Professional Documents
Culture Documents
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi OK
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi OK
DAFTAR ISI
No. Judul Section Jumlah
Halaman
1. Pekerjaan Bouwplank 2 1
2. Pekerjaan Galian Pondasi, Galian Tanah 3 1
3. Pekerjaan Pondasi Batu Kali 4 1
4. Pekerjaan Pemancangan 5 1
5. Pekerjaan Pondasi Bore Pile 6 1
6. Pekerjaan Pondasi Footplat, Telapak 7 1
7. Pekerjaan Pondasi Sarang Laba-laba / Raffet 8 1
8. Pekerjaan Pile Cap 9 1
9. Pekerjaan Sloof / Tie-Beam 10 1
10. Pekerjaan Dinding Bata/Batako /Celcon 11 7
11. Pekerjaan Kolom Struktur dan Kolom Praktis 12 1
12. Pekerjaan Kusen 13 1
13. Pekerjaan Balok dan Plat 14 2
14. Pekerjaan Ringbalk 15 1
15. Pekerjaan Rangka Atap 16 4
16. Pekerjaan Plafond 17 1
17. Pekerjaan Water Proofing 18 1
18. Pekerjaan Lantai dan Dinding Keramik 19 4
19. Pekerjaan Pasangan Lantai Marmer 20 1
20. Pekerjaan Batu Alam 21 1
21. Pekerjaan Koral Sikat 22 1
22. Pekerjaan Tangga Beton 23 1
23. Pekerjaan Instalasi Air 24 2
24. Pekerjaan Sanitair 25 1
25. Pekerjaan Instalasi Listrik 26 1
26. Pekerjaan Pengecatan 27 6
27. Pekerjaan Daun Pintu dan Penggantung 28 1
28. Pekerjaan Carport 29 1
29. Pekerjaan Bak Kontrol 30 1
2 PEKERJAAN BOUWPLANK
Definisi : Bouwplank digunakan sebagai batas bangunan paling luar untuk acuan GSB, peil, as
bangunan dan kesikuan.
Persiapan : 1. Pembersihan lokasi dari material yang dapat mengganggu.
2. Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.
4 KALI
Definisi : Sebagai struktur dasar bangunan, penahan bangunan / beban diatasnya.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi
5
8
5 PEKERJAAN PEMANCANGAN
Definisi : 1. Tiang pancang sebagai pondasi (struktur dasar bangunan yang menahan beban
diatasnya.
2. Sebagai pengikat struktur dan meratakan beban yang diterima.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.
6 PILE
Definisi : 1. Sebagai struktur dasar bangunan yang menahan beban diatasnya.
2. Sebagai pengikat struktur dan meratakan beban yang diterima.
Persiapan : Siapkan material dan alat yang lulus inspeksi.
7 FOOTPLAT / TELAPAK
Definisi : 1. Sebagai struktur dasar bangunan yang menahan beban diatasnya.
2. Sebagai pengikat struktur dan meratakan beban yang diterima.
Persiapan : Siapkan material dan alat yang lulus inspeksi.
10 TIE BEAM
Definisi : 1. Sebagai pengikat struktur dan meratakan beban yang diterima.
2. Menahan air tanah, sehingga tidak merembes ke dinding.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.
A. PEMBESIAN SLOOF
1. Rangka tulangan sloof sesuai gambar kerja.
Bila ada sambungan tulangan, perhatikan
panjang penyaluran (minimal 40 D).
2. Letakkan/stel rangkaian tulangan di atas
pondasi sesuai as-as ruangan dengan bantuan
benang. Di bawah dan samping tulangan
dipasang beton decking.
3. Pasang pembesian kolom sesuai gambar.
B. BEKISTING SLOOF
1. Pasang papan pada posisi kiri dan kanan,
diluruskan dengan bantuan benang, ukuran
sesuai dimensi sloof dan dicek siku.
2. Pasang pengikat bekisting dengan jarak 1 m.
a. Sisi bawah dengan kawat beton.
b. Samping kiri dan kanan di skoor.
c. Sisi atas di klem.
C. COR SLOOF
1. Pembersihan daerah yang akan dicor dengan
diguyur air.
2. Membuat adukan beton sesuai spek dengan
menggunakan beton molen.
3. Tuang adukan dalam cetakan sambil dirojok
sehingga padat.
4. Adukan diratakan sesuai permukaan bekisting
/ dimensi sloof. Buka bekisting minimal 1 B1
hari setelah cor.
Klem
Kawat
B2
Skoor
11 BATA/BATAKO/CELCON
Definisi : Pasangan pembatas / penyekat ruangan.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi
MARKING as dipindah
11 BATA/BATAKO/CELCON
PEMASANGAN
1. Membuat adukan mortar (sebaiknya
menggunakan mixer/mollen) dengan
komposisi volume semen dan pasir (sesuai
spesifikasi), dengan bantuan dolag/ember.
Tolok ukur : hasil campuran merata,
komposisi sesuai spesifikasi.
