You are on page 1of 51

Metode Pelaksanaan Pembangunan

DAFTAR ISI
No. Judul Section Jumlah
Halaman
1. Pekerjaan Bouwplank 2 1
2. Pekerjaan Galian Pondasi, Galian Tanah 3 1
3. Pekerjaan Pondasi Batu Kali 4 1
4. Pekerjaan Pemancangan 5 1
5. Pekerjaan Pondasi Bore Pile 6 1
6. Pekerjaan Pondasi Footplat, Telapak 7 1
7. Pekerjaan Pondasi Sarang Laba-laba / Raffet 8 1
8. Pekerjaan Pile Cap 9 1
9. Pekerjaan Sloof / Tie-Beam 10 1
10. Pekerjaan Dinding Bata/Batako /Celcon 11 7
11. Pekerjaan Kolom Struktur dan Kolom Praktis 12 1
12. Pekerjaan Kusen 13 1
13. Pekerjaan Balok dan Plat 14 2
14. Pekerjaan Ringbalk 15 1
15. Pekerjaan Rangka Atap 16 4
16. Pekerjaan Plafond 17 1
17. Pekerjaan Water Proofing 18 1
18. Pekerjaan Lantai dan Dinding Keramik 19 4
19. Pekerjaan Pasangan Lantai Marmer 20 1
20. Pekerjaan Batu Alam 21 1
21. Pekerjaan Koral Sikat 22 1
22. Pekerjaan Tangga Beton 23 1
23. Pekerjaan Instalasi Air 24 2
24. Pekerjaan Sanitair 25 1
25. Pekerjaan Instalasi Listrik 26 1
26. Pekerjaan Pengecatan 27 6
27. Pekerjaan Daun Pintu dan Penggantung 28 1
28. Pekerjaan Carport 29 1
29. Pekerjaan Bak Kontrol 30 1

Page 1/1 (Section 1/30)


Section
19/05/22 11:58

2 PEKERJAAN BOUWPLANK

Definisi : Bouwplank digunakan sebagai batas bangunan paling luar untuk acuan GSB, peil, as
bangunan dan kesikuan.
Persiapan : 1. Pembersihan lokasi dari material yang dapat mengganggu.
2. Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.

Urutan Kerja Sketsa

1. Menentukan patok duga untuk acuan peil


bouwplank. PAKU

2. Pasang kaso 1,5 m dari as bangunan


paling luar, dengan jarak maksimum 2 m,
pinjaman peil +50 cm (kaso berdiri
kokoh).
3. Pemasangan papan bouwplank yang telah
diserut atasnya dengan panduan benang,
yang telah dipasang sebelumnya. 4
4. Tandai tiap kaso dengan bantuan selang
tes, selanjutnya dipasang benang untuk
panduan memasang papan bouwplank.
5. Setelah papan dipasang dengan permukaan
rata (water pass), potong kaso sehingga
rata dengan permukaan papan.
6. Penyambungan papan pada posisi patok
tidak boleh ditumpuk, dan papan harus
lurus tidak bengkok-bengkok.
7. Pembagian as-as ruangan sesuai dengan
gambar kerja, dengan ditandai paku pada
papan.
8. Membuat notasi GSB, batas ruang, siku
dan peil.
9. Notasi pada sumbu X dan Y diusahakan
berbeda. Satu menggunakan angka, satu
menggunakan huruf.
10.Bangunan atau gedung, marking utama
vertikal antara lantai digunakan alat
theodolite, tidak dapat digunakan lot
dengan benang karena kurang akurat.
Marking utama horizontal digunakan
alat auto level atau waterpass. Tidak
dapat digunakan selang karena akurat.

Page 1/1 (Section 2/30)


Section
PEKERJAAN GALIAN
19/05/22 11:58

3 PONDASI, GALIAN TANAH


Definisi : Membuat lubang / galian untuk pemasangan pondasi.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.

Urutan Kerja Sketsa

1. Tarik benang sesuai notasi as pada


bouwplank.
2. Pindahkan as tersebut ke tanah dengan
menggunakan lot, tandai dengan patok
secukupnya.
3. Ukur lebar pondasi sesuai gambar kerja
dengan acuan patok tersebut.
4. Buat alur dengan kedalaman secukupnya
sebagai tanda yang akan digali.
5. Menggali tanah dengan kedalaman dan
lebar sesuai gambar. (Cek kedalaman
dengan acuan benang yang dipasang pada
permukaan papan bouwplank).
6. Untuk galian tanah lainnya seperti
basement, ground tank, pada bangunan
atau gedung yang relatif luas pengecekan
hasil kerja harus digunakan theodolite
atau autolevel sehingga hasilnya lebih
akurat.
DEWATERING
1. Galian tanah dibersihkan dari sisa material
/ puing dan perkakas yang dapat
mengganggu proses dewatering.
2. Atur posisi / lokasi penempatan pompa
yang paling efektif terhadap pembuangan
air ke saluran yang sudah disiapkan
3. Apabila kondisi air masih tinggi / penuh
sedot air tersebut dengan cara memasukkan
pompa submersible kedalam air pada lokasi
yang akan dikeringkan. Apabila air relative
banyak dibantu sedot dengan pompa air.
4. Setelah air sudah relative habis mendekati
dasar lokasi yang dikeringkan dibuat
beberapa galian / lubang pada posisi yang
paling rendah dari lokasi tadi dan dibuat
alur menuju ke lubang-lubang tersebut.
Galian setempat / lubang-lubang ini untuk
menempatkan pompa submersible.
5. Letakkan dan atur posisi pompa
(submersible pump) dalam lubang-lubang
tersebut.
6. Sedot sampai kering, sehingga bagian dasar
dari lokasi tersebut telah dikeringkan.

Page 1/1 (Section 3/30)


Section
PEKERJAAN PONDASI BATU
19/05/22 11:58

4 KALI
Definisi : Sebagai struktur dasar bangunan, penahan bangunan / beban diatasnya.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi

Urutan Kerja Sketsa

1. Padatkan dasar galian, bila tanah labil


dipasang cerucuk.
2. Buat profilan pondasi sesuai tipe, peil pondasi
dan check siku.
3. Tarik benang antar-profilan untuk acuan
pasang pondasi.
4. Pasang batu kali mengikuti benang profilan
adukan spesi sesuai spesifikasi. Pasangan
tidak boleh kopong, dan permukaan rata.
5. Sebelum pasang pondasi selesai bagian atas
dipasang stek sloof dengan jarak maksimum
1m dan pada posisi pertemuan pondasi.
6. Pada daerah tertentu perhatikan untuk
pemasangan instalasi air kotor.
7. Urug kembali dengan tanah lalu padatkan.
8. Untuk bangunan yang menggunakan anti-
rayap, diaplikasikan sebelum pengurugan
tanah. STEK 6

5
8

Page 1/1 (Section 4/30)


Section
19/05/22 11:58

5 PEKERJAAN PEMANCANGAN
Definisi : 1. Tiang pancang sebagai pondasi (struktur dasar bangunan yang menahan beban
diatasnya.
2. Sebagai pengikat struktur dan meratakan beban yang diterima.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.

Urutan Kerja Sketsa


PEMANCANGAN

1. Menentukan as titik-titik pemancangan


dengan menggunakan theodolit.
2. Membuat tanda/marking dengan patok kayu
pada titik-titik pemancangan dari hasil
pengukuran dengan theodolit.
3. Mobilisasi peralatan dan material pancang
sesuai yang disyaratkan.
4. Melaksanakan Pemancangan sesuai titik-
titik pemancangan yang telah ditentukan:
a. Jenis alat dan beban yang digunakan sesuai
dengan kondisi lahan serta jenis dan ukuran.
b. Posisi alat pancang dipasang pada titik yang
ditentukan, dudukkan dengan stabil dan
kuat (tidak goyang/bergerak sewaktu
memancang).
c. Pemancangan / pemukulan tiang dengan
memperhatikan aturan dan keselamatan
kerja.
d. Pemancangan dilakukan per titik sampai
kedalaman tanah keras/final set (laju tiang
max. 2 cm/10 pukulan). Tampak Samping Pemancangan
e. Apabila belum final set, dilakukan
penyambungan tiang Penyambungan antar
tiang dilakukan dengan sistem las (atau
lainnya sesuai jenis tiang).
5. Melakukan test tiang pancang :
a. Test dilakukan untuk mengetahui daya
dukung vertikal dan horizontal dengan
menggunakan PDA (Pile Diving Analyser).
b. Sampel tiang yang diuji 1 titik untuk tiap 20
tiang.
Alternatif : tes beban statis.
6. Menggali tanah di sekitar tiang untuk
pembuatan poor. Tampak atas Pemancangan
7. Memotong kepala tiang dengan teliti / hati-
hati. Untuk menghindari
pecahnya/hancurnya beton digunakan
gelang pengikat.

Page 1/1 (Section 5/30)


Section
PEKERJAAN PONDASI BORE
19/05/22 11:58

6 PILE
Definisi : 1. Sebagai struktur dasar bangunan yang menahan beban diatasnya.
2. Sebagai pengikat struktur dan meratakan beban yang diterima.
Persiapan : Siapkan material dan alat yang lulus inspeksi.

Urutan Kerja Sketsa


BORE PILE
1. Menentukan as titik-titik pengeboran
dengan menggunakan theodolit.
2. Membuat tanda/marking dengan patok kayu
pada titik-titik pengeboran dari hasil
pengukuran dengan theodolit.
3. Mobilisasi peralatan alat bor.
4. Melaksanakan pengeboran sesuai titik-titik
yang telah ditentukan:
a. Jenis alat dan beban yang digunakan sesuai
dengan kondisi lahan serta jenis dan ukuran.
b. Posisi alat bor dipasang pada titik yang
ditentukan, dudukkan dengan stabil dan
kuat (tidak goyang/bergerak sewaktu
mengebor).
c. Pengeboran dengan memperhatikan aturan
dan keselamatan kerja.
d. Pengeboran dilakukan per titik sesuai
gambar kerja.
5. Masukkan rangkaian tulangan besi dengan
alat bantu yang cukup kuat. Pada sisi bawah
rangkaian diikatkan beton decking untuk
penahan besi agar tidak menempel di dasar
tanah.
6. Check dari atas lobang rangkaian besi yang
telah dimasukkan tersebut telah berdiri
tegak dan pastikan tidak ada bagian yang
menempel dengan sisi tanah dengan cara
digerak-gerakkan.
7. Tuangkan adukan atau beton sesuai
spesifikasi secara bertahap dan dirojok
sehingga padat. Lakukan hal tersebut
sampai seluruh lobang penuh dan tersisa
rangkaian besi pada permukaan atas saja
(sekitar 30 cm) atau menurut gambar kerja.
8. Pekerjaan tersebut telah selesai selanjutnya
pindah ke titik berikutnya.

Page 1/1 (Section 6/30)


Section
PEKERJAAN PONDASI
19/05/22 11:58

7 FOOTPLAT / TELAPAK
Definisi : 1. Sebagai struktur dasar bangunan yang menahan beban diatasnya.
2. Sebagai pengikat struktur dan meratakan beban yang diterima.
Persiapan : Siapkan material dan alat yang lulus inspeksi.

