Professional Documents
Culture Documents
Dindaayuyunitasari Stkipalhikmah PKM-RSH
Dindaayuyunitasari Stkipalhikmah PKM-RSH
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan laporan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) tahun 2018, hasil studi Programme for International Student
Assessment (PISA) 2018 yang dirilis Organisation for Economic Co-operation and
Development (OECD) menunjukkan bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam
membaca, meraih skor rata-rata yakni 371, dengan rata-rata skor OECD yakni 487.
Hal ini menunjukkan adanya perbedaan kemampuan belajar di kalangan siswa SD,
termasuk siswa slow-learner. Terdapat 52 sekolah penyelenggara pendidikan
inklusi pada jenjang SD di Kota Surabaya. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan
pembelajaran yang lebih spesifik dan mendalam untuk membantu siswa slow-
learner mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Menurut (Amelia, 2016), siswa dengan kesulitan belajar adalah individu
yang mengalami kesulitan dalam memperoleh pengetahuan atau keterampilan pada
tingkat yang dianggap normal bagi usia atau tingkat perkembangannya, sehingga
memerlukan lebih banyak waktu untuk mencapai pencapaian yang sama dengan
teman sebaya yang memiliki potensi intelektual serupa. Jumlah total siswa yang
mengalami kesulitan belajar di Surabaya mencapai 1.123 anak. Dari jumlah
tersebut, sebanyak 600 anak terdaftar sebagai siswa di SD.
Oleh karena itu, diperlukan pendekatan pembelajaran yang lebih spesifik
dan mendalam untuk membantu siswa slow-learner mencapai tujuan pembelajaran
yang diinginkan (Purwatiningyas, 2014). Media pembelajaran yang menarik dan
interaktif sangat penting bagi siswa slow-learner. Hal ini karena siswa slow-learner
cenderung memerlukan metode pembelajaran yang lebih spesifik dan mendalam
dalam memahami konsep-konsep yang diajarkan, sehingga perlu pendekatan
pembelajaran yang tepat untuk membantu mereka mencapai tujuan pembelajaran
yang diinginkan. Media pembelajaran pop-up book berbasis Augmented Reality
(AR) dapat menjadi alternatif yang tepat untuk siswa slow-learner dalam
meningkatkan pemahaman konsep-konsep yang diajarkan. Dalam konteks
pembelajaran sistem tata surya SD Kelas VI, siswa slow-learner mungkin
mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep yang kompleks seperti
skala dan jarak antar planet, sifat-sifat planet dan hubungan antar planet dengan
matahari. Pop-up book dengan teknologi Augmented Reality (AR) dapat membantu
siswa slow-learner untuk berinteraksi dengan objek digital , memvisualisasikan dan
memahami konsep materi dengan cara yang lebih mudah dan interaktif serta dapat
menciptakan pembelajaran yang lebih efektif, menyenangkan dan inklusif bagi
siswa slow-learner di Sekolah Dasar.
1.2 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut.
2
Menurut (Moto, 2019), media adalah setiap individu, bahan, alat, atau
peristiwa yang dapat menciptakan kondisi pembelajar untuk menerima
pengetahuan, keterampilan, dan tingkah laku pembelajar. Sedangkan menurut
Kustandi dan Sutjipto (2011:8) mengemukakan media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat untuk meningkatkan kegiatan proses
belajar-mengajar. Dari pengertian para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran adalah sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk
membantu proses belajar mengajar, serta menumbuhkan motivasi belajar peserta
didik, dan segala sesuatu yang digunakan baik benda maupun lingkungan yang
berada di sekitar peserta didik yang dapat dimanfaatkan pelajar dalam proses
pembelajaran.
