Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI Elvira Linanda Putri (A1E119046)
SKRIPSI Elvira Linanda Putri (A1E119046)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada akhir tahun tepatnya pada tahun 2019, seluruh negara di dunia terkejut
akan adanya kemunculuan suatu virus mematikan yang bernama Covid-19 yang
tidak melakukan aktifitas diluar rumah untuk waktu yang cukup lama. Sekitar
yang bekerja dari rumah, anak sekolah pun melakukan pembelajaran dari rumah
suatu pembelajaran melalui jaringan atau secara online yang bisa dilakukan di
berbagai tempat.
dalam jaringan atau secara online menimbang hal-hal yang tidak diinginkan
Kebijakan ini dibuat sebagai salah satu upaya untuk pencegahan penularan virus
1
2
daring, tidak terjadinya interaksi antara individu dengan individu lainnya selain
teori yang dikeluarkan oleh ahli mengenai pembelajaran dalam jaringan, dapat
peserta didik tidak berinteraksi dengan teman-teman dan guru nya secara baik,
sosial yang baik di dalam atau di luar kelas dapat dilihat melalui kemampuan
menjalin kerja sama yang baik dengan sesama teman nya, memiliki rasa simpati
dan empati yang tinggi terhadap temannya dan mampu bersosialisasi dengan
baik serta menerapkan etika dan sopan santun terhadap gurunya termasuk
gambarkan dan dicatat oleh orang lain maupun orang yang melakukannya.
Dengan demikian, perilaku sosial adalah perilaku yang terjadi dalam situasi
sosial, yaitu cara berpikir dan bertindak karena kehadiran orang lain”.
3
Dalam kegiatan belajar di sekolah, peserta didik dituntut untuk aktif dan
memiliki kemauan yang tinggi dalam menggali informasi tentang pelajaran yang
kemampuan perilaku sosial yang baik akan sangat membantu peserta didik
didik merupakan hal yang harus dimiliki secara baik oleh peserta didik karena
dari kemampuan perilaku sosial nya dapat membantu mereka dalam menjaga
hubungan baik dengan teman dan guru di sekolah. Berdasarkan hasil wawancara
kepada narasumber yaitu Guru Bimbingan dan Konseling kelas VIII di SMP
pelaksanaannya.
daring, sikap dan perilaku sosial siswa terlihat kurang baik karena tidak peduli
dan acuh tak acuh dengan teman-teman maupun guru. Menurut pandangan guru
yang mengajar, para peserta didik hanya melaksanakan apa yang menjadi
sesuai aturan, seperti tidak bertegur sapa dengan teman-teman setelah lama tidak
sekolah offline, acuh dan tidak peduli jika ada guru yang lewat, dan menghindar
jika melihat guru berjalan ke arah siswa. Guru BK mengatakan bahwa perilaku
sosial merupakan sebuah tindakan peserta didik saat melakukan interaksi dengan
orang lain.
ramah tamah serta bertegur sapa yang ditunjukkan oleh siswa kepada
cenderung jalan sambil menunduk atau jalan seperti biasa. Di dalam kelas,
mereka hanya akan berinteraksi jika butuh, seperti diberikan tugas mengerjakan
beberapa teman. Jika tidak, mereka hanya sibuk dengan kegiatan masing-
pengumpul data pra penelitian yang disebarkan kepada 40 orang siswa kelas
jawaban Ya 37,5% dan Tidak 62,5% dengan pernyataan saya menyukai metode
saya menyukai metode pembelajaran tatap muka, selanjutnya Ya 55% dan Tidak
47,5% dan Tidak 52,5% bahwa saya mengenal guru-guru yang mengajar
maupun tidak mengajar di kelas, selanjutnya Ya 35% dan Tidak 65% bahwa
saya merasa nyaman jika tanpa seorang teman di sekolah, selanjutnya Ya 45%
dan Tidak 55% bahwa saya bersikap abai jika berpapasan dengan guru di
lingkungan sekolah, selanjutnya Ya 50% dan Tidak 50% bahwa saya berani
memulai percakapan terlebih dahulu, selanjutnya Ya 40% dan Tidak 60% bahwa
saya bersemangat jika diajak berkenalan teman baru, selanjutnya Ya 45% dan
Pada angket sederhana yang telah disebarkan dan diolah, dapat dilihat
karena kecil peluang siswa untuk berinteraksi secara intens dengan guru dan
sosialnya untuk kembali tidak canggung jika ingin berbicara, baik dengan guru
maupun teman.