Urutan Kerja Sketsa


FOOTPLAT
1. Tanah sudah digali dan siap untuk pekerjaan
pondasi footplat / telapak.
2. Pasang pasir urug tebal 5 cm dan diratakan,
selanjutnya pasang lantai kerja tebal 5 cm
dari adukan beton tumbuk atau sesuai
gambar kerja.
3. Pasang bekisting sisi samping (bekisting
dari pasangan batako/bata/multiplek)
dengan kuat dan sesuai ukuran pada gambar
kerja.
4. Bersihkan kotoran, sisa material atai air
yang menggenang sehingga tidak
mengganggu untuk dipasang rangkaian besi.
5. Pasang rangkaian besi, selanjutnya distel
pada posisi yang dikehendaki dan dipasang
beton decking dengan kuat,
6. Check sekali lagi pekerjaan tersebut
sehingga tidak ada kesalahan.
7. Lakukan pengecoran dengan beton site mix
/ ready mix sesuai spesifikasinya, pada
permukaan beton sisi atas rapikan dengan
alat sendok aduk atau roskam kayu.
8. Setelah beton relatif kering (± 1 hari)
bekisting dari multiplek dapat dibongkar
sedangkan bekisting dari batako/bata tidak
perlu dibongkar.
9. Pekerjaan tersebut telah selesai, dapat
dilanjutkan dengan pekerjaan lainnya.

Page 1/1 (Section 7/30)


Section
PEKERJAAN PONDASI
19/05/22 11:58

8 SARANG LABA-LABA / RAFFET


Definisi : 1. Sebagai struktur dasar bangunan yang menahan beban diatasnya.
2. Sebagai pengikat struktur dan meratakan beban yang diterima.
Persiapan : Siapkan material dan alat yang lulus inspeksi.

Urutan Kerja Sketsa


FOOTPLAT
1. Tanah sudah digali dan siap untuk pekerjaan
pondasi Sarang laba-laba.
2. Pasang pasir urug tebal 5 cm dan diratakan,
atau perkerasan lapisan bawah sesuai
gambar kerja.
3. Pasang bekisting sisi samping (bekisting
dari pasangan batako/bata/multiplek)
dengan kuat dan sesuai ukuran pada gambar
kerja.
4. Bersihkan kotoran, sisa material atai air
yang menggenang sehingga tidak
mengganggu untuk dipasang rangkaian besi.
5. Pasang rangkaian besi, selanjutnya distel
pada posisi yang dikehendaki dan dipasang
beton decking dengan kuat,
6. Check sekali lagi pekerjaan tersebut
sehingga tidak ada kesalahan.
7. Lakukan pengecoran dengan beton site mix
/ ready mix sesuai spesifikasinya, pada
permukaan beton sisi atas rapikan dengan
alat sendok aduk atau roskam kayu.
8. Setelah beton relatif kering (± 1 hari)
bekisting dari multiplek dapat dibongkar
sedangkan bekisting dari batako/bata tidak
perlu dibongkar.
9. Pekerjaan tersebut telah selesai, dapat
dilanjutkan dengan pekerjaan lainnya.

Page 1/1 (Section 8/30)


Section
19/05/22 11:58

9 PEKERJAAN PILE CAP


Definisi : Sebagai pengikat struktur dan perata serta penahan beban diatasnya.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi

Urutan Kerja Sketsa

1. Tanah sudah digali dan siap untuk pekerjaan


pile cap.
2. Potong sisa pondasi tiang pancang sesuai
elevasi yang diinginkan, kupas betonnya
sehingga tersisa besinya
3. Pasang pasir urug tebal 5 cm dan diratakan,
selanjutnya pasang lantai kerja tebal 5 cm
dari adukan beton tumbuk atau sesuai
gambar kerja.
4. Pasang bekisting sisi samping (bekisting
dari pasangan batako/ bata atau multiplek)
dengan kuat dan sesuai ukuran pada gambar
kerja. Untuk pile cap diatas permukaan
tanah, pasang bekisting multiplek sisi bawah
dan samping, item no.3 tidak ada.
5. Bersihkan kotoran, sisa material atau air
yang menggenang sehingga tidak
mengganggu untuk dipasang rangkaian bes
pile cap.
6. Pasang rangkaian besi pile cap selanjutnya
distel pada posisi yang dikehendaki dan
dipasang beton decking dengan kuat.
7. Cek sekali lagi pekerjaan tersebut sehingga
tidak ada kesalahan.
8. Lakukan pengecoran dengan beton site mix
atau ready mix sesuai spesifikasinya, pada
permukaan beton sisi atas rapikan dengan
alat sendok aduk atau roskam kayu.
9. Setelah beton relatif kering (lebih kurang 1
hari) bekisting dari multiplek dapat
dibongkar, sedangkan bekisting dari
pasangan batako/bata tidak perlu dibongkar.
10. Pekerjaan tersebut telah selesai, dapat
dilanjutkan dengan pekerjaan lainnya.

Page 1/1 (Section 9/30)


Section
PEKERJAAN SLOOF /
19/05/22 11:58

10 TIE BEAM
Definisi : 1. Sebagai pengikat struktur dan meratakan beban yang diterima.
2. Menahan air tanah, sehingga tidak merembes ke dinding.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.

Urutan Kerja Sketsa

A. PEMBESIAN SLOOF
1. Rangka tulangan sloof sesuai gambar kerja.
Bila ada sambungan tulangan, perhatikan
panjang penyaluran (minimal 40 D).
2. Letakkan/stel rangkaian tulangan di atas
pondasi sesuai as-as ruangan dengan bantuan
benang. Di bawah dan samping tulangan
dipasang beton decking.
3. Pasang pembesian kolom sesuai gambar.

B. BEKISTING SLOOF
1. Pasang papan pada posisi kiri dan kanan,
diluruskan dengan bantuan benang, ukuran
sesuai dimensi sloof dan dicek siku.
2. Pasang pengikat bekisting dengan jarak 1 m.
a. Sisi bawah dengan kawat beton.
b. Samping kiri dan kanan di skoor.
c. Sisi atas di klem.

C. COR SLOOF
1. Pembersihan daerah yang akan dicor dengan
diguyur air.
2. Membuat adukan beton sesuai spek dengan
menggunakan beton molen.
3. Tuang adukan dalam cetakan sambil dirojok
sehingga padat.
4. Adukan diratakan sesuai permukaan bekisting
/ dimensi sloof. Buka bekisting minimal 1 B1
hari setelah cor.
Klem
Kawat

B2

Skoor

Page 1/1 (Section 10/30)


Section
PEKERJAAN DINDING
19/05/22 11:58

11 BATA/BATAKO/CELCON
Definisi : Pasangan pembatas / penyekat ruangan.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi

Urutan Kerja Sketsa


PASANGAN BATA / BATAKO
PERSIAPAN
jarak
bouplank
1. Menyiapkan alat kerja yang dibutuhkan. Alat dengan
bangunan
berfungsi dengan baik dan lengkap,
tangga/steger kuat. patok
2. Mengayak pasir dengan ayakan maksimal 1 bouplank

cm. Sehingga pasir terpisah dari kerikil, papan


bouplank
dengan kadar lumpur max 10%.
3. Bata / batako yang akan dipasang harus
disiram air sampai jenuh.
4. Membersihkan lokasi yang akan dipasang.

MARKING as dipindah

1. Memindahkan as pasangan bata dari


bouplank ke pinggir pasangan bata. bouplank papan
bouplank
Tolok ukur : sesuai dimensi bata.
patok tiang
2. Menarik benang dari acuan bouplank sejajar bouplank
dengan tepi pasangan bata.
Tolok ukur : lurus dan waterpass.
3. Tarikan benang pada sudut harus benar-benar
siku dengan cara menggunakan: as dipindah /
digeser
a. Penyiku yang besar.
b. Rumus Pythagoras (3 : 4 : 5), atau pasangan
bata
Penyiku dilakukan dari as bangunan paling siku benang/pasangan
luar dan posisi sudut-sudut ruangan. dengan rumus
pythagoras
4. Memasang propilan yang kuat dan di-lot
untuk pedoman pemasangan, supaya
pasangan bata tegak dan lurus.
Tolok ukur : tegak lurus dan kuat.

Page 1/7 (Section 11/30)


Section
PEKERJAAN DINDING
19/05/22 11:58

11 BATA/BATAKO/CELCON
PEMASANGAN
1. Membuat adukan mortar (sebaiknya
menggunakan mixer/mollen) dengan
komposisi volume semen dan pasir (sesuai
spesifikasi), dengan bantuan dolag/ember.
Tolok ukur : hasil campuran merata,
komposisi sesuai spesifikasi.
2. Memasang tiga lapis bata untuk kepalaan tarikan
benang
lot
pasangan dengan memperhatikan posisi pintu. profilan
pasangan
bata max utk
steger
3. Memasang bata/batako lapis demi lapis 3 lapis bata

dengan panduan tarikan benang pada profil


dengan batasan maksimal satu tarikan benang
untuk tiga lapis. (khusus batako setiap lapis).
Tolok ukur : sloof
 siar datar 1,5 – 2 cm; siar tegak tidak boleh
sejajar dengan pasangan
 siar tegak 1-2 cm, tidak segaris dan diisi atasnya & harus padat
siar datar harus lurus
spesi hingga penuh. dan padat

 pada posisi kolom ujung pasangan rata


sesuai dimensi kolom; posisi kusen sesuai
rencana.
4. Pada ketinggian pemasangan pasangan
maksimal 1,5 m harus sudah dilakukan
pengecoran kolom praktis dan pada akhiran
pasangan harus rata (untuk bekisting kolom).
Tolok ukur : posisi kolom lurus / rata /
tegak.
5. Menghindari benturan-benturan langsung
dengan kusen jika dipasang bersamaan.
Tolok ukur : kusen tidak ada yang cacad.
6. Siar datar harus lurus dan padat.
Tolok ukur : Terbentuk alur lurus horizontal
dengan tebal 1,5 – 2 cm.
7. Siar tegak tidak boleh segaris (saling silang).
Tolok ukur : terbentuk alur lurus vertical
yang terputus (selang-seling) dengan tebal
1,5 – 2 cm. A 1

kolom praktis di cor setiap 1,5


m pasangan bata

mengakhiri
pasangan bata
dan yang akan
dilanjutkan lagi

pasangan
bata

sloof

Page 2/7 (Section 11/30)


Section
PEKERJAAN DINDING
19/05/22 11:58

11 BATA/BATAKO/CELCON
PASANGAN BATA RINGAN/CELCON
(AUTOCLAVE AERATED CONCRETE)
PERSIAPAN
1. Menyiapkan alat kerja yang dibutuhkan. Alat
berfungsi dengan baik dan lengkap., siapkan
tangga/steger.
2. Bata ringan yang akan dipasang harus dalam
kondisi kering.
3. Membersihkan lokasi yang harus dipasang.
4. Memindahkan as pasangan bata dari
bowplank ke pinggir pasangan bata
5. Tarikan benang pada sudut harus benar-
benar siku.
6. Memasang profilan yang kuat dan dilot untuk
pedoman pemasangan bata.

