Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
MAKALAH
DISUSUN OLEH:
TAHUN AJARAN
2023/2024
KATA PENGANTAR
Ass. Wr. Wb. Puji Syukur kita panjatkan ats kehadiran Allah SWT., karna atas izinnya
lah kita makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam kita junjungkan
kepada nabi besar kita, Nabi Muhammad Saw., yang telah membawa manusia dari kegelapan
menuju dunia yang terang benderang.
Hari kiamat, hari dimana para umat berkumpul untuk mempertanggung jawabkan atas
segala nikmat Allh SWT. yang telah diberikan kepada mereka. Hari tersebt merupakan
penentuan antara masuk surga atau nereka para manusia tersebut.
Tentu makalah ini belum atau mendekati kesempurnaan, tentu kami masih mengharap
koreksi dan juga bimbingan dari Pak Deraman, S. Pd., M.Si selaku dosen pembibing kita
pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................1
1.3. Tujuan.....................................................................................................1
BAB II HURU-HARA KIAMAT.......................................................................2
2.1. Tanda-Tanda Kiamat.............................................................................2
2.2. Datangnya Imam Mahdi........................................................................4
2.3. Terjadinya Dukhon................................................................................6
2.4. Datangnya Dajjal...................................................................................7
2.5. Turunnya Nabi Isa As............................................................................7
2.6. Munculnya Ya’juj dan Ma’juj..............................................................9
BAB III PENUTUPAN.....................................................................................11
3.1. Kesimpulan...........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Hari kiamat adalah hari dimana seluruh alam semesta dibinasakan dan
dihacurkan sehancur-hancurnya oleh Allah SWT. yang menjadi pengantar antara alam
semesta menuju alam akhirat dimana alam tersebut merupakan tempat untuk
mempertanggung jawabkan atas segala nikmat yang diberikan oleh-Nya.
Kewajiban para umat muslim untuk mengimani hari akhir terdapat pada al-
Qur’an maupun hadits-hadits. Secara akal pikiran (dalil aqli) bahwa tidak ada sesuatu
hal yang abadi di dunia ini. Semua pasti akan berpulang kepada Allah SWT.
Tentu Allah tidak serta merta dalam memberikan akhir terhadap segala sesuatu
yang di kehendakinya. Allah SWT. selalu memberikan tanda-tanda akan hari kiamat
dan kita sebagai umatnya patut dalam menimani hal tersebut.
Beriman kepada hari akhir memberikan hikmah kepada seluruh umat manusia
bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini, sehingga umat manusia lebih berhati-hati
atas segala tindakannya di muka bumi ini. Semua menjadi dipertanggung jawabkan di
hadapan Allah SWT. di hari akhir nanti.
1.3. Tujuan
iv
BAB II
HURU-HARA KIAMAT
Tanda-tanda akan kiamat terbagi atas 2, yaitu kiamat sugra (kecil) dan kiamat
qubra (besar).
Kiamat Sugra (kecil)
Kiamat sugra merupakan kiamat kecil yang menjadi pertanda hancurnya
golongan individu manusia ataupun kelompok, dalam artiannya, kiamat Qubra
tidak terjadi dalam sebagian besar umat manusia, hanya beberapa golongan
manusia. Adapun dalil dan hadits yang menjelaskan Kiamat Qubra
َو َناَد ٰى َأْص َح اُب الَّناِر َأْص َح اَب اْلَج َّنِة َأْن َأِفيُض وا َع َلْيَنا ِم َن اْلَم اِء َأْو ِم َّم ا َر َز َقُك ُم ُهَّللاۚ َقاُلوا ِإَّن َهَّللا َح َّر َم ُهَم ا َع َلى
اْلَك اِفِر يَن
اَّلِذ يَن اَّتَخ ُذ وا ِد يَنُهْم َلْه ًو ا َو َلِع ًبا َو َغ َّر ْتُهُم اْلَح َياُة الُّد ْنَياۚ َفاْلَيْو َم َنْنَس اُهْم َك َم ا َنُس وا ِلَقاَء َيْو ِم ِهْم َٰه َذ ا َو َم ا َك اُنوا
ِبآَياِتَنا َيْج َح ُدوَن
v
Dalam hadis riwayat Bukhari juga dituliskan mengenai kiamat sugra. Berikut
adalah hadisnya.
