You are on page 1of 7

BAB III

ANALISA KEBUTUHAN AIR

3.1. KEBUTUHAN AIR IRIGASI


Kebutuhan air irigasi dihitung menggunakan data areal tanam, jadwal tanam,
evapotranspirasi acuan, hujan efektif, jenis tanah, dan efisiensi saluran irigasi.
Hasil perhitungan kebutuhan air irigasi ini selanjutnya dibandingkan dengan
data pengambilan air untuk irigasi dari bendung-bendung yang datanya
tersedia.
Kebutuhan air irigasi ini meliputi pemenuhan kebutuhan air untuk keperluan
pertanian secara umum. Selain untuk memenuhi kebutuhan air di areal
persawahan juga untuk memenuhi kebutuhan air untuk keperluan peternakan
dan perikanan. Kebutuhan air untuk irigasi diperkirakan dari perkalian antara
luas lahan yang diairi dengan kebutuhannya persatuan luas.
Kebutuhan air irigasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kebutuhan untuk
penyiapan air (IR), kebutuhan air konsumtif untuk tanaman (Etc), perkolasi (P),
kebutuhan air untuk penggantian lapisan air (RW), curah hujan efektif (ER),
efisiensi air irigasi (IE), dan luas lahan irigasi (A). Besarnya kebutuhan air
irigasi di hitung berdasarkan persamaan sebagai berikut:

d (Etc + IR + RW + P−ER)
IG= xA
IE
Keterangan :
IG = kebutuhan air irigasi (m3)
Etc = kebutuhan air konsumtif (mm/hari)
IR = kebutuhan air untuk penyiapan lahan (mm/hari)
RW = kebutuhan air untuk mengganti lapisan air (mm/hari)
P = perkolasi (mm/hari) ER = hujan efektif (mm/hari)
IE = efisiensi irigasi (-)
A = luas areal irigasi (m2)

19
Tabel 3.1. Kebutuhan Air Irigasi DAS Rejoso
Kebutuhan
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nop Des
Air
Pertanian m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3
DI.
Tanggulangi 2.60 2.60 2.60 2.38 2.38 2.38 2.38 1.85 1.85 1.85 1.85 2.60
n 6 6 6 4 4 4 4 7 7 7 7 6
DI. 1.06 1.06 1.06 0.87 0.87 0.87 0.87 0.66 0.66 0.66 0.66 1.06
Ranugrati 5 5 5 2 2 2 2 3 3 3 3 5
3.67 3.67 3.67 3.25 3.25 3.25 3.25 2.52 2.52 2.52 2.52 3.67
Jumlah
1 1 1 6 6 6 6 0 0 0 0 1

3.2. KEBUTUHAN AIR RUMAH TANGGA, PERKOTAAN DAN INDUSTRI (RKI)


Kebutuhan air rumah - tangga, perkotaan dan industri dihitung dengan
menggunakan data statistik kependudukan. Hasil perhitungan kebutuhan air
bersih dibandingkan dengan data pengambilan air baku oleh PDAM terkait.
a. Kebutuhan air bersih rumah tangga (domestik)
Kebutuhan air bersih rumah tangga adalah air yang diperlukan untuk rumah
tangga yang diperoleh secara individu dari sumber air yang dibuat oleh
masing masing rumah tangga seperti sumur dangkal, perpipaan atau hidran
umum atau dapat diperoleh dari layanan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) PDAM.
Sumber air baku yang dipakai oleh PDAM terdiri dari air tanah, air
permukaan atau gabungan dari keduanya. Pemakaian air yang dipergunakan
dipengaruhi oleh:
- jenis sumber air (sambungan ke rumah atau hidran umum);
- jenis pemakaian (toilet, mandi dll.);
- peralatan per rumah-tangga;
- penggunaan air di luar rumah (taman, cuci mobil dsb.);
- tingkat pendapatan.
Kebutuhan air bersih rumah tangga, dinyatakan dalam satuan
Liter/Orang/Hari (L/O/H), besar kebutuhan tergantung dari kategori kota
berdasarkan jumlah penduduk, yaitu :

