You are on page 1of 12

Pengaruh Jenis Air terhadap Pertumbuhan dan

Perkembangan Kecambah Kacang Hijau

Disusun Oleh :
1. Daniel Adrian Farrelino (11)
2. Gilberta Tiffany Chrisdevinca (19)
3. Hosea Kriswicaksono (21)
4. V Grand Agape (34)
5. Yehezkiel Putra Ligar P (36)

Tahun Pelajaran
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Berkat dan Kasih-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
praktikum yang berjudul “Pengaruh Jenis Air terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanaman Kacang Hijau.”
Terima kasih tak terhingga kami ucapkan kepada Ibu Kastini, S.Pd sebagai guru
pembimbing kami dalam mata pelajaran Biologi dan membantu kami dalam membuat
laporan praktikum ini. Kepada seluruh pihak yang turut memberikan partisipasi dalam
terwujudnya hasil pratikum ini, tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih.
Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunannya, baik
dalam penyajian data, bahasa maupun sistematika pembahasannya. Kami juga
mengharapkan masukan atau kritikan maupun saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan praktikum ini dikelanjutan hari nanti.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini mudah-mudahan dengan
adanya laporan praktikum ini sedikit banyaknya dapat membawa manfaat kepada kita
semua,dan juga dapat menjadi referensi bagi praktikum selanjutnya.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... I

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ II

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... III

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Landasan Teori .............................................................................................................
2.2 Hipotesis .......................................................................................................................
2.3 Prosedur Kerja ..............................................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................................................
3.2 Metode Penelitian .........................................................................................................
3.3 Populasi dan Sampel .....................................................................................................
3.4 Variabel Perlakuan .......................................................................................................
3.5 Unit Perlakuan ..............................................................................................................
3.6 Alat dan Bahan .............................................................................................................
3.7 Cara Kerja......................................................................................................................

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitan ...............................................................................................................
4.2 Analisis Data .................................................................................................................
4.3 Pembahasan ..................................................................................................................
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................................
5.2 Saran .............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

LAMPIRAN ...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak
dapat dipisahkan, karena pertumbuhan berjalan sejajar dengan perkembangan.
Pertumbuhan pada tanaman dimulai dari proses perkecambahan biji.
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan embrio pada biji menjadi
tumbuhan baru. Proses perkecambahan memerlukan air, air akan diserap oleh biji berguna
untuk melunakkan kulit biji dan menyebabkan pengembangan embrio dan endosperm. Hal
ini mengakibatkan pecah atau robeknya kulit biji. Biji akan mulai berkecambah setelah
menyerap air dari lingkungan sekitar. Air yang masuk ke dalam biji akan memicu hormon