peserta didik kurang aktif dalam menanggapi gurunya jika bertanya, kurangnya
komunikasi dan kepedulian antar teman karena ada beberapa teman yang
yang langsung menanggapi jika guru yang sedang mengajar meminta untuk
menjelaskan dan ada juga yang tidak menanggapi, ada yang mau memulai
percakapan duluan dengan temannya, ada juga yang menunggu di sapa atau di
ajak ngobrol temannya terlebih dahulu, ada yang menyapa dan salim guru jika
bertemu/berpapasan, ada juga yang acuh dan hanya lewat saja. Berdasarkan
pendapat ini bisa diartika bahwa masing-masing peserta didik memiliki perilaku
sosial yang positif dan juga ada perilaku sosial yang negatif, saat kegiatan
daring bisa memberikan pengaruh pada perilaku sosial peserta didik. Sangat
penting untuk mengakui pentingnya perilaku sosial yang diperoleh siswa selama
7
sosial yang menyimpang. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk
mengungkap perilaku sosial yang ditunjukkan siswa SMP Negeri 1 Kota Jambi
B. Batasan Masalah
WhatsApp Group.
2. Perilaku sosial yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu sikap peserta didik
menghargai, mampu berkerjsama, serta saling bertegur sapa satu sama lain.
3. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Kota
Jambi.
C. Rumusan Masalah
2. Seberapa besar kualitas perilaku sosial siswa di SMP Negeri 1 Kota Jambi?
D. Tujuan Penelitian
1 Kota Jambi.
1 Kota Jambi.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu serta wawasan yang
2. Manfaat Praktis
a. Bagi konselor, penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam mengatasi
9
F. Anggapan Dasar
agar siswa/peserta didik tetap memenuhi kewajibannya sebagai pelajar dan tidak
didik.
G. Hipotesis Penelitian
H. Definisi Operasional
2. Perilaku Sosial
seseorang yang ada dalam lingkup sosial, yang pada dasarnya menjadi suatu
keyakinan adanya tindakan dan perujukan rasa hormat kepada orang lain.
Adanya perilaku sosial ini tentunya menjadi sebuah aktivitas fisik yang teratur
maupun psikis terhadap sebuah individu dengan individu lainnya dengan tujuan
I. Kerangka Konseptual
gambaran tentang alur pikir yang digunakan dalam penelitian. Adapun kerangka
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Pembelajaran Daring
sebuah pembelajaran online dengan beberapa artian lain yaitu sebuah aktivitas
internet di mana mahasiswa dan pengajar dapat secara langsung bertatap muka
12
13
komunikasi dan diskusi yang efektif antara guru dan peserta didik, berdiskuis
tersedia secara online, mudahnya pemberian materi berupa gambar dan video
kepada peserta didik, dan memudahkan guru membuat dan memberikan tugas
dimana saja dan kapan saja tanpa tatap muka secara langsung.
efektif seperti latihan dengan umpan balik yang relevan, memadukan kegiatan
b. Dari sudut pandang guru : adanya waktu luang yang dimiliki oleh
pelajaran melalui internet, waktu belajar yang fleksibel, dan biaya yang
pembelajaran yang melatih kemandirian anak, fleksibel dalam lokasi dan waktu
memicu hal negatif seperti merasa frustasi, cemas dan bingung dengan keadaan
yang dihadapi.
pembelajaran daring memiliki kelebihan yaitu fleksibel dalam waktu dan lokasi
menjadi suatu hal yang dilakukan dan digunakan oleh mahasiswa dengan
yang telah tersedia dan digunakan oleh pihak pengajar. Adanya banyak materi
dalam pembelajaran ini tentunya diberikan kepada mahasiswa secara online dan
Adanya sistem pembelajaran online ini tentunya dibantu dengan beberapa aplikasi
a. Komunikasi
b. Keaktifan
c. Aksesibilitasi
d. Respon
B. Perilaku Sosial
Padhilah, 2015:8) mengatakan bahwa Perilaku sosial juga sebuah aktivitas yang
Ballachey (dalam Padhilah, 2015: 8), perilaku sosial seseorang dapat dilihat dari
pola respon antar manusia yang diungkapkan dengan timbal balik antarpribadi.
