Professional Documents
Culture Documents
Pengayaan Ix Biotek Partikel K13
Pengayaan Ix Biotek Partikel K13
Buah-buahan tanpa biji yang biasa kita temukan adalah jeruk, semangka, tomat, dan terung.
Buah tanpa biji dapat diperoleh melalui persilangan ataupun aplikasi zat pengatur tumbuh atau
hormon. Namun, kedua teknik tersebut memiliki kelemahan. Rekayasa buah tanpa biji secara
modern dapat menggunakan teknik kultur in vitro (kultur jaringan) dan rekayasa genetika.
Secara alami, biji sebenarnya diperlukan tanaman untuk berkembangbiak, terutama bagi
tanaman yang tidak dapat diperbanyak secara vegetatif. Biji biasanya terlindung di dalam buah.
Biji merupakan sumber hormon (auksin) yang diperlukan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan buah. Namun, pada beberapa jenis buah-buahan, biji terkadang mengganggu
dan tidak diinginkan karena merepotkan pada saat buah dikonsumsi. Di alam, buah tanpa biji
sudah ada, tetapi terbatas jenisnya, seperti pisang.
Para petani buah sudah lama memikirkan dan mencari cara untuk menghilangkan biji
pada beberapa buah-buahan. Hasilnya, kini tersedia beberapa buah-buahan tanpa biji, seperti
jeruk, semangka, tomat, dan terung. Para petani berhasil menciptakan buah tanpa biji melalui
persilangan ataupun aplikasi zat pengatur tumbuh (ZPT). Persilangan antara tanaman
diploid (2n) dan tetraploid (4n) menghasilkan tanaman triploid (3n) yang biasanya tanpa biji.
Cara lain adalah melalui aplikasi ZPT (auksin atau giberelin) pada kuncup bunga. Fungsi
ZPT di sini adalah sebagai pengganti biji dalam memenuhi kebutuhan auksin pada proses
pembentukan buah, sehingga bunga dapat berkembang menjadi buah tanpa adanya biji.
Namun, cara ini kurang praktis dan tidak permanen sifatnya, karena hanya kuncup bunga yang
disemprot auksin saja yang akan menghasilkan buah tanpa biji. Cara ini juga memerlukan
tenaga dan biaya yang mahal apabila diterapkan pada areal yang luas. Teknik persilangan lebih
praktis dan permanen jika telah berhasil memperoleh tanaman triploid. Namun, kendalanya
adalah sulit memperoleh induk tetraploidnya.
Rekayasa buah tanpa biji secara modern dapat dilakukan melalui teknik kultur in vitro
(kultur jaringan) dan rekayasa genetika. Teknik kultur jaringan kini mulai banyak dicoba para
peneliti untuk menghasilkan tanaman triploid melalui kultur endosperma. Rekayasa genetika
buah tanpa biji dilakukan dengan cara menyisipkan gen partenokarpi ke dalam kromosom
tanaman target. Salah satu contoh gen partenokarpi adalah gen DefH9-iaaM
yang dihasilkan oleh Dr. Rotino dari Montanazo Italia. Gen ini menghasilkan senyawa yang
mampu menggantikan peran biji pada proses pembentukan buah sehingga tanaman dapat
menghasilkan buah tanpa biji. Gen ini sudah pernah berhasil dicoba pada tanaman tembakau,
terung, tomat, melon, semangka, dan rasberi.
ooo000ooo
MATERI PENGAYAAN
1. Nanoteknologi
Nanoteknologi (teknologi nano) merupakan teknologi yang memanipulasi molekul dalam
skala nanometer atau sepermiliar meter (10-9 meter). Nanoteknologi melibatkan atom dan
molekul dengan ukuran lebih kecil dari 1.000 nanometer. Konsep utama teknologi nano
adalah penyusunan ulang struktur atom individualnya. Ide penyusunan ulang atom-atom
individual dalam skala nano ini dikemukakan oleh Richard Feynman pada tahun 1959, yang
dikenal sebagai Father of Nanotechnology.
Terdapat dua pendekatan utama yang digunakan dalam nanoteknologi, yaitu pendekatan
dari bawah ke atas (”bottom-up” approach) dan pendekatan dari atas ke bawah (”top-
down” approach)
ooo000ooo