You are on page 1of 8

BAB I

ANALISIS KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN

A. ANALISIS KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK


Peserta didik SMP Negeri 2 Bojonegoro diperoleh melalui 3 jalur, yaitu jalur
afirmasi, jalur prestasi, dan jalur zonasi. Pada tahun pelajaran 2023/2024 jumlah peserta
didik di SMP Negeri 2 Bojonegoro adalah seperti pada table berikut:

Tabel 1.1. Jumlah Peserta Didik SMP negeri 2 Bojonegoro Tahun Pelajarn 2023/2024
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Jumlah Rombel
VII 125 131 256 8
VIII 126 130 256 8
IX 122 128 250 8
Jumlah 373 389 762 24

Latar belakang pendidikan orang tua, sosial ekonomi, lingkungan tempat tinggal
peserta didik SMP Negeri 2 Bojonegoro sangat beragam, mulai dari buruh yang tinggal
di rumah kontrakan sampai dengan peserta didik yang pulang pergi ke sekolah diantar
dengan mobil dan sopir pribadi, hal ini sangat melatar belakangi karakteristik peserta
didik. Namun berkat kerjasama yang baik antara warga sekolah dengan orang tua dalam
penanaman karakter siswa, keberagaman tersebut tidak menghalangi terlaksananya
kegiatan belajar mengajar di sekolah. Berdasarkan latar belakang tersebut secara umum
karakteristik peserta didik di SMP Negeri 2 Bojonegoro sebagai berikut:
a. Mampu dan mau mengikuti aturan dan kegiatan sekolah
b. Kemauan belajar tinggi
c. Memahami dan mampu bersikap terhadap keberadaan keberagaman peserta didik
d. Semangat dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
e. Bersedia meluangkan waktu melaksanakan kegiatan di luar waktu kegiatan belajar
mengajar.
f. Kehidupan beragama yang baik dan sopan santun yang tinggi
Berdasarkan latar belakang dan karateristik tersebut, maka diketahui bahwa
kelebihan yang dimiliki peserta didik di SMP Negeri 2 Bojonegoro adalah sebagian besar
siswa yang diterima adalah melalui jalur zonasi menyebabkan peserta didik memiliki
disiplin waktu yang tinggi dalam mengikuti kegiatan sekolah, baik intrakulikuler
maupun ekstrakulikuler dan kegiatan di luar pelajaran yang lain. Selain itu, jalur prestasi
juga berhasil menyaring peserta didik berprestasi yang siap untuk bersaing di bidang
akademik maupun non akademik. Pada tahun pelajaran 2020/2021, 2021/2022, serta
2022/2023 berbagai piala penghargaan sebagai juara diperoleh siswa-siswi SMP Negeri
2 Bojonegoro, antara lain OSN (Olimpiade Sains Nasional), FLS2N (Festival dan Lomba
Seni Siswa Nasional), KOSN (Kompetisi Olahraga Siswa Nasional), dan sebagainya.
Namun dari penerimaaan jalur prestasi dengan persentase kecil juga menjadi
kelemahan di SMP Negeri 2 Bojonegoro menyebabkan terbatasnya jumlah peserta didik
yang berprestasi. Kelemahan peserta didik juga dirasakan ketika pandemi Covid-19 yang
memaksa pembelajaran dilakukan jarak jauh maupun tatap muka terbatas, sehingga
menyebabkan penyerapan materi pelajaran kurang maksimal. Meskipun begitu peserta
didik tetap bisa mengikuti pembelajaran dengan baik.
Keragaman peserta didik baik dari segi pengetahuan, sosial budaya, maupun
kepercayaan akhirnya akan memberikan peluang di SMP Negeri 2 Bojonegoro untuk
menghasilkan peserta didik berprestasi baik akdemik maupun non akdemik, terbiasa
bergaul di lingkungan yang beragam, serta memiliki toleransi yang tinggi. Tantangan
SMP Negeri 2 Bojonegoro dalam hal ini adalah harus bisa menghasilkan lulusan yang
siap bersaing pada jenjang kehidupan selanjutnya, baik di sekolah lanjutan maupun
dalam dunia kerja. Sekolah harus mampu mengembangkan kemampuan akademik
maupun nonakademik peserta didik.
Untuk meningkatkan kualitas lulusan, maka di sekolah dikembangkan
pelaksanaan pendidikan karakter di SMP dilakukan yang dilakukan secara terpadu
melalui 3 (tiga) jalur, yaitu: Integrasi melalui Mata Pelajaran (intrakulikuler), Integrasi
melalui Muatan Lokal, dan Pengembangan Diri.
a. Pengintegrasian Melalui Mata Pelajaran
Pendidikan karakter secara terintegrasi di dalam mata pelajaran adalah pengenalan
nilai-nilai, diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan
penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui
proses pembelajaran, baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada
semua mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk
menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga
dirancang untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan
menginternalisasi nilai-nilai dan menjadikannya perilaku. Nilai-nilai sudah mulai
terintegrasi pada semua mata pelajaran terutama pengembangan nilai peduli
lingkungan, sehat, religi, dan disiplin. Khusus nilai-nilai peduli lingkungan perlu juga
mendapatkan penilaian oleh guru mata pelajaran dari setiap siswa, maka juga perlu
terintegrasi dan nampak dalam setiap rencana pelaksanaan pembelajaran.
b. Pengintegrasian Melalui Muatan Lokal
Nilai-nilai dijabarkan pada mata pelajaran termasuk mata pelajaran muatan lokal.
Untuk mata pelajaran Muatan Lokal yang dipilih di SMPN 2 Bojonegoro adalah
Bahasa Jawa. Mulok Bahasa Jawa sudah mengintegrasikan nilai-nilai PBKB
terutama pada nilai peduli lingkungan, sehat, religi, dan disiplin. Nilai-nilai tersebut
dituangkan ke tujuan pembelajaran pada modul ajar kegiatan Pendidikan Karakter
dan Budaya Keagamaan di SMP Negeri 2 Bojonegoro Tahun Pelajaran 2023/2024.
c. Pengintegrasian Melalui Pengembangan Diri
Pendidikan karakter sekolah juga terintegrasi melalui pengembangan diri, yaitu
Bimbingan Konseling, kegiatan ko kulikuler (untuk kelas 7 dan 8) berupa
pembelajaran berbasis projek, dan kegiatan ekstrakurikuler, baik ekstrakurikuler
akademik maupun nonakademik.