Perilaku sosial juga identik dengan bagaimana seseorang menyikapi orang lain.
ocntoh, dalam sebuah kelompok, ada yang berinsiatif untuk berinteraksi dengan
sesama anggota kelompok, dan ada juga yang memilih untuk tidak saling
Karakter orang di sekitar kita menjadi faktor perilaku sosial kita, jika
tersebut. Tetapi jika orang disekitar kita memiliki karakter yang pemalu,
tidak mudah bergaul dan menutup diri, maka kemungkinan kita akan ikut
b. Proses kognitif
c. Faktor lingkungan
masing-masing, maka seseorang tersebut akan ikut menutup diri dan tidak
d. Latar budaya sebagai tempat perilaku dan pemikiran sosial itu terjadi
19
Seorang individu yang berasal dari suatu budaya yang mencolok dan
berbeda tentunya akan merasa memiliki ciri khas perilaku sosial dan
Adanya berbagai bentuk atau jenis perilaku sosial pada seorang individu
merupakan sebuah ciri khas seseorang yang dapat diamati dengan orang lain
kelompok lainnya. Perilaku sosial ini dapat kita amati melalui pola dan sifat
tertentu antar individu (dalam Lestari 2017:12) Perilaku sosial dapat dilihat
mempunyai kekuasaanberkebalikan.
yang akan dijalankan. Sementara pada orang yang pasif mereka tidak
yang mandiri juga tidak memerlukan atau tidak meminta nasehat atau
Orang yang bisa diterima oleh Lingkup sosial nya tentunya tidak
dan kekurangan orang lain. Tentunya sifat ini mempunyai Sifat yang
orang yang tidak memiliki atau tidak suka bersosialisasi biasanya selalu
memiliki sifat yang sangat mudah didekati suka bergaul ramah dan
melindungi orang lain, dan murah hati. Sementara itu orang yang
sebaliknya.
1) Sifat suka bersaing (tidak kooperatif) dan tidak suka bersaing (suka
bekerja sama)
lain berbuat onar serta secara langsung atau memiliki sifat yang buruk,
lain.
Implikasi dari perilaku sosial adalah bahwa perilaku ini berasal dari
berpartisipasi dengan sangat baik, tapi dia juga tidak bisa berpartisipasi, dia
bisa melibatkan dirinya pada orang lain, dia tidak bisa, tanpa sadar dia merasa
dirinya berharga, dan orang lain memahami hal ini, sehingga mereka tidak
24
aktivitas mereka.
Perilaku yang kurang sosial biasanya muncul apabila jika kebutuhan secara
adalah menghindari kegiatan sosial dengan beberapa orang dan tidak mau
lain dan tidak mau mengenal orang lain serta memiliki sifat yang acuh tak
perilaku yang lebih simpel seperti jika ada pertemuan maka ia tidak mau
aktivitas spesifik yang muncul atas dasar naluri murni atau melalui proses
pembelajaran tertentu.
mengubah perilaku peserta didik ke arah positif dan lebih baik sesuai perbedaan
dan kemampuan yang dimiliki siswa. Jika dalam pelaksanaannya mereka lakukan
secara jarak jauh atau melalui internet, itu akan menghambat arah perilaku siswa
kearah yang positif secara sosial. Pembelajaran daring dilakukan secara jarak jauh
diberikan dapat dengan mudah digunakan siswa melalui media internet seperti
Perilaku sosial menjadi salah satu bentuk pengaruh pasca pembelajaran daring
karena siswa menunjukkan sikap yang kurang baik seperti tidak menegur guru
dengan teman-temannya karena siswa terbiasa dengan budaya belajar tatap muka
26
yang biasa dilakukan secara langung sambal berbicara dan berdiskusi dengan
luwes.
