifikat paten (Lampiran
2, 3, dan 4), menunjukkan pada masyarakat global bahwa FCC
DI
selalu berusaha untuk menciptakan produk-produk bare untuk
dapatmenyempumakan bagian mesin kendaraan
Technical information :
-Technical Know How
GA
Cara memproduksi clutch yang sesuai dengan standar FCC Japan
sehingga dapat memperkecil kemungkinan cacatdan
menggunakan biaya produksi minimum dan memungkinkan FCCI
untuk melakukan proses produksi yang efektif dan efisien.
EN
b. Royalti yang wajib dibayarkan PT FCCI kepada FCC Co. Ltd adalah sebesar total dari:
IA
- 7,5% dari selisih antara harga jual produk Penerima Lisensi dengan harga jual Pemilik
Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part yang terkandung di dalam produk yang dijual
AR
bahwa untuk informasi tambahan, perjanjian ini diterapkan kepada semua anak perusahaan
FCC Japan dengan isi yang sama balk dalam cara perhitungan maupun hak-hak yang diberikan
dari pemberi lisensi kepada penerima lisensi. Terlampir adalah Perjanjian Lisensi Antara FCC
KR
Co. Ltd. (Japan) dengan FCC Thailand Co. Ltd. (Lampiran 5);
bahwa selama periode Januari-Maret 2012, pembelian bahan baku yang dilakukan Pemohon
Banding berasal dari vendor lokal dan luar negeri;
K
bahwa perbandingan pembelian atas bahan baku dari lokal dan luar negeri adalah 50,08 persen
untuk pembelian lokal dan 49,92% untuk pembelian impor;
JA
bahwa berikut adalah vendor-vendor lokal yang digunakan Pemohon Banding dalam melakukan
pembelian bahan baku:
PA
Daftar Vendor untuk Pembelian Bahan Baku yang Berasal dari Lokal
untuk Periode Januari s.d. Maret 2012
No. Vendor Nilai Pembelian
Untuk material kendaraan beroda dua (2W)
N
1. Adyawinsa Dinamika Karawang, PT - 2.291.425.300,00
2. Aichikiki Auto Parts Indonesia, PT 8.025.585.600,00
LA
3. Arai Rubber Seal Indonesia, PT 6.026.206.800,00
4. Bando Indonesia, PT 1.860.667.200,00
5. Chuhatsu Indonesia, PT 8.816.815.040,00
DI
6. Dharma Precision Parts, PT 2.672.125.500,00
7. Garuda Metalindo, PT 1.275.459.700,00
8. Hamatetsu Indonesia, PT 2.182.165.390,00
9.
10. Ika Wira Maga, PT
GA
Honda Trading Indonesia, PT 17.199.876.248,00
84.296.160,00
11. Indomatsumoto, PT 3.138.089.900,00
12. Indospring Tbk, PT 5.735.035.800,00
EN
16.796.229.897,00
17. Mugai Indonesia, PT 18.990.623.470,00
18. Musashi Auto Parts Indonesia, PT 15.356.516.120,00
19. Nok Indonesia, PT 9.278.034.960,00
IA
2.157.662.430,00
27. Schaeffler Bearings Indonesia, PT 5.462.662.000,00
28. SDS Sibalec, PT . 2.954.834.600,00
29. Sparta Guna Sentosa, PT 1.307.739.780,00
KR
K
1. Musashi Auto Parts Indonesia, PT 4.265.015.157,00
2. Mugai Indonesia, PT 4.025.598.100,00
JA
3. Maruichi Indonesia, PT 89.804.643,00
4. Chuhatsu Indonesia, PT 83.481.100,00
5. Honda Trading Indonesia, PT 7.153.352.407,00
PA
6. Honda Precision Parts Manufacturing,PT 1.540.364.648,00
7. Sumiden Powder Metal Indonesia, PT 6.737.831.525,00
8. Indomatsumoto, PT 1.896.600,00
9. Sparta Guna Sentosa, PT 144.519.147,00
Total pembelian material kendaraan beroda empat 24.041.863.327,00
N
Total pembelian material kendaraan beroda dua dan 184.167.254.457,00
empat
LA
· Berikut adalah vendor-vendor yang digunakan FCCI dalam melakukan pembelian impor
bahan baku:
DI
Daftar Vendor Untuk Pembelian Bahan Baku yang Berasal Secara Impor
Untuk Periode Januari s.d. Maret 2012
No. Vendor GA
Untuk material kendaraan beroda dua
Nilai Pembelian
(2W)
1. FCC (Thailand) Co LTD 35.494.472.576,00
EN
2. FCC (Japan) Co LTD (P) 2.893.453.811,00
3. FCC (Japan)Co LTD (M) 25.106.616.027,00
4. FCC (Philippines) Corp 12.391.561.378,00
5. CHU'S FCC (Shanghai) Co Ltd 14.242.000,00
TP
K
6. Laguna Metts Corporation 1.194.989.089,00
Total pembelian material kendaraan beroda 22.158.594.527,00
JA
empat
Total pembelian material kendaraan beroda dua dan 183.581.467.725,00
empat
PA
bahwa dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa persentase pembelian bahan baku yang
