You are on page 1of 3

Kenangan Yang Tak Terlupakan

Matahari yang bersinar terang, suara burung-burung yang hinggap di pepohonan , hidup seorang gadis
polos dalam keluarga yang sederhana dan berkecukupan. Dia adalah Nita Anggraini yang akrab di panggil
Nita. Dia adalah anak yang baik dan penyabar.

Ayah Nita bekerja sebagai petani dan ibu Nita bekerja sebagai pencuci baju. Ketika Nita berumur 12 tahun
ayahnya memutuskan untuk pindah ke Jawa karena usaha ayahnya yang sekarang sudah tidak berjalan
lancar lagi dan Nita pun ikut bersamanya.

Pagi hari yang cerah ayah membangunkan aku untuk bersiap-siap

"Nita bangun sayang,,, nanti kita terlambat....!”, perintah ayah agar aku cepat bersiap-siap
"iya ayah sebentar lagi”, kataku

Beberapa menit kemudian datanglah sebuah mobil yang akan mengantarkan mereka ke Jawa dan mereka
pun bergegas untuk berangkat.

Sampai di Jawa sekiar pukul 06.15 saat itu suasana angin yang begitu dingin hingga
menusuk ke tulang,. aku masih terlelap tidur di dalam mobil, tba-tiba mobil itu berhenti.
Sontak aku terkejut dan langsung bangun,
"ada apa pak kok berhenti", tanya ku pada sopir itu.
"maaf dek kita sudah sampai tujuan ”. jawab pak sopir
"terimkasih ya pak", kata ayah.

Kami pun segera turun dari mobil dan langsung menuju kerumah baru kami, walaupun
rumah tersebut tidak terlalu besar seperti rumah kami yang dulu, setelah beberapa bulan
kemudian, ia sedang duduk di teras rumah,. Dan ia melihat seorang gadis sedang
kesusahan membawa belanjaan yang begitu banyak. Ia langsung menghampiri gadis
tersebut dan membantunya , mereka pun berkenalan, sampainnya dirumah gadis itu
ternyata rumah mereka berdekatan.

Gadis itu bernama Rika Angelina, Rika adalah anak yang sopan dan penyayang. Setelah
beberapa tahun tinggal di Jawa, Nita pun sudah mulai masuk di SMP M 32 Jawa barat.
Tanpa di duga ternyata Nita dan Rika sekolah di SMP yang sama. Mereka pun bertemu
dikelas dan saling menyapa satu sama lain, sudah cukup lama mereka berteman dan
semenjak itu mereka menjadi sahabat yang baik.

Hari demi hari mereka lewatkan bersama dengan penuh canda. Bahkan mereka di juluki
oleh teman kelasnya dulu bagaikan pribahasa dimana ada asap disitu ada api. Mereka
bahkan seperti saudara.
Di pagi hari yang sejuk..sekitar pukul 06:17 mereka bersiap-siap untuk berangkat sekolah,
dengan menggunakan sepedah yang tidak terlalu bagus dan keren untuk menuju kesekolah
yang jaraknya agak jauh dari rumah mereka. sesampainya di sekolah - Cerpen Cinta
Remaja, Kenangan Yang Tak Terlupakan, mereka di ejek oleh teman-teman sekolahnya
dengan perkataan yang kasar karena mereka adalah anak orang yang miskin.

Pada suatu ketika mereka hendak pulang tiba-tiba salah satu ban sepedah milik Rika tidak
ada, mereka pun mencari di sekitar sekolah, beberepa menit kemuadia Nita melihat ada ban
yang di gantung di atas pohon besar yang letaknya tak jauh dari sekolah. Nita pun segera
memanggil Rika dan mereka langsung mengambil ban tersebut dari atas pohon, kemudia
mereka membawanya ke bengkel.

Bukan hanya itu saja bahkan pernah salah satu sepedah mereka dibuatnya hingga rusak,
mereka pun tetap saling membantu sama lain, sampai-sampai mereka pulang sekolah
hingga larut malam dan dimarahi oleh orang tuanya. Mereka hanya bisa diam dan sabar,
atas perlakuan dan perkataan yang sering mereka dengar dari teman-temannya itu.

Walaupun seperti itu, tetapi mereka tetap bersemangat sekolah dengan sepedah butut yang
mereka miliki untuk menuntut ilmu. mereka tidak pernah berputus asa dan merasa malu
dengan keadaan mereka, ejekan dan kejailan dari teman-temannya itu justru membuat
mereka bertambah semangat karena mereka ingin membuktikan bahwa orang miskin pun
bisa sukses dengan usaha dan bekerja keras.

