You are on page 1of 13

821 Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi ISSN 2407-4322

Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 821-833 E-ISSN 2503-2933

Analisis Usabilitas Sistem Informasi Manajemen


Puskesmas Depok II Menggunakan Metode Evaluasi
Heuristik
Novrizal Fattah Fahmitra1, Irving Vitra Paputungan2
1,2
Universitas Islam Indonesia; JL. Kaliurang Km. 14,5, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten
Sleman, DI. Yogyakarta 55584, (0274) 898444
e-mail: 1novrizal.fahmitra@students.uii.ac.id , 2irving@uii.ac.id

Abstrak
Puskesmas adalah institusi garda terdepan dalam pelayanan dan penyuluhan kesehatan
masyarakat. Dalam memberikan pelayanan Puskesmas biasanya menggunakan sistem informasi
manajemen untuk membantu dalam pengolahan data data dalam pemberian pelayanan
kesehatan. Sistem informasi manajemen yang digunakan baiknya dalam kondisi yang baik agar
para tenaga kesehatan mendapatkan kemudahan dalam pekerjaan agar lebih efektif dan efisien.
Untuk menjamin agar sistem informasi manajemen selalu efisien dalam penggunaan, analisis
terhadap sistem informasi manajemen perlu dilaksanakan untuk menemukan permasalahan dari
sistem tersebut agar dapat diberikan perbaikan serta peningkatan. Dengan menggunakan metode
evaluasi heuristic dilakukan evaluasi berdasarkan 10 indikator dengan menyebarkan kuesioner
kepada tenaga klinis pada Puskesmas. Analisis hasil kuesioner menemukan 8 permasalahan dari
4 indikator evaluasi heuristic yaitu visibilitas status sistem, kesesuaian antara sistem dan dunia
nyata, fleksibitas dan efisiensi dalam penggunaan, dan bantuan dan dokumentasi. Permasalahan
yang ditemukan termasuk dalam permasalahan kecil yang perbaikannya menjadi prioritas
rendah. Permasalahan tersebut dapat dijadikan acuan dalam perbaikan, peningkatan dan
penambahan fitur dalam meningkatkan sistem informasi manajemen pada Puskesmas Depok II,
Kabupaten Sleman dan memberikan kemudahan pada pengguna dalam kemudahan penggunaan
sistem informasi manajemen.

Kata kunci— Usabilitas; Sistem Informasi Manajemen; Evaluasi Heuristik

Abstract
Puskesmas is the frontline institution in health services and counseling. In order to give
the services usually Puskesmas has management information system (MIS) to support in data
processing. The MIS that is used by them should be in top performance to ease the worker finds
and work can be more effectively and efficiently. In order to ensure the MIS always performes,
analysis must be conducted to find problems so improvement can be made. Using heuristic
evaluation method, an evaluation is carried out based on 10 indicators by distributing
questionnaires to the clinician at Puskesmas. Analysis shows that there are 8 problems from 4
heuristic indicators such as visibility of system status, comparison between the system and real
world, flexibility and efficiency of use, help and documentation. The problems that were found
are considerably small problems with small priority for improvements. Such problems can be
use as references for improvements, enhancements and feature additions to the MIS in
Puskesmas Depok II, Sleman District and to ease the user.

Keywords— Usability; Management Information System; Heuristic Evaluation

http://jurnal.mdp.ac.id jatisi@mdp.ac.id
Received June25th, 2012; Accepted July 10th, 2012
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 821-833 E- ISSN 2503-2933 822