“Jika salah seorang dari kalian meninggal dunia, maka kursinya diperlihatkan
kepadanya pada saat pagi-sore hari. Jika ia termasuk ahli surga, maka ia akan
melihat jelas gambaran dirinya sebagai ahli neraka. Dikatakan kepadanya, “Ini
kursimu hingga Allah membangkitkanmu pada hari Kiamat”. (HR. Bukhari).
Perihal kiamat kubra ini juga disebutkan dalam Al-Quran surat Al-Alaq ayat
33.
ٰۤي َاُّيَها الَّناُس اَّتُقۡو ا َر َّبُك ۡم َو اۡخ َش ۡو ا َيۡو ًم ا اَّل َيۡج ِز ۡى َو اِلٌد َع ۡن َّو َلِدٖه َو اَل َم ۡو ُلۡو ٌد ُهَو َج اٍز َع ۡن َّو اِلِدٖه َش ۡي ــًٔـاؕ ِاَّن َو ۡع َد
ِهّٰللا َح ٌّقۖ َفاَل َتُغَّر َّنُك ُم اۡل َح ٰي وُة الُّد ۡن َيا َو اَل َيُغَّر َّنُك ۡم ِباِهّٰلل اۡل َغُر ۡو ُر
Adapun hadis riwayat Muslim, Bukhari, dan Dawud yang menjelaskan tentang
kiamat kubra.
vi
“Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga matahari terbit dari sebelah barat. Maka,
apabila matahari terbit dari sebelah barat, lalu manusia pun akan beriman
seluruhnya. Akan tetapi, kelakuan yang demikian itu di saat tidak berguna lagi
keimanan seseorang yang belum pernah beriman sebelum beriman setelah kejadian
tersebut atau memang berbuat kebaikan dengan keimanan yang sudah dimilikinya
itu,” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).
Salah satu tanda kiamat besar adalah munculnya Imam Mahdi. Di akhir zaman
akan lahir lah seorang anak laki-laki dari ahlul bait. Dengan hadirnya Imam Mahdi,
umat muslim mendapatkan kekuatan dari Allah SWT. dan juga kehadirannya. Imam
Mahdi memerintah selama 7 tahun dengan tugas untuk memenuhi dunia dengan
keadilan yang sebelumnya telah terpenuhi oleh kedzoliman
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Al-Mahdi akan muncul dari
arah timur, bukan dari Sirdab Samira’ sebagaimana yang disangka oleh kaum Syi’ah
(Rafidhah). Mereka menunggu sampai sekarang, padahal persangkaan mereka itu
adalah igauan semata, pemikiran yang sangat lemah dan gila yang dimasukkan oleh
vii
syaithan. Persangkaan mereka tidak mempunyai alasan baik dari Al-Qur-an maupun
As-Sunnah, bahkan tidak sesuai dengan akal yang sehat.”
Di antara dalil dari Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang shahih
tentang munculnya al-Mahdi adalah:
َو َتْكُثُر، َو ُيْع ِط ى اْلَم اَل ِص َح اًحا، َو ُتْخ ِر ُج ْاَألْر ُض َنَباَتهَا، ُيْس ِقْيِه ُهللا اْلَغْيَث، َيْخ ُرُج ِفي آِخ ِر ُأَّمِتي اْلَم ْهِد ُّي
َيِع ْيُش َس ْبعًا َأْو َثَم اِنًيا، َو َتْع ُظُم ْاُألَّم ُة،اْلَم اِشَيُة.
ُيْص ِلُحُه ُهللا ِفْي َلْيَلٍة،َاْلَم ْهِد ُّي ِم َّنا َأْهَل اْلَبْيِت.
“Al-Mahdi berasal dari Ahlul Bait, Allah memperbaikinya dalam satu malam.”
َال َتْذ َهُب الُّد ْنَيا َأْو َال َتْنَقِض ي الُّد ْنَيا َح َّتى َيْمِلَك اْلَعَر َب َر ُجٌل ِم ْن َأْهِل َبْيِتْي ُيَو اِط ىُء ِاْس ُم ُه اْس ِمْي.
viii
“Tidak akan lenyap atau tidak akan sirna dunia ini, hingga bangsa Arab
dipimpin oleh seorang laki-laki dari keturunanku, yang namanya sama seperti
namaku.”