dilakukan Pemohon Banding kepada FCC Japan adalah sebesar 11 % dari total seluruh
pembelian yang dilakukan Pemohon Banding selama periode Januari-Maret 2012;
5. Penjelasan mengenai penjualan kepada pihak ketiga dan pihak yang memiliki hubungan
N
istimewa
LA
bahwa selama periode Januari-Maret 2012, Pemohon Banding melakukan penjualan terhadap
pihak ketiga dan pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan persentase 88,04% untuk
penjualan kepada pihak ketiga dan 11,96% untuk penjualan kepada pihak yang memiliki
DI
hubungan istimewa. Daftar penjualan yang terjadi selama periode Januari-Maret 2012 adalah
sebagai berikut:
Pelanggan
GA
Daftar Pelanggan Untuk Penjualan Pada Periode Januari s.d. Maret 2012
Nilai Penjualan
K
bahwa dari label di atas, dapat diketahui bahwa persentase penjualan clutch dan Pemohon
JA
Banding kepada FCC Japan adalah sebesar 8,4% dari total seluruh penjualan yang dilakukan
Pemohon Banding selama periode Januari s.d. Maret 2012;
bahwa demikian tanggapan ini Pemohon Banding sampaikan dengan harapan mendapat
PA
pertimbangan dengan penuh kearifan dan keadilan dari pihak Majelis;
N
sebagai berikut:
LA
bahwa sehubungan dengan permintaan Majelis dalam persidangan tanggal 11 April 2016
sehubungan dengan sengketa pajak Nomor 093912.15/2012/PP atas royalty Masa Pajak
Januari s.d. Maret 2012, bersama ini perkenankanlah Pemohon Banding menyampaikan
DI
penjelasan akhir terkait biaya royalty dalam penjelasan tertulis yang terlampir dalam lampiran
surat ini (Surat Penjelasan Akhir Nomor 008/FCC-FA/IV/2016 tanggal 28 April 2016, yang pada
pada pokoknya menyatakan hal-hal :
bahwa Terbanding tidak setuju bahwa transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan
istimewa dikenakan royalti atas 3 aspek dari 11 aspek yang ada. Ketiga aspek tersebut yaitu
AR
terkait trademark, servicemark dan symbol & abbreviations thereof and brands relating to the
product. Oleh karena itu Terbanding melakukan koreksi 3/11 dari Rp3.564.965.194,00 sehingga
royalti yang dikoreksi oleh Pemeriksa adalah sebesar Rp972.263.235,00;
ET
bahwa berdasarkan penjelasan Pasal 4 ayat (1) huruf h pada UU PPh Nomor 36 Tahun 2008,
royalti memiliki definisi sebagai berikut:
KR
“Royalti adalah suatu jumlah yang dibayarkan atau terutang dengan cara atau perhitungan apa
pun, baik dilakukan secara berkala maupun tidak, sebagai imbalan atas:
a. Penggunaan atau hak menggunakan hak cipta di bidang kesusastraan, kesenian atau karya
SE
ilmiah, paten, desain atau model, rencana, formula atau proses rahasia, merek dagang,
atau bentuk hak kekayaan intelektual/industrial atau hak serupa lainnya;
b. Penggunaan atau hak menggunakan peralatan/perlengkapan industrial, komersial, atau
ilmiah;
K
c. Pemberian pengetahuan atau informasi di bidang ilmiah, teknikal, industrial, atau
komersial;
JA
d. Pemberian bantuan tambahan atau pelengkap sehubungan dengan penggunaan atau hak
menggunakan hak-hak tersebut pada angka 1, penggunaan atau hak menggunakan
peralatan/perlengkapan tersebut pada angka 2, atau pemberian pengetahuan atau informasi
tersebut pada angka 3, berupa:
PA
1) Penerimaan atau hak menerima rekaman gambar atau rekaman suara atau keduanya,
yang disalurkan kepada masyarakat melalui satelit, kabel, serat optik, atau teknologi yang
serupa;
2) Penggunaan atau hak menggunakan rekaman gambar atau rekaman suara atau
N
keduanya, untuk siaran televisi atau radio yang disiarkan/dipancarkan melalui satelit,
kabel, serat optik, atau teknologi yang serupa;
LA
3) Penggunaan atau hak menggunakan sebagian atau seluruh spektrum radio komunikasi;
e. Penggunaan atau hak menggunakan film gambar hidup (motion picture films), film atau pita
video untuk siaran televisi, atau pita suara untuk siaran radio; dan
f. Pelepasan seluruhnya atau sebagian hak yang berkenaan dengan penggunaan atau
DI
pemberian hak kekayaan intelektual/industrial atau hak-hak lainnya sebagaimana tersebut di
atas.”