PEMASANGAN
1. Gunakan adukan mortar pabrikan yang
khusus untuk pasang bata ringan (thin bed).
2. Memasang lapis pertama untuk kepalaan
pasangan dengan memperhatikan posisi
pintu.
3. Pasangan pertama harus waterpass apabila
sloof / plat lantai yang akan dipasang kurang
rata diratakan dahulu dengan adukan pada
sisi bawah bata.
4. Memasang bata lapis demi lapis dengan
tarikan benang pada profilan.
5. Siar datar 0,5-1 cm, siar tegak 0,5-1 cm.
6. Pada ketinggian pemasangan 1,5 m harus
sudah dilakukan pengecoran kolom praktis.

Page 3/7 (Section 11/30)


Section
PEKERJAAN DINDING
19/05/22 11:58

11 BATA/BATAKO/CELCON
PLESTERAN
PERSIAPAN
1. Menyiapkan alat kerja yang dibutuhkan. 1
Tolok Ukur : Alat berfungsi dengan baik
dan lengkap, tangga/steger kuat, jidar lurus
dan tidak mudah aus (sebaiknya dari
alumunium).
2. Mengayak pasir dengan ayakan maksimal 1
cm. Sehingga pasir terpisah dari kerikil,
dengan kadar lumpur max 10%. caplakan
3. Membersihkan pasangan yang akan dipasang,
dan membasahi/menyiram pasangan bata.
4. Melindungi bagian-bagian lain agar tidak B2
terkena adukan (batu tempel atau asesoris 2 3
lainnya), dengan pelindung (plastik).
5. Umur pasangan minimal satu hari.

MARKING
1. Membuat tarikan benang untuk menentukan
caplakan kepalaan dan sikuan ruangan.
Tolok Ukur : Sudut siku, tebal caplakan 1,5 Keterangan
– 2 cm. 1. Penarikan benang caplakan
kepalaan.
2. Membuat caplakan dari tepi dengan jarak maksi- 2. Lotan/unting-unting.
3. Siku dengan rumus
Pythagoras (3:4:5).
mal 50 cm dan jarak antar caplakan max 1 m, 4. Penarikan benang caplakan
kepalaan.
dan harus rata (dengan alat bantu unting-unting). 5. Lotan/unting-unting.
3. Membuat kepalaan plesteran vertikal dengan
jarak maksimal 1 m.
Tolok ukur : kepalaan harus lot (tegak lurus
dengan lantai) dan menerus tidak terputus 4
sesuai dinding yang diplester.
4. Pada posisi  10 cm dari lantai dan posisi
caplakan
rangka plafon dipasang kepalaan horisontal
keliling ruangan dan siku pada sudut ruangan.
5. Didiamkan minimal satu hari sehingga cukup dinding

kuat untuk tumpuan jidar.


kepalaan dibuat dengan
Tolok ukur : kepalaan kering tidak aus saat caplakan sebagai
kepalaan
digosok jidar, batas kepalaan 10 cm di atas
plafon.
5

Page 4/7 (Section 11/30)


Section
PEKERJAAN DINDING
19/05/22 11:58

11 BATA/BATAKO/CELCON
PEMASANGAN
1. Membuat adukan mortar (sebaiknya adukan
menggunakan mixer/mollen), dengan
caplakan yang sudah
komposisi volume semen dan pasir sesuai kering
spesifikasi, (misal 1:5) dengan takaran jidar
dolag/ember.
Tolok Ukur : Hasil campuran merata, jidar didorong dari
komposisi sesuai spesifikasi. bawah ke atas

2. Menempelkan adukan mortar dari bawah ke


persiapan untuk plin
atas, dipasang bertumpang lapis, kemudian plesteran yang masih dengan t  12-13
kasar diratakan dengan cm.
diratakan dengan jidar yang ditekan bertumpu mortar halus

pada kepalaan. Ketebalan plesteran


maksimal 2 cm, khusus untuk celcon plesteran

maksimal 1,5 cm.


Tolok ukur : rata dengan kepalaan.
3. Pada permukaan yang masih kasar,
mengamprotkan mortar halus (encer) untuk plesteran
S
perataan, dan digosok dengan roskam. skoneng
Tolok ukur : plesteran rata dan tidak kusen persiapan untuk tali air  1 cm
menggunakan sendok
berlubang.
4. Pada posisi siku dalam dan luar (sekonengan)
harus benar-benar siku. Tolok ukur : alur (nat dalam)
terbentuk garis lurus pada pertemuan 2 1 cm

bidang tersebut. kusen


5. Jika ada adukan yang terkena elemen lain 0.5 cm

harus dibersihkan saat itu juga. Tolok ukur :


elemen lain harus bersih.
6. Di perbatasan dengan elemen lain yang akan
POT.S pasangan bata
dibuat tali air dibuat alur (nat dalam) dengan
menggunakan pinggiran roskam (alat bantu)
ditekan dan digeser sejajar dengan elemen
tersebut.
Tolok ukur : terbentuk alur (nat dalam)
lurus dan sejajar dengan elemen lain tersebut
dg ukuran 0,5 – 1 cm.
7. Pembuatan tali air keliling kusen digunakan
alat bantu (multiplex tebal 6 mm), digosok
sepanjang sisi kusen sampai mentok dasar
kayu (profil) yang tertanam.
Perapihan pada sudut tali air gunakan alat
bantu penyiku (multiplex bentuk siku).
8. Mortar plesteran bikinan pabrik cukup
dicampur dengan air sampai kekentalan
yang dikehendaki. Untuk volume plesteran
yang relatif sedikit cukup diaduk diember,
sedangkan untuk volume yang banyak
harus dibuat tempat aduk dari
papan/multipleks yang lebih memadai.

Page 5/7 (Section 11/30)


Section
PEKERJAAN DINDING
19/05/22 11:58

11 BATA/BATAKO/CELCON
PEKERJAAN ACIAN
Keterangan
PERSIAPAN Mengurangi retak 4 hari 1. Persiapan alat.
rambut dinding 2. Membersihkan plesteran
1. Menyiapkan alat kerja yang dibutuhkan. disiram air. yang akandiaci.
3. Disiram air sampai basah.
Tolok Ukur : Alat berfungsi dengan baik dan 4. Pada sekonengan (sudut)
harus terbentuk garis lurus.
lengkap, tangga/steger kuat; roskam kayu 5. Di … dengan bahan acian.
Mulai dari bidang atas
lancip. (merata).
6. Menggosok acian dengan
2. Membersihkan plesteran yang akan diaci cara melingkar
menggunakan ruskam.
7. Bila ada sambungan acian
setelah plesteran minimal 4 hari. harus dipotong tegak lurus.
Tolok Ukur : Bersih tidak ada sisa debu
pasir.
3. Membasahi plesteran dengan cara disiram
atau disemprot dengan air.
Tolok Ukur : Basah.
PEMASANGAN
1. Membuat adukan acian (untuk mengurangi- tunggu ½ kering 
15 menit
/meredam retak rambut dapat dipakai bahan
acian fabrikasi atau membuat adukan sendiri
dengan komposisi 1 semen : 1 mill (bahan
cara puteran
gypsum). Proses acian sebaiknya dimulai dari sambungan menggosok ruskam bidang
tegak lurus
bidang atas. atas

Tolok Ukur : Kental.


2. Menempelkan adukan dari bawah ke atas
dengan menggunakan ruskam dan ditunggu bidang
bawah
sampai setengah kering (15 menit).
Tolok Ukur : Plesteran tertutup rapat.
3. Menggosok acian dengan arah melingkar
menggunakan ruskam, sehingga rata dan
padat.
Tolok Ukur : Rata, halus, dan padat.
4. Acian yang akan disambung dipotong tegak lubang
angin
lurus.
5. Pada posisi siku dalam dan luar (sekonengan) triplek triplek
harus
harus benar-benar siku. Tolok Ukur : nempel
5 mm
pada kusen
Terbentuk garis lurus pada pertemuan 2 kayu
tali air
kusen
bidang tersebut.
6. Di perbatasan dengan elemen lain dibuat tali tali air
air (sesuai desain) dengan cara : alat triplek
tebal 6 mm dengan menekan pada perbatasan
dan menggeser/menggosok. Tolok Ukur : tali air
Terbentuk alur dalam tali air berbentuk kotak 0.5x0.5 cm
nat (tali air) plesteran
lurus dan tajam (pada kusen harus lebar 5 mm

kelihatan/mentok pada kayu kusen dalam). pas


7. Mortar acian bikinan pabrik cukup dicampur bata
kusen
kusen
dengan air. Tempat dapat digunakan ember. plin
keramik dinding / tali air
pas bata 0.5x0.5 cm

Page 6/7 (Section 11/30)


Section
PEKERJAAN DINDING
19/05/22 11:58

11 BATA/BATAKO/CELCON
DINDING GYPSUM DAN GRC
PERSIAPAN
1. Pondasi sudah selesai dipasang, lahan sudah
siap dipasang dinding.
2. Dirikan kolom kayu/besi sesuai gambar
dengan tegak dan lot.
3. Pasang rangka untuk tahanan dinding dengan
memperhatikan posisi pintu, lubang jendela,
atau ventilasi lainnya.
4. Check ukuran lebar dan panjang gypsum atau
GRC yang akan dipasang, sesuaikan rangka
dinding dengan lebar / luasan tersebut.
5. Check sekali lagi rangka tersebut apakah
sudah benar berdiri dengan kokoh,
sambungan-sambungan sudah kuat.
6. Pasang papan gypsum pada rangka yang
sudah dipasang tersebut dengan cara dibuat.
Kepala baut dimasukkan dimasukkan sampai
menembus lapis kertas sisi luar, selanjutnya
ada daerah tersebut didempul dengan rata,
sehingga kepala baut tidak nampak.
7. Untuk memotong papan gypsum bisa
digunakan cutter.
8. Untuk bahan dari GRC pemasangan
menggunakan paku, tetapi kepala paku harus
dipotong dahulu sehingga kepala paku bisa
masuk ke dalam papan GRC. Untuk
memotong papan GRC bisa digunakan
gergaji kayu.
9. Sambungan papan gypsum untuk
menghindari retak dipasang dulu pita strimin
selanjutnya didempul dengan bubuk gypsum
sampai rata.
10.Sambungan papan GRC dipasang dengan
rapat selanjutnya didempul dengan campuran
calbon dicampur dengan alkasit sampai rata.
11.Untuk pekerjaan GRC perlu hati-hati karena
sifat materalnya yang getas (mudah
retak/patah).

Page 7/7 (Section 11/30)


Section
PEKERJAAN KOLOM
19/05/22 11:58

12 STRUKTUR DAN KOLOM


PRAKTIS
Definisi : 1. Kolom struktur sebagai penerus beban bangunan ke struktur bawah
2. Kolom praktis sebagai pengikat dan pengaku dinding.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.

