You are on page 1of 3

TATA TERTIB

KEPANITERAAN KLINIK

Mengingat keterbatasan pelaksaan yaitu hanya 4 minggu dengan 20 hari efektif, maka
berlaku ketentuan :

A. Tata Tertib Kehadiran


1. Mahasiswa harus sudah dalam ruangan 10 menit sebelum kegiatan dimulai dan
tidak diperkenankan meninggalkan ruangan tanpa seizin pengajar atau sebelum
pengajar meninggalkan ruangan.
2. Mahasiswa wajib memelihara ketertiban dalam ruangan kegiatan
3. Kegiatan harus diikuti oleh seluruh mahasiswa yang kehadirannya dicatat dalam
daftar hadir

B. Kepaniteraan
1. Peserta Didik
 Sebelum melaksanakan praktek klinik, peserta didik wajib mengikuti satu kali
orientasi dari Rumah Sakit dan Rumah Sakit akan menerbitkan sertifikat bagi
peserta didik yang telah mengiuti orientasi tersebut. Materi orientasi
meliputi :
o Visi dan Misi Rumah Sakit
o SKP (Sasaran Keselamatan Pasien)
o PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi)
o MKP (Mutu dan Keselamatan Pasien)
o Obat-obatan.
2. Presensi
 Kehadiran mahasiswa dibuktikan dengan mengisi lembar presensi setiap
acara terjadwal. Kehadiran diabsensi 3 kali sehari yaitu, kegiatan pagi hari,
kegiatan siang hari setelah istirahat dan kegiatan jaga. Terlambat lebih dari
10 menit dianggap tidak hadir.
 Mahasiswa wajib mengikuti waktu bertugas seperti tercantum dibawah ini
Jam kerja minimal : 07.00 – 14.00 WIB
Dinas jaga : 15.00 – 21.30 WIB (senin s.d jum’at)
o Shift 1 : 07.30 – 14.00 WIB
o Shift 2 : 14.30 – 21.30 WIB (Sabtu dan Minggu)
o Hari libur nasional tetap jaga
o Dilarang pulang sebelum shift jaga berikutnya hadir
o Wajib mengisi lembar laporan jaga yang disahkan oleh dokter jaga pada
waktu akan pergantian shift jaga.
3. Alasan yang sah untuk tidak hadir adalah
 Sakit, dibuktikan dengan surat keterangan dokter konsulen Poliklinik
Departemen Ilmu Penyakit Dalam RS UNTAN. Apabila ada surat dari dokter
luar, dalam 24 jam harus disahkan oleh dokter konsulen Departemen Ilmu
Penyakit Dalam RS UNTAN.
 Kematian orang tua, saudara kandung suami, istri atau anak kandung.
 Melahirkan anak
 Tugas yang diberikan pimpinan FK UNTAN
 Bila mendapat izin cuti untuk menikah atau lain-lain hal yang ditentukan oleh
Koordinator Kepaniteraan FK UNTAN
4. Seorang mahasiswa dilarang mengikuti atau melanjutkan kepaniteraan apabila :
 Terlambat memulai kepaniteraan lebih dari 2 (dua) hari.
 Tidak hadir 2 (dua) hari atau lebih tanpa alasan yang sah, dan kemudian
dinyatakan gugur kepaniteraannya.
 Tidak hadir dengan alsan sah 3 (tiga) hari atau lebih pada kepaniteraan 4
minggu.
 Tidak hadir pada salah satu acara atau kegiatan yang diadakan sebanyak 20%
atau lebih.
 Kehadiran minimal 90%.

C. Ujian
1. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti pretest di hari pertama.
2. Boleh mengikuti ujian bila mahasiswa tersebut telah dinyatakan lulus syarat ujian
oleh coordinator kepaniteraan FK UNTAN dengan terlampirkan bukti berupa
logbook dan lembar penilaian lainnya secara lengkap dan telah disahkan
kesekretariatan kepaniteraan klinik yang bersangkutan. Paling lambat
dikumpulkan kepada koordinator kepaniteraan FK UNTAN 2 (dua) hari sebelum
ujian.
3. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti ujian pada waktu yang telah ditentukan.
4. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian pada waktu yang telah ditentukan, harus
melapor selambat – lambatnya dalam waktu 2 (dua) hari sesudah hari ujian
kepada koordinator Kepaniteraan FK UNTAN.

D. Penampilan dan Prilaku


1. Dalam menjalankan segala kegiatan kepaniteraan klinik, mahasiswa diharuskan
mengenakan jas kepaniteraan klinik dan nametag yang telah ditentukan.
2. Dalam menjalankan segala kegiatan kepaniteraan klinik, mahasiwa diharusan
berplrilaku, berbahsa, berpenampilan bersih, rapi dengan potongan rambut dan
busana yang sopan (tidak boleh memakai pakaian, celana, rok berbahan jeans/
kaos, sepatu olah raga, sandal, sepatu-sandal, sepatu bertumit tinggi) sesuai
dengan norma – norma yang dicantumkan dalam janji kepaniteraan.
3. Setiap mahasiwan wajib berperasaan, berfikiran, bertutur kata dan bertindak
sesuai dengan etik profesi seorang dokter.
4. Didalam ruang kegiatan dilarang merokok, makan atau melakukan hal yang
serupa lainnya.
5. Dilarang memberi penjelasan/ tindakan dalam bentuk apapun kepada pasien
atau keluarga pasien tentang hal –hal yang berkaitan dengan penyakit yang
diderita atau penatalaksaan atas penyakit tersebut tanpa seizing staf pengajar
demi mencegah kesalahan pemberian informasi/ tindakan karena keterbatasan
keilmuan, kemampuan dan pengalaman.
6. Pelanggaran atas masing – masing hal diatas akan dikenakan sanksi minimal
berupa dianggap tidak hadir dalam kegiatan kepaniteraan pada hari tersebut.
Sanksi maksimalnya adalah mahasiswa tersebut dianggap tidak lulus dalam
modul kepaniteraan klinik yang bersangkutan.

E. Lain-lain
Jika ada hal – hal lain tidak tercantum dalam peraturan ini, maka rapat pengelola
kepaniteraan klinik dapat mengambil keputusan.

You might also like