2. Memasang tiga lapis bata untuk kepalaan tarikan
benang
lot
pasangan dengan memperhatikan posisi pintu. profilan
pasangan
bata max utk
steger
3. Memasang bata/batako lapis demi lapis 3 lapis bata
mengakhiri
pasangan bata
dan yang akan
dilanjutkan lagi
pasangan
bata
sloof
11 BATA/BATAKO/CELCON
PASANGAN BATA RINGAN/CELCON
(AUTOCLAVE AERATED CONCRETE)
PERSIAPAN
1. Menyiapkan alat kerja yang dibutuhkan. Alat
berfungsi dengan baik dan lengkap., siapkan
tangga/steger.
2. Bata ringan yang akan dipasang harus dalam
kondisi kering.
3. Membersihkan lokasi yang harus dipasang.
4. Memindahkan as pasangan bata dari
bowplank ke pinggir pasangan bata
5. Tarikan benang pada sudut harus benar-
benar siku.
6. Memasang profilan yang kuat dan dilot untuk
pedoman pemasangan bata.
PEMASANGAN
1. Gunakan adukan mortar pabrikan yang
khusus untuk pasang bata ringan (thin bed).
2. Memasang lapis pertama untuk kepalaan
pasangan dengan memperhatikan posisi
pintu.
3. Pasangan pertama harus waterpass apabila
sloof / plat lantai yang akan dipasang kurang
rata diratakan dahulu dengan adukan pada
sisi bawah bata.
4. Memasang bata lapis demi lapis dengan
tarikan benang pada profilan.
5. Siar datar 0,5-1 cm, siar tegak 0,5-1 cm.
6. Pada ketinggian pemasangan 1,5 m harus
sudah dilakukan pengecoran kolom praktis.
11 BATA/BATAKO/CELCON
PLESTERAN
PERSIAPAN
1. Menyiapkan alat kerja yang dibutuhkan. 1
Tolok Ukur : Alat berfungsi dengan baik
dan lengkap, tangga/steger kuat, jidar lurus
dan tidak mudah aus (sebaiknya dari
alumunium).
2. Mengayak pasir dengan ayakan maksimal 1
cm. Sehingga pasir terpisah dari kerikil,
dengan kadar lumpur max 10%. caplakan
3. Membersihkan pasangan yang akan dipasang,
dan membasahi/menyiram pasangan bata.
4. Melindungi bagian-bagian lain agar tidak B2
terkena adukan (batu tempel atau asesoris 2 3
lainnya), dengan pelindung (plastik).
5. Umur pasangan minimal satu hari.
MARKING
1. Membuat tarikan benang untuk menentukan
caplakan kepalaan dan sikuan ruangan.
Tolok Ukur : Sudut siku, tebal caplakan 1,5 Keterangan
– 2 cm. 1. Penarikan benang caplakan
kepalaan.
2. Membuat caplakan dari tepi dengan jarak maksi- 2. Lotan/unting-unting.
3. Siku dengan rumus
Pythagoras (3:4:5).
mal 50 cm dan jarak antar caplakan max 1 m, 4. Penarikan benang caplakan
kepalaan.
dan harus rata (dengan alat bantu unting-unting). 5. Lotan/unting-unting.
3. Membuat kepalaan plesteran vertikal dengan
jarak maksimal 1 m.
Tolok ukur : kepalaan harus lot (tegak lurus
dengan lantai) dan menerus tidak terputus 4
sesuai dinding yang diplester.
4. Pada posisi 10 cm dari lantai dan posisi
caplakan
rangka plafon dipasang kepalaan horisontal
keliling ruangan dan siku pada sudut ruangan.
5. Didiamkan minimal satu hari sehingga cukup dinding
11 BATA/BATAKO/CELCON
PEMASANGAN
1. Membuat adukan mortar (sebaiknya adukan
menggunakan mixer/mollen), dengan
caplakan yang sudah
komposisi volume semen dan pasir sesuai kering
spesifikasi, (misal 1:5) dengan takaran jidar
dolag/ember.
Tolok Ukur : Hasil campuran merata, jidar didorong dari
komposisi sesuai spesifikasi. bawah ke atas
11 BATA/BATAKO/CELCON
PEKERJAAN ACIAN
Keterangan
PERSIAPAN Mengurangi retak 4 hari 1. Persiapan alat.
rambut dinding 2. Membersihkan plesteran
1. Menyiapkan alat kerja yang dibutuhkan. disiram air. yang akandiaci.
3. Disiram air sampai basah.
Tolok Ukur : Alat berfungsi dengan baik dan 4. Pada sekonengan (sudut)
harus terbentuk garis lurus.
lengkap, tangga/steger kuat; roskam kayu 5. Di … dengan bahan acian.
Mulai dari bidang atas
lancip. (merata).
6. Menggosok acian dengan
2. Membersihkan plesteran yang akan diaci cara melingkar
menggunakan ruskam.
