You are on page 1of 7

KERANGKA ACUAN KERJA

PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


INFEKSI TAHUN 2024

UPTD PUSKESMAS BAHAUR TENGAH


Jl. Kalimantan Desa Bahaur Tengah
Kecamatan Kahayan Kuala
Kabupaten Pulang Pisau
KALIMANTAN TENGAH
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
PUSKESMAS BAHAUR TENGAH

A. PENDAHULUAN
Puskesmas sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, puskesmas dituntut untuk dapat memberikan
pelayanan yang berkualitas sesuai dengan standart yang telah ditentukan.
Pelayanan yang berkualitas merupakan cerminan dari sebuah proses yang
berkesinambungan dengan berorientasi pada hasil yang memuaskan. Dalam perkembangan
masyarakat yang semakin kritis, mutu pelayanan puskesmas Bahaur Tengah, tidak hanya
disorot dalam aspek klinis medisnya saja namun dari aspek keselamatan pasien dan aspek
pemberian pelayanannya.
Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan pengunjung
puskesmas dihadapkan pada resiko terjadinya infeksi, baik karena perawatan dan berkunjung
ke puskesmas. Oleh karena itu, semua fasilitas pelayanan kesehatan harus melaksanakan dan
menerapkan program pencegahan dan pengendalian infeksi yang dalam pelaksanaannya
dilakukan sesuai dengan Tata Nilai Puskesmas Bahaur Tengah, yaitu :“BerAKHLAK dan
PeLiTa HaTi”. Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif, dan Profesional, berkuaLitas, Tanggap, Hadir tepat waktu, Melayani dengan
HaTi,
Pencegahan dan Pengendalian infeksi yang disingkat PPI adalah upaya untuk mencegah
dan meminimalkan terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat
sekitar fasilitas pelayanan kesehatan. Infeksi yang terkait pelayanan kesehatan (health care
Assosiated Infections) yang disingkat HAIs / infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi
pada pasien selama perawatan dirumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan yang lainnya
dimana ketika masuk tidak ada infeksi dan tidak dalam masa inkubasi, termasuk infeksi
dalam rumah sakit tetapi muncul setelah pasien pulang, juga infeksi karena pekerjaan pada
petugas rumah sakit dan tenaga kesehatan terkait proses pelayanan kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan.
Secara prinsip, kejadian HAIs sebenarnya dapat dicegah bila fasilitas kesehatan secara
konsisten melaksanakan program PPI. Program dasar PPi di Indonesia yang berdasarkan
pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi meliputi pencegahan tranmisi infeksi melalui
penerapan kewaspadaan standar dan kewaspadaan
berdasarkan tranmisi ( kewaspadaan isolasi), pengendalian resistensi antibiotika melalui
penggunaan antibiotika dan desinfektan secara bijaksana, surveilens infeksi yang berfokus
pada studi epidemiologi dan analisis resiko, pengelolaan peraltan dan kebersihan lingkungan,
perlindungan dan profilaksis petugas serta edukasi staf.
Kewaspadaan standar adalah kewaspadaan yang utama, untuk diterapkan secara rutin
dalam perawatan seluruh pasien difasilitas pelayanan kesehatan, baik yang telah didiagnosis,
diduga terinfeksi atau kolonisasi. Pada tahun 2007, CDC (centers for diasease control and
prevention) dan HICPAC (Hospital infection control advisory committee)
merekomendasikan 11 (sebelas) komponen yang harus dilaksanakan dan dipatuhi, yaitu
kebersihan tangan, Alat pelindung diri (APD), dekontaminasi peralatan perawatan pasien,
kesehatan lingkungan, pengelolaan limbah, penatalaksanaan linen, perlindungan kesehatan
petugas, penempatan paisen, hygiene respirasi/ etika batuk dan bersin, praktik menyuntik
yang aman dan praktik lumbal pungsi yang aman.
Kewaspadaan berdasarkan transmisi sebagai tambahan kewaspadaan standar yang
meliputi kewaspadaan melalui kontak (pencegahannya menggunakan sarung tangan dan
gaun), melalui droplet (pencegahannya menggunakan masker bedah dan penutup wajah) dan
melalui udara (pencegahannya menggunakan masker N95/ respiratorik).