1. PENDAHULUAN

P uskesmas adalah salah satu instansi kesehatan garda depan dalam pelayanan dan
penyuluhan kesehatan masyarakat. Dengan adanya puskesmas dalam pelayanan dan
penyuluhan kesehatan mempermudah masyarakat dalam mendapatkan informasi dan
pelayanan kesehatan dan juga rujukan jika pemeriksaan kesehatan membutuhkan fasilitas
perawatan yang lebih besar. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
tujuannya menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya [1]. Dikarenakan
puskesmas menjadi instansi pelayanan kesehatan terdepan yang harus mudah untuk diakses,
maka lokasi untuk puskesmas menyebar di berbagai lokasi agar mempermudah bagi masyarakat
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Dalam proses untuk mendapatkan pelayanan biasanya
masyarakat yang menginginkan pelayanan kesehatan harus melewati proses administrasi
sebelum mendapatkan pelayanan dan perawatan, dan jika puskesmas belum dapat melakukan
perawatan kesehatan terhadap pasien yang datang maka pasien akan diberikan rujukan menuju
instansi kesehatan yang lebih memadai, contohnya rumah sakit.
Dalam pelaksanaan pelayanan, puskesmas dan klinik biasanya menggunakan sistem
informasi manajemen untuk membantu dalam pengolahan data pasien yang ingin mendapatkan
fasilitas kesehatan. Secara umum dapat dikatakan bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah
sebuah sistem manusia dan mesin yang terintegrasi dalam penyediaan informasi untuk
meningkatkan fungsi operasi manajemen dan menentukan tindakan lainnya dalam sebuah
organisasi sistem [2]. Menurut Raymond McLeod, Jr pada tahun 2011, Sistem informasi
manajemen adalah suatu sistem berbasis komputer yang memiliki tujuan untuk menyediakan
informasi bagi beberapa pengguna dengan kebutuhan yang serupa [3]. Puskesmas sebagai
instansi terdepan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan, para tenaga kesehatan baik itu bagian
klinis dan non klinis juga menggunakan sistem informasi manajemen untuk memudahkan
mereka pelaksanaan pekerjaan. Penggunaan sistem informasi manajemen yang oleh Puskesmas
disebut sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) yang menjadi bagian dari sistem
informasi kesehatan (SIK). Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2014 yang menjelaskan
tentang Sistem Informasi Manajemen Kesehatan atau Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah
suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan yang berada di semua tingkat pemerintah
yang dijalankan secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan
dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat [4]. Sistem
informasi manajemen kesehatan yang memiliki fungsi yang baik adalah sistem informasi yang
mampu menghasilkan dan memberikan data/informasi yang akurat dan tepat waktu [5]. Sistem
informasi kesehatan dapat membantu proses untuk pengambilan keputusan untuk (a)
pelaksanaan pelayanan kesehatan sehari-hari, (b) intervensi yang cepat dalam penanggulangan
masalah kesehatan, dan (c) untuk mendukung manajemen kesehatan di tingkat kabupaten/kota,
provinsi dan pusat terutama dalam penyusunan rencana jangka pendek, menengah dan jangka
panjang [4]. Sistem informasi kesehatan yang digunakan Puskesmas yaitu SIMPUS dapat
disebut sebagai suatu tatanan manusia dan/atau peralatan yang berfungsi dalam penyediaan
informasi untuk membantu proses manajemen Puskesmas untuk dapat mencapai sasaran
kegiatan [6]. Sebelumnya SIMPUS dikenal dengan nama SP2TP yang merupakan alat atau
instrument untuk pencatatan serta pelaporan yang tersedia di puskesmas. Sistem informasi
manajemen puskesmas memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan [5], (1) mencatat dan
melakukan pengumpulan data, baik kegiatan di dalam ataupun kegiatan diluar, (2)pengolahan
data, (3) pembuatan laporan secara berkala untuk diberikan kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota, (4) Pemeliharaan bank data, (5) pengupayaan penggunaan data dan informasi

Novrizal, et., al [Analisis Usabilitas Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Depok II Menggunakan Metode
Evaluasi Heuristik]
IJCCS Vol. x, page–end_page
823 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 821-823 E-ISSN 2503-2933

dalam pengelolaan manajemen pasien dan manajemen unit pada puskesmas, (6) menyediakan
pelayanan data dan juga informasi kepada masyarakat serta pihak-pihak yang berkepentingan
lainnya di wilayah kerjanya.
Untuk membantu dalam pelaksanaan pekerjaan bagi tenaga kesehatan sistem informasi
manajemen yang digunakan harus selalu efisien dalam penggunaannya. Analisis terhadap sistem
informasi manajemen dilaksanakan untuk menemukan permasalahan dari sistem informasi
manajemen agar dapat diberikan perbaikan serta peningkatan terhadap sistem. Analisis sistem
informasi manajemen dapat disebut sebagai suatu sistem informasi utuh yang diuraikan kedalam
bagian-bagian komponennya yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
permasalahan, hambatan, kesempatan dan kebutuhan yang diharapkan agar dapat diberikan
perbaikan [7]. Analisis usabilitas yang akan digunakan untuk mengidentifikasi apakah sistem
dapat digunakan dengan baik. Usabilitas, asal kata usable mengartikan bahwa dapat digunakan
dengan baik. Usabilitas dapat diartikan jika terjadi kesalahan dapat diminimalkan atau
dihilangkan serta memberi manfaat dan kepuasan kepada pengguna [8]. Jika mengikuti standar
ISO usabilitas didefinisikan sebagai sejauh mana suatu produk dapat digunakan oleh pengguna
tertentu untuk mencapai tujuan tertentu dengan efektivitas, efisiensi, dan kepuasan dalam
konteks penggunaan tertentu [9]. Usabilitas dalam suatu perangkat lunak dapat ditentukan dari
efektivitas, efisiensi, dan kepuasan pengguna dalam penggunaannya. Untuk mengetahui sebaik
apa suatu kualitas sistem perangkat lunak dapat dilakukan analisis dari sistem tersebut. Hasil
analisis perangkat lunak penting untuk dilakukan agar dalam penggunaan sistem menjadi lebih
optimal dan kebutuhan informasi yang dapat dihasilkan dari sistem tersebut dapat lebih akurat.
Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan yang didasarkan dari konsep usabilitas menurut
Jakob Nielsen [10], yaitu :
1. Mudah dipelajari (Learnability)
2. Efisiensi (efficiency)
3. Mudah diingat (memorability)
4. Kesalahan (errors)
5. Memuaskan (satisfying)
Dengan menggunakan konsep usabilitas tersebut berikut dijabarkan kriteria untuk
digunakan dalam evaluasi heuristic seperti yang dikemukakan oleh Jakob Nielsen untuk
mengukur dan mengevaluasi suatu sistem.
1. Visibilitas status sistem
2. Keseuaian antara sistem dan dunia nyata
3. Kendali pengguna dan kebebasan
4. Konsistensi dan standar
5. Pencegahan untuk kesalahan
6. Mengenali daripada mengingat kembali
7. Fleksibilitas dan efisiensi dalam penggunaan
8. Desain yang estetik dan minimalis
9. Bantu pengguna mengenali, mendiagnosa, dan pulih dari kesalahan
10. Bantuan dan dokumentasi
Penelitian yang dilakukan oleh Azizi pada tahun 2021 melakukan analisis yang
melibatkan 28 rumah sakit. Penelitian ini menggunakan tenaga ahli dalam bidang usabilitas, ada
6 evaluator yang akan mengevaluasi ADT (admission, discharge, transfer), HIM (health
information management), dan NIS (nursing information system). Dengan evaluasi heuristic
ditemukan ada 116 permasalahan yang terbagi menjadi 40 permasalahan untuk ADT, 39
permasalahan untuk HIM, dan 37 permasalahan pada NIS. Setelah melakukan evaluabilitas
dengan menggunakan 10 prinsip Nielsen diberikan rekomendasi terhadap permasalahan yang
ditemukan untuk dilakukan perbaikan [11].