B. ANALISIS GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


Guru dan tenaga pendidikan di SMP Negeri 2 Bojonegoro pada tahun pelajaran
2023/2024 sejumlah 50 GTK dengan rincian sebagai berikut:
1. 28 orang PNS
2. 13 orang PPPK
3. 1 orang GTT
4. 8 orang PTT
Setiap GTK mampu melaksanakan tugasnya dalam mengajar, membimbing, dan
mendampingi peserta didik sesuai tugas dan tanggungjawabnya. Masing-masing GTK
memiliki potensi yang sangat membantu dalam pengembangan sekolah. Prestasi
akademik dan non akademik yang diperoleh siswa tidak terlepas dari bimbingan dan
dukungan dari GTK.
Disamping kelebihan yang dimiliki GTK SMP Negeri 2 Bojonegoro tersebut,
juga dihadapi kelemahan yaitu jumlah guru pengajar mata pelajaran tertentu masih
kurang, misalnya guru mata pelajaran IPS, Pendidikan Pancasila, dan Matematika,
sehingga ada guru yang kelebihan jam mengajar maupun harus mengajar di luar
bidangnya. Hal tersebut menjadi tantangan untuk GTK di SMP Negeri 2 Bojonegoro
yaitu harus meluangkan lebih banyak waktu untuk mengajar serta siap untuk mengajar
bidang lain yang linier dengan mata pelajaran yang diampu. Apalagi mulai tahun 2023
ada beberapa guru yang harus purna tugas. Tantangan lain yang dihadapi adalah GTK
harus mampu membawa peserta didik untuk siap menghadapi tantangan kehidupan pada
jenjang selajutnya.
Kemudian dengan adanya kurikulum pemulihan pasca pandemi yaitu kurikulum
merdeka, maka Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) dan lingkungan sekolah harus
bisa menyediakan lingkungan belajar sesuai dengan kurikulum tersebut. SMP Negeri 2
Bojonegoro juga sudah memilih implementasi kurikulum merdeka pada tahap merdeka
berbagi. Oleh karena itu perlu dipersiapkan PTK dan lingkungan sekolah yang
mendukung kegiatan belajar mengajar.