7. Bila ada sambungan acian
setelah plesteran minimal 4 hari. harus dipotong tegak lurus.
Tolok Ukur : Bersih tidak ada sisa debu
pasir.
3. Membasahi plesteran dengan cara disiram
atau disemprot dengan air.
Tolok Ukur : Basah.
PEMASANGAN
1. Membuat adukan acian (untuk mengurangi- tunggu ½ kering
15 menit
/meredam retak rambut dapat dipakai bahan
acian fabrikasi atau membuat adukan sendiri
dengan komposisi 1 semen : 1 mill (bahan
cara puteran
gypsum). Proses acian sebaiknya dimulai dari sambungan menggosok ruskam bidang
tegak lurus
bidang atas. atas
11 BATA/BATAKO/CELCON
DINDING GYPSUM DAN GRC
PERSIAPAN
1. Pondasi sudah selesai dipasang, lahan sudah
siap dipasang dinding.
2. Dirikan kolom kayu/besi sesuai gambar
dengan tegak dan lot.
3. Pasang rangka untuk tahanan dinding dengan
memperhatikan posisi pintu, lubang jendela,
atau ventilasi lainnya.
4. Check ukuran lebar dan panjang gypsum atau
GRC yang akan dipasang, sesuaikan rangka
dinding dengan lebar / luasan tersebut.
5. Check sekali lagi rangka tersebut apakah
sudah benar berdiri dengan kokoh,
sambungan-sambungan sudah kuat.
6. Pasang papan gypsum pada rangka yang
sudah dipasang tersebut dengan cara dibuat.
Kepala baut dimasukkan dimasukkan sampai
menembus lapis kertas sisi luar, selanjutnya
ada daerah tersebut didempul dengan rata,
sehingga kepala baut tidak nampak.
7. Untuk memotong papan gypsum bisa
digunakan cutter.
8. Untuk bahan dari GRC pemasangan
menggunakan paku, tetapi kepala paku harus
dipotong dahulu sehingga kepala paku bisa
masuk ke dalam papan GRC. Untuk
memotong papan GRC bisa digunakan
gergaji kayu.
9. Sambungan papan gypsum untuk
menghindari retak dipasang dulu pita strimin
selanjutnya didempul dengan bubuk gypsum
sampai rata.
10.Sambungan papan GRC dipasang dengan
rapat selanjutnya didempul dengan campuran
calbon dicampur dengan alkasit sampai rata.
11.Untuk pekerjaan GRC perlu hati-hati karena
sifat materalnya yang getas (mudah
retak/patah).
A. PEMBESIAN KOLOM
1. Merangkai tulangan kolom sesuai gambar kerja,
bila ada sambungan tulangan, perhatikan panjang A1
penyaluran (minimal 40 D).
2. Pemasangan rangkaian tulangan sesuai denah
kolom.
a. Lantai I, kolom struktur dan kolom praktis
dipasang saat pemasangan besi sloof.
b. Lantai II, kolom praktis dipasang saat
pembesian balok dan plat.
A2
B. BEKISTING KOLOM
1. Merapikan ujung pasangan bata di kanan kiri
besi kolom sesuai dengan kolom dan dilot.
2. Memasang cetakan kolom sesuai dimensi pada
gambar kerja, cetakan harus kuat dan kaku.
3. Memasang pengaku cetakan/stut sehingga
cetakan kolom tidak goyah sewaktu di cor.
C. PENGECORAN KOLOM
1. Membersihkan lokasi cor dengan cara diguyur
air.
2. Membuat adukan beton sesuai spek dengan
menggunakan beton molen untuk kolom struktur. C4
3. Menuangkan adukan ke dalam cetakan dan
dirojok sehingga padat. 1.00 M
4. Untuk kolom struktur yang tinggi lebih dari 2 m 6
dilakukan 2 kali sambungan harus disiram
air semen sebelum dicor.
5. Membuka cetakan minimal setelah 3 hari.
6. Pindahkan elevasi pinjaman 1 meter dari 0.00
di-marking di kolom.
13 PEKERJAAN KUSEN
14 PLAT
Definisi : 1. Balok digunakan sebagai tumpuan untuk menahan beban lantai yang diteruskan ke kolom
2. Plat berfungsi untuk menahan beban lantai dan muatan diatasnya.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.
14 PLAT
C. PENGECORAN
1. Buat marking ketebalan pengecoran plat dan alat
pengukur dari besi / mal.
2. Lakukan pengecoran dari yang paling jauh dan
dimulai dari pengecoran balok.
3. Ratakan pengecoran yang dipadatkan dengan jidar
kemudian digosok.
4. Lakukan perawatan pengecoran dengan cara disiram
air atau ditutup karung basah minimal 5 jam.
5. Beton dipadatkan dengan vibrator / rojokan.
Catatan : Apabila penghentian pengecoran maka
dilakukan pada beban nol pada plat / balok.