dan enzim pertumbuhan untuk bekerja sehingga embrio dalam biji mulai tumbuh. Dalam
tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada posisi dorman (berhenti tumbuh)
mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan kacang hijau berkembang
menjadi tumbuhan muda yang dikenal sebagai kecambah.
Menurut penelitian Akbar (2014) tinggi tanaman , diukur mulai dari permukaan
tanah sampai pucuk tanaman tertinggi menggunakan penggaris. Jumlah daun dihitung
banyak daun yang sudah berkembang secara sempurna ( tidak termasuk kuncup daun ).
Menurut penelitian Fitria (2019) pengukuran tinggi tanaman dilakukan pada umur 1,2,3,dan
4 minggu setelah pindah tanam dengan menggunakan benang terlebih dulu sebelum
menggunakan penggaris. Pengamatan jumlah daun dilakukan dengan cara menghitung
banyaknya daun yang telah terbuka sempurna setelah berumur 1, 2,3 dan 4 minggu setelah
pindah tanam. Pengamatan terhadap berat segar dilakukan dengan cara menimbang
tanaman yang telah dipanen.
Dalam penelitian ini kami menggunakan salah satu tanaman yang paling cepat
untuk berkecambah yaitu Kacang Hijau. Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L..) adalah
tanaman dari suku polong-polongan yang mudah tumbuh karena tidak tergantung pada
cuaca atau iklim tertentu dan mudah didapatkan. Kacang Hijau dapat tumbuh dengan cepat
dan baik dengan memperhatikan beberapa faktor internal (faktor yang berasal dari dalam
tumbuhan) seperti kualitas biji, hormon dan faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar
tumbuhan) seperti pemberian kadar air, pupuk cair, nutrisi, suhu, kelembaban, cahaya
matahari, angin dan media tanamnya. Pertumbuhan biji kacang hijau bisa maksimal jika
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya tersedia dalam keadaan yang maksimal,
atau sesuai yang dibutuhkan oleh biji.
Air adalah salah satu sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup. Air
merupakan faktor penentu dalam pengaturan iklim di permukaan bumi untuk kebutuhan
manusia. Komposisi air dipermukaan bumi 70% di laut dan 30% nya di darat dan udara
menurut Asdak (2004). Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan
makhluk hidup di bumi ini. Air sangat dibutuhkan di berbagai daerah khususnya di
indonesia. Air dimanfaatkan oleh manusia untuk kebutuhan sehari-hari seperti MCK
(Mandi, Cuci, Kakus), pertanian serta untuk di konsumsi. Air yang baik dikonsumsi adalah
air yang bersih dan air yang baik untuk pertanian adalah air yang mengandung banyak
mineral yang dibutuhkan tumbuhan
Dalam penelitian ini, air adalah faktor eksternal yang akan saya amati, tetapi
faktor-faktor yang lain berada dalam keadaan yang sama agar hasil maksimal. Kami
menggunakan sampel berupa air biasa, air sawah, air teh, dan air cucian beras. Masing-
masing faktor eksternal yang kami amati memiliki pengaruh yang berbeda terhadap
pertumbuhan dan perkembangan Kacang Hijau karena memiliki kandungan nutrisi dan zat
yang terkandung di dalamnya berbeda. Masalah yang coba dianalisis pada tulisan ini adalah
melihat bagaimana pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan kacang hijau. Penelitian ini
bertujuan dapat mengetahui air atau pupuk cair yang paling efektif untuk menumbuhkan
kecambah, sehingga dapat digunakan tolak ukur untuk menumbuhkan atau menyemai biji
secara cepat dan efektif.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimanakah pengaruh pemberian macam-macam air terhadap pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan kacang hijau?
1.2.2 Bagaimana perbedaan yang terjadi pada tanaman satu dengan yang lain?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh pemberian macam-macam air
terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau
1.3.2 Untuk mempelajari dan mengetahui perbedaan tanaman kacang hijau pada
pemberian macam-macam air terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang
hijau
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Landasan Teori