2. Pop-up Book
Pop-Up adalah sebuah kartu atau buku yang ketika dibuka bisa menampilkan
bentuk 3 dimensi atau timbul (Dewantara, 2014). Pop-Up Book ini dirancang
dengan kreasi sekreatif mungkin sehingga mampu menumbuhkan minat dan
meningkatkan minat belajar siswa yang akan berdampak pada hasil belajar siswa
salah satunya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Selain itu
akan membantu guru dalam kegiatan belajar siswa supaya lebih mudah dalam
mengimplementasikan contoh secara lebih konkret. Keunggulan dari Pop-Up
Book yaitu dapat memvisualisasikan gambar menjadi lebih menarik serta dapat
digunakan sebagai bahan ajar siswa secara individu maupun secara berkelompok.
3. Augmented Reality
Menurut (Setyawan, Rufii dan Fatirul, 2019) pada penelitian Azuma (1997),
Augmented Reality (AR) didefinisikan sebagai teknologi yang menggabungkan
dunia nyata dengan dunia maya, bersifat interaktif menurut dunia nyata serta
berbentuk animasi tiga dimensi. Dengan demikian Augmented Reality (AR)
didefinisikan sebagai sebuah teknologi yang dapat menggabungkan obyek maya
dua atau tiga dimensi ke dalam lingkungan nyata yang kemudian memunculkan
atau memproyeksikannya secara real time. Dalam sebuah proses pembelajaran
diperlukan adanya inovasi-inovasi baru khususnya dalam pemanfaatan teknologi
dan pengembangan media.
4. Slow-learner
Menurut (Khabibah, 2017), slow Learner (lambat belajar) adalah anak yang
memiliki prestasi belajar rendah (di bawah rata-rata anak pada umumnya) pada
salah satu atau seluruh area akademik, tapi tidak tergolong anak yang mempunyai
keterbelakangan mental. Skor tes IQ mereka menunjukkan skor antara 70 dan 90
(Cooter & Cooter Jr., 2004; Wiley, 2007). Slow Learner cenderung kurang
percaya diri, kemampuan berpikir abstraknya lebih rendah dibandingkan dengan
anak pada umumnya.
5. Penanganan pendidik terhadap anak slow learner.
Untuk dapat memberikan perlakuan yang tepat terhadap anak yang
bersangkutan, seorang guru harus mengetahui apa keunikan atau kelainan yang
4
dimiliki oleh anak didiknya. Penanganan Terhadap Anak Slow Learner yang
ideal:
1. Pengulangan isi materi dengan penguatan kembali melalui aktivitas praktek
dapat membantu proses generalisasi dalam memahami materi yang diajarkan
sangat dibutuhkan dibandingkan dengan teman sebayanya yang
berkemampu-an rata-rata.
2. Pembimbingan secara individual atau privat, bertujuan untuk membantu
optimis terhadap kemampuan dan harapan dicapai secara realistik.
3. Waktu penyampaian materi pelajaran tidak panjang dan pemberian tugas
lebih sedikit dibandingkan dengan teman-temannya.
4. Membangun pemahaman dasar mengenai konsep baru lebih penting daripada
menghafal dan mengingat materi.
5. Demonstrasi/peragaan dan petunjuk visual lebih efektif dibanding
verbalisasi.
2.2 Penelitian Terdahulu
Dewanti, Toenlioe dan Soepriyanto (2018) pada penelitian “Pengembangan
Media Pop-up Book untuk Pembelajaran Lingkungan Tempat Tinggalku kelas IV
SDN 1 Pakunden Kabupaten Ponorogo”, mengembangkan media pop-up book
menggunakan model prosedural yang dikembangkan oleh Dick & Carey yang
terdiri atas 10 langkah, yaitu analisis kebutuhan dan tujuan, analisis pembelajaran,
analisis pembelajar dan konteks, merumuskan tujuan performansi,
mengembangkan instrumen, mengembangkan strategi pembelajaran,
mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran, merancang dan melakukan
evaluasi formatif, melakukan revisi, evaluasi sumatif. Kajian produk berdasarkan
hasil validasi media kepada validator, diperoleh presentase 97.79% dari validasi
ahli media, 94.93% dari ahli materi, 95.17% dari ahli pengguna (guru), dan 95%
dari uji coba pengguna (siswa).