C. ANALISIS SARANA DAN PRASARANA


Kondisi lahan relatif sempit yang terdiri dari bangunan menyatu yang berlantai
2 dan sebagian berlantai 3. Lantai satu terdiri dari ruang kepala sekolah, ruang guru,
ruang administrasi, ruang BK, meeting room, ruang kelas, laboratoium fisika dan
biologi, perpustakaan, UKS, dan ruang kelas. Lantai 2 terdiri dari ruang-ruang kelas,
aula, laboratorium komputer, ruang OSIS, dan mushola. Sedangkan lantai 3 merupakan
runag aula yang disebut sebagai tower Spendabo dan lahan hidroponik yang dikelola
oleh bapak/ibu guru dan siswa.
Kelebihan yang dimiliki SMP Negeri 2 Bojonegoro berkaitan dengan sarana dan
prasarana yaitu dengan keterbatasan lokasi, sekolah tetap memiliki sarana dan prasarana
yang lengkap yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. Kreativitas sekolah
dalam pembangunan menjadikan peluang tersendiri untuk terus tumbuh mskipun dalam
lahan yang terbatas. Pada tahun 2020, sekolah bisa membangun lahan hidroponik di
lahan terbuka di lantai 3. Lahan hidroponik itu akhirnya menjadi ikon di SMP Negeri 2
Bojonegoro yang dapat memanfaatkan lahan terbatas untuk tetap berkreasi. Kemudian
dalam bidang agama juga dalam proses pembangunan mushola sehingga penanaman
karakter keagamaan akan memiliki ruang sendiri. Selain itu tahun 2022/2023 ada
pembangunan aula yang kemudian di sebuat sebagai tower Spendabo dalam tahap
penyelesaian serta pemugaran mushola sebagai sarana ibadah siswa-siswi SMP negeri 2
Bojonegoro. Ruangan aula dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan besar seperti
pameran yang sangat mendukung berjalannya pembelajaran kokulikuler pada kurikulum
merdeka, serta dalam digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang melibatkan wali murid.
Selain itu sarana dan prasarana yang terus dikembangkan di SMP Negeri 2 Bojonegoro
adalah menciptakan ruang belajar yang nyaman, diantaranya penggunaan AC di setiap
ruangan dan pemasangan wifi yang mendukung kegiatan pembelajaran. Hal itu tentu saja
diikuti dengan pemasangan listrik dengan daya yang besar.
Kegiatan di SMP Negeri 2 Bojonegoro juga sudah mengikuti perkembangan
zaman dengan kegiatan layanan informasi akademik dan kedisiplinan siswa berbasis
digital. Sekolah sudah mengembangkan inovasi berbasis digital yang diberi nama
SIAKAS (Sistem Informasi Akdemik dan Kedisiplinan Siswa) yang memuat laporan
akademik dan kedisiplinan siswa yang dapat diakses oleh orang tua. Sehingga orang tua
mengetahui perkembangan belajar anak secara langsung tanpa harus datang ke sekolah.
Sedangkan kelemahan yang dimiliki SMP Negeri 2 Bojonegoro diantaranya
adalah terbatasnya lahan. Luas lahan SMP Negeri 2 Bojonegoro yang secara kuantitatif
kurang dari kondisi ideal yaitu hanya 2755 m2. Sedangkan luas bangunan 2582 m2 untuk
24 rombongan belajar yang terdiri atas dua lantai dan ruang terbuka hijau sebanyak 20%.
Hal itu menyebabkan sekolah harus bisa mengatur ruang sedemikian rupa sehingga
kegiatan belajar mengajar serta kegiatan di luar pelajaran lainnya bisa dilaksanakan
secara maksimal. SMP Negeri 2 Bojonegoro juga tidak memiliki lapangan upacara,
sehingga kegiatan upacara dan olahraga dilakukan di lapangan SD Negeri Kadipaten 3.
Tantangan yang dihadapi sekolah, selain memanfaatkan lahan terbatas tersebut adalah
bagaimana merawat dan menjaga fasilitas-fasilitas yang ada sehingga dapat
dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan pembelajaran.