Selain itu terdapat pula Teori Perubahan Sosial Menurut Sri Suntari (dalam
saat ini yang faktor penyebabnya ialah penggunaan teknologi dalam Pendidikan
saat pandemi. Tidak hanya perubahan dalam Lembaga Pendidikan, tapi juga
D. Penelitian Relevan
1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Yulia Khurriyati, dkk (2021) “Dampak
Surabaya”. Penelitian ini dilatar belakangi oleh temuan bahwa dalam hasil
muka sebelumnya. Adanya tujuan dari penelitian ini tentunya untuk mengetahui
apa saja yang menyebabkan atau apa saja faktor dari siswa mendapatkan nilai
yang lebih baik dibandingkan nilai saat melakukan pembelajaran secara tatap
daring berlangsung. Adapun persamaan dengan penelitian ini yaitu sama sama
Globalisasi terhadap Perilaku Sosial Siswa” yang dilatar belakangi oleh budaya
asing yang masuk ke dalam negeri dan mempengaruhi perilaku social siswa dan
ini yaitu untuk mengetahui data tentang pengaruh globalisasi terhadap perilaku
social siswa, menghitung besar keterkaitan globalisasi atas perilaku social siswa
dan mengetahui ada tidaknya pengaruh globalisasi terhadap perilaku social siswa
di kelas X SMK Negeri 3 Alasa Tahun Pelajaran 2021/2022. Jenis penelitian ini
Adapun perbedaan dari penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu terletak
3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Dita Tri Widiyani, dkk (2021) “Indikator
daring.
Adapun perbedaan dari penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu terletak
28
pembelajaran daring.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
digeneralisasikan.
29
30
Kota Jambi.
1. Populasi
VIII E 31
VIII F 32
2. Sampel
N
n=
1+ Ne ²
2017:67).
N 282
n= =
1+ Ne ² 1+282 ( 0.05 ) ²
32
sebagai berikut:
Tabel 2. Sampel
No Kelas Sampel
1. VIII A 17
2. VIII B 17
3. VIII C 18
4. VIII D 18
5. VIII E 18
6. VIII F 19
7. VIII G 19
33
8. VIII H 19
9. VIII I 20
Total 165
1. Jenis data
Menurut Sutja, dkk (2017:73) “Jenis data berarti gambaran tentang bentuk
data yang akan dihimpun”. Ada dua jenis data yakni data primer dan data
sekunder. Penelitian ini menggunakan salah satu jenis data yaitu data primer. Data
primer adalah data yang diambil peneliti dari sumbernya secara langsung atau dari
responden (Sutja, dkk 2017:73). Dengan demikian, dapat dipahami bahwa data
primer pada penelitian ini yaitu hasil pengukuran variabel Pembelajaran Daring
dan Perilaku Sosial Siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Kota Jambi yang diukur
2. Sumber data
data atau proses pengambilan data melalui pengamatan langsung terhadap situasi
di lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi pada saat pra
telah dibuat oleh peneliti. Wawancara dilaksanakan kepada Guru Bimbingan dan
Konseling SMPN 1 Kota Jambi bernama Endang Jumiati, S.Pd. pada hari Selasa,
29 November 2022.
g. Kuisioner/Angket
responden”. Alat atau instrumen yang akan di gunakan di dalam penelitian ini
tertentu apabila peneliti dapat mencantumkan variabel dengan benar dan diukur
perlu membuat kisi-kisi terlebih dahulu”. Instrumen non tes yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kuisioner atau angket. “Kuisioner merupakan teknik
kepada responden”.
Dari indikator yang telah ditentukan ini lah yang kemudian dikembangkan
menjadi butir-butir pertanyaan maupun pernyataan. Dalam hal ini, perlu peneliti
tersebut.
3. Skala Pengukuran
Skor
Selalu (SL) 4 0
Sering (SR) 3 1
Kadang-Kadang (K) 2 2
Jarang (JR) 1 3
Tidak Pernah (TP) 0 4
4. Pembakuan Instrumen
Dalam penelitian ini, digunakan uji validitas sebagai cara untuk menilai
keabsahan suatu kuesioner atau angket. Objek yang hendak diukur harus
menggunakan alat yang cocok, sesuai, dan tepat atau cermat (Sutja, dkk
cara uji validitas, yaitu instrument terjamin dengan validitas logis dan
validitas empiris.
1) Validitas Logis
2) Validitas Empiris
38
yang memiliki jawaban lebih dari dua, seperti skala tiga, skala Likert,
reliabel.