Dalam riwayat yang lain disebutkan: “…Dan nama ayahnya seperti nama
ayahku.”
َو ِإَم اُم ُك ْم ِم ْنُك ْم ؟، َكْيَف َأْنُتْم ِإَذ ا َنَز َل اْبُن َم ْر َيَم ِفْيُك ْم
“Bagaimana dengan kalian, apabila Nabi ‘Isa bin Maryam turun kepada
kalian, sedangkan imam kalian dari kalangan kalian sendiri.”
Hadits ini menunjukkan bahwa Imam Mahdi adalah sebagai Imam kaum
Muslimin pada waktu itu, termasuk Nabi ‘Isa Alaihissallam bermakmum kepadanya.
َفاْر َتِقْب َيْو َم َتْأِتى الَّس َم ۤا ُء ِبُدَخ اٍن ُّم ِبْيٍن َيْغ َش ى الَّناَۗس ٰهَذ ا َع َذ اٌب َاِلْيٌم
ix
Artinya: "Maka, nantikanlah hari (ketika) langit mendatangkan kabut asap
yang tampak jelas (yang) meliputi manusia (durhaka). Ini adalah azab yang sangat
pedih."(Q.S. Ad-Dukhan: 10-11)
َم ا َبْيَن َخ ْلِق آَد َم ِإَلى ِقَياِم الَّساَع ِة َخ ْلٌق َأْك َبُر ِم َن الَّد َّجال
Artinya: "Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya
kiamat yang fitnahnya lebih besar dari Dajjal." (HR Muslim).
Pengikut Dajjal pada hari akhir nanti berasal dari golongan Yahudi, Nasrani,
manusia yang mengikuti hawa nafsu, kaum Khawarj, setan dan jin, dan juga para
wanita pendosa.
Pada hari akhir umat muslim akan berperang dengan pasukan Dajjal yang
dipimpin oleh Imam Mahdi dan juga nabi Isa As.. Peperangan tersebut untuk
menunjukan bera besarnya kuasa Allah SWT. kepada kaum-kaum kafir yang menjadi
pengikut Dajjal.
x
Setelah keluarnya Dajjal dan terjadinya kerusakan di muka bumi, maka Allah
mengutus Nabi ‘Isa Alaihissallam untuk turun ke bumi.
Beliau Alaihissallam turun di Menara Putih yang terletak sebelah timur kota
Damaskus di Syam (Syiria). Beliau Alaihissallam menggunakan dua pakaian yang
dicelup sambil meletakkan kedua tangannya pada sayap dua Malaikat, apabila beliau
menundukkan kepala, maka (seolah-olah) meneteskan air, apabila beliau mengangkat
kepala maka (seolah-olah) berjatuhanlah tetesan-tetesan itu bagai manik-manik
mutiara. Dan tidak seorang kafir pun yang mencium nafasnya melainkan akan mati
padahal nafasnya sejauh mata memandang. Beliau turun di tengah golongan yang
dimenangkan (ath-Thaa-ifatul Manshuurah) yang berperang di jalan haq dan
berkumpul untuk memerangi Dajjal. Beliau turun pada waktu didirikannya shalat
Shubuh dan shalat di belakang pemimpin golongan tersebut. Beliau tidak membawa
syari’at baru namun mengikuti syari’at yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam.
Turunnya Nabi ‘Isa Alaihissallam di akhir zaman tercantum di dalam Al-
Quran dan As-Sunnah yang shahih, bahkan riwayat-riwayatnya mutawatir.
Diriwayatkan lebih dari 25 Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
xi
َفَيْنِز ُل ِع ْيَس ى ْبُن َم ْر َيَم َعليِه الَّسالم: َقاَل،َال َتَز اُل َطاِئَفٌة ِم ْن ُأَّمِتي ُيَقاِتُلْو َن َع َلى اْلَح ِّق َظاِهِرْيَن ِإَلى َيْو ِم اْلِقَياَم ِة
َتْك ِرَم َة ِهللا َهِذِه ْاُألَّم َة، ِإَّن َبْع َض ُك ْم َع َلى َبْع ٍض ُأَم َر اُء، َال: َتَع اَل َص ِّل َلَنا َفَيُقْو ُل: َفَيُقْو ُل َأِم ْيُر ُهْم.