15 PEKERJAAN RINGBALK
Definisi : Ring balk Digunakan sebagai pengikat struktur dan sebagai tumpuan kuda-kuda untuk
menyalurkan beban atap ke dinding.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.
A. PEMBESIAN
1. Buat bestat untuk setiap panjang ring balk.
2. Buat cincin sesuai dengan ukuran ring balk
3. Fabrikasi ring balk di bawah.
4. Pemasangan, harus bersatu/ diikat dengan
kolom. Ring Balk
B. BEKISTING
1. Buat coretan pada profil pasangan bata
terakhir sebagai bodeman ring balk.
2. Buat bekisting ring balk sesuai dengan
ukuran. Perkuatan Kaso
4. Antara bekisting luar dan dalam/bawah ada Ring Balk
Kawat Besi
ikatan kawat bendrat dan bagian atas dipakai
Bekisting
klem kayu dengan jarak ± 50 cm.
C. PENGECORAN
1. Buat steiger untuk pengecoran ring balk. Steiger Pema
sangan Bata dan
2. Pengecoran dilakukan dari kolom ke kolom. Dinding Cor ring balk.
3. Dipadatkan dengan cara rojokan dan setelah
Kolom
beton kering boleh dibuka.
16 ATAP
Definisi : Rangka atap berfungsi sebagai konstruksi bangunan yang dibuat dari kayu atau bahan
lainnya untuk meneruskan beban atap ke struktur di bawahnya.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.
A. KUDA – KUDA
1. Buat mal untuk kemiringan kuda–kuda.
2. Potong kayu sesuai dengan ukuran, sehingga
membentuk modul.
3. Rangkai potongan kayu sehingga
membentuk kuda–kuda.
4. Bentuk kuda–kuda diresidu di bawah.
5. Lepas kuda–kuda naikkan di atas ring balk
sesuai tipe kuda–kuda yang ditetapkan.
6. Pasang kuda-kuda di atas dan diberi alat
pengaku, plat begel dan ikatan angin.
7. Lanjutkan pasangan gording sesuai dengan
jarak yang telah ditentukan dan diperiksa
cek kerataannya.
8. Pasang kaso sesuai dengan jarak yang telah
ditentukan dan periksa kerataannya.
9. Pasang reng dari atas ke bawah dengan jarak
reng sesuai dengan tipe genteng dan cek
kerataannya.
10. Pasang genteng dilakukan dari kanan bawah
atau per tiga lapis atas kanan.
B. SOPI – SOPI
1. Buat mal kemiringan sopi-sopi.
2. Awal pemasangan bata dari tepi dikurangi
tebal ringbalk.
3. Di tengah pasangan sopi-sopi diberi kolom
praktis.
4. Pasang stek besi untuk pengikat gording pada
ringbalk.
C. TALANG DATAR / BETON
1. Ukur lebar talang sesuai dengan rencana.
2. Buat bekisting talang.
3. Lakukan pembesian dan buat sparing pipa
sesuai rencana.
4. Lakukan pengecoran dan setelah kering lapisi
dengan water-proofing dan diperiksa
kemiringannya.
16 ATAP
D. TALANG DATAR SENG
1. Pasang papan kaso untuk alas (dudukan seng)
2. Perhatikan kemiringan papan talang sesuai
yang dikehendaki
3. Pasang seng sesuai spesifikasi
4. Untuk pertemuan seng dengan reng, seng
harus ditekuk pada reng, untuk pertemuan
dengan dinding, bagian ujung ditekuk ke
dalam dinding.
5. Sambungan antar seng overlapping minimal 5
cm, sambungan boleh dipatri atau dengan
diripet dan di beri sealant.
E. TALANG TEGAK
1. Pasang talang tegak / pipa harus tegak lurus
2. Diberi kawat ayam, agar pasangan bata tidak
pecah dan yang di luar diberi klem dengan
jarak Minimal 1.5 m.
TALANG TEGAK
3. Sambungan pipa harus kuat / diamplas
kemudian dilem.
16 ATAP
TALANG JURAI
F. TALANG JURAI
1. Ukur sesuai dengan lebar talang.
2. Kaso dicoak setebal papan.
3. Pada akhir genteng (di bawah) diberi reng
sejajar dengan talang.
4. Fabrikasi talang di bawah, kemudian dimeni.
5. Talang seng dipasang, sesuai dengan bentuk
dari papan talang.
6. Potongan genteng dibor dan dipaku.
Jurai Dalam
7. Lebar seng disesuaikan dengan jarak reng
terakhir. 10 cm
Genteng
G. LIST PLANK Reng Penutup
H. TALANG TIKUS
Kaso memanjang
1. Bentuk talang tikus seng di bawah, sesuai
dengan ketentuan.
2. Seng dipasang di atas reng dan sebelum
flashing dipasang.
3. List plank dicoak sesuai dengan ukuran
talang tikusnya dan harus rapi.