D. ANALISIS LINGKUNGAN SMP NEGERI 2 BOJONEGORO


SMP Negeri 2 Bojonegoro terletak di Jalan Dr. Wahidin nomor 82 Kabupaten
Bojonegoro Jawa Timur. SMP Negeri 2 Bojonegoro menghadap ke barat yang
berbatasan langsung dengan jalan raya. Bagian utara dan barat SMP Negeri 2
Bojonegoro berbatasan dengan jalan raya, bagian selatan berbatasan dengan SD Negeri
Kadipaten 3, sedangkan bagian timur berbatasan dengan rumah penduduk. SMP Negeri
2 Bojonegoro memiliki akses keluar masuk melalui dua gerbang utama yang terletak di
sisi barat dan gerbang di sisi selatan yang mengubungkan dengan SD Negeri Kadipaten
3. Siswa masuk ke lingkungan sekolah melalui gerbang utama sehingga memudahkan
pemantauan arus keluar dan masuk.
SMP Negeri 2 Bojonegoro berada di tengah kota, dengan latar belakang sosial
dan budaya yang beragam. Sebagian besar masyarakat sekitar lingkungan sekolah
berprofesi sebagai pedagang dan pegawai. Sikap dan perilaku masyarakat di lingkungan
sekolah masih memiliki semangat gotong royong, kepedulian terhadap sesama, dan
sopan santun.
Kelebihan yang dimiliki SMP Negeri 2 Bojonegoro yang berkaitan dengan
lingkungan belajar adalah:
a. Lokasi sekolah mudah diakses karena berada di tengah kota.
b. Kondisi belajar mengajar tenang, tidak terganggu kebisingan jalan raya.
c. Lingkungan sekolah yang aman, nyaman, bersih, rapi, dan sejuk karena memiliki
lahan khusus untuk green house dan lahan hidroponik.
d. Kekeluargaan yang baik antara guru, karyawan, peserta didik, dan masyarakat di
sekitar lingkungan sekolah.
e. Penyelenggaraan ekstrakurikuler yang memiliki prestasi seperti pramuka, PMR, klub
sains, bola voli, futsal, English club, dan lain sebagainya.
Namun dengan lokasi SMP Negeri 2 Bojonegoro yang berada di tengah kota
dengan lahan terbatas ini menimbulkan kelemahan tersendiri, yaitu kesulitan untuk
pembangunan ruangan, sehingga sekolah harus kreatif dalam melaksanakan
pembagunan sarana dan prasarana dengan memanfaatkan lingkungan yang ada.
Tantangan yang dihadapi yaitu dengan lokasi dan keanekaragaman latar
belakang keluarga besar SMP Negeri 2 Bojonegoro serta masyarakat sekitar, harus dapat
tetap menjaga keharmonisan dalam bersosialisasi. Sehingga tercipta lingkungan belajar
yang nyaman.