“Senantiasa ada segolongan dari ummatku yang berperang demi membela kebenaran
sampai hari Kiamat.” Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Maka kemudian turun Nabi ‘Isa bin Maryam Alaihissallam, kemudian pemimpin
golongan yang berperang tersebut berkata kepada Nabi ‘Isa: ‘Kemarilah, shalatlah
mengimami kami.’ Kemudian Nabi ‘Isa menjawab: ‘Tidak, sesungguhnya sebagian
kalian adalah pemimpin atas sebagian yang lain, sebagai penghormatan bagi umat
ini.’”
Ahlus Sunnah meyakini tentang adanya Ya’juj dan Ma’juj yang mereka akan
keluar di akhir zaman. Ya’juj dan Ma’juj adalah manusia biasa seperti layaknya
manusia lainnya. Mereka mirip dengan orang bangsa at-Turk (mereka adalah orang
kafir), dengan mata sipit, berhidung pesek, berambut pirang, sekalipun bentuk dan
kulit mereka bervariasi.[2]
Fitnah ini terjadi pada masa Nabi ‘Isa bin Maryam Alaihissallam setelah ia
membunuh Dajjal, lalu Allah membinasakan mereka semua dalam satu malam berkat
do’anya (Nabi ‘Isa bin Maryam) atas mereka.
َح َّتٰى ِإَذ ا ُفِتَح ْت َيْأُجوُج َو َم ْأُجوُج َو ُهْم ِم ْن ُك ِّل َحَدٍب َيْنِس ُلوَن َو اْقَتَرَب اْلَو ْعُد اْلَح ُّق َفِإَذ ا ِهَي َش اِخَص ٌة َأْبَص اُر اَّلِذ يَن
َكَفُروا َيا َو ْيَلَنا َقْد ُكَّنا ِفي َغ ْفَلٍة ِم ْن َٰه َذ ا َبْل ُكَّنا َظاِلِم يَن
“Hingga apabila (tembok) Ya’juj dan Ma’juj dibukakan dan mereka turun dengan
cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan (apabila) janji yang benar (hari berbangkit)
telah dekat, maka tiba-tiba mata orang-orang kafir terbelalaklah. (Mereka berkata):
‘Alangkah celakanya kami, sesungguhnya kami benar-benar lalai tentang ini, bahkan
kami benar-benar orang-orang yang zhalim.” [Al-Anbiyaa/21: 96-97]
xii
Juga firman Allah Azza wa Jalla:
ُثَّم َأْتَبَع َسَبًبا َح َّتٰى ِإَذ ا َبَلَغ َبْيَن الَّسَّدْيِن َو َج َد ِم ْن ُدوِنِهَم ا َقْو ًم ا اَل َيَكاُد وَن َيْفَقُهوَن َقْو اًل َقاُلوا َيا َذ ا اْلَقْر َنْيِن ِإَّن َيْأُجوَج و
َم ْأُجوَج ُم ْفِس ُد وَن ِفي اَأْلْر ِض َفَهْل َنْج َع ُل َلَك َخ ْر ًجا َع َلٰى َأْن َتْج َعَل َبْيَنَنا َو َبْيَنُهْم َس ًّد ا َقاَل َم ا َم َّكِّني ِفيِه َر ِّبي َخْيٌر
َفَأِع يُنوِني ِبُقَّوٍة َأْج َع ْل َبْيَنُك ْم َو َبْيَنُهْم َر ْد ًم ا آُتوِني ُز َبَر اْلَحِد يِد ۖ َح َّتٰى ِإَذ ا َس اَو ٰى َبْيَن الَّصَد َفْيِن َقاَل اْنُفُخ واۖ َح َّتٰى ِإَذ ا َجَع َلُه
َناًرا َقاَل آُتوِني ُأْفِرْغ َع َلْيِه ِقْطًرا َفَم ا اْس َطاُعوا َأْن َيْظَهُروُه َو َم ا اْسَتَطاُعوا َلُه َنْقًباَ َقاَل َٰه َذ ا َر ْح َم ٌة ِم ْن َر ِّبيۖ َفِإَذ ا َج اَء
َو ْعُد َر ِّبي َجَع َلُه َد َّك اَء ۖ َو َك اَن َو ْعُد َر ِّبي َح ًّقا َو َتَر ْك َنا َبْع َض ُهْم َيْو َم ِئٍذ َيُم وُج ِفي َبْع ٍضۖ َو ُنِفَخ ِفي الُّص وِر َفَج َم ْعَناُهْم
َجْم ًعا
“Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga ketika dia sampai di
antara dua gunung, dia mendapati di belakang (kedua gunung itu) suatu kaum yang
hampir tidak memahami pembicaraan. Mereka berkata: ‘Wahai Dzulqarnain,
sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu (makhluk yang) berbuat kerusakan di muka bumi,
maka bolehkah kami memberikan imbalan bagimu agar engkau membuat dinding