4. Talang tikus pada tepi tembok harus dipaku.
Lebar Plafon
16 ATAP
I. BUBUNGAN Bubungan
1. Susun genteng yang rapi dan diberi popokan.
Genteng Nok
2. Lakukan pemasangan spesi untuk menutup Adukan
celah. Kawat Ayam
3. Pasang kawat ayam pada adukan yang Reng
pertama. Papan reuter
4. Lakukan pemasangan spesi untuk dudukan Kaso
Balok nok
nok.
Under
5. Campurkan mild (kapur) di dalam adukan Genteng
untuk menghindari retak.
Balok Desak
6. Pasang bubungan dengan alat bantu dengan
dua tarikan benang, satu untuk kelurusan,
lainnya untuk kerataan. Flashing Datar
7. Lakukan pengecatan pada acian sewarna
genteng yang dipakai. Tulangan Pokok
3 - 4 cm
Bekisting papan 2/20
16 ATAP
KUDA KUDA BAJA
1. Siapkan material kuda-kuda baja, alat bantu
penyambung baja (plat, mur-baut) dan
perlengkapan lainnya sesuai spesifikasi yang
telah disetujui.
2. Pabrikasi kuda-kuda baja sesuai gambar kerja
atau sesuai hasil marking yang terakhir.
3. Siapkan material kuda-kuda baja, alat bantu
penyambung baja (plat, mur-baut,dls) sesuai
yang telah disetujui spesifikasinya.
4. Ukur dan cek sekali lagi sewaktu masih di
work shop potongan atau bagian-bagian
kuda-kuda baja tersebut sehingga yakin sudah
benar dan ukurannya telah tepat.
5. Cek terakhir lokasi yang akan dipasang kuda-
kuda baja (angkur untuk perletakkan baja
sudah dipasang) sehingga sewaktu kuda-kuda
diangkat ke atas tidak ada penundaan /
kendala.
6. Angkut bagian perbagian ke atas dengan hati-
hati karena baja relative berat dengan alat
bantu, dari bagian yang akan dipasang
terlebih dahulu.
7. Setelah bagian utama dipasang beri perkuatan
sementara dengan cara dilas setempat atau
dengan baut yang belum dikencangkan
maksimal sehingga konstruksi kuda-kuda
tersebut sudah relative stabil.
8. Lanjutkan dengan pemasangan bagian
lainnya sampai lengkap, setelah dicek dan
yakin sudah benar, perkuat sambungan-
sambungan / titik-titik buhul tadi dengan dilas
penuh atau dengan baut yang dikencangkan
dengan kuat.
17 PEKERJAAN PLAFOND
18 PROOFING
Definisi : Waterproofing digunakan sebagai lapisan anti bocor.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.
Pasangan Bata
Plesteran ± 20 cm
Pasangan Bata
Waterproofing
Screed
19 DINDING KERAMIK
Definisi : Fungsi lantai sebagai dasar rumah setelah pondasi.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.
multiplek 1 cm keramik
MARKING
1. Penetapan Kepalaan Keramik
kolom struktur
Ini dimaksudkan keramik yang terpasang
sesuai pola tertentu dan tidak mengalami
pergeseran kesikuan, terutama pemasangan
garis marking
keramik pada bidang yang luas. Untuk
memastikan kepalaan tersebut sebaiknya
berbentuk bidang U.
2. Lakukan pemasangan lantai, pada setiap akan
pindah naad harus ditarik benang dulu.
kepalaan
keramik
as kolom
19 DINDING KERAMIK
PEMASANGAN KERAMIK
1. Pada Bidang Tanah
a. Tentukan dan tandai peil 0.00, selanjutnya
lakukan urugan tanah sesuai dengan
rencana.
Yang perlu diperhatikan adalah : Keterangan :
Tanah yang akan dipasang keramik, Tarikan benang
dicek sisa-sisa
dipadatkan terlebih dulu dan bersih dari terhadap sisi
sampah puing. dinding yang
Setelah padat tanah diurug pasir urug lain / ukuran
harus sama
(tebal sesuai spesifikasi), dan dipastikan Sebelum pasang floor,
rata. disiram air
Screed dipasang di atas pasir urug.
b. Selanjutnya dibuat kepalaan keramik guna
menyesuaikan dengan pola yang ada.
c. Pemasangan keramik dilanjutkan hingga
selesai tanpa memasang nat terlebih dahulu
(nat dikosongkan) dengan jarak 4 mm. Kepalaan floor
Pengisian nat keramik akan lebih baik Urugan Pasir
setelah umur 10 hari guna menunggu Spesi
proses pengeringan dan penyusutan spesi. dikosongkan 1
keramik dikosongkan 1 keramik
d. Pengisian nat tidak penuh sampai Kepalaan lantai
permukaan keramik hanya sampai batas
pinggulan keramik. pengisian nat
Untuk mendapatkan nat sesuai gambar keramik keramik
diperlukan 2 tahapan. spesi
Tahap 1: Nat keramik diisi penuh dengan screed
menggunakan alat spon/karet. pasir urug
Tahap 2: Setelah kering nat dirapihkan lagi tanah
sampai batas pinggulan, dengan dipadatkan
alat karet.