Urutan Kerja Sketsa

A. PEMBESIAN KOLOM
1. Merangkai tulangan kolom sesuai gambar kerja,
bila ada sambungan tulangan, perhatikan panjang A1
penyaluran (minimal 40 D).
2. Pemasangan rangkaian tulangan sesuai denah
kolom.
a. Lantai I, kolom struktur dan kolom praktis
dipasang saat pemasangan besi sloof.
b. Lantai II, kolom praktis dipasang saat
pembesian balok dan plat.
A2
B. BEKISTING KOLOM
1. Merapikan ujung pasangan bata di kanan kiri
besi kolom sesuai dengan kolom dan dilot.
2. Memasang cetakan kolom sesuai dimensi pada
gambar kerja, cetakan harus kuat dan kaku.
3. Memasang pengaku cetakan/stut sehingga
cetakan kolom tidak goyah sewaktu di cor.
C. PENGECORAN KOLOM
1. Membersihkan lokasi cor dengan cara diguyur
air.
2. Membuat adukan beton sesuai spek dengan
menggunakan beton molen untuk kolom struktur. C4
3. Menuangkan adukan ke dalam cetakan dan
dirojok sehingga padat.   1.00 M
4. Untuk kolom struktur yang tinggi lebih dari 2 m 6
dilakukan 2 kali sambungan harus disiram
air semen sebelum dicor.
5. Membuka cetakan minimal setelah 3 hari.
6. Pindahkan elevasi pinjaman 1 meter dari  0.00
di-marking di kolom.

Page 1/2 (Section 12/30)


Section
PEKERJAAN KOLOM
19/05/22 11:58

12 STRUKTUR DAN KOLOM


PRAKTIS
D. KOLOM BAJA
1. Merangkai besi baja kolom sesuai gambar kerja.
Bila ada sambungan untuk sudut buhul
digunakan plat baja.
2. Siapakan material bantu untuk penyambung
seperti baut, angkur, mesin las, dan alat tower
untuk pemasangan atau takel.
3. Tandai dan siapkan posisi yang akan dipasang
kolom baja sesuai gambar kerja.
4. Pasang alat bantu untuk mendirikan kolom
dengan kuat dan kokoh.
5. Pasang kolom sesuai tipe / bentuk sesuai
gambar. Apabila sudah tegak dan stabil
dipasang alat penyambung baik dengan baut
atau las.
6. Pemasangan kolom baja telah selesai bisa
berpindah ke tempat lainnya.

Page 2/2 (Section 12/30)


Section
19/05/22 11:58

13 PEKERJAAN KUSEN

Definisi : Sirkulasi udara dan cahaya / sirkulasi orang.


Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.

Urutan Kerja Sketsa


A. KUSEN KAYU
1. Perhatikan posisi kusen dan tipe kusen sesuai denah
kusen.
2. Pasang angkur pada sisi luar kusen, untuk kusen
jendela sebaiknya angkur dipasang keliling.
3. Perhatikan skoneng arah bukaan baik daun pintu atau
daun jendela.
4. Pasang kusen sehingga berdiri, stut dari satu arah A2
sehingga stabil. Stut tidak boleh dipaku pada bagian
dalam kusen, kecuali pada skoneng.
5. Cek tegak kusen dengan lot dua arah, cek datar
dengan water pass, cek siku dengan penyiku kayu,
cek ambang atas kusen seperti yang telah ditentukan. A5
A4
6. Setelah semua pengecekan baik, stut dimatikan
sehingga kusen tidak bergerak lagi.
7. Kusen yang sudah dipasang dilindungi dari benturan
sehingga tidak rusak.
8 Pada setiap kusen yang terpasang, dipasang perkuatan
diatasnya berupa Balok Latai atau Rollag Bata
9. Sisi kusen yang berhubungan dengan bata dilindungi
dengan cat meni untuk mengurangi pengaruh air
pasangan bata.
10. Sisi kusen yang berhubungan dengan udara bebas
dilindungi dengan finishing dasar (Impra/ cat dasar),
untuk mengurangi pengaruh air alam.
11. Angkur pada kusen sebaiknya tipe berulir untuk
memperkuat hubungan kayu dengan pasangan bata.
B. KUSEN METAL (ALUMUNIUM/PVC)
1. Dinding yang akan dipasang kusen
almunium/PVC sudah siap sampai dengan
plester acian sudah berujud opening.
2. perhatikan posisi kusen dan tipekusen sesuai
dengan gambar kerja.
3. Pasang kusen alumunium, PVC dengan sistem
dibaut ke dinding.
4. Check kusen yang sudah dipasang apakah sudah
lot ataau waterpass dan siku.
5. Apabila yakin sudah baik, pindah ke pekerjaan
kusen lainnya.

Page 1/1 (Section 13/30)


Section
PEKERJAAN BALOK DAN
19/05/22 11:58

14 PLAT
Definisi : 1. Balok digunakan sebagai tumpuan untuk menahan beban lantai yang diteruskan ke kolom
2. Plat berfungsi untuk menahan beban lantai dan muatan diatasnya.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.

Urutan Kerja Sketsa

A. BEKISTING Bekisting balok


1. Buat marking bodem dari peil pinjaman yang ada di
Plat Beton
kolom (± 1 meter).
2. Dirikan steiger dengan jarak 60–75 cm dengan alas X Papan
bekisting plat
dari papan dan kaso.
3. Lantai steiger diberi perkuatan arah horisontal dan A2
diagonal setinggi minimum 150–170 cm. A3
4. Ratakan elevasi steiger sesuai dengan peil rencana
lantai 1 dan 2. A1
5. Untuk fabrikasi cetakan balok bisa dilakukan di
bawah. A2
6. Celah sambungan bisa diisi dengan kertas semen.
7. Untuk memudahkan proses pembongkaran cetakan
dapat dipakai solar/ plastik cor.
8. Untuk cetakan bekisting sisi tepi luar harus dipakai
perkuatan merata dan skoor.
9. Bekisting balok dapat dibongkar satu hari setelah
pengecoran, untuk sisi luar pembongkaran perancah
dimulai beban terbesar setelah pengecoran minimum
14 hari.
B. PEMBESIAN Beton Decking
1. Buat bestat untuk setiap panjang pembesian balok,
Bekisting
setelah dikurangi beton.
2. Buat cincin sesuai dengan ukuran balok, setelah
dikurangi beton decking.
3. Fabrikasi balok, beri tanda dengan coretan kapur DETAIL X
untuk setiap jarak begelnya.
4. Fabrikasi besi balok dinaikkan dan dimasukkan ke
bekisting balok.
5. Buat coretan diatas bekisting plat untuk jarak besi
plat.
6. Perhatikan untuk besi pembagi dan besi pokok.
7. Perhatikan tulangan plat yang ketemu dengan
tulangan balok terutama di tepi.
8. Pasang beton deking tiap 1-1,5 m dan kaki ayam.

Page 1/2 (Section 14/30)


Section
PEKERJAAN BALOK DAN
19/05/22 11:58

14 PLAT
C. PENGECORAN
1. Buat marking ketebalan pengecoran plat dan alat
pengukur dari besi / mal.
2. Lakukan pengecoran dari yang paling jauh dan
dimulai dari pengecoran balok.
3. Ratakan pengecoran yang dipadatkan dengan jidar
kemudian digosok.
4. Lakukan perawatan pengecoran dengan cara disiram
air atau ditutup karung basah minimal 5 jam.
5. Beton dipadatkan dengan vibrator / rojokan.
Catatan : Apabila penghentian pengecoran maka
dilakukan pada beban nol pada plat / balok.

Page 2/2 (Section 14/30)


Section
19/05/22 11:58

15 PEKERJAAN RINGBALK

Definisi : Ring balk Digunakan sebagai pengikat struktur dan sebagai tumpuan kuda-kuda untuk
menyalurkan beban atap ke dinding.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.

Urutan Kerja Sketsa

A. PEMBESIAN
1. Buat bestat untuk setiap panjang ring balk.
2. Buat cincin sesuai dengan ukuran ring balk
3. Fabrikasi ring balk di bawah.
4. Pemasangan, harus bersatu/ diikat dengan
kolom. Ring Balk
B. BEKISTING
1. Buat coretan pada profil pasangan bata
terakhir sebagai bodeman ring balk.
2. Buat bekisting ring balk sesuai dengan
ukuran. Perkuatan Kaso
4. Antara bekisting luar dan dalam/bawah ada Ring Balk
Kawat Besi
ikatan kawat bendrat dan bagian atas dipakai
Bekisting
klem kayu dengan jarak ± 50 cm.
C. PENGECORAN
1. Buat steiger untuk pengecoran ring balk. Steiger Pema
sangan Bata dan
2. Pengecoran dilakukan dari kolom ke kolom. Dinding Cor ring balk.
3. Dipadatkan dengan cara rojokan dan setelah
Kolom
beton kering boleh dibuka.

Page 1/1 (Section 15/30)


Section
PEKERJAAN RANGKA
19/05/22 11:58

16 ATAP
Definisi : Rangka atap berfungsi sebagai konstruksi bangunan yang dibuat dari kayu atau bahan
lainnya untuk meneruskan beban atap ke struktur di bawahnya.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.

Urutan Kerja Sketsa

A. KUDA – KUDA
1. Buat mal untuk kemiringan kuda–kuda.
2. Potong kayu sesuai dengan ukuran, sehingga
membentuk modul.
3. Rangkai potongan kayu sehingga
membentuk kuda–kuda.
4. Bentuk kuda–kuda diresidu di bawah.
5. Lepas kuda–kuda naikkan di atas ring balk
sesuai tipe kuda–kuda yang ditetapkan.
6. Pasang kuda-kuda di atas dan diberi alat
pengaku, plat begel dan ikatan angin.
7. Lanjutkan pasangan gording sesuai dengan
jarak yang telah ditentukan dan diperiksa
cek kerataannya.
8. Pasang kaso sesuai dengan jarak yang telah
ditentukan dan periksa kerataannya.
9. Pasang reng dari atas ke bawah dengan jarak
reng sesuai dengan tipe genteng dan cek
kerataannya.
10. Pasang genteng dilakukan dari kanan bawah
atau per tiga lapis atas kanan.
B. SOPI – SOPI
1. Buat mal kemiringan sopi-sopi.
2. Awal pemasangan bata dari tepi dikurangi
tebal ringbalk.
3. Di tengah pasangan sopi-sopi diberi kolom
praktis.
4. Pasang stek besi untuk pengikat gording pada
ringbalk.
C. TALANG DATAR / BETON
1. Ukur lebar talang sesuai dengan rencana.
2. Buat bekisting talang.
3. Lakukan pembesian dan buat sparing pipa
sesuai rencana.
4. Lakukan pengecoran dan setelah kering lapisi
dengan water-proofing dan diperiksa
kemiringannya.

Page 1/5 (Section 16/30)


Section
PEKERJAAN RANGKA
19/05/22 11:58

16 ATAP
D. TALANG DATAR SENG
1. Pasang papan kaso untuk alas (dudukan seng)
2. Perhatikan kemiringan papan talang sesuai
yang dikehendaki
3. Pasang seng sesuai spesifikasi
4. Untuk pertemuan seng dengan reng, seng
harus ditekuk pada reng, untuk pertemuan
dengan dinding, bagian ujung ditekuk ke
dalam dinding.
5. Sambungan antar seng overlapping minimal 5
cm, sambungan boleh dipatri atau dengan
diripet dan di beri sealant.
E. TALANG TEGAK
1. Pasang talang tegak / pipa harus tegak lurus
2. Diberi kawat ayam, agar pasangan bata tidak
pecah dan yang di luar diberi klem dengan
jarak Minimal 1.5 m.
TALANG TEGAK
3. Sambungan pipa harus kuat / diamplas
kemudian dilem.