penghalang antara kami dan mereka?’ Dzulqarnain berkata: ‘Apa yang telah
dianugerahkan oleh Rabb kepadaku lebih baik (daripada imbalanmu), maka bantulah
aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku dapat membuat dinding
penghalang antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.” Hingga
apabila (potongan) besi itu telah terpasang sama rata dengan kedua (puncak) gunung
itu, Dzulqarnain berkata: ‘Tiuplah (api itu).’ Ketika (besi) itu sudah menjadi (merah
seperti ) api, dia pun berkata: ‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan
ke atas besi panas itu.’ Maka mereka tidak dapat mendakinya dan tidak (pula) dapat
melubanginya. Dzulqarnain berkata: ‘(Dinding) ini adalah rahmat dari Rabb-ku, maka
apabila janji Rabb-ku sudah datang, Dia akan menghancurluluhkannya; dan janji
Rabb-ku itu benar.’ Dan pada hari itu Kami biarkan mereka berbaur antara yang satu
dengan yang lain, dan (apabila) sangkakala ditiup lagi, akan Kami kumpulkan mereka
semuanya.” [Al-Kahfi/18: 92-99].
xiii
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Iman kepada hari akhir merupakan suatu hal yang wajib bagi para umat
muslim. Dengan beriman kepada hari akhir membuat kita sadar bahwasahnya tidak
ada yang abadi di dunia ini dans semua pasti akan berpulang kepada Allah SWT.
Allah memberikan umat manusia kesempatan untuk beramal selama mereka
masih berada di dunia. Jika mereka beriman dan selalu bertaqwa kepada Allah
SWT. maka Allah akan memberikan surga kepada mereka. Dan jika mereka ingkar,
maka nereka adalah tempat yang lawat bagi mereka.
Cinta Allah akan seluruh umatnya tiada taranya, maka dari itu sebagai umat
muslim yang bertaqwa, kita harus tunduk dan patuh kepada seluruh perintah-Nya.
Tidak ada zat yang patut disembah selain Allah SWT. dan hanya kepada-Nya kita
berpulang.
Hari kiamat dimana seluruh semesta menyaksikan kejadian tersebut, kejadian
yang memporak-porandakan seluruh semesta. Hari tersebut menjadi saksi akan
kebesaran Allah SWT, dan Allah SWT. tidak pernah mengingkari janji-Nya.
Sekarang sudah banyak tanda-tanda kiamat yang sudah Allah SWT.
perlihatkan kepada kita. Sebagai umat muslim kita harus mempersiapkan diri untuk
menghadapi hari akhir. Perbanyak tobat dan sholawat kepada nabi besar kita Nabi
Muhammad Saw. Karna kelak pada hari akhir nanti hanya Nabi Muhammad yang
memberi Syafaat kepada umatnya. Maka dari itu sekali lagi kita sebagai umat
mausia jangan lah ingkar terhadap seluruh yang diperintahkan oleh Allah, karena
terdapat beribu-ribu syafaat di dalamnya.
xiv
DAFTAR PUSTAKA
1. http://repository.uin-suska.ac.id/14657/6/6.%20BAB%20I_20181123PAI.pdf
2. https://www.gramedia.com/literasi/perbedaan-kiamat-sugra-dan-kubra/
#Kiamat_Sugra
3. https://katadata.co.id/berita/nasional/61b1b210e063f/contoh-makalah-beserta-
struktur-penulisannya
4. https://almanhaj.or.id/3216-munculnya-imam-mahdi-keluarnya-dajjal.html
5. https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6691567/mengenal-dukhan-sebagai-
tanda-kiamat-ini-dalilnya
xv