You are on page 1of 4

UJIAN KARAKTER ANDALASIAN

KULIAH TERINTEGRASI PPDS FK UNAND 2023

Petunjuk soal : Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan lengkap

Waktu : 60 menit

Muldjam adalah mahasiswa kedokteran tahun akhir yang ujian akhirnya dibatalkan karena diketahui
melakukan tindakan asusila sesama jenis. Selama ini muldjam dikenal sebagai anak yang baik dan taat
beribadah serta aktif dalam kegiatan keislaman di kampus. Dalam konseling awal Muldjam menyampaikan
bahwasanya ibadah rutinnya seakan tidak menghantarkan kepada ketenangan, dan dia berfikir bahwa
perilaku menyimpang dirinya ini sudah merupakan takdir Allah.

Bagaimana saudara menjelaskan fenomena diatas dengan kacamata religiusitas karakter andalasian?

Pertanyaan:

1. Dalam islam dikenal istilah “islam kaffah” (iman, islam dan ihsan). Jelaskan pemahaman dan kedudukan
masing-masingnya!

Islam secara kaffah adalah pemaknaan dan perwujudan Islam yang menyeluruh dalam nilai nilai dan prinsip
prinsip ajaran agama Islam.

Islam dapat berperan dalam kehidupan manusia dari segala aspek permasalahan yang dihadapi oleh manusia,
baik permasalahan krisis manusia itu sendiri karena Islam memberikan semua yang dibutuhkan oleh manusia jika
dipahami, dihayati, dan diamalkan secara menyeluruh, yang dalam bahasa agamanya yaitu Islam kaffah
(menyeluruh), sehingga dari sana lahirlah sikap dan akhlak yang mulia.

Area kompetensi Dokter Spesialis : 3 Hal, yaitu Kognitif, Psikomotor, Afektif.

Afektif dibentuk oleh Islam Kaffah. Islam Kaffah menyeluruh dalam 3, yaitu Iman, Islam, Ihsan, dengan memiliki
ke-3 tsb akan terbentuk akhlakul karimah / taqwa.

•Pembentukan dan penyempurnaan akhlak adalah tujuan akhir dinul islam.


•Jika PPDS FK Unand mengamalkan islam secara benar dan totalitas ( islam kaffah), maka dipastikan akan
terbentuk pribadi-pribadi yang berakhlak mulia ( SEJATI)

•Hadits dari Abu Hurairah R.A., ia berkata: Rasulullah –shallallâhu ‘alayhi wa sallam– bersabda:
ِ ‫•ِإ َّن َما ُب ِع ْثتُ ُأل َت ِّم َم َم َك‬
‫ار َم اَأل ْخالق‬

”Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak“•

•Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhu berkata :


•Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat Rasululah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya
amat hitam.
Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak ada seorang pun di antara kami yang
mengenalnya.
Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua
tangannya di atas kedua paha Nabi, kemudian ia berkata :
•“Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
”Islam adalah
1. engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah,
dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah;
2. menegakkan shalat;
3. menunaikan zakat;
4. berpuasa di bulan Ramadhan,
5. dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu melakukannya,”
lelaki itu berkata,”Engkau benar,” maka kami heran, ia yang bertanya ia pula yang
membenarkannya.

•Kemudian ia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang Iman”.


Nabi menjawab,
”Iman adalah,
1. engkau beriman kepada Allah;
2. malaikatNya;
3. kitab-kitabNya;
4. para RasulNya;
5. hari Akhir,
6. dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk,”
ia berkata, “Engkau benar.”

•Dia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku


tentang ihsan”.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
”Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya.
Kalaupun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu.”

•Lelaki itu berkata lagi : “Beritahukan kepadaku kapan terjadi Kiamat?”


Nabi menjawab,”Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.”

Dia pun bertanya lagi : “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!”


Nabi menjawab,”Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya; jika engkau melihat orang
yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin papa) serta pengembala kambing telah saling
berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.”

•Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga Nabi bertanya kepadaku : “Wahai,
Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?”
Aku menjawab,”Allah dan RasulNya lebih mengetahui,”

Beliau bersabda,”Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian.”

Islam Kaffah :

- Ihsan / spiritual cultivation (Soul) : Aspek Qalbu / ruh : Ilmu Tasawuf


- Islam / practice (body) : Aspek Jasadyah : Ilmu Fiqih
- Iman / faith (mind) : Aspek Akal : Ilmu Tauhid
-
2. Pada kasus diatas, bagaimanakah pengamalan Muldjam dalam ketiga aspek tersebut dan aspek yang manakah
yang belum terpenuhi?

•Ihsan dari segi bahasa (‫ ) احسان‬bermakna membuat lebih baik atau juga bisa dimaknai perbuatan baik,
Ihsan adalah aspek penting untuk kesempurnaan dalam mengerjakan ibadah kepada Allah SWT
•Ihsan di takrifkan dengan makna sesuatu kebaikan dengan penuh ke IKHLASan kepada Allah SWT dan
melakukan secara tekun dan terbaik.

3. Jelaskan pentingnya aspek ihsan /Ikhlas dalam mewujudkan SEJATI!

Tingkatan Ihsan :

● Pertama tingkatan Muroqobah, yakni seseorang beramal ( beribadah) senantiasa merasa diawasi
dan diperhatikan oleh Allah SWT.
● Kedua tingkatan Musyahadah , yakni: seseorang senantiasa memeperhatikan sifat-sifat Allah dan
mengaitkan semua aktivitasnya dengan sifat-sifat tersebut

Ihsan merupakan tingkatan tertinggi keislaman seseorang hamba.

Tidak semua orang bisa meraih derajat mulia ini.


Hanya hamba-hamba Allah yang khusus / berjuang yang bisa mencapai derajat mulia ini.

•Beragama tanpa mencapai ihsan bagaikan pohon rindang tak berbuah

•JIKA SULIT MEMAHAMI IHSAN MAKA PAHAMKAN SAJA IHSAN ADALAH IKHLAS ( SESUAI DENGAN SARAH IMAM
NAWAWI TENTANG IHSAN)

ØSecara bahasa kata ikhlas berasal dari kata ( akhlasha- yukhlishu-Ikhlasan) berarti murni/kosong, bersih,
jernih tidak bercampur dengan sesuatu yang lain/ bebas dari sesuatu.

Ø sedangkan menurut istilah ikhlas adalah memurnikan atau mengosongkan qalbu dari selain Allah dalam
beribadah kepadaNYA.

4. Bagaimanakah karakteristik Qalbu ( fisiologi Qalbu?)

Fisiologi Qolbu…hanya bisa diisi satu hal

Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah qolbu dalam rongganya (Al Ahzab 33:4)

Perumpamaan orang yang berzikir kepada Tuhannya dan orang yang tidak berzikir kepada-Nya adalah
seperti orang yang hidup dan orang mati. (HR al-Bukhari)

Fenomena anatomi dan fisiologi jantung dan pembuluh darah (anatomi) memberikan bukti adanya keterkaitan
antara qalbu dalam makna ruhaniah (fisiologi/diinstalkan software di jantung) dengan qalbu dalam makna
jasmaniah.

Dalam sabda rasullullah SAW (HR Bukhari dan Muslim dan salah satu hadis arba'in Imam Nawawi), qalbu diterangkan
sebagai segumpal daging yang jika ia baik maka baiklah seluruh jasad dan sebaliknya memberikan makna bahwa
ia bermakna metafora ruhaniah dan jasmaniah sebagai jantung. Dalam makna ruhaniah, qalbu merupakan unit
fungsional terkecil dalam diri yang berfungsi sebagai tempat merasa dan meyakini. Dalam bahasa Indonesia ia
lebih dikenal dengan nurani (hati nurani). Ia terletak dalam shadr (dada) yang merupakan bahagaian dari yang
“sebenar diri” (nafs).