Page 2/5 (Section 16/30)


Section
PEKERJAAN RANGKA
19/05/22 11:58

16 ATAP
TALANG JURAI
F. TALANG JURAI
1. Ukur sesuai dengan lebar talang.
2. Kaso dicoak setebal papan.
3. Pada akhir genteng (di bawah) diberi reng
sejajar dengan talang.
4. Fabrikasi talang di bawah, kemudian dimeni.
5. Talang seng dipasang, sesuai dengan bentuk
dari papan talang.
6. Potongan genteng dibor dan dipaku.
Jurai Dalam
7. Lebar seng disesuaikan dengan jarak reng
terakhir. 10 cm
Genteng
G. LIST PLANK Reng Penutup

1. Ukur lebar overstek sesuai dengan rencana.


2. Potong kaso sesuai dengan lebar plafond.
3. Pasang kaso melintang pada akhir kaso
rangka atap. Reng
4. Pasang list plank tegak lurus terhadap bidang
miring rangka atap.
5. Cara memaku, ujung kepala paku harus
dipipihkan.
6. Sambungan diusahakan di tengah dengan
metode ekor burung LIST PLANK

H. TALANG TIKUS
Kaso memanjang
1. Bentuk talang tikus seng di bawah, sesuai
dengan ketentuan.
2. Seng dipasang di atas reng dan sebelum
flashing dipasang.
3. List plank dicoak sesuai dengan ukuran
talang tikusnya dan harus rapi.
4. Talang tikus pada tepi tembok harus dipaku.
Lebar Plafon

Page 3/5 (Section 16/30)


Section
PEKERJAAN RANGKA
19/05/22 11:58

16 ATAP
I. BUBUNGAN Bubungan
1. Susun genteng yang rapi dan diberi popokan.
Genteng Nok
2. Lakukan pemasangan spesi untuk menutup Adukan
celah. Kawat Ayam
3. Pasang kawat ayam pada adukan yang Reng
pertama. Papan reuter
4. Lakukan pemasangan spesi untuk dudukan Kaso
Balok nok
nok.
Under
5. Campurkan mild (kapur) di dalam adukan Genteng
untuk menghindari retak.
Balok Desak
6. Pasang bubungan dengan alat bantu dengan
dua tarikan benang, satu untuk kelurusan,
lainnya untuk kerataan. Flashing Datar
7. Lakukan pengecatan pada acian sewarna
genteng yang dipakai. Tulangan Pokok

8. Jarak vertikal antara genteng paling atas Tulangan Pembagi

dengan tepi bawah genteng nok antara 3 - 5


cm. Reng

9. Reng paling atas harus rapat dengan Paku 12


cm.
J. FLASHING (Cast in Situ)
1. Buat tatakan bekisting setebal papan di atas
genteng.
2. Buat bekisting flashing setebal ± 4-5 cm.
3. Lakukan pengeboran pada dinding untuk besi
pokok.
4. Rangkai besi di atas bekisting.
5. Lakukan pengecoran dengan hati-hati.
6. Setelah umur bekisting dan tatakan cukup
bisa dilepas dengan hati-hati.
7. Lakukan pengacian. Tulangan
Tulangan

3 - 4 cm
Bekisting papan 2/20

Page 4/5 (Section 16/30)


Section
PEKERJAAN RANGKA
19/05/22 11:58

16 ATAP
KUDA KUDA BAJA
1. Siapkan material kuda-kuda baja, alat bantu
penyambung baja (plat, mur-baut) dan
perlengkapan lainnya sesuai spesifikasi yang
telah disetujui.
2. Pabrikasi kuda-kuda baja sesuai gambar kerja
atau sesuai hasil marking yang terakhir.
3. Siapkan material kuda-kuda baja, alat bantu
penyambung baja (plat, mur-baut,dls) sesuai
yang telah disetujui spesifikasinya.
4. Ukur dan cek sekali lagi sewaktu masih di
work shop potongan atau bagian-bagian
kuda-kuda baja tersebut sehingga yakin sudah
benar dan ukurannya telah tepat.
5. Cek terakhir lokasi yang akan dipasang kuda-
kuda baja (angkur untuk perletakkan baja
sudah dipasang) sehingga sewaktu kuda-kuda
diangkat ke atas tidak ada penundaan /
kendala.
6. Angkut bagian perbagian ke atas dengan hati-
hati karena baja relative berat dengan alat
bantu, dari bagian yang akan dipasang
terlebih dahulu.
7. Setelah bagian utama dipasang beri perkuatan
sementara dengan cara dilas setempat atau
dengan baut yang belum dikencangkan
maksimal sehingga konstruksi kuda-kuda
tersebut sudah relative stabil.
8. Lanjutkan dengan pemasangan bagian
lainnya sampai lengkap, setelah dicek dan
yakin sudah benar, perkuat sambungan-
sambungan / titik-titik buhul tadi dengan dilas
penuh atau dengan baut yang dikencangkan
dengan kuat.

Page 5/5 (Section 16/30)


Section
19/05/22 11:58

17 PEKERJAAN PLAFOND

Definisi : Plafond digunakan sebagai penutup ruangan / langit-langit dan pemantas.


Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.

Urutan Kerja Sketsa

A. PLAFOND GYPSUM (METAL FURING,


LAY IN)
1. Tandai ketinggian yang diinginkan
(marking), kemudian tarik benang.
2. Pasang rangka list di sekeliling tembok.
3. Lakukan ramset pada plat beton.
4. Pasang metal furing dengan jarak yang su-
dah ditentukan.
5. Pasang channel furing/penggantung pada
setiap jarak yang telah ditentukan.
6. Tentukan titik lampu yang akan dipasang.
7. Lakukan pemasangan gypsum board.
8. Pada sambungan diberi lakban, lalu di
compound.
9. Bekas compound harus rata, maka dilakukan
pengampelasan.
10. Pasang list cornist dengan sambungan adu
manis.
11. Untuk rangka holo prinsipnya sama,
hanya sistem sambungan antar rangka di-
rivet.
B. PLAFOND MULTIPLEK
1. Tandai ketinggian yang diinginkan,
kemudian tarik benang.
2. Pasang rangka dengan kaso yang sudah
diserut satu sisi untuk menempel di
dinding.
3. Pasang rangka plafond dengan jarak yang
sudah ditentukan.
4. Semua rangka plafond di-meni ± 3 bidang.
5. Pasang kayu penggantung dengan jarak ± 2
m.
6. Tentukan titik lampu yang diinginkan.
7. Dirapikan instalasi yang melalui rangka
plafond.
8. Pasang benang untuk pembagi potongan
multiplek sekaligus untuk kerataan plafond.
9. Potong-potong multiplek sesuai dengan
ukuran rangka plafond.
10. Pasang multiplek sesuai dengan ukuran
rangka plafond.
11. Pasang list plafond yang telah di-finish.

Page 1/1 (Section 17/30)


Section
PEKERJAAN WATER
19/05/22 11:58

18 PROOFING
Definisi : Waterproofing digunakan sebagai lapisan anti bocor.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.

Urutan Kerja Sketsa

1. Lokasi yang akan di-waterproofing


dibersihkan / kondisi kering.
2. Buat pingulan untuk setiap pertemuan sudut
tembok.
3. Buat plesteran setinggi ± 20 cm.
4. Laksanakan waterproofing sesuai dengan
spesifikasi yang ada, (sistem coating atau
membrane). 3
5. Buat screed setelah waterproofing selesai dan 5
dites rendam selama 1 x 24 jam.
6. Buat kemiringan yang diminta. 4
7. Untuk sistem integral, cairan waterproofing
dicampurkan pada adukan beton, komposisi
campuran sesuai spesifikasi.

Pasangan Bata
Plesteran ± 20 cm

Pasangan Bata
Waterproofing

Screed

Page 1/1 (Section 18/30)


Section
PEKERJAAN LANTAI DAN
19/05/22 11:58

19 DINDING KERAMIK
Definisi : Fungsi lantai sebagai dasar rumah setelah pondasi.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.

Urutan Kerja Sketsa

PERSIAPAN Cara 1 : Sortir dengan menggunakan mal.


1. Buat pola pemasangan lantai atau gambar multiplek 1 cm keramik
yang sudah ada.
2. Penyortiran Keramik
Proses pembakaran keramik menyebabkan B
penyusutan yang berbeda-beda, sehingga
diperlukan pengelompokan ukuran keramik
dengan toleransi  1 mm (dari ukuran
A, B ukuran keramik
standar). Keramik yang tidak lolos sortir
(termasuk keramik cacad : tergores, pecah A
Cara 2 : Sortir dengan menggunakan meteran.
sebagian, warna berbeda) dikumpulkan
terpisah guna dimanfaatkan untuk bagian
tumpukan keramik
potongan keramik (las-lasan). meteran
hasil sortir

multiplek 1 cm keramik

3. Guna menghindari penyerapan air


adukan/speci oleh keramik yang kering (hasil B
keramik
pembakaran cepat yang mengakibatkan susut
air
dengan tiba-tiba), sebelum dipasang keramik
direndam air sampai beberapa menit terlebih
dulu. A, B ukuran keramik

MARKING
1. Penetapan Kepalaan Keramik
kolom struktur
Ini dimaksudkan keramik yang terpasang
sesuai pola tertentu dan tidak mengalami
pergeseran kesikuan, terutama pemasangan
garis marking
keramik pada bidang yang luas. Untuk
memastikan kepalaan tersebut sebaiknya
berbentuk bidang U.
2. Lakukan pemasangan lantai, pada setiap akan
pindah naad harus ditarik benang dulu.

kepalaan
keramik

as kolom

Page 1/4 (Section 19/30)