B. LATAR BELAKANG
Angka kejadian HAIs yang diperoleh dari berbagai sumber menunjukkan angka kejadian
yang tinggi. Menurut data WHO tahun 2016 kejadian HAIs terjadi pada 15% dari semua
pasien rawat inap. HAIS menjadi penyebab sekitar 4- 56 % penyebab kematian neonates,
dengan tingkat kejadian sekitar 75% terjadi di Asia Tenggara dan Subsahara Afrika
(WHO, 2016). Berdasarkan hasil survey HAIs tahun 2014 di rumah sakit Amerika serikat
didapatkan angka kejadian HAIs mencapai 722.000 di unit perawatan akut dan 75.000 pasien
dengan HAIs meninggal ketika dirawat dirumah sakit (CDC, 2016). Menurut ( Depkes, 2011)
angka kejadian dirumah sakit sekitar 3-21% ( rata- rata 9%) atau lebih 1,4 juta pasien rawat
inap diseluruh dunia. Di Indonesia HAIs mencapai 15,74% jauh diatas negara maju yang
berkisar 4,8 – 15,5%. (Jurnal Endurance, 2018). Laporan hasil komite Pencegahan dan
Pengendalian infeksi rumah sakit tahun 2015 di RS PKU Muhammadiyah Gamping tentang
HAIs, data infeksi phlebitis adalah 8,7 per mil. (Proceeding Health Architecture, 2017)
Berdasarkan tingginya angka prevalensi kejadian HAIs tersebut, maka Program
pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) sangat penting dilaksanakan di fasilitas pelayanan
kesehatan meliputi rumah sakit, klinik dan puskesmas sesuai Permenkes
nomor 27 tahun 2017. Untuk itu, Puskesmas Bahaur Tengah perlu menerapkan program
Pencegahan dan Pengendallian Infeksi yang meliputi kewaspadaan standar dan kewaspadaan
berdasarkan transmisi dalam upaya mencegah penularan penyakit infeksi.
Sehingga, Untuk pelaksanaan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di puskesmas
Bahaur Tengah perlu disusun kerangka acuan Program Pencegahan dan pengendalian Infeksi
sebagai acuannya. Agar dapat dilakukan perencanaan, pelaksanaan program, pendokumentasian
dan monitoring evaluasi serta pelaporan dengan baik

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk pencegahan dan pengendalian infeksi terkait pelayanan kesehatan di puskesmas
Bahaur Tengah
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan sumber daya manusia
tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Puskesmas.
b. Melindungi petugas, pasien, pengunjung dan masyarakat sekitar dari penyakit
infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Implementasi kewaspadaan isolasi yang terdiri atas kewaspadaan standar dan
kewaspadaan berdasar transmisi
Kewaspadaan Standar
a. Penerapan PPI kewaspadaan standar kebersihan tangan.
b. Penerapan PPI kewaspadaan standar penggunaan APD.
c. Penerapan PPI kewaspadaan standar dekontaminasi peralatan perawatan pasien.
d. Penerapan PPI kewaspadaan pengendalian lingkungan.
e. Penerapan PPI kewaspadaan pengelolaan limbah.
f. Penerapan PPI kewaspadaan penatalaksanaan linen.
g. Penerapan PPI kewaspadaan etika batuk dan bersin.
h. Penerapan PPI kewaspadaan standar penempatan pasien.