39
2) Jika nilai Alpha Cronbach (r) ≤ 0.70, maka instrumen dinyatakan tidak
reliabel.
yang harus dipenuhi agar formula statistik bisa digunakan dengan optimal.
a. Uji Normalitas
beberapa skor observasi yang telah didapatkan dengan suatu teori dan
bantuan statistik seperti SPSS. Peneliti dalam penelitian ini tentunya dapat
mengolah data data yang telah didapatkan melalui program SPSS dengan
seperti :
A. Jika nilai signifikan yang diperoleh > 0,05 maka sampel berasa dari
40
B. Jika nilai signifikan yang diperoleh < 0,05 maka sampel bukan berasal
5. Uji Linieritas
A. Apabila nilai signifikn < 0,05 maka data kedua variabel linear
B. Apabila nilai signifikan > 0,05 maka data kedua variabel tidak linear
4. Uji Hipotesis
item ini memiliki jawaban dengan berbentuk sekalah atau cobaan yang
41
memiliki kategori lebih dari dua. Berikut formula C yang digunakan dalam
uji presentase :
∑ fb
p= ×100 %
∑ n (i)(bi)
Keterangan :
n = banyaknya sata/subjek
i = banyaknya item/soal
bi = bobot ideal
(X) dan variabel dependen atau variabel terikat (Y) melalui persamaan X
yaitu :
Y =a+b X
5. Kriteria Penafsiran
artinya jika angka-angka hasil perhitungan belum ditafsirkan. Oleh sebab itu,
dalam Teknik analisis data perlu ditegaskan kriteria yang dipakai untuk
42
mempunyai dasar yang kuat serta acuan sumber (Sutja, dkk 2017:98). Sebagai
pedoman untuk menetapkan kriteria untuk menafsirkan, maka tabel dibawah ini
A. Deskripsi Data
oleh para peneliti. Dalam penulisan penelitian ini tentunya didapatkan mengenai
sosial siswa kelas IX di SMP N1 kota Jambi. Ada dua variabel dalam penelitian
ini yang menjadi variabel pembelajaran daring sebagai variabel bebas dan
penelitian ini digunakan angket sebagai alat pengumpul data yang telah
disebarkan kepada para responden pada 25 Juli 2023 dimana jumlah sampah tadi
tetapkan oleh lebih awal oleh peneliti yaitu sebanyak 165 orang. Penelitian ini
terikat yaitu perilaku sosial. Setiap item pada pernyataan angka tersebut bersifat
negatif dan positif dengan menggunakan skala sebagai pilihan jawaban. Untuk
item pertanyaan negatif tentunya responden akan menjawab selalu yang akan
diberikan nilai nol, sering akan diberikan nilai satu, kadang kadang nilai dua,
jarang nilai tiga, tidak pernah nilai empat. Sedangkan untuk item pertanyaan
positif pada angket maka responden akan menjawab selalu akan diberi nilai
empat, sering akan diberi nilai tiga, kadang-kadang akan diberi nilai dua, jarang
akan diberi nilai satu, tidak pernah nol. Pada selanjutnya hasil angket tersebut
44
45
metode pendekatan survei yaitu mendapatkan data yang ada di masa lampau
memastikan sebuah hipotesis yang telah di menyatakan oleh penulis telah benar
tentang variabel sosiologis dan psikologis dari beberapa sampel atau responden
tidak meluas dan hasil penelitian lebih digeneralisasikan secara umum. Adanya
teknik penarikan sampel dalam penelitian ini yaitu rendam sampling dimana
ini :
angket responden setelah diolah maka diperoleh data yang akan disajikan
Rata-rata 84,44
(X) memperoleh jumlah skor sebesar 13933; rata-rata sebesar 84,44; dengan skor
48
maksimal 110; dan skor minimal 32. Selanjutnya untuk mengetahui tingkatan pembelajaran daring pada siswa, didapatkan hasil dari
Jumlah
No +/ Bobot
Indikator SL SR KD JR TP
item -