Kacang hijau (Phaseolus radiatus L..) merupakan salah satu komoditas tanaman
kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia, seperti: bubur kacang hijau
dan isi onde-onde. Kecambahnya dikenal sebagai tauge.
Sistematika Tanaman Kacang Hijau adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (Tumbuh-tumbuhan)
Divisio : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
Sub Divisio : Angiospermae (Berbiji tertutup)
Classis : Dicotyldonae
Ordo : Rosales (Tumbuhan berbunga)
Familia : Papilionacesae (Tumbuhan polong-polongan)
Genus : Vigna Species
Species : Vigna Radiata L.

Tanaman ini mengandung zat-zat gizi, antara lain: amylum, protein, besi,
belerang, kalsium, minyak lemak, mangan, magnesium, niasin, vitamin (B1, A, dan E).
Manfaat lain dari tanaman ini adalah dapat melancarkan buang air besar dan me nambah
semangat hidup, juga digunakan untuk pengobatan (Atman, 2007). Air merupakan
sumberdaya yang sangat esensial bagi makhluk hidup, yaitu guna untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, kebutuhan pertanian, perikanan,maupun kebutuhan lainnya. Air
yang bersifat universal atau menyeluruh dari setiap aspek kehidupan menjadikan sumber
daya tersebut berharga, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah
sel secara irreversible, yaitu tidak dapat kembali ke bentuk semula. Pertumbuhan dapat
diukur dan dinyatakan secara kualitatif maupun kuantitatif. Pengukuran perubahan panjang
atau tinggi batang dapat dilakukan dengan alat ukur misalnya penggaris, jangka sorong,
atau dengan auksanometer. Perkembangan adalah suatu proses menuju keadaan yang lebih
dewasa.
Perkembangan bersifat kualitatif, artinya tidak dapat dinyatakan dalam ukuran (jumlah,
volume, dan massa). Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara
faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam adalah faktor yang terdapat di dalam tubuh
organisme, antara lain sifat genetik yang ada di dalam gen, dan hormon yang merangsang
pertumbuhan. Faktor luar adalah faktor lingkungan. Faktor lingkungan misalnya nutrien
dan air,cahaya, suhu, kelembapan, dan oksigen.
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang
memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Setiap
tumbuhan pasti mengalami fase perkecambahan. Beberapa biji dapat mengalami
perkembangan jika berada di kondisi lingkungan yang sesuai. Namun, beberapa biji yang
lain berada dalam masa dormansi. Artinya, bijitersebut tidak tumbuh dan berkembang. Biji
dapat berkecambah karena di dalamnya. Terdapat embrio atau lembaga tumbuhan.
Lembaga tumbuhan memiliki tiga bagian, yaitu akar lembaga (radikula), daun lembaga
(kotiledon), batang lembaga (kalkulus). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya
masa dormansi pada biji.
Faktor yang mempenyaruhi pertumbuhan berasal dari faktor dalam dan faktor luar. Faktor
dalam adalah faktor yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri, berupa tingkat
kemasakan bening, ukuran benih, dormansi, penghambat perkecambahan. Faktor luar
adalah faktor yang berasal dari luar tumbuhan, faktor yang itu berupa air, temperatur,
cahara.
Air adalah salah satu sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup. Air
merupakan faktor penentu dalam pengaturan iklim di permukaan bumi untuk kebutuhan
manusia. Komposisi air dipermukaan bumi 70% di laut dan 30% nya di darat dan udara
menurut Asdak (2004). Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan
makhluk hidup di bumi ini. Air sangat dibutuhkan di berbagai daerah khususnya di
indonesia. Air dimanfaatkan oleh manusia untuk kebutuhan sehari-hari seperti MCK
(Mandi, Cuci, Kakus), pertanian serta untuk di konsumsi. Air yang baik dikonsumsi adalah
air yang bersih dan air yang baik untuk pertanian adalah air yang mengandung banyak
mineral yang dibutuhkan tumbuhan
Air merupakan salah satu syarat penting bagi berlangsungnya proses perkecambahan. Dua
fakor yang mempengaruhi penyerapan air oleh benih adalah sifat dari benih itu sendiri
terutama kulit pelindungnya dan jumlah air yang tersedia pada medium di sekitarnya.
Banyaknya air yang diperlukan bervariasi tergantung kepada jenis benih. Tetapi umumnya
tidak melampaui dua atau tigakali dari berat keringnya. Tingkat pengambilan air juga
dipengaruhi oleh temperatur, temperatur yang tinggi menyebabkan meningkatknya
kebutuhan air.
Pada kesempata ini kami mencoba meneliti bagaimana perubahan yang terjadi pada kacang
hijau jika tanaman tersebut disiram dengan jenis air yang berbeda terutama dengan air
beras.

2.2 Hipotesis
Ada pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau
Jenis air yang digunakan untuk menyirami kacang hijau berpengaruh dalam rata-rata
pertumbuhan tinggi tanaman sebagai pencerminan pertumbuhan tanaman. Meningkatnya
tinggi tanaman terjadi melalui perpanjangan ruas-ruas akibat membesarnya sel-sel atau
bertanbahnya umur tanaman.

Tinggi tanaman pada kedalai yang disiram menggunakan air murni ternyata lebih tinggi
bila dibandingkan dengan disiram menggunakan air bilasan beras, air the dan larutan MSG.
Ini terjadi karena terjadi osmosis, yaitu bergeraknya air dari larutan yang konsentrasinya
rendah ke larutan yang konsentrasinya tinggi (Choirul Muslim). Jenis air yang berupa
bilasan beras, air the, dan larutan MSG merupakan larutan hipertonik, yang merupakan
larutan yang memiliki konsentrasi tinggi, sehingga terjadi persitiwa plasmolisis. Plasmolisis
adalah peristiwa dimana sitoplasma mengerut dan terdorong menjauhi dinding sel (Choirul
Muslim).
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kacang hijau lebih baik disiram dengan menggunakan air murni dari pada air bilasan beras,
air the atau larutan MSG karena jika disiram menggunakan selain air dapat menyebabkan
plasmolisis. Plasmolisis adalah peristiwa dimana sitoplasma mengerut dan terdorong
menjauhi dinding sel. Peristiwa itu terjadi karena larutan yang pekat (memiliki konsentrasi
yang tinggi).

B. Saran
Sebaiknya menyiram kacang hijau menggunakan air murni yang dimana konsentrasinya
sedang, sehingga tanaman tidak kehilangan air, layu dan mati.

You might also like