3 bulan kemudian......
Hari ini mereka mulai sering membaca dan berlatih dengan mengisi soal-soal di buku
fotocopy LKS yang mereka miliki. Di sekolah mereka sering menghabiskan jam istirahatnya
untuk membaca buku di perpustakaan dan mereka menekuni materi pelajaran yang mereka
sukai.
Beberapa minggu kemudian, niai ujian mereka semakin meningkat dan memuaskan. Mereka pun sering di
panggil oleh teman-temannya sebagai anak kutu buku karena mereka tidak pernah tertinggal dengan
bawaan buku mereka yang selalu banyak.

Pada suatu ketika mereka mengikuti suatu perlombaan cerdas cermat di beberapa sekolah, setelah
mereka mengikuti lomba tersebut, mereka tidak yakin dengan hasil yang akan di umumkan nanti dan tiba-
tiba mereka di kejutkan oleh guru di sekolahnya, bahwa mereka mendapat juara 1 dalam perlomban
tersebut. Kedua orang tua mereka pun sangat bangga atas prestasi yang di dapatkan oleh anaknya itu.

Kini mereka selalu di undang dalam olimpiade di berbagai tempat karena prestasi yang mereka miliki
walaupun dalam bidang pelajaran yang berbeda dan mereka pun mendapat juara 1, tetapi dalam olimpiade
provinsi Nita tidak mendapatkan juara 1, ia hanya berhasil mendapatkan juara 2, dan Rika berhasil
mendapat juara 1. Mendapatkan beasiswa di SMA Negeri 1 Jakarta.

Nita pun tidak maerasa iri dengan yang telah Rika peroleh justru ia sangat bangga dengan Rika
sahabatnya itu. Kini mereka telah lulus SMP dan sekarang akan melanjutkan ke SMA, walaupun mereka
berbeda sekolah tetapi mereka tetap menjaga komunikasi dengan baik hingga sekarang.

Kangen, itu yang aku rasakan saat ini setelah hampir 3 tahun lamanya tidak bertemu dengan Rika
teman SMP ku dulu. Kini dia telah jauh disana bersama orang tuanya. Banyak kenangan yang ku
peroleh selama 3 tahun bersamanya. Diantaranya adalah saat kita belajar bareng, makan bareng di
kantin, mengikuti berbagai olimpiade di berbagai tempat, selalu bersama disaat susah maupun
senang dan yang tidak terlupakan kita selalu tolong menolong satu sama lain.kami pun sering
bercanda, aku pun pernah di kerjain olehnya.

Waktu itu aku sedang mengerjakan tugas yang kebetulan di rumah ku sedang ada banyak orang dan
tanpa sengaja Rika maen kerumah, tiba-tiba Rika memanggil ku dan menyuruh ku berbalik
kebelakang. Katanya sih bajuku belakangnya kotor. Eh gak tahunya dia palah memasukan pecahan es
batu kedalam baju ku. Sontak aku kaget dan kedinginan. Justru orang-orang dirumah yang melihatku
tertawa.
Dan kenangan yang satu ini yang pasti selalu ku ingat hingga sekarang. Yaitu puncak kebersamaan
kami ketika tiap mengikuti perlombaan dan olimpiade besar di berbagai tempat, persiapan belajar di
mulai dari mencari berbagai sumber pengetahuan dari berbagai macam buku dan
komputer/interner.

Semalaman kami tak tidur hanya membaca dan berlatih terus demi mendapatkan cita-cita. Kalau
lelah dan mengantuk, kadang kami istirahat sebentar dan bikin susu hangat.

Bahkan Rika pernah matanya sakit gara-gara kelelahan, Cerpen Cinta Remaja, Kenangan Yang Tak
Terlupakan. Aku jadi kasihan dan terharu melihat Rika yang sekarang memakai kacamata karena
hampir tiap hari membaca buku dan bersemangat tiap ikut OLIMPIADE. Tapi dari situlah aku
menyadari ternyata untuk meraih suatu keberhasilan itu tak mudah.

Butuh kerja keras, semangat yang berlipat ganda, bahkan cucuran keringat dan tetesan air mata.
Semoga lebaran tahun depan kita bisa berkumpul bersama setela kita terpisah karena ada rejeki
yang lebih baik di tempat lain. Terimakasih Rika sahabatku.

---Tamat---

You might also like