You are on page 1of 3

NAMA:ELIGIA TIARA

NIM:F1112221016
KELAS:PPAPK
MATA KULIAH:TELAH KURIKULUM
DOSEN PENGAMPU:DR. IMAM GHOZALI M.PD

KURIKULUM 1984

Secara umum,isi dari kurikulum 1984 mengarah pada orientasi pelajaran yang menekankan mengarah
pada orientasi pelajaran yang menekankan pada keseimbangan antara kognitif,
keterampilan,sikap,antara teori dan praktik.menunjang akan tercapainya tujuan pendidikan dan
pengajaran.
Keaktifasn dalam rangka CBSA menunjuk kepada keaktifan mental,
meskipun untuk mencapai maksud ini dalam hal di persyaratkan
keterlibatan langsung dalam perlbagai bentuk keaktifan fisik
Adapun dimensi-dimensi yang dimaksud adalah:

1. Partisipasi siswa di dalam menetapkan tujuan kegiatan belajar


mengajar.
2. Tekanan pada aspek afektif dalam pengajaran.
3. Partispasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
4. Penerimaan (acceptance) guru terhadap perbuatan atau kontribusi
siswa yang kurang relevan atau bahkan sama sekali salah.
5. Kekohesifan kelas sebagai kelompok.
6. Kebebasan atau lebih tepat kesempatan yang diberikan kepada siswa
untuk mengambil keputusan-keputusan penting dalam kehidupan
sekolah.
7. Menyediakan waktu yang dipergunakan untuk menanggulangi
masalah pribadi siswa baik yang tidak maupun yang berhubungan
dengan pelajaran.

KURIKULUM 1994

Istilah kurikulum semula berasal dari istilah dari dunia atletik yaitu cieeee yang berarti berlari,dari
atletik mengalami pergeseran arti ke dunia pendidikan,misalnya pengertian kurikulum yang
tercantum dalam webster’s internasional dictionary
Kurikulum ini ditetapkan ketika menteri pendidikan dijabat oleh PR.Dr.ing Wardiman Djojonegoro
Seorang teknokrat Yang menimpa menimba ilmu di Jerman Barat bersama B.J Habibie
Kurikulum 1994 pada dasarnya dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakan
sesuai dengan undang undang nomor dua tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional.Hal ini
Berdampak pada sistem pembagian waktu pembelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem
semester ke sistem Caturwulan.
Terdapat ciri-ciri yang menunjukkan dari pemberlakuan kurikulum 1994,di antaranya sebagai berikut:
-Pembagian tahap pembelajaran di sekolah dengan sistem Caturwulan
-Pembelajaran di sekolah lebih berorientasi kepada menteri pembelajaran atau isi sehingga menteri
pelajar cukup padat
-Memperlakukan suatu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia,kurikulum ini
bersifat kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri
disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sekitar.
Adanya perubahan yang terjadi di masyarakat dan adanya tuntutan globalisasi tersebut serta dengan
di perlakunya Undang undang nomor dua dua tahun 1994 tentang otonomi daerah yang kemudian
diikuti oleh peraturan pemerintah nomor 25 tahun 2002 tentang pembagian kewenangan antara
pemerintah dan kewenangan daerah telah menimbulkan Beberapa perubahan dalam
penyempurnaan kurikulum, dari kurikulum tahun 1968 berkembang menjadi kurikulum PPSP
kemudian mengalami perkembangan lagi menjadi kurikulum 1975 selanjutnya berkembang lagi
menjadi kurikulum tahun 1984 kemudian Mengalami kemajuan lagi menjadi kurikulum 1994
kemudian mengalami penyempurnaan menjadi kurikulum 2004 (KBK) dan selanjutnya mengalami
penyempurnaan lagi menjadi kurikulum tahun 2006 (KTSP) di mana masing masing kurikulum
tersebut memiliki ciri-ciri atau karakteristik tersendiri.

KURIKULUM 2004
Kurikulum ini dirancang sejak tahun 2000 dan diterapkan pada tahun
2004.Dalam tahap-tahap pengembangannya kurikulum ini dikenal dengan
Kurikulum KBK atau Kurikulum 2004.Kemudian KBK juga memfokuskan
pada penguasaan kompetensi-kompetensi tertentu oleh peserta didik,Oleh
karena itu kurikulum ini mencakup sejumlah kompetensi dan seperangkat
tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa,sehingga
pencapaiannya dapat diamati dalam bentuk perilaku atau keterampilan
sebagai suatu kriteria keberhasilan,Kurikulum yang berbasis kompetensi ini
memberikan keleluasaan kepada lembaga Sekolah untuk menyusun dan
mengembangkan silabus mata pelajaran sehingga dapat mengakomodasi
potensi sekolah,kebutuhan dan kemampuan peserta didik,serta kebutuhan
masyarakat sekitar sekolah.
Kurikulum tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Menekankan kompetensi siswa, bukan tuntasnya materi Kurikulum


dapat diperluas, diperdalam, dan disesuaikan dengan potensi siswa.
2. Berpusat pada siswa.
3. Orientasi pada proses dan hasil.
4. Pendekatan dan metode yang digunakan beragam dan bersifat
kontekstual.
5. Guru bukan satu-satunya sumber ilmu pengetahuan, (siswa dapat
belajar dari apa saja).
6. Buku pelajaran bukan satu-satunya sumber belajar.
7. Belajar sepanjang hayat: (1) Belajar mengetahui (Learning how to
know) (2) Belajar melakukan (Learning how to do) (3) Belajar menjadi
diri sendiri (Learning how to be) (4) Belajar hidup dalam
keberagaman (Learning how to live together).

Di samping itu,KBK sebagai sebuah kurikulum memiliki tiga karakteristik


utama. Pertama KBK memuat sejumlah kompetensi dasar yang harus
dicapai oleh siswa. Artinya melalui KBK diharapkan siswa memiliki
kemampuan standar minimal yang harus dikuasai Kedua,implementasi
pembelajaran dalam KBK menekankan pada proses pengalaman dengan
memperhatikan keberagaman setiap individu.Dalam pembelajaran tidak
sekedar diarahkan untuk menguasai materi pelajaran,akan tetapi
bagaimana materi itu dapat menunjang dan mempengaruhi kemampuan
berfikir dan kemampuan bertindak sehari-har, Ketiga,evaluasi dalam KBK
menekankan pada evaluasi hasil dan proses belajar. Kedua sisi evaluasi itu
sama pentingnya sehingga pencapaian standar kompetensi dilakukan
secara utuh yang tidak hanya mengukur aspek pengetahuan saja, tetapi
sikap dan keterampilan.

You might also like