GA
3. Tanggapan terhadap koreksi atas trademark, servicemark dan symbol & abbreviations
thereof and brands relating to the product
bahwa Pemohon Banding adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi kopling
EN
(“clutch”) untuk kendaraan beroda dua (2 wheeled) dan kendaraan beroda empat (4 wheeled).
Dalam semua produk kopling yang diproduksi Pemohon Banding terdapat logo FCC. Dimana
untuk dapat mencantumkan logo FCC pada setiap produk yang diproduksi oleh Pemohon
Banding, Pemohon Banding wajib untuk membayar royalty kepada pemilik logo (lisensi)
TP
tersebut yaitu FCC Co, Ltd (Jepang). Nilai pembayaran royalty tersebut sesuai dengan yang
ditetapkan yaitu:
- Untuk kendaraan beroda dua menggunakan tarif 7,5% dari selisih antara harga jual produk
IA
Penerima Lisensi dengan harga jual Pemilik Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part yang
terkandung di dalam produk yang dijual tersebut.
AR
- Untuk kendaraan beroda empat menggunakan tarif 5% dari selisih antara harga jual produk
Penerima Lisensi dengan harga jual Pemilik Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part yang
terkandung di dalam produk yang dijual tersebut.
ET
bahwa sebagai penerima lisensi dan agar dapat menggunakan logo FCC dalam setiap produk
yang dihasilkan oleh Pemohon Banding, Pemohon Banding telah melakukan pembayaran
sesuai dengan perhitungan royalti di atas. Atas pembayaran royalty tersebut juga, Pemohon
Banding telah melakukan kewajiban perpajakannya yaitu dengan membayar dan melaporkan
KR
PPh Pasal 26 atas royalti beserta dengan PPN Luar Negeri atas royalti yang dibayarkan kepada
FCC Co, Ltd. Terlampir adalah gambar-gambar yang menunjukkan adanya logo FCC yang
digunakan Pemohon Banding pada setiap produk “clutch“ yang diproduksi oleh Pemohon
Banding;
SE
bahwa berdasarkan penjelasan dan contoh di atas, Pemohon Banding tidak setuju terkait dalil
Terbanding yang menyatakan bahwa pembayaran royalti terkait trademark, servicemark dan
symbol & abbreviations thereof and brands relating to the product tidak dapat dibiayakan dalam
K
pembayaran royalty;
JA
4. Tujuan dibuatnya License Agreement
PA
bahwa pada tanggal 30 September 2010, dibuat perjanjian lisensi antara FCC Co. Ltd (pemilik
lisensi) dan Pemohon Banding (Pengguna Lisensi). Perjanjian ini dibuat dengan tujuan agar
baik FCC Co. Ltd dan Pemohon Banding mengetahui hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Secara garis besar, isi dari perjanjian lisensi tersebut adalah sebagai berikut:
N
a. Pemohon Banding mendapatkan Industrial Property Rights dan Technical Information dari
FCC Co. Ltd. dalam menciptakan produk “clutch” dengan penjelasan sebagai berikut:
LA
Item E ksisten sin ya d alam p ro d u k clu tch F C C In d o n esia
I n d u s try P ro p e rty R i g h t :
DI
Ad a n ya p e n e m u a n te rh a d a p p ro d u k ID P 0 0 3 1 5 7 8 , ID 0 0 1 7 6 4 6 , ID P 0 0 2 9 5 9 2 (se su a i
- P a te n t
d e n g a n se rtifika t P a te n ) ya n g n a n tin ya d ib e rika n in fo rm a si ke p a d a P T F C C In d o n e sia a g a r
- U tility m o d e l P T F C C In d o n e sia d a p a t m e m p ro d u ksin ya . (L a m p i ra n 2 , L a m p i ra n 3 , L a m p i ra n 4 )
- D e sa in
- T ra d e m a rk
GA
D a p a t m e n g g u n a ka n d e sa in p ro d u k se b a g a im a n a te rlih a t d a la m se rtifika t p a te n
(L a m p i ra n 2 , L a m p i ra n 3 , L a m p i ra n 4 ),
D e n g a n a d a n ya sim b o l F C C p a d a se tia p p ro d u k ya n g d ih a silka n d a p a t m e m b u a t
ko n su m e n m e n g e ta h u i ku a lita s d a n n ila i d a ri p ro d u k te rse b u t d a n m e m b e d a ka n d e n g a n
- S ym b o l & Ab b re via tio n s p ro d u k la in n ya ya n g se je n is.