Novrizal, et., al [Analisis Usabilitas Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Depok II Menggunakan Metode
Evaluasi Heuristik]
ar, implies research results (First Author)
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 821-833 E- ISSN 2503-2933 824

Pada penelitian yang membahas tentang evaluasi usabilitas terhadap sistem mobile untuk
penyediaan layanan kesehatan mengevaluasi sebuah aplikasi mobile yang disebut 30Teb.
Aplikasi ini di evaluasi menggunakan metode heuristic, ada tiga evaluator independen yang
terlibat dalam evaluasi untuk antarmuka pengguna dari aplikasi 30Teb. Dari hasil evaluasi
ditemukan total keseluruhan permasalahan adalah 241 permasalahan, setelah menghilangkan
duplikat-duplikat yang ada akhirnya tersisa 69 permasalahan. Dengan hasil evaluasi diberikan
rekomendasi perbaikan untuk permasalahan yang ditemukan dan diharapkan dengan penemuan
tersebut dapat dijadikan landasan untuk menjadikan aplikasi 30Teb lebih efektif [12].
Penelitian sebelumnya yang melakukan analisis usabilitas menggunakan evaluasi
heuristic dilakukan oleh Hernanda menganalisis BPR Gianyar.com. Dengan menggunakan
evaluasi heuristic dan pendekatan human-centered design untuk mengetahui bagaimana
interaksi pengguna saar menggunakan website dan mencari temuan permasalahan kegunaan.
Analisis dilakukan dengan melakukan wawancara dan pengisian kuesioner dari beberapa
pengguna untuk mendapatkan data sampel dari para pengguna website. Dari hasil evaluasi
desain antarmuka didapatkan permasalahan usabilitas dengan kategori 3 yaitu major usability
problem. Dengan pendekatan human-centered design yang digunakan untuk pemberian dasar
rekomendasi meghasilkan adanya penurunan nilai permasalahan usabilitas dari kategori 3
menjadi kategori 1 yaitu cosmetic problem dan menunjukkan sudah lebih baik dan tidak ada
permasalahan yang mengganggu kegunaan terhadap sistem [13].
Dari hasil penelitian analisis usabilitas pada SILPI perusahaan asuransi nasional, dalam
melakukan analisis di penelitian ini juga melakukan uji reliabilitas, uji statistic Kolmogorov-
Smirnov, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Dari hasil analisis usabilitas yang
dilakukan dari 10 kriteria evaluasi heuristic hanya terdapat 1 kriteria yang mendapat kategori
Baik dengan nilai 61,07% sedangkan 9 kriteria lainnya hanya mendapatkan kategori Cukup
Baik. Kriteria yang mendapatkan kategori Baik hanya kriteria pencegahan untuk kesalahan
(error prevention). Dengan hasil yang diberikan ini maka SILPI dinyatakan masuk ke dalam
kriteria “Cukup Layak” [14].

2. METODE PENELITIAN

Sebuah alur dalam sebuah penelitian dibutuhkan agar penelitian yang akan dilakukan
dapat dilakukan secara sistematis dan dapat dijadikan pedoman dalam penyelesaian
permasalahan. Alur penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Gambar 1.