E. ANALISIS KEMITRAAN SMP NEGERI 2 BOJONEGORO


Dalam rangka melaksanakan kegiatan pembelajaran dan menciptakan
lingkungan belajar yang nyaman, SMP Negeri 2 Bojonegoro menjalin kemitraan dengan
berbagai pihak. Diantaranya komite sekolah, alumni, lembaga informal yang mendukung
proses pembelajaran, dinas pendidikan serta dinas lain yang terkait, PMI, maupun
sekolah lain yang menjalin mitra dengan SMP Negeri 2 Bojonegoro. Kelebihan
kemitraan ini diantaranya:
a. Keterlibatan alumni SMP Negeri 2 Bojonegoro sangat baik tehadap rencana
pembangunan sarana ibadah (mushola)
b. Keterlibatan komite SMP Negeri 2 Bojonegoro sangat aktif dalam memantau
pelaksaaan kegiatan belajar mengajar dan pembangunan sekolah.
c. Keterlibatan dinas pendidikan dan dinas terkait lainnya dalam rangka memajukan
pendidikan dan lingkungan belajar di SMP Negeri 2 Bojonegoro
d. Lembaga informal seperti ruang guru, quiper, bina asih, serta lembaga bimbingan
belajar lain di Kabupaten Bojonegoro yang membantu proses tes diagnosis,
penjaringan minat bakat dan kemampuan siswa baik akademik maupun
nonakademik.
e. Lembaga lain yang mendukung pengembangan diri siswa, seperti Kejaksaan Negeri
Kabupaten Bojonegoro yang mengenalkan tentang hokum kepada siswa.
Kemitraan sekolah dengan stakeholder ini bertujuan antara lain sebagai berikut:
a. Memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta didik.
b. Memperkukuh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup peserta didik
c. Meningkatkkan peran masyarakat untuk memajukan dunia pendidikan
d. Analisis peranan pemerintah dan lembaga
Tantangan yang dihadapi sekolah adalah mencari dukungan kerjasama dengan
pihak/instansi luar (stakeholder) untuk menjadi mitra kerja sekolah. Serta mampu
menjaga bentuk kerjasama dengan instansi luar yang sudah ada (telah memiliki MoU).
Selain itu sekolah harus mampu untuk memberikan kepastian mengenai
mutu/kompetensi lulusan yang dipertanggungjawabkan kepada orang tua siswa, baik
terkait dengan kompetensi akademik, keterampilan, maupun sosial.

F. ANALISIS PEMBIAYAAN SMP NEGERI 2 BOJONEGORO


Pembiayaan merupakan hal yang penting dalam memajukan suatu lembaga
pendidikan. Tampa dukungan finasial yang cukup, lembaga pendidikan seakan tidak bisa
berbuat banyak dalam upaya memajukan lembaga pendidikan yang dipimpinnya. Upaya
memajukan kompenen-kompenen pendidikan tanpa disertai dukungan materi pasti akan
berhenti di tengah jalan. Keungan temaasuk kunci penentu kelangsungan dan kemajuan
lembaga pendidikan. Kenyataan ini mengandung konsekuensi bahwa program-program
pembaruan atau pengembangan pendidikan bisa gagal dan berantakan manakala tidak
didukung oleh dana yang memadai.
Sumber keuangan atau pembiayaan SMP Negeri 2 Bojonegoro secara garis besar
dapat dikelompokkan menjadi tiga sumber, yaitu:
a. Berasal dari pemerintah berupa Bantuan Operasinal Sekolah (BOS)
b. Orangtua atau peserta didik yang mampu dan sukarela membantu dana pendidikan
c. Masyarakat, baik mengikat maupun tidak mengikat, misalnya berupa infaq untuk
pembangunan mushola.
Pembiayaan itu dikelola oleh GTK SMP Negeri 2 Bojonegoro. Standar
pembiayaan perlu adanya perbaikan dalam administrasi perencanaan, penggunaan, dan
transparansi pembiayaan dan kesesuaian dengan rapor pendidikan. Standar proses perlu
adanya ketertiban dalam kegiatan monitoring proses pembelajaran.

You might also like