Jamal A’dom, dkk. (2021) pada penelitian “Perancangan Buku Interaktif
Kancil dan Buaya berbasis Augmented Reality untuk Anak-Anak di Denpasar”,
Bertujuan untuk menyampaikan pesan di dalam cerita dengan cara yang baik dan
menyenangkan. Dalam pengumpulan data, menggunakan metode observasi,
wawancara, kuesioner sebagai metode pengumpulan data primer sedangkan metode
kajian pustaka dan kajian internet sebagai pengumpulan data sekunder.
Perancangan buku interaktif berbasis Augmented Reality untuk cerita Kancil dan
Buaya menggunakan beberapa teori seperti, teori layout, teori animasi, jenis
kertas, teori warna, teori ilustrasi, teori tipografi, teori media, prinsip desain,
kriteria desain dan teknik cetak.
Sentarik dan Kusmariyatni (2020) pada penelitian “Media Pop-Up Book
pada Topik Sistem Tata Surya Kelas VI Sekolah Dasar”, mengembangkan media
pop up book pada topik sistem tata surya pada kelas VI sekolah dasar yang telah
teruji validitasnya. Pengembangannya dilakukan menerapkan 5 langkah yaitu
analisis, perancangan, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Dari hasil
5
penilaian oleh empat orang ahli, yaitu terdiri dari dua orang dosen dan dua orang
guru diperoleh skor rata-rata sebesar 4.68 dengan kualifikasi sangat baik.
Nurul Fadhilah dan Yeri Sutopo (2022) pada penelitian “Pengembangan Media
Pop-Up Book berbasis Multimedia Terhadap Hasil Belajar Tematik Siswa Kelas
IV Sekolah Dasar”, metode yang digunakan dalam penelitian adalah Research and
Development (R&D) desain ADDIE. Hasil penelitian menunjukkan hasil uji
kelayakan media pop-up book ini pada kategori sangat layak dan terdapat pengaruh
yang signifikan selama proses pembelajaran. Siswa nampak antusias dan ditemukan
adanya keterampilan sosial dan kreatifitas dalam diskusi kelompok.
Aprilinda dkk, (2022) pada penelitian “Implementasi Augmented Reality untuk
Media Pembelajaran Biologi di Sekolah Menengah Pertama”, menggunakan
Augmented Reality (AR) sebagai teknologi yang digunakan untuk alat bantu
pembelajaran dalam memahami topik pembelajaran sistem eksresi pada manusia.
Pada aplikasi ini setiap objek ditampilkan dengan gambar secara visual 3D
menggunakan animasi, suara dan warna yang menarik. Perancangan sistem
dilakukan pada aplikasi unity dan metode serta teknik pengumpulan data sample
menggunakan skala likert yang menggunakan respon kuesioner untuk mendapatkan
pilihan atau preferensi dari pendapat peserta.
Carolina (2022) pada penelitian “Augmented Reality sebagai Media
Pembelajaran Interaktif 3D untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Digital
Native”, mendeskripsikan penggunaan Augmented Reality (AR) sebagai media
pembelajaran interaktif 3D yang memiliki dampak terhadap peningkatan motivasi
belajar siswa. Augemented Reality (AR) diimplementasikan pada materi bumi
sebagai planet kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 di SMAN 2 Wates. Penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan tahapan persiapan,
pelaksanaan dan evaluasi. Hasil dari penelitian ini, sebanyak 65% siswa
mempunyai motivasi belajar sangat tinggi dan siswa mengalami peningkatan
setelah menggunakan Augmented Reality (AR) dalam proses pembelajaran.
memahami informasi yang ada di dalam pop-up book untuk media pembelajaran
pop-up book berbasis augmented reality pada siswa slow-learner di sekolah dasar.
4. Integrasi pop-up dengan augmented reality
Saat pembuatan selesai, maka dilanjutkan mengintegrasikan keseluruhan
konten, desain dan augmented reality yang sudah dibuat menjadi satu dalam satu
produk yang akan dilakukan uji coba.