Section
PEKERJAAN LANTAI DAN
19/05/22 11:58

19 DINDING KERAMIK
PEMASANGAN KERAMIK
1. Pada Bidang Tanah
a. Tentukan dan tandai peil  0.00, selanjutnya
lakukan urugan tanah sesuai dengan
rencana.
Yang perlu diperhatikan adalah : Keterangan :
 Tanah yang akan dipasang keramik, Tarikan benang
dicek sisa-sisa
dipadatkan terlebih dulu dan bersih dari terhadap sisi
sampah puing. dinding yang
 Setelah padat tanah diurug pasir urug lain / ukuran
harus sama
(tebal sesuai spesifikasi), dan dipastikan Sebelum pasang floor,
rata. disiram air
 Screed dipasang di atas pasir urug.
b. Selanjutnya dibuat kepalaan keramik guna
menyesuaikan dengan pola yang ada.
c. Pemasangan keramik dilanjutkan hingga
selesai tanpa memasang nat terlebih dahulu
(nat dikosongkan) dengan jarak 4 mm. Kepalaan floor
Pengisian nat keramik akan lebih baik Urugan Pasir
setelah umur  10 hari guna menunggu Spesi
proses pengeringan dan penyusutan spesi. dikosongkan 1
keramik dikosongkan 1 keramik
d. Pengisian nat tidak penuh sampai Kepalaan lantai
permukaan keramik hanya sampai batas
pinggulan keramik. pengisian nat
Untuk mendapatkan nat sesuai gambar keramik keramik
diperlukan 2 tahapan. spesi
Tahap 1: Nat keramik diisi penuh dengan screed
menggunakan alat spon/karet. pasir urug
Tahap 2: Setelah kering nat dirapihkan lagi tanah
sampai batas pinggulan, dengan dipadatkan
alat karet.
Perlu diperhatikan pada waktu mengisi nat
harus selalu membawa kain lap, guna
membersihkan spesi/adukan yang menempel
pada muka keramik.
nat sealant 7 mm nat pc 4 mm
2. Pada Bidang Beton keramik
spesi
a. Plat beton harus bersih dari kotoran/puing/-
pasir
sampah. plat beton
b. Di atas plat beton harus ditebar pasir urug
Alternatif 1
setebal 3 cm guna memisahkan penyusutan
speci dengan beton (hal ini merupakan salah
satu cara menghindari peristiwa meledak-
nya pasangan keramik atau terangkatnya nat sealant 7 mm nat pc 4 mm
keramik
pasangan keramik setelah umur tertentu). spesi
c. Metode alternatif : di atas plat beton dipasang screed
lembaran plastik, diatasnya diberi adukan / plastik
plat beton
screed. Alternatif 2
d. Proses selanjutnya sama dengan pemasangan
keramik pada bidang tanah.
e. Pada pemasangan keramik lantai yang cukup
luas, di buat pola pengisian nat keramik dengan
material sealant (flexible joint).
Hal ini untuk menghindari terjadinya pasangan
keramik terangkat/lepas, kalaupun terjadi hanya Khusus pada ruang KM/WC sebelum ditebar pasir urug plat
setempat saja. beton harus dilapis water proofing terlebih dulu.
Pemasangan flexible joint setiap jarak 6 m.
f. Pembuatan pola nat sesuai kondisi lapangan.

Page 2/4 (Section 19/30)


Section
PEKERJAAN LANTAI DAN
19/05/22 11:58

19 DINDING KERAMIK
3. Pada Bidang Dinding Bata
a. Dinding bata siap dipasang keramik (khusus
pada KM/WC sparing pipa saluran air bersih
keramik dinding
sudah terpasang sesuai dengan rencana).

30 cm
b. Pada KM/WC lantai 2 biasanya dinding bata
diplester kasar terlebih dahulu setinggi  30
keramik lantai
cm kemudian dilapis waterproofing sebelum
spesi
dipasang keramik. pasir
c. Menandai posisi kepalaan sesuai gambar, de- water proofing
ngan paku dan benang dan memperhatikan
ketegakan (lot), kedataran (waterpass), dan plat beton

ketebalan pasangan (rata kusen), serta posisi


sparing/kran.
d. Memasang kepalaan keramik dari atas ke ba-
wah dengan acuan benang yang sudah dipasang.
e. Memasang keramik dengan acuan benang
dan dipukul palu karet. Hal yang perlu
diperhatikan :
1) Spesi tidak boleh kosong.
2) Lebar nat seragam (2-3) mm, lurus dan
sudut keramik saling bertemu.
3) Posisi sparing instalsi listrik dan instalasi
air harus simetris pada keramik.
4) Bekas potongan pada potongan keramik
lurus dan rapi (tidak gripis).
5) Posisi tali air lurus dan rapi.
6) Pasangan tegak (lot) dan bidangnya rata
(tidak bergelombang).
7) Perlu dihindari potongan/las-lasan kera-
mik tepi dinding dan pertemuan dengan
keramik lantai kurang dari ½ keramik.

f. Membersihkan lubang nat keramik.


g. Mengisi nat keramik dengan bahan sesuai
spesifikasi, setelah pasangan keramik kering
(minimal 5 hari). Isian nat dioleskan arah
diagonal terhadap garis nat, harus penuh dan
tidak belepotan.
h. Isian nat didiamkan 15-20 menit, kemudian
pasangan keramik dibersihkan.

Page 3/4 (Section 19/30)


Section
PEKERJAAN LANTAI DAN
19/05/22 11:58

19 DINDING KERAMIK
4. Pemasangan Keramik KM/WC
a. Membersihkan dan membasahi lokasi yang
dipasang. Untuk lantai 1 sudah rabat beton
sesuai peil, untuk lantai 2 sudah dilapis
waterprofing dan di screed (sudah lulus tes
rendam).
b. Menandai posisi kepalaan sesuai gambar,
dengan paku dan benang dimiringkan kearah
floor drain
c. Memasang kepalaan keramik sesuai dengan
acuan benang yang sudah dipasang. Acuan Benang posisi
Plesterankepalaan
d. Memasang keramik dengan acuan benang
dan dipukul dengan palu karet. Hal yang
posisi kepalaan
perlu diperhatikan:
1) Kemiringan kearah floor drain (FD).
2) Spesi tidak boleh kosong.
3) Lebar nat seragam (2-3) mm, lurus dan
sudut keramik saling bertemu juga nat
keramik dinding.
4) Posisi floor drain (FD) harus simetris Rabat beton (lantai 1)
pada keramik dan rata keramik. Waterproof dan Screed
5) Pasangan tidak boleh bergelombang. (lantai 2)
6) Jangan sampai merusak water-proofing
(pada pemasangan keramik lantai 2).
e. Membersihkan lubang nat keramik.
f. Mengisi nat keramik dengan bahan sesuai
spesifikasi, setelah pasangan keramik kering
(minimal 5 hari). Isian nat dioleskan arah
diagonal terhadap garis nat, harus penuh dan
tidak belepotan.
g. Isian nat didiamkan 15-20 menit, kemudian
pasangan keramik dibersihkan.

Page 4/4 (Section 19/30)


Section
PEKERJAAN LANTAI
19/05/22 11:58

20 MARMER
Definisi : Sebagai bahan penutup lantai / finishing lantai.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.

Urutan Kerja Sketsa

1. Menentukan peil permukaan tanah padat, urugan


pasir dan marmer (floor dilaksanakan sebelum
perancah pelat dan balok).
2. Setting tanah sesuai peil yang telah ditandai.
3. Memadatkan tanah menggunakan stamper
minimal 3 kali lintasan.
4. Mengurug dengan pasir, ketebalan sesuai
gambar, kemudian disiram air agar padat.
5. Membuat kepalaan lantai (floor) dengan jarak
antar kepalaan 1 m. (tarik benang untuk panduan
kepalaan floor).
6. Pengecoran floor menggunakan molen dan
diratakan dengan jidar (langkah 1 s/d 6 untuk
lantai dasar).
7. Menentukan pola pemasangan agar sesuai
dengan gambar kerja.
8. Menentukan dan menandai peil permukaan
marmer, ditarik benang untuk panduan
pemasangan dan persiapkan adukan sesuai spek.
9. Membersihkan dan menyiram bidang lantai
sebelum pemasangan marmer.
10. Membuat kepalaan marmer sebagai patokan
ketinggian lantai, sebelum dipasang marmer
telah direndam terlebih dahulu.
11. Memasang marmer dengan terlebih dahulu
disortir / dipilih warna dan corak / arah serat.
Pemasangan harus padat / spesi tidak kosong
(dipukul dengan palu karet).
12. Memeriksa kerataan pemasangan menggunakan
waterpass tangan, perhatikan agar tiap lembar
marmer pemasangan tidak naik turun
(bergelombang). Khusus pemasangan di atas
pelat lantai beton, marmer ditinggal beberapa
buah untuk membantu proses penguapan.
13. Memoles marmer
a) Memotong nat marmer lurus dan nat sama lebar,
ujung pasangan marmer dipinggul (khusus trap
tangga dan perbedaan peil lantai marmer).
b) Mengisi nat marmer dengan resin + HCl,
didiamkan hingga kering.
c) Memoles kasar menggunakan pisau kasar
pada mesin poles, sehingga marmer rata.
d) Memoles halus menggunakan pisau halus
untuk kehalusan.
14. Merawat marmer dari kerusakan yang mungkin
terjadi.
15. Lebar naad serapat mungkin.

Page 1/1 (Section 20/30)


Section
19/05/22 11:58

21 PEKERJAAN BATU ALAM


Definisi : Sebagai bahan penutup lantai/finsihing lantai atua dinding.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.

Urutan Kerja Sketsa

1. Lahan sudah siap untuk dipasang batu alam,


selanjutnya diberi urugan pasir setebal 3 cm
atau sesuai gambar kerja.
2. Pilih batu alam yang bagus kualitasnya atau
warna sesuai yang dikehendaki.
3. Batu alam yang akan dipasang bersih dari
kotoran, tanah yang menempel, dls.
4. Ukur area yang akan dipasang panjang dan
lebarnya serta elevasi yang diinginnkan
disesuaikan dengan gambar kerja.
5. Perhatikan dan ikuti pola seperti yang
diinginkan.
6. Pasang adukan campuran semen dan pasir
dan batu alam untuk kepalaan sesuai panduan
benang yang sudah dimarking.
7. Selanjutnya memasang batu alam yang
lainnya dengan lebar nat antara 0,5 – 1 cm,
sampai dengan selesai.
8. Batu alam ada beberapa jenis yang tidak
semua harus diisi dengan isian nat. Contoh
batu alam lempeng/templek biasanya pada nat
diisi dengan adukan. Sedangkan batu alam
palimanan biasanya nat tidak diisi adukan.
Maka proses pemasangan harus bersih
dengan selalu dilap karena batu alam susah
dibersihkan dari adukan yang sudah
mengering.
9. Untuk pemasangan di dinding pada dasarnya
sama dengan pemasangan untuk lantai.
Setelah dimarking sesuai pola dan
memperhatikan dimensi batu alam maka
pemasangan sudah bisa dimulai dari sisi
bawah atau dari dari sisi atas.
10. Untuk pemasangan dari sisi atas ke bawah
diperlukan alat bantu penahan/pasak bisa
digunakan paku biar batu alam yang relatif
masih basah tidak turun, karena batu
alamrelatif berat. Untuk pemasangan dari sisi
bawah tidak perlu dibantu pasak karena sudah
tertahan batu dibawahnya.
11. Pasang batu alam selanjutnya sampai
selesai.

Page 1/1 (Section 21/30)


Section
19/05/22 11:58

22 PEKERJAAN KORAL SIKAT


Definisi : Berfungsi sebagai bahan penutup lantai / finishing lantai atau dinding..
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.