Novrizal, et., al [Analisis Usabilitas Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Depok II Menggunakan Metode
Evaluasi Heuristik]
IJCCS Vol. x, page–end_page
825 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 821-823 E-ISSN 2503-2933

Gambar 1. Tahapan Penelitian


2.1 Studi Literature
Studi literature merupakan pencarian referensi yang melakukan penelitian sejenis dan
juga menjadi dasar dari dilakukannya penelitian ini.

2. 2 Analisis Kebutuhan
Dalam tahap ini akan dianalisis data-data apa saja yang dibutuhkan agar dapat
dikumpulkan untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan observasi, kuesioner
dan wawancara, untuk memenuhi kebutuhan maka akan dilakukan beberapa tahap yaitu :
a. Penggunaan evaluasi heuristic Nielsen membutuhkan penilaian dari 10 indikator untuk
mendapatkan hasil analisis terhadap sistem informasi manajemen. Setiap indikator memiliki
beberapa pertanyaan untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan. Berikut merupakan
indikator dari evaluasi heuristic Nielsen yang akan digunakan sebagai indikator dan fungsi
dalam pembuatan pertanyaan kuesioner pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Indikator Evaluasi Heuristik


No Indikator Fungsi
1 Visibilitas status sistem Sistem harus selalu dapat memberikan
masukan yang baik untuk memberi informasi
kepada pengguna tentang apa yang terjadi
dalam waktu yang wajar
2 Kesesuaian antara sistem dan dunia Sistem harus "berbicara" dalam bahasa yang
nyata dimengerti pengguna. Gunakan kata, frasa,
dan konsep dalam bahasa yang dipahami
pengguna alih-alih menggunakan bahasa
sistem
3 Kendali pengguna dan kebebasan Jika pengguna melakukan kesalahan yang

Novrizal, et., al [Analisis Usabilitas Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Depok II Menggunakan Metode
Evaluasi Heuristik]
ar, implies research results (First Author)
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 821-833 E- ISSN 2503-2933 826

tidak disengaja pengguna dapat menemukan


cara yang mudah untuk keluar dengan mudah
dan cepat tanpa harus melewati proses yang
panjang
4 Konsistensi dan standar Pengguna dengan mudah untuk memahami
dan tanpa memiliki keraguan untuk
mengetahui suatu fitur, situasi atau tindakan
berbeda apakah memiliki makna yang sama
5 Pencegahan untuk kesalahan Pemberitahuan tentang kesalahan adalah hal
yang baik, tetapi sistem yang lebih baik adalah
mencegah terjadinya kesalahan dari awal, dan
bila terjadi kesalahan dari pengguna maka
pengguna dapat dengan mudah untuk
memahami kesalahan yang terjadi
6 Mengenali daripada mengingat Sistem lebih baik dirancang untuk mudah
kembali dikenali kembali agar pengguna tidak perlu
mengingat kembali setiap langkah-langkah
yang harus dilakukan setiap pengguna
menggunakan sistem kembali
7 Fleksibilitas dan efisiensi dalam Sistem ini menawarkan fleksibilitas dengan
penggunaan menawarkan tindakan alternatif yang cocok
untuk pengguna pemula dan berpengalaman.
Berikan setiap kategori pengguna fleksibilitas
untuk memilih cara kerjanya
8 Desain yang estetik dan minimalis Sistem tidak boleh berisi informasi yang tidak
relevan atau jarang dibutuhkan. Tampilan
desain harus menyenangkan mata pengguna
agar tidak membingungkan mereka saat
menggunakan sistem
9 Bantu pengguna mengenali, diagnosa, Jika terjadi kesalahan, sistem dapat
dan pulih dari kesalahan memberikan pesan kesalahan dalam bahasa
yang mudah dipahami dan juga memberikan
solusi yang dibutuhkan oleh pengguna untuk
mengatasi masalah tersebut.
10 Bantuan dan dokumentasi Sistem harus memiliki dokumentasi yang
relevan dan fasilitas "bantuan" yang baik
sehingga pengguna dapat mempelajari segala
sesuatu yang berhubungan dengan sistem.
Lebih baik untuk dapat menggunakan sistem
tanpa dokumentasi, tetapi mungkin diperlukan
jika pengguna membutuhkan bantuan.
Informasi ini harus dalam bentuk
dokumentasi, mudah ditemukan, fokus pada
tugas pengguna, menyertakan daftar langkah-
langkah spesifik, dan tidak terlalu banyak.

b. Uji validitas kuesioner, kuesioner yang sudah disusun akan dilakukan pengujian dari sumber
yang memiliki referensi sebelum dilakukan pengumpulan data.

Novrizal, et., al [Analisis Usabilitas Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Depok II Menggunakan Metode
Evaluasi Heuristik]
IJCCS Vol. x, page–end_page
827 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 821-823 E-ISSN 2503-2933

c. Penetapan responden, Penggunaan RACI (Responsible, Accountable, Consulted, Informed)


dalam penelitian ini untuk menentukan responden yang akan menjadi peserta dalam
pengisian kuesioner. RACI akan membantu dalam penetapan responden terhadap pegawai
yang langsung berhubungan dengan bagian klinis. Berikut hasil dari RACI pada Tabel 2
[15].