f B % f B % f B % f B % f B % f B %
Komunikasi 1 + 72 288 43,6 28 84 17, 42 84 25,5 20 20 12, 3 0 1,8 165
560 84,8
0 1
2 + 74 296 44,8 51 153 30, 34 68 20,6 6 6 3,6 0 0 0 165
591 89,5
9
3 + 94 376 57,0 44 132 26, 20 40 12,1 6 6 3,6 1 0 0 165
594 90
7
4 - 8 0 4,8 38 38 23, 36 72 21,8 41 164 24, 42 168 25, 165
515 78,0
0 8 5
5 - 17 0 10,3 41 41 24, 53 106 23,1 33 132 20, 21 84 12, 165
454 68,7
8 0 7
6 + 88 352 53,3 46 138 27, 22 44 13,3 7 7 4,2 2 0 1,2 165
590 89,3
9
7 + 27 108 16,4 28 84 17, 51 102 30,9 44 44 26, 15 0 9,1 165
440 66,6
0 7
8 + 41 164 24,8 34 102 20, 40 80 24,2 26 26 15, 24 0 14, 165
452 68,
6 8 5
Keaktifan 9 + 76 304 46,1 36 108 21, 39 78 23,6 10 10 6,1 4 0 2,4 165
646 97,8
8
10 + 39 156 23,6 48 144 29, 51 102 30,9 21 21 12, 6 0 3,6 165 525 79,5
49
1 7
11 - 18 0 10,9 25 25 15, 66 132 40,0 39 156 23, 17 0 10, 165
406 61,5
2 6 3
12 - 4 0 2,4 26 26 15, 65 130 39,4 41 164 24, 29 116 17, 165
525 79,5
8 8 6
13 + 29 116 17,6 24 72 14, 65 130 39,4 34 34 20, 13 0 7,9 165
482 73,0
5 6
14 + 26 104 15,8 32 96 19, 37 74 22,4 44 44 26, 26 0 15, 165
392 59,3
4 7 8
15 - 40 0 24,2 40 40 24, 58 116 35,2 23 92 13, 4 16 2,4 165
357 54,0
2 9
16 - 67 0 40,6 33 33 20, 42 84 25,5 14 42 8,5 9 36 5,5 165
279 42,2
0
Aksesibilitas 17 + 48 192 29,1 47 141 28, 43 86 26,1 22 22 13, 5 0 3,0 165
527 79,8
5 3
18 + 93 372 56,4 27 81 16, 30 60 18,2 8 8 4,8 7 0 4,2 165
581 88,0
4
19 + 58 232 35,2 44 132 26, 48 96 29,1 8 8 4,8 7 0 4,2 165
624 94,5
7
20 - 20 0 12,1 48 48 29, 62 124 37,6 22 66 13, 13 52 7,9 165
414 62,7
1 3
21 + 34 134 20,6 30 90 18, 65 130 39,4 29 29 17, 7 0 4,2 165
513 77,7
2 6
22 - 34 0 20,6 44 44 26, 43 86 26,1 27 81 16, 17 68 10, 165
365 55,3
7 4 3
23 - 73 0 44,2 36 36 21, 29 58 17,6 11 33 6,7 16 64 9,7 165
249 37,7
8
50
∑ fb
P= x 100 %
∑ n ( i )( bi )
13.933
P= x 100 %
165 (31 )( 4 )
P = 0,680 x 100%
P = 68%
Berdasarkan hasil pengolahan data di atas serta perhitungan
Kota Jambi berada pada kategori Baik dengan persentase sebesar 68%.
Makna dari Baik nya kualitas dalam hal ini yaitu siswa selama pembelajaran
angket responden setelah diolah maka diperoleh data yang akan disajikan
(Y) memperoleh jumlah skor sebesar 13270; rata-rata sebesar 80,42; dengan
skor maksimal 129; dan skor minimal 45. Selanjutnya untuk mengetahui
kualitas perilaku sosial pada siswa, didapatkan hasil dari distribusi sebagai
berikut :
54
No Jumlah
Bobot
Indikator ite +/- SL SR KD JR TP
m f B % f B % f B % f B % f B % f B %
Perilaku 1 + 104 360 63 43 129 26,1 18 36 7,9 9 4 2,4 5 0 0 165 565 85,6
peran 2 + 69 276 41,8 42 126 25,5 29 58 26,7 8 8 4,8 2 0 1,2 165 526 79,6
3 + 17 68 10,3 18 54 10,9 12 24 29,1 41 41 24,8 41 0 24,8 165 211 31,9
4 + 37 148 22,4 40 120 37,6 45 90 27,3 16 16 9,7 5 0 3 165 464 70,3
5 - 19 0 11,5 31 31 18,8 43 86 26,1 28 84 17 44 176 26,7 165 463 70,1
6 + 48 192 29,1 31 93 18,8 20 40 32,7 27 27 16,4 5 0 3 165 392 59,3
7 + 54 216 32,7 60 180 44,8 30 60 18,2 6 6 3,6 1 0 0 165 522 79,0
8 - 29 0 17,6 31 31 18,8 31 62 32,7 24 72 14,5 27 108 16,4 165 335 50,7
9 - 64 0 38,8 42 42 25,5 20 40 24,2 14 42 8,5 5 20 3 165 184 27,8
Hubungan 10 + 74 296 44,8 42 126 25,5 30 60 18,2 15 15 9,1 4 0 2,4 165 557 84,3
sosial 11 + 86 148 52,1 35 105 21,2 26 52 15,8 15 15 9,1 3 0 1,8 165 372 56,3
12 + 91 308 55,2 44 132 26,7 18 36 10,9 10 10 6,1 2 0 1,2 165 522 79,0