D e n g a n m e lih a t p ro d u k-p ro d u k ya n g b a ru d ite m u ka n d e n g a n sim b o l F C C se p e rti ya n g
EN
te rlih a t p a d a se rtifika t p a te n (L a m p ira n 2 , L a m p ira n 3 , L a m p ira n 4 ), m e n u n ju kka n p a d a
- S e rvic e m a rk
m a sya ra ka t g lo b a l b a h w a F C C se la lu b e ru sa h a u n tu k m e n c ip ta ka n p ro d u k-p ro d u k b a ru
u n tu k d a p a t m e n ye m p u rn a ka n b a g ia n m e sin ke n d a ra a n
T e c h n i c a l I n fo rm a ti o n :
C a ra m e m p ro d u ksi c lu tc h ya n g se su a i d e n g a n sta n d a r F C C Ja p a n se h in g g a d a p a t
TP
bahwa terkait dengan service mark sebagaimana telah dijelaskan dalam tabel di atas, pada
dasarnya service mark berbeda dengan trademark atau simbol yang terlihat dalam bentuk logo
yang sudah memiliki brand name dalam pikiran konsumen terkait kualitas FCC, service mark
lebih kepada jasa yang diberikan FCC Japan untuk mempertahankan kualitas dan terus
ET
mengikuti perkembangan pasar sebagaimana yang diinginkan oleh konsumen. Sehingga FCC
tetap dapat mempertahankan namanya sebagai produk unggulan;
KR
bahwa tanpa ada maksud apapun dan hanya digunakan sebagai perumpamaan dalam kasus
ini, sebagai contoh, produk handphone Nokia. Pada Tahun 2000 awal, produk Nokia sangat
mendominasi industry handphone, namun pada akhirnya produk tersebut kurang dapat
mengikuti perkembangan dan permintaan sebagaimana diinginkan konsumen sehingga
sebagaimana terlihat, bisnis mereka pun mengalami kemunduran besar karena gagal bersaing
SE
dengan produk-produk lainnya yang lebih dapat mengikuti permintaan dan keinginan
konsumen;
K
b. Royalti yang wajib dibayarkan Pemohon Banding kepada FCC Co. Ltd adalah sebesar total
dari:
JA
- 7,5% dari selisih antara harga jual produk Penerima Lisensi dengan harga jual Pemilik
Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part yang terkandung di dalam produk yang dijual
tersebut untuk kendaraan beroda dua dan;
- 5% dari selisih antara harga jual produk Penerima Lisensi dengan harga jual Pemilik
PA
Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part yang terkandung di dalam produk yang dijual
tersebut untuk kendaraan beroda 4;
bahwa untuk informasi tambahan, perjanjian ini diterapkan kepada semua anak perusahaan
N
FCC Japan dengan isi yang sama baik dalam cara perhitungan maupun hak-hak yang diberikan
dari pemberi lisensi kepada penerima lisensi. Terlampir adalah Perjanjian Lisensi Antara FCC
Co.Ltd. (Japan) dengan FCC Thailand Co.Ltd.;
LA
5. Kewajaran pembayaran royalti kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa
(Perusahaan Induk)
DI
bahwa pada dasarnya, pihak FCC melakukan pembayaran royalti kepada perusahaan induk
(“related party”) dikarenakan adanya kebutuhan akan royalty tersebut dalam penjualan yang
dilakukan Pemohon Banding; GA
bahwa seperti yang tercantum dalam perjanjian royalti, persentase royalti yang digunakan
terhadap nilai penjualan terhadap pihak ketiga (3rd party) dan pihak yang memliki hubungan
istimewa (tidak dipisahkan). Mengenai kewajaran pembayaran royalti ini, pada dasarnya royalti
EN
tersebut adalah wajar. Hal ini juga disetujui oleh Terbanding karena pada dasarnya Terbanding
telah mengakui kewajaran 8 point dalam royalti tersebut dan hanya menolak ketiga point
sisanya;
TP
bahwa selama periode Januari s.d. Maret 2012, pembelian bahan baku yang dilakukan
Pemohon Banding berasal dari vendor lokal dan luar negeri;
IA
bahwa perbandingan pembelian atas bahan baku dari lokal dan luar negeri adalah 50,08 persen
untuk pembelian lokal dan 49,92% untuk pembelian impor;
AR
bahwa berikut adalah vendor-vendor lokal yang digunakan Pemohon Banding dalam melakukan
pembelian bahan baku:
ET
Daftar vendor untuk pembelian bahan baku yang berasal dari lokal
untuk periode Januari - Maret 2012
No Vendor Nilai Pembelian
Untuk material kendaraan beroda dua (2W)
KR
K
9. Honda Trading Indonesia, PT 17.199.876.248,00
10 Ika Wira Niaga, PT 84.296.160,00
.