20
Tabel 3.2. Kebutuhan Air Bersih Rumah Tangga Per Orang Per Hari
menurut Kategori Kota
Jumlah penduduk Kebutuhan air bersih
No Kategori Kota (Jiwa) (L/O/H)
1. Semi urban (ibu kota
kecamatan/desa) 3 000 – 20 000 60 - 90
2. Kota kecil 20 000 – 100 000 90 - 110
3. Kota sedang 100 000 – 500 000 100- 125
4. Kota besar 500 000 – 1 000 000 120 - 150
5. Metropolitan > 1 000 000 150 - 200

b. Kebutuhan air perkotaan (komersial dan sosial) – non domestik


Kebutuhan air perkotaan, yaitu untuk komersial dan sosial seperti toko,
gudang, bengkel, sekolah, rumah sakit, hotel, dan sebagainya diasumsikan
antara 15% sampai dengan 30% dari total air pemakaian air bersih rumah
tangga. Semakin besar dan padat penduduk akan cenderung lebih banyak
memilki daerah komersial dan sosial, sehingga kebutuhan airnya akan lebih
tinggi.
Dalam perencanaan studi kebutuhan air Indonesia untuk perkotaan diasumsi
sebesar 30 % dari kebutuhan air bersih rumah tangga, dengan nilai konstan
dari setiap tahapan perencanaan, sehingga sampai proyeksi kebutuhan air
untuk tahun 2029 nilainya sama sebesar 30 %.
c. Kebutuhan air industri
Kebutuhan air industri umumnya relatif konstan terhadap waktu. Dengan
meningkatnya industri, maka meningkat pula kebutuhan air industri. Survei
kebutuhan air industri diperlukan untuk menentukan rata-rata penggunaan air
pada berbagai jenis industri tertentu. Angka indeks ini kemudian dapat
dikaitkan dengan ukuran besarnya industri tersebut misalnya melalui
banyaknya produk yang dihasilkan, atau banyaknya tenaga kerja.
Perhitungan kebutuhan air industri dapat diperhitungkan berdasarkan atas:
- jumlah karyawan
- luas air industri
- jenis/tipe industri

21
Tabel 3.3. Kebutuhan Air RKI DAS Rejoso
DAS Kab. Kebutuhan Industri Kebutuhan Industri
Nama Industri
(lt/dt) (m3/dt)
Rejos Pasurua Cheil Jedang Indonesia, PT 650.0 0.650
o n PDAM Kab. Pasuruan 173.0 0.173
PDAM Surya Sembada
110.0 0.110
Surabaya
UPT Balai Benih Ikan 50.0 0.050
PT.AB 4000.0 4.000
PT.AB CSR 20.0 0.020
Kadawoeng,PG 100.0 0.100
TOTAL 5103.000 5.103

3.3. KEBUTUHAN AIR UNTUK PETERNAKAN


Perhitungan kebutuhan air rata – rata untuk peternakan tergantung pada
populasi/jumlah ternak dan jenis ternak. Secara umum kebutuhan air untuk
ternak dapat diestimasikan dengan cara mengalikan jumlah ternak dengan
tingkat kebutuhan air berdasarkan persamaan berikut ini :
QE = (q(1) x P(1) + q(2) x P(2) + q(3) x P(3))
Keterangan :
QE : kebutuhan air untuk ternak (l/hari)
q(1) : kebutuhan air untuk sapi, kerbau dan kuda (l/ekor/hari)
q(2) : kebutuhan air untuk kambing dan domba (l/ekor/hari)
q(3) : kebutuhan air untuk unggas (l/ekor/hari)
P(1) : jumlah sapi, kerbau dan kuda (ekor)
P(2) : jumlah kambing dan domba (ekor)
P(3) : jumlah unggas (ekor)
Besar kebutuhan air untuk ternak dijabarkan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Besar Kebutuhan Air untuk Peternakan
Jenis ternak Kebutuhan air (l/ekor/hari)
Sapi/kerbau/kuda 40
Kambing/domba 5
Babi 6
Unggas 0,6