Tabel 2. RACI Table


Dokter Dokter Perawat
Perawat Bidan Gizi Psikolog Apt AA ATLM
Umum Gigi Gigi
Data Input R/C R/C R/I R/I R R R A/I C/I R/I
Data Update R/C R/C R/I R/I R R R I I C/I
Data Edit R/C R/C R/I R/I R R R I I I
Data Review R R I I R R R I I I
Rekapitulasi R/C R/C I I R R R R I R/I

2. 3 Pengumpulan Data
Pengumpulan data akan dilakukan setelah melakukan penetapan responden, dari hasil
RACI telah ditetapkan sebanyak 29 responden yang akan diberikan kuesioner untuk tahapan
pengumpulan data, berikut adalah keterangan dari responden pada Tabel 3.

Tabel 3. Data Responden


Jabatan Jumlah
Dokter 3
Dokter Gigi 2
Perawat 7
Perawat gigi 2
Bidan 6
Gizi 3
Psikolog 1
Apoteker 2
Asisten Apoteker 1
ATLM 2
Total 29

Selanjutnya setelah tahap penetapan responden, akan dilakukan penyebaran kuesioner


kepada responden yang telah ditetapkan, kemudian penilaian yang akan digunakan dalam
kuesioner oleh responden menggunakan skala Likert 1-5 untuk pilihan jawaban yang diberikan
dengan interpretasi 1 sangat tidak setuju (STS), 2 tidak setuju (TS), 3 netral (N), 4 setuju (S), 5
sangat setuju (SS) [16].

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah tahapan pengumpulan data, data yang sudah dikumpulkan akan dilakukan uji
validitas dan uji reliabilitas bertujuan mengetahui apakah data yang terkumpul tersebut valid
dan reliabel. Uji validitas yang dilakukan menggunakan rumus korelaksi Product Moment dari
Pearson [17] seperti pada (1).
( )( )()
(1)
{  ( ) }{  () }

Novrizal, et., al [Analisis Usabilitas Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Depok II Menggunakan Metode
Evaluasi Heuristik]
ar, implies research results (First Author)
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 821-833 E- ISSN 2503-2933 828

Dari hasil uji validitas yang menunjukkan bahwa hasil kuesioner dapat dinyatakan valid
dikarenakan nilai r hitung lebih tinggi dari nilai r table. Nilai r table adalah 0,355. Maka dari itu
keseluruhan jawaban dari pertanyaan yang berdasarkan 10 indikator heuristic dinyatakan valid.
Untuk hasil uji reliabilitas ditemukan bahwa seluruh item dari 10 indikator heuristic
dinyatakan reliabel dikarenakan nilai koefisiennya reliabiltasnya lebih tinggi dari 0,700 yaitu
0,751 yang berarti bahwa variabel usabilitas dengan evaluasi heuristic dapat dipercaya.
Analisis dan pengolahan hasil kuesioner terhadap usabilitas ini dilakukan untuk
mengukur kualitas dari sistem informasi manajemen. Dari hasil yang didapatkan nilai hasil
kuesioner dihitung nilai rata-rata totalnya. Penghitungan nilai rata-rata dapat dilakukan dengan
rumus (2).
∑
 = (2)

 disini adalah nilai rata-rata, ∑  berarti jumlah skor dan  merupakan jumlah responden.
Selanjutnya dengan menggunakan data dari para responden akan ditentukan nilai untuk kriteria
penilaian ideal. Penilaian ideal bertujuan untuk menentukan kualitas usabilitas menggunakan
rumus pada table 4 [14].

Tabel 4. Kriteria Penilaian Ideal


Rentang Skor Kualitatif Penilaian
 >  + 1,8  Sangat Layak
 + 0,6  <  ≤  + 1,8  Layak

 − 0,6  <  ≤  + 0,6  Cukup Layak
 − 1,8  <  ≤  − 0,6  Tidak Layak

 ≤  − 1,8  Sangat Tidak Layak

Dengan rumus pada table 4 ditemukan penilaian ideal untuk setiap indikator dari evaluasi
heuristic, hasil kriteria penilaian ideal berada pada table 5.

Tabel 5. Hasil Kriteria Penilaian Ideal


Indikator Evaluasi Heuristik $
# Penilaian
Visibilitas Status Sistem 3,64 Layak
Kesesuaian antara sistem dan dunia nyata 3,719 Layak
Kendali pengguna dan kebebasan 3,71 Layak
Konsistensi dan standar 3,632 Layak
Pencegahan untuk kesalahan 3,647 Layak
Mengenali daripada mengingat kembali 3,802 Layak
Fleksibitas dan efisiensi dalam penggunaan 3,575 Layak
Desain yang estetik dan minimalis 3,819 Layak
Bantu pengguna mengenali, mendiagnosa dan pulih dari kesalahan 3,69 Layak
Bantuan dan dokumentasi 3,284 Cukup Layak