JA
11 Indomatsumoto, PT 3.138.089.900,00
.
12 Indospring Tbk, PT 5.735.035.800,00
.
PA
13 JFE Shoji Steel Indonesia, PT 331.424.798,00
.
14 Kyowa Indonesia, PT 1.660.626.000,00
.
15 Maruichi Indonesia, PT 10.264.925.723,00
N
.
16 Molten Aluminum Producer Indonesia, PT 16.796.229.897,00
LA
.
17 Mugai Indonesia, PT 18.990.623.470,00
.
18 Musashi Auto Parts Indonesia, PT 15.356.516.120,00
DI
.
19 Nok Indonesia, PT 9.278.034.960,00
.
20 NSK Indonesia, PT 3.965.359.346,00
.
21 Ochiai Menara Indonesia, PT
GA 4.917.782.000,00
.
22 Padma Soode Indonesia, PT 2.995.236.800,00
EN
.
23 Putra Bangun Citra Mandiri, PT 587.221.500,00
.
24 Roda Prima Lancar, PT 1.845.229.150,00
.
TP
25 Sagateknikdo, PT 54.583.200,00
.
26 Saitama Stamping Indonesia, PT 2.157.662.430,00
.
27 Schaeffler Bearings Indonesia, PT 5.462.662.000,00
IA
.
28 SDS Sibalec, PT 2.954.834.600,00
.
AR
K
4. Chuhatsu Indonesia, PT 83.481.100,00
5. Honda Trading Indonesia, PT 7.153.352.407,00
6. Honda Precision Parts Manufacturing,PT 1.540.364.648,00
JA
7. Sumiden Powder Metal Indonesia, PT 6.737.831.525,00
8. Indomatsumoto, PT 1.896.600,00
9. Sparta Guna Sentosa, PT 144.519.147,00
Total pembelian material kendaraan beroda empat 24.041.863.327,00
PA
Total pembelian material kendaraan beroda dua dan empat 184.167.254.457,00
N
Daftar vendor untuk pembelian bahan baku secara impor untuk periode Januari - Maret
2012
No Vendor Nilai Pembelian
LA
Untuk material kendaraan beroda dua (2W)
1. FCC (Thailand) Co LTD 35.494.472.576,00
2. FCC (Japan) Co LTD (P) 2.893.453.811,00
3. FCC (Japan) Co LTD (M) 25.106.616.027,00
DI
4. FCC (Philippines) Corp 12.391.561.378,00
5. CHU'S FCC (Shanghai) Co Ltd 14.242.000,00
6. FCC (Taiwan) Co., Ltd 15.708.473.666,00
7.
8.
FCC (Rico) Limited GA
Shanghai OPT Rubber & Plastic Co LTD
595.037.804,00
1.093.158.258,00
9. NTN Singapore 4.197.815.305,00
10 Changzhou Kwang Hwa Sing 10.081.490.636,00
EN
.
11 Shanghai Katsuragawa Precision 449.846.182,00
.
12 Chengdu Yonghua FCC Clutches Co Ltd 220.039.045,00
.
TP
.
16 Honda Trading Asia Co.,Ltd 8.773.622,00
.