13 - 37 0 22,4 32 32 19,4 43 86 26,1 21 63 12,7 32 128 19,4 165 395 59,8
14 - 28 0 17 34 34 20,6 20 40 24,8 12 36 13,9 20 80 23,6 165 230 34,8
15 + 79 316 47,9 30 90 27,9 11 22 18,2 6 6 3,6 4 0 2,4 165 456 69,0
16 + 77 308 46,7 20 60 24,2 28 56 17 16 16 9,7 4 0 2,4 165 496 75,1
17 + 78 312 47,3 44 132 26,7 11 22 17 12 12 7,3 3 0 1,8 165 500 75,7
18 - 49 0 29,7 48 48 29,1 44 88 26,7 13 39 7,9 11 44 6,7 165 307 46,5
19 - 37 0 22,4 39 39 23,6 17 34 26,1 28 84 17 18 72 10,9 165 263 39,8
Perilaku 20 + 60 240 36,4 30 90 25,5 36 72 21,8 19 19 11,5 8 0 4,8 165 493 74,6
ekspresif 21 + 60 68 36,4 37 111 22,4 11 22 23,6 24 24 14,5 5 0 3 165 247 37,4
55
sebagai berikut :
∑ fb
P= x 100 %
∑ n ( i )( bi )
13.270
P= x 100 %
165 (34 ) ( 4 )
P = 0,591 x 100%
P = 59,1%
siswa SMPN 1 Kota Jambi berada pada kategori Sedang dengan persentase
sebesar 59,1%. Perilaku sosial siswa berada pada ketegori sedang dengan
dengan menjaga sopan santun dan bersikap ramah, dan sikap sosial antar
siswa terjalin baik dengan teman sekelas dan tidak menutup kemungkinan
adanya sikap acuh/tidak bertegur sapa jika siswa tidak di kelas yang sama.
1. Uji Normalitas
kriteria penafsiran dari uji normalitas ini yaitu data dianggap normal apabila
57
asymp.sig yang diperoleh ≥α 0,05 dan data dianggap tidak normal apabila
asymp.sig yang diperoleh ≤α 0,05. Hasil uji data Kolmogornov Smirnov (K-S)
sebagai berikut :
Unstandardized Residual
N
Normal Parametersa,b Mean 165
Std. Deviation 0,0000000
Most Extreme Differences Absolute 15,190112427338
Positive 0,053
Negative 0,036
Test Statistic -0,053
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,053
,200c,d
0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, karena nilai
2. Uji Linearitas
≤0,05 agar dinyatakan linear atau memiliki keterkaitan yang searah. Untuk
memastikan apakah sebaran data antara kedua variabel linear atau tidak, dilihat
58
dari nilai p (Sig.) nya. Ada dua nilai p yang dapat dijadikan acuan, pertama p
a. Nilai p (Sig.) linearity lebih kecil dari 0,05 (p≤0,05) maka dianggap linear
b. Nilai p (Sig.) linearity lebih besar dari 0,05 (p≥0,05) maka dianggap tidak
linear
c. Nilai p deviation from linearity lebih besar dari 0,05 (p≥0,05) maka
d. Nilai p deviation from linearity lebih kecil dari 0,05 (p≤0,05) maka
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
(Combined) 18623,567 55 338,610 1,668 0,012
Perilaku sosial *
Linearity 2940,809 1 2940,809 14,482 0,000
pembelajaran Between
daring Groups Deviation 15682,757 54 290,421 1,430 0,058
from
Linearity
Within Groups 22134,009 109 203,064
0,000<0,05 dan nilai deviation from linearity yaitu 0,058>0,05, maka dapat
uji hipotesis dengan dasar ketentuan jika nilai signifikan <0,05 maka dapat
Ketika data penelitian dinyatakan normal dan linear dengan tujuan untuk
Coefficientsa
isi sub kolom B yang memperlihatkan constant a dan besaran nilai B. Kedua
60
sebagai berikut :
Y = (a + b X)
Y = (42.272 + 0,644 X)
Keterangan :
Y = Perilaku sosial
b = Koefisien regresi
X = Pembelajaran daring
Konstanta sebesar 42.272 yang artinya jika nilai 0 maka pembelajaran
daring nilainya sebesar 42.272 perilaku sosial mengalami kenaikan satu satuan
atau beberapa variabel bebas (X) terhadap variabel terika (Y) melalui
Model Summary
Std. Error of