Kewaspadaan Transmisi
a. Melalui kontak
b. Melalui droplet
c. Udara/ Airbone Precautions
2. Melakukan/mengikuti pendidikan PPI (pelatihan/lokakarya)
3. Melakukan penyusunan dan penerapan bundel infeksi terkait pelayanan
4. Pemantauan (monitoring) pelaksanaan kewaspadaan isolasi
5. Surveilans penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Penggunaan antimikroba secara bijak dan komprehensif dalam penyelenggaraan
pelayanan Puskesmas

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pertemuan tim untuk membahas implementasi kewaspadaan isolasi yang terdiri atas
kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasar transmisi
2. Melakukan monitoring terhadap penerapan kewaspadaan isolasi
3. Pertemuan tim untuk membahas kegiatan pendidikan PPI (pelatihan/lokakarya)
4. Mengikuti atau mengadakan kegiatan pendidikan PPI
5. Pertemuan tim untuk melakukan penyusunan dan penerapan bundel infeksi terkait
pelayanan
6. Melakukan monitoring terhadap penerapan bundel infeksi
7. Pertemuan tim untuk melakukan evaluasi monitoring pelaksanaan kewaspadaan isolasi
8. Pertemuan tim untuk membahas surveilans penyakit infeksi terkait pelayanan
kesehatan berdasarkan bundel infeksi
9. Pertemuan tim untuk membahas penggunaan antimikroba secara biijak dan
komprehensif dalam penyelenggaraan pelayanan Puskesmas

F. SASARAN
Seluruh staf, pengunjung, dan pasien Puskesmas Bahaur Tengah

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

PENANGGUNG
NO KEGIATAN WAKTU KET
JAWAB
1 Implementasi kewaspadaan Januari- Tim PPI
isolasi yang terdiri atas Desember
kewaspadaan standar
dan kewaspadaan
berdasar transmisi
2 Melakukan/mengikuti Januari - Tim PPI
Desember
pendidikan PPI
(pelatihan/lokakarya)
PENANGGUNG
NO KEGIATAN WAKTU KET
JAWAB
3 Melakukan penyusunan Januari- Tim PPI
dan penerapan bundel Desember
infeksi terkait pelayanan

4 Pemantauan (monitoring) Januari- Tim PPI


pelaksanaan kewaspadaan Desember
isolasi
5 Surveilans penyakit infeksi Januari dan Tim PPI
terkait pelayanan Juli
kesehatan
6 Penggunaan anti mikroba Januari- Tim PPI
secara bijak dan Desember
komprehensif dalam
penyelenggaraan pelayana
Puskesmas

H. PEMBIAYAAN
Pembiayaan kegiatan berasal dari BOK (Bantuan Operasional Kesehatan)
No Kegiatan Unit Biaya Sumber Biaya
Implementasi kewaspadaan isolasi PPI Atk 500.000 BOK
1 yang terdiri atas kewaspadaan standar
dan kewaspadaan berdasar transmisi
Melakukan/mengikuti pendidikan PPI PPI Seminar /
2 BOK
zoom
(pelatihan/lokakarya)
1.000.000

Melakukan penyusunan dan penerapan PPI Atk 500.000 BOK


3 bundel infeksi terkait pelayanan

Pemantauan (monitoring) pelaksanaan PPI Atk 500.000


4 BOK
kewaspadaan isolasi
Surveilans penyakit infeksi terkait PPI Atk 500.000
5 BOK
pelayanan kesehatan
Penggunaan anti mikroba secara bijak dan PPI Atk 500.000 BOK
6 komprehensif dalam
penyelenggaraan pelayana Puskesmas
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
A. Tim Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi membuat pemantauan dan hasil
kegiatan.
B. Penanggung Jawab Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi membuat
rekapitulasi mengenai seluruh hasil pemantauan dan kegiatan
C. Evaluasi mengenai pelaksanaan kegiatan dan hasil pemantauan
D. Menyusun rencana tindak lanjut untuk program selanjutnya

J. PENUTUP
Dengan mempertimbangkan kebutuhan anggaran dan biaya serta manfaatnya bagi
Puskesmas maka kegiatan ini diharapkan dapat terlaksana sesuai yang diharapkan.

Mengetahui Bahaur Tengah, 02 Januari 2024


Kepala Puskesmas Bahaur Tengah,
Koordinator,

JERIANA DEWI, A. Md. Keb WALTER MONGON SIDI, A. Md. Kep


NIP. 19721221 1992 2 001 NIP. 19900618 202203 1 005

You might also like