AR
K
bahwa dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa persentase pembelian bahan baku yang
dilakukan Pemohon Banding kepada F CC Japan adalah sebesar 11% dari total seluruh
JA
pembelian yang dilakukan Pemohon Banding selama periode Januari s.d. Maret 2012;
6. Penjelasan mengenai penjualan kepada pihak ketiga dan pihak yang memiliki
hubungan istimewa
PA
bahwa selama periode Januari-Maret 2012, Pemohon Banding melakukan penjualan terhadap
pihak ketiga dan pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan persentase 88,04% untuk
penjualan kepada pihak ketiga dan 11,96% untuk penjualan kepada pihak yang memiliki
hubungan istimewa. Daftar penjualan yang terjadi selama periode Januari-Maret 2012 adalah
N
sebagai berikut:
LA
DI
GA
EN
TP
IA
bahwa dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa persentase penjualan clutch dari Pemohon
AR
Banding kepada FCC Japan adalah sebesar 8,4% dari total seluruh penjualan yang dilakukan
Pemohon Banding selama periode Januari-Maret 2012;
bahwa demikian tanggapan ini Pemohon Banding sampaikan dengan harapan mendapat
ET
Menurut Majelis:
KR
K
bahwa karena menurut Terbanding, atas (3 (tiga) item yaitu Trademark, Service Mark, dan
Symbol & Abbreviations Thereof and Brand Relating to the Product dari kesebelas item dalam
JA
Industrial Property Right dan Technical Information, secara proporsional dari penjualan ke
related party karena atas item tersebut tidak seharusnya Pemohon Banding membayarkan
Royalty, baik penjualannya ke related party sebagai Intagible Property Owner maupun ke Sister
Company;
PA
bahwa sehingga Menurut Terbanding, tarif Royalty sewajarnya adalah sebagai berikut:
N
Produk % Royalty % Royalty Keterangan Koreksi
Cfm SPT PB Cfm Pemeriksa Royalty
LA
2W 7.5% 5.45% 8/11 x 7.5% 2.05%
4W 5.0% 3.54% 8/11 x5% 1.35%
bahwa menurut Pemohon Banding, pembayaran royalty ke FCC Co., Ltd. sebesar
DI
Rp972.263.235,00 tersebut, sesuai dengan Surat Perjanjian Lisensi tanggal 1 September 2001
yang diubah pada 1 November 2008 dan 30 September 2010. Berdasarkan Surat Perjanjian
Lisensi tanggal 1 September 2001 yang diubah pada 1 November 2008 dan 30 September
GA
2010, FCC Co., Ltd. Sebagai Licensor memberikan kepada Licensee (Pemohon Banding) untuk
menggunakan industrial property right dan technical information, yang berarti:
A. Patent;
B. Utility Model;
C. Design;
D. Trademark;
TP
E. Service mark;
F. Symbol & abbreviations thereof and brands relating to the product;
- Technical information:
IA
D. Standard;
E. Specification;
bahwa pembayaran royalty tersebut merupakan biaya yang dalam rangka mendapatkan,
ET
menagih, dan memelihara penghasilan sesuai Pasal 6 ayat (1) huruf a Nomor 3 Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan, yang berbunyi:
KR
“Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap,
ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan, termasuk:
a. biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha, antara
SE
lain:
3. bunga, sewa, dan royalti;
bahwa menurut Terbanding ada 11 (sebelas) item/jenis royalty, dan oleh Terbanding dikoreksi
K
adalah atas 3 (tiga) item yaitu: pembayaran royalty atas service mark, trade mark, dan symbol/
abbreviations yang oleh Terbanding dianggap sebagai biaya promosi sehingga perhitungan
JA
koreksi Terbanding adalah sebagai berikut:
PA
bahwa oleh Pemohon Banding menyatakan bahwa atas 3 (tiga) item yang dikoreksi Terbanding
tersebut terkait dengan trade mark, bukan terkait dengan biaya promosi. Adapun untuk biaya
promosi tersebut ada hal tersendiri;
N
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis di persidangan, diketahui berdasarkan contoh produk
LA
yang ditunjukkan oleh Pemohon Banding, Majelis dapat melihat dan mengetahui bahwa dalam
produk clutch (kopling) tersebut terdapat lambang dan tulisan FCC. Hal ini menunjukkan
sebagai bukti akan adanya eksistensi royalty dari produk yang dihasilkan oleh Pemohon
Banding tersebut;
DI
bahwa di dalam persidangan, Pemohon Banding menyampaikan bukti berupa Certificate of
Domicile of Non Resident For Indonesia Tax Withholding (Form-DGT 1) FCC Co., Ltd., dan juga
GA
SPT PPh Pasal 23/26 Masa Pajak Januari, Februari, dan Maret 2012 yang di dalamnya juga
terdapat Form DGT 1. Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaaan Nomor LAP-00970/WPJ.07/
KP.0305/RIK.SIS/2013 tanggal 20 Desember 2013, Terbanding juga tidak mempermasalahkan
Certificate of Domicile of Non Resident For Indonesia Tax Withholding (Form-DGT 1) FCC Co.,
EN
Ltd., sehingga menurut Majelis FCC Co., Ltd. telah memenuhi persyaratan administratif yang
diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2009 tanggal 30 April 2010
tentang Perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-61/PJ/2009 tentang Tata
Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda;
TP