Analisis verifikatif menggunakan pengujian non parametric Wilcoxon signed rank t-test
one sample dikarenakan setelah dilakukan uji normalitas menghasilkan data yang tidak
terdistribusi normal. Penggunaan uji non parametric Wilcoxon signed rank t-test one sample
akan menggunakan nilai median untuk melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis yang akan
dilakukan pengujian sebagai berikut:

Novrizal, et., al [Analisis Usabilitas Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Depok II Menggunakan Metode
Evaluasi Heuristik]
IJCCS Vol. x, page–end_page
829 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 821-823 E-ISSN 2503-2933

H0 = µ > 3,39993, artinya hasil penilaian setiap item dinyatakan layak dan tidak ada
permasalahan.
H1 = µ < 3,39993, artinya hasil penilaian setiap item dinyatakan dibawah layak dan ada
permasalahan.
Dimana ⋉ = 5%.

Berikut hasil pengujian statistic yg H0 tidak ditolak dituangkan pada table 6.

Tabel 6. Hasil Pengujian Non Parametrik Wilcoxon Signed Rank T-Test One Sample
Indikator Item V p-value Keputusan
Visivibilitas Status 1.4 Setelah pengguna menyelesaikan 277 0,09596 Tidak
Sistem suatu tindakan atau serangkaian ditolak
tindakan, apakah ada umpan balik
dari sistem yang memberi tahu
langkah tindakan selanjutnya?
1.6 Apakah waktu respon dalam 247 0,2613 Tidak
pencarian data yang dibutuhkan ditolak
sudah cepat?
Kesesuaian antara 2.6 Apakah hasil pencarian yang 254 0,2137 Tidak
sistem dan dunia nyata dilakukan pada hasil yang ditolak
dikeluarkan sudah diurutkan sesuai
abjad?
Fleksibitas dan 7.6 Apakah fasilitas kolom pencarian 285 0,06662 Tidak
efisiensi dalam pada halaman berada yang dapat ditolak
penggunaan ditemukan dengan mudah?
Bantuan dan 10.1 Apakah ada menu bantuan 232 0,3784 Tidak
dokumentasi (HELP) jika pengguna membutuhkan ditolak
bantuan?
10.2 Apakah menu bantuan (HELP) 231 0,3873 Tidak
mudah untuk dapat diakses? ditolak
10.3 Dapatkah pengguna menavigasi 214 0,535 Tidak
dengan mudah saat menggunakan ditolak
menu bantuan (HELP) ke halaman
sebelumnya atau melanjutkan
pekerjaan sebelumnya?
10.4 Apakah ada informasi bantuan 245 0,2759 Tidak
yang terdokumentasi terhadap ditolak
penggunaan sistem?

Setelah ditemukan item yang ditemukan adanya permasalahan langkah selanjutnya


merupakan penentuan tingkat permasalahan untuk mengetahui prioritas permasalahan. Untuk
menentukan tingkat permasalahan menggunakan penilaian tingkatan permasalahan dari nilai
total kuesioner berdasarkan evaluasi heuristic. Pembagian interval kategori permasalahan dapat
dilihat pada table 7 [18].

Novrizal, et., al [Analisis Usabilitas Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Depok II Menggunakan Metode
Evaluasi Heuristik]
ar, implies research results (First Author)
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 821-833 E- ISSN 2503-2933 830

Tabel 7. Interval Kategori Permasalahan


Interval Kategori
Tingkat Permasalahan
Batas Bawah Batas Atas
29 Masalah kritis dan harus segera diperbaiki
30 58 Masalah yang prioritas perbaikannya tingkat tinggi
59 87 Masalah yang prioritas perbaikannya tingkat sedang
88 116 Masalah kecil yang prioritas perbaikannya rendah
117 145 Tidak ada masalah

Kemudian dari setiap indikator yang ditemukan bahwa nilai H0 tidak ditolak yang berarti
memiliki permasalahan akan dihitung nilainya. Hasil perhitungan dan tingkat permasalahan
dapat dilihat pada table 8.

Tabel 8. Tingkat Permasalahan Evaluasi Heuristik


Nilai Tingkat
No Indikator Item
Skor Permasalahan
1 Visivibilitas Status Sistem 1.4 Setelah pengguna 100 Masalah kecil yang
menyelesaikan sebuah atau prioritas
serangkaian tindakan, perbaikannya
apakah ada timbal balik dari rendah
sistem untuk menyampaikan
tindak tahap selanjutnya?
1.6 Apakah waktu respon 95 Masalah kecil yang
dalam pencarian data yang prioritas
dibutuhkan sudah cepat? perbaikannya
rendah
2 Kesesuaian antara sistem 2.6 Apakah hasil pencarian 98 Masalah kecil yang
dan dunia nyata yang dilakukan pada hasil prioritas
yang dikeluarkan sudah perbaikannya
diurutkan sesuai abjad? rendah
7 Fleksibitas dan efisiensi 7.6 Apakah fasilitas kolom 101 Masalah kecil yang
dalam penggunaan pencarian pada halaman prioritas
berada yang dapat perbaikannya
ditemukan dengan mudah? rendah
10 Bantuan dan dokumentasi 10.1 Apakah terdapat menu 96 Masalah kecil yang
bantuan (HELP) jika prioritas
pengguna membutuhkan perbaikannya
bantuan? rendah
10.2 Apakah menu bantuan 95 Masalah kecil yang
(HELP) dapat dengan prioritas
mudah untuk diakses? perbaikannya
rendah
10.3 Apakah pengguna 94 Masalah kecil yang
dapat dengan mudah prioritas
berpindah saat perbaikannya
menggunakan menu bantuan rendah
(HELP) ke halaman
sebelumnya atau