Model R R Square Adjusted R Square the Estimate
1 ,554a 0,307 0,303 13,810
a. Predictors: (Constant), pembelajaran daring
b. dependent variabel: perilaku sosial
61
Square) yang didapat yaitu 0,307 atau 30,7% sehingga dapat diartikan bahwa
sosial pada siswa sebesar 30,7% dan sisa 69,3% dipengaruhi oleh faktor lain
pengacakan kelas, dan lingkaran pertemanan yang tidak berubah sejak masuk
atau 30,7%. Kriteria penafsran pengaruh dengan determinasi 0,307 atau 30,7%
beraa pada kategori Cukup Kuat antara variabel pembelajaran daring dengan
SMPN 1 Kota Jambi berada pada kategori Baik dengan persentase sebesar
daring merupakan suatu hal yang bagus dan perlu ditingkatkan lagi
pembelajaran dan mengakses materi dengan mudah setiap saat, serta berguna
Perilaku sosial ialah sifat dasar manusia untuk merespon orang lain
pola respon antar individu yang dinyatakan dengan hubungan timbal balik
berinisiatif untuk berinteraksi dengan anggota kelompok lain, dan ada pula
pada penelitian mengenai perilaku soial (Y), dapat diketahui besaran kualitas
perilaku sosial siswa di SMPN 1 Kota Jambi berada pada kategori Sedang
perilaku peran sebagai pribadi yang tidak terlalu menunjukkan sikap acuh dan
tidak peduli pada lingkungan sosial, tetapi tidak pula terlalu peduli dengan
apa yang terjadi di sekitar. Hubungan yang terjalin antar siswa terjalin dengan
biasa saja sebagaimana siswa di sekolah, dan hubungan siswa antar guru pun
terjalin baik dan sesekali siswa bersikap mengabaikan, tetapi siswa tetap
Selain itu hubungan sosial antar teman dan hubungan dengan guru
Perilaku sosial siswa berarti keseluruhan respon baik itu berupa tindakan dan
ucapan seseorang yang sifatnya dapat dikaji, digambarkan dan dicatat oleh
individu lain akibat dari situasi yang dihadapi dalam menapaki jenjang
30,7% maka dapat ditafsirkan pengaruh antara kedua variabel Cukup Kuat.
Pada tabel ANOVA diketahui Sig. pada Linearity yaitu 0,000<0,05 dan
nilai deviation from linearity yaitu 0,058>0,05, maka dapat diartikan bahwa
terhadap perilaku sosial siswa. Hasil penelitian ini membuktikan teori Dewi
temannya karena siswa sudah terbiasa dengan budaya belajar secara tatap
muka yang biasa dilakukan secara langsung sambil berbicara dan berdiskusi
dengan luwes.
mengatakan bahwa siswa masih terkendala dengan suasana belajar yang baru
teori Sri Suntari (dalam Massie, 2021:58) mengatakan bahwa benar adanya
terjadi perubahan perilaku sosial saat ini yang penyebabnya pada penggunaan
65
A. Kesimpulan
berlangsung.
sebesar 59,1%. Jika dilihat dari hasil persentase artinya sikap/perilaku siswa
menjaga sopan santun dan keramah tamahan, dan perilaku antar siswa
66
67
parsial determinasi berada pada tafsiran Cukup Kuat. Kemudian Sig. pada
B. Saran
1. Bagi Siswa
staff di sekolah.
agar kedepannya metode pembelajaran ini tidak sulit untuk dilaksanakan jika
68
daring.
dengan mengkaji lebih lanjut penelitian ini dengan metode dan jenis
terjadi pada siswa di sekolah. Perilaku sosial seseorang adalah cara yang
pengarahan dan motivasi agar siswa selalu memiliki perilaku sosial yang baik
yang baik dan positif terhadap teman sebaya, anggota keluarga, serta
lingkungan sosial yang lebih luas. Dengan adanya bidang itulah guru
didasari etika dan budi pekerti luhur, serta tanggung jawab sosial.
70
71