Perlu diperhatikan pada waktu mengisi nat
harus selalu membawa kain lap, guna
membersihkan spesi/adukan yang menempel
pada muka keramik.
nat sealant 7 mm nat pc 4 mm
2. Pada Bidang Beton keramik
spesi
a. Plat beton harus bersih dari kotoran/puing/-
pasir
sampah. plat beton
b. Di atas plat beton harus ditebar pasir urug
Alternatif 1
setebal 3 cm guna memisahkan penyusutan
speci dengan beton (hal ini merupakan salah
satu cara menghindari peristiwa meledak-
nya pasangan keramik atau terangkatnya nat sealant 7 mm nat pc 4 mm
keramik
pasangan keramik setelah umur tertentu). spesi
c. Metode alternatif : di atas plat beton dipasang screed
lembaran plastik, diatasnya diberi adukan / plastik
plat beton
screed. Alternatif 2
d. Proses selanjutnya sama dengan pemasangan
keramik pada bidang tanah.
e. Pada pemasangan keramik lantai yang cukup
luas, di buat pola pengisian nat keramik dengan
material sealant (flexible joint).
Hal ini untuk menghindari terjadinya pasangan
keramik terangkat/lepas, kalaupun terjadi hanya Khusus pada ruang KM/WC sebelum ditebar pasir urug plat
setempat saja. beton harus dilapis water proofing terlebih dulu.
Pemasangan flexible joint setiap jarak 6 m.
f. Pembuatan pola nat sesuai kondisi lapangan.
19 DINDING KERAMIK
3. Pada Bidang Dinding Bata
a. Dinding bata siap dipasang keramik (khusus
pada KM/WC sparing pipa saluran air bersih
keramik dinding
sudah terpasang sesuai dengan rencana).
30 cm
b. Pada KM/WC lantai 2 biasanya dinding bata
diplester kasar terlebih dahulu setinggi 30
keramik lantai
cm kemudian dilapis waterproofing sebelum
spesi
dipasang keramik. pasir
c. Menandai posisi kepalaan sesuai gambar, de- water proofing
ngan paku dan benang dan memperhatikan
ketegakan (lot), kedataran (waterpass), dan plat beton
19 DINDING KERAMIK
4. Pemasangan Keramik KM/WC
a. Membersihkan dan membasahi lokasi yang
dipasang. Untuk lantai 1 sudah rabat beton
sesuai peil, untuk lantai 2 sudah dilapis
waterprofing dan di screed (sudah lulus tes
rendam).
b. Menandai posisi kepalaan sesuai gambar,
dengan paku dan benang dimiringkan kearah
floor drain
c. Memasang kepalaan keramik sesuai dengan
acuan benang yang sudah dipasang. Acuan Benang posisi
Plesterankepalaan
d. Memasang keramik dengan acuan benang
dan dipukul dengan palu karet. Hal yang
posisi kepalaan
perlu diperhatikan:
1) Kemiringan kearah floor drain (FD).
2) Spesi tidak boleh kosong.
3) Lebar nat seragam (2-3) mm, lurus dan
sudut keramik saling bertemu juga nat
keramik dinding.
4) Posisi floor drain (FD) harus simetris Rabat beton (lantai 1)
pada keramik dan rata keramik. Waterproof dan Screed
5) Pasangan tidak boleh bergelombang. (lantai 2)
6) Jangan sampai merusak water-proofing
(pada pemasangan keramik lantai 2).
e. Membersihkan lubang nat keramik.
f. Mengisi nat keramik dengan bahan sesuai
spesifikasi, setelah pasangan keramik kering
(minimal 5 hari). Isian nat dioleskan arah
diagonal terhadap garis nat, harus penuh dan
tidak belepotan.
g. Isian nat didiamkan 15-20 menit, kemudian
pasangan keramik dibersihkan.
20 MARMER
Definisi : Sebagai bahan penutup lantai / finishing lantai.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.
23 BETON
Definisi : Penghubung lantai yang mempunyai perbedaan tinggi.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.
Penyiku
24 AIR
Definisi : Berfungsi sebagai fasilitas air bersih dan air kotor.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.
A. AIR BERSIH
1. Pasang sparing pipa sesuai dengan gambar
kerja yang dipakai (instalasi di atas plafond).
2. Sambungan pipa tidak boleh dibakar (pakai
sock dan lem).
3. Setiap sambungan pipa harus diamplas,
kemudian dilem. Plat Lantai
4. Pemasangan sparing titik air sebelum Ramset
pekerjaan plesteran dimulai.
5. Beri penggantung pada jarak 2 meter agar
pipa tidak goyang saat dibebani air dari Hanger
pompa dan instalasi.