Novrizal, et., al [Analisis Usabilitas Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Depok II Menggunakan Metode
Evaluasi Heuristik]
IJCCS Vol. x, page–end_page
831 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 821-823 E-ISSN 2503-2933

melanjutkan pekerjaan yang


sebelumnya?
10.4 Apakah ada informasi 96 Masalah kecil yang
bantuan yang prioritas
terdokumentasi terhadap perbaikannya
penggunaan sistem? rendah

Dari hasil analisis yang telah dilakukan ditemukan permasalahan yang terjadi pada sistem
informasi manajemen pada Puskesmas Depok II. Dari 10 indikator yang dilakukan analisis
terdapat 4 indikator yang ditemukan permasalahan, dari total 8 permasalahan yang ditemukan
keseluruhan permasalahan yang prioritas perbaikannya rendah, permasalahan ditemukan pada
item 1.4, 1.6, 2.6, 7.6, 10.1, 10.2, 10.3, dan 10.4. Dengan permasalahan yang ditemukan
efektivitas usabilitas terhadap sistem informasi manajemen pada Puskesmas bahwa sistem
masih efektif dikarenakan permasalahan yang ditemukan tidak menghambat pekerjaan dari
pengguna. Dari permasalahan yang ditemukan dibutuhkan perbaikan prioritas rendah serta
dibutuhkan perbaikan fitur terhadap sistem informasi manajemen. Permasalahan dengan
perbaikan rendah sebanyak 16%. Dari hasil analisis yang dilakukan dan permasalahan yang
ditemukan dapat diketahui bahwa dibutuhkan perbaikan terhadap sistem informasi manajemen
pada Puskesmas Depok II, Sleman. Fitur yang sebaiknya dilakukan perbaikan menurut dari 10
indikator evaluasi heuristic itu terdapat pada indikator visibilitas status sistem, kesesuaian antara
sistem dan dunia nyata, fleksibilitas dan efisien dalam penggunaan, dan bantuan dan
dokumentasi.

4. KESIMPULAN

Analisis usabilitas yang dilakukan dengan menggunakan metode evaluasi heuristic pada
sistem informasi manajemen pada Puskesmas Depok II, Kabupaten Sleman melibatkan 29
responden dari tenaga klinis dengan 10 bagian berbeda yang sudah dilakukan penetapan
responden menggunakan RACI. Pengumpulan data menggunakan penyebaran kuesioner
terhadap tenaga bagian klinis. Kuesioner disusun berdasarkan 10 indikator dari evaluasi
heuristic dengan jawaban yang diberikan menggunakan skala likert. Hasil dari kuesioner diolah
dan dihitung untuk dilakukan analisis untuk menemukan permasalahan pada sistem informasi
manajemen pada Puskesmas Depok II, Kabupaten Sleman. Dari hasil analisis yang dilakukan
menggunakan uji non parametric Wilcoxon signed rank t-tes one sample ditemukan adanya 8
permasalahan dari 4 indikator evaluasi heuristic. Dari permasalahan yang ditemukan dilakukan
analisis untuk menentukan kategori tingkat permasalahan dan ditemukan 8 permasalahan yang
ditemukan merupakan permasalahan kecil yang memiliki prioritas perbaikannya rendah.
permasalahan yang ditemukan ada pada indikator evaluasi heuristic visibilitas status sistem,
kesesuaian antara sistem dan dunia nyata, fleksibilitas dan efisiensi dalam penggunaan, dan
bantuan dan dokumentasi. Dari 4 indikator yang ditemukan permasalahan indikator bantuan dan
dokumentasi memiliki permasalahan terbanyak sebanyak 4 permasalahan. Dengan
ditemukannya permasalahan ini dapat dijadikan acuan dalam perbaikan, peningkatan dan
penambahan fitur dalam meningkatkan sistem informasi manajemen pada Puskesmas Depok II,
Kabupaten Sleman dan memberikan kemudahan pada pengguna dalam kemudahan penggunaan
sistem informasi manajemen.