Di dalam Al-Quran dijelaskan bahwa dalam makna ruhaniah ia berfungsi sebagai tempat penghubung antara Allah
SWT dan hambanya dan sebagai tempat menerima hidayah. Namun ia bisa keras, berpenyakit, kasar dan lari dari
petunjuk itu sehingga ia menjadi sesat. Orang-orang yang qalbu-nya bersihlah yang akan mampu membersihkan
dirinya (nafs) secara keseluruhan yang kemudian akan selamat.

● Dalam makna jasmaniah qalbu diproyeksikan sebagai jantung. Pernyataan ini berdasarkan dalil-dalil Al-Quran yang
menjelaskan bahwa qalbu ada dalam shadr (dada).
● Qalbu yang berarti 'bolak-balik' atau 'bergerak'. Hanya ada satu organ dalam tubuh manusia yang senantiasa hidup
dan terletak di dalam dada yaitu jantung.
● Dalil-dalil Ayat-ayat Al-Quran dan hadis ini dibuktikan oleh Ilmu Kedokteran pada fenomena anatomi dan fisiologi
jantung.
● Jantung bergerak tidak hanya dipengaruhi oleh sistim saraf otonom sismpatis dan parasimpatis, tetapi cetusan
impuls-nya (depolarisasi) juga terjadi secara otonom yang dimulai di sino-atrial node (SA Node).
● Cetusan impuls listrik pada SA node inilah yang menyebabkan terjadinya denyut jantung yang tiada henti sepanjang
hayat yang ia hanya dipengaruhi oleh aktifitas dan kondisi psikis melalui mekanisme saraf otonom.
● Cetusan impuls yang terjadi dengan sendirinya membuktikan kekuasaan Ilahiyah dan Rabbaniyah, hingga yang
punya jasad pun tidak dapat mengatur meskipun hanya sedetik.

Qalbu yang tenang adalah yang dekat dengan Allah SWT, yang senantiasa berzikir kepada-Nya (Ar-Ra'ad [13]:28).
Orang yang berzikir akan menjadi tenang qalbu dan jiwanya sehingga ia menjadi kuat secara psikis, tidak mudah
putus asa dan depresi karena jiwanya

Adapun karakteristik qolbu dalam Al-quran terbagi kedalam tiga macam,


1. hati yang sehat (qalbun saliim),
2. hati yang sakit (qalbun maridh)
3. hati yang mati (qalbun mayyit).
Ke-3 hati ini akan menentuan kepribadian seseorang, baik sebagai pribadi yang rendah atau pribadi yang mulia.

5. Jelaskan hubungan antara taubat /istigfar dan dzikirallah dan pembentukan SEJATI

Hati manusia dapat berkarat karena dua hal, yaitu : lalai dan dosa.

Cara membersihkannya pun dengan dua hal pula, yakni : dengan istighfar dan dzikir.(Ibnul Qoyyim
AL-Jauziyah)

•Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati
mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) (QS: Al-Anfal ayat 2)

•Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan
bersujud dan menangis. (QS: Maryam ayat 58)

•Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi
berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi
tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. (QS: Az-Zumar ayat 23)

Pembentukan SEJATI
● Sabar
● Empati
● Jujur
● Adil
● Tanggung Jawab
● Ikhlas

Peranan ikhlas dalam Praktek kedokteran?

Nilai-Nilai Luhur Praktek Kedokteran → Kode Etik Kedokteran Indonesia, •KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP
PASIEN Pasal 14 : Seorang dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan seluruh keilmuan dan
ketrampilannya untuk kepentingan pasien, yang ketika ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau
pengobatan, atas persetujuan pasien/ keluarganya, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai
keahlian untuk itu.

You might also like