6. Lakukan test pump setelah instalasi
tersambung dengan menutup ujung-ujung
pipa dengan kriteria 2-4 kg/cm2 selama 2x24 2m 2m
jam.
10.Tes fungsi dilakukan setelah pompa di
pasang.
24 AIR
B. AIR KOTOR.
1. Pasang sparing pipa sesuai dengan gambar
kerja yang dipakai.
2. Sambungan pipa tidak boleh dibakar (pakai Bagian dalam pipa yang harus
diamplas sebelum dilem
sock dan lem). yang membungkus sok
C. AIR BEKAS
1. Pasang sparing pipa sesuai dengan gambar
kerja yang dipakai. Sistem Drainase Air Bekas
2. Sambungan pipa tidak boleh dibakar (pakai
sock & lem). BT FD
3. Setiap sambungan pipa harus diamplas, KZ
kemudian dilem.
4. Pemasangan sparing harus disesuaikan
dengan peil nol kamar mandi dengan Keterangan :
Saluran
toleransi kemiringan 2-5 %. BK : Bak Kontrol
FD : Floor Drain
5. Pipa dari kamar mandi disambung ke bak BT : Bath Tube
kontrol yang disediakan lalu diteruskan ke KZ : Kitchen Zinc
saluran induk/lingkungan.
6. Tes gelontor dilakukan setelah pipa
tersambung ke bak kontrol / saluran induk.
7. Instalasi di bawah lantai dipastikan terpasang
baik, sebelum lantai difloor.
25 PEKERJAAN SANITAIR
26 LISTRIK
Definisi : Berfungsi sebagai sumber penerangan suatu bangunan.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.
27 PEKERJAAN PENGECATAN
A. PENGECATAN DINDING
Definisi : Untuk melindungi permukaan dinding tetap bagus dan tahan cuaca.
Persiapan : Siapkan material yang telah lulus inspeksi dan peralatan yang diperlukan.
PERSIAPAN
1. Peralatan harus bersih dan baik.
2. Tukang sudah berpengalaman (benar-benar plafon
tukang cat).
3. Menyiapkan cat dan sealer sesuai dengan dinding
spesifikasi (merk dan kode warna). dibersihkan
dari debu
4. Pengadukan cat merata, tidak terlalu encer dan kotoran
semen
dan tidak terlalu kental. dengan
5. Melindungi bagian-bagian yang tidak dicat, amplas
lantai
seperti : engsel, handel kunci, lantai, dll.
6. Permukaan dinding harus sudah kering,
seminimal mungkin sudah tidak ada reaksi
semen yang bisa menimbulkan adanya garam
alkali ( 21 hari).
7. Membersihkan permukaan dinding (dari
kotoran semen, minyak, debu, noda2 putih
garam alkali) dengan amplas kasar, kape dan
scrap.
LAPISAN DASAR
1. Lapisi dinding dengan wall-sealer untuk
melindungi cat dari pengaruh garam alkali plafon
yang bisa merusak pigmen dan zat pengikat
cat, secara merata. bekas
2. Jika ada dinding yang tidak rata atau tidak bisa dinding lapis plamir
wall sealer tembok
tertutup sealer, dirapikan dengan plamir tembok, dempul
cukup pada bagian tersebut. yang retak
alas plastik diratakan
3. Setelah plamir kering lakukan pengamplasan (pengaman)
waktu dinding
dengan
lantai
amplas dan
lagi. sedang di
sealer dilapis wall
4. Lapisi dinding dengan wall-sealer pada sealer
bagian yang diplamir.
PENGECATAN
1. Setelah wall-sealer kering, lapisi dinding
dengan cat akhir lapis I dengan rata, roll cat
kemudian diamkan minimal 8 jam sehingga
lapisan tersebut tidak terganggu saat
dilakukan lapisan berikutnya.
2. Setelah lapisan I kering kerjakan lapisan
berikutnya sampai tertutup rata.
alas plastik
(pengaman)
lantai
27 PEKERJAAN PENGECATAN
B. PENGECATAN KAYU
Definisi : Pengecatan dimaksudkan untuk pengawetan kayu, mempercantik tampilan dan
menambah kesan keindahan.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.
CAT ‘DUCO’
1. Mengamplas kayu sehingga halus dan bersih
dari noda / sisa kotoran.
2. Memberi lapisan dempul 2K, yaitu dempul
duco dan hardener, kalau sudah kering
diampelas dengan amplas No. 3 (kasar)
kemudian dihaluskan dengan ampelas duco
nomor 240-360.
3. Memberi lapisan epoxy/isamu dan hardener,
kalau sudah kering dihaluskan dengan
ampelas nomor 360-500.
4. Melapisi bidang dengan cat dasar, proses
selanjutnya dicat dengan compressor sampai
tahap akhir.
CAT ‘ULTRAN’
1. Bersihkan kayu dari kotoran semen dengan
kape.
2. Lakukan pembersihan dengan ampelas
sampai rata & halus.
3. Lakukan pengecatan / ultran dasar dengan
impra.