5. Uji coba produk
Setelah integrasi selesai, maka dilanjutkan dengan uji coba produk kepada
anggota kelompok, dosen pendamping serta beberapa anak sekolah dasar unu
menguji keefektifan media pembelajaran yang dikembangkan.
6. Validasi produk
Setelah dilakukan uji coba dilakukan validasi oleh dosen pembimbing
mengenai segi keseluruhan media pembelajaran yang telah selesai dibuat untuk
menilai apakah media pembelajaran, efektif, interaktif dan layak untuk diproduksi
secara masal.
7. Revisi produk
Setelah dilakukan validasi, maka dilakukan revisi media pembelajaran untuk
memperbaik kekurangan yang ada agar produk layak dan menjadi lebih baik dalam
proses pembelajaran pada siswa slow-learner di sekolah inklusi yang dituju.
8. Produksi masal
Tahap akhir setelah merevisi produk maka media pembelajaran akan dilakukan
produksi masal agar dapat digunakan dan disebarluaskan di sekolah inklusi lainnya
untuk membantu slow-learner dalam memahami materi pembelajaran dan belajar
menjadi pengalaman yang menyenangkan melalui media yang interaktif dan
menarik.
3.4 Objek atau Variabel Riset
Objek riset dari penelitian ini adalah penggunaan buku pop up yang
memperkenalkan sistem tata surya dengan teknologi augmented reality (AR)
sebagai alat bantu pembelajaran IPA untuk siswa slow learner di Sekolah Dasar.
Variabel riset yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini mencakup:
1. Variabel Independen, penggunaan pop up book sistem tata surya menggunakan
teknologi Augmented Reality (AR).
2. Variabel Dependen, pemaham konsep tentang sistem tata surya, minat belajar
siswa dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
Indikator dari penelitian ini adalah peningkatan pemahaman konsep siswa
tentang sistem tata surya setelah menggunakan pop-up book dan teknologi
augmented reality (AR), Perubahan dalam minat belajar siswa terhadap mata
pelajaran IPA setelah pengenalan metode pembelajaran baru, tingkat keterlibatan
siswa dalam proses pembelajaran saat menggunakan pop-up book dan teknologi
augmented reality (AR) dan evaluasi kemampuan siswa slow learner dalam
menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari pembelajaran tersebut.
8
10.30604/jika.v1i2.21.
Aprilinda, Y. dkk. 2022. Implementasi Augmented Reality untuk Media
Pembelajaran Biologi di Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Sistem
Informasi dan Telematika. 11(2), pp. 124–133.
Carolina, Y. Dela. 2022. Augmented Reality sebagai Media Pembelajaran Interaktif
3D untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Digital Native. Ideguru:
Jurnal Karya Ilmiah Guru. 8(1), pp. 10–16. doi:
10.51169/ideguru.v8i1.448.
Dewanti, H., Toenlioe, A. J. E. and Soepriyanto, Y. 2018. Pengembangan Media
Pop-Up Book untuk Pembelajaran Lingkungan Tempat Tinggalku Kelas IV
SDN 1 Pakunden Kabupaten Ponorogo. Jurnal Kajian Teknologi
Pendidikan. 1(3), pp. 221–228.
Durrotunnisa dan Nur, H. R. 2020. Peran Guru dalam Menghadapi Siswa Slow
Learner di Sekolah. Jurnal basicedu. Jurnal Basicedu’. Jurnal Basicedu.
5(5), pp. 3(2), 524–532.
Jamal A’dom, T. dkk. 2021. Perancangan Buku Interaktif Kancil Dan Buaya
Berbasis Augmented Reality Untuk Anak-Anak Di Denpasar. Jurnal
Selaras Rupa. 2(1), p. e-ISSN.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI. (2019). Hasil PISA
Indonesia 2018 : Akses Makin Meluas, Saatnya Tingkatkan Kualitas. URL:
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2019/12/hasil-pisa-indonesia-
2018-akses-makin-meluas-saatnya-tingkatkan-kualitas. Diakses tanggal 25
Februari 2024.