bahwa dengan demikian, Pemohon Banding telah kewajiban perpajakannya yaitu dengan
membayar dan melaporkan PPh Pasal 26 atas royalty beserta PPN Luar Negeri atas royalty
yang dibayarkan kepada FCC Co., Ltd.;
IA
bahwa berdasarkan Transfer Pricing Documentation For Fiscal. Year Jan 2012 to Mar 2012
("TPReport"), Pemohon Banding telah melakukan analis kewajaran terkait dengan transaksi
pembayaran royalty ke PT FCC Co., Ltd. atau persentasenya pembayarannya masih dalam
AR
rentang wajar atas transaksi pemanfaatan harta tidak berwujud yang dilakukan antara Pemohon
Banding dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, Sehingga menurut Majelis
pembayaran royalty oleh Pemohon Banding ke FCC Co., Ltd. dianggap telah memenuhi prinsip
kewajaran dan kelaziman usaha;
ET
bahwa sesuai dengan Perjanjian Lisensi antara Pemohon Banding dengan FCC Co., Ltd.,
Pemohon Banding berkewajiban melakukan pembayaran royalty ke FCC Co., Ltd. sesuai
dengan tarif yang ditetapkan, sehingga Pemohon Banding mendapatkan Industrial Property
SE
Rights dan Technical Information dari FCC Co., Ltd. dan dapat mencantumkan logo FCC pada
setiap produk yang dihasilkan Pemohon Banding;
bahwa Pemohon Banding memperoleh hak atas Industrial Property Rights, berupa memperoleh
K
Hak Patent, Utility Model, Desain, Trademark, Symbol & abbreviations, Service Mark, dan
Technical Know, serta Technical Information dari FCC Co., Ltd. berupa Technical Know How,
JA
Desain, Drawing, Standard, dan Spesifikasi;
bahwa terkait 3 (tiga) item yang dikoreksi Terbanding yaitu Trademark, Service Mark, dan
Symbol & Abbreviations, menurut Majelis eksistensinya dapat dirasakan dan dinikmati oleh
PA
Pemohon Banding dalam menghasilkan produk Clutch (Kopling) yaitu:
N
produk lainnya yang sejenis;
LA
Service Mark
bahwa dengan melihat produk-produk yang baru ditemukan dengan simbol FCC seperti
yang terlihat pada sertifikat paten (Lampiran 2, 3, dan 4), menunjukkan pada masyarakat
DI
global bahwa FCC selalu berusaha untuk menciptakan produk-produk bare untuk dapat
menyempumakan bagian mesin kendaraan;
GA
bahwa definisi royalty di dalam Penjelasan Pasal 4 ayat (1) huruf h pada UU PPh Nomor 36
Tahun 2008, berbunyi:
"Royalty adalah suatu jumlah yang dibayarkan atau terutang dengan cara atau perhitungan apa
pun, baik dilakukan secara berkala maupun tidak, sebagai imbalan atas:
EN
a. Penggunaan atau hak menggunakan hak cipta di bidang kesusastraan, kesenian atau karya
ilmiah, paten, desain atau model, rencana, formula atau proses rahasia, merek dagang,
atau bentuk hak kekayaan intelektual / industrial atau hak serupa lainnya;
b. Penggunaan atau hak menggunakan peralatan/perlengkapan industrial, komersial, atau
TP
ilmiah;
c. Pemberian pengetahuan atau informasi di bidang ilmiah, teknikal, industrial, atau komersial;
d. Pemberian bantuan tambahan atau pelengkap sehubungan dengan penggunaan atau hak
menggunakan hak-hak tersebut pada angka 1, penggunaan atau hak menggunakan
IA
1) Penerimaan atau hak menerima rekaman gambar atau rekaman suara atau keduanya,
yang disalurkan kepada masyarakat melalui satelit, kabel, serat optik, atau teknologi
yang serupa;
2) Penggunaan atau hak menggunakan rekaman gambar atau rekaman suara atau
ET
keduanya, untuk siaran televisi atau radio yang disiarkan/dipancarkan melalui satelit,
kabel, serat optik, atau teknologi yang serupa;
3) Penggunaan atau hak menggunakan sebagian atau seluruh spektrum radio komunikasi;
KR
e. Penggunaan atau hak menggunakan film gambar hidup (motion picture films), film atau pita
video untuk siaran televisi, atau pita suara untuk siaran radio; dan
f. Pelepasan seluruhnya atau sebagian hak yang berkenaan dengan penggunaan atau
pemberian hak kekayaan intelektual / industrial atau hak-hak lainnya sebagaimana tersebut
SE
di atas";
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis di persidangan, diketahui bahwa Pemohon Banding
K
adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi kopling (“clutch”) untuk kendaraan
beroda dua (2 wheeled) dan kendaraan beroda empat (4 wheeled). Selanjutnya, Pemohon
JA
Banding melakukan Perjanjian Lisensi dengan FCC Co., Ltd. terkait Industrial Property Rights
dan Technical Information, sehingga Pemohon Banding berhak untuk menggunakan logo FCC
dalam produk kopling (“clutch”) yang dihasilkan;
PA
bahwa sebagai konsekuensi mencantumkan logo FCC pada setiap produk yang diproduksi oleh
Pemohon Banding, Pemohon Banding wajib untuk membayar royalty kepada FCC Co, Ltd
(Jepang) sebagai pemilik logo (lisensi) tersebut. Adapun jumlah pembayaran royalty tersebut
sesuai dengan yang ditetapkan yaitu:
N
- Untuk kendaraan beroda dua menggunakan tarif 7,5% dari selisih antara harga jual produk
Penerima Lisensi dengan harga jual Pemilik Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part yang
LA
terkandung di dalam produk yang dijual tersebut.