4. Bersihkan dan haluskan dengan ampelas.
5. Lakukan lapisan berikutnya dengan ultran
setelah lapisan pertama kering, dilakukan
dengan pengecatan lapisan berikutnya.
27 PEKERJAAN PENGECATAN
C. PENGECATAN PADA PERTEMUAN DUA MATERIAL YANG BERBEDA
Definisi : Untuk menjaga agar permukaan material yang lain tidak terkena / terkotori cat.
Persiapan : Siapkan material yang telah lulus inspeksi dan peralatan yang diperlukan.
27 PEKERJAAN PENGECATAN
III. PLIN KAYU DENGAN DINDING
Plin lantai dari kayu.
Ukuran motif profil sama.
METODE
1. Plin kayu dicat dulu sebelum dipasang.
2. Kepala paku dipotong dulu sebelum
dipasang. alat bantu
menekan
3. Memaku dekat profil, digunakan alat bantu paku
(baut 12 cm), kayu plin tidak boleh terpukul
palu. kape cat
4. Bekas paku dicat.
5. Isi lubang sisi atas samping profil yang tidak
rapat dengan alat bantu (kape cat). Mengisi
lubang tegak lurus dinding, dari atas ditekan
ke bawah, ditarik ke luar.
6. Perapihan cat digunakan alat bantu pemisah
(fiberglass rata atau seng BJLS 30).
IV. PLIN KAYU DENGAN LANTAI
Plin lantai dari kayu.
Ukuran motif profil sama. kape cat
METODE
1. Plin kayu dicat dulu sebelum dipasang.
2. Kepala paku dipotong sebelum dipasang.
3. Memaku dekat profil, digunakan alat bantu
(baut 12 cm), kayu plin tidak boleh terpukul
palu. alat bantu
4. Bekas paku dicat. pemisah
5. Isi lubang sisi atas samping profil yang tidak
rapat dengan alat bantu (kape cat). Mengisi
lubang tegak lurus dinding, dari atas ditekan
ke bawah, ditarik ke luar.
6. Perapihan cat digunakan alat bantu pemisah
(fiberglass rata atau seng BJLS 30).
V. CAT DENGAN ASESORIES ME (STOP box
KONTAK, SAKLAR, FITING) sisi asesoris
pengaman dg box
Material : pabrikan. (kertas tebal diselotif
METODE
1. Asesories ME setelah dipasang, diberi
pengaman :
kotak pengaman standar (karton atau seng
tipis), atau
dibungkus dengan plastik.
2. Dilakukan pengecatan.
Metode alternatif: dengan melakukan
pengecatan terlebih dulu, sebelum penutup
asesoris (saklar, stop kontak) dipasang.
27 PEKERJAAN PENGECATAN
VI. CAT DENGAN KACA kepala
Material pabrikan.
paku
METODE dipotong
1. Kayu (jendela) dicat dulu, baru dipasang
kaca.
2. Lis kaca dicat sebelum dipasang.
3. Kepala paku lis dipotong, sebelum alat bantu
digunakan. menekan paku
(paku 10)
4. Memaku dekat lis kaca, digunakan alat bantu
(paku 10 ujung tumpul), kayu lis tidak
terpukul palu. paku 10
ujung
5. Bekas paku dan sudut lis dirapikan, dicat. ditumpul
plin keramik
pegangan
alat bantu
pemisah
triplek 4 mm
27 PEKERJAAN PENGECATAN
VIII. TALI AIR KUSEN DENGAN CAT
tali air
DINDING / CAT KUSEN SISI dinding mal tali air,
triplek tebal
BELAKANG 6 mm
Antara kusen dengan dinding ada tali air. kosen kayu
Material kusen dari kayu. 10 cm
METODE 15 cm
pegangan
1. Pembuatan tali air keliling kusen digunakan
alat bantu (multiplex tebal 6 mm), digosok
10 cm sudut siku
sepanjang sisi kusen sampai mentok dasar
kayu (profil) yang tertanam.
2. Perapihan pada sudut tali air gunakan alat 10 cm
30
cm
kayu dinding
5 cm
sedalam
pemisah kayu tali air
dinding
tidak kena
cat kayu
30
cm
kayu dinding 5 cm
tembok
kusen
28 DAN PENGGANTUNG
Definisi : 1. Daun pintu sebagai pelengkap dari kusen dan penutup ruangan
2. Penggantung sebagai asessorie pelengkap daun pintu.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.
29 PEKERJAAN CARPORT
Definisi : Sebagai tempat meletakkan kendaraan.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.
30 KONTROL
Definisi : 1. Bak kontrol untuk mempermudah pengontrolan apabila terjadi kemacetan.
2. Untuk mengantar air saluran bawah tanah bila terjadi kemacetan aliran.
3. Untuk menampung dan mengendapkan kotoran yang terbawa aliran permukaan
pada saluran bawah tanah.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.
Benang
3. Setelah difinish