Khabibah, N. 2017. Penanganan Instruksional Bagi Anak Lambat Belajar (Slow
Learner ) Abstract ’:, Didaktita, 19(2), pp. 26–32.
Moto, M. M. 2019. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran dalam Dunia
Pendidikan. Indonesian Journal of Primary Education, 3(1), pp. 20–28. doi:
10.17509/ijpe.v3i1.16060.
Nurul Fadhilah, Yeri Sutopo, A. S. 2022. Pengembangan Media Pop-up Book
Berbasis Multimedia Terhadap Hasil Belajar Tematik Siswa Kelas IV
Sekolah Dasar Nurul. Jurnal Ilmiah KePendidikan. 6(1), pp. 8–15.
Purwatiningtyas, M. 2014. Strategi Pembelajaran Anak Lamban Belajar (Slow
Learners) di Sekolah Inklusi SD Negeri Giangan Yogyakarta. Skripsi.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Sentarik, K. and Kusmariyatni, N. 2020. Media Pop-Up Book pada Topik Sistem
Tata Surya Kelas VI Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar. 4(2), p.
197. doi: 10.23887/jisd.v4i2.25135.
Setyawan, B., Rufii, Nf. dan Fatirul, A. N. 2019. Augmented Reality Dalam
Pembelajaran Ipa Bagi Siswa Sd. Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan.
7(1), pp. 78–90. doi: 10.31800/jtp.kw.v7n1.p78-
11
LAMPIRAN
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RSH.
2. Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Auliya Putri Agustina
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
4 NIM 200151007
5 Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 09 Mei 2002
6 Alamat Email Agustinaaulia97@gmail.com
7 Nomor Telepon/ HP 0895419146664
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RSH.
3. Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dian Nur Yunita
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
4 NIM 210151004
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kediri, 18 Juni 2002
6 Alamat Email Diannuryunita018@gmail.com
7 Nomor Telepon/ HP 089647076385
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RSH.
B. Riwayat Pendidikan
Tahun
No Jenjang Bidang Ilmu Institusi
Lulus
Penelitian
No Judul Riset Tahun
15
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Dalam biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RSH.
Harga
Total
No Jenis Pengeluaran Volume Satuan
(Rp) (Rp)
1 Belanja Bahan (maks. 60%)
a. ATK/ kertas 2 rim 50.000 100.000
b. Kertas karton 20 buah 10.000 200.000
c. Spidol besar 10 buah 7.000 70.000
d. Pensil 1 pack 30.000 30.000
e. Penghapus 10 buah 20.000 200.000
f. Bulpoin 1 pack 30.000 30.000
g. Kertas origami 10 pack 5.000 50.000
h. Cat air 8 pack 35.000 280.000
i. Lem 10 buah 5.000 50.000
j. Gunting 5 buah 6.000 30.000
k. Spidol kecil 8 pack 10.000 80.000
l. Cutter 6 buah 5.000 30.000
m. Penggaris 10 buah 5.000 50.000
n. Krayon isi 20 warna 4 buah 50.000 200.000
o. Percetakan buku pop-up
10 buah 300.000 3.000.000
book
SUB TOTAL 4.400.000
2 Belanja Sewa (maks. 15%)
a. Sewa zoom meeting 3 bulan 100.000 300.000
b. Kuota internet 3 bulan 100.000 300.000
SUB TOTAL 600.000
3 Perjalanan Lokal (maks. 30%)
Kegiatan persiapan survei
5 100.000 500.000
lapangan
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-RSH saya dengan judul Pop Up
Book Sistem Tata Surya berbasis Augmented Reality Media Edukasi
Pembelajaran IPA pada Siswa Slow Learner di Sekolah Dasar yang diusulkan
untuk tahun anggaran 2024 adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh
lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.