- Untuk kendaraan beroda empat menggunakan tarif 5% dari selisih antara harga jual produk
DI
Penerima Lisensi dengan harga jual Pemilik Lisensi ke Penerima Lisensi untuk part yang
terkandung di dalam produk yang dijual tersebut.
GA
bahwa selain itu, Pemohon Banding melaporkan PPh Pasal 26 atas royalti beserta dengan PPN
Luar Negeri atas royalti yang dibayarkan kepada FCC Co, Ltd.
bahwa berdasarkan bukti-bukti dan fakta-fakta yang tersebut di atas, maka Majelis berepndapat
bahwa atas pembayaran royalty kepada FCC Co., Ltd., secara legal terdapat Perjanjian Lisensi
EN
antara Pemohon Banding dengan FCC Co., Ltd. pada tanggal 30 September 2010, ada
eksistensi atas Royalty tersebut (yaitu pemanfaatan logo FCC oleh Pemohon Banding), adanya
Certificate of Domicile of Non Resident For Indonesia Tax Withholding (Form-DGT 1) FCC Co.,
Ltd. Dari FCC Co. Ltd. Jepang, maka Royalty tersebut bisa dibebankan sebagai biaya;
TP
bahwa atas metode koreksi 3/11 x biaya yang diperjanjikan adalah tidak tepat diterapkan
karena biaya yang diperjanjikan tersebut tidak dirinci untuk masing-masing item tetapi sebagai
biaya secara total dan besar kecilnya peran masing-masing item tersebut terhadap produk
IA
Pemohon Banding tersebut tidak dapat diukur sehingga koreksi Terbanding 3/11 secara
matematis benar tetapi secara substantif tidak tepat;
AR
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas pembayaran Royalty tersebut, terbukti bahwa
Pemohon Banding telah melakukan pembayaran PPh Pasal 26 dan melaporkannya di SPT
Masa PPN Masa Pajak Januari s.d. Maret 2012;
ET
bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa koreksi Terbanding
atas Biaya Royalty sebesar Rp972.263.235,00, tidak berdasarkan alasan yang kuat sehingga
Majelis berpendapat Koreksi Terbanding atas Biaya Royalty sebesar Rp972.263.235,00
tidak dapat dipertahankan;
KR
K
Dipertahankan Dipertahankan
(Rp) (Rp) (Rp)
JA
Penghasilan Netto
Koreksi Biaya Usaha-Biaya Royalty 972.263.235,00 972.263.235,00 0,00
PA
Jumlah 972.263.235,00 972.263.235,00 0,00
bahwa sehingga Penghasilan Netto Tahun Pajak 2012, dihitung kembali menjadi sebagai
berikut:
N
Penghasilan Netto menurut Keputusan Terbanding Rp78.627.882.769,00
Koreksi yang tidak dapat dipertahankan Rp 972.263.235,00
LA
Penghasilan Netto menurut Majelis Rp77.655.619.534,00
Mengingat :
DI
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak dan ketentuan perundang-
undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan ini.
GA
Memutuskan :
EN
JA
susunan Majelis sebagai berikut :
PA
Joni Surbakti, Ak. sebagai Hakim Anggota,
dengan dibantu oleh Rina Yasmita, S.E., Ak. Sebagai Panitera Pengganti,
dihadiri oleh para Hakim Anggota dan Panitera Pengganti, namun tidak dihadiri oleh Terbanding
maupun oleh Pemohon Banding;
N
LA
DI
GA
EN
TP
IA
AR
ET
KR
SE