22
Tabel 3.5. Kebutuhan Air untuk Peternakan DAS Rejoso

DAS Kab. Jumlah


Sapi
Kecamatan Sapi Domb Ayam Ayam Ayam Itik
Poton Kerbau Kuda Kambing Kelinci Bebek Puyuh
Perah a Buras Petelor Daging Manila
g
Rejoso Pasuruan Puspo 24 19136 - - - -
Tosari 12130 - - - -
Lumbang 74562 - - 4323 -
Pasrepan 31586 - 153586 1546 -
Gondang
207 38862 - 109815 8 5877
Wetan
Rejoso 148 128574 - - 242 6143
Winongan 128 49115 30467 22138 603 6069
Grati 599 52931 2317 199873 1607 7769
Lekok 19656 - 284875 - 1664
Nguling 270 35912 4216 35817 106 559 150
Jumlah 1376 462464 37000 806104 8435 28081 150
Standart Keb. Air 40 40 40 40 5 5 5 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6
Keb. Air 0.000080 0.003212 0.000257 0.005598 0.000059 0.000195 0.000001
Total Keb. Air 0.009401

23
3.4. KEBUTUHAN AIR UNTUK PERIKANAN
Kebutuhan air untuk perikanan diperkirakan berdasarkan luas kolam, tipe
kolam serta kedalaman air yang diperlukan. Kebutuhan ini meliputi
kebutuhan untuk mengisi kolam pada saat awal tanam dan penggantian air.
Kebutuhan air untuk perikanan untuk selanjutnya dapat di hitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
q( fp)
Qfp= x A ( fp ) x 10000
1000
Keterangan :
Qfp = kebutuhan air untuk perikanan (m3/hari)
q(fp) = kebutuhan air untuk pembilasan (l/hari/ha)
A(fp) = luas kolam ikan (ha)

Tabel 3.6. Kebutuhan Air Untuk Perikanan DAS Rejoso


Kebutuhan
Kebutuhan Air
Kab. Luas Air
Standart
DAS Kecamatan Perikanan
(lt/dt/ m3/dt/
(m3/dt)
ha ha) ha
Rejos Pasurua Puspo 1 0.001 0.000
o n Tosari 1 0.001 0.000
Lumbang 1 0.001 0.000
Pasrepan 1 0.001 0.000
Gondang Wetan 0.70 1 0.001 0.001
Rejoso 559.36 1 0.001 0.559
Winongan 2.80 1 0.001 0.003
Grati 7.09 1 0.001 0.007
Lekok 584.66 1 0.001 0.585
Nguling 0.20 1 0.001 0.000
Jumlah 1.155

3.5. KEBUTUHAN AIR UNTUK PEMELIHARAAN SUNGAI


Perlindungan aliran pemeliharaan sungai dilakukan dengan mengendalikan
ketersediaan debit andalan 95%, yaitu aliran air (m3/detik) yang selalu tersedia
dalam 95% waktu pengamatan, atau hanya paling banyak 5%
kemungkinannya aliran tersebut tidak tercapai. Dalam hal debit andalan 95%
tidak tercapai, pengelola sumber daya air harus mengendalikan pemakaian air
di hulu.
Dengan demikian besarnya kebutuhan air untuk pemeliharaan sungai dihitung
berdasarkan debit andalan Q 95% dari data ketersediaan air yang ada.
24
Tabel 3.7. Kebutuhan Air untuk Pemeliharaan Sungai WS Welang Rejoso
Pemeliharaan Sungai
No WS Bulan
80% 90%
Jan 2.840 1.950
Feb 2.840 1.950
Mar 2.840 1.950
Apr 2.840 1.950
Mei 2.840 1.950
Jun 2.840 1.950
1 WS Welang Rejoso
Jul 2.840 1.950
Ags 2.840 1.950
Sep 2.840 1.950
Okt 2.840 1.950
Nov 2.840 1.950
Des 2.840 1.950

25

You might also like