Urutan Kerja Sketsa

1. Lahan sudah siap untuk dipasang batu


alam, selanjutnya diberi urugan pasir
setebal 3 cm atau sesuai gambar kerja.
2. Batu oral yang akan dipasang dibersihkan
dari kotoran yang menempel dengan cara
dicuci.
3. Ikuti pola pemasangan seperti yang
diinginkan dalam gambar kerja.
4. Marking dan pasang benang sebagai batas
pemasangan baik panjang, lebar, dan
elevasinya.
5. Tuangkan campuran adukan semen dan
pasir dan ratakan dengan jidar
kayu/alumunium sampai betul-betul rata.
6. Taburkan koral sikat pada adukan tersebut
dengan rapat. Pada waktu ditaburkan
apabila ada batu koral yang tidak
dikehendaki seperti warna yang sangat
lain, dimensi kurang bagus/cuil segera
diganti dengan batu koral yang baik/ yang
diinginkan.
7. Setelah batu taburkan selanjutnya ditekan
dengan roskam kayu sampai batu koral
tertanam sampai sekitar ¾ dari
dimensinya. Cara menekan dengan
dipukul perlahan-lahan sampai batu
tersebut masuk ke dalam adukan.
8. Kemudian sikat dengan perlahan dan
searah di permukaan batu koral tadi
dengan sikat kawat sampai adukan sekitar
batu koral tersikat, biarkan adukan sampai
setengah kering.
9. Selanjutnya bersihkan batu koral yang
kotor tersbut dengan kuas cat, lalu dilap
sampai bersih sehingga permukaan batu
tampak bersih dan mengkilat.

Page 1/1 (Section 22/30)


Section
PEKERJAAN TANGGA
19/05/22 11:58

23 BETON
Definisi : Penghubung lantai yang mempunyai perbedaan tinggi.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.

Urutan Kerja Sketsa

1. Perhatikan posisi tangga sesuai gambar kerja.


2. Bekisting tangga.
a. Mengukur dan menandai rencana pema-
sangan bekisting.
b. Memasang bekisting dengan kuat sesuai
rencana / denah tangga.
3. Pembesian
a. Merangkai besi sesuai spesifikasi dan
gambar kerja.
b. Penyambungan besi minimal 40 D.
c. Pastikan pertemuan antar besi diikat
dengan kuat.
d. Memasng beton decking pada sisi bawah
dan samping.
4. Pengecoran
a. Membersihkan bekisting dengan diguyur
air.
b. Menyiapkan adukan beton yang diaduk
dengan beton molen.
c. Menuangkan adukan dari bagian bawah
terus keatas setiap tuangan beton di-rojok
dan diratakan sesuai dimensi beton.
5. Membuka cetakan samping minimal 3 hari
setelah pengecoran. Untuk cetakan bawah Penyiku
minimal 14 hari setelah pengecoran.

Penyiku

Page 1/1 (Section 23/30)


Section
PEKERJAAN INSTALASI
19/05/22 11:58

24 AIR
Definisi : Berfungsi sebagai fasilitas air bersih dan air kotor.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.

Urutan Kerja Sketsa

A. AIR BERSIH
1. Pasang sparing pipa sesuai dengan gambar
kerja yang dipakai (instalasi di atas plafond).
2. Sambungan pipa tidak boleh dibakar (pakai
sock dan lem).
3. Setiap sambungan pipa harus diamplas,
kemudian dilem. Plat Lantai
4. Pemasangan sparing titik air sebelum Ramset
pekerjaan plesteran dimulai.
5. Beri penggantung pada jarak 2 meter agar
pipa tidak goyang saat dibebani air dari Hanger
pompa dan instalasi.
6. Lakukan test pump setelah instalasi
tersambung dengan menutup ujung-ujung
pipa dengan kriteria 2-4 kg/cm2 selama 2x24 2m 2m

jam.
10.Tes fungsi dilakukan setelah pompa di
pasang.

Page 1/2 (Section 24/30)


Section
PEKERJAAN INSTALASI
19/05/22 11:58

24 AIR

B. AIR KOTOR.
1. Pasang sparing pipa sesuai dengan gambar
kerja yang dipakai.
2. Sambungan pipa tidak boleh dibakar (pakai Bagian dalam pipa yang harus
diamplas sebelum dilem
sock dan lem). yang membungkus sok

3. Setiap sambungan pipa harus diamplas,


kemudian dilem.
4. Pemasangan sparing harus disesuaikan Elevasi pada pipa datar 2% - 5 %

dengan peil nol kamar mandi dengan


toleransi kemiringan 2-5 %.
5. Pipa dari kloset kamar mandi disambung ke
septictank.
6. Tes gelontor dilakukan setelah pipa
tersambung ke septictank.
7. Instalasi di bawah lantai dipastikan terpasang
baik, sebelum lantai difloor.

C. AIR BEKAS
1. Pasang sparing pipa sesuai dengan gambar
kerja yang dipakai. Sistem Drainase Air Bekas
2. Sambungan pipa tidak boleh dibakar (pakai
sock & lem). BT FD
3. Setiap sambungan pipa harus diamplas, KZ
kemudian dilem.
4. Pemasangan sparing harus disesuaikan
dengan peil nol kamar mandi dengan Keterangan :
Saluran
toleransi kemiringan 2-5 %. BK : Bak Kontrol
FD : Floor Drain
5. Pipa dari kamar mandi disambung ke bak BT : Bath Tube
kontrol yang disediakan lalu diteruskan ke KZ : Kitchen Zinc
saluran induk/lingkungan.
6. Tes gelontor dilakukan setelah pipa
tersambung ke bak kontrol / saluran induk.
7. Instalasi di bawah lantai dipastikan terpasang
baik, sebelum lantai difloor.

Page 2/2 (Section 24/30)


Section
19/05/22 11:58

25 PEKERJAAN SANITAIR

Definisi : Peralatan di kamar mandi untuk fasilitas mandi.


Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.

Urutan Kerja Sketsa

1. Tentukan posisi sanitair dengan spesifikasi


atau katalognya.
2. Asessories harus dipasang sesuai dengan
fungsinya dan sempurna.
3. Sambungkan asessories dengan pipa sparing
yang sudah disediakan.
4. Tentukan kerataan posisi sanitair dan
asessoriesnya sesuai dengan pemasangan
keramik lantai / dinding kamar mandi.
5. Lakukan tes fungsi sanitair setelah pompa
dipasang.
6. Pemasangan saniter juga diperhatikan faktor
keindahan, kerapihan dengan bidang lainnya.

Page 1/1 (Section 25/30)


Section
PEKERJAAN INSTALASI
19/05/22 11:58

26 LISTRIK
Definisi : Berfungsi sebagai sumber penerangan suatu bangunan.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.

Urutan Kerja Sketsa

Sistem Distribusi Listrik Rumah 2 lantai


1. Buat kebutuhan pipa dan kabel sesuai dengan
hasil pengukuran. MCB 3 
2. Pasang sparing pipa dan in bow dust sesuai PHB I
NYFGBY 4X10 MCB 1 
dengan gambar kerja yang dipakai sebelum Panel
Distri
4x6
KwH
plesteran dimulai. busi

3. Tentukan tinggi rendahnya stop kontak, AC MCB 1 


dan saklar. Arde
PHB II
4. Tarik kabel to voor, arde dan instalasi
sebelum plafond mulai dikerjakan. MCB 3 
5. Pasang panel distribusi (PHB) untuk Lokasi yang dimeger
pembagian grup sebelum plesteran dimulai
setelah itu dilengkapi dengan MCB sesuai
Meger
dengan kebutuhan. Test
6. Lakukan tes merger untuk memastikan ke masing-masing
Group
tahanan isolasi dari instalasi yang dipasang
agar sambungan kabel tidak ada yang Diagram satu garis
longgar.
7. Lakukan commissioning test (tes nyala)
setelah listrik terpasang untuk menentukan
berfungsinya semua jaringan instalasi.
8. Posisi kabel harus bebas tidak boleh terjepit.
9. Pemasangan armatur, saklar dan lain-lain Gambar Pengawatan
harus kuat dan rapi.

Page 1/1 (Section 26/30)


Section 1
19/05/22 11:58

27 PEKERJAAN PENGECATAN

A. PENGECATAN DINDING
Definisi : Untuk melindungi permukaan dinding tetap bagus dan tahan cuaca.
Persiapan : Siapkan material yang telah lulus inspeksi dan peralatan yang diperlukan.

Urutan Kerja Sketsa

PERSIAPAN
1. Peralatan harus bersih dan baik.
2. Tukang sudah berpengalaman (benar-benar plafon
tukang cat).
3. Menyiapkan cat dan sealer sesuai dengan dinding
spesifikasi (merk dan kode warna). dibersihkan
dari debu
4. Pengadukan cat merata, tidak terlalu encer dan kotoran
semen
dan tidak terlalu kental. dengan
5. Melindungi bagian-bagian yang tidak dicat, amplas
lantai
seperti : engsel, handel kunci, lantai, dll.
6. Permukaan dinding harus sudah kering,
seminimal mungkin sudah tidak ada reaksi
semen yang bisa menimbulkan adanya garam
alkali ( 21 hari).
7. Membersihkan permukaan dinding (dari
kotoran semen, minyak, debu, noda2 putih
garam alkali) dengan amplas kasar, kape dan
scrap.

LAPISAN DASAR
1. Lapisi dinding dengan wall-sealer untuk
melindungi cat dari pengaruh garam alkali plafon
yang bisa merusak pigmen dan zat pengikat
cat, secara merata. bekas
2. Jika ada dinding yang tidak rata atau tidak bisa dinding lapis plamir
wall sealer tembok
tertutup sealer, dirapikan dengan plamir tembok, dempul
cukup pada bagian tersebut. yang retak
alas plastik diratakan
3. Setelah plamir kering lakukan pengamplasan (pengaman)
waktu dinding
dengan
lantai
amplas dan
lagi. sedang di
sealer dilapis wall
4. Lapisi dinding dengan wall-sealer pada sealer
bagian yang diplamir.

PENGECATAN
1. Setelah wall-sealer kering, lapisi dinding
dengan cat akhir lapis I dengan rata, roll cat
kemudian diamkan minimal 8 jam sehingga
lapisan tersebut tidak terganggu saat
dilakukan lapisan berikutnya.
2. Setelah lapisan I kering kerjakan lapisan
berikutnya sampai tertutup rata.

alas plastik
(pengaman)

lantai

Page 1/6 (Section 27/30)


Section 2
19/05/22 11:58

27 PEKERJAAN PENGECATAN

B. PENGECATAN KAYU
Definisi : Pengecatan dimaksudkan untuk pengawetan kayu, mempercantik tampilan dan
menambah kesan keindahan.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.

Urutan Kerja Sketsa

CAT ‘DUCO’
1. Mengamplas kayu sehingga halus dan bersih
dari noda / sisa kotoran.
2. Memberi lapisan dempul 2K, yaitu dempul
duco dan hardener, kalau sudah kering
diampelas dengan amplas No. 3 (kasar)
kemudian dihaluskan dengan ampelas duco
nomor 240-360.
3. Memberi lapisan epoxy/isamu dan hardener,
kalau sudah kering dihaluskan dengan
ampelas nomor 360-500.
4. Melapisi bidang dengan cat dasar, proses
selanjutnya dicat dengan compressor sampai
tahap akhir.
CAT ‘ULTRAN’
1. Bersihkan kayu dari kotoran semen dengan
kape.
2. Lakukan pembersihan dengan ampelas
sampai rata & halus.
3. Lakukan pengecatan / ultran dasar dengan
impra.
4. Bersihkan dan haluskan dengan ampelas.
5. Lakukan lapisan berikutnya dengan ultran
setelah lapisan pertama kering, dilakukan
dengan pengecatan lapisan berikutnya.