Novrizal, et., al [Analisis Usabilitas Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Depok II Menggunakan Metode
Evaluasi Heuristik]
ar, implies research results (First Author)
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 821-833 E- ISSN 2503-2933 832

5. SARAN

Saran yang dapat diberikan berdasarkan dari penelitian ini untuk penelitian selanjutnya
yaitu bisa melakukan penelitian secara keseluruhan bagian sistem informasi manajemen pada
Puskesmas, tidak hanya dari bagian klinis saja. Memberikan rekomendasi perbaikan yang
melibatkan pakar/tenaga ahli dalam bidang analisis. Penggunaan metode analisis lainnya untuk
mendapatkan hasil sudut pandang yang berbeda dalam penilaian usabilitas sehinggan dapat
ditemukan metode yang lebih tepat dalam menunjukkan penilaian usabilitas.

DAFTAR PUSTAKA

[1] “Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014,” p. 634,
2014.

[2] C. J. L. Gaol, Sistem Informasi Manajemen. Grasindo, 2008.

[3] D. Riswanda and A. T. Priandika, “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi


Manajemen Pemesanan Barang Berbasis Online,” J. Inform. dan Rekayasa Perangkat
Lunak, Vol. 2, No. 1, pp. 94–101, 2021, [Online]. Available:
http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/informatika/article/view/730.

[4] M. Sianturi, Efendi; Sihombing, Kirana Patrolina; Tasnim; Widiyanto, Wahyu Wijaya; D,
Masni; Argaheni, Niken Bayu; Ediana, Dina; M, Sistem Informasi Kesehatan, Janner
Sim. Yayasan Kita Menulis, 2021.

[5] A. R. Amelia, A.Rizki ; Rusydi, Sistem Informasi Kesehatan (Kajian Covid-19 Melalui
Sistem Informasi Kesehatan). DEEPUBLISH, 2021.

[6] S. Wibisono and S. Munawaroh, “Sistem Informasi Manajemen Puskesmas


(Simpuskesmas) berbasis Cloud Computing,” J. Teknol. Inf. Din., Vol. 17, No. 2, pp.
141–146, 2012, [Online]. Available:
https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fti1/article/view/1661.

[7] H. M. Jogiyanto, Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur.


Yogyakarta: Andi Offset, 1995.

[8] J. Joanna, “Penyusunan Usability Index Browser Internet,” 2010.

[9] “ISO - ISO 9241-11:2018 - Ergonomics of human-system interaction — Part 11:


Usability: Definitions and concepts.” https://www.iso.org/standard/63500.html (accessed
Oct. 20, 2021).

[10] J. Nielsen, “10 Usability Heuristics for User Interface Design.”


https://www.nngroup.com/articles/ten-usability-heuristics/ (accessed Oct. 20, 2021).

[11] A. Azizi, “Usability Evaluation of Hospital Information System According To Heuristic


Evaluation,” pp. 1–17, 2021.

Novrizal, et., al [Analisis Usabilitas Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Depok II Menggunakan Metode
Evaluasi Heuristik]
IJCCS Vol. x, page–end_page
833 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 821-823 E-ISSN 2503-2933

[12] M. Iranmanesh, “Usability Evaluation of a Mobile-Based Application to Provide Home


Health Services Using Heuristic Method,” No. September, 2021.

[13] I. P. A. R. Hernanda, D. P. Githa, and G. M. A. Sasmita, “Analisis Usability BPR


Gianyar.com Menggunakan Heuristic Evaluation dan Pendekatan Human-Centered
Design,” J. Tek. Inform. dan Sist. Inf., Vol. 9, No. 3, pp. 2397–2411, 2022, [Online].
Available: https://jurnal.mdp.ac.id/index.php/jatisi/article/view/2756/897.

[14] R. Dwiseptian and D. A. R, “Analisis Usability pada Silpi Perusahaan Asuransi Nasional
Dengan Metode Evaluasi Heuristik,” Sist. J. Sist. Inf., Vol. 9, No. 1, pp. 51–62, 2019.

[15] F. D. Hutapea, Mulyadi, and Effiyaldi, “Analisis Tata Kelola SMRS pada RS Royal
Prima Jambi Menggunakan Framework Cobit 5.0 (Fokus Domain Mea01),” J. Manaj.
Teknol. dan Sist. Inf., Vol. 1, pp. 24–34, 2021.

[16] S. McLeod, “Likert Scale Likert Scale Examples How Can You Analyze Data From A
Likert Scale ?,” Simply Psychol., pp. 1–3, 2008, [Online]. Available:
https://www.simplypsychology.org/likert-scale.html.

[17] N. Sandjojo, “Metode Analisis Jalur dan Aplikasinya.” pp. 1–236, 2014.

[18] S. I. Irwan, I. S. Sitanggang, and B. Mustafa, “Analisis Usabilitas Sistem Informasi


Manajemen Penerimaan Koleksi Deposit di Perpusnas Berdasarkan Pendekatan
Evaluasi Heuristik,” J. Pustak. Indones., Vol. 14, No. 1, pp. 33–42, 2015.

Novrizal, et., al [Analisis Usabilitas Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Depok II Menggunakan Metode
Evaluasi Heuristik]
ar, implies research results (First Author)

You might also like