Page 2/6 (Section 27/30)


Section 3
19/05/22 11:58

27 PEKERJAAN PENGECATAN
C. PENGECATAN PADA PERTEMUAN DUA MATERIAL YANG BERBEDA
Definisi : Untuk menjaga agar permukaan material yang lain tidak terkena / terkotori cat.
Persiapan : Siapkan material yang telah lulus inspeksi dan peralatan yang diperlukan.

Urutan Kerja Sketsa


I. LIS PLAFON DENGAN DINDING
 Lis plafon dari kayu.
 Ukuran motif profil sama.
 Permukaan belakang, siku dan rata. tidak
METODE rapat

1. Lis plafon dicat dulu sebelum dipasang.


2. Kepala paku dipotong sebelum dipakai.
3. Memaku dekat profil arah dinding, digunakan
alat bantu (baut 12 cm), profil tidak terpukul
palu.
4. Bekas paku dicat. alur profil
sama
5. Isi lubang bawah profil yang tidak rapat
sisi belakang
dengan alat bantu (kape cat). rata sudut
6. Mengisi lubang tegak lurus dinding, dari siku
bawah ditekan ke atas ditarik keluar.
7. Perapihan cat digunakan alat bantu pemisah
(fiber-glass rata).
II. LIS PLAFON DENGAN PLAFON alat bantu
 Lis plafon dari kayu. kepala menekan paku
 Ukuran motif profil sama. paku di (baut 12)
 Permukaan belakang. potong
 Siku dan rata.
METODE
1. Lis plafon dicat dulu sebelum dipasang.
2. Kepala paku dipotong sebelum dipasang. kape
cat
3. Memaku dekat profil arah plafon, digunakan
alat bantu (baut 12 cm), profil tidak boleh
terpukul palu.
4. Bekas paku dicat.
kape
5. Isi lubang sisi atas samping profil yang tidak cat
rapat dengan alat bantu (kape cat). Mengisi
lubang tegak lurus plafon, dari samping
ditekan ke dalam ditarik ke bawah.
6. Perapihan cat digunakan alat bantu pemisah
(fiberglass rata atau seng BJLS 30).
alat bantu
pemisah

Page 3/6 (Section 27/30)


Section 4
19/05/22 11:58

27 PEKERJAAN PENGECATAN
III. PLIN KAYU DENGAN DINDING
 Plin lantai dari kayu.
 Ukuran motif profil sama.
METODE
1. Plin kayu dicat dulu sebelum dipasang.
2. Kepala paku dipotong dulu sebelum
dipasang. alat bantu
menekan
3. Memaku dekat profil, digunakan alat bantu paku
(baut 12 cm), kayu plin tidak boleh terpukul
palu. kape cat
4. Bekas paku dicat.
5. Isi lubang sisi atas samping profil yang tidak
rapat dengan alat bantu (kape cat). Mengisi
lubang tegak lurus dinding, dari atas ditekan
ke bawah, ditarik ke luar.
6. Perapihan cat digunakan alat bantu pemisah
(fiberglass rata atau seng BJLS 30).
IV. PLIN KAYU DENGAN LANTAI
 Plin lantai dari kayu.
 Ukuran motif profil sama. kape cat

METODE
1. Plin kayu dicat dulu sebelum dipasang.
2. Kepala paku dipotong sebelum dipasang.
3. Memaku dekat profil, digunakan alat bantu
(baut 12 cm), kayu plin tidak boleh terpukul
palu. alat bantu
4. Bekas paku dicat. pemisah
5. Isi lubang sisi atas samping profil yang tidak
rapat dengan alat bantu (kape cat). Mengisi
lubang tegak lurus dinding, dari atas ditekan
ke bawah, ditarik ke luar.
6. Perapihan cat digunakan alat bantu pemisah
(fiberglass rata atau seng BJLS 30).
V. CAT DENGAN ASESORIES ME (STOP box
KONTAK, SAKLAR, FITING) sisi asesoris
pengaman dg box
 Material : pabrikan. (kertas tebal diselotif
METODE
1. Asesories ME setelah dipasang, diberi
pengaman :
 kotak pengaman standar (karton atau seng
tipis), atau
 dibungkus dengan plastik.
2. Dilakukan pengecatan.
Metode alternatif: dengan melakukan
pengecatan terlebih dulu, sebelum penutup
asesoris (saklar, stop kontak) dipasang.

Page 4/6 (Section 27/30)


Section 5
19/05/22 11:58

27 PEKERJAAN PENGECATAN
VI. CAT DENGAN KACA kepala
 Material pabrikan.
paku
METODE dipotong
1. Kayu (jendela) dicat dulu, baru dipasang
kaca.
2. Lis kaca dicat sebelum dipasang.
3. Kepala paku lis dipotong, sebelum alat bantu
digunakan. menekan paku
(paku 10)
4. Memaku dekat lis kaca, digunakan alat bantu
(paku 10 ujung tumpul), kayu lis tidak
terpukul palu. paku 10
ujung
5. Bekas paku dan sudut lis dirapikan, dicat. ditumpul

VII. PLIN LANTAI KERAMIK DENGAN


CAT DINDING
 Plin lantai dari keramik (pabrikan).
METODE
1. Potong keramik dengan rapi dan rata.
2. Pasangan plin keramik dipasang rata dengan
dinding, selanjutnya dibuat tali air (rapi).
3. Pengecatan tali air, dinding menggunakan dinding
alat bantu pemisah.
tali air

plin keramik

pegangan

alat bantu
pemisah
triplek 4 mm

Page 5/6 (Section 27/30)


Section 6
19/05/22 11:58

27 PEKERJAAN PENGECATAN
VIII. TALI AIR KUSEN DENGAN CAT
tali air
DINDING / CAT KUSEN SISI dinding mal tali air,
triplek tebal
BELAKANG 6 mm
 Antara kusen dengan dinding ada tali air. kosen kayu
 Material kusen dari kayu.  10 cm

METODE  15 cm
pegangan
1. Pembuatan tali air keliling kusen digunakan
alat bantu (multiplex tebal 6 mm), digosok
 10 cm sudut siku
sepanjang sisi kusen sampai mentok dasar
kayu (profil) yang tertanam.
2. Perapihan pada sudut tali air gunakan alat  10 cm

bantu penyiku (multiplex bentuk siku).


3. Perapihan cat dinding pada tali air,
pegangan sendok aduk
pengecatan tali air dinding digunakan alat perapihan
bantu pemisah (seng BJLS 30 dibentuk). untuk mal acian sudut
sudut
4. Pengecatan sisi belakang kusen digunakan
alat bantu pemisah (seng BJLS 30 dibentuk).

pemisah kayu setebal


tidak kena cat kayu tali air
dinding

 30
cm

kayu dinding
 5 cm

sedalam
pemisah kayu tali air
dinding
tidak kena
cat kayu
 30
cm

kayu dinding  5 cm

plitur/cat cat dinding

tembok
kusen

plitur/cat cat dinding

Page 6/6 (Section 27/30)


Section
PEKERJAAN DAUN PINTU
19/05/22 11:58

28 DAN PENGGANTUNG
Definisi : 1. Daun pintu sebagai pelengkap dari kusen dan penutup ruangan
2. Penggantung sebagai asessorie pelengkap daun pintu.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.

Urutan Kerja Sketsa


DAUN PINTU & PENGGANTUNG
1. Lakukan pengukuran kusen pintu. 1 2
2. Ukuran daun pintu harus cocok dengan diserut rata
kusen.
3. Sebelum dipasang, Daun pintu dicat dasar. 20 cm

4. Pasang engsel pada daun pintu & kusen Lebar Pintu


Pasang Engsel

dengan ukuran tepat.


- Sesuaikan arah bukaan. Kunci
5. Pasang kunci pada daun pintu & kusen Tinggi Pintu
1 meter
dengan ukuran yang tepat. 30 cm
- Handle 1m dari lantai.
6. Celah antara lantai dan pintu maksimum ±
5mm.
7. Pasang daun pintu di kusen dengan alat
penggantung sampai berfungsi dengan baik.

Page 1/1 (Section 28/30)


Section
19/05/22 11:58

29 PEKERJAAN CARPORT
Definisi : Sebagai tempat meletakkan kendaraan.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.

Urutan Kerja Sketsa

1. Menandai ketinggian peil carport (peil


tanah, beton tumbuk, pasir dan paving).
2. Memeriksa jika ada jalur instalasi ME yang
melintas carport.
3. Setting ketinggian tanah sesuai peil
kemudian dipadatkan dengan stamper
sampai minimal 3 kali lintasan.
4. Mengurug dengan pasir sesuai gambar
kerja, kemudian disiram air agar padat.
5. Membuat kepalaan floor sesuai tarikan
benang dari peil yang telah ditandai.
6. Mengecor lantai kerja (floor) meng-
gunakan mollen (adukan 1:3:5), diratakan
menggunakan jidar. Kemudian dibiarkan
mengeras selama 4 hari.
7. Membersihkan permukaan floor kemudian
diurug pasir setebal gambar kerja,
kemudian disiram agar padat.
8. Memasang paving dengan panduan benang
dan diratakan (permukaan paving rata/tidak
bergelombang). Pola pemasangan
disesuaikan dengan gambar kerja.
9. Merapikan potongan paving agar rapi
(tidak gripis). Ban-banan carport dibuat
sesuai gambar kerja, kemudian dirapikan.
10. Mengisi nat paving dengan pasir dan
diratakan di seluruh permukaan paving,
kemudian disiram air.

Page 1/1 (Section 29/30)


Section
PEKERJAAN BAK
19/05/22 11:58

30 KONTROL
Definisi : 1. Bak kontrol untuk mempermudah pengontrolan apabila terjadi kemacetan.
2. Untuk mengantar air saluran bawah tanah bila terjadi kemacetan aliran.
3. Untuk menampung dan mengendapkan kotoran yang terbawa aliran permukaan
pada saluran bawah tanah.
Persiapan : Siapkan alat dan material yang telah lulus inspeksi.

Urutan Kerja Sketsa

1. Penentuan Peil Halaman


A. BAK KONTROL Lantai teras
1. Tentukan peil halaman yang direncanakan. Peil Halaman
 30 cm
2. Tentukan letak ukuran bak kontrol
(dalamnya).
3. Buat profil untuk pembuatan bak kontrol.
4. Gali tanah sesuai dengan ukuran bak kontrol.
5. Tentukan tinggi rendahnya pipa pembuangan.
6. Buat bak kontrol dari pasangan bata. 2. Pembuatan Profil
Pipa PVC 4”
7. Tentukan jarak antara dasar bak kontrol
dengan pipa pembuangan. Peil Halaman

8. Buat tutup bak kontrol sesuai dengan dimensi


baknya. Reng 2/3

Benang

Pembuangan Air Kotor

3. Setelah difinish

Page 1/1 (